"Yeri-a, bagun ini sudah pagi. Kau harus berangkat ke sekolah yeri-a." Usaha nyonya Park yang ke tiga kalinya membangun kan anaknya.
"Eomma, beri aku waktu 5menit lagi. Aku masih mengantuk eomma." jawab anak nyonya Park.
" Tidak yeri-a. Kau harus bangun sekarang, bersiap dan turunlah untuk sarapan bersama. Cepat yeri-a. "
" baiklah baik, aku bangun dan akan bersiap eomma " jawab anak nyonya Park. Ya, Park Yeri, anak bungsu dari keluarga Park. Masih dengan keadaan mengantuk Yeri berjalan ke arah kamar mandi untuk mandi dan bersiap.
Selesai mandi dan bersiap dengan memakai seragam lengkap Yeri mulai mengemas buku-buku pelajarannya sesuai jadwal untuk dia bawah ke sekolah. Selesai mengemas buku-buku, Yeri akan segera keluar kamar dan turun untuk sarapan bersama.
Ting..ting..
Bunyi notifikasih pesan di ponsel yeri menghentikan langkah Yeri sejenak untuk keluar kamar. Pesan tersebut dari teman semasa sekolah menengah pertamanya.
*_*
" Yeri-a, ayo kita membolos hari ini. Aku ingin mengajakmu kesuatu tempat "
" Tidak, tidak. Kau sudah mengajak ku membolos kemarin. Hari ini aku harus pergi kesekolah " balas yeri.
" Oh ayolah. Kau pasti akan senang hari ini, jika ikut membolos bersama ku "
" Tidak Yejin-a. Maaf kali ini aku akan pergi ke sekolah. Mungkin lain waktu okey " balasan yeri dengan perubahan wajah menjadi malas menanggapi pesan dari Yejin, karena sifat temannya yang tidak pernah berubah. Setelah itu yeri keluar kamar dan turun untuk ke ruang makan, dimana appa dan eomma Yeri sudah menunggunya.
*_*
" Pagi Yeri-a. " sapa tuan Park pada putri nya,
" Pagi appa, eomma " sahut Yeri dengan senyum manisnya.
" Ini sarapanmu sayang. Habiskan ya " ucap nyonya Park dengan lembut, sambil menyodorkan sepiring nasi goreng ke Yeri.
" Terimakasih eomma " jawab yeri. Dibalas anggukan oleh nyonya Park.
Sarapan pagi mereka dihabiskan dengan tenang, tanpa ada obrolan ringan atau apapun. Hanya dentingan suara sendok dan garpu yang menjadi irama diruang makan keluarga Park.
" Eomma, Appa. Yeri berangkat ke sekolah dulu ya. " Pamit Yeri berdiri dari kursinya setelah menyelesaikan sarapannya.
" Hati-hati sayang " Jawab nyonya Park dengan senyumnya.
" Hati-hati Yeri-a. Dan ingat, hari ini jangan pulang terlambat. Pulang sekolah kau harus segera pulang tepat waktu. " Jawab tuan Park, dengan nada tegas dan dingin nya.
" B-baik appa. " jawab Yeri dengan sedikit gugup.
Setelah berpamitan Yeri langsung meninggalkan ruang makan dan berjalan keluar rumah untuk berangkat ke sekolah. Hari ini yeri akan menaiki mobil kesayangannya untuk berangkat ke sekolah. Ya, ke sekolah. Park Yeri adalah siswi kelas 11 di salah satu sekolah di Seoul.
Yeri termasuk murid baru di sekolah nya tersebut. Baru 1bulan Yeri bersekolah di sekolahan tersebut. Walau begitu Yeri selalu saja membolos, ia tidak perduli walau ia adalah anak baru disekolah. Yeri selalu merasa bosan di sekolah barunya hingga ia memilih membolos dengan teman semasa sekolah menengah pertamanya Jeon Yejin. Iya teman, bukan sahabat.
Karena Yeri tidak pernah percaya dengan hubungan persahabatan. Baginya teman-teman yang dekat hanya ingin berteman sebentar lalu menghilang begitu saja, itulah pemikiran Yeri. Dan kenapa Yeri masih berteman dengan Yejin? Jawabannya karena Yeri masih butuh teman untuk bersenang-senang melepas penatnya.
Yeri menikmati perjalanannya ke sekolah, walaupun jarak sekolah dengan rumahnya hanya membutuhkan waktu 25menit. Dia masih begitu senang karena bisa kembali lagi ke Seoul kota kelahirannya. Tapi disisi lain dia juga merasa buruk karena harus bertemu dengan Yejin kembali. Tunggu bukankah Yejin teman yang Yeri butuhkan? Lalu kenapa Yeri merasa buruk? Hmmm...
Klik...
Yeri sampai di sekolah 10menit sebelum bel pelajaran pertama berbunyi. Setelah melepas seat belt, Yeri mengambil tas nya di kursi penumpang sebelahnya. Setelah itu Yeri bergegas turun dari mobil, dan mulai memasuki gedung sekolahnya untuk menuju ke kelas nya.
"Huft...seperti biasanya. Sangat membosankan." keluh Yeri lirih setelah duduk di bangkunya dan menyembunyikan wajahnya di lekukan kedua tangannya di atas meja.
