NovelToon NovelToon

Fallen Devil: Kebangkitan Dewa Kematian

Penghakiman

“Sebaiknya kamu keluar saja dan pergi dari sini. Kami para iblis sudah tidak memerlukan iblis yang tidak bisa berkultivasi sepertimu.”

Keadaan seketika pecah, ketika seorang pemuda yang memiliki rambut coklat seolah lumpuh saat berhadapan dengan empat pilar para iblis.

Lin Xuan. Kali ini dia menerima sebuah keterpurukan yang begitu besar. Hanya karena satu masalah. Yaitu dia tidak memiliki atau bahkan tidak bisa mengeluarkan kekuatan spiritual dan berkultivasi sama sekali.

Karena sudah sewajarnya bahwa seorang iblis memiliki sebuah kekuatan spiritual. Atau setidaknya memiliki kekuatan spiritual dasar seperti kekuatan spiritual seperti teknik elemental yang sangat mudah. Akan tetapi, dia benar-benar cacat dan tidak bisa berkultivasi dan menggunakan kekuatan spiritual  sama sekali.

Lin Xuan sangat terpukul. Memang bahwa dia sama sekali tidak bisa menggunakan kekuatan spiritual dan berkultivasi. Akan tetapi, jika iblis lain yang menantang duel pedang satu lawan satu tanpa menggunakan energi qi sedikitpun, jelas bahwa Lin Xuan bisa mengalahkannya. Dan itu memang fakta.

Dan itulah Lin Xuan seorang yang menganggap dirinya dari golongan ras iblis yang dianggap anak emas oleh Zhang Wei. Hanya saja, itu bersifat sementara dan tidak abadi. Puncaknya adalah hari ini saat empat pilar lainnya seolah memberikan keputusan sepihak kepada Lin Xuan itu sendiri. Menurut mereka pula, Zhang Wei merupakan iblis yang benar-benar bodoh, bahkan juga menurut mereka kenapa harus mengasuh sampah seperti Lin Xuan yang seolah justru merugikan kerajaan iblis?

“Ta-tapi mengapa? Apakah tidak ada alasan yang jelas selain aku tidak memiliki si-“

Belum Lin Xuan memberikan sebuah pernyataan, seorang wanita berambut hitam legam dengan dua tanduk yang sedikit melengkung berdiri dari kursinya. Tatapannya begitu dingin, dan juga seolah membocorkan aura yang begitu kental. “Tidak ada alasan lain. Setelah kematian pilar pertama, Zhang Wei, keberadaanmu sudah bagaikan sampah. Zhang Wei dan dirimu sama-sama sampah!”

“Busuk! Kalianlah yang menyingkirkan tuan Zhang Wei dari posisi pertama! kalian mengkhianati tuan Zhang Wei!” Lin Xuan yang mendengar itu, seolah tubuhnya panas. Darahnya mendidih saat empat pilar iblis di hadapannya benar-benar tidak terpukul saat kehilangan pilar pertama yang tidak lain tuan Zhang Wei.

Tidak heran, itu karena empat pilar lainnya bersikap seolah mengkhianati Zhang Wei. Bahkan mereka bekerja sama untuk membunuh Zhang Wei karena dianggap tidak sepadan dengan pemikiran empat pilar lainnya, bahkan rumor yang beredar, Zhang Wei sendiri mengkhianati raja iblis Vallen. Padahal menurut Lin Xuan, ada yang janggal dengan semua ini.

Itulah mengapa Lin Xuan bisa bertahan. Jika bukan karena tuan Zhang Wei yang mengajarinya tentang teknik berpedang, Lin Xuan hanyalah seorang iblis sampah yang tidak bisa menjadi apa-apa. Posisinya masih bisa diselamatkan dengan keberadaan tuan Zhang Wei yang menurutnya adalah sosok iblis yang sangat baik baginya.

Lin Xuan tahu bahwa tuan Zhang Wei dikhianati oleh empat pilar lainnya. Tetapi Lin Xuan tidak bisa berkutik akhir-akhir ini. Kecuali hari ini, yang mana dia tidak bisa mengontrol emosinya saat empat pilar iblis itu meremehkan Zhang Wei untuk kesekian kalinya, serta memberikan sebuah diskriminasi yang berat kepada dirinya.

