NovelToon NovelToon

My Undercover Prince

Dijodohkan

Istana Qatar Usai Acara Resepsi Blaze Bianchi dan Samuel Prasetyo...

"Dijodohkan? Dijodohkan? Dijodohkan? Yang benar saja Grandad! Siapa gadis itu?! Ya Allah! Aku paling benci dijodohkan!" Seorang pria tampan bermata hijau tampak mondar mandir di depan seorang pria paruh baya lengkap dengan ghutrah ( penutup kepala bewarna putih ) yang sedang duduk dengan santainya.

"Kamu harus mau Alex. Gadis ini adalah cucu sahabat Grandad. Dan dia putri Emir Al Jordan Dubai."

"Dubai? Grandad, apa Grandad tidak tahu bagaimana pergaulan disana?"

"Alex, mau di kota manapun, yang namanya perbuatan maksiat pasti ada. Tapi percayalah, gadis ini bukan tipe gadis yang suka kehidupan hura-hura. Dia putri mantan pembalap Formula Satu, Enzo Al Jordan" jawab pria paruh baya itu masih dengan sabar. "Grandad sudah berjanji dengan Omanya, Sabine Al Jordan Schumacher untuk menjodohkan salah satu cucunya tapi hanya Kalila yang masih memegang nama Al Jordan."

Alexander Khalid, nama pria berambut hitam dan bermata hijau itu hanya menatap tajam Raja Khalid yang juga Opanya.

"Jadi namanya Kalila?" gumam Alexander. "Keturunan Al Jordan?"

"Yes. Ini yang namanya Kalila. Usianya baru menginjak 16 tahun dan Grandad tidak minta kamu menikah sekarang tapi supaya kamu tidak macam-macam! Kamu sudah punya calon istri!"

Alexander cemberut. Brengseeekkk Grandad! Pria itu lalu melihat foto yang diberikan oleh Emir Ahmed Khalid.

Kalila Al Jordan

Tipe anak manja. Alexander tersenyum smirk. Bisa apa dia?

"Ini yang namanya Kalila?" tanya Alexander ke Emir Ahmed.

"Iya, cantik kan? Ibunya orang Jepang jadinya begini."

Alexander tersenyum sinis. "Tipe-tipe putri Emir yang pasti tidak bisa apa-apa!"

"Terserah kamu bilang tapi Grandad sudah bertemu dengan Kalila, gadis yang punya kepribadian kuat seperti Omanya."

Alexander semakin skeptis dengan perjodohan antara keluarga Al Jordan dan Khalid. Macam aku hewan kurban mau disembelih!

"Aku mau kembali ke Swiss. Menyelesaikan kuliah aku." Alexander berbalik untuk keluar dari ruang kerja Grandad nya.

"Selesaikan kuliahmu. Jangan pacaran terus!" sindir Ahmed sambil tersenyum.

***

Alexander Husayn Khalid adalah cucu ketiga Emir Ahmed Khalid. Kakak sulungnya, Asad Khalid sudah menikah dan menjabat sebagai menteri pertahanan Qatar sedangkan kakak perempuannya, Alesha yang seorang dokter ginekologi juga sudah menikah dengan seorang Emir Arab Saudi dan menetap di Mekkah.

Ayah Alexander bernama Akhram Khalid menikah dengan seorang putri Yordania bernama Shalimah dan memiliki tiga putra. Sudah lama Emir Ahmed dan Sabine Al Jordan Schumacher ingin menjodohkan anak-anak mereka tapi keluarga Al Jordan memiliki anak laki-laki baik dari pihak Sabine maupun Reyhan membuat perjodohan itu harus menunggu ke cucu mereka.

Karena As'ad dan Alesha sudah memiliki pilihan masing-masing, akhirnya disepakati perjodohan akan dilanjutkan dengan Kalila Al Jordan dengan Alexander Khalid.

Alexander adalah salah satu eligible bachelor di tanah Arab selain Gasendra Schumacher asal Dubai yang juga sepupu Kalila. Pria berusia 20 tahun itu sekarang sedang menyelesaikan studinya di fakultas teknik di ETH University Zürich mengambil jurusan Enviromental Science. Dirinya tinggal menyelesaikan skripsinya yang dibuat dengan melakukan research di negaranya sendiri, Qatar.