Ya, seperti itulah Yeri ketika sudah berada di sekolah. Dia menjadi siswi yang pendiam dan tidak bergaul dengan siapapun. Bahkan waktunya di sekolah dia habiskan hanya menyendiri menjauhi keramaian para siswa dan siswi sekolahan tersebut. Semua itu di karenakan Yeri yang tidak pandai bergaul dan sulit untuk mengakrabkan diri dilingkungan barunya.
Bel pelajaran pertama berbunyi, Yeri langsung duduk tegap untuk menyambut seonsaengnim yang akan mengajar mata pelajaran pertama.
"Selamat pagi anak-anak." Sapa guru wanita mata pelajaran pertama saat memasuki kelas.
"Pagi bu." Jawab semua murid bersamaan.
"Hari ini ibu akan memperkenalkan murid baru pada kalian. Jadi sambut teman baru kalian dengan baik dan berteman lah dengan baik. Kalian mengerti?"
"Mengerti bu." Jawab para murid serempak dengan binar mata penasaran menyambut teman baru sekelas mereka.
Semua siswa siswi dikelas 11A sangat penasaran dengan murid baru. Tapi, berbeda dengan murid pendiam kelas tersebut. Ya, siapa lagi kalau bukan Park Yeri. Disaat semua menyambut penuh penasaran tentang murid baru, Yeri malah dengan malas nya kembali menjatuhkan kepala di meja untuk menyembunyikan wajahnya dengan lengan tangan nya.
"Masuk lah." Ucap guru wanita pada murid baru yang masih berada di luar kelas. Murid baru tersebut pun berjalan masuk.
"hmmm..."
"huh?"
"Wah! Dua murid baru sekaligus?!"
"Oh"
Berbagai gumaman yang terdengar di kelas 11A saat ke dua murid baru masuk ke kelas. Ya, murid baru nya berjumlah dua orang. Tidak heran banyak pertanyaan dan tanggapan yang ingin terlontarkan dari para murid kelas 11A. Bagaimana bisa dalam satu hari kelas mereka menerima murid baru 2sekaligus.
"Perkenalkan diri kalian masing-masing ke teman baru sekelas kalian" Ucap guru wanita mepersilahkan kedua murid baru untuk berkenalan.
"Baik bu, mmmm.. Hallo saya Kim Hansu pindahan dari sekolah Daegu."
"Saya Lee Anna, pindahan dari sekolah Busan, semoga kita bisa berteman baik."
Krik..krik.. krik..
Hanya anggukan kepala para murid di kelas 11A yang di dapat dua siswi baru tersebut, setelah memperkenalkan diri.
"Baiklah, semoga kalian betah sekolah disini. Kalian bisa menempati tempat duduk yang kosong dan kita akan mulai pelajaran kita."
"Baik bu." Jawab semua murid bersamaan.
Sahutan para murid membuat Park Yeri langsung duduk tegap setelah drama perkenalan tadi. Dan betapa kagetnya Yeri saat baru sadar jika di sebelahnya sudah duduk salah satu murid baru tadi.
"Haish, kau membuatku terkejut." Ucap Yeri dengan muka datar.
"Hehehe, maafkan aku.. aku pikir kau tidur pulas jadi aku tidak ingin mengganggu waktu tidurmu. Dan ya ini salah satu bangku kosong yang di kelas ini, jadi aku langsung duduk disini. Aku benar-benar minta maaf karena membuat mu terkejut, teman." jawab panjang kali lebar si murid baru.
"huh.. hmmm iya." Jawab Yeri dengan sedikit wajah cengoh nya karena mendengar jawaban si murid baru yang panjang kali lebar.
"Hansu, Kim Hansu." Ucap Hansu si murid baru sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.
1detik..
2detik..
3detik..
4detik..
5detik...
Masih belum mendapat balasan, si murid baru pun berdehem untuk menyadarkan Yeri dari lamunan dan wajah cengohnya.
Eheemmm...
"Oh..aaaa Yeri, Park Yeri." balas Yeri menyambut uluran tangan Hansu untuk berkenalan.
Kriing...
Bel istirahat berbunyi nyaring. Semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas untuk melepas penat karena pelajaran yang di dapat. Tidak terkecuali murid baru kita, Kim Hansu dan Lee Anna. Mereka akan pergi ke kantin bersama, karena sebelum mereka masuk kedalam kelas pelajaran pertama, Hansu dan Anna sempat berkenalan lebih dulu dan sedikit mengobrol untuk mengakrabkan diri sebagai teman baru.
"Park Yeri-ssi, apa kau tidak ke kantin? Mau ke kantin bersama?" tanya dan ajak hansu dengan senyuman.
"Ah tidak, kau pergi saja dengan yang lain. Aku di dalam kelas saja." jawab Yeri dengan senyum tipis.
"Kenapa? Apa kau tidak lapar?" sahut Anna tiba-tiba, "Ahh maaf. Perkenalkan aku Anna, Lee Anna. Aku juga siswi baru barengan dengan Kim Hansu teman sebangkumu." Ucap Anna sambil memperkenalkan diri lagi.
"Hmm,Yeri. Park Yeri." jawab Yeri seadanya.
