NovelToon NovelToon

CINTA YASMIN

Regananta Group

Yasmin mengikuti langkah Boss nya keluar dari ruangan meeting. meeting kali ini berjalan cukup alot dan lama Karena ada masalah yang cukup serius dalam proses pembangunan Hotel di Bali.

"Yas, jangan biarkan siapapun masuk dalam ruangan saya" pesan sang Boss pada sekertaris nya, lalu ia masuk dalam ruangannya.

"Huffff....Dia pasti sangat lelah" gumam Yasmin menatap pintu yang sudah tertutup itu.

Yasmin sudah dua tahun lebih bekerja sebagai sekertaris di perusahaan REGANANTA GROUP, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang real estate. pertemuan tidak sengaja dengan teman lamanya membawa Yasmin pada pekerjaan yang kini ia lakukan.

Yasmin dan temannya yang tak lain adalah Boss nya itu adalah teman lama yang harus terpaksa berpisah saat temannya itu menempuh pendidikan perguruan tinggi di luar Negeri. Maklum saja temannya adalah anak dari founder REGANANTA GROUP, jadi ia di tuntut untuk memiliki kemampuan dan wawasan yang luas untuk mewarisi kerajaan bisnis orang tuanya yang bergerak di bidang real estate tersebut.

Namun kehidupan dan pergaulan di luar Negeri telah merubah sifat dan gaya hidup temannya itu. Minuman keras, dunia malam, wanita malam tak pernah absen dari kehidupan seorang Marcello Regananta.

Yasmin menjadi sekertaris nya sejak Marcell menjabat sebagai COO hingga kini Marcell menjadi CFO. Sedangkan jabatan CEO sendiri masih di pegang oleh Tuan Robert Ragananta yang tak lain adalah ayah dari Marcello Regananta alias sang founder REGANANTA GROUP itu sendiri.

....

"Hei...Regan ada didalam?" suara itu mengejutkan Yasmin yang tengah mempelajari dan merangkung hasil meeting tadi.

"Astaga" ucapnya sambil mengelus dada "Selamat siang Nona, Tuan Regan ada di ruangannya. tapiii.... beliau sedang tidak ingin di ganggu" ucap Yasmin dengan sopan menyampaikan pesan Boss nya yang tak mengijinkan siapapun masuk kedalam ruangan nya.

"Itu tidak berlaku untuk saya..!!!" seru wanita itu tak terima dengan peringatan Yasmin. "Saya kekasihnya, bukan tamu apalagi orang asing" lanjutnya dengan nada sinis dan menatap remeh kepada Yasmin.

Lalu dengan santainya wanita itu melangkah menuju ruangan kekasihnya, dan tentu saja Yasmin menghalangi langkah wanita itu. Yasmin tahu bahwa Boss nya sedang lelah dan banyak pekerjaan, ia tak mau sampai kena semprot jika tidak melakukan perintahnya.

"Maaf Nona, jangan menemui Tuan Regan sekarang, beliau benar-benar tidak ingin di ganggu" ucap Yasmin menghalangi wanita itu dan merentangkan kedua tangannya.

"Lo amnesia hah...?" bentaknya. "Gue bukan penganggu dan gue kekasihnya, Lo gak usah sok ngatur-ngatur dech" sambungnya. dan Yasmin hanya terdiam.

"Minggir gak Lo.." bentaknya dengan mata memecing dan kedua tangan berada di pinggang nya. "Gue bilang minggir ya minggir" serunya lagi dengan menarik tangan Yasmin agar menyingkir dari hadapannya.

"Maaf Nona, saya hanya menjalankan perintah dari Tuan" Yasmin kekeh tak ingin minggir sedikit pun.

"Gue pastikan setelah ini Lo di pecat sama Regan" ancamannya dengan terus menarik lengan Yasmin. Bahkan kuku tajam wanita itu menggores lengan mulus Yasmin.

"Tolong pengertian nya Nona, saya hanya menjalankan tugas" Yasmin memelas agar wanita itu melepaskan tangannya.

"Gue gak perduli dengan tugas Lo. gue mau bertemu kekasih gue dan Lo sok ngatur gue?" serunya. Lalu mendorong Yasmin hingga tersungkur ke lantai.