Pria bermata hijau itu lalu menuju ke area belakang istana Qatar untuk mencari pengawalnya Ali Nabhan yang juga tangan kanannya.

"Ali Nabhan!" teriaknya membuat para pengawalnya yang sedang berkumpul menoleh. Tak lama seorang pria lengkap dengan kifayah berjenggot datang.

"Ada apa yang mulia?"

"Ada pekerjaan untukmu dan aku ingin berjalan dengan baik serta mulus!"

Ali Nabhan tersenyum. "Apakah soal perjodohan anda dengan putri Emir Al Jordan dari Dubai?"

"Brengsek Ali! Kamu menyebalkan!" sungut Alexander kesal. Ali Nabhan hanya tertawa. Pangeran yang sudah dikawalnya sejak sepuluh tahun lalu jadi dia hapal dengan kelakuan Alexander yang terkadang memiliki sindrom anak bungsu. Keduanya lalu menuju ruang perpustakaan.

***

Istana Al Jordan Dubai UAE

"Dijodohkan? Sama siapa?" Kalila Al Jordan menatap ayahnya dengan tatapan tidak percaya. "Ya ampun Daddy, Lila baru 16 tahun!"

"Nggak sekarang juga nikahnya Lila tapi kamu harus tahu kalau kamu sudah punya calon suami" jawab Enzo tenang.

"Apakah Lila bisa tahu seperti apa calon suami Lila?"

Enzo menggelengkan kepalanya. "Sayangnya pangeran Khalid jarang muncul di depan publik jadi tidak banyak yang tahu seperti apa fisiknya."

"Pasti tua, jelek, perutnya gendut, berkumis dan model-model Inspektur Megure" ucap Kalila yang memang penggemar komik Detektif Conan.

Bayangannya calon suami versi Kalila

Georgina tertawa membayangkan Kapten polisi kota Beika itu. "Ya ampun Lila. Kok ya kebayang Inspektur Megure sih?"

"Pastilah bentuknya begitu! Makanya main jodohin ke Lila karena cuma Lila yang masih jomblo! Oh malangnya nasibku..." ucap gadis berambut coklat itu mendrama. "Kenapa sih nggak ta'aruf saja?"

"Ini kan bagian dari ta'aruf, Lila." Enzo tersenyum.

"Memang si pangeran tambun itu mau melamar kapan?"

"Sampai kamu siap Lila."

"Tunggu Lila usia 22 tahun, jadi saat itu bisa memutuskan mau sama Inspektur Megure atau tidak."

***

Tiga Tahun Kemudian, Istana Al Jordan Dubai UAE

"Aleeexx!" teriak Kalila kesal mencari pengawalnya yang selalu menghilang saat dibutuhkan. Sejak setahun ini Kalila mendapatkan pengawal baru bernama Alexander Husayn, menggantikan Riyadh yang harus mengawal Gasendra.

"Aleeexx!" teriaknya lagi membuat para pelayan di istana menggelengkan kepalanya karena Kalila dan pengawalnya tidak pernah akur dari hari pertama.

"Duh aku kangen Riyadh! Kenapa juga sih malah diambil mas Sendra !" gerutu Kalila kesal. Dia mau berangkat kuliah tapi pengawalnya malah menghilang.

Gadis itu berjalan menuju halaman belakang istana yang sedang ada briefing pengawal dan Kalila melihat pengawalnya dengan santainya bersandar di tembok sambil menyaksikan kepala pengawal memberikan arahan pagi ini.

Introducing Alexander Husayn Khalid

Kalila melangkah lebar-lebar lalu dengan kesalnya, dia menjewer telinga Alexander yang terkejut merasa kesakitan di daun telinga.

"Aw...aw...aw... Sakit nona Kalila!" Alexander meringis ketika seseorang berani menjewer nya.

"Dasar kamu ya!" bentak Kalila. "Sudah tahu aku kuliah pagi, malah enak-enakan disini!"

Kepala pengawal dan para pengawal disana melongo bagaimana seorang gadis berbadan tinggi langsing, bisa dengan kuat menarik seorang pria yang lebih tinggi dan besar darinya.

"Jangan sekali-kali melawan nona Kalila, karena dia adalah atlet taekwondo dan akan maju ke kejuaraan dunia tahun ini di Dubai" ucap kepala pengawal itu.