Namun, saat itu juga, Iblis dengan rambut merah, dia mengayunkan tangannya ke bawah. Membuat sebuah lingkaran kekuatan spiritual  muncul di bawah Lin Xuan dengan ukuran yang cukup besar.

Lin Xuan sendiri terkejut. Dan bersamaan itu juga, tubuhnya benar-benar sangat berat dan langsung ambruk seketika. Dia saat ini posisinya tengkurap, dan sama sekali tidak bisa berdiri dengan tubuh yang semakin melemah.

“Arggg!”

“Iblis rendahan sepertimu ingin meluapkan emosi? Kau hanyalah sampah! Menangkal kekuatan spiritual rendahan sepertiku saja kamu tidak bisa. Sampah! ” Sosok yang diketahui sebagai Ra Ven itu angkat bicara. Wajahnya terlihat begitu dingin dan menatap jijik Lin Xuan. "Selain itu penyebab kami membunuh Zhang Wei, karena dia seolah mengkhianati raja Vallen."

Lin Xuan sama sekali tidak bisa berkutik. Tubuhnya tidak bisa bergerak. Memang, dia sudah melakukan kesalahan besar dengan tidak menjaga nada suara dihadapan empat pilar iblis yang lainnya.

Dan saat itu juga, dia bisa melihat wanita lain dengan rambut perak turun dari kursi singgasana. Mendatangi Lin Xuan yang tengkurap tidak berdaya karena teknik  gravitasi milik iblis Ra Ven.

Wanita itu tersenyum dan sedikit tertawa, bahkan tampak jelas saat Lin Xuan berusaha memberontak dari kekuatan spiritual gravitasi milik Ra Ven yang begitu kuat. Namun, saat dia melirik, sebuah kaki mendarat di wajahnya yang membuat Lin Xuan terlempar ke belakang dengan merintih kesakitan.

“Sadari posisimu. Kau ini siapa berani berkata seperti itu?” Kata wanita itu. "Selain kau juga sampah, kau juga masih membela pengkhianat itu?"

Lin Xuan mengalami rasa sakit yang luar biasa. Dia mencoba untuk bangkit. Baik itu bangkit dari sakit secara fisik maupun mental. Apalagi di hadapannya adalah para pilar yang seharusnya tidak Lin Xuan senggol secara langsung.

“Ma-maafkan aku tu-tuan. Tolong maafkan aku.”

Lin Xuan memberikan permohonan dengan bertekuk lutut di hadapan empat pilar. Lebih tepatnya di hadapan iblis wanita yang bernama Zhu Mei itu. Wajahnya terlihat begitu menyedihkan dan penuh ketakutan karena dia tidak tahu bahwa hidupnya seolah berada di ujung tanduk.

Zhu Mei masih tersenyum lebar. Yang kemudian menendang perut Lin Xuan dengan penuh kekuatan hingga Lin Xuan kembali terlempar menabrak tembok. Dan saat itu juga, seteguk darah segar keluar dari mulut Lin Xuan hingga Lin Xuan sendiri seolah menjadi lemas dan juga tidak berdaya.

“Pengawal, bawa keluar sampah ini!” Teriak Ra Ven dengan tatapan tanpa ekspresi.

“Tuan, kumohon, tidak ampuni aku!”

Beberapa penjaga yang memiliki tampang iblis datang menghampiri Lin Xuan yang sudah tidak berdaya. Mereka menyeret Lin Xuan pergi dengan cara kasar. Tidak peduli Lin Xuan berteriak seperti apa, mereka-mereka atau penjaga itu seolah menutup telinga.

Saat ini Lin Xuan dilempar keluar dari kerajaan Iblis. Dimana dia memandang kerajaan tersebut berdiri dengan aura yang mencengkam. Seolah menjadi tidak berguna saat ini karena kematian Zhang Wei akibat ulah para pilar lainnya.

Bahkan saat Lin Xuan dilempar keluar, beberapa penjaga juga tidak membuang kesempatan dengan memukul dan menendang perut Lin Xuan hingga Lin Xuan sendiri babak belur. Padahal, dulu kala saat ada tuan Zhang Wei, Lin Xuan bisa hidup tenang karena tidak ada yang melakukan hal buruk seperti ini.

