NovelToon NovelToon

Dijual Ibu Tiri Dibeli Mafia Kejam

Dijual ibu tiri

Anaya, perempuan yang usianya masih terbilang sangat muda, yakni belum lama ini baru menyelesaikan pendidikannya di bangku perkuliahan.

Siapa sangka jika nasib buruk harus menimpa dirinya, mau tidak mau Anaya menerima takdirnya yang begitu pahit.

Betapa teganya seorang ibu tiri yang seharusnya menggantikan status ibu kandung, justru begitu teganya yang rela menjual ke orang yang mampu memberinya uang yang cukup banyak jumlah nominalnya.

Anaya hanya tinggal bersama ibu tirinya saja, dan sama sekali tidak ada yang dijadikan saudara.

Entah apa yang merasuki jiwa ibu tirinya itu yang benar benar hilang akal hingga rela menjual anak tirinya itu kepada orang lain.

"Sesuai janjiku padamu, aku membawakan perempuan yang kamu inginkan, Tuan Albert." Ucapnya dihadapan lelaki yang sudah berusia empat puluh tahun, namun masih terlihat muda seperti tiga puluh lima tahun.

Statusnya yang tidak jelas dan banyak kabar miring tentangnya yang banyaknya wanita, membuat sosok Albert terkenal buruk identitasnya. Namun, sama sekali tidak menanggapi kabar berita tentang dirinya.

Albert yang melihat perempuan yang masih terlihat begitu muda di hadapannya itu, membuatnya terobsesi ingin memilikinya. Entah ada angin apa, tiba-tiba dirinya mau membeli seorang perempuan dari tangan perempuan paruh baya dengan terang-terangan ingin menjual anak tirinya karena terlilit hutang, lantaran harta peninggalan suaminya telah habis untuk bersenang-senang dan sebagian untuk kuliah anak tirinya.

Susah payah Anaya berlepas dari cengkraman dari ibu tirinya, dikarenakan tenaga ibu tirinya jauh lebih kuat ketimbang dirinya, Anaya tidak mampu untuk memberontak.

Seketika, ibu tirinya langsung mendorong kuat tubuh Anaya pada Albert.

"Aw!" Pekik Anaya saat tubuhnya membentur dada bidang milik Albert yang tengah berdiri tegak.

Saat itu pula, Albert langsung menekan tubuh Anaya hingga sulit untuk bernapas.

"Arsen!"

"Ya, Tuan." Jawab Arsen yang sudah berdiri tegak di belakang bosnya.

"Bawa perempuan ini ke dalam kamarku, pastikan terkunci dengan benar." Perintah dari Albert sambil menunjuk pada Anaya.

"Baik, Tuan." Jawab Arsen dengan patuh.

Setelah itu, ia membawa Anaya dengan paksa, dan juga menarik tangannya sangat kuat.

Anaya yang tenaganya melemah, sedikitpun tidak sanggup untuk melawan. Bahkan, dirinya kesulitan untuk melepaskan tangannya Arsen.

Susah payah memberontak, tetap saja hasilnya nihil.

"Lepaskan tangan mu, aku mohon jangan kamu kurung aku." Ucap Anaya sambil memohon.

Arsen yang sebenarnya merasa kasihan dengan melihat raut wajah Anaya yang memelas, sungguh tidak tega jika gadis yang tidak tahu apa-apa itu akan dijadikannya budak layanan nafsu bosnya.

Tidak ada pilihan lain selain menuruti kemauannya si bos, Arsen tetap menarik paksa Anaya agar masuk kedalam kamarnya si bos.

"Nona tidak perlu takut, lebih baik siap menerima nasib. Berdoa saja, semoga Bos Albert tidak berbuat macam-macam kepada Nona." Ucap Arsen saat hendak mengunci pintunya.

"Tolong, keluarkan aku dari tempat terkutuk ini." Rengek Anaya memohon belas kasih dari Arsen.

"Maaf, Nona, saya tidak bisa membantu Nona dalam kesulitan ini. Pesan dari saya, jangan pernah membantah Tuan Albert kalau Nona ingin selamat." Ucap Arsen mengingatkan.

Karena merasa tidak tega melihat perempuan yang harus menerima kebiadaban ibu tirinya, Arsen segera keluar dan mengunci pintunya kembali.

Sedangkan Anaya harus menerima kenyataan pahit jika masa depannya akan hancur karena perbuatan ibu tirinya.

'Kasihan sekali nasib kamu, Nona, jika harus direnggut mahkota mu oleh Tuan Albert. Semoga saja, Tuan Albert masih mengendalikan diri.' Batin Arsen merasa kasihan dengan Anaya yang tidak tahu apa-apa.

Ketakutan

Albert yang baru saja memberikan satu koper uang tunai kepada ibu tirinya Anaya, sepenuhnya sosok Anaya sudah menjadi miliknya.

"Terimakasih atas kerjasamanya, kalau Tuan belum puas, katakan pada saya, agar saya bisa memberi peringatan padanya." Ucap ibu tirinya pada lelaki yang sudah membeli Anaya.

"Tentu saja aku akan protes padamu kalau sampai anak tiri kamu itu tidak bisa memuaskan diriku." Jawab Albert dengan seringainya.

"Baiklah, selamat bersenang senang, Tuan. Saya jamin, bahwa Tuan akan ketagihan, apalagi itu perempuan belum pernah tersentuh oleh siapapun." Ucap Leona sebagai ibu tirinya Anaya.

Setelah itu, Leona segera pergi meninggalkan mansion miliknya Albert. Lelaki yang telah membeli Anaya dengan jumlah yang cukup tinggi.

Albert yang dikenal sebagai sosok yang disegani dan juga ditakuti, sedikitpun tidak ada yang berani mengorek tentang dirinya.

Seperti biasa setelah membeli perempuan yang diinginkannya, Albert segera masuk ke kamarnya.

Sedangkan Anaya yang sudah berada didalam kamar dengan pintu yang terkunci, detak jantungnya tidak karuan. Takut, itu sudah pasti.

"Bagaimana ini, aku harus melakukan apa untuk kabur dari rumah terkutuk ini." Ucapnya sambil bolak balik dengan perasaan takut.

Saat itu juga, terdengar suara pintu terbuka. Anaya dengan gemetaran, ia menoleh ke belakang.

Seketika dirinya serasa jantungnya mau copot. Sungguh benar-benar sangat menakutkan ketika berhadapan dengan sosok laki-laki yang bernama Albert.

Albert yang melihat ekspresi Anaya yang seperti ketakutan, justru baru kali ini ia temui perempuan seperti Anaya.

Tidak seperti biasanya, wanita yang ia temui ketika berada di diskotik sedikitpun tidak ada penolakan ketika didekati oleh lelaki hidung belang, karena memang menjual dirinya lewat agen.

Tapi kali ini yang ia dapati seolah menemukan mainan baru. Siapa sangka perempuan yang sedang bersamanya ini seperti orang yang dilanda musibah besar.

"Aku mohon jangan mendekat, aku mohon jangan sentuh aku, Tuan. Aku tidak mau kotor, jangan lakukan itu padaku." Ucap Anaya sambil memohon dengan mengatupkan kedua tangannya dengan tubuhnya yang gemetaran.

Albert tidak peduli, dirinya terus berjalan mendekati Anaya hingga mentok pada tembok.

Albert menyeringai saat tatapannya tertuju pada Anaya.

"Terus, bagaimana caranya agar aku bisa menyentuh tubuhmu ini, sayang? kamu tak usah jual mahal, karena aku sudah membeli mu jauh lebih mahal dari harga wanita Vir_gin lainnya yang dibeli oleh laki-laki di luaran sana." Ucap Albert sambil mendekatkan wajahnya yang siap mencium bibirnya Anaya yang sangat seksi dan menggoda dengan warnanya yang ranum itu.

Saat itu juga, dengan sekuat tenaganya Anaya mendorong tubuh Albert hampir terjungkal ke lantai.

Untung saja Albert mampu menahannya, dan tidak sampai terjatuh.

"Berani juga kamu denganku, apa kamu tidak tahu siapa aku? Kamu bakal menyesal jika kamu mengabaikan ku." Ucap Albert.

"Aku sama sekali tidak menyesal, juga gak bakal tertarik dengan lelaki sepertimu. Kamu tidak lain adalah lelaki murahan, yang menjajakkan harga dirimu lewat para wanita lainnya meski kamu sudah membayarnya dengan mahal. Kamu laki-laki murahan, paham." Jawab Anaya dengan berani.

Albert yang mendengar ucapan dari Anaya, benar-benar menusuk sampai ke ulu hatinya paling dalam.

"Kalau kamu bukan lelaki murahan, kamu pasti sudah bisa menjaga harga dirimu dengan baik. Tapi ternyata kamu tidak lain lelaki kurang pelayanan, kasihan sekali nasibmu, Tuan."

Albert langsung mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. Seumur-umur baru kali ini dirinya mendapatkan hinaan yang begitu menusuk dan sangat sakit untuk didengar.

Dengan kuat, Albert langsung memepet tubuh Anaya dengan kuat, bahkan tangan kanannya ikut menekan rahangnya dan tangan kirinya menahan kedua tangan milik Anaya.

"Jaga omongan mu, perempuan tidak tahu diri. Setelah ini kamu akan menjadi perempuan murahan, camkan itu." Ucap Albert sambil mengancam.

"Kata siapa aku perempuan murahan, kamu sudah membayar diriku dengan sangat mahal. Jadi, tidak ada kata perempuan murahan untukku, tetapi aku perempuan mahal yang sudah kamu beli." Jawab Anaya yang kini mencoba mengembalikan omongan dari Albert lewat hinaan untuk dirinya, tentunya untuk memancing emosinya.

Albert yang sudah terasa panas saluran pernapasannya, juga dengan detak jantungnya yang berdegup sangat kencang, benar-benar sudah terpancing emosinya.

Dengan penuh emosi yang sudah memuncak, Albert langsung menarik tubuh Anaya dengan paksa, dan menjatuhkannya di atas tempat tidur.

Berbohong

Anaya yang mendapat dorongan yang begitu kuat dari Albert, ia benar-benar ketakutan. Sebisa mungkin untuk menghindar dari lelaki yang sudah membelinya.

Nahas, Anaya tidak lagi bisa untuk menghindar, dan dirinya justru mentok di kepala ranjang tempat tidur.

Albert menunjukkan seringainya di hadapan Anaya. Sebisa mungkin untuk menjaga diri, meski berakhir dengan kata pasrah.

Albert yang sudah berada di atas tempat tidur dengan salah satu kakinya yang masih menggantung, tangan kanannya meraih dagu miliknya Anaya.

"Kau sebenarnya cantik, hanya saja keras kepala." Ucap Albert dengan seringainya.

Anaya yang begitu geram dengan sikap lelaki yang bernama Albert, pun langsung menyingkirkan tangan miliknya yang tengah memegangi dagunya. Juga, rupanya menekan kedua rahangnya hingga terasa begitu sakit karena tenaganya jauh lebih kuat, dan Anaya meringis kesakitan.

Baru saja mau memberi ancaman yang lebih menakutkan lagi, tiba-tiba dikagetkan dengan suara ketukan pintu kamarnya. Anaya sendiri justru merasa senang ketika ada seseorang yang mengetuk pintu kamar.

"Hari ini kamu masih selamat, tapi tidak untuk nanti. Persiapkan diri kamu dengan baik, ngerti kau!"

Anaya hanya menatapnya tanpa menjawab sepatah katapun.

Dengan kuat, Albert menekan kedua rahangnya Anaya sampai meringis kesakitan. Saat itu juga, Albert langsung keluar dari kamar dan menguncinya dari luar.

"Maaf, Tuan, ada Nyonya Mikeyla tengah menunggu di ruang tamu." Ucap salah seorang anak buahnya yang berjaga di pintu masuk.

Kemudian, ia memberi perintah kepada salah seorang anak buahnya untuk menjaga kamarnya. Setelah itu, Albert langsung menemuinya.

"Sayang, bagaimana kabar kamu, Nak?" sapa ibunya yang udah berada di dekat putranya.

"Baik, Mama ada perlu apa datang kemari?" jawabnya dan langsung bertanya pada pokok intinya.

"Kabar Mama seperti yang kamu lihat, Nak. Mama datang kemari untuk mengatakannya padamu, kalau kamu diminta Papa untuk pulang."

Albert yang mendengar ibunya memintanya untuk pulang, hanya membuang napasnya dengan kasar.

"Tuan, Tuan, Nona, Nona tadi menendang pintu kamar terus-menerus, Tuan." Ucap salah seorang yang menjaga pintu kamar bosnya.

Saat itu juga, Albert langsung mendatangi kamarnya dan diikuti oleh ibunya.

"Nona? siapa yang dimaksudkan putraku?" gumam ibunya bertanya-tanya.

Albert yang merasa geram dan juga harus ketahuan ibunya, langsung membuka pintu kamarnya.

"Kau!"

Dengan geram, Albert melotot tepat di hadapan Anaya.

"Aku mau pergi dari rumah ini." Ucap Anaya dengan berani, tak peduli jika harus melawannya.

"Siapa perempuan ini, Al?" tanya sang ibu sambil memperhatikan penampilan Anaya yang sudah berantakan.

Saat itu juga, Albert langsung merangkul Anaya sambil mencengkram lengannya untuk memberinya kode. Juga, tengah berbisik seperti ancaman. Anaya sendiri hanya bisa pasrah dan nurut.

"Dia calon istriku, Ma. Ya dia ini yang akan aku kenalkan di hadapan Papa dan Mama." Jawab Albert.

"Calon istri kamu?" tanya ibunya seperti tidak percaya.

Lebih lagi putranya dikenal suka bermain wanita, tentu saja pikirannya mengarah yang tidak tidak.

"Ya, Ma, calon istri aku. Ya 'kan, sayang? kita akan segera menikah, 'kan?"

Lagi-lagi Albert kembali mencengkram kuat pada bagian lengannya, Anaya yang menahan sakit, dirinya terpaksa untuk tersenyum.

"I-i-iya, Bu." Jawab Anaya dengan terbata-bata karena gugup dan juga takut jika lelaki yang ada di dekatnya itu akan berulah.

Sedangkan ibunya Albert masih menyimpan rasa penasaran dengan sosok perempuan yang mengaku calon istri putranya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!