"Ayo kita ke kantin bersama, kau pasti lapar Yeri-ssi?" ajak Hansu sekali lagi.
"Tidak kalian pergilah, aku hanya ingin di kelas." Jawab Yeri final.
"Baiklah, kami ke kantin dulu. Ayo Anna-a." pamit Hansu dan mengajak Anna untuk pergi ke kantin bersama.
"Huft.. ada apa dengan dua siswi baru itu.. baru kali ini aku di ajak pergi kekantin dengan teman sekelasku. Wah apa karena mereka anak baru? Aahhh entahlah.. mending tidur sebelum bel istirahat selesai." monolog Yeri dalam hati.
*******
Yeri melewati waktu seperti biasanya saat berada disekolah. Menyendiri, tidak banyak mengobrol atau basa-basi dengan teman sekelas, dan hanya menghabiskan waktu di dalam kelas. Monoton sekali bukan? Tapi itulah Yeri, ia mempunyai kesenangannya sendiri saat berada diluar sekolah.
"Akhirnya jam pulang tiba." ucap lirih Yeri tanpa siapapun yang mendengar.
Yeri langsung bergegas mengemas kembali buku-bukunya yang berada di meja dan bersiap untuk pulang. Hari ini Yeri akan langsung pulang, ia tidak ingin pulang telat dan berakhir di marahi sang appa karena tidak menurut. Ia pun berjalan meninggalkan kelas dan menuju tempat parkir mobilnya.
"Yeri-a." Teriak seorang siswi dari belakang Yeri. Ia langsung menoleh ke arah siswi yang memanggil namanya.
"Oh kau, ada apa?" tanya Yeri dengan sedikit mengernyitkan alis.
"Bisakah kita berteman? Aku ingin menjadi temanmu."
"Huh?" Jawab cengoh Yeri.
"Aku ingin berteman denganmu. Jadi tolong ajak aku mengobrol saat kita berada di kelas, dan kita pergi kekantin untuk menghabiskan waktu istirahat. Jadi, kita berteman sekarang. Tidak ada penolakan temanku." ucap siswi tersebut dengan senyum merekah.
"Baiklah baik. Kita berteman sekarang. Jadi, bisakah sekarang aku pulang? Aku harus pulang tepat waktu Hansu-ssi." jawab Yeri
"Yeay, akhirnya aku bisa berteman denganmu. Tapi, bisakah kita bertukar nomor telfon Yeri-a? " tanya hansu dengan wajah yang senang.
"Ini, cepatlah." jawab Yeri dengan menyerahkan ponselnya.
"Terima kasih Yeri-a, aku akan menghubungimu. Dan hati-hati dijalan, sampai nanti."
Hanya deheman sebagai jawaban dari Yeri. Setelah itu Yeri melanjutkan langkahnya keparkiran mobilnya. Saat didalam mobil Yeri sedikit bingung dengan ucapan Hansu teman baru nya.
"Apa maksud nya sampai nanti? Bukankah dia seharusnya berkata sampai besok? Aahh sudah lah, aku harus pulang sebelum appa menelfon." monolog Yeri dalam mobil dan melajukan mobilnya kejalan arah pulang.
******
" Huft... aku bosan sekali di rumah." Helaan nafas kasar berkali-kali terdengar dalam sebuah kamar besar dengan nuansa baby blue.
" Aku ingin pergi keluar. " keluhnya lagi.
Ting...ting..
Bunyi notifikasih pesan mengalihkan perhatiiannya. Ia segera bergegas untuk membuka pesan masuk di ponselnya.
" Nomor baru? Siapa? " dengan rasa malas ia membuka pesan dari nomor yang tidak ia kenal.
"Yeri-a, kirim alamat rumah mu sekarang. Ayo kita pergi untuk merayakan pertemanan baru kita. Kim Hansu"
Hansu yang mengirim pesan kepada Yeri. Manusia yang sedari pulang sekolah hingga menjelang malem terus mengeluh bosan saat berada di kamar mewahnya.
" Ah dia. Hmm haruskah aku pergi? Tapi, bagaimana kalau aku tidak diberi izin appa? Aahhh sudahlah.. kalau Hansu yang menjemput kesini pasti appa dan eomma akan memberi izin. Ya, pasti. " dengan mata berbinar dan keyakinan kuat, Yeri membalas pesan Hansu dengan secepat kilat.
*_*
" Itu alamat rumahku. Kau akan menjemput sekarang? "
" Okey. Tentu aku akan menjemputmu sekarang bersama Anna. Kau tidak lupakan dengannya? "
" ah.. Lee Anna? Tentu saja tidak. Baiklah aku akan menunggu kalian. Hati-hati "
" Ayaycap, bersiaplah. "
*_*
Yeri tidak membalas lagi pesan Hansu, ia memilih segera bersiap-siap untuk keluar bersama teman barunya. Ia begitu bersemangat untuk pergi keluar dan menghabiskan waktu menghirup udara luar rumah.
25menit kemudian...
Tok...tok..tok...
"Iya" Yeri bergegas membuka pintu kamarnya
" Nona muda, nyonya menyuruh saya memanggil nona. Di bawah ada teman-teman sekolah nona. " Ucap maid yang bekerja di keluarga park.
