NovelToon NovelToon

Just Got Married

Selamat Pagi

Seorang pria berambut jabrik berwarna pirang serta bertubuh kekar mengenakan singlet hitam dan celana panjang longgar, bernama Katsuki, sedang memasak sarapan untuk dua orang.
Sarapan yang sangat sederhana. Tiga telur orak-arik, enam buah sosis sapi, sepasang roti panggang, sup miso, dan nasi putih.
Katsuki memasuki kamar dan membangunkan istrinya.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Selamat pagi, cintaku. Sarapan sudah siap.
Mega mengerjipkan mata beberapa kali, lalu wajahnya memerah seperti tomat.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Kau... kenapa wajahmu selalu memerah? Aku jadi khawatir, apa itu penyakit?
Mega menutupi wajahnya dengan selimut.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Iya, ini penyakit.
Katsuki panik.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Ayo ke rumah sakit setelah sarapan.
Katsuki berdiri dari ranjang lalu tangannya ditarik oleh Mega.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Penyakit ini tidak bisa dideteksi.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Tak mungkin ada penyakit yang begitu.
Mega memunculkan setengah wajahnya.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Ada. Namanya penyakit cinta.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Apa itu?
Katsuki kebingungan.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Penyakit yang tidak berbahaya, tapi menular. Dan muncul jika kau terlalu dekat denganku.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Kau ingin aku jauh-jauh darimu, supaya penyakit ini tidak kambuh?
Katsuki terlihat sedih.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
N-nggak!
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Terus kalau kau terus-menerus terkena penyakit ini, bukankah akan berbahaya?
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Ternyata benar, ya. Laki-laki tuh nggak peka.
Katsuki kesal mendengarnya.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Makanya ngomong tuh yang jelas. Nggak usah pake kode-kodean.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Jadi, aku harus menjauh darimu atau gimana?
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Dekat-dekat saja.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Lalu penyakitmu ntarbkambuh gimana?
Mega Bokugo
Mega Bokugo
I-itu bukan penyakit yang berbahaya kok.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Tapi...
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Wajahku memerah karena kamu sangat tampan di mataku!
Mega menyebunyikan wajahnya dibalik bantal.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Setiap kali aku melihatmu, semua yang kau lakukan terlihat tampan dan jantungku berdegup kencang.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Aku selalu berpikir, "ini sangat berbahaya bagi hatiku", tapi aku tak bisa berbuat apa-apa.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Mega, apa ini caramu menggodaku?
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Huh?
Kepala Mega muncul dari balik bantal. Wajahnya melukiskan kebingungan luar biasa di sana.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Ucapanmu barusan bikin aku bergairah.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Suamiku, hari ini kita harus kerja, gimana kalau kita lakuin setelah kerja?
Mega berusaha bernegosiasi.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Ambil libur hari ini.
Katsuki menelpon asistennya kalau dia akan terlambat masuk kerja.

Me Time

Mega membuka mata, melihat jam di ponselnya. Sudah pukul satu siang.
Mega turun dari ranjangnya lalu pergi ke dapur. Ia biarkan kamarnya yang berantakan.
Mega mengambil segelas air putih dari dispenser. Ia duduk di salah satu kursi di ruang makan.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Aku tak menyangka akan meliburkan diri dan Ka-kun...waaaah!
Mega mengingat hal yang sangat manis dan bergairah yang terjadi tadi pagi.
Mega menempelkan keningnya ke meja. Wajahnya memerah.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Jadi ini yang dinamakan dunia pernikahan? Semoga hatiku kuat.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Ka-kun kenapa kamu ganteng bangeeet.
Mega memakan habis makanan yang sudah dibuatkan Katsuki. Makanan yang seharusnya jadi hidangan sarapan menjadi makan siang.
Setelah makan, Mega beberes rumah lalu pergi me time di perpustakaan kota.
Ia membaca buku-buku novel fantasi sambil mendengarkan wawancara Katsuki di ponselnya.
Tak terasa sudah sore. Mega pulang ke rumah.
Di perjalanan, ia membeli banyak cabe segar di supermarket karena persediaan di rumah tinggal sedikit.
Kali ini ia membeli cabe rawit dan bon cabe dari Indonesia. Kata orang-orang di internet, cabe dari Indonesia itu rasa pedasnya mantap.
Ia ingin Katsuki mencicipi cabe dari negara Asia dekat garis khatulistiwa ini.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Malam ini masak kare pedas, cocok nih pake cabe ini.
Mega sedikit mengangkat kresek belanjaannya.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Tapi aku nggak suka pedas. Gimana kalo cabe rawit ini pedas banget? Aku takut.
Mega teringat sesuatu.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Orang Indonesia punya masakan yang namanya sambal. Pasti mereka punya resepnya.
Mega mencari resep membuat sambal di internet.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Banyaknya.
Mega terkejut melihat banyaknya jenis sambal Indonesia.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Bawang merah, tomat ... aku bisa mendapatkannya di supermarket maupun pasar lokal.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Terasi? Daun jeruk purut? Gula merah? Apa ini? Dimana aku bisa mendapatkan semua ini?

Kari

Mega menghidangkan sepiring nasi kari pedas di depan Katsuki.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Warnanya lebih gelap dari biasanya.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Aku mencoba pake cabe rawit. Kata di internet, cabe ini cukup pedas loh. Pas banget, kan, dengan kamu yang suka makanan pedas.
Katsuki memasukkan sesendok kari ke mulutnya. Rasa pedasnya tidak begitu mengganggu.
Tiba-tiba Katsuki terbatuk-batuk. Matanya berair, telinga dan tenggorokannya seperti disulut api.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Ka-kun, minum ini.
Mega menyodorkan segelas susu putih ke mulut Katsuki.
Katsuki meneguk minuman itu sampai rasa panas di tenggorokannya mereda.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Apa karinya terlalu pedas?
Mega tampak khawatir.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Pedas banget.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Mungkin aku terlalu banyak pakainya.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Kau masukkan berapa biji?
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Sepuluh biji.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Kau ingin mempersingkat nyawaku?
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Aku tidak bermaksud begitu.
Mega panik.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Aku liat tutorialnya dan orang Indonesia pakai cabe ini banyak sekali. Mereka tidak mengitung jumlah cabe yang digunakan, yang penting segenggam tangan.
Katsuki bergidik ngeri.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Apa mereka sudah bosan hidup?
Mega menggelengkan kepala.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Karena aku tahu cabe ini sangat pedas dan kamu pertama kali mencobanya, makanya aku pakai sedikit aja.
Mata Mega mulai berlinang air mata.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Aku tidak tahu rasanya tetap terlalu pedas.
Katsuki menyeka air mata Mega.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Rasanya memang pedas, tapi nafsu makanku jadi bertambah.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Itu karena efek sampingnya. Karena lidahmu panas terkena cabe, jadi berusaha mengatasinya dengan terus makan hingga habis.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Oh?
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Kamu nggak tau itu?
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Aku tahu kok...
Wajah Katsuki agak merona.
Katsuki memakan karinya dan terbatuk-batuk lagi.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Sudah, ah, kamu makan kariku yang nggak pedas ini.
Mega menukar kari pedas itu dengan karinya.
Katsuki Bokugo
Katsuki Bokugo
Aku akan tetap memakannya. Kau sudah bersusah-payah membuatnya.
Katsuki menarik kembali karinya.
Mega Bokugo
Mega Bokugo
Cukup. Aku nggak mau kamu sakit.
Mega membuang kari pedas itu ke wastafel.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!