Beberapa dari para pengawal sudah pernah melihat Kalila menendang sebuah manequin hingga kepalanya lepas. Bayangkan jika itu manusia, langsung patah leher!

"Baik, jadwal kita pagi ini..." Kepala pengawal melanjutkan acara briefing nya.

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaaa

Akhirnya netas juga kan? Payah deh wangsit aku.

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Alexander Husayn Khalid

Di Dalam Mobil Range Rover milik Kalila...

"Seriously nona Kalila! Masih untung telinga saya tidak putus!" protes Alex sambil menyetir mobil mewah itu dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan mengusap telinganya yang merah.

"Bukankah aku sudah bilang ada kuliah pagi jam delapan! Ini sudah jam berapa baru berangkat, hah?" balas Kalila sama judesnya.

Alexander hanya melirik judes ke gadis yang memiliki warna mata hazel kehijauan itu. Kalau dirinya tidak ingat bagaimana tangguhnya gadis ini dan merupakan atlet taekwondo, akan dia balas jewer.

"Aku lupa. Karena tadi menunggu isi briefing dulu."

Kalila mendengus. "Alasan!"

"Seriously nona Kalila. Aku lupa!"

Kalila bersedekap sambil menatap luar jendela. "Heran aku! Kenapa harus kamu yang jadi pengawal aku? Hah, mending Riyadh banget! Kamu itu tidak cocok jadi pengawal! Memang berapa lama sih kamu ditraining di Al Jordan Guard? Ada memang dua tahun? Aku yakin tidak!"

Alexander hanya diam saja.

"Kok bisa kamu lolos jadi pengawal aku? Sangat beda dengan Gabriel... Nggak usah Gabriel, Riyadh saja! Selama Riyadh mengawal aku, dia tidak pernah bikin aku gemes setiap hari! Lha kamu? Macam tidak tahu SOP cara mengawal putri Emir !" lanjut Kalila sebal.

"Iya saya yang salah!" jawab Alexander demi tidak mendengar ocehan Kalila lebih lanjut.

Astagaaa cewek ini kalau ngomel macam terus berlanjut tanpa ada titik hentinya! Alexander melirik ke Kalila.

"Kamu nyetir bisa kenceng nggak sih? Siput saja bisa lebih cepat dari kamu!"

"Mana ada siput cepat, nonaaaa" eyel Alexander.

"Ada!" balas Kalila.

"Mana?"

"Tuh, si turbo!" jawab Kalila cuek.

Alexander melongo. Turbo? Apalagi itu?

Turbo, the fastest snail

***

Kalila berlari menuju ruang kuliahnya setelah dirinya takut tidak diperbolehkan masuk. Awas kalau aku tidak boleh masuk, aku hajar si Alex!

Alexander menatap tubuh tinggi langsing itu bergegas masuk ke dalam gedung kampusnya lalu tersenyum.

"Setahun sama kamu itu, kapan pernah kita akur sih Lila? Kayaknya perjodohan ini tidak bisa berjalan dengan baik deh! Siapa juga yang betah sama cewek yang tidak kelihatan anggun-anggunnya!" gumam Alexander sambil mengambil ponselnya dan menghubungi Ali Nabhan, pengawal pribadinya.

"Bagaimana my prince? Masih betah menjadi pengawal putri Kalila?" tanya Ali usai saling mengucapkan salam dengan tertawa.

"Aku betah-betahkan Ali. Apa kamu tahu, Lila menjewer telingaku tadi! Dasar cewek bar-bar!" omel Alexander.

Ali Nabhan tertawa terbahak-bahak mendengar pangerannya kena jewer Kalila sebab selama ini tidak ada yang berani ke Alexander.

"Kamu memang pengawal yang paling menyebalkan, Ali!"

"Kan anda sendiri yang meminta menjadi pengawal nona Kalila supaya tahu seperti apa calon yang dijodohkan ke anda. Setelah tahu, bagaimana?"

"Well, dia tidak bisa membuat kue! Beberapa kali membuat kue sering gatotnya. Itu kelemahan Kalila tapi kalau soal menghajar orang, biangnya."

"Tapi kan sebagai putri Emir harusnya tidak memikirkan soal masak?"