Perlahan, Lin Xuan mulai bangkit saat para penjaga itu mulai pergi satu persatu. Dia mengusap ujung bibirnya yang berdarah karena pukulan dari beberapa penjaga tersebut. Selain itu, dia meludah darah dengan tatapan yang begitu tajam, penuh kebencian, dan ingin sekali untuk membalas semua ini atas apa yang mereka buat. Baik itu kepada dirinya, ataupun tuan Zhang Wei yang berjasa bagi dirinya selama ini.

Dengan terpoyong-poyong, Lin Xuan berjalan perlahan keluar dari kerajaan iblis. Dan saat itu juga, dia bertemu dengan seorang penjaga yang menyentuhkan ujung pedangnya di atas tanah dan menatap senang keadaan Lin Xuan yang sekarang. Pakaian zirah berwarna hitam, dengan tatapan yang menghina.

“Kau diusir, anak emas dari pilar pertama Zhang Wei?” Kata orang tersebut.

“Dark Knight? Jangan panggil aku seperti itu lagi. Namaku sekedar Lin Xuan saja, jangan lebih.”

“Memang seharusnya seperti itu. Sampah sepertimu hanya beruntung karena Zhang Wei melindungimu. Pun, Zhang Wei hanyalah sampah yang memang harus dibuang karena mengkhianati Raja Iblis Vallen.” Kata sosok yang diduga adalah seorang Dark Knight.

“Jaga ucapanmu! Para pilar seperti Ra Ven dan Zhu Mei lah yang mengkhia ....”

“Seharusnya kau yang menjaga ucapanmu! Sampah! Tidak bisa berkultivasi alias cacat sepertimu tampaknya lebih buruk dari sampah!” Mata Dark Knight seolah menyala berwarna merah. Kemudian, dia mengeluarkan sebuah aura kegelapan hingga membuat Lin Xuan seolah tidak berdaya dan lagi-lagi dia mengeluarkan seteguk darah.

Nasib Buruk

Dunia ini, terbentuk menjadi beberapa daratan.

Daratan pertama, benua Mao sebuah daratan tempat para iblis berada. Keberadaan para iblis mungkin menjadi sosok negatif atas keseimbangan dunia ini. Kebencian, kesombongan, atau hal buruk lainnya terpusat di daratan ini, tapi ini adalah menurut manusia dan para dewa itu sendiri.

Penilaian sepihak, mereka semua sudah didoktrin bahwa iblis adalah paling jahat. Tapi nyatanya? Tidak semua seperti itu. Seperti halnya dewa yang dianggap oleh para manusia adalah entitas baik, padahal tidak semua seperti itu.

Daratan kedua, yaitu daratan suci Nirwana, sebuah tanah dewa yang diisi oleh entitas dewa. Keberadaan yang dianggap oleh entitas suci oleh para manusia menjadikan tanah itu seolah haram disentuh oleh iblis yang berasal dari daratan Mao.

Dan yang terakhir adalah daratan Jian, sebuah tempat dengan para manusia yang mungkin tidak kalah unik dibandingkan oleh para iblis dan juga dewa. Para manusia juga bisa membangun kultivasi mereka sendiri, namun kultivasi yang seolah dikatakan untuk hal negatif juga tidak seperti dunia iblis, dan dikatakan untuk hal positif juga belum, seperti di daratan dewa.

Tapi yang jelas, perbandingan kultivasi para manusia sungguh mencolok. Dan masih di bawah kedua para kultivator iblis dan dewa di dua daratan tadi. Namun, tidak sedikit juga para kultivator di kalangan manusia, menjadi sosok terpilih dan membawa garis takdir tertentu, baik itu menjadi seorang iblis, atau menjadi seorang dewa. itu adalah pilihan jika mereka ingin berada di puncak.

Ribuan tahun silam, manusia memang sudah didoktrin seperti itu. Bahwa Dewa adalah melambangkan kesucian, namun iblis selalu dilambangkan oleh kejahatan. Doktrin itu melekat hingga kepada manusia yang membuat para manusia selalu memuja dewa dan menjelekkan ras iblis.

