Mengingat kembali kejadian tiga tahun silam. sebuah tragedi yang merenggut nyawa kedua orang tua ku.
waktu itu ayah dan ibu hendak menyebrang jalan sepulang jualan dari pasar, tiba-tiba sebuah mobil truk mengalami rem blong,naas kedua orang tua ku terhempas seketika dan tak bisa di selamatkan karena benturan di kepala yang sangat keras mengenai aspal.
Saat itu aku masih duduk di kelas 3 SMA dan tengah ujian semester akhir.selama mengikuti ujian,entah kenapa perasaan ku tidak enak dan gelisah,rasanya ingin cepat-cepat pulang ke rumah.
Ketika sudah sampai di depan rumah setelah pulang sekolah,aku terkejut melihat keadaan di rumah sudah sangat ramai oleh tetangga dan orang-orang berkumpul dan juga ada bendera kuning yang sudah terpasang di tiang rumah.
Tanpa bertanya,aku yang sudah punya firasat buruk langsung berlari masuk ke dalam rumah.di dalam pun sudah banyak orang mengelilingi dua mayat yang sudah terbujur kaku.tetangga yang melihat ku langsung menghampiri dan memelukku.
" Yang sabar ya nak,yg ikhlas, InsyaAllah ayah dan ibu mu sudah tenang di sana ," ucap Bu Nyai tetangga samping rumah kami.
Seketika badan ku lunglai.,
Air mataku mengalir deras.,
Dunia seakan gelap dan tubuh ku terasa oleng dan hampir ambruk ke lantai,dengan sigap orang-orang menahan tubuh ku.aku tertatih menghampiri jenazah kedua orang tua ku,aku langsung histeris dan menangis sejadi-jadinya sambil memeluk mereka yang sudah tak bernyawa.
Dunia ku serasa runtuh,entah bagaimana kehidupan ku setelah ini.aku hanya bisa meratapi nasib ku yang tinggal sebatang kara.
**
Pemakaman kedua orang tua ku sudah selesai di lakukan,di bantu para warga dan tetangga.setelah pemakaman aku kembali ke rumah dengan keadaan masih tak percaya bahwa ayah dan ibu sudah tiada.
Suasana rumah terasa sunyi,aku berdiri di ambang pintu sambil memandangi sekeliling rumah.baru kemarin rasanya kami bercengkrama dan bersenda gurau.
Bahkan aku sudah berjanji pada ayah dan ibu,setelah lulus SMA nanti aku akan langsung mencari kerja demi bisa membantu perekonomian keluarga dan juga ingin membahagiakan mereka.
Tapi sekarang semua nya berubah,mereka sudah pergi untuk selamanya sebelum cita-cita ku tercapai.
"Nak.,kamu jangan bersedih lagi ya..,dan jangan pernah merasa sendiri.! masih ada kami di sini..kami menyayangi mu seperti anak sendiri.jadi kamu bisa anggap kami sebagai orang tua mu,kalau ada apa apa jangan sungkan.! iya kan pak,? ucap lembut Bu Nyai yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang ku seraya mengusap pundak ku.di susul anggukan dari Pak Nur,suami nya.
"Iya nak,anggap lah kami ini orang tuamu.dengan senang hati kami akan menganggap mu sebagai anak kami." ucap pak nur seraya tersenyum hangat.
Aku menoleh dan tersenyum getir mendengar ucapan mereka.air mata ku kembali terjatuh.
"Terima kasih banyak karena bapak dan ibu mau menganggap ku sebagai anak kalian,dan terima kasih juga atas kebaikan kalian selama ini ," ucap ku masih dengan berlinang air mata.
****
Sudah sebulan lebih setelah kepergian orang tua ku,aku pun lulus sekolah.selama sebulan itu lah bu Nyai dan pak Nur yang membantu ku menjalani kehidupan.
Aku tinggal seorang diri di rumah peninggalan orang tua ku,rumah yang sangat sederhana hasil dari kerja keras ayah dan ibu selama berjualan di pasar.sebenar nya keluarga bu Nyai sudah menawarkan ku agar tinggal bersama nya,tapi aku menolak.aku ingin tetap tinggal di rumah peninggalan orang tua ku untuk mengobati rasa rindu ku pada mereka, apalagi rumah ini penuh dengan kenangan.
