NovelToon NovelToon

Duda Muda Idola Wanita

Awal Kisah

Reynand Farhadian, atau akrab disapa 'Rey' hari ini mengikuti Purna Siswa untuk kelulusan di tahun ajaran ini, dia bersama sahabat sekaligus teman kelasnya yang bernama 'Bayu' mengikuti acara tersebut, Bersama seluruh siswa kelas 3 lainnya.

Tiba saat pemanggilan nama siswa satu-persatu untuk naik ke panggung dan menerima medali kelulusannya. Tibalah Giliran Rey untuk maju.

"Reynand Farhadian". ucap Bapak Waksek Kesiswaan Pak "Adi" memanggil nama Rey.

Rey pun maju naik ke panggung dan menerima medali, ternyata Medali tersebut kebetulan pacar Rey, seorang adik kelasnya yang bernama "Vera".

"Selamat ya Rey, kamu masuk peringkat 10 besar siswa terbaik tahun ini" Ucap pak Adi.

"Terima Kasih Pak" Jawab Rey.

Rey langsung memandang ke pacar nya yang kelihatan sedang tersenyum kecil melihat pencapaian yang didapat Rey.

Rey pun turun dari panggung dan langsung ke tempat duduk kembali di samping kawannya Bayu.

"Gila lu Rey, gak nyangka gw lu bisa masuk 10 besar" Ucap Bayu.

"Ya elah, segitu doang mah. Tapi hadiah masuk 10 besarnya yang bisa bikin gw semangat nih" Jawab Rey.

"Lah, apaan tuh ???, lu bakal di beliin PS 5? HP boba terbaru ?? apaan sih ??" Tanya Bayu Penasaran.

"Ah itu mahgw udah punya semua, lagian lu mau tau aja Yu" balas Rey.

"Ya elah Rey, sama sahabat sendiri juga, makin penasaran nih gw" ucap Bayu.

"Jadi gini nih ya, denger baik-baik, Cewek gw bakal ngasih gw hadiah yang sangat istimewa buat gw" jawab Rey buat Bayu makin penasaran.

"Cewek lu bakal beliin lu PS 5???" kata Bayu

"Hahaha, Kocak banget lu, ya kagak mungkinlah, kan gw bilang gw udh punya semua" jawab Rey sambil tertawa.

"Ya juga ya, lu kan anak orang kaya, tapi ya apaan dong???" Tanya Bayu makin penasaran.

"Lu tunggu aja ya, ntar sore gw kabarin" Tutup Rey.

Akhirnya acara Purna Siswa pun selesai pada pukul 11:30 siang.

Setelah selesai Berfoto-foto dengan Guru dan teman-teman Dan Murid-murid pun sudah di bolehkan pulang.

Rey pun berjalan menuju parkiran sekolah menunggu pacarnya pulang bersama.

Sekitar 15 Menit berlalu Vera pun muncul sambil berlari kecil.

"Maaf ya kak udah bikin nunggu" Kata Fera sambil ngos-ngosan.

"Gak apa-apa kali Yang, yaudah ayo masuk mobil" Kata Rey sambil mengajak Vera masuk ke Mobilnya.

"Mau kemana kita kak?" Tanya Vera

"Aku yang mau nanya kamu, Kita kemana nih ?" balas Rey balik bertanya.

"Terserah Kak Rey aja mau bawa aku kemana" imbuh Vera.

"Eemmmm..... Janji yang kita buat kemarin kalau aku masuk 10 Besar gimana?" Tanya Rey kembali.

"Kebetulan ortu Vera lagi pada sibuk dan mungkin pulanngya baru besok kak" jawab Vera.

"Terus Gimana yang?" Tanya Rey lagi.

"Kak Rey boleh kerumah, kalau kakak mau" jawan Vera sambil malu.

"Ya maulah Sayang, siapa juga yang gak mau, Jam 7 ya ??" Balas Rey.

"Iya kak jam 7" jawab Vera lagi.

"Yaudah, kita mampir makan siang dulu ya? Kata Rey mengubah topik pembicaraan.

"Makannya dimana kak?" tanya Vera.