Padahal, nyatanya tidak. Mereka seolah sama seperti manusia. Jika ada Dewa baik, maka ada juga dewa yang dianggap jahat, begitupun dengan iblis yang mana jika ada iblis jahat, maka ada juga iblis baik.

Dan itu semua adalah relatif. Beberapa tindak Kejahatan dan kebaikan tidak bisa dinilai dalam sepihak. Sebagian orang mungkin menganggap bahwa sebuah perbuatan tertentu adalah jahat, namun pihak lain menganggap bahwa perbuatan itu adalah baik. Maka dari itu, keadaan jahat dan baik seolah tidak bisa hilang dalam dunia ini.

Sama seperti halnya Lin Xuan, memikirkan kematian iblis pilar yang bernama Zhang Wei membuat Lin Xuan merasa sangat terpukul, apalagi hal tersebut karena hukuman sepihak dari empat pilar, yang mana Zhang Wei dianggap pengkhianat. Memang iblis, tapi dialah yang seolah mengasuh Lin Xuan atau dirinya hingga saat ini berumur 15 tahun.

Mungkin begini, jika dewa jahat akan mendapatkan hukuman surgawi dari para dewa yang lainnya, apakah itu juga berlaku kepada iblis baik yang mendapatkan hukuman dari iblis lainnya? itulah yang dipikiran Lin Xuan.

Di sisi lain, kehidupan selama 15 tahun tidak memberikan pewarnaan yang indah dalam diri Lin Xuan. Dirinya yang cacat, dan tidak bisa berkultivasi, dianggap bahkan lebih lemah dibandingkan umat manusia di mata para iblis itu tersendiri. Hal tersebut membuat mereka seolah malu untuk mengakuinya.

Lin Xuan terhuyung-huyung. Tak tahu arah, dan kebingungan hendak kemana saat ini. Posisinya berada di hutan belantara yang kemungkinan akan sangat rawan dengan makhluk spiritual yang ada di daratan iblis ini, atau disebut demonic beast.

Sebelumnya, Lin Xuan sendiri adalah sosok yatim piatu. Dia tidak tahu siapa ayah dan ibu kandungnya. Tahu-tahu bahwa hidupnya berada di bawah asuhan dan didikan Zhang Wei.

Meski tahu bahwa Lin Xuan sendiri tidak bisa berkultivasi, Zhang Wei seolah menganak emaskan Lin Xuan. Melatihnya sebuah bela diri dan kemampuan berpedang tanpa mengolah qi atau tenaga dalam. Sehingga bisa dibilang seni bela diri dan kemampuan berpedang Lin Xuan hanya berada dalam basic atau dasarnya saja. Karena kebanyakan seni bela diri tentulah masih berhubungan dengan energi qi dalam pengolahannya.

Normalnya memang anak sepuluh tahun sudah memiliki teknik kultivasinya sendiri. Bahkan jika berbakat dan berada di klan yang hebat dengan sumberdaya yang mumpuni, maka tidak menutup kemungkinan anak itu berada di ranah Qi Foundation bintang lima.

Urutan tingkat kultivasi sendiri terdiri dari.

-Qi Foundation (Bintang 1 -9)

-Core Formation (1-9)

-Nascent Soul (1-9)

-Spirit Savering (1-9)

-Dao Fusion (1-9)

-Eternal Being (1-9)

-Emperor Supreme (1-9)

Dan, sebenarnya itu hanyalah kultivasi dasar. Belum lagi seorang iblis dan dewa yang memiliki umur ribuan bahkan ratusan ribu tahun, tingkat kultivasinya juga pastinya berada di atas Emperor Supreme. Dan, kebanyakan para manusia lah yang rata-rata mentok pada Emperor Supreme.

Perlu ditegaskan, tidak sedikit manusia yang ingin berada di puncak. Mereka bisa memilih antara menjadi iblis atau dewa dengan cara tertentu atau menjadi pilihan. Dan yang pasti, mereka juga harus melewati tahap Emperor Supreme untuk menjadi entitas yang berbeda dari manusia. Selain itu, pastinya tingkat kultivasi iblis dan dewa juga berbeda.