" Mereka sudah datang? Apa appa sudah pulang? " tanya Yeri
" Iya nona, tuan dan nyonya ada dibawah. "
" Ah baiklah, aku akan turun setalah mengambil tasku. "
" Baik nona, saya permisi. "
Setelah mendengar gumaman sang nona, maid tersebut pun turun kebawah.
" Kau sangat cantik sekali Yeri-a. Ayo bersenang-senang dengan teman baru." Monolog Yeri di depan cermin kepada diri sendiri. Setelah itu Yeri bergegas turun untuk menemui teman-teman barunya.
"Kalian sudah datang? " tanya Yeri pada teman-temannya
"A-appa, eomma b-bolehkah Yeri pergi dengan mereka? " tanya Yeri gugup saat meminta izin ke orang tua nya.
" Appa izinkan, asal jangan pulang terlalu larut " jawan tuan Park dengan anggukan mengizinkan putri bungsunya pergi bersama temannya.
" Terimakasih appa" ucap Yeri dan dibalas senyuman hangat kedua orang tuanya
"Aku berangkat dulu, appa eomma" pamit Yeri
" Kami juga pamit eommanim, abboenim." Pamit Hansu dan Anna bersamaan.
" Ya, hati-hati di jalan ya." Jawab nyonya dan tuan Park.
********
Yeri, Hansu dan Anna sekarang sudah berada di sebuah cafe yang cukup terkenal di kalangan remaja seoul. Mereka memutuskan menghabiskan waktu dan merayakan pertemanan mereka di cafe tersebut. Suasana cafe cukup ramai, tapi tidak mengganggu mereka bertiga yang sedari tadi mengobrol dan bercanda. Hansu dan Anna juga sedikit terperangah saat melihat Yeri tertawa dengan lepas nya. Berbeda sekali dengan Yeri saat di sekolah. Siswi yang begitu pendiam dan selalu menyendiri.
" Yeri-a, aku sangat senang bisa melihatmu tertawa lepas seperti ini. Semoga pertemanan kita bisa bertahan lama dan jangan selalu menyendiri lagi. Okey?" Ucap hansu kepada Yeri.
"Benar yang di katakan Hansu, Yeri-a. Jangan menyendiri lagi. Ada aku dan Hansu sekarang yang menjadi temanmu. Kau paham?" Sahut Anna.
"Hmm, tentu saja aku tidak akan sendiri lagi. Aku punya kalian yang akan menjadi temanku. Terimakasih karena cuman kalian teman sekelasku yang mau mengajak ku berteman. Karena teman-teman yang lain tidak suka dengan sikap pendiamku. Tapi kalian, kalian mau mendekati siswi pendiam ini." Jawab Yeri dengan senyum manis nya.
"Kami temanmu sekarang Yeri-a."
Jawab Hansu dan di angguki Anna menyetujui.
Dan pertemanan merekapun resmi malam itu juga. Menghabiskan waktu dengan obrolan hangat mereka sebagai teman dan candaan sewajarnya seorang teman, tanpa membawah pengaruh buruk.
******
Mereka bertiga sekarang sudah di dalam mobil untuk pulang, karena jam sudah menunjukkan pukul 10malam. Hansu mengantar Yeri lebih dulu sebelum mengantar Anna.
"Hansu-a, bisakah kau berhenti di minimarket sebentar?" tanya Yeri.
"Tentu Yeri-a. Sepertinya di depan setelah lampu merah ini ada minimarket, aku akan berhenti disitu. Apa ada yang kau butuhkan Yeri-a?" jawab dan tanya hansu.
" Ya, aku ingin membeli beberapa camilan. Untuk menemaniku menonton drama." jawab Yeri dengan cengirannya.
Klik...
"Kalian mau menitip sesuatu? sekalian aku belikan di dalam nanti."
"Tidak Yeri-a" jawab Hansu dan Anna bersamaan.
"Wah kalian kompak sekali" ucap Yeri dengan sedikit terkikik karena ucapan kompak temannya.
Setelah itu Yeri turun dari mobil dan bergegas masuk ke minimart untuk membeli beberapa camilan wajib nya sebagai teman menonton drama. Mata Yeri begitu berbinar saat mengambil satu persatu camilan pada rak. Tidak lupa juga ia membeli beberapa ramen dan minuman soda. Setelah puas memilih camilan dan lain-lainnya, ia langsung menuju ke kasih untuk membayar belanjaannya. Tapi,
Braakk....
"Yak, apa kau berjalan tidak pakai mata?" ucap Yeri dengan nada sedikit meninggi.
"Aku tidak sengaja, dan ya aku berjalan menggunakan kaki bukan mataku." jawab si penabrak dengan entengnya, dan berlalu begitu saja tanpa membantu Yeri mengambil belanjaannya yang jatuh karena ulah si penabrak tersebut.
"Yak!!!Kau..." teriak Yeri dengan suara melingking, dan berhasil menghentikan langkah si penabrak.
Si penabrakpun menoleh ke Yeri. Menatap Yeri tajam dan menelisik, mengamati Yeri dari atas hingga bawah seolah sedang menilai penampilan Yeri.
1
2
3 dan
Tak..tak..tak..
Sipenabrak langsung berbalik dan melanjutkan langkahnya tanpa merespon Yeri lagi.