"No Ali, kamu tidak tahu bahwa Oma Sabine dan Oma Paradina selalu menyeret Lila dan Garvita ke dapur untuk bisa memasak. Kalau masakan biasa Lila bisa tapi jangan suruh dia buat kue. Kacau! Kamu tahu, cupcake buatan Kalila bisa membuat kepala orang pusing kalau kena lempar saking bantatnya!"

Ali semakin tertawa terbahak-bahak. "Tapi nona Kalila atlet taekwondo kan?"

"Iya itu satu-satunya kelebihan Kalila. Bulan depan dia akan bertanding di kejuaraan dunia disini. Badan kecil tapi bisa menghajar pengawal itu ya Kalila."

"Apakah anda pernah kena hajar, yang mulia?"

"So far baru jewer dan keplak sih, belum sampai ditendang sampai kelenger."

Sebuah nada sela membuat Alexander melihat siapa yang menelpon. "Ali, Kak Asad menelpon. Nanti aku sambung lagi."

"Baik yang mulia."

Alexander lalu mengganti panggilan ke As'ad sang kakak.

"Assalamualaikum kak."

"Wa'alaikum salam. Masih betah main jadi pengawalnya Kalila?" kekeh As'ad kakak sulung Alexander.

"Masih. Aku suka disini meskipun Kalila bar-bar."

"Mau sampai kapan?"

"Sampai Kalila usia 22 tahun. Kata Oom Enzo itu permintaan Kalila supaya putrinya bisa memilih lanjut perjodohan atau tidak."

"Kamu tuh memang aneh-aneh deh! Siapa yang tahu soal kamu?" As'ad hanya bisa memegang pelipisnya saat Grandad nya memberitahukan misi Alexander saat menteri pertahanan Qatar itu mencari adiknya yang menghilang hampir setahun. As'ad sendiri akhirnya mengalah dan lebih setuju adiknya di Dubai daripada Luntang Lantung tidak karuan seperti di Swiss yang sering tebar pesona.

"Cuma Oom Enzo dan Ali saja. Lainnya tidak ada yang tahu. Aku sengaja ikut pelatihan menjadi pengawal Al Jordan agar tahu seperti apa. Dan aku meminta agar aku ditempatkan menjadi pengawal Kalila."

"Setidaknya kamu di tempat yang aku dan Grandad tahu, bukan tempat aneh-aneh macam kamu di Zürich!" ucap As'ad. Alexander pernah berbuat ulah saat masih berusia 18 tahun dengan masuk ke sebuah clubbing dengan id card palsu.

"Iya iya. Sudah aku pergi dulu kak."

"Selamat bekerja." As'ad mematikan panggilannya.

Alexander teringat akan saat darah mudanya membuat dirinya ingin tahu segala sesuatu termasuk ke clubbing. Disana Alex mencoba berbagai macam hal disana dan sesuatu terjadi menimbulkan perkelahian akibat mabuk membuat Alexander harus merasakan penjara semalam hingga membuat sang kakak perempuannya Alesha mengeluarkan dari penjara. Sejak saat itu Alexander memilih menjauhi tempat-tempat seperti itu hanya karena rasa keponya di masa remaja, membuat kakaknya harus datang dan ayahnya membekukan semua fasilitas hingga enam bulan.

Alexander kapok berat meskipun tetap memiliki banyak pacar selama di kampus. Begitu dia lulus dari ETH University, Alexander memutuskan semua kontak dengan pacar-pacarnya dan mengganti nomor ponsel serta menghapus akun sosial media nya, mengganti dengan yang baru serta di private.

Alex mengingat pesan Grandad nya kalau dirinya sudah memiliki calon istri yang sudah dijodohkan. Setelah dirinya tinggal di Dubai dan setahun ini mengawal Kalila, Alexander baru tahu kwalitas wanita yang dijodohkan. Terlepas membuat cupcake dan bakpau bantat, tapi Kalila memiliki kepribadian yang kuat, tidak mudah diintimidasi dan pemberani. Alexander sebenarnya tidak suka wanita bar-bar dan punya kepribadian kuat tapi mengingat bahwa dirinya suatu hari nanti akan memegang jabatan di istana, dia membutuhkan pendamping yang sama kuatnya menghadapi banyak drama di istana.