Anggap saja umur Zhang Wei adalah ribuan tahun, berbeda dengan Lin Xuan yang masih lima belas tahun menandakan bahwa Zhang Wei masih awet muda. Bahkan Lin Xuan sendiri teringat bahwa Zhang Wei seolah seperti pria berumur 50 an. Itu menunjukkan bahwa tingkat kultivasi seseorang juga mempengaruhi daya hidup seseorang saat dimakan umur.

Sayangnya, kematian Zhang Wei sangat tidak bisa diterima oleh Lin Xuan. Sosoknya yang menjadi iblis baik bagi Lin Xuan seolah menjadi pengkhianat bagi mereka para iblis di salah satu kerajaan di daratan Mao. Apalagi raja iblis Vallen yang juga sepertinya memberikan hukuman sepihak kepada Zhang Wei itu sendiri.

Tetapi, iblis seperti Lin Xuan juga tidak bisa melawannya saat itu. Apalagi dia tidak bisa berkultivasi yang seolah dianggap sampah oleh iblis lain.

Kembali kepada Lin Xuan, keadaannya lemah dan lesu. Dia sudah berjalan berapa lama dirinya juga sama sekali tidak tahu. Tapi tidak bertemu dengan demonic beast sekalipun sudah membuat dia benar-benar bersyukur.

Hanya saja, yang menjadi keberuntungan itu justru membuat dia kelaparan. Setidaknya menemukan hewan spiritual biasa bintang pertama yang mana kemungkinan akan setara apabila bertarung dengan Lin Xuan yang mana Xuan hanya mengandalkan sebilah pedang.

Selain itu, hewan spiritual sendiri juga memiliki tingkatan. Di antaranya:

- Hewan spiritual Biasa (1-9)

(Setara dengan qi foundation)

- Hewan spiritual jenis rendah (1-9)

(Setara dengan Core formation)

- Hewan spiritual jenis tengah (1-9)

(Setara dengan Nascent Soul)

- Hewan spiritual jenis tinggi (1-9)

(Setara Spirit Severing)

- Hewan spiritual langka (1-9)

(Setara Dao Fusion)

-Hewan spiritual legendaris (1-9)

(Setara Eternal Being)

-Hewan spiritual misterius? (1-9)

(Setara Emperor Supreme)

“Aku, aku benar-benar sangat lelah.” Ungkap Lin Xuan dengan tatapan yang kosong. Perasaannya campur aduk, di antara sedih, emosi dan marah. Dia seolah ingin bangkit melawan ini semua.

Namun, saat itu juga, seekor serigala dengan tanduk di atasnya berjalan dengan meneteskan air liur. Bagaikan kelaparan, serigala itu menggiring Lin Xuan yang membuat Lin Xuan itu benar-benar sangat terkejut.

Lin Xuan ketakutan, apalagi dia seperti terintimidasi saat bertemu dengan serigala bertanduk itu. Mungkinkah serigala itu merupakan hewan spiritual jenis rendah? Lin Xuan sama sekali tidak tahu. Tapi yang pasti serigala itu terlihat tidak seperti hewan spiritual tingkat biasa.

Memang faktanya bahwa serigala itu merupakan hewan spiritual tingkat rendah bintang tiga. Jelas, meskipun hewan spiritual rendah, tapi itu pasti akan membuat Lin Xuan merasa kesulitan dan melawannya. Bahkan berlari sekalipun Lin Xuan merasa itu tidak mungkin karena perbandingan kekuatan.

Lin Xuan menggertakkan giginya. Entah nasib buruk apa yang menimpanya hari ini? berharap menemukan hewan biasa atau mungkin spiritual biasa hanya untuk mengganjal perutnya justru bertemu dengan hewan kuat seperti ini.

“Sial.” Lin Xuan berkata dengan dirinya sendiri.

Wanita Misterius

Dia berpikir, pertama, dia harus berusaha untuk setidaknya melumpuhkan serigala itu bagaimanapun caranya. Jika mungkin hanya membuat serigala itu terluka ringan, maka Lin Xuan bisa lari sejauh mungkin.

Dan apabila serigala itu terluka berat, maka itu akan sangat beruntung bagi Lin Xuan karena dia bisa mengganjal perutnya dengan menyerangnya secara terus menerus. Tapi itu bukanlah sebuah keberuntungan utama.

Sangat beruntung apabila Lin Xuan bisa selamat, baik dari terkaman serigala atau dari serangan kelaparan. Sehingga dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk kali ini.