"Yak!!! Setidaknya kau meminta maaf walau kau tak membantu ku membereskan belanjaanku yang jatuh" ucap Yeri lagi dengan kesalnya
"Yak!!! Dasar manusia dingin, tidak punya empati" teriak Yeri dengan kencang agar si penabrak mendengarnya.
Dengan kesal Yeri berjalan ke kasir. Setelah selesai membayar Yeri bergegas keluar dan membawah belanjaannya ke dalam mobil Hansu yang terparkir di depan minimart.
Blaamm...
Pintu mobil ditutup begitu kencang oleh Yeri karena kesal. Hansu dan Anna yang berada di dalam mobilpun terkejut karena suara pintu mobil yang di tutup begitu kencang.
"Aku harap aku tidak akan pernah bertemu manusia dingin dan datar itu lagi" monolog Yeri dengan wajah yang sudah memerah padam karena kesal.
"Yeri-a, kau kenapa?" tanya Hansu sedikit khawatir.
"Iya Yeri-a, kau kenapa? Kenapa kau terlihat begitu kesal?" tanya Anna untuk memastikan juga.
"Hansu-a, bisa kah kita pergi sekarang?" ucap Yeri.
"Huh? Oh.. Iya aku antar kau pulang sekarang"
Hansu pun melajukan kembali mobilnya menuju rumah Yeri. Selama beberapa menit hanya ada keheningan di dalam mobil. Tidak ada yang berani memulai pembicaraan karena Hansu dan Anna cukup yakin, kalau teman mereka satu ini tidak bisa di ajak bicara ketika merasa kesal. Hingga..
"Kalian tahu, aku kesal sekali tadi." Ucap Yeri memecah keheningan.
"K-kenapa kau kesal Yeri-a?" tanya Hansu hati-hati sambil berfokus pada jalanan. Anna yang berada dikursi belakang pun sedikit gugup akan suasana yang terjadi di dalam mobil. Ia baru tau teman nya Park Yeri ini ketika kesal sangat menakutkan. Dengan aura yang dingin dan suara yang terdengar seperti mengintimidasi.
"Aku bertemu dengan pria yang begitu dingin dan tidak punya empati sama sekali. Dia menabrakku hingga belanjaanku jatuh semua. Dan apa kalian tahu? Dia bahkan tidak meminta maaf atau apapun, dia malah memberi tatapan tajamnya padaku dan melihat ku dari atas hingga bawah seolah-olah dia meremehkan ku. Benar-benar pria dingin dan brengsek. Rasanya aku ingin menghajarnya. Dan aku berharap tidak pernah bertemu dengan nya lagi." Jelas Yeri panjang kali lebar dengan nada dinginnya dan emosi yang masih meluap-luap.
"Apa kalian mendengarku?? Aku benar-benar kesal sekarang!!" ucap Yeri lagi karena Hansu dan Anna tidak kunjung meresponnya.
"Yeri-a, tenang. Jangan emosi lagi ya, kami mendengarmu." ucap Hansu dengan lembut.
"Benar Yeri-a, tenang jangan emosi. Aku gugup karena melihatmu emosi dan kesal seperti ini." sahut Anna
"Ah..maafkan aku Hansu-a, Anna-a. Aku benar-benar kesal karena pria dingin tadi. Maaf"
"Hei, tidak apa. Terpenting sekarang kau harus tenang okey?"
"Huft.. ya Hansu-a, Aku sudah sedikit tenang sekarang sekarang" Jawab Yeri dengan senyum manisnya.
"Aku akan menghajar pria yang menabrakmu tadi jika nanti aku bertemu dengannya. Jadi, kau harus beritahu aku saat kau bertemu dengannya lagi. Maka aku akan segera menghajarnya. Berani sekali dia menabrak temanku yang cantik ini, aku tidak akan membiarkan dia begitu saja Yeri-a." Ucap Anna sambil memeluk Yeri dari kursi belakang.
"Pufft.. Aahh kau memang teman terbaikku Anna-a. Pastikan kau menghajarnya sampai babak belur, okey?" jawab Yeri dengan tawa nya.
"Tentu saja. Akan aku hajar bersama dengan Hansu. Iya kan Hansu-a?"
"Tentu saja." jawab Hansu. Dan ketiga teman itupun tertawa lepas karena obrolan mereka. Ya, pertemanan seperti inilah yang Yeri inginkan.
********
Disekolah 1 tahun kemudian...
"Yeri, Anna. Kalian mau makan dan minum apa? Hari ini aku yang pesankan." tanya Hansu, mereka bertiga sekarang sedang berada di Kantin.
"Aku seperti biasa saja, nasi goreng kimchi dan milkshake coklat."
"Aku samakan saja dengan pesanan Yeri" sahut Anna.
"Okey, tunggu sebentar."
Setelah menerima pesanan apa yang dimau kedua temannya, Hansu langsung memesankan makanan di jam istirahat sekolah. Setelah 10menit menunggu, makanan mereka datang.
"Selamat makan!!"
"Iya, selamat makan." jawab Hansu dan Anna bersamaan.
"Kalian tahu tidak? Guru Kim dan guru Shin ternyata lagi berkencan." mulai Anna untuk membuka obrolan.