"Ikut aku aja, ntar pasti kamu suka tempatnya". Jawab Rey.

Mereka pun melanjutkan perjalanan ke sebuah tempat makan yang cukup mewah, dan pemandangan yang indah di tepian sawah, Vera pun terlihat suka dengan tempat yang mereka tuju, terlihat dari senyum dan wajahnya yang seakan menikmati tempat tersebut, mereka pun memesan makanan dan kemudian makan siang di tempat itu.

Setelah selesai makan, Rey langsung mengantar Vera pulang kerumahnya. Tidak lupa mampir ke Minimarket untuk membeli Cemilan dan minuman buat stok Vera dirumahnya. Tak tanggung-tanggung Rey sampai menghabiskan 3 juta Rupiah hanya untuk berbelanja di Minimarket.

Kebetulan Rey adalah seorang anak dari Pimpinan perusahaan yang bergerak di bagian Furniture, yang Omsetnya bisa mencapai Milyaran rupiah setiap bulannya, wajar saja Rey sudah di fasilitasi dengan sebuah mobil dan uang bulanan dari orang tuanya dan bahkan Rey seorang anak Tunggal dan kelak mewarisi seluruh Aset Ayahnya.

Kebetulan Ayah Rey seorang Single Parents yang mana Ibu Rey meninggal saat Rey duduk di kelas 1 SMA. Dan Ayah Rey yang sibuk dengan pekerjaan tidak sempat mencari pengganti untuk Ibunya, dan juga Rey bahkan tidak setuju dengan hal itu.-

Sekitar 15 menit perjalan dari minimarket mereka pun sampai dirumah Vera.

"Eh kak udah sampai nih, aku turun ya" Kata Vera.

"Nih barang belanjaannya siapa yang bawa masuk" Tanya Rey.

"Ada Bibi didalam yang ngangkut kak" Jawab Vera.

"Yaudah Iya sayang, ingat jam 7 yaa" Jawab Rey sambil mengingatkan.

"Iya kak, aku tunggu ya, jangan lupa chat aja ntar kalau kakak sampai rumah" Lanjut Vera.

"Oh iya, aku mau mampir dirumah Bayu sebentar, ada barang yang harus diambil" Kata Rey.

"Iya kak, Kak Rey hati-hati ya kak" Sambung Vera.

"Iya aku pulang dulu", jawab Rey sambil mengemudikan mobilnya.

Sekitar 10 Menit Perjalanan, tibalah Rey di rumah sahabatnya Bayu. Rey lalu memarkir mobilnya di depan rumah bayu sambil memanggil Bayu.

"Baaayu, Bayu" Ucap Rey memanggil Bayu.

Bayu pun keluar, Terlihat bayu hanya mengenakan Celana kain pendek dan tanpa Baju.

"Lu Kepanasan ya ? tampilan lu kok gini amat" Tanya Rey sambil turun dari mobilnya.

"Ssttttthh. di dalam ada cewek gw Rey" Jawab Bayu.

"Wah lu siang-siang gini cocok tanam lu" kata Rey sambil Mengejek.

"Ah Lu palingan abis cocok tanam juga kan? kan lu dari rumah cewek lu". Bayu mengintrogasi Rey.

"Lu sok tau mah, gw abis makan siang, terus mampir di minimarket abis itu ngantarin pulang doang" jawab Rey.

"Hahh ?? gak salah denger gw Rey ?? Cuma itu doang, dapat kiss pun kagak" Kata Bayu mengejek balik.

"Kalau gw jadi lu nih ya, udah ganteng, kaya, bermobil, body bagus. dalam sehari bisa 5 cewek gw ngajak cocok tanam Rey, lah ini sama cewek sendiri aja, kiss pun gak dapat". Tambah Bayu.

"Ah bukannya ngarahin ke yang baik-baik lu, malah ngajak sesat. Gw pengen ngejaga dia gak mau ngerusak dia" Jawab Rey

"Oke gini ya, lu mungkin gak mau ngerusak dia, kalau dianya mau gimana ???" Tanya Bayu lagi.

"Iya juga ya, Kebetulan ntar jam 7 malem gw mau kerumahnya, dan yang pas banget nih ya, rumahnya cuma ada bibi ART nya aja" Kata Rey.

