NovelToon NovelToon

Jingga

JINGGA WIJAYA

jingga wijaya wanita berusia 25 tahun,cantik,mandiri,pewaris tunggal wijaya group yang saat ini menduduki posisi ceo menggantikan posisi ayahnya,karena sang ayah yang ingin fokus menjaga dan menemani sang istri yang kini sedang menderita penyakit yang sangat serius

Jingga yang 2 tahun terakhir ini diam diam menjalin kasih dengan Awan Prayoga seorang juru masak di salah satu restoran milik wijaya group

Flashback

malam itu sekitar pukul 10 malam jingga yang baru pulang bekerja menaiki mobilnya sendiri saat tiba di perempatan jalan ternyata ada kecelakaan yang mengakibatkan jalan macet total,hingga jingga memutuskan untuk melewati jalan lain,tiba di jalan yang sepi tiba tiba mobilnya di hadang sekumpulan perampok,jingga yang hanya seorang wanita biasa yang tak bisa ilmu bela diri hanya bisa pasrah,ia lalu menghentikan mobilnya dan keluar dari mobil dengan wajah pucat nya dan kaki yang lemas seperti tak bertulang,perampok itu kemudian meminta barang barang berharga milik jingga tas handphone jam tangan perhiasan bahkan kunci mobil Jingga serahkan pada perampok itu tanpa berani melawan,namun nyatanya setelah semua di serahkan tak jugga membuat perampok itu puas,dan salah satu dari perampok itu berniat ingin menodai Jingga

"Cantik bagaimana kalau malam ini kita bersenang senang disini " kata si perampok

"Sudahlah jon,kita langsung pergi saja dari sini,sebelum ada yang melihat" kata si perampok yang satunya

"ah kamu diam saja kalau tak mau ikut biar aku nikmati sendiri wanita ini " kata si perampok itu lagi

merasa semakin tidak aman,tak apa harta benda hilang asal kan tubuh tidak terluka itu sudah lebih cukup,dan di saat para perampok itu sedang berdebat dan kawanan yang lainya pun lengah, Jingga langsung berlari sekuat tenaga dengan sisa tenaga yang ada ,namun naas para perampok itu terus mengejar hingga Jingga rasanya sudah tak kuat lagi berlari,hinnga tiba di sebuah pohon besar mulut Jingga tiba tiba di bekap seseoarang dari belakang,dan Jingga yang tak tahu itu siapa hanya bisa pasarah saat tubuh nya di tarik naik keatas pohon oleh orang misterius tadi

Disisi lain para perampok masih terus mengejar dan mencari wanita buruanya,hingga akhirnya perampok itu pergi karena tak dapat menemukan mangsanya

setelah di rasa aman,dan perampok tidak lagi mencari Awan dan Jingga turun dari pohon,di situ lah awal mula hubungan mereka

"Kamu tidak apa apa " kata Awan menanyakan keadan Jingga

"Iya,saya tidak apa apa " kata Jingga dengan nafas yang masih tersendat sendat karna takut syok dan capek berlarian menghindari rampok

"Oh ya trimaksih sudah menolong saya,saya Jingga kamu siapa" kata Jingga,sambil mengulurkan tangan

"saya Awan,maaf saya tidak segera membantu dari tadi karena jumlah mereka terlalu banyak" kata Awan

"Iya tak mengapa,tp sekarang kita dimana,bagaimana kita pulang nya" kata jingga

"Nanti saya antar,tapi sekarang kita jalan dulu sampai ke tempat saya parkir sepeda motor,mau "tawar Awan

"Iya baiklah" kata Jingga

Dan akhirnya Awan mengantarkan Jingga pulang namun naasnya di tengah perjalanan pulang ban sepeda motor milik Awan bocor,dan tukang tambal ban sangat jauh dari tempak meraka kini barada,terpaksa Awan dan Jingga mendorong sepeda motor itu hingga karumah Awan karena rumah Awan lebih dekat di bandingkan ke tempat tambal ban

"Kita mampir dulu kerumahku mau nggak,karna ini sudah larut,nanti kamu bisa tidur dengan ibu ku,besok pagi q antar kamu pulang bagiamana " tawar Awan