"Wah, kau serius? Tau dari siapa?sejak kapan?" Tanya Hansu beruntun.
"Hmm.. Benar saja, kemarin aku liat Kim ssaem dengan Shin ssaem mengobrol ditaman sekolah. Aku juga sangat yakin kalau guru Kim dan guru Shin sedang berkencan." jawab Yeri tidak mau kalah.
"Benar, gosip nya sudah menyebar ke seluruh sekolah dan sudah menjadi gosip hangat tahun ini. Wah, apa kita akan segera menghadiri acara pernikahan seonsaengnim kita? Daebak."
"Bisa-bisanya kalian tau gosip itu, apa saja yang sudah aku lakukan hingga ketinggalan gosip hangat ini?" ucap Hansu dengan muka sebalnya.
"Hansu-a kau terlalu fokus jadi kutubuku, hingga kau tidak memperdulikan gosip-gosip hangat yang terjadi di sekolah kita. Belajarlah pada Anna, karena dia akan jadi orang pertama yang menerima gosip." Jawab Yeri dengan tawa jenakanya.
"I'am" Jawab Anna dengan berbangga diri
"Hais, kalian jangan selalu bergosip. Ingat kita ini sudah berada di tingkat akhir." Ucap Hansu dengan nada tegasnya.
"Ayay capt." Jawab Yeri dan Anna bersamaan dengan menahan tawa mereka, karena ucapan tegas Hansu tapi ekspresi Hansu yang malah terlihat menggemaskan saat mengucapkannya.
Mereka sekarang sudah berada di tingkat akhir masa sekolah menengah atas mereka. Tentu saja bukan saat nya mereka bergosip, bukan? melainkan harus belajar dengan giat. Sudah 1tahun lamanya pertemanan mereka semasa sekolah. Yeri yang notabennya siswi pendiam pun menjadi siswi yang ceria berkat kedua teman barunya Hansu dan Anna.
Mereka bertiga selalu menghabiskan waktu bersama saat disekolah maupun di luar sekolah. Seperti sekarang jam pulang sekolah telah usai, kini Yeri, Hansu dan Anna masih berkumpul di parkiran. Mereka akan merencanakan pergi bersama untuk menghabiskan akhir pekan mereka.
"Bagaimana kalau ke Mall, kita berbelanja baju, sepatu, tas dan kita bisa pergi berkaroke juga. Bagaimana?" Ajak Anna antusias.
"Okey/Setuju." Jawab Yeri dan Hansu menyetujui ajakan Anna.
"Kita bertemu di cafe mall tempat biasa kita kumpul, jam 5 sore nanti. Okey?"
"Okey" jawab Yeri dan Hansu bersamaan lagi.
Setelah menentukan acara akhir pekan, mereka bertiga langsung meninggalkan area sekolah dan melajukan mobil mereka ke arah rumah masing-masing. Namun tiba-tiba...
Braaakkkk...
"Akh." ringisan terdengar dari kursi pengemudi.
"Haish, aku akan menghajar orang bodoh yang telah menabrak mobilku" ucap Yeri kesal
Tok..tok..tok..
"Yak.. Apa kau tidak melihat jalanan di depanmu? Hingga kau menabrak mobilku? Leher dan keningku sakit karena ulahmu."
"Tolong maafkan aku. Aku akan bertanggungjawab. Aku akan menelfon ambulance dan pihak bengkel. Agar memperbaiki mobilmu." ucap si penabrak mobil.
"Tidak perlu menelfon ambulance. Ini hanya cedera ringan dan juga aku akan membawah mobilku sendiri ke bengkel. Kau sudah meminta maaf, itu sudah cukup." ucap Yeri kepada si penabrak mobil. Begitulah sifat Yeri. Yang mudah memaafkan dan tidak ambil pusing.
"Tapi, aku harus bertanggungjawab. Aku sedang tidak berkonsentrasi saat mengemudi hingga aku tidak sengaja menabrakmu."
"Sudahlah tidak apa. Lagi pula mobilmu juga mengalami kerusakan. Jadi kita urus masing-masing saja. Aku pergi dulu." ucap Yeri mengakhiri perdebatan dan pamit pergi meninggalkan TKP.
"Tunggu!!" cegat si penabrak mobil sebelum Yeri membuka pintu mobilnya.
"Ada apa?"
"Ini, tolong hubungi aku jika kau benar-benar tidak mendapat cedera parah." Jawab si penabrak mobil sambil menyodorkan kartu namanya.
"hm..kau tidak percaya sekali. Baiklah aku hubungi nanti agar kau percaya aku hanya cedera ringan. Aku pergi dulu."
"Baik. Terimakasih karena sudah memaafkan kecerobohanku."
Hanya gumaman yang di lontarkan Yeri. Setelah itu Yeri melajukan mobilnya kembali untuk pulang ke rumahnya.
"Cantik sekali."
Sesampainya dirumah Yeri bergegas ke kamar nya, ia sudah rindu tempat tidur nyamannya. Dia ingin pergi tidur sebentar untuk melepas penatnya. Sebelum tidur Yeri memutuskan menelfon Hansu untuk menjemputnya nanti. Karena Yeri tidak bisa membawah mobilnya yang dalam keadaan mengenaskan setelah ditabrak orang asing tadi.