"Nah itu lu tau kan maksudnya Rey, Tapi gw yakin lu gak bakalan berani Rey" Kata Bayu.

"Nah ini, kita liat aja ntar, kalau gw bisa dapet ntar malem, lu harus mau jadi Supir gw selama 1 bulan, Gimana ???" Tantang Rey.

"Oke Deal. kalau gak dapet lu yang jadi Supir gw, pakek mobil lu juga selama 1 bulan, gimana ????". Bayu menantang Rey balik.

"Oke kita deal!!!" Jawab Rey sambil mengajak Bayu bersalaman sebagai tanda kesepakatan mereka.

"Yaudah gw balik, Noh cewek lu tuh, lu tinggalin, ngak enak disini lama-lama jadi obat nyamuk" Kata Rey.

"Oh Iyaaa, Sayaaaaaang!!!" Kata Bayu sambil berlari masuk kerumahnya dan meninggalkan Rey.

"Huuuh Dasar bocah edan" Batin Rey sambil geleng geleng.

Rey pun kembali ko mobil nya, dan langsung kembali ke rumahnya.

Di perjalanan pulang Rey masih terus memikirkan taruhannya dengan Bayu, seakan dia ingin mundur, tapi Rey juga gengsi, kalau dia mundur bakalan jadi supir Bayu selama 1 bulan menggunakan Mobilnya sendiri juga. Kalau maju juga akan berhadapan dengan hal yang belum pernah Rey lakukan seumur hidup.

Tak Terasa sambil memikirkan hal tersebut Rey pun sampai dirumah nya, ART Rey membuka gerbang seraya mengucapkan selamat datang kepada Rey.

Rey kemudian memarkir Mobilnya di Bagasi dan langsung masuk kerumahnya.-

Malam Yang Mengubah Segalanya

Jam sudah menunjukkan pukul 06:00 berarti sebentar lagi Rey harus kerumah pacarnya, Rey pun kemudian mandi dan ganti baju, setelah itu dia keluar dari kamarnya dan sedikit melihat ke ruangan Ayah nya, Ternyata Ayahnya belum juga pulang.

"Udah 2 hari gak liat Bokap nih" Rey bergumam.

Rey pun mencoba menelpon Ayahnya tapi tak ada jawaban. Dan Rey memutuskan untuk lanjut kerumah Pacarnya, Rey langsung masuk mobil dan tancap gas ke rumah Vera.

Jam 06:50 Rey sudah sampai di Rumah Vera, Rey mencoba menelpon Vera, Tapi Vera sudah membuka pintu dan langsung mempersilahkan Rey memarkirkan Mobilnya dan seraya mengajak Rey untul masuk kerumah nya.

Terlihat Vera sudah menggunakan baju tidur motif karakter kartun yang cukup ketat seolah memperlihatkan bentuk tubuhnya.

"Jam segini kok udah pakai baju tidur sih?" Tanya Rey.

"Vera kegerahan abis mandi kak, gak suka juga kena AC, makanya langsung pakai baju tidur" Jawab Vera.

"Itu juga, gerbang kok kamu yang bukain sih, Bibi kemana??" Tanya Rey.

"Bibi sebelum Maghrib pulang, selesai Subuh baru balik lagi buat bikin sarapan sekaligus bersih-bersih kak" Jawab Vera.

"Berarti kamu sendiri dong dirumah, apa gak takut ??" Tanya Rey lagi.

"Ntar Jam 11 Pak Yani suami nya bibi dateng buat patroli jaga malam kak, Ayah sama Ibu juga udah tau kalau aku sendiri" Jawab Vera lagi.

"Lah itu kan jam 11 Malam Vera, jam 8.9.10 nya gimana ?? Tanya Rey lagi.

"Disini kan ada Kak Rey, Kenapa harus takut, kita kan juga udah janjian jam 7 malam disini buat hadiah Kak Rey" Jawab Vera merayu.

Seketika jantung Rey langsung berdetak tak menentu ketika Vera dengan baju tidur ketatnya menghampiri Rey lalu bersandar di pundaknya.