Dan Ternyata pilihan Grandad tidak salah.

Sekarang dirinya belum merasakan tertarik dengan Kalila tapi untuk pernikahan bisnis, tidak lah jelek. Sama-sama menguntungkan kedua belah pihak.

Tapi apa pernikahan bisnis bisa berjalan baik? Alexander melihat As'ad dan Alesha menikah dengan pilihan masing-masing dan mereka sudah berbahagia. Diriku? Alexander menghembuskan nafas panjang. Entahlah! Harus menunggu tiga tahun lagi.

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Kalila Saarah Al Jordan

American University Dubai

Kalila menghembuskan nafas lega karena dirinya bisa ikut kuliah karena hanya sepersekian detik, dirinya masuk ruang kuliah, dosen pengampunya masuk.

Brengseeekkk Alex! Pokoknya usai kuliah, aku hajar dia! Nyaris saja aku tidak bisa masuk kuliah!

Kalila tampak tidak konsentrasi saat kuliah karena otaknya penuh dengan berbagai macam cara untuk memberikan pelajaran ke pengawalnya yang sering membuatnya darting.

***

Kalila Saarah Al Jordan dikenal sebagai mahasiswa American University Dubai jurusan desain interior. Dirinya sebenarnya lebih tertarik dengan bidang psikologi seperti kakak sepupunya Zinnia Léopold tapi sadar diri kalau dirinya sangat bar-bar dan tidak sabaran, tidak seperti Zinnia membuatnya banting setir ke desain interior.

Dirinya berkiblat pada Leia Bianchi Mancini yang desain nya mendunia. Bagi Kalila, semua kakaknya adalah panutan untuknya. Dari mereka semua, Kalila belajar banyak terutama menjadi wanita tangguh dan berani bertindak jika ada yang tidak sesuai. Dan Alex adalah salah satunya, orang paling tidak sesuai menjadi pengawal aku!

Sebelumnya Kalila memiliki pengawal bernama Riyad, pria yang berbeda usia tujuh tahun dan sudah menjadi pengawalnya sejak usia sepuluh tahun. Dan entah mengapa, pria dengan wajah tampan khas Arab bercampur India ( ibu Riyad adalah wanita India ) itu ditarik menjadi pengawal Gasendra dan dirinya mendapatkan penggantinya Alex Husayn.

Tampan sih tampan, kecakapan sebagai pengawal minus.

Kalila pun manyun lagi mengingat saat pertama Alexander Husayn menjadi pengawal dirinya.

***

Istana Al Jordan Dubai UAE Sekitar setahun lalu...

"Riyad dipindah? Kemana?" tanya Kalila saat mengetahui pengawal setianya harus pindah. Bukan rahasia lagi jika Kalila sangat tergantung dengan pengawal tampan kesayangan Arsyanendra setiap pulang ke Dubai.

"Mengawal Gasendra karena pengawal nya yang lama harus mengawal Oom Ayrton yang hendak ke Malaysia" jawnab Enzo.

"Kenapa sih harus dirotasi? Memangnya tidak ada pengawal lainnya?" omel Kalila ke ayahnya.

"Kamu kan sudah lama dengan Riyad, sudah waktunya pembaharuan lah. Ganti suasana."

Kalila cemberut. Riyadh itu sudah seperti agenda berjalan, hapal semua kegiatannya bahkan lebih akurat daripada kalender di ponselnya.

"Siapa pengganti Riyad?"

"Namanya Alexander Husayn. Dia sudah ditraining dua tahun di Al Jordan Guard. Oh, Lila, jangan galak-galak karena dia bukan Riyad."

Kalila memutuskan untuk keluar dari ruang kerja ayahnya untuk mencari Riyad.

"Ada yang melihat Riyadh?" tanya Kalila ke pelayan Disana.

"Riyad ada di arena menembak Nona Kalila."

"Terimakasih."

Gadis itu lalu menuju arena menembak khusus para pengawal untuk berlatih. Kalila melihat pengawal nya sedang mengobrol dengan seorang pria tampan yang tampak serius membaca buku tulis hitam besar. Buku itu adalah jadwal Kalila sejak usianya sepuluh tahun yang menjadi panduan Riyad selama mengawalnya.

Introducing Riyad Al Fahd

"Riyad!" panggil Kalila.

