NovelToon NovelToon

TERPAKSA MENIKAH MUDA

Kalian pulang malam lagi

Susanto melihat jam ditangannya sudah menunjukan pukul delapan malam,Susanto mulai cemas karena Anin belum pulang sampai jam segini, Salsa berusaha menelfon Anin tapi tidak ada respon apapun dari Anin membuat

Salsa mulai cemas.

“ Anak itu selalu saja seperti ini, pulang jam segini terus, besok ayah saja yang jemput Anin ke sekolah yah, supaya anak kita tidak semakin seenaknya” Ucap Salsa ibu nya Anin yang cemas karena anaknya belum

pulang dan tidak bisa dihubungi sama sekali.

“ Iyah  bunda, ayah juga malu tadi denger tetangga bahas Anin belum pulang sampai jam segini” Ucap Susanto yang mulai tidak nyaman denger ucapan tetangganya, bahas kebiasaan Anin yang selalu pulang jam segini

“ Nah kan selalu seperti ini kan, apa sebaiknya kita nikahi saja mereka? Supaya tidak membuat orang tua cemas terus seperti ini setiap harinya?” Tanya Salsa yang mendapat ide untuk menikahi anaknya, Salsa takut anaknya melakukan kontak fisik diam diam bersama Andika dan malas selalu jadi bahan omongan tetangga

“ Ide yang bagus, Andika juga tidak berfikir anak orang diajak jalan jalan sampai jam segini, tidak pantas yah sudah besok kita ketemu langsung dengan orang tuanya dan menikahi mereka, supaya Anin dan Andika tidak melakukan kesalahan selama pacaran.” Lanjut Susanto yang setuju anaknya menikah walaupun masih sekolah.

“ Yah sudah kalo begitu, dan itu keputusan yang baik, jika mereka mau terus bersama.” Lanjut Salsa merasa lega, bisa menyelesaikan masalah anaknya, dari pada anaknya hilaf selama menjalan kan hubungannya bersama Andika.

Dilain sisi, Anin merasa lega karena akhirnya selesai juga menyelesaikan tugas sekolah sambil makan malam bersama Andika, Anin baru ingat hanphone nya lobet dan tidak Anin chager dari tadi.

“ Sudah malam sayang, pulang yuk pasti ayah dan bunda marah lagi kita pulang malam” Ucap Anin langsung merapihkan buku sekolahnya dan dimasukin kedalam tasnya

“ Hayo sayang, aku merasa lega sekali karena tugas sekolah kita sudah selesai dikerjakan dan sudah belajar untuk besok juga” Ucap Andika merasa lega karena bisa menghabiskan banyak waktu bersama Anin, untuk belajar bersama sampai malam.

Anin dan Andika langsung keluar dari café setelah selesai mengerjakan tugas sekaloh dan belajar bersama untuk besok, Andika memberikan helmnya untuk Anin dan pulang naik motornya Andika.

Dilain sisi, Haikal yang baru pulang kerja, mendapatkan kabar jika anaknya lagi lagi belum pulang dari sekolah sampai malam seperti ini, Haikal mulai cemas dengan kebiasaan anaknya, ajak anak orang pulang malam terus.

“ Aku takut sayang, jika anak kita melakukan kesalahan selama mereka pacaran” Ucap Okta walaupun tahu Andika anak baik, dan bisa jaga sikap tapi Okta takut anaknya hilaf, karena sering pulang malam bersama Anin terus.

“ Apa sebaiknya mereka putus saja sayang?aku juga takut jika mereka hilaf sayang, aku tidak mau Andika putus sekolah sayang?” Tanya Haikal yang mendapatkan ide untuk memisahkan Anin dan Andika, dari pada

membiarkan Andika pulang malam terus seperti ini

“ Yah sudah setelah Andika pulang, kita bicara langsung ke Andika demi Andika tidak hilaf dan putus sekolah karena kebiasaannya sperti ini” Lanjut Haikal yang tidak mau Andika putus sekolah, karena melakukan kehilafan bersama Anin.

Dilain sisi, Andika dan Anin merasa keget mendengar keinginan ayah nya Anin untuk menikahi mereka, karena kebiasaan pulang malam terus, Susanto tidak ingin mereka putus sekolah karena kebiasaan mereka pulang

malam seperti ini.