Pikiran Rey mulai kacau karena situasi yang saat ini dialaminya.

Kemudian HP Rey masuk sebuah notifikasi chat dari sahabatnya Bayu.

Bayu bertanya kepada Rey.

"Jangan lupa kirim buktinya ya kawanku" tulis Bayu.

"Bukti apaan??" Tanya Rey.

"Buat bukti kalau lu udah cocok tanam lah Rey" Jawab Bayu.

"Lu gila ya, mana mungkin gw ngerekam adegan gw cocok tanam sama Vera terus ngirim ke lu" Jawab Rey kembali.

"Ya gak mungkin juga bro, lu rekam suara aja, gw udah hafal semua ******* cewek bro" Tulis Bayu lagi.

"Oke gampang itu" Jawab Rey.

"Aku tunggu ya kawanku" jawab Bayu sambil mengirim emot tertawa.

"Eh asik bener Kak chattannya, sama siapa sih??" Tanya Vera tiba tiba.

"Eh ini sama Bayu, dia nanya mau lanjut Kuliah dimana" Jawab Rey mengelak.

"Oh emang Kak Rey Mau lanjut Kuliah dimana?" Tanya Vera kembali.

"Nanti aja kita bahas itu Sayang, sekarang mau tanya mana Hadiah buat Kak Rey" Tanya Rey mengalihkan.

Vera dengan tersipunya mengatakan,

"Ini didepan Kak Rey" Jawab Vera sambil menunjukkan dirinya didepan Rey.

Rey pun semakin terpesona melihat lekukan tubuh Vera yang dibungkus baju tidur halusnya.

Rey pun langsung merangkul Vera memeluknya dengan erat dan membawa Vera masuk ke kamar dan terjadilah hubungan terlarang sepasang kekasih yang masih sangat muda itu.

Rey sebenarnya tak ingin melakukan hubungan itu, namun karena sudah terkontrol oleh nafsu dan juga taruhan dengan sahabatnya Bayu.

Setelah selesai melakukan hubungan terlarang itu mereka pun mulai duduk kembali di ruang tamu rumah Vera sambil makan cemilan dan minum.

"Vera, kamu gak apa apa kan??" Tanya Rey.

"Gak apa apa Kak" Jawab Vera.

"Maafin aku ya Ver, aku khilaf aku terbawa Nafsu, seharusnya kita gak ngelakuin hal ini" Jelas Rey.

Vera pun hanya terdiam mendengar ucapan Rey, dan Rey yang menunduk karena penyesalannya. Kemudian tiba tiba Vera memegang pundak Rey dan berkata...

"Kak, kalau sama Kak Rey, Vera gak apa apa, resikonya juga akan Vera jalanin Kak" Ucap Vera.

"Iya sayang, kalau kamu ada apa apa nantinya datang aja ke Kal Rey" Jawab Rey.

Vera pun memeluk Rey dengan rasa kasih sayangnya, sementara Rey masih tertunduk. Suasana menjadi sangat hening tanpa ada suara sedikit pun.

"Kak Rey, Kakak hebat yah bisa masuk 10 besar" Ucap Vera memecah keheningan dengan mengganti topik pembicaraan.

"Itu ya, aku belajar dengan giat aja" Jawab Rey.

"Ngomong ngomong tadi Kak Rey mau lanjut kuliah dimana sih?" Tanya Vera.

"Rencana nya sih Di Telkom University sih" Jawab Rey lagi.

"Universitas itu ya Kak, nanti kalau udah lulus juga Vera mau lanjutin ke situ juga ah, biar sama kayak Kak Rey" Ucap Vera.

"Iya Ver, nilai kamu kan emang dari dulu kan bagus bagus, selalu masuk 3 besar di kelas" Tutur Rey yang mulai melupakan penyesalannya tadi.

Mereka pun hanya mengobrol tentang masa masa sekolah dan pacaran mereka dengan Vera yang berusaha untuk mengalihkan pembicaraan agar terhindar dari topik yang mengacu pada perbuatan terlarang mereka sebelumnya, tiba tiba terdengar suara telepon berbunyi, rupanya telepon rumah milik Vera.