"Nona Kalila. Perkenalkan ini pengawal nona yang baru. Namanya Alexander Husayn" senyum Riyadh.

Kalila menatap pria yang lebih tinggi darinya karena Riyad tingginya sama dengannya.

"Jadi ini pengawal aku yang baru? Kurang meyakinkan..." ucap Kalila sambil memindai pria bernama Alexander itu dengan teliti.

"Tapi dia jago menembak, berkuda dan menyetirnya juga bagus, nona."

"Tetap saja, dia kurang meyakinkan."

Alexander tersenyum smirk. "Dari sisi mananya saya kurang meyakinkan nona?"

"Semuanya. Pertama, kulit kamu terlalu halus dan seperti terawat..."

"Memangnya Riyad tidak?!" balas Alex.

"Nope. Lihat! Wajah Riyad masih terlihat kasar." Kalila memegang wajah pengawalnya yang terkejut dengan sikap nonanya tapi Riyad sangat hapal kelakuan sang nona yang suka seenaknya.

Alex hanya menatap dingin ke Kalila.

"Kedua, potongan kamu bukanlah orang yang taat peraturan, kamu sukanya hidup bebas... Let me guess. Kamu anak bungsu?"

"Bagaimana anda bisa menebak saya anak bungsu?" balas Alex.

"Karena aku juga anak bungsu jadi tahu sikap dan gerak gerik anak bungsu. Apakah aku benar?"

Alexander tersenyum manis. "Anda tidak kuliah di psikologi kan?"

"I wish aku kuliah di psikologi tapi aku bukan orang yang sabar untuk mendengarkan keluhan seseorang tapi aku suka menganalisa segala sesuatu. Apakah benar kamu anak bungsu?" balas Kalila dengan mata hazelnya menatap tajam ke Alexander.

"Ya. Saya anak bungsu. Kenapa?"

"Kamu dan aku tidak akan bisa cocok!" jawab Kalila cuek. "Oh, hapalkan jadwal yang sudah diberikan Riyad padamu. Jika kamu tidak secakap Riyad, aku tidak segan-segan untuk menghajar mu!"

Gadis itu lalu menarik tangan Riyad. "Lho nona, pengawal anda sekarang bukan saya..."

"Dia masih belum siap! Kamu antarkan aku ke tempat latihan taekwondo!" Kalila dengan cueknya berjalan bersama pengawal nya seperti itu.

Riyad memberikan kode kepada Alexander untuk ikut dengannya dan pria itu pun terpaksa ikut keduanya.

Alexander duduk di kursi belakang Range Rover milik Kalila, sedangkan gadis itu dan Riyad berada di depan. Alex mulai membuka buku hitam itu yang berisikan jadwal rutin Kalila.

Latihan Taekwondo setiap Selasa, Kamis, Sabtu.

Alexander menatap Kalila yang asyik mengobrol dengan Riyad. Taekwondo? Sabuk hitam? Ikut pertandingan? Mata hijau Alexander tidak percaya membaca catatan terperinci Riyad berapa kali Kalila menjuarai pertandingan taekwondo sejak usia sepuluh tahun.

Ya ampun, kalau dia sekuat itu, kenapa harus memakai pengawal?! Alexander tersenyum sendiri. Aku lupa kalau dia adalah seorang putri Emir.

"Alex, jangan lupa setiap Selasa, Kamis dan Sabtu sore jam empat adalah jadwal nona Kalila Latihan taekwondo. Nona juga adalah atlet nasional Dubai jadi harus rutin latihan" ucap Riyad sambil melihat Alexander melalui kaca spion.

Alexander hanya mengangguk tapi kemudian dia melihat bagaimana cara Kalila menatap Riyad. Seriously? Gadis ini naksir Riyad? Tunggu, kalau dia sudah punya tambatan hati, kenapa...

Ada rasa kesal di diri Alexander karena ternyata Kalila sudah mempunyai seseorang.

Senyuman smirk muncul di bibir Alexander. Akan aku buat kamu kesal sampai tidak teringat Riyad sama sekali. Apalagi kamu panasan. Alexander lalu membaca lagi buku hitam itu dan mencari tahu kelemahan Kalila.

Kalila Saarah Al Jordan, akan aku buat kamu melupakan Riyad.

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!