Jingga hanya mengangguk setuju saja karena sudah sangat lelah

rapat

Sesampainya di rumah Awan sudah di tunggu ibunya dengan perasaan cemas,karena tak biasanya anak laki lakinya itu pulang larut tanpa memberi tahu lebih dulu,ibunya yang cemas dan khawatir pun memberondong banyak pertanyaan apa dan kenapa pulang selarut ini,kemudian Awan memperkenalkan Jingga dan menceritakan kejadian yang meninmpa jingga,ibu pun ikut sedih dengan keadaan Jingga,kemudian ibu pun meminta Jingga untuk bersih bersih dan meminjamkan baju adiknya Awan,yaitu lintang yang saat ini masih mengenyam pendidikan di bangku SMA,untuk di pakai Jingga malam ini

Pagi pun datang,sekitar jam 7 Jingga pun berpamitan pulang pada ibunya Awan,dan akan di antarkan pulang oleh Awan sekaligus berangkat kerja

"saya pamit pulang dulu bu,terimakasih sudah menolong dan mengijinkan saya menginap disini"

"iya nak tak apa,lain kali jangan pulang sendiri saat sudah larut"

"iya bu,sekali lagi terimakasih"

"Iya hati hati"

"Awan,berangkat dulu bu,"

"iya hati hati"

di perjalanan pulang tak banyak obrolan di antara mereka,hanya beberapa kali ketika Awan menanyakan arah serta alamat rumah Jingga,25 menit perjalanan kini mereka sudah berada di depan gerbang rumah Jingga,Jingga menawarkan pada Awan untuk mampir lebih dulu namun Awan menolak karena sudah siang,dia takut terlambat masuk kerja,tak lupa juga Jingga mengucapkan banyak terimakasih pada Awan karena sudah menolong nya,kemudian awan pergi berlalu dengan sepeda montornya menuju tempat ia bekerja,dan jingga pun kemudian masuk rumah,bersiap siap untuk berangkat kerja karena hari ini ia ada rapat

Sesampainya di kantor,jingga langsung menaiki lift yang membawanya langsung menuju ruangan nya,di sana dia sudah di tunggu sekertarisnya karena ternyata klienya sudah datang dan menunggunya di ruang rapat,sebenarnya Jingga malas sekali mengikuti rapat ini karena di dalam rapat ada Reno Mahardika,pemilik PT Mahardika ,yang sudah lama mengagumi dan ingin melamar Jingga si pewaris tunggal wijaya group,namun karena tuntutan profesional kerja mau tidak mau akhirnya jingga pun melangkahkan kaki nya menuju ruang rapat,45 menit berlalu jingga akhirnya menarik napas lega karena rapat berjalan lancar dan ia bisa lepas dari pandangan Reno,yang sedari kedatanganya tak melepaskan pandanganya pada Jingga barang sedetik pun,namun tak semudah itu,karena setelah semua staff berlalu,Reno menghantikan langkah Jingga

"Ada apa"jawab Jingga dengan nada ketus

Namun Reno justru tertawa melihat sikap jingga,karena padanya gadis ini selalu bersikap ketus

"aku ingin mengajakmu makan siang,bagaimana"

"maaf,saya sibuk"

"ayolah sebentar saja,lagian keluarga kita sudah sama sama menyetujui hubungan kita"

"Saya tidak perduli"

"Jingga,kamu terlihat semakin cantik dengan nada ketusmu itu,tp baiklah kalau kamu menolakku,tak apa,lain kali aku pastikan kamu tidak akan menolakku "kemudian berjalan berlalu meninggalkan jingga di ruang rapat sendiri

jingga pun kembali keruanganya,dan memeriksa semua laporan dan jadwal untuk hari ini,beruntung tak ada rapat lain lagi,karena rencana nya ia ingin pulang cepat dan menjenguk ibunya di rumah sakit