Dengan cepan wanita itu membuka pintu ruangan kekasihnya, lalu berjalan mendekati kekasihnya.

"Honey, sekretaris kamu menghalangi ku untu masuk kemari" adunya dengan nada manja.

Yasmin masuk ke ruangan Boss nya dengan sedikit berlari dan penampilan yang sudah tak rapih lagi.

"Maaf Tuan, saya sudah mencoba melarang dan memberi tahu bahwa Anda sedang tidak ingin di ganggu" ucapnya dengan sopan.

"Hem...Kembalilah ke ruanganmu" ucap Boss nya.

"Baik Tuan, saya permisi" ucap Yasmin lalu berjalan keluar dari ruangan itu.

....

"Aku tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali" ucap Regan dengan nada dingin.

"Honey...kau menyalahkan ku?" tanya sang kekasih.

"Jika Yasmin seperti itu, artinya dia sedang melakukan tugasnya Lidia. Dan itu artinya aku sibuk bukan sedang bersantai" terangnya.

"Dan apa yang kau lakukan pada Yasmin itu termasuk penganiayaan. artinya sebuah tindakan kriminal" sambungnya.

"Oke baiklah aku yang salah dan tidak akan mengulanginya" Lidia mengakui kesalahannya. "Jadi bisakah kau tak marah lagi padaku?" ucapnya manja.

"Apa yang kau inginkan" tanya Regan to the poin.

"Kau memang sangat pengertian honey " ucapnya senang lalu mengecup pipi Regan. "Aku ingin membeli satu set perhiasan keluaran terbaru" ucapnya dengan nada lembut.

"Berapa yang kau butuhkan? Minggu lalu aku sudah memberimu 500juta. Apakah sudah habis?" tanyanya.

"Bukan habis, tapi kurang. Aku butuh 300juta lagi honey please" Lidia memohon lalu mengecup bibir Regan.

"Baiklah. Sekarang kau pulanglah dulu, Dion akan mengurus nya nanti" ucapnya.

"Baiklah. hubungi aku nanti malam jika kau membutuhkan kehangatan" bisik nya dengan nada sensual. Lalu melenggang pergi dari ruangan kekasihnya, karena sudah mendapatkan ke inginan nya.

.....

Di luar ruangan Lidia menatap remeh pada Yasmin, lalu melangkah dengan senyum kemenangan.

"Aku yakin betina itu datang untuk menguras uang Marcell" ucapnya pelan.

Tring...

Tring...

Telepon yang berada di meja Yasmin berdering.

"Hallo, selamat siang" ucapnya.

"Masuklah ke ruanganmu Yas" ucap Boss nya. Lalu menutup panggilan itu.

Yasmin pun langsung menuju ruangan Boss nya, dengan perasaan cemas. Ia takut di semprot oleh tamannya itu alis si Boss nya.

Tok..

Tok...

Tok....

"Masuklah" perintah Boss nya dari dalam ruangan.

Yasmin masuk dengan menundukkan kepalanya, penampilan nya sudah kembali rapih meskipun luka di lengan dan memar di lutut nya belum sempat di obati. Karena ia harus stay di ruang kerjanya hingga istirahat makan siang.

"Maaf atas kejadian tadi Tuan" ucap nya.

"Hem, tak apa. Duduklah disini" Regan menepuk sofa di sebelahnya. Ia menunggu Yasmin di sofa panjang itu.

Yasmin mengangkat kepalanya dan menatap Regan, lalu ia duduk di sebelah Boss nya itu. Regan menarik lengan, Yasmin mengenakan blouse setengah lengan warna navi dan rok span warna abu di atas lutut. jadi semua luka atau goresan tampak jelas tercetak di kulit putih ya.

"Kenapa belum di obati Hem..?" tanya Boss nya perhatian.

"Apakah saya bisa berbicara dengan Marcell?" tanya Yasmin.

Regan yang mendengar pertanyaan Yasmin tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Melihat reaksi sang Boss, Yasmin langsung menarik kembali tangannya.

