ini adalah hari minggu di waktu sore..
teman Leanna yang bernama keisya mengajak Leanna untuk keluar jalan-jalan.., mungkin sekedar jalan-jalan dan membeli sedikit cemilan atau berbelanja sesuatu yang di butuh kan. ya.. hanya seperti itu saja.. Untuk gadis-gadis dari kalangan biasa seperti mereka hanya begini lah cara menikmati masa muda. Sangat berbeda dengan gadis-gadis dari kalangan atas yang notebone nya adalah puteri-puteri dari orang kaya dan highclass, mereka akan bisa menikmati masa muda nya dengan benar-benar sangat full dengan senang-senang. Shoping semaunya bisa mmbeli segala kebutuhan dan keinginan, lalu jalan-jalan kemana pun mereka ingin pergi, bersekolah di sekolah tinggi tanpa memikirkan biaya nya.
nah,beda lagi kalau untuk gadis-gadis dari kalangan biasa seperti Leanna dan Keisya contoh nya mereka bahkan harus menghabiskan 90 persen dari hidup nya untuk bekerja, lalu 10 persen yang tersisa untuk bisa senang-senang sesaat. gadis seperti mereka harus bekerja keras dulu agar bisa membeli apa yang mereka butuh kan, yang jelas membeli yang mereka butuh kan saja sama sekali bukan lah yang mereka ingin kan..
Bahkan tak jarang gadis seperti mereka harus bekerja keras di karenakan mereka harus menjadi tulang punggung keluarga juga. Seperti Leanna contoh nya.
Keisya masih beruntung di banding Leanna, ia memang harus bekerja keras untuk membeli kebutuhan tapi itu untuk diri nya sendiri, bukan tuntutan untuk menghidupi orang tua.
Ayah dan ibu Keisya masih lengkap, ayah nya juga masih bisa bekerja sebagai seorang security dan ibu Keisya juga masih sehat.
Kalau Leanna ia harus bekerja sendirian menghidupi ibu nya yang saat ini kondisinya lemah dan sering sakit-sakitan, Leanna harus banting tulang bekerja untuk menghidupi sang ibu sekaligus mencari uang untuk biaya pengobatan sang ibu pula yang tentu nya tidak murah. Leanna juga harus membeli obat rutin untuk sang ibu setiap hari nya yang harga nya makin membengkak juga.
untuk ayah nya, Leanna bahkan tak pernah mengenal sosok itu, Leanna tak pernah mau mengingat atau membahas nya. dari cerita yang ia dengar.., Leanna dapat menyimpulkan kalau ayah kandung Leanna adalah seorang pria yang tak bertanggung jawab, meninggalkan sang ibu saat sedang hamil diri nya. Di dunia ini Leanna sangat membenci sosok ayah nya itu..
"ah, senang sekali.." kata Keisya
"aku bisa mengajak mu pergi keluar hari ini, biasa nya hari minggu juga kau tetap harus bekerja" lanjut Keisya lagi..
Ya benar sekali selain pekerjaan Leanna yang di malam hari adalah seorang penyanyi di sebuah kafe dan penari di club malam, siang hari nya Leanna harus bekerja paruh waktu di toko dan rumah makan.sore ini kebetulan ia kosong..karena tadi ia hanya bekerja sampai tengah hari di toko saja, lalu rumah makan tempat ia biasa memulai kerja di tengah hari nya kebetulan hari ini tidak buka di karenakan mereka sedang menerima orderan dari sebuah pesta di sebuah komplek.
Leanna tersenyum mendengar ucapan Keisya, gadis bernama Keisya ini adalah teman baik sedari kecil nya Leanna, mereka tinggal di gang yang sama di pinggiran kota. Sedari kecil pula satu-satu nya teman yang tak pernah mengejek Leanna yang seorang anak tanpa ayah hanyalah Keisya saja, ia yang selalu menyemangati Leanna. Keisya sangat baik.. Jadi Leanna sangat bersyukur bisa melihat Keisya juga punya pekerjaan yang sepuluh kali lebih baik dari diri nya saat ini. Keisya adalah seorang staf di sebuah perusahaan yang gaji nya juga lumayan. Keisya memang pantas mendapatkan nya, selain pendidikan Keisya memang lebih baik dari Leanna, Keisya juga adalah sosok gadis yang baik tanpa pamrih
Leanna dulu putus sekolah, karena mereka benar-benar tidak mampu lagi..Leanna hanya sekolah hingga sekolah menengah pertama saja. Akhir nya sedari usia muda nya ia sudah harus bekerja kesana kemari menjadi orang gaji yang menerima upah menjual dagangan orang lain dengan menerima upah kemudian dengan perhitungan laba dari yang terjual.