Hampir setiap hari bu Nyai mengantarkan makanan dan juga sedikit uang jajan sekolah.dari dulu mereka memang sangat baik,sering membantu keluarga kami di saat kami susah.
Usia mereka sudah 40 tahun lebih,hampir seusia dengan almarhum orang tua ku.tapi mereka masih belum di karuniai seorang anak dan kehidupan mereka sangat sederhana.pak nur hanya membuka bengkel kecil-kecilan sedangkan bu Nyai hanya berkebun.
Pekarangan yang luas di belakang rumah nya di gunakan untuk menanam aneka sayuran,sehingga untuk kebutuhan dapur mereka tak perlu membeli nya.bahkan jika panen melimpah,mereka menjual nya ke pasar.tak jarang mereka pun menjual nya ke orang tua ku dengan harga miring,dan orang tua ku akan menjual nya di pasar.
Setelah lulus sekolah,aku berpikir untuk segera mencari pekerjaan agar tidak selalu merepotkan keluarga bu Nyai terus menerus.aku pun harus punya penghasilan sendiri untuk kehidupan ku ke depan nya.dan aku juga ingin membalas kebaikan keluarga bu Nyai selama ini.karena tanpa mereka,mungkin aku tidak akan setegar ini menjalani kehidupan seorang diri.nanti aku akan mencoba mencari pekerjaan di desa terlebih dahulu,tapi jika di desa tidak dapat pekerjaan maka aku harus mencari pekerjaan ke kota.kata orang-orang mencari pekerjaan di kota sangat mudah dan gaji nya lebih besar dari pada di desa.
Biasa nya kalau pun ada pekerjaan di desa hanya menjaga toko seperti sembako yang gaji nya tidak lebih dari 500 ribu per bulan nya.Aku ingin bisa menabung untuk masa depan ku,biar lah nanti rumah ini aku titipkan pada bu Nyai,sesekali saat mendapat libur aku akan pulang untuk mengunjungi nya.aku tak ada niat untuk menjual rumah ini sampai kapan pun,karena rumah ini penuh dengan kenangan bersama kedua orang tua ku.
***
Seminggu berlalu
Esok hari setelah menunaikan kewajiban ku sebagai umat muslim,aku langsung bergegas mempersiapkan diri untuk pergi ke kota.
Aku mengemasi barang barang yang akan aku bawa ke kota ke dalam koper dan tas ransel.bersyukur aku memiliki sedikit uang tabungan,dan uang jajan yang selama ini bu Nyai berikan selalu aku tabung tak pernah aku jajankan di sekolah.
Seperti nya untuk biaya ongkos ke kota dan biaya kost di sana masih ada sedikit sisa untuk biaya aku makan beberapa hari ke depan selagi aku belum mendapatkan pekerjaan.
" Assalamualaikum Pak,Bu ?" ucapku kala mendatangi rumah yang sudah aku anggap sebagai orang tua ku.
" Waalaikum salam," sahut suara wanita dari dalam rumah.selang tak berapa lama,muncul bu Nyai dari balik pintu dengan raut wajah heran ketika melihat ku sudah berpenampilan rapi sepagi ini.
"Nak Indah ayo masuk.! pagi-pagi begini kamu rapih sekali,mau pergi kemana?" tanya bu Nyai.
"Bu, saya ke sini hendak pamit mau pergi ke kota untuk mencari pekerjaan.saya titip rumah ya bu.! sesekali saat libur kerja nanti,saya pasti pulang untuk mengunjungi rumah dan juga mengunjungi kalian.sekalian saya juga ingin mengucapkan terima kasih banyak atas kebaikan kalian selama ini,saya nggak akan pernah lupa dengan semua kebaikan kalian.! doakan saya ya Bu semoga cepat dapat pekerjaan di kota.kalau sudah dapat pekerjaan,saya ingin membalas jasa kalian selama ini ."ucapku seraya menahan haru.
Lalu tak lama pak Nur masuk dari pintu belakang dan langsung duduk bergabung dengan kami.
" Nak, kenapa harus jauh-jauh mencari kerja ke kota,apa nggak bisa cari kerja di desa sini saja?" Ibu hanya takut,kamu di kota nggak punya siapa-siapa.nanti kalau ada apa-apa bagaimana?"
" Untuk masalah kamu mau membalas atas apa yang sudah kami lakukan,itu semua tidak perlu kamu pikirkan.! kami ikhlas dan senang bisa membantu mu," ucap nya dengan lembut seraya tersenyum menoleh ke arah pak Nur.