"Apakah kau benar-benar mencintai wanita itu Marcell?" dengan nada yang ketus.

"Ada apa?" tanya Marcell yang belum mengerti arah pembangunan Yasmin.

"Wanita itu...Lidia. Apakah kau benar-benar mencintainya? kau berencana menghabiskan hidupmu dengan wanita ular itu..?" cerca Yasmin pada sahabatnya.

Yasmin akan bersikap profesional jika ia bersama dengan Regan yang tak lain adalah Boss nya. Namun ia akan bersikap apa adanya jika bersama dengan Marcell. Maka dari itu ia tadi bertanya apakah dirinya bisa bicara dengan Marcell? yang artinya mode Boss dan sekretaris Off sedangkan mode pertemanan antara Yasmin dan Marcell yang sedang On. Makanya Yasmin tidak berbicara dengan formal.

...

TBC

🌺🌺🌺

Hai...hai... Author menyapa kalian dengan karya yang baru lagi ya...

Semoga menghibur...

Happy reading...

jangan lupa beri rating...

Like

Vote

Dan

Comment

Salam kenal semua 🙏🙏🙏🙏

Penolakan

Yasmin terus menatap Marcell tanpa berkedip, ia menunggu jawaban Marcell apakah Marcell benar-benar akan menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan wanita ular berwujud rubah betina itu.

"Ck...aku tak suka dengan tatapan mu itu Yas" ucap Marcell melihat ke arah lain.

"Dan aku sangat-sangat tidak suka dengan wanita yang mengaku sebagai kekasihmu itu" ucap Yasmin dengan nada bicara kesal.

"Kau tahu bahwa diriku hanya bermain-main dengan Lidia, tidak ada perasaan apapun. Kami sama-sama saling membutuhkan, aku membutuhkanmu tubuhnya untuk kepuasan ku dan dia membutuhkan kan ku untuk menyokong kehidupan mewahnya" Marcell menjawab apa adanya. Dan Yasmin menatapnya dengan perasaan yang tak bisa di gambarkan.

"Kapan kau akan mengakhiri permainan mu Cell?" lirihnya.

"Kita hentikan pembahasan tentang kehidupan ku Yas, sebab aku pun tak tahu kemana arah dan tujuan hidupku" Marcell menjawab sembari menyandarkan punggungnya di sofa.

"Apakah kau benar-benar tidak bisa melihat ku sebagai wanita dewasa Cell?" tanya Yasmin.

"Yas... berhenti mencintai ku dan mengharapkan aku, aku tak sama dengan yang dulu" Marcell kembali mengingatkan Yasmin.

"Kau tahu apa tentang yang terbaik untuk hidupku?" ketus Yasmin. "Apakah karena aku dari kalangan orang biasa, maka nya kamu tak pernah mau menjalin hubungan dengan ku?" desak Yasmin.

"Kau tahu aku bukanlah orang yang seperti itu" ucapnya pelan.

"Lalu apa masalahmu...?" teriak Yasmin.

"Yas tolong jangan memancing amarah ku" sahutnya dengan menahan emosi.

"Sepertinya aku harus menjadi seorang jal\*Ng agar bisa menjadi wanitamu" sinis Yasmin.

"YASMINNNN.....!!!!!!!!" bentak Marcell.

"APAAAAA.......!!!!" sahut Yasmin tak kalah keras dengan bentakan Marcell.

"Apa kau sudah gila" ucap Marcell menatap tak percaya pada sahabatnya.

"Akan aku tunjukkan padamu seberapa gilanya diriku" ucap Yasmin lalu bangkit dari duduknya, namun tangannya di cekal oleh Marcell.

"Kau mau kemana?" tanya Marcell menahan amarah.

"Aku akan mencari pria brengs\*k di luar sana agar bersedia untuk tidur denganku" ucap Yasmin, dengan berusaha melepaskan tangannya dari cekalan Marcell.

"Kau menguji Yas" ucap Marcell dengan tatapan mengintimidasi.

"Tidak...!!! aku hanya mencoba menjadi layak untuk bisa menjadi wanita mu" ucap Yasmin dengan tatapan tak kalah tajam.