Dengan menarik pedang yang tersisa darinya, membuat Lin Xuan harus mengayunkan pedangnya sesekali saat serigala itu melompat. Namun dari ujung tanduk serigala yang mengeluarkan elemen petir, membuat Lin Xuan terkena serangan itu dan terlempar ke belakang.

Memang tampaknya, baru serangan pertama seperti itupun membuat dia kewalahan. Perutnya mengalami luka berat saat terkena sebuah elemen petir yang kuat baginya. Dan di sisi lain, serigala itu juga masih melompat dan terjun ke arahnya.

Lin Xuan tidak sempat memegang pedang yang terlempar jauh di sampingnya. Apalagi tubuhnya merasakan rasa sakit yang luar biasa saat terkena sebuah sambaran seperti itu. Mungkinkah hanya bisa pasrah? Tapi bisa! Itulah yang dipikirkan oleh Lin Xuan. Dia harus tetap hidup.

Meskipun tubuhnya mengalami sebuah rasa sakit, dia tetap menggapai batu yang ada di sampingnya. Tepat saat serigala itu hendak mendarat ke arahnya, Lin Xuan langsung memukulkan batu tersebut pada wajah serigala tersebut. Hingga serigala itu terlempar ke belakang dan mengalami luka kecil.

Sedikit memaksa tubuhnya. Lin Xuan langsung beranjak berdiri dan mengambil pedang yang terlempar di sampingnya. Mencoba berlari sebelum serigala itu kembali bangkit. Sayangnya serigala itu terlalu kuat, yang membuat Lin Xuan terkejar.

“Sial! Sial! Sial! Kenapa nasibku berubah menjadi buruk! Sialan!” Lin Xuan berteriak seperti itu. Selain untuk meredakan rasa sakit dan meluapkan emosi, barangkali ada seseorang yang mendengar teriakan yang dikeluarkan oleh Lin Xuan.

Apalagi kondisi tubuh dengan rasa sakit yang tak tertahan dan belum menghilang. Membuat Lin Xuan kesusahan untuk bergerak di medan yang penuh pepohoan ini. Apalagi saat dia mencoba melirik ke belakang, serigala itu lagi-lagi mengeluarkan atribut petir yang membuat Lin Xuan merasa dalam kondisi kritis.

Jika dia terkena serangan itu sekali lagi. Bisa dipastikan dia tidak akan bisa bergerak dan berkutik. Maka dia harus berusaha untuk melompat ke samping sesaat serigala itu menembakkan elemen petir yang begitu kuat. Apalagi dia juga merasakan lonjakan energi spiritual seolah ingin mengintimidasi  Lin Xuan.

“Duarr!”

Lin Xuan berhasil berguling ke samping untuk menghindari ledakan serangan dari serigala tersebut. Sayangnya, dia baru menyadari bahwa saat dia berguling ke samping, bukanlah sebuah dataran yang bisa ditempuh dengan kaki. Dia baru menyadari bahwa dia berguling di tempat yang begitu curam sehingga dia berguling menabrak pepohonan dan mengakibatkan sebuah benturan yang begitu keras.

Itupun setelah mengalami benturan, tubuhnya terus terperosok dan membuat dia tidak bisa bergerak sama sekali. Suaranya serak untuk meminta sebuah pertolongan. Nasibnya penuh kesukaran. Inikah seorang iblis? Seorang yang dianak emaskan oleh salah satu pilar kerajaan?

Terperosok begitu Lin Xuan  mengalami putus asa yang begitu berat. Rasa sakit yang tak tertahankan disaat dia seolah terjun ke jurang. Bahkan, perlahan kesadarannya mulai hilang saat tubuhnya terbentur ke sana ke sini dan mengalami sebuah luka berat.

“To-tolong....”

Rintihan Lin Xuan terdengar. Hanya terdengar di telinganya sendiri. Dia juga merasa bahwa serigala di atas juga berdecak kesal saat Lin Xuan terperosok.

Pandangannya perlahan buram, Lin Xuan semakin tidak sadarkan diri.

.....

