NovelToon NovelToon

Bukan Menantu Idaman

Menikah Tanpa Restu

'' Saya terima nikah dan kawinnya Siti Aisyah binti Junaedi dengan maskawin seperangkat alat sholat dibayar tunai.'' ucap seorang pemuda dengan suara tegas dan lantang

'' Bagai mana para saksi, sah??'' tanya pak penghulu

'' Saaahh...!!'' jawab saksi

'' Alhamdulillah

Setelah itu keduanya saling bertukar cincin, dan menandatangi berkas-berkas yang diperlukan.

Saat ini kedua pasangan pengantin baru tersebut sedang berada didalam sebuah taksi online, mereka baru saja pulang dari kantor KUA, karna memang pernikahan mereka dilakukan disana, tak ada satu keluarga pun yang menghadiri pernikahan mereka, baik dari Aisyah mau pun Jaka, karna pernikahan mereka sama sekali tak direstui oleh orang tua dari keluarga Jaka.

Flashback

'' Mah Jaka mohon, restui pernikahan kami mah, Jaka sangat mencintai Aisyah, jadi Jaka mohon mama dan papa mau merestuinya.'' ucap Jaka memohon pada kedua orangtuanya.

'' Jaka! bukankah mama sudah bilang berulang kali sama kamu? mama itu gk suka sama perempuan pilihan kamu itu, mama gk mau anak mama nikah dengan gadis yang gk jelas asal usulnya.'' ucap Bu Lidya, sedangkan pak Kevin hanya diam, sebenarnya ia tak masalah jika memang putra bungsunya itu mau menikah dengan gadis pilihannya, ia juga tidak terlalu mempermasalahkan latar belakang gadis itu, namun semua keputusan ada ditangan istrinya, semenjak ia mengalami kecelakaan beberapa tahun yang lalu, membuat kaki pak Kevin lumpuh, dan terpaksa ia harus duduk dikursi roda, semenjak itu pula Bu Lidya lah yang mengambil alih perusahaan.

'' Mah, dia wanita yang baik mah, dia wanita solehah, dan Jaka sangat mencintainya, coba mama ketemu dia dulu mah, sekali saja Jaka mohon.'' ucapnya mengiba

'' Pokoknya mama gk mau, kalau kamu tetap keras kepala dan masih mau menikah dengan wanita itu, maka jangan salahkan mama jika nama kamu mama coret dari kartu keluarga.'' ancam Bu Lidya

'' Sekarang kamu pilih, jika masih mau jadi anak mama dan papa, maka kamu harus tinggalkan wanita itu, tapi jika kamu masih berniat ingin menjadikannya istri, maka jangan pernah injakan kaki mu dirumah ini lagi, dan jangan menganggap kami sebagai keluarga, karna mama gk mau punya anak yang durhaka sepertimu.'' ucapnya tegas

'' Maaf mah, Jaka sangat mencintainya, dan Jaka gk bisa meninggalkannya, Jaka akan tetap menikahinya, walaupun mama dan papa tidak merestuinya.'' ucap Jaka yang langsung pergi meningalkan rumah tersebut, melihat itu tentu saja Lidya langsung syok, ia kira dengan mengancam Jaka, maka putranya itu akan takut dan akan meninggalkan wanita tersebut, tapi ternyata Jaka malah lebih memilih pergi meninggalkan keluarganya demi gadis yang menurutnya belum jelas asal usulnya

'' Jaka..!!! berhenti kamu Jaka..!!! kalau kamu lebih memilih nya kamu akan menyesal Jaka..!!!'' teriak Bu Lidya saat melihat putra bungsunya terus melangkah meningalkan rumah mewah dan besar tersebut, hanya demi seorang gadis yang baru dikenalnya beberapa bulan.

Flashback and

Taksi yang ditumpangi oleh sepasang pengantin baru tersebut baru saja sampai didepan rumah kontrakan yang cukup sederhana. Setelah menurunkan semua barang dari dalam taksi, dan membayar ongkos taksi tersebut, mereka pun langsung melangkah menuju rumah tersebut.