“ Ayah, kita pulang malam juga karena belajar bareng kok, ngerjain tugas sekolah dan belajar untuk besok, kita tidak melakukan apapun kok.” Ucap Anin yang tidak ingin menikah apa lagi Anin masih sekolah, apa kata temen temennya saat tahu status Anin sudah menikah

“ Bener tante dan om, apa yang disampaikan oleh Anin, kita cuman belajar dan makan saja kok, tidak melakukan apapun walaupun pulang malam terus” Ucap Andika berusaha terus terang, dan memang kenyataannya sampai

sekarang Andika tidak pernah melakukan apapun bersama Anin.

“ Dengan menikah kalian bisa bersama terus, tinggal dalam satu rumah, bisa belajar sepuasnya, dan Anin bisa belajar menjadi istri yang baik, dan pernikahan kalian yang tahu cuman orang tua saja, mencegah kalian hilaf anak anak” Ucap Susanto berusaha santai, minta Anin dan Andika menikah, supaya mereka tidak terus menerus membuat orang tua cemas setiap hari.

“ Kalian kalo mau belajar, tidak perlu takut pulang jam berapapun, dan tidak usah takut lagi dimarahin orang tua, mau ajak Anin kemana pun itu hak kamu untuk menghabiskan banyak waktu bersama istri kamu.” Ucap Salsa, yang berusaha meyakini Anin dan Andika untuk menikah cepet, supaya punya banyak waktu bersamanya.

“ Iyah sih enak, tapi kan kita masih sekolah, masa Anin sudah menjadi seorang istri sih, Anin mau kuliah, masih mau main, dan kerja setelah lulus kuliah.” Protes Anin yang belum siap menikah muda.

“ Kalo belum siap nikah, jangan selalu bikin orang tua cemas seperti ini, sudah lah ini keputusan final kita, kalian mau putus atau menikah besok? Soal pernikahan kalian akan kita bahas bersama orang tuanya Andika besok dan besok kita akan ketemu langsung dengan orang tua kamu Andika?” Tanya Susanto dengan tegas, Susanto tidak ingin anaknya semakin seenaknya menjalankan hubungannya bersama Anin.

“ Apa putus? Andika tidak mau putus dari Anin, tolong jangan pisahin kita dan tolong jangan paksa kita menikah besok, Andika janji tidak akan membuat Anin pulang malam lagi, Andika memang ingin hubungan bersama

Anin langgeng, tapi Andika juga sama seperti Anin yang belum siap untuk menjalani rumah tangga diusia semuda ini?” Tanya Andika yang tidak menyangka diberikan pilihan putus atau menikah.

“ Terserah kalian, besok kita akan bahas bagaimana hubungan kalian enaknya, jika orang tua kamu setuju menikahi kalian, maka kalian akan langsung menikah, dan soal nasip kalian setelah menikah, akan kita bahas besok juga, dan kamu Andika sekarang pulang lah sudah malam, tidak pantas bertamu terlalu lama sampai jam sepuluh malam” Tegas Susanto yang tidak ingin anaknya semakin jadi bahan pembicaraan tetangga, karena Andika pulang dari

rumahnya selarut ini.

“ Baik lah om dan tante, Andika pamit pulang dulu, maaf jika Andika membuat om dan tante semakin tidak nyaman dengan kebiasaan kita suka pulang malam, dan Andika pasrah soal besok karena ini kesalahan Andika juga yang nyaman belajar bersama Anin sampai malam seperti ini.” Lanjut Andika pasrah, setelah mendengar keputusan orang tuanya Anin untuk menikahi Anin dan Andika besok.

“ Sayang, maafin orang tua aku, yang ingin menikahi kita, maaf jika aku selalu minta belajar lagi setelah makan malam” Lanjut Anin yang menyesal, selalu minta Andika melanjutkan belajar, walaupun sudah selesai makan malam.

“ Tidak masalah sayang,sudah jangan nangis lagi yah, apapun keputusan orang tua kita besok pasrah saja yah sayang” Lanjut Andika berusaha menenangkan Anin yang nangis, mungkin kaget mendengar keinginan orang

tuanya untuk menikahi Anin bersama Andika.

Susanto yang tidak ingin melihat drama anaknya, cuman karena Andika mau pulang, langsung ajak Anin untuk masuk kedalam rumah, dan membiarkan Andika pulang karena semakin lama ngobrol akan semakin lama Andika pulangnya.