Sore pun tiba,Jingga yang melihat jam di pergelangan tanganya,segera menyelesaikan pekerjaanya,dan bersiap siap untuk pergi kerumah sakit,dengan menggunakan kuda besi berwarna merah ,Jingga melajukan mobil nya meninggalkan kantor

saputangan

Sore itu Awan bersiap siap untuk pulang karena jam kerjanya yang sudah selesai,ketika sedang berjalan menuju parkiran tiba tiba handphonenya di saku kemeja yang ia kenakan berbunyi,Awan menghentikan langkahnya dan melihat siapa yang menghubunginya,namun ternyata nomornya tak di kenal,tapi Awan tetap menggeser tombol hijau pada ponselnya itu

"halo"

"halo,selamat sore,dengan bapak Awan Prayoga"

"iya,saya sendiri"

"kami dari rumah sakit Sejahtera,ingin mengabarkan pada bapak bahwa saudari Lintang Ananda saat ini sedang di rawat di rumah sakit kami pak"

"apa!!!! Baiklah sus,saya akan segera kesana,trimaksih"

Karena panik,Awan langsung mematikan handphonenya dan melajukan sepeda motornya menuju rumahsakit tersebut

*

Setelah pulang sekolah Lintang dan teman temanya sepakat mengerjakan tugas kelompokan di rumah Nita,karena rumah Nita yang paling dekat dengan rumah teman teman nya

setelah dua jam berlalu akhirnya tugas merekapun selesai,dan semuanya bergegas untuk pulang kerumah masing masing,begitupun Lintang,dengan mengendarai sepeda motornya ia berlalu meninggalkan rumah Nita,namun naas di tengah tengah perjalanan,sepeda motor yang di kendarai Lintang,menabrak trotoar karena menghindari pengendara motor lain yang ugal ugalan,Lintang jatuh dan mengeluarkan banyak darah,hingga akhirnya ia di bawa warga kerumah sakit terdekat

*

Disebuah ruangan VIP,terbaring seorang wanita dengan mata terpejam dan selang ifus di tangan serta wajah yang pucat dan tubuh yang semakin mengurus,disampingya berdiri lakilaki paruh baya yang tampak sedih melihat kondisi istrinya,Hadi wijaya menceritakan pada Jingga kalau penyakit yang di derita ibunya semakin parah,ya benar wanita yang terbaring lemah itu adalah ibunya jingga,nyonya Lina Mentari Wijaya,istri dari tuan Hadi Wijaya,butiran bening menetes di pipi seorang Jingga,karena tak kuasa mendengar kenyataan bahwa mungkin sang ibu tak dapat bertahan lebih lama lagi,hingga ia memutuskan untuk keluar mencari udara segar,berharap sedikit berkurang segala sesak di dada

Saat Jingga duduk di taman di temani butiran bening di pipi,tiba tiba ada sebuah tangan yang menyodorkan sapu tangan,Jingga menoleh melihat siapa yang memberikan saputangan itu sebelum menerimanya

"anda"

"Awan,jangan terlalu formal"

"iya,baiklah"

"siapa yang sakit"

"mama"

"sabarya,semoga mama mu cepat sembuh"

"terimakasih,kamu sendir?"

"adiku,tadi sore mengalami kecelakaan"

"parah"

"belum bisa di pastikan,besok menunggu hasil lab nya,semoga tidak ada luka dalam"

"amin"

"apa aku boleh menjenguknya"

"ehm,jangan sekarang,dia baru saja minum obat dan tidur,"

"baiklah besok saja aku menjenguknya,hari sudah malam,aku pamit dulu"

"iya,hati hati,apa kamu pulang sendiri???

"iya"

"jangan melewati jalan yang sepi,takut kejadian kemaren terulang lagi,atau sebaiknya kamu bawa sopir atau bodyguard"

" papah juga bilang begitu,tp aku tidak suka,jika aku membawa bodyguard aku merasa tidak nyaman"

"baiklah terserah dirimu saja"

Jingga pun berlalu,dan Awan terus saja memandang hingga Jingga pun tak terlihat

Jingga yang baru saja masuk kedalam mobil,melihat saputangan milik Awan,di tatapnya lagi lagi,tanpa ia sadar,kesedihanya berkurang dan kini justru senyum senyum tak jelas yang terlihat di wajah cantiknya yang sembab,sambil bergumam

"dia lagi"

Dan disini,di bangku taman Awan masih setia duduk di bangku taman tanpa ada yang tau apa yang pria ini pikirkan

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!