"Eh Kak Rey bentar ya ada telepon, Vera angkat bentar" Ucap Vera.

"Iyaa Ver" Jawab Rey.

Ternyata itu dari Ayah Vera...

"Halo Nak" Ucap Ayahnya.

"Iya Yah" Jawab Vera.

"Kamu baik baik aja kan, besok pagi Ayah sama ibu pulang" Ucap Ayahnya.

"Iya Yah, Vera tunggu di rumah" Jawab Vera.

"Kamu sama siapa Nak, inget ajak temen boleh tapi jangan cowok ya ??" Tanya Ayahnya.

"Sendiri kok Yah, Pak Yani belum datang buat jaga malam" Jawab Vera yang menyembunyikan keberadaan Rey.

"Yaudah Nak, kamu hati hati ya di rumah, kalau ada apa apa hubungi Ayah" Jelas Ayahnya.

"Iya Yah" Tutup Vera.

Vera pun kembali ke sofa dan duduk bersama Rey.

"Siapa Ver??" Tanya Rey.

"Ayah, cuma nanyain kabar Vera" Jawab Vera.

"Ayah kamu tau aku kesini??" Tanya Rey.

Vera tak bisa menjawab pertanyaan Rey, Vera berusaha untuk mengalihkan pemnicaraam.

"Veraaa, kamu denger kan apa yang Kak Rey omongin" Tambah Rey.

"Iyaa Kak, Ayah Vera tahu kalau Kak Rey kesini" Jawab Vera terpaksa berbohong.

"Terus gak apa apa kan??" Tanya Rey lagi.

"Gak apa apa Kak, justru Ayah senang Kak Rey kesini, biar Vera gak sendirian" Ucap Vera membalikkan fakta.

"Oh iya Ver, kamu liat HP Kak Rey gak ??" Tanya Rey.

"Gak liat Kak, mungkin ketinggalan di kamar Vera, Vera liat bentar ya" Jawab vera.

Vera pun ke kamarnya dan mencari hp Rey, dan benar saja ketemu, Vera kemudian mengambil HP Rey dan mengembalikannya, tanpa di ketahui bahwa Rey telah merecord kejadian di kamar Vera.

"Ini Kak HP nya, ada di kamar Vera" Ucap Vera sambil menyerahkan HP milik Rey.

"Makasih Sayang" Jawab Rey.

Rey sangat was was bila Vera membuka hp nya dan mengetahui kalau hubungan tadi di record.

Rey kemudian memeriksa handphone nya, dan ternyata ada 10 Panggilan tak terjawab dari sopir Ayahnya.

"Wah ada apa nih, tumben banget nelponnya sampai segini banyaknya" Tutur Rey.

"Siapa kak ??" Tanya Vera.

"Ini Sopir Ayah Kakak, Teleponnya sampai 10 kali" Jawab Rey.

"Ya coba di telpon dong kak, siapa tau penting" Kata Vera.

Saat Rey hendak menelpon balik tiba-tiba masuk sebuah pesan dari supir Ayahnya yang berisi..

"Den Rey, tolong cepet ke Rumah Sakit, ini bapak masuk Rumah Sakit"

Rey pun langsung kaget dengan isi pesan tersebut.

"Ya ampun Ver, Ayah aku masuk Rumah Sakit, aku harus kesana sekarang, gak apa-apa ya aku tinggal" Ucap Rey tergesa-gesa.

"Oh iya kak, buruan kak, Vera gak apa-apa, lagian sebentar lagi pak Yani datang buat patroli jaga malam, lagian udah jam 9 kak" Jawab Vera.

"Iya, aku pamit ya, kamu hati-hati sendirian dirumah" Tangkas Rey.

"Iya, Kal Rey hati-hati bawa mobil nya, gak usah terlalu ngebut Kak" Vera mengingatkan.

"Iya aku berangkat dulu" sambil mencium kening Vera.

Rey pun pergi dengan bergegas menancap gas Mobilnya....

Ayah Rey

Sekitar 15 Menit perjalanan dari Rumah Vera, Rey telah sampai di sebuah Rumah Sakit Swasta yang ada di Pusat Kota, Rey pun menelepon supir Ayahnya Pak Fardi...