Saat usia nya 17 tahun hingga 21 tahun seperti sekarang ini, barulah ia bekerja di cafe,bar dan toko lalu untuk rumah makan tersebut ia baru bekerja dalam tahun ini karena uang hasil kerja nya hanya cukup membeli obat ibu nya yang makin bertambah sangat lah mahal harga nya itu, jika sudah di belikan obat maka uang yang tersisa tersisa sedikit saja. Jadi nya Leanna harus kerja paruh waktu juga di rumah makan agar bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Leanna bukan nya tidak bersyukur dengan pekerjaan yang di dapat nya, ia sangat bersyukur selama itu halal, bukan mencuri.
Leanna bersyukur ia sehat dan bisa bekerja dengan baik, semua pekerjaan nya ia lakoni dengan sungguh-sungguh demi sang ibu.
Dari semua pekerjaan nya satu-satu nya pekerjaan yang sangat terpaksa Leanna lakukan adalah profesi nya sebagai penari bar, itu saja.
Kalau bekerja di toko dan rumah makan itu fine-fine saja tidak ada masalah, lalu penyanyi cafe..Leanna tidak terpaksa, ia memang senang musik sedari kecil..suara nya Leanna juga bagus.
Keisya yang merekomendasikan Leanna untuk jadi penyanyi tetap di cafe tersebut, kebetulan pemilik cafe adalah ibu nya teman Keisya juga. Nah,Keisya sangat baik bukan?
Lalu untuk penari club malam benar-benar Leanna terpaksa, ia menjadi penari karena gaji nya yang lumayan untuk menambah membeli obat sang ibu, di mana gaji di cafe dan toko tidak seberapa..itu semua tak akan cukup untuk membeli obat jika Leanna tak jadi penari di club malam. Leanna sebetul nya tak begitu senang melakoni menjadi penari di tempat yang banyak berkumpul nya para lelaki hidung belang itu.
Leanna dengan pemikiran panjang akhir nya mau juga menjadi penari di sana, karena para penari di club memang betul-betul hanya penari saja tidak lebih.. murni hanya penari tidak sekalian jadi wanita penghibur seperti sebagian teman penari Leanna lain nya.
Bisa di katakan teman-teman Leanna yang berprofesi jadi wanita penghibur punya kehidupan yang baik secara ekonomi, mereka bahkan bisa berbelanja barang mahal,punya ponsel bagus bahkan ada yang punya kendaraan sendiri juga.., karena tak jarang selain menjadi wanita penghibur mereka juga kerap kali menjadi simpanan bandot tua kaya, atau menjadi simpanan para orang-orang penting kelas atas dan para pengusaha-pengusaha kaya lain nya.
Teman-teman Leanna seringkali membujuk Leanna ikut seperti mereka jika memang butuh uang karena mereka yakin dengan begitu Leanna tidak akan kekurangan uang dan tercukupi,hidup pun terjamin tapi..Leanna tak pernah tergiur, di samping ia sudah miskin tak punya harta hanya harga diri nya sebagai gadis suci lah yang masih ia miliki sebagai harta satu-satu nya. dan lagi Leanna juga tak ingin membuat kecewa ibu yang sangat ia sayangi..., karena ibu nya selalu bilang kalau Leanna adalah satu-satu nya harta paling berharga yang ibu nya miliki, mana mungkin Leanna tega mematahkan semua nya itu.
"ayo kita segera berangkat" ajak Keisya yang sudah berdiri di teras depan rumah Leanna yang nampak sangat sederhana itu.