"Apa yang kau lihat dariku Yas? mengapa kau mencintaiku segila ini" ucap Marcell pelan, ia mencari mengendalikan amarahnya.

"Bagaimana aku bisa tahu? jika aku bisa memilih, aku akan memilih mencintai pria seperti Dion, bukan baj\*\*gan brengs\*k seperti dirimu. Namun entah mengapa hatiku selalu tertuju padamu" ungkap Yasmin yang sudah sangat frustasi dengan perasaannya. Ia duduk di lantai menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Menangis, yahh Yasmin menangis bingung dengan perasaan yang tak pernah terbalaskan namun dia tak kuasa menghapus perasaan itu.

Marcell menarik Yasmin dalam pelukannya, ia memeluk erat gadis yang selalu menemani hari-hari nya lebih dari dua tahun ini. Marcell pun tak tahu harus bahagia? sejujur ia sangat tertarik pada Yasmin, bohong jika ia tidak tertarik dengan gadis cantik itu. Namun ia mencoba untuk mengelak, ia tak ingin gadis sebaik Yasmin masuk dalam dunianya yang penuh dosa. begitulah yang ada dalam pikiran Marcell.

"Cobalah untuk berhenti mencintai ku Yas, bukalah hatimu untuk pria lain" ucap Marcell setelah merasa Yasmin sudah tenang.

Yasmin mendorong kasar tubuh Marcell, ia menatap tak percaya dengan apa yang di UC oleh Marcell. Yasmine pikir saat Marcell memeluknya, Marcell akan menerima dirinya, namun ternyata Marcell tetap menolaknya.

"Kau boleh menolakku Marcell..!!!! Kamu bisa menganggap ku wanita yang tidak tahu malu, tapi kau tak berhak menyuruhku untuk berhenti mencintai mu!!!" ucap Yasmin dengan lantang. lalu ia berdiri untuk keluar dari ruangan temannya itu.

"Katakan pada Tuan Regan bahwa sekertaris nya pulang setelah mendapatkan penganiayaan dari kekasih ular nya itu" lalu Yasmine keluar dari ruangan itu dan membanting pintu dengan keras.

"Siall..." Marcell terkejut mendengar dentuman pintu ruangannya.

"Seandainya kau tahu aku sangat menahan diri agar tidak membawamu masuk dalam duniaku Yas. Dulu aku pergi dengan niatan kembali padamu agar kau bahagia dan bangga padaku, namun ternyata tidak ada yang bisa aku banggakan di hadapanmu" Marcell merasa rendah diri karena kehidupan nya yang salah pergaulan itu.

.....

Yasmin berjalan keluar kantor dengan perasaan kesal, hari ini ia kembali di tolak oleh Marcell. entah sudah berapa kali Yasmin menyatakan perasaannya, bahkan Yasmin memohon agar Marcell menerima dirinya. namun Marcell tetap menolaknya dengan alasan tidak masuk akal menurut Yasmin.

"Dia pikir dia siapa? seenaknya menyuruhku berhenti mencintainya. Memangnya aku salah jika masih mencintainya? memangnya aku tidak boleh jatuh cinta? memang aku bisa mengatur hatiku pada siapa akan jatuh cinta. kenapa dia somba sekali? apa aku kurang cantik? kurang menarik? apakah dada dan pantatku terlalu rata? bukannya body ku terlihat lebih \*\*\*\* dan lebih berisi dari pada body wanita ular berwujud rubah betina itu?" gerutu Yasmin di sepanjang jalan.

Yasmin berjalan melewati trotoar, entahlah kemana tujuannya. Yang jelas ia butuh hiburan, ia sangat teramat lelah dengan kisah cinta yang tak pernah terbalaskan. Namun untuk membuka hati bagi pria lain Yasmin juga tidak bisa melakukannya.

.....

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya Yasmin berada di taman kota yang tidak terlalu ramai. Tentu saja tidak ramai, saat ini pukul 14.15 dan ini weekdays bukan weekend. Siapa yang berada di taman kota siang-siang begini?

Yasmin duduk di bangku yang berada di bawah pohon, sepi, sendiri. ingatannya melayang dimana dan kapan dia mulai jatuh cinta pada Marcell?