"Halo. Pak Fardi, Rey sudah di Rumah Sakit nih, Ayah di ruangan mana" Tanya Rey.

"Iya Halo den Rey, Ini bapak di ruangan ICU saya ada di depan ruangan, Bapak lagi di periksa sama Dokter nya den" Jawab Pak Fardi.

"Oke pak, Rey segera kesitu, tunggu ya" Lanjut Rey.

"Iye Den" Jawab Pak Fardi sambil menutup Telepon.

Rey pun sampai di depan ruangan ICU dengan nafas ngos-ngosan dan langsung bertanya dengan Pak Fardi.

"Keadaan Ayah gimana Pak" Tanya Rey.

"Dokternya belum keluar den" Jawab Pak Fardi.

"Terus ini kok bisa kayak gini sih pak, Kejadiannya gimana?" Tanya Rey kembali.

"Jadi gini Den, tadi Bapak pas mau pulang masuk ke kamar mandi dulu, katanya pusing, abis dari kamar mandi tiba-tiba masuk ke ruangannya lagi" Tutur Pak Fardi.

"Nah terus??? jangan setengah- setengah dong ceritanya pak" Tanya Rey penasaran.

"Nah tiba-tiba saya ngedenger suara sekretarisnya teriak manggil karyawan lain, sementara yang lain udah banyak yang pulang" Jawab Pak Fardi.

"Iyaaa inti nya aja Pak, Ayah kenapa itu aja" Pungkas Rey.

"Katanya Bapak kena stroke den" Jawab Pak Fardi.

"Aduuuh kok bisa sih, kok bisa kayak gini sih, aaaaahhhhkk" Gumam Rey.

"Yang sabar ya den, kita tunggu apa kata Dokternya aja Den" Rayu Pak Vardi agar Rey tenang.

Sekitar 15 Menit menunggu, Dokter pun keluar dari ruangan ICU.

" Keluarga dari bapak Atmaja Farhadian???" Tanya Pak Dokter.

"Iya saya pak, Saya anak nya Rey" Jawab Rey.

"Gimana keadaan Ayah saya Dok??" Tambah Rey.

"Jadi Gini Dek Rey, Pak Atmaja mengalami Hipertensi Berat, dengan pembuluh darah yang kaku, di daerah Otak dan Jantung, dan menyebabkan Pak Atmaja Mengalami Stroke berat, mungkin di sebabkan karena banyaknya pikiran dan pekerjaan" Jelas Pak Dokter.

"Terus ini gimana Dok? saya gak tau mau ngelakuin apa Dok?" Jawab Rey.

"Jadi Pak Atmaja di sarankan untuk melakukan rawat inap dulu selama beberapa hari disini, kami akan langsung membawa beliau ke ruangan perawatan" Tutur Pak Dokter.

Tiba-tiba ada suara suara yang memanggil Rey.

"Rey...!!!"

Ternyata itu Mbak Desi yang merupakan Sekretaris Ayahnya.

"Mbak Desi, sama siapa kesini" Tanya Rey.

"Mbak tadi pesan GribCar dari kantor langsung kesini. Jawab Mbak Desi.

"Ayah kok bisa gitu mbak?" Tanya Rey.

"Mbak juga gak tau, tiba2 udah nemuin bapak pingsan" Jawab Mbak Desi.

"Iyaaa, beruntung dengan segera di bawa ke Rumah Sakit, kalau tidak bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan" Kata Pak Dokter tiba-tiba.

"Makasih ya Mbak Desi sama Pak Fardi, Terima kasih juga Pak Dokter" seraya Rey sambil membungkuk.

"Iya sama-sama, terus berd'oa saja buat kesehatan Pak Atmaja, saya Pamit dulu" Kata Pak Dokter sambil meninggalkan mereka.

"Rey dokternya bilang apa?" Tanya Mbak Desi.

Rey pun menceritakan semua yang di dengarkan dari Dokter, dan Mbak Desi hanya bisa terdiam sambil memegang dadanya.

Tiba-tiba Perawat datang sambil mendorong ranjang Ayah Rey ke ruangan VVIP Rumah Sakit. Mengingat Pak