"sekarang?" tanya Leanna karena merasa Keisya terlalu mendadak.. Baru saja mengajak pergi tau-tau mau nya sekarang juga
"iya sekarang,yuk.." jawab Keisya bersemangat
"paling gak aku kan harus ganti baju dulu" ujar Leanna, karena pakaian ini adalah pakaian yang sudah seharian untuk kerja di toko. sama sekali bukan baju nongkrong. Yah walau pun baju nongkrong yang Leanna miliki hanya lah baju-baju murahan tapi tetap saja ia masih punya baju untuk bepergian.
"alah, gak usah itu juga bagus..kamu masih cantik Leanna sayang.." puji Keisya jujur.
Benar kata Keisya, Leanna itu bagus pakai apa pun dia cantik seperti boneka. Walau hanya memakai baju murahan biasa namun ia tetap terlihat menawan.
Kulit Leanna putih, bibir nya merah bulat penuh seperti apel..., rambut nya juga panjang sepinggang bewarna hitam.. Rambut nya tidak lurus dan juga tidak keriting, jatuh dengan natural saja.. ia juga tidak terlalu tinggi..hanya sekitar 155cm, sedang kan Keisya sekitar 160cm
"ya paling gak aku mesti ambil tas ke dalam" kata Leanna bersiap masuk mengambil tas dan dompet nya
"gak usah kamu gak usah bawa apa-apa, aku yang bayarin semua nya yok.." Keisya langsung menarik tangan Leanna
akhir nya Leanna ikut saja, sebetul nya ia tak enak hati juga setiap kali mereka keluar berdua Keisya terus yang membayar. Kalau Leanna mau membayar pasti Keisya tak akan mau. mungkin Keisya juga mengerti kesusahan seorang Leanna.
🌼
Mereka pergi dengan sepeda motor Keisya.
Keisya membawa Leanna makan di sebuah kafe lalu membelikan Keisya satu lembar pakaian dan juga membelikan buah dan roti oleh-oleh untuk ibu nya Leanna..
"ini untuk bibi.." kata Keisya seraya mengikat kantong buah dengan rapih
"Keisya, kamu terlalu banyak menghabiskan uang mu" Leanna jadi tak enak
"ah tidak...aku baru saja mendapat uang lembur.., habis juga tidak apa-apa, yang penting hari ini aku bisa menbelanjakan mu" kata Keisya tulus
"hari ini apa nya? Kau sudah sering kali melakukan ini pada ku kei..,berarti ini sudah sering terjadi di hari-hari sebelum nya... kau jadi teman terlalu baik" Kata Leanna menatap Keisya terharu
"ya harus dong, aku sayang sama kamu Leanna.." ujar Keisya apa ada nya
"tapi hanya ini yang dapat ku berikan.." hela nya
"ini bahkan sudah sangat berlebihan Kiesya" kata Leanna..
Leanna menatap Keisya sepersekiandetik
"suatu hari aku akan membalas mu" lirih Leanna
"tidak, tidak..kau tidak boleh berfikir begitu. Kau cukup menjadi teman ku hingga seterus nya itu sudah membuat aku sangat senang" balas Keisya
Leanna mengikuti langkah Keisya menuju sepeda motor...
"Leanna, kita jangan pulang dulu ya.., aku mau ajak kamu nongkrong di taman kota dulu mau enggak" tawar Keisya, ia merasa setelah mereka dewasa sangat jarang menghabiskan waktu berdua sekedar curcol-curcol ringan.
"iya terserah deh.." Leanna meng-iyakan
Keisya melajukan motor nya perlahan ke taman kota dengan membonceng Leanna
mereka tiba di sana, dan duduk di salah satu bangku. Keisya menyerahkan cup minuman dingin ke tangan Leanna, dua cup minuman dingin yang mereka beli di pinggir jalan sebelum sampai ke taman kota.
Sementara itu terlihat segerombolan pria muda sedang naik motor skuter melaju dengan santai ke arah taman kota, sekali lihat saja motor skuter yang di pakai para pria muda ini bukan lah motor skuter biasa, itu adalah buatan luar negeri yang sangat jarang di pakai di negara ini. Kalau di tebak harga satu motor skuter itu bahkan mungkin bisa untuk membeli dua puluh unit motor seperti milik Keisya. Sudah di pastikan gerombolan ber-motor skuter itu adalah putera-putera orang kalangan atas. Mereka mengenakan pakaian santai, pakai atasan kaos oblong santai, t-shirt..celana pendek ada juga yang memakai celana panjang santai.
gerombolan ini juga terlihat akan menuju taman kota..mungkin mereka juga ingin santai tipis-tipis sore hari di taman kota.