" Iya nak,kamu tidak perlu memikirkan hal itu,kami ikhlas.kami sudah anggap kamu sebagai anak kami.! Jadi kamu tidak perlu jauh-jauh mencari kerja ke kota.! timpal pak Nur.
" Pak,Bu.! saya sudah besar,saya bisa jaga diri.yang penting kalian doakan saja semoga saya cepat dapat pekerjaan dan bisa sukses setelah ke kota," sahut ku yakin agar mereka tidak khawatir.
Dengan wajah sedih,mereka pun akhirnya mengijinkan ku untuk pergi ke kota.aku pun menyalami Bu nyai dan pak nur untuk berpamitan.sebelum melangkah keluar,bu Nyai menyelipkan sebuah amplop ke tangan ku.aku yang merasa tidak enak sempat menolak nya tapi bu Nyai memaksa ku untuk menerima nya.
" Apa ini bu,? Tanya ku.
" Nak.,ibu ada sedikit simpanan,ambil lah.! kamu pegang buat jaga-jaga selama di kota selagi belum mendapat pekerjaan.! Ibu doakan semoga kamu cepat dapat pekerjaan dan jadi orang sukses.dan jangan lupa kabari ibu segera,begitu kamu sampai di kota.! Dan kalau ada apa-apa,kamu juga langsung kabarin ibu ya,biar kami nggak khawatir di sini.! kamu hati-hati di jalan,jaga diri baik-baik,! dengan panjang lebar bu Nyai menasehati ku,aku tahu beliau sangat mengkhawatirkan ku,tapi aku harus berani mengambil keputusan demi masa depan ku.
Dengan perasaan sedih,aku pun berlalu menuju jalan raya setelah mengambil koper dan juga tas ku di dalam rumah,tak lupa aku menitipkan kunci rumah ku pada mereka.
Mulai saat ini aku harus mandiri dan bekerja keras.hanya diriku sendiri yang bisa mengubah nasib ku.
Setelah semua nya siap, aku langsung menaiki motor pak sugeng.tetangga depan rumah yang berprofesi sebagai tukang ojek yang sudah aku pesan untuk mengantarkan ku ke terminal bus kota tujuan.
Satu jam perjalanan akhir nya kami tiba di terminal.dengan di bantu pak sugeng,aku mengangkat barang-barang ku menuju bagasi bus yang aku tumpangi.aku langsung naik ke dalam bus dan mencari tempat duduk setelah membayar ojek.
Dengan perasaan campur aduk aku berdoa semoga selamat sampai tujuan,karena ini pertama kali nya aku bepergian jauh seorang diri apalagi menggunakan bus.Bus yang aku tumpangi akhir nya melaju.selama perjalanan aku fokus melihat pemandangan ke arah luar.tak terasa waktu sudah siang,di luar terlihat sangat terik.
Bus pun sudah memasuki terminal kota.perjalanan memakan waktu kurang lebih 5 jam,aku tiba di kota pukul 2 siang.saat ini aku masih banyak waktu untuk mencari kost-kost an.aku akan mencari kost-kost an yang tidak terlalu jauh dari terminal saja,sehingga jika aku ingin pulang ke kampung halaman tidak perlu jauh-jauh ke terminal.sebelum mencari kost-kost an,aku mampir di warung makan terlebih dahulu untuk mengisi perut yang sudah lapar karena jam makan siang sudah lewat .dan setelah ini aku akan butuh tenaga banyak untuk berjalan kaki mencari tempat tinggal.
Setelah selesai makan,aku menyempatkan diri membuka amplop pemberian dari bu Nyai terlebih dahulu sebelum melanjutkan mencari tempat tinggal.
Aku terkejut ketika melihat isi di dalam amplop.bu Nyai memberi ku uang dengan jumlah yang lumayan banyak.setelah aku hitung total nya ada 2 juta,dengan perasaan haru aku memasukan uang itu kembali ke dalam tas.aku berencana tidak akan menggunakan uang itu,biar lah memakai uang tabungan ku terlebih dahulu.uang dari Bu nyai akan aku simpan buat jaga-jaga ke depan kalau ada apa apa.