'' Ini rumah yang akan kita tempati untuk sementara, setidaknya sampai mas dapat kerjaan yang lebih baik, kamu gk apa-apakan tinggal dirumah sederhana seperti ini?'' tanya Jaka pada Aisyah

'' Dimanapun aku gk masalah mas, asalkan bersama kamu.'' jawabnya membuat Jaka tersenyum mendengarnya

'' Yasudah masuk yuk!" ajak Jaka sambil menggeret koper milik mereka

'' Assalamu'alikum...'' ucap mereka bersamaan, setelah masuk kedalam rumah yang kosong tersebut, tidak ada apapun disana, bahkan sofa juga tidak ada diruangan tersebut.

'' Masih kosong mas?'' tanya Aisyah, yang sebenarnya hanya bergurau pada suaminya

'' Iya sayang, tapi sebentar lagi mas akan mengisinya, begitupun dengan perutmu yang sebentar lagi akan mas isi dengan benih-benih cinta dari mas.'' jawab Jaka balas bergurau, membuat nya mendapat cubitan mesra dari sang istri.

Setelah memutuskan keluar dari rumah kedua orangtuanya seminggu yang lalu, Jaka juga tak pernah menggunakan fasilitas milik keluarga nya, apapun itu, semu ia simpan, walaupun Bu Lidya tidak memblokir semua ATM nya, namun tetap saja Jaka tak akan menggunakannya.

'' Mas, panggil Aisyah pada suaminya, membuat Jaka yang tadinya terlihat sibuk dengan ponsel miliknya, mulai mengalihkan pandangannya kearah sang istri.

'' Ais, benarkah ini kamu?'' ucap Jaka sambil menatap istrinya tanpa berkedip, sosok yang sangat berbeda dari yang biasa ia lihat setiap harinya. Jaka menatap istrinya dari ujung rambut hingga ujung kaki, dengan mulut yang menga-nga, bahkan air liurnya nyaris menetes kelantai jika istrinya tidak langsung menegurnya.

'' Mas apaan sih liatnya sampai segitunya.'' ucap nya sambil menggelengkan kepala

'' Sayang ini benar Aisyah istrinya mas?'' tanya Jaka membuat sang istri langsung terkekeh mendengarnya.

'' Yaiyalah mas, memangnya siapa lagi?" ucap nya, Aisyah setiap harinya memang selalu menggunakan hijab, selama mereka menjalin hubungan, Jaka sama sekali tak pernah menyentuh Aisyah, bahkan berpegangan tangan saja jarang, karna pria itu sangat menghormati gadis itu, dan sekarang tepat didepan nya, Jaka melihat wanita yang sudah sah menjadi istrinya tersebut, ada dihadapannya, kini Jaka melihat wanita itu tanpa menggunakan hijabnya, bahkan baju yang digunakan nya juga terlihat sangat terbuka dimata Jaka.

'' Kamu beda banget sayang semangkin cantik." ucapnya, Jaka menaruh ponsel miliknya lalu mendekati istrinya yang saat itu duduk disampingnya dengan jarak tetengah meter.

Sayang, kita kan sudah halal, bolehkah mas meminta hak mas sekarang?" tanya Jaka langsung yang merasa tidak bisa menahan diri lebih lama

" Iya mas, aku mau." jawab Aisyah malu-malu

Jaka mulai mendekati istrinya lalu mengecup pipi gadis itu, membuat darahnya berdesir, karna ini adalah kali pertama bagi Aisyah disentuh oleh seorang laki-laki, begitupun dengan Jaka, pemuda itu juga belum pernah pacaran dan bersentuhan dengan wanita manapun, mereka sama- sama belum pernah terjamah oleh siapapun.