Mereka bukan teman sejak kecil, mereka juga bukan teman sepermainan/bertetangga. Mereka bertemu saat Yasmin memasuki kelas sepuluh, dan Marcell berada di kelas dua belas.

Marcell yang kala itu the most wanted di sekolah tentu saja menarik perhatian para siswi baru termasuk Yasmin. Yasmin diam-diam menyusul dan mengagumi Marcell sama halnya seperti siswi lainnya.

Selain terkenal tampan, kaya, dan pintar, Marcell juga sosok yang humble, ramah pada siapapun termasuk kaum hawa. Dan hal itu membuat Yasmin semakin jatuh hati dan memujanya.

Marcell pun selalu ada untuk nya saat di mintai tolong jika ada tugas sekolah yang tak ia pahami, walaupun semua itu hanya akal-akalan dan tipu muslihatnya Yasmin agar bisa berdekatan dengan salah satu the most wanted tersebut.

....

Yasmin mengusap air matanya saat cairan bening itu tanpa permisi keluar hanya karena sang pemilik mengenang masa lalu.

"Sialan... kenapa gue jadi nangis" umpatnya.

"Tapi...hiks....hiks....gue kenapa sih hu...huuuuuuu..." Yasmin semakin tak kuasa menahan tangisnya.

Huuuu...hu....hiks....hiks... huuuuuuu....hu...

Yasmin semakin tergugu suara tangisnya terdengar sangat jelas seperti anak kecil yang kehilangan ibunya.

Hiks....hiks....huuuu....hiks....

"Yas...." panggil seseorang dari arah belakang.

"Hiks....hiks....huhu....huuuu" Yasmin tak perduli siapa yang tadi memanggil nya, ia tetap menangis dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Ya ampun Yas..... ini beneran kamu" tanya orang itu yang langsung duduk di sebelah Yasmin.

"Aldo..." ucap Yasmin dengan membuka sela-sela jari tangan nya. "hiks...hiks...ngapain kamu disini?" tanya Yasmin dengan posisi masih sama, yaitu menutup wajahnya.

"Kamu sendiri kenapa disini? ini masih jam kantor, dan kamu malah nangis kayak anak kecil disini kenapa?" Aldo mengintrogasi Yasmin. Aldo adalah teman satu kelas Marcell dulu saat duduk di bangku SMA, maka dari itu Yasmin dan Aldo saling mengenal.

Huhuuu.....huhu....hiks...hiks....huhuuuu....

huuuhuuu....

Bukannya berhenti menangis, Yasmin malah semakin tergugu dan mengeluarkan suara tangis yang lebih keras....

TBC....

🌺🌺🌺

Hai....Hai.....

Terimakasih sudah mampir 🙏🙏🙏🙏

Jangan lupa beri rating yaaaa

jangan lupa juga

Like

Vote

Dan

Comment

Tentang Yasmin

Setelah cukup lama menunggu Yasmin dengan tangisannya, kini Aldo mengantar pulang gadis cantik itu. Aldo pun tak tahu sebab musabab Yasmine menangis sepuluh itu, dan Yasmin pun tak menceritakan penyebabnya, jadi Aldo hanya sebagai penonton saja.

"Kamu tinggal disini Yas?" tanya Aldo setelah sampai di lobby apartment yang menjadi tempat tinggal Yasmin.

Bukan apa-apa, ini adalah Lavender Park Apartment yang memang penghuni nya kelas atas, dan yang membuat Aldo bertanya-tanya adalah bagaimana Yasmin bisa tinggal di hunian mewah itu? sedangkan ia mengenal Yasmin dari dulu dengan penampilan dan pembawaan yang apa adanya.

Entahlah....mungkin Aldo dan Yasmin hanya kenal kenal begitu saja, tidak kenal dekat ataupun sering pergi hang out bersama. Jadi wajar saja jika Aldo tidak begitu tahu tentang latar belakang Yasmin.

"Hemm... thanks Al.." ucap Yasmin pelan seraya keluar dari mobil Aldo. Dan untuk sesaat Aldo terdiam namun ia langsung melajukan mobilnya keluar dari kawasan elit itu.