Dengan perasaan lega aku lekas mencari tempat tinggal,setelah berkeliling akhir nya aku menemukan tempat yang cocok dan harga nya pun tidak terlalu mahal,hanya 400 ribu per bulan dengan kamar satu petak dan kamar mandi di luar.itu tak masalah bagi ku,lagipula tempat nya sangat bersih dan nyaman untuk di tinggali.
Setelah membayar sewa kost,aku langsung menerima kunci dan segera masuk untuk beristirahat.perjalanan dari desa ke kota lumayan membuat ku lelah,setelah selesai merapihkan kamar kost tanpa sadar aku pun tertidur.
Samar samar aku mendengar suara adzan,ketika membuka mata aku melihat jam ternyata sudah Maghrib.segera aku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sekaligus berwudhu untuk melaksanakan sholat Maghrib.
Malam ini aku berencana tidur lebih awal,karena besok pagi aku akan segera mencari pekerjaan.aku tidak mau membuang-buang waktu.Besok hari pertama di kota,aku ingin jalan-jalan berkeliling sekalian mencari lowongan pekerjaan.
**
Pada pagi hari aku bersiap-siap keluar rumah untuk membeli sarapan,karena aku belum memiliki peralatan masak di tempat baru.setelah itu lanjut berkeliling sekalian mencari pekerjaan,siapa tahu ada yang membutuhkan tenaga kerja.
Sekarang baru jam 9 pagi aku menuju warung nasi yang tak jauh dari kost an ku,lalu aku memesan makanan dan langsung makan di tempat.selesai makan gegas aku keluar setelah membayar.
Sekarang sudah hampir jam 10 pagi,aku berjalan santai melangkah pelan mendatangi setiap toko yang aku lewati.waktu sudah siang,aku duduk di dekat pedagang es sambil memesan minuman setelah lelah berkeliling.aku duduk di pinggir jalan sambil menikmati es dan untuk sekedar menghilangkan rasa lelah.
Aku sudah bertanya ke beberapa ruko yang berjejer di sepanjang jalan yang aku lewati,tapi semua nya nihil tidak ada lowongan pekerjaan untuk ku.tapi aku harus semangat tidak boleh menyerah apalagi ini baru hari pertama di kota,aku yakin pasti aku akan mendapatkan pekerjaan.
Ketika sedang berjalan hendak pulang menuju kost an,di pinggir jalan tak jauh dari tempat ku berdiri aku melihat toko roti yang lumayan ramai pembeli,terlihat dari beberapa orang yang sedang mengantri.dan kelihatan nya yang melayani nya pun kerepotan karena hanya melayani seorang diri.tanpa menunggu lama aku menghampiri toko roti itu dan setelah semua pembeli sudah pergi aku pun menghampiri penjaga yang ada di toko itu.
" Maaf bu, apa di toko ini sedang membutuhkan pegawai?" tanya ku.
Dengan senyum ramah nya, ibu penjaga toko itu menjawab.
" Sebenarnya saya memang sedang membutuhkan pegawai tapi saya mencari yang benar-benar serius mau kerja.gaji di sini pun kecil hanya 1 juta per bulan nya makanya pegawai sebelum nya tidak ada yang betah.maklum lah ini hanya toko kecil-kecilan jadi saya belum berani memberikan gaji besar.tapi di sini ada bonus kok, jika penjualan mencapai target.untuk jam kerja nya mulai dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam.jika kamu tertarik,kamu bisa langsung kerja di sini." ucap nya.
Dengan penuh semangat aku langsung mengangguk menerima pekerjaan ini.tak apalah dengan gaji 1 juta tapi aku tidak perlu keluar ongkos karena jarak toko ini dengan kost an ku tidak terlalu jauh.aku bisa berjalan kaki setiap hari,hitung-hitung sekalian olah raga.
" Iya saya mau Bu,saya memang sedang membutuhkan pekerjaan.saya dari kampung,pergi ke kota memang tujuan saya untuk mencari kerja.kira-kira mulai kapan saya bisa bekerja di sini Bu?" tanya ku antusias.
" Baiklah kalau kamu setuju, mulai besok kamu sudah bisa langsung kerja ya.! Oh ya., nama kamu siapa.?usia kamu berapa,?apa sudah menikah,? cecar nya.
" Nama saya Indah bu,usia saya 17 tahun.saya baru lulus sekolah dan saya juga belum menikah." sahut ku.