Ada tiga motor sekuter, dan masing-masing pria muda itu berboncengan jadi mereka jumlah nya ber-enam orang.
Salah satu pria muda yang di bonceng motor skuter menoleh ke arah Leanna dan Keisya yang sedang duduk di salah satu bangku taman..
Pria muda ini bernama Devid, ia mengenal Leanna..., jadi ia meminta teman-teman nya berhenti dan menghampiri Leanna dan Keisya
"hai Lea.." sapa nya, nama nya Devid
"..oh hai Dev.." balas Leanna
Devid ini memang cukup di kenal di kota ini keluarga nya adalah pengusaha terkenal hingga ke kakak-kakak nya. Keisya juga tahu Devid, tapi mereka tak saling mengenal, keisya hanya sekedar tau saja karena keluarga Devid terkenal
Kalau Devid kenal Leanna adalah karena saat itu di melihat Leanna di salah satu cafe jadi ia tertarik dengan suara Leanna dan mengajak Leanna untuk mengisi acara di pesta keponakan nya, dan Leanna tentu saja setuju untuk menambah pemasukan nya, apalagi saat itu ia sedang kosong pekerjaan karena belum bekerja sebagai penari club malam. pekerjaan nya sebagai penari dan penyanyi sekarang ini bergantian ia lakoni setiap malam nya.
teman-teman Devid tidak kaget lagi jika Devid mengenal gadis yang tidak mereka kenal.., karena Devid memang tidak sombong dan senang bergaul dengan siapa saja, ia supel. Devid ini cukup di gandrungi cewek-cewek juga di kota ini, cewek-cewek matre tentu nya. Karena Devid tak terlalu tampan..hanya di topang kekayaan saja jadi nya berkulit bersih dan terlihat keren dengan pakaian mahal dan bagus.
Yang memakai motor skuter paling depan yang sedang membonceng Devid adalah pria paling menawan di antara lain nya, tubuh nya sangat tinggi..proporsianal lah..kalau di perkirakan sekitar 188 an cm.. Sangat jangkung bukan. pria ini lah yang bernama AdeLio Fengying Sanders..
dia adalah putera dari keluarga Sanders yang sangat kaya raya bahkan melebihi keluarga besar Devid. Namun putera mereka bernama Adelio ini tak terlalu terekpos ke masyarakat biasa, dia jarang turun ke media atau lapangan, ia hanya di kenal oleh orang-orang di kelas dan lingkaran nya saja.. dari yang tua hingga yang muda.
Adelio ini, walau keluarga nya sangat kaya tapi ia di usia 25 tahun nya ini sudah menjadi seorang Ceo di perusahaan yang ia rintis sendiri. ini lah yang membuat nya makin populer di kalangan putera puteri kaya lain nya.., ketampanan Adelio adalah bonus.., jadi ia bagai sosok yang sangat sempurna.
lalu visual teman-teman Adelio dan Devid yang memakai motor skuter saat ini tidak jauh berbeda dengan Devid, wajah standar namun terlihat bagus karena kaya nan terawat dan memakai pakaian keren dan mahal pasti nya jadi nya terlihat gudluking. Satu di antara mereka ada yang lumayan manis dan ganteng, ia pakai kacamata ternyata ia adalah asisten nya Adelio yang selalu ikut kemana pun Adelio pergi, nama nya James.
Adelio sedikit kaget, Devid mengenal gadis di depan nya..
"kau mengenal nya?" tanya Adelio pada Devid
"ya.." jawab Devid jujur..
Hai readers...terimakasih sudah mau mampir ke novel Author yang ke delapan
biar lebih afdol ini Author kasih Visual Adelio Fengying Sanders dan Leanna Mey.., pemeran utama kita di novel Obsess..
Ini Visual nya maksud nya kira-kira begini ya, seperti biasa pinjam Visual aktor,artis dan Idol.
Terimakasih atas dukungan kalian sama Author..
Jangan lupa like dan coment jika ingin kasih masukan ya...
Karena author tanpa readers tu gak ada apa-apa nya... Makaci...🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!