Jaka menyentuh tangan istrinya lalu

meremasnya perlahan, membuat aliran darah gadis itu mengalir lebih deras dari biasanya, bahkan ia juga merasa jika jantungnya memompa lebih cepat dari sebelumya, baru disentuh dengan tangan, sudah membuat nya seperti itu, apa lagi jika disentuh dibagian lain, mungkin akan membuat Aisyah tidak karuan rasa.

Ditempat lain, disebuah rumah mewah, terlihat seorang wanita paruh baya yang terlihat sedang memandangi foto dari sebuah bingkai yang terpajang diruang tengah rumahnya.

'' Mah, sebaiknya maafkan saja Jaka, bukankah kau sangat menyayanginya?'' ucap Kevin suaminya

'' Tidak akan pah, selama dia masih bersama perempuan miskin itu.'' jawab nya, yang tak lain adalah Lidya, ibu dari Jaka

'' Tapi mungkin saat ini mereka sudah menikah mah, bukankah Jaka bilang saat itu, kalau dia akan menikah ditanggal tujuh? dan itu terjadi hari ini kan?

next

Mendapat Pekerjaan Baru

Mendengar ucapan suaminya, Lidya mengalihkan pandangannya kearah sang suami yang saat itu juga sedang menatap kearahnya, Kevin yang masih setia duduk diatas kursi rodanya.

'' Mereka menikah hari ini?'' tanya Lidya memastikan

'' Iya mah, dan apa tidak sebaiknya kita terima saja gadis itu? papa rasa dia wanita yang baik.'' ucap Kevin yang berusaha membujuk sang istri

'' Kok papa bisa mengatakan jika dia gadis yang baik? apa sebelumnya papa pernah bertemu dengannya?'' selidiknya

'' Belum, hanya pikiran papa saja, karna tidak mungkin jika Jaka akan menikahi wanita yang tidak baik bukan?'' jelas Kevin

'' Sudahlah pah, papa gk usah coba membela gadis itu, mau dia sebaik apapun, tetap mama gk akan merestuinya, mama punya menantu idaman pah, dan yang pasti itu bukan gadis itu.'' ucap Lidya membuat sang suami hanya bisa pasrah, ia tau jika istrinya tersebut sangatlah keras kepala.

'' Dari dulu mama sangat ingin Jaka menikah dengan Intan, menantu idaman mama, dia baik dan juga terpelajar, yang terpenting dia dari keluarga yang terhormat, tapi Jaka sangat bodoh menolak berlian demi imitasi yang sama sekali tak berharga itu.'' ucapnya

'' Mah, bukankah masih ada Jimi? papa yakin dia akan me--,

'' Pah, jangan bicarakan itu, papa tau anak itu tidak bisa diharapkan, bahkan ucapan mama selalu ditentangnya, papa seperti tidak tau Jimi saja, yang sering gonta-ganti pasangan.'' ucapnya

'' Jimi sudah berubah mah, dia tidak seperti dulu, buktinya dia mau menerima perjodohan yang mama berikan untuknya.'' jelas Kevin

'' Iya, itupun mama gk begitu yakin akan berakhir dengan pernikahan, papa masih ingat kan jika dulu kita juga pernah beberapa kali menjodohkannya, bahkan sempat akan menikah, tapi kenyataannya apa? dia malah pergi.'' ucapnya kembali mengingat kelakuan anak sulungnya tersebut.