Apa menikahi kalian

Andika setelah sampai dirumah langsung menceritakan niat baik orang tuanya Anin untuk menikahi Andika bersama Anin, membuat Haikal dan Okta kaget mendengarnya, membuat Haikal sakit kepala karena anaknya tiba tiba

disuruh menikah seperti ini.

“ Bener apa kata orang tuanya Anin, jika kalian tidak mau menikah yah kalian putus saja, kalian masih bisa menjadi temen biasa, suruh siapa ajak anak orang sampai jam segini, walaupun cuman belajar saja diluar rumah, membuat

orang tua kwatir dan Anin pasti jadi bahan pembicaraan negative dilingkungan rumahnya Anin.” Ucap Okta yang tidak menyalahkan keinginan orang tuanya Anin, paksa anaknya menikah secapt ini, Okta juga takut jika Andika hilaf dan menjadi aib untuk keluarga nantinya.

“ Walaupun kalian menikah kalian tetep bisa menjalankan hari hari kalian seperti biasanya, soal uang saku, uang saku kamu akan dikurangi karena akan diberikan ke Anin, anggap saja nafkah yang kamu berikan untuk Anin selama menikah, kamu bisa menikmati masakan Anin kapan pun kamu mau dan bisa belajar lebih lama lagi bersama Anin.” Ucap Haikal yang setuju Andika nikah muda, supaya Andika bisa belajar menjadi seorang suami, walaupun masih sekolah

“ Kalian dilarang keras melakukan kontak fisik, selama sekolah mencegah kalian dikeluarkan karena kehilafan kalian, tapi kalian bebas mau pergi kemana pun tidak akan menimbulkan fitnah, dan kamu bisa melindungi Anin

lebih dari biasanya. Besok bunda akan menyambut baik keinginan orang tuanya Anin, dan akan masak untuk Anin dan orang tuanya.” Lanjut Okta yang pasrah akan nasip anaknya, tapi Okta juga merasa bahagia akhirnya mendapatkan menantu walaupun secepat ini, dari pada mendapatkan menantu karena kehilafan.

“ Huh, yah sudah lah Andika setuju, ini juga kesalahan Andika dan Anin sama sama masih betah belajar bersama, sampai malam setiap harinya. Astaga masih sekolah sudah punya istri” Protes Andika pasrah, karena kesalahan

sendiri, akhirnya membuat orang tuanya punya niat menikahi Andika dan Anin walaupun keduanya masih sekolah.

Andika jalan kekamarnya untuk istirahat, Andika memikirkan nasipnya sebentar lagi sebagai seorang suami, dan Andika juga merasa bahagia karena hubungannya Andika dan Anin bukan cuman pacaran saja tapi hubungan suami istri yang sah..

Dilain sisi, Salsa minta Anin untuk memisahkan baju yang tidak dipakai oleh Anin, karena setelah menikah Andika akan tinggal dirumahnya Anin, membuat Anin merasa kesel karena malam malam disuruh merapihkan baju.

“ Sudah lah jangan banyak protes, ini awal kamu belajar sebagai istri, tidak akan bisa seenaknya dirumah, suruh siapa seenaknya pacaran, memangnya kamu tinggal dimana Anin, kamu punya tetangga yang akan menilai

apapun yang mereka lihat walaupun itu tidak benar, dan kamu punya orang tua yang bisa menegur kamu, jika kamu seenaknya, setelah menikah kamu dan Andika mau pulang jam dua belas malam juga tidak masalah.” Ucap Salsa yang tidak mau mendengar protesnya Anin, dan Salsa tidak akan membantu Anin karena Anin harus belajar mengerjakan semuanya sendiri

“ Tapi kan, pulang malam juga cuman belajar kok, lebih baik kontak fisik saja sekalian supaya langsung menikah, biarin langsung dikeluarin dari sekolah” Protes Anin kesel, Anin tidak melakukan apapun bersama Andika tapi

dipaksa menikah seperti ini.

“ Mau jadi apa kamu? Kamu memangnya tidak malu melakukan itu, disaat kamu masih sekolah? Memangnya kamu tidak mau kuliah dan kerja? Tanya Susanto yang heran, karena Anin menolak menikah cepat, bukannya bahagia karena hubungannya bisa resmi secapat ini.