.....

Lavender Park Apartment memang salah satu Apartment mewah di kota ini. Fasilitas yang di tawarkan yaitu, kolam renang Indoor dan Outdoor, Gym, Lavender Spa, beberapa Resto & Lounge, Lift pribadi, Meeting Room, Playground, Daycare, Coffee House, Lapangan Tenis, Badminton dan masih banyak lagi harga perunitnya mulai dari 30 milyar hingga 50 milyar tergantung seberapa besar unit yang di inginkan, namun semua fasilitas sama. Seperti keamanan, dan perawatan gedung dan lainya.

Lokasi apartment yang berada di pusat kota, sangat strategis, dan memudahkan penghuninya untuk berbisnis/ ke area perkantoran. Dan Lavender Park Apartment berada di bawah naungan Regananta Group. meskipun bukan yang paling mewah namun Lavender Park Apartment adalah hunian kalangan atas. Yasmin salah satunya.

...

Yasmin adalah anak broken home, Ayah dan Ibu Yasmin menikah karena perjodohan. Meskipun Ibu Yasmin akhirnya mencintai Ayahnya, namun tidak dengan Ayah Yasmin yang masih mencintai wanita lain.

Semula kehidupan Yasmin baik-baik saja, Ibu dan Ayahnya selalu ada di sisinya hingga keluarganya terlihat seperti keluarga bahagia yang sempurna. Ayah dan Ibunya terlihat saling mengasihi hingga kompak mengasuhnya.

Namun semua keharmonisan keluarga Yasmin berakhir saat usia Yasmin 13 tahun. Sang Ibu mengetahui bahwa selama ini Ayah Yasmin mendua, Ayah Yasmin menikah siri dengan wanita yang selalu di cintai nya. bahkan dari pernikahan siri Ayahnya Yasmin mempunyai dua saudara yang berusia 12 tahun dan 10 tahun.

Sejak saat itu kehidupan Yasmin berubah, sang Ibu menuntut cerai dari Ayahnya dan menyerahkan. Yasmin di bawah pengasuhan Ayahnya, karena sang Ibu terlalu sakit hati kepada Ayahnya hingga tak ingin hidup bersama Yasmin.

Dengan terpaksa Yasmin tinggal bersama Ayahnya dan keluarga barunya. Tentu saja Yasmin harus berbagi segalanya, meskipun kasih sayang Ayahnya terbagi sejak dulu, namun dulu Yasmin belum mengetahuinya. Berbeda dengan sekarang Yasmin harus banyak mengalah dari yang dulunya selalu mendapatkan apapun ke inginan nya, kini harus menjadi nomer dua bahkan nomer tiga. Yah. Yasmin bukan lagi prioritas Ayahnya, karena dia bukan anak dari wanita yang di cintai oleh Ayahnya, perhatian dan kasih sayang Ayahnya sekarang hanya sekedar nya saja, terlebih ibu tirinya sangat membencinya.

Ayah dan Ibu Yasmin adalah orang kaya, meskipun tak terlalu sultan dan tidak begitu rich. Ibu Yasmin juga tidak meninggalkan nya begitu saja, meskipun secara perhatian tak pernah lagi Yasmin dapatkan, namun Ibu Yasmin memberikan limpahan materi yang langsung di kirimkan kedalam rekening Yasmin sejak dirinya memasuki bangku SMA.

Karena sejak SMA Yasmin memutuskan untuk tidak tinggal bersama Ayahnya, dulu ia memilih ngekost, tapi kini Yasmin membeli apartment, dengan menggunakan uang kiriman dari Ayah dan Ibu nya. Sekali lagi, meskipun perhatian dan kasih sayang kedua orang tua nya tak lagi ia dapatkan, Yasmin selalu di limpahi materi oleh Ayah dan ibunya. Meskipun semua materi yang ia dapatkan tak membuat hidupnya bahagia. Dan meskipun tanpa bekerja keras ia tetap bisa hidup berfoya-foya.

....