'' Dulu kan dia masih sangat muda mah, saat kita menjodohkannya, sekarang dia sudah dua puluh tujuh tahun, pasti dia sudah berubah.'' ucap sang suami

'' Entahlah pah, rasanya mama males bahas anak itu sekarang.'' ucapnya, yang langsung pergi meningalkan sang suami sendiri

***

'' Mas Jaka, ucap Aisyah lirih saat tangan suaminya mulai merayap kearea pribadinya. Tangan Jaka memainkan ujung bulatan milik istrinya itu, memilin nya, membuat Aisyah mengeluarkan suara merdunya, getaran-getaran aneh mulai merasuki tubuhnya, semua syaraf nya menegang, sungguh Aisyah tidak tahan merasakan semua itu, begitu pula sebaliknya, melihat sang istri meliuk-liukn tubuhnya membuat Jaka semangkin agresif, nalurinya mulai bermain dengan sendirinya, menyentuh dan memberikan rangsa*ngan pada sang istri, malam itu adalah malam yang panjang bagi sepasang pengantin baru tersebut, suara-suara yang keluar dari bibir sang istri seperti alunan nada merdu dan ero*tis, membuat Jaka semangkin menggebu, pria itu sudah tidak tahan ingin segera menyatukan tubuh mereka, membenamkan kan seluruh miliknya didalam milik sang istri, dan menyemburkan benih cinta dirahim wanita yang sangat dicintainya tersebut.

***

Ditempat lain terlihat seorang pemuda sedang duduk bersama seorang wanita disebuah cafe.'' Jimi ayo kita pulang saja, aku bosen disini.'' rengek wanita tersebut yang tak lain adalah Mega, tunangan nya, wanita yang dijodohkan oleh orangtuanya yang tak lain adalah Lidya, wanita yang menurutnya baik, dan terpelajar dimata wanita paruh baya tersebut, karna dilihat dari pendidikan dan juga dari keluarga terpandang, karna orangtua Mega adalah rekan bisnis keluarga nya

'' Kalau kamu mau pulang ya sudah sana pulang saja, saya masih mau disini.'' ucapnya yang memang terlihat masih asik menikmati alunan musik di cafe tersebut, apa lagi penyanyi nya sangat cantik, dan enak dipandang mata, membuatnya semangkin betah berada disana, dan itulah salah satu alasan Mega yang merasa tidak betah terus berada disana, karna mata Jimi terus menatap kearah wanita berhijab tersebut, Jimi memang bukanlah pemuda alim seperti adiknya Jaka, yang tidak pernah berpacaran atau pun bersentuhan dengan lawan jenisnya, Jimi memiliki sifat yang kurang baik, karna sering berpacaran dan gonta-ganti pasangan, atau yang lebih sering disebut cowok playboy, ya Jimi memang seorang lelaki playboy, ia sering berpacaran dengan wanita seksi dan montok, namun anehnya jika melihat wanita berhijab, entah mengapa membuat hati pria itu merasa kan perasaan yang berbeda, sangat adem bila melihat wanita yang tertutup seperti itu, begitulah pikiran nya, namun ia sama sekali tak berniat mencari wanita berhijab, karna menurutnya, wanita yang mau menutupi auratnya seperti itu adalah wanita yang suci dan pasti tidak akan mau yang namanya berpacaran, sedangkan Jimi, jika berhubungan dengan seorang wanita pasti selalu ingin menjamahnya dan dia tidak akan tahan jika memiliki kekasih yang tertutup seperti itu.

'' Jimi ayo dong, atau aku telpon mama kamu.'' ancam Mega, membuat Jimi mendengus kesal.'' Selalu saja mengancam.'' gumamnya sambil menggerutu.

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju apartemen Mega, setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit, akhirnya mereka sampai dibasement.'' Ayo turun!" ajak Mega awalnya Jimi sempat menolak, namun karna Mega terus memaksa, akhirnya pria itu pun mau ikut masuk

'' Kamu mau minum apa sayang?'' tanya gadis itu sambil membuka lemari es mini yang ada diruang tamu

'' Terserah yang penting dingin.'' jawab nya

'' Ini minumlah!" ucap Mega sambil meletakan minuman kaleng yang baru diambilnya.