“ Habisnya kesel, sudah lah Anin mau tidur dan malas kerjain sekarang.” Lanjut Anin langsung rebahan, dan tidak mau merapihkan kamarnya tengah malam seperti ini

“ Biarin saja bunda, biarin Anin dan Andika saja yang nanti merapihkan kamar ini. Yang penting kita sudah merasa lega karena sebentar lagi anak kita akan menikah” Lanjut Susanto, langsung ajak Salsa meninggalkan kamarnya Anin

Salsa setuju ikut suaminya untuk istirahat, dan membiar Anin tidur, toh setelah menikah Andika pasti akan minta lemari Anin dirapihkan. Anin melihat orang tuanya keluar dari kamarnya langsung senyum senyum sendiri, karena membayangkan Andika tinggal bareng dan melakukan apapun lebih bebasbersama Andika.

……………………………………………………………………………………………………

Andika siap siap berangkat ke sekolah, Andika ingat pembahasan kemarin bersama orang tua dan orang tuanya Anin sebelum pulang, Andika membayangkan semua keperluan Andika disiapkan oleh Anin sebelum berangkat

sekolah.

“ Astaga, tidak pernah membayangkan masih sekolah, tapi semuanya disiapkan keperluan sekolah oleh pacar halal, dan disiapin sarapan oleh Anin. Keputusan yang lucu tapi membuat saya merasa bahagia seperti ini yah” Ucap

Andika tidak pernah membayangkan akan menikah secapat ini, dan masih sekolah lagi, sedangkan Andika dan Anin masih kelas dua semester satu lagi.

Andika siap siap berangkat sekolah dengan perasaan bahagia, karena sebentar lagi hubungannya dengan Anin akan hubungan halal.

Dilain sisi, Anin merasa kesal sekali, karena pagi pagi Anin disuruh belajar masak oleh Salsa, padahal Anin paling malas bangun sepagi ini.

“ Kamu akan terbiasa masak, sarapan bersama Andika, dan berangkat ke sekolah bersama Andika. Apa kamu tidak mau jadi istri yang bisa masaka?” Tanya Salsa merasa heran, karena Anin malas sekali setiap kali disuruh masak.

“ Ngapain belajar masak sih, kan ada bunda di rumah, bunda yang masak sedangkan Anin dan Andika tinggal makan setelah itu berangkat sekolah bersama, seneng juga bisa berangkat sekolah bersama dari pagi.” Ucap Anin malas masak pagi pagi, padahal masih ada ibu nya di rumah

“ Kamu tidak mau masak, kamu tidak akan mendapatkan uang jajan, biarin saja kamu kelaparan selama di sekolah, belajar masak juga untuk kamu bisa menyenangkan suami nantinya” Ucap Susanto masuk kedalam dapur, Susanto

haus akhirnya jalan sendiri ke dapur.

“ Betul sekali, pasti lucu tuh, kalian berdua sama sama lapar, karena kamu malas masak dan tidak dikasih uang jajan. Pasti jadi bahan ledekan aneh melihat sepasang kekasih bisa kompak menahan lapar dan sama sama tidak

jajan lagi” Ledek Salsa sengaja, supaya bisa paksa Anin masak, supaya tidak seenaknya

“ Bunda bener bener menyebalkan sekali, yah sudah sini, Anin harus masak apa?” Tanya Anin kesel, karena Salsa menakuti Anin seperti itu.

“ Buat percobaan ringan bikin telor mata sapi dua yah, yang satu untuk kamu makan sekarang dan yang satu untuk Andika, supaya calon suami kamu sudah mencoba masakan kamu perdana, dan Andika akan kasih komentar setelah makan masakan kamu.” Lanjut Salsa langsung memberikan dua butir telur untuk Anin.

“ Ayah bakal ke rumahnya Andika sekarang, kamu dan Andika nyusul ketemu dengan kita setelah pulang sekolah dan saat itu kalian akan disuruh ganti baju yang sudah kita siapkan” Tegas Susanto, yang tidak ingin memerlama

pernikahan anaknya

“ Yang satu maksa menikah dan yang satu maksa masak, memangnya ini jaman apa sih? Masih seperti ini heran deh?” Tanya Anin kesel, karena orang tuanya semakin seenaknya ke Anin.