Oh orang asing tadi?
Yeri mengingat kalau si penabrak mobil memberikan kartu namanya. Yeri pun langsung mengambil kartu nama si penabrak mobil tadi di dalam kantung kemeja seragamnya.
"Lim Hwan"
********
Yeri dan Hansu baru saja tiba di Mall tempat mereka akan berbelanja mengahabiskan waktu bersama. Mereka berdua bergegas menghampiri Anna yang sudah sampai lebih dulu di cafe tempat mereka bertemu.
"Anna-a" Sapa Yeri.
"Oh.. Kalian berangkat bersama?" Tanya Anna
"Hum, Yeri meminta untuk di jemput. Jadi, aku menjemputnya untuk berangkat bersama."
"Iya, mobilku harus berada dibengkel dulu. Karena tadi saat perjalanan pulang dari sekolah, mobilku tidak sengaja ditabrak dari belakang saat aku menepi." Jelas Yeri ke kedua temannya.
"Yak, kau baik-baik sajakan? Kenapa baru bercerita sekarang Yeri-a?" Tanya Hansu khawatir.
"Aku baik-baik saja. Kalau aku tidak baik, aku tidak mungkin ikut kalian berkumpul disini. Dan.. Aku baru bercerita karena aku ingin bercerita saat ada Anna juga, aku tidak mau mengulang cerita yang sama lagi kalau tadi saat perjalanan aku bercerita kepadamu Hansu-a."
"Haish, yasudahlah. Terpenting kau baik-baik saja." ucap Hansu.
"benar, aku bersyukur kau baik-baik saja Yeri.a." sahut Anna, "Lalu bagaimana si penabrak mobilmu? Apa dia bertanggungjawab? Dia tidak kaburkan? Atau kau sudah menghajarnya?" Lanjut Anna dengan pertanyaan beruntun.
"Dia sudah minta maaf. Jadi, aku biarkan dia pergi." Jawab Yeri dengan santai.
"Yeri-a. Apa kepalamu baik-baik saja?"
"Apa kau terbentur terlalu keras Yeri-a?" Hansu turut menyahuti dengan muka cengoh nya sama seperti Anna.
"Huh..Bukankah kalian bisa melihatku dengan jelas. Liat lah di kepalaku tidak ada luka, tadi memang memar tapi sudah hilang karena benturannya tidak terlalu keras." Jawab Yeri dengan sedikit kesal.
"Lalu kenapa kau biarkan si penabrak mobilmu pergi begitu saja? Kau harusnya minta ganti rugi Yeri-a. Astagah kau itu polos atau bodoh Yeri-a?" Keluh Hansu.
"Sepertinya Yeri kita ini terlalu kaya hingga tidak minta ganti rugi."
Yeri memutar bola matanya malas mendengar ocehan dua temannya. Bagi Yeri dengan si penabrak mobilnya meminta maaf dan menawarkan untuk ganti rugi, ya walaupun ia tolak. Lebih dari cukup untuk bertanggungjawab. Karena Yeri terlalu malas untuk memperpanjang permasalahannya dengan orang asing yang tidak ia kenal sama sekali.
"Sudahlah, ayo kita pergi berbelanja. Setelah itu kita pergi ke tempat karaoke." Ajak Yeri untuk mengakhiri topik pembicaraan tentang mobilnya yang di tabrak.
"Baiklah ayo." Jawab Hansu dan Anna bersamaan.
Mereka bertiga memasuki toko baju terkenal untuk membeli beberapa potong baju. Ketika asik memilih baju fokus Yeri teralihkan ke ponselnya. Terlihat Jeon Yejin teman semasa sekolah menengah pertamanya mengirim sebuah pesan.
*_*
"Yeri-a, kemana saja kau? Hari senin ayo kita membolos. Kita sudah lama tidak membolos lagi."
*_*
Huft..
Helaan nafas kasar dihembuskan Yeri saat membaca pesan dari Yejin. Namun Yeri tetap membalas pesan Yejin. Bagaimana pun juga Yejin adalah temannya yang cukup dekat dan lama.
*_*
"Maaf Yejin-a, aku tidak ingin membolos. Apa kau lupa kita sudah berada di tingkat akhir, kita harus fokus pada pelajaran agar bisa lulus dengan nilai yang baik. Jadi, aku tidak bisa membolos lagi." balas Yeri.
"Kau selalu beralasan Yeri-a. Apa kau tidak ingin berteman lagi denganku?"
*_*
Dengusan kasar keluar dari bilah bibir Yeri. Temannya Yejin tidak pernah berubah. Setelah membaca pesan terakhir dari Yejin, ia pun menutup ponselnya tanpa membalas pesan Yejin. Yeri pun memilih menghampiri dua temannya yang asik memilih dress. Hampir 2 jam Yeri, Hansu dan Anna menghabiskan waktu berbelanja di Mall.
Setelah berbelanja, mereka memilih langsung ketempat karaoke tempat mereka biasanya saat menghabiskan waktu bersama. Mereka selalu membuat jadwal pergi bersama saat akhir pekan di sela-sela jam sibuk belajarnya mereka sebagai siswi tingkat akhir. Karena mereka ingin tetap mempererat pertemanan mereka.