Jimi meraih minuman tersebut lalu membuka dan langsung meminumnya

Glek..glek..glek

Terdengar suara air yang masuk kedalam tenggorokannya, membuat Mega yang melihat jakun pria itu turun naik, membuatnya menelan ludah, terlihat sangat seksi dimata gadis itu. Setelah Jimi meletakan minuman kalengnya Mega langsung menyambar bibir tunangannya tersebut membuat pria itu sedikit terkejut, awalnya ia ingin menolak ciuman tersebut, namun ia urungkan setelah merasa miliknya disentuh oleh gadis itu, walaupun masih dari luar, namun tetap saja Jimi tak akan bisa menolaknya, kecupan demi kecupan terus diberikan oleh Mega, gadis itu sangat agresif, membuat Jimi sedikit kewalahan dibuatnya, Mega menarik tangan pria itu untuk mengikutinya menuju kamar miliknya, dan kalian pasti tau kan apa yang akan terjadi selanjutnya jika sepasang kekasih masuk kedalam kamar?

***

'' Bang Abang mau cari kerja dimana? bukankah Abang bilang kalau bang Jaka sudah tidak bekerja ditempat yang lama?'' tanya Aisyah

'' Kamu tenang saja, kemarin Lia sempat menghubungi Abang, katanya ditempat dia bekerja ada lowongan ya walaupun mungkin tidak sebagus tempat kerja Abang yang sebelumnya, tapi setidaknya Abang mendapatkan pekerjaan itu, doa kan Abang ya? semoga Abang diterima ditempat itu.

'' Aamiin, mudah-mudahan bang, aku selalu berdoa untuk keberhasilan Abang.'' ucap sang istri

'' Terimakasih sayang, Abang sangat meruntung bisa mendapatkan istri seperti kamu.

Sedangkan ditempat lain terlihat seorang gadis sedang mondar-mandir, seperti sedang menunggu seseorang.'' Mana sih anak itu, katanya tadi sudah dijalan, tapi kok belum nongol juga, gimana ini, malah bos lagi butuh.'' gumamnya sambil terus menggerutu.

'' Nah tuh dia orangnya yang ditunggu-tunggu.'' ucapnya saat melihat kedatangan seorang pemuda yang terlihat menghampirinya.

'' Jak, kok loe lama banget sih? udah ditungguin juga dari tadi.'' ucapnya yang tak lain adalah Lia teman Jaka, yang juga berteman dengan Aisyah

'' Maaf, tadi motor gue bocor bannya.'' jawab Jaka

'' Alasan, yasudah yuk, itu bos udah nungguin loe sejak tadi.'' ucap Lia membuat Jaka langsung menatap kearahnya

'' Malah bengong lagi nih anak, ayo cepetan, loe gk perlu interview lagi, karna loe langsung diterima kerja.'' jelas Lia, dan tentu saja itu membuat Jaka langsung kegirangan saat mendengarnya.

Next

Jadi OB

'' Maaf ya Jak, hanya pekerjaan ini yang bisa gue berikan sama loe.'' sesal Lia, tadinya saat atasannya mengatakan jika sedang membutuhkan tenaga seseorang, ternyata hanya pekerjaan sementara, untuk menggantikan posisi karyawan lainnya yang sedang cuti,

'' Tidak masalah Lia, loe jangan merasa bersalah seperti itu, walaupun hanya sebagai OB yang penting pekerjaannya halal, dan gue gk ada masalah untuk itu.'' jelasnya

'' Tapi tetap saja Jak, loe itu kan dari keluarga terpandang, kedua orangtua loe memiliki perusahaan besar, bahkan lebih besar dari ini, gue gk enak banget sama loe.'' ucap Lia

'' Sudahlah, gk ada masalah, lagian yang punya perusahaan besar itu orangtua gue, bukan gue, jadi itu gk akan berpengaruh untuk gue.'' jelasnya, Lia yang mendengar hanya tersenyum paksa, sebagai seorang sahabat yang sudah lama mengenal Jaka, Lia ikut merasa prihatin dengan kehidupan Jaka, padahal dulu ia tau jika pria itu bisa mendapatkan apa yang ia inginkan, namun sekarang semua nya berubah semenjak Jaka lebih memilih menikah dengan Aisyah, namun Lia pun tak ingin menyalahkan istri dari sahabatnya tersebut. karna Jaka lah yang mantap ingin menikah dengan gadis itu walaupun tanpa restu orangtuanya.