“ Sudah focus masak saja, supaya masakan kamu tidak gosong dan enak dimakan oleh Andika disekolah” Lanjut Salsa yang tidak ingin, anaknya batal membuat telor.

Anin kesel pertanyaanya tidak dijawab tapi disuruh melanjutkan masaknya, Anin bener bener kesel disuruh masak seperti ini, Anin memang seneng hubungannya bersama Andika bisa resmi seperti ini, tapi malas disuruh masak

karena status Anin sebagai istri.

Aku tidak menyangka

Haikal memutuskan tidak jadi memakai baju kerja, setelah mandi dan langsung ambil baju santainya, setelah itu  langsung duduk dikursi meja riang Okta

“ Hari ini, ayah tidak berangkat ke kantor, karena akan mendaftarkan mereka untuk menikah ke kantor KUA, dan hari ini juga akan menikahi mereka, supaya masalah dengan orang tuanya Anin selesai hari ini juga.” Ucap Haikal merasa lega karena asistennya mau bantuin Haikal

“ Bunda juga tidak menyangka mendapatkan menantu secepat ini, yah sudah kita sekarang ke rumahnya Anin supaya kita bisa beli baju untuk pernikahan anak kita siang ini, dan memberikan cincin semoga ukurannya cocok dengan jarinya Anin” Ucap Okta berharap, cincin pilihannya akan cocok dengan jarinya Anin.

“ Yah semoga saja sayang, kalo mereka menikah bukan masih sekolah saja, ayah berharap mereka punya anak, tapi harapan kita harus menunggu sampai mereka sudah selesai kuliah baru bisa memberikan cucu untuk

kita” Lanjut Haikal, yang sudah membayangkan menantunya bisa memberikan cucu pertama untuk Haikal dan Okta.

“ Kita harus sabar selama enam tahun sayang, supaya mereka bisa menyelesaikan pendidikan mereka sampai sarjana, walaupun mereka sepasang suami istri selama sekolah” Lanjut Okta yang tidak akan memaksa anak

anaknya memberikan cucu, karena sadar anaknya menikah dalam status pelajar yang mustahil memberikan mereka seorang cucu.

“ Yah sudah sekarang kita jemput orang tuanya Anin dan ajak mereka ke kantor KUA untuk menikahi anak anak kita, beli kebaya dan cincin untuk Anin.” Lanjut Haikal, Haikal merasa bersyukur karena pernikahannya Andika

dilaksanain secara sederhana.

Okta langsung ganti baju dan siap siap ke rumahnya Anin, supaya bisa urus pernikahannya anaknya bersama dan lebih cepet dari biasanya.

Dilain sisi,Anin dan Andika selama perjalanan ke sekolah sama sama diam, Anin dan Andika sibuk dengan fikiran masing masing, dan mereka tidak menyangka sebentar lagi akan menikah.

“ Andika, aku tidak menyangka hubungan kita seserius ini, apa kamu bahagia menikahi aku?” Tanya Anin malu, tapi Anin juga mau tahu pendapat Andika, yang sebentar lagi menjadi suaminya

“ Bahagia dong,kita cuman pulang malam saja membuat orang tua kita seheboh ini, apa lagi kita aktif kontak fisik yah dan memberikan mereka cucu, mereka lebih heboh lagi dari ini” Ucap Andika merasa heran dengan

orang tuanya, yang terlalu mempermasalahkan Andika dan Anin yang selalu pulang malam bersama.

“ Aku juga bahagia sekali akhirnya kamu sebentar lagi jadi suami aku, apa kamu memberikan aku kebebasan untuk main bersama temen temen?” Tanya  Anin menatap Andika, berharap Andika tidak menjadi suami menyebalkan

“ Kalo tidak berlebihan yah aku tidak melarang sayang, lagian yang temen temen tahu kan, kita pacaran bukan suami istri, jadi yah aku yakin temen temen akan menghargai hubungan kita, aku  percaya kamu bisa menjaga hati kamu untuk aku supaya bisa setia, begitu juga dengan aku akan setia dengan kamu, dan aku ingin pernikahan kita bukan selama sekolah saja” Lanjut Andika yang berharap pernikahannya, akan langgeng sampai menua bersama.

Anin nganggung dan janji akan menjaga perasaannya tetep untuk Andika dan berusaha untuk tidak berpaling, Anin ngajak Andika untuk melanjutkan perjalanannya ke sekolah, Anin dan Andika tidak sabar menunggu waktu pulang sekolah, untuk melakukan ijab Kabul.