Perlahan, Lin Xuan membuka matanya. Memperlihatkan dirinya seolah sudah tidak berada di jurang tempat dia terperosok. Terlebih, tubuhnya sudah membaik dan sedikit merasakan rasa sakit dibandingkan dengan yang sebelumnya. Anehnya lagi, dia merasa tempat ini sedikit aneh dengan energi spiritual yang lebih netral dibandingkan dengan daratan Mao.

“Kau sudah sadar? Hampir seminggu aku menunggumu bangun.”

Lin Xuan melirik, memperlihatkan seorang wanita yang umurnya mungkin sudah puluhan tahun. Wajahnya terlihat sangat cantik dengan iris mata bak rumput. Apalagi anting emas yang membuat wanita itu benar-benar sangat elok.

Melihat Lin Xuan meliriknya, wanita itu berdiri di tempat yang sebelumnya dia berdiri di depan tungku yang seolah dia baru saja meracik sebuah ramuan atau mungkin pil. Terbukti, Lin Xuan sendiri merasakan aroma yang menyengat seolah menusuk hidungnya sendiri.

“Si-Siapa kau?”

“Mei Lin. Panggil aku seperti itu saja. Seminggu yang lalu, aku menemukanmu di daratan Mao. Dan kini aku membawamu di daratan Jian.”

“Daratan Jian?” Lin Xuan jelas terkejut. Wajahnya seolah terhina saat dirinya saat ini berada di daratan Jian tempat entitas manusia itu berada. Padahal dirinya adalah seorang iblis, ras yang menurutnya jauh lebih unggul dibandingkan manusia itu sendiri. “Bagaimana mungkin aku berada di daratan yang terhi.”

Belum selesai Lin Xuan menyelesaikan ucapannya. Mei Lin mengeluarkan sebuah teknik yang mana api emas muncul di tangan kirinya dan memukul perut bagian bawah Lin Xuan.

Hal tersebut tentu saja membuat Lin Xuan berteriak kesakitan dan menyemburkan darah berwarna hitam dari mulutnya. Untungnya dia langsung bangkit dan bisa menyemburkannya ke depan atau yang terjadi darah hitamnya itu akan kembali jatuh dan mengotori wajahnya sendiri.

“Arghhh!”

Dan saat itu, dia merasakan sebuah rasa sakit yang luar biasa. Api emas yang dia terima dari Mei Lin itu seolah membakar tubuh bagian dalamnya seolah Lin Xuan mendapatkan sebuah hukuman dari apa yang baru saja dia katakan.

“Setelah kau merasakan penderitaan di daratan Mao, kau seolah masih menyombongkan diri dan menganggap bahwa manusia adalah ras paling hina? Apakah otakmu masih tercuci dan menganggap dirimu adalah seorang iblis?” Mei Lin berkata dengan wajah yang begitu serius.

Lin Xuan masih merasa kesakitan dengan rintihan kerasnya. Tapi dia juga bisa mendengar apa yang Mei Lin katakan.

Rasa sakit itu perlahan memudar, Lin Xuan kembali berbaring dengan tubuh yang begitu lemas. Di sisi lain, dia merasa sebuah kenyamanan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

“Minumlah ini, ini akan membuat tubuhmu jadi lebih baik.”

Mei Lin menyodorkan dua pil berwarna merah darah yang membuat Lin Xuan sedikit terkejut. Dia berpikir, apakah wanita di hadapannya akan membunuhnya? Apalagi dia sedikit terkejut saat wanita tersebut seolah tahu bahwa dia mengalami masa sulit di daratan Mao.

Tapi mengingat bahwa wanita itulah yang menolongnya, membuat Lin Xuan kembali bangun dan mengambil dua pil itu dengan sedikit ragu.

Wajah Mei Lin yang tidak memberikan kesan mencurigakan, membuat Lin Xuan menjadi tidak berpikir panjang untuk menelan pil tersebut. Sehingga, dia mengambilnya dan menelan kedua pil itu sekaligus.

“Itu adalah esensi darah naga yang mana akan berangsur memulihkan dantianmu yang baru saja ku sembuhkan. Ah, aku lupa memberitahumu bahwa sebenarnya dantianmu tersegel sehingga itulah mengapa kamu tidak bisa berkultivasi. Ada seseorang yang melakukan itu kepadamu dengan maksud tertentu.”

“Apa?”

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!