Tepat pukul enam sore Jaka baru sampai dirumah kontrakan nya bersama sang istri

'' Assalamu'alaikum'' ucap Jaka mengucapkan salam

'' Wa'alaikum salam.'' terdengar jawaban dari dalam rumah, bersamaan terlihat Aisyah keluar dengan menggunakan daster rumahan dengan hijab instan yang menutupi rambut panjangnya.

'' Bang,'' sapa nya sambil Salim pada suaminya tersebut.

'' Capek bang?'' ucap Aisyah, lalu meraih tas kerja milik suaminya dan menyimpannya disamping lemari.

'' Lumayan, Ais, Alhamdulillah Abang sudah mendapatkan kerjaan.'' ucapnya pada sang istri.

'' Alhamdulillah, syukurlah kalau begitu bang Ais senang mendengarnya.'' sambung sang istri

'' Kenapa bang kok melamun?'' tanya sang istri

'' Gk apa-apa, yasudah Abang mau mandi dulu.'' ucapnya yang langsung bangkit dan melangkah menuju kamar mandi.

Tak terasa sudah satu bulan Jaka bekerja di perusahaan tersebut sebagai OB.'' Jaka tolong nanti kamu bawakan minuman keruangan bos ya? beliau kedatangan tamu penting, ingat jangan melakukan kesalahan seperti kemarin.'' ucap kepala OB memperingati Jaka

' Iya pak.'' jawabnya yang langsung menuju kebelakang, untuk membuat teh

Tok-tok-tok

'' Masuk!" setelah mendengar jawaban dari dalam Jaka pun langsung membuka pintu tersebut, dan melangkah menuju sofa, dimana saat itu terlihat bos perusahaan tersebut sedang berbicara dengan seorang wanita, yang didalam benak Jaka mungkin adalah rekan bisnis dari bosnya tersebut.

'' Permisi bos, ini minumannya.'' ucap Jaka sambil meletakan minuman tersebut keatas meja, namun tanpa sengaja kakinya tersandung kaki meja dibawah sana membuat minuman yang masih berada ditangannya tumpah mengenai tamu dari bosnya tersebut.

'' Aaww, panas sekali!!" ucapnya membuat Jaka langsung menatap kearah wanita tersebut, karna merasa pamiliyar dengan suaranya

'' Kamu kalau kerja hati-hati dong! kalau gk bisa kerja itu gk usah kerja!" ucap wanita tersebut tanpa melihat wajah Jaka, karna sedang sibuk dengan pakaian miliknya, dan mengibas-ngibas tangannya yang tak sengaja tersiram teh panas,

'' Anda tidak apa-apa Bu Lidya?'' tanya bos perusahaan tersebut, sambil menatap kearah tekan bisnisnya tersebut, lalu tatapannya beralih pada Jaka yang terlihat menundukan pandangannya.'' Heh kamu OB yang kemarin itu kan? kenapa kau selalu buat masalah hah?'' ucapnya marah pada Jaka

'' Aduh maaf sekali Bu Lidya, dia memang kerjanya tidak becus, saya akan segera memecatnya.'' sambung nya

'' Hei kenapa masih berdiri, cepat minta maaf pada Bu Lidya dan cepat bereskan semua kekacauan yang kau buat ini, setelah itu kau boleh ambil gajimu saat kau keluar dari sini.'' ucap bosnya tersebut

'' Maaf kan saya nyonya, saya tidak sengaja.'' ucap Jaka, membuat sosok wanita paruh baya yang tadinya sibuk dengan pakaiannya yang terkena noda teh, setelah mendengar suara Jaka ia pun langsung mengalihkan pandangannya.