Dilain sisi, Salsa menerima cincin pernikahan pemberian Okta untuk Anin, Salsa merasa bahagia sekali karena orang tuanya Andika juga sama seperti dirinya, setuju menikahi Andika dengan Anin dari pada kebiasaan pulang malam, bisa bisa membuat anak anaknya hilaf.

“ Semoga dengan mereka menikah seperti ini,Anin dan Andika lebih semangat belajar dan mereka bisa mengerjakan tugas sekolah dengan lancar.” Ucap Salsa berharap anaknya jauh lebih baik dari sebelumnya.

“ Amin, saya juga selalu cemas karena Andika selalu pulang malam setelah anterin Anin pulang, walaupun Andika anak laki laki tapi kan namanya orang tua tetep saja cemas, anaknya setiap kali ditegur selalu bilang, seperti tidak pernah muda saja” Ucap Okta terus terang dan sekarang lega, karena anaknya tidak akan seenaknya lagi

“ Sama saja jeng, Anin juga seperti Andika, setiap kali dimarahin pasti jawabannya seperti itu, kita sebagai orang tua kan kwatir dengan apa yang dilakukan anak, dan takut dampak negatifnya juga.” Lanjut Salsa yang tidak ingin, anaknya memberikan aib untuk keluarganya cuman karena Anin betah berlama lama dengan Andika

“ Semuanya beres, dan nanti siang anak anak sudah bisa menikah disini” Ucap Susantoso tiba tiba muncul, yang baru selesai ngurus surat surat persyaratan nikah untuk Anin dan Andika

“ Nanti kita jemput mereka ke sekolah, dan motornya Andika akan dibawa oleh asisten saya, supaya mereka pulang sekolah satu mobil, sekalian kita kasih arahan untuk mereka” Ucap Haikal, yang sudah hubungin asistenya untuk ambil motornya Andika di sekolah

“ Biarin mereka tidak pakai baju sekolah kesini, tapi sudah ganti baju, apa kepala sekolah dan guru harus tahu soal pernikahan ini?” Tanya Susanto yang tidak ingin ada salah faham, saat kepala sekolah mendapat kabar Andika tinggal dirumahnya Anin.

“ Tidak usah lah, kita saja orang tua yang datang, saudara juga tidak usah tahu, semuanya tahu saat Andika dan Anin menikah kedua kalinya saja jangan sekarang.” Lanjut Salsa yang tidak ingin Anin merasa malu karena harus menikah muda, karena sering pulang malam

“ Baiklah kalo begitu, sekarang kita tinggal menunggu anak anak pulang sekolah saja” Lanjut Okta merasa lega karena pendaftaran pernikahan anaknya berjalan dengan lancar, dan nanti siang langsung menikah.

Dilain sisi, Sulis temen deketnya Anin ngajak Anin untuk jalan jalan bersama, setelah pulang sekolah, Andika yang tahu jika Anin diajak pergi tentunya melarang karena nanti siang mereka akan menikah, bakal bahaya jika Anin pergi bisa bisa orang tuanya murka.

“ Anin nanti siang mau pergi dengan saya, jika mau ajak Anin pergi yah besok saja, jangan hari ini” Ucap Andika berusaha santai dan tidak kasih tahu, sebenarnya Anin pergi kemana

“ Maaf yah Sulis, besok saja yah, soalnya saya sudah janjian duluan dengan Andika” Ucap Anin, sejujurnya tidak enak hati, jika menolak ajakan temen deketnya, tapi Anin sadar nanti siang akan dilakukan ijab Kabul.

“ Iyah deh yang sudah punya pacar, besok saja deh kita jalan jalannya yah, jamnya akan saya kasih tahu nanti oke.” Lanjut Sulis pasrah, tidak bisa melarang Anin pergi dengan Andika, sejujurnya semenjak Anin berpacaran dengan Andika, waktu main bersama Anin lebih sedikit, karena Anin lebih banyak waktu bersama Andika.

Andika yang melihat Sulis kembali ke kursinya, sebenarnya merasa tidak tega, melarang Sulis ajak Anin pergi hari ini. tapi mau bagaimana lagi, jika hari ini adalah hari penting bagi hidupnya Andika dan Anin

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!