Yasmin membuka pintu Apartemennya menggunakan kay card, lalu ia masuk dan langsung membaringkan tubuhnya di sofa ruang tamunya. Pikiran nya melayang-layang entah kemana, lelah... Yasmine lelah dengan jalan hidupnya. Yasmin Bangkit dari tidurnya lalu menuju ke kamar mandi, seperti nya berendam di dalam bathtub dengan limpahan busa dan aroma terapi bisa membuat pikiran nya lebih tenang.

....

Yasmin menggunakan stelan satin sutra dengan tali spaghetti berwarna maroon juga renda hitam di bagian dada tanpa bra. Tentu saja penampilan yang seperti itu membuat Yasmin semakin terlihat ****, cantik, dan sangat menggoda bagi kaum Adam yang melihatnya.

Begitulah kebiasaan Yasmin saat dirumah, terlebih dia tinggal seorang diri jadi tak perlu sungkan atau ragu dengan apapun yang ia kenakan.

Ting tong....

Ting tong....

Bunyi bel pintu pertanda ada yang hendak bertamu. Bukannya mengganti pakaiannya agar lebih tertutup, Yasmin langsung berjalan ke arah pintu untuk membukakan pintu. Ia berjalan menuju pintu sambil mencepol rambut panjangnya tinggi-tinggi hingga leher jenjang nan mulus itu tampak jelas.

Ceklek...

Bunyi pintu terbuka dan Yasmin menyembulkan kepalanya, untuk melihat siapa yang datang.

"Ada apa Tuan?" tanya Yasmin, karena yang datang adalah Boss nya. Regan berdiri menatap Yasmin dengan kedua tangannya berada di saku celana.

"Apakah seperti ini caramu menyambung tamu?" tanya Regan.

"Maaf Tuan Regan, ini sudah hampir jam sembilan malam dan saya tinggal seorang diri. Tidak baik bagi seorang gadis menerima tamu Pria malam-malam begini. Kalau ada pekerjaan yang mendesak Tuan kirimkan melalui email saja" jelas nya realistis.

"Aku tidak datang sebagai Tuan mu Yasmin" Regan mengingat kan

"Oh jadi kau datang sebagai Marcell?" dengan nada sedikit ketus. Dan Marcell hanya menatap nya lalu mengangguk.

"Kalau begitu enyahlah dari hadapanku, jika Tuan Regan saja tidak aku terima apalagi teman yang tidak berperasaan seperti dirimu" teriaknya lalu ia bermaksud untuk menutup pintu namun di tahan oleh Marcell.

"Bisakah kau tidak bersikap kekanakan Yas?" tanyanya dengan berusaha membuka pintu yang di tahan oleh tubuh Yasmin.

dan. Brukk..... Yasmin terpental jatuh tersungkur di lantai saat Marcell berhasil membuka pintunya.

Glek.....

Marcell menelan salivanya dengan kasar saat melihat penampilan Yasmin yang menggoda. Sepertinya Marcell melakukan kesalahan, seharusnya ia tidak memaksa untuk masuk, seharusnya ia langsung pergi saat Yasmin menutup pintunya.

"Tutup mulutmu itu, kau tidak mungkin tergoda olehku kan?" mendengar ucapan Yasmin membuatnya menjadi gugup.

"Apakah kau sengaja menggodaku Yas" tanyanya.

"Apakah kau memberi tahu dulu sebelum datang kemari? jika aku tahu kau datang kemari, aku akan menyambut mu tanpa sehelai benang. Itupun jika kau tergoda padaku" ucap Yasmin santai lalu ia bangkit dari lantai dan berjalan menuju sofa ruang tamu nya.

Marcell menutup pintunya lalu mengikut langkah Yasmin dengan perasaan tak menentu. Marcell pria dewasa yang normal dan sudah pernah merasakan nikmat mendaki puncak nirwana, sangat tidak mungkin dirinya merasa baik-baik saja dan bersiap biasa saja dengan pemandangan yang begitu menggoda.

...

TBC

🌺🌺🌺

Terimakasih sudah mampir kemari🙏🙏

Jangan lupa beri rating ya...

Jangan lupa juga

Like

Vote

Dan

Comment...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!