Mata wanita tersebut langsung melebar saat melihat siapa yang ada dihadapannya saat ini, dengan pakaian OB

'' Jaka, apa yang kau lakukan disini??'' ucapnya sambil meninggikan suaranya

'' Bu Lidya mengenal OB ini??'' tanya pria itu sambil menatap Jaka dan Bu Lidya secara bergantian, namun Bu Lidya tidak menjawabnya, akan tetapi ia langsung menarik tangan Jaka untuk keluar dari ruangan tersebut.

Setelah sampai ditempat yang cukup sepi, Lidya pun langsung melepaskan tangan putranya tersebut.'' Apa yang kau lakukan ditempat ini hah?'' tanya Lidya sambil menatap marah pada sang putra

'' Seperti yang mama dengar tadi, Jaka disini bekerja sebagai OB, tapi sepertinya tidak lagi mulai hari ini.'' ucapnya membuat sang ibu menatapnya dengan menggelengkan kepala, sungguh ia tak habis pikir dengan puta bungsunya tersebut, kenapa setelah keluar dari rumah kehidupan putra nya jadi seperti ini, pikirnya.

'' Kamu benar-benar ya Jaka, bikin malu keluarga saja, atau kamu memang sengaja ya? mau buat mama malu didepan rekan bisnis mama, iya??

'' Mah, Jaka sama sekali tidak tau kalau itu mama, dan menurut Jaka, pekerjaan sebagai OB itu tidak memalukan mah, itu pekerjaan halal.'' ucap Jaka

'' Jangan pernah kamu ajarin mama, mana yang baik dan mana yang buruk, mama lebih lama hidup dari kamu, semenjak kamu menikah dengan wanita itu, hidupmu jadi sengsara beginikan? itu karna kamu gk mau dengerin mama, dengar ya Jaka! mama gk suka melihat mu bekerja sebagai OB, sebaiknya kamu pulang dengan mama, mama akan beri kamu jabatan dikantor mama.'' ucap Lidya

'' Maaf mah, Jaka gk bisa, selama mama masih belum mau menerima istri Jaka, maka Jaka tidak akan pulang kerumah.'' jawabnya tegas

'' Dasar anak tidak tau diuntung, masih saja kamu bela perempuan seperti itu, kamu lihat saja nanti Jaka, jika kamu masih memilih hidup dengan wanita itu, maka hidupmu tidak akan pernah bahagia.'' ucap Lidya, setelah itu ia langsung meninggalkan Jaka dilorong sepi yang ada dikantor tersebut.

...****************...

Saat ini Jaka sudah berada didepan rumah kontrakannya, sebelum masuk, terlihat ia menarik nafas dalam dan membuangnya perlahan.

'' Assalamu'alaikum...

'' Wa'alaikum salam,'' jawab seseorang yang ada didalam rumah tersebut

'' Bang Jaka sudah pulang? tumben cepat bang?'' tanya Aisyah, sambil melihat jam didinding rumah, yang masih menunjukan pukul dua siang

'' Iya, soalnya memang Abang kebetulan hari ini disuruh cepat pulang.'' ucapnya berbohong

'' Kenapa bang? apa ada masalah?'' tanya sang istri lagi.

'' Tidak ada kok, lagi pula memang pekerjaan Abang hari ini sudah selesai.'' jawabnya, membuat Aisyah hanya mengangguk tanda mengerti

Maafkan Abang Ais karna telah membohonginya

Batinnya

DITEMPAT LAIN

Saat ini Bu Lidya baru saja sampai dirumah mewah miliknya, langkahnya lebar menuju kamar nya, untuk mencari sosok sang suami yang ia yakin berada didalam kamar, dengan kasar ia langsung membuka, dan menutup pintu kamar

Braak!!!

Terdengar suara pintu, yang ditutup dengan cara membantingnya membuat pak Kevin yang berada didalam kamar terkejut

Next

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!