*******
Malam telah berganti pagi. Hari ini,hari minggu. Yeri sudah bersiap untuk pergi. Bukan untuk bersenang-senang seperti kemarin, melainkan pergi ke toko buku. Karena mobil Yeri masih di perbaiki, ia memutuskan pergi dengan supir yang bekerja di keluarganya.
"Eomma, Yeri mau keluar sebentar untuk membeli buku." Pamit Yeri
"Hati-hati sayang. Kau pergi di antar supir kan?."
"Iya eomma. Aku pergi dulu eomma."
Hanya gumaman dan senyum manis nyonya Park yang jadi jawaban. Setelah itu Yeri melangkah keluar rumah dan segera masuk ke mobil yang sudah terparkir di depan rumah.
Setelah 30menit, Yeri sampai di toko buku. Ia mulai melangkah masuk dan berjalan menyusuri setiap lorong rak-rak buku di toko tersebut, untuk mencari buku yang di inginkan Yeri.
Brak..
"Oh.. Maafkan aku."
"Huft, kenapa orang-orang selalu hobby menabrakku. Kemarin mobil sekarang diriku sendiri yang di tabrak." Gumam lirih Yeri sambil membereskan buku-buku si penabrak yang jatuh.
"Ini, tidak ap..." ucap Yeri dengan menjeda kalimatnya. "Kau." lanjut Yeri dengan mata membulat lucu.
"Kau gadis kemarin kan? Yang tidak sengaja aku tabrak mobilnya?" Tanya si penabrak Yeri.
"Iya." Jawab Yeri singkat.
"Kita bertemu lagi kedua kalinya dan.." ucap si penabrak Yeri terpotong.
"Dan kau menabrak ku lagi. Dua kali ini." potong Yeri dengan mendengus pelan.
"Maaf. Aku benar-benar minta maaf."
"Tidak apa. Aku permisi." pamit Yeri.
"Tunggu."
"Apalagi sekarang?"
"A-aku menunggu mu kemarin. K-kenapa kau tidak menghubungiku?" Tanyanya dengan nada gugup.
"Huft.. Aku lupa, maaf. Tapi kau tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja. Kau lihat sendiri, bukan?"
"I-iya, syukurlah. Mau minum kopi bersamaku? Aku traktir."
°_°
"Dia memang hobby ditabrak" monolog seseorang dalam hati.
°_°
*******
Entah angin apa yang menerpa, Yeri dengan santai meng-iyakan ajakan si penabrak mobil dan dirinya. Sekarang mereka ada di cafe sebrang toko buku tempat mereka bertemu untuk ke dua kalinya.
"Terimakasih karena menerima ajakanku."
"Iya tidak masalah. Lagi pula aku juga lagi haus."
"Lim Hwan." ucap Hwan memperkenalkan diri lebih dulu dengan mengulurkan tangan untuk berjabat.
"hmm..Park Yeri." sambil menjabat tangan hwan, Yeri juga memperkenalkan dirinya.
"Yeri. Senang bisa berkenalan dengan mu, kau bisa panggil aku Hwan."
"Iya Hwan-ssi, senang bisa kenal denganmu juga."
Yeri yang terlihat tenang dan santai sambil memaikan handphone, tidak memperhatikan bahwa sedari tadi Hwan terus menatapnya dengan senyum yang tidak luntur di bibirnya.
"Apa aku menyukainya?kenapa dia begitu cantik? Aku harus menjadikannya milikku." monolog Hwan dalam hati.
Hening.. Begitulah keadan Hwan dan Yeri sedari drama perkenalan mereka tadi, sampai minuman dan camilan mereka habis. Yeri yang sudah bosan pun meletakkan handphonenya dan beralih menatap Hwan yang masih tersenyum konyol, menurut Yeri. Dengan sedikit bergidik ngeri melihat senyum konyol Hwan, ia bertanya dengan nada sedikit lirih.
"Kenapa kau tersenyum?Aku mau pulang. Terimakasih sudah mentraktirku minum." Ucap Yeri
Hwan yang awalnya melamun dengan hati yang ribut pun langsung menjawab ucapan Yeri.
"Ah..tidak-tidak,aku yang harus nya berterimakasih Yeri-ssi karena kau mau meluangkan waktu untuk meminum kopi disini. Dan apa kau mau aku antar pulang?"
"Aneh." batin Yeri.
"Tidak, terimakasih. Aku pulang dengan supir."
"Sayang sekali. Padahal aku ingin mengantarmu pulang. Kalau begitu bisakah kita bertukar nomor telfon?" Tanya Hwan sambil menyodorkan ponselnya
"Tentu." Jawaban singkat dari Yeri dan mengambil ponsel Hwan untuk ia ketikkan nomer ponselnya.
Hwan bersorak ria dalam hati karena sudah mendapatkan nomor ponsel Park Yeri. Walaupun Hwan tidak berhasil membujuk Yeri untuk pulang bersama, Hwan sudah mempersiapkan rencana lain agar lebih dekat dengan Yeri. ia bertekad untuk mendapatkan Yeri.
"Aku akan menjadikanmu milikku Park Yeri. Aku sangat menyukaimu."
*****
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!