" Baiklah Indah,saya ibu Ina.! sampai bertemu besok ya.,ingat jangan sampai terlambat.sebelum jam 9 pagi harus sudah sampai di sini karena kita harus bersih-bersih terlebih dahulu sebelum membuka toko." ucap nya lagi seraya tersenyum.aku pun mengangguk.
" Baik bu,terima kasih banyak sudah mau menerima saya bekerja di sini,besok saya tidak akan terlambat," balas ku.
Setelah pembicaraan kami selesai,akhir nya aku pun berpamitan pada bu Ina untuk kembali pulang.hari ini aku sangat senang sekali karena bisa mendapatkan pekerjaan dengan cepat,dan sekarang sudah menjelang siang.aku berpikir jika pulang ke kost an sekarang,pasti nanti di kost an aku akan merasa jenuh karena tidak ada kegiatan apa-apa.akhir nya aku memutuskan untuk pergi membeli peralatan dapur supaya aku bisa masak sendiri tanpa beli makanan di luar lagi.apalagi besok aku harus membawa bekal ke tempat kerja agar pengeluaran tidak boros.
Sekarang sudah menjelang sore.setelah membeli semua peralatan,aku pun mampir ke warung sembako untuk membeli keperluan dapur.sepulang dari sini aku akan masak untuk makan malam.setiba nya di kost an,aku langsung merapikan semua barang belanjaan ku.setelah itu aku membersihkan diri sebelum masak makan malam.
Hari ini terasa lelah,aku merebahkan diri di kasur lantai yang ada di kost an setelah selesai makan malam 1 jam yang lalu.aku menyimpan handiku di atas kasur setelah mengabari bu Nyai kalau besok aku sudah mulai bekerja.sekarang aku harus tidur lebih awal supaya besok hari pertama aku kerja tidak terlambat.aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
*
Kringgg..kringgg..kringgg...
Aku lihat alarm di handphone,ternyata sudah jam 5 pagi.
Bergegas aku bangun dan melangkah menuju kamar mandi yang ada di luar kamar kost an.setelah selesai mandi dan juga sholat subuh aku lanjut memasak untuk sarapan serta bekal makan siang ku di tempat kerja nanti.
*
Setelah berkutat selama kurang lebih 1 jam,akhir nya masakan ku selesai juga.aku hanya masak menu yang mudah dan cepat,sesuai stok yang ada saja.karena aku tidak ada kulkas jadi belum bisa menyetok sayur-sayuran atau pun ikan.
Saat ini jam sudah menunjukan hampir jam 7 pagi,aku mengambil nasi untuk sarapan terlebih dahulu.tepat jam 8 pagi aku sudah rapi dan siap untuk berangkat kerja,tak lupa juga bekal makan siang ku masukan dalam tas lalu mengunci pintu.Jarak kost an dengan tempat kerja ku bisa di tempuh sekitar 15 menit dengan berjalan kaki.aku sengaja berangkat 1 jam lebih awal agar bisa berjalan santai seraya menikmati pemandangan dan suasana kota.di jalanan sudah sangat ramai orang berlalu lalang untuk memulai ber aktifitas.
Tepat jam setengah 9 pagi aku sudah tiba di toko roti,tempat dimana aku mulai bekerja saat ini.
Ya..di sini lah awal pertemuan ku dengan mas Reza,pria yang sekarang berstatus sebagai suami ku.beberapa kali mas Reza memesan roti dalam jumlah lumayan banyak untuk acara di kantor nya, dari pertemuan itu membuat kami jadi lebih sering bertemu dan saling bertukar nomor handphone.
Perkenalan kami sangat singkat hanya beberapa bulan saja, mas Reza langsung memperkenalkan aku pada ibu dan adik-adiknya,karena ayah nya sudah meninggal beberapa tahun lalu.sambutan mereka kala itu sangat baik,terlebih ibu mertua ku.
" Bu, kenalkan ini Indah.calon istri ku dan juga calon menantu Ibu," ucap mas Reza tersenyum lebar seraya memperkenalkan aku pada ibu nya,dengan malu-malu aku pun langsung mencium punggung tangan ibu nya.
" Ohh jadi ini gadis yang sudah bikin anak ibu jatuh cinta,? ucap sang ibu terkekeh menggoda anak nya seraya melirik ke arah nya.aku hanya tersenyum canggung.
" Ayo nak., masuk dulu." ajak ibu mas Reza seraya menggandeng tangan ku.kami pun melangkah masuk ke dalam rumah.
" Silahkan duduk.! ibu buat kan minum dulu ya..kamu ngobrol dulu sama Reza.! jangan sungkan.,anggap saja rumah sendiri." tutur nya lagi.
" Terima kasih bu,maaf merepotkan." sahut ku.
" Tidak apa-apa..ibu tinggal sebentar ya.! aku mengangguk tersenyum.ibu pun melangkah dan menghilang di balik tembok penyekat antara dapur dan ruang tamu.
" Kamu kelihatan nya sangat tegang,! ucap mas Reza terkekeh.
" Santai saja..,ibu orang nya baik kok.! nanti setelah kita menikah,pasti kamu akan paham sifat baik ibu.
Aku hanya tersenyum dan diam memandangi sekeliling rumah ini,banyak foto-foto keluarga mas Reza yang terpampang di dinding.tak berselang lama ibu muncul membawa minuman di atas nampan.
" Reza sudah sering cerita tentang kamu, ibu senang akhirnya Reza ngenalin ibu sama kamu.! aku tersenyum malu mendengar ucapan ibu nya mas Reza.
Dan tiba-tiba masuk dua anak perempuan,mereka menghampiri ibu nya mas Reza lalu menyalami nya dan juga mas Reza. Aku tersenyum ramah pada mereka berdua.
" Oh ya.,kenal kan ini adik nya Reza."
Rena., Reva.,! ayo kenalan sama calon kakak ipar kalian." pinta ibu pada kedua anak perempuan nya.lalu mereka pun menyalami ku.
" Karena sudah kumpul semua,ayo kita makan malam dulu.Reza ajak Indah makan sekalian,!
" Yuk kita makan malam dulu,setelah itu aku antarkan kamu pulang." ucap mas Reza.aku pun mengikuti langkah mereka menuju ruang makan.
Kami pun makan malam bersama tanpa bersuara. aku masih merasa canggung dan tidak banyak bicara.
" Makan yang banyak nak, jangan malu-malu,! Suara ibu membuat ku tersentak karena aku sedikit melamun tadi.
" I-iya..terima kasih bu." sahut ku sedikit gugup.
Selesai makan aku langsung membantu membereskan meja makan dan mencuci piring.
" Ternyata selain baik,kamu juga gadis yang rajin ya..! Reza betul-betul tidak salah pilih calon istri." celetuk ibu nya mas Reza.aku hanya tersenyum canggung dan kikuk mendengar ucapan nya.
" Saya sudah terbiasa membantu ibu di dapur,tapi itu dulu waktu ibu masih hidup.sekarang kedua orang tua saya sudah meninggal." ucap ku tersenyum getir.
" Kamu yang sabar ya..Reza sudah cerita semua nya sama ibu." ucap nya seraya mengelus lengan ku.
**
Sekarang aku sudah dalam perjalanan pulang di bonceng mas Reza.kami tidak saling bersuara karena jalanan sangat bising.selang tak berapa lama kami pun tiba di depan kost an ku,lalu aku pun turun dari motor.
" Indah,aku ingin melamar mu untuk jadi istri ku.apa kamu bersedia,? tanya mas Reza penuh harap.
" Mas,apa kamu sudah yakin ingin melamar ku,? kamu tahu kan kondisi ku seperti apa,? lirih ku.
" Tentu saja aku yakin..aku mencintai mu apa ada nya.! apa pun keadaan kamu,aku akan tetap mencintaimu.! ucap nya penuh yakin.mendengar ucapan nya membuat ku terharu.
" Terima kasih mas sudah mau menerima aku.Ya..aku bersedia menjadi istri mu," ucap ku penuh bahagia.di balas dengan senyuman yang tak kalah bahagia dari wajah mas Reza.
**
Sebulan kemudian kami melangsungkan pernikahan secara sederhana.hanya di hadiri oleh keluarga,kerabat dekat dan teman-teman kantor mas Reza.
Aku sudah mengundang dan mengabari pak Nur dan bu Nyai tapi mereka berhalangan hadir.
Setelah menikah aku meminta mas Reza supaya mengontrak saja.bukan aku tidak mau tinggal dengan keluarga nya,tapi aku ingin hidup mandiri dan belajar menjadi istri yang baik.awal nya ibu mertua melarang kami, tapi akhir nya beliau mengalah dan mengijinkan kami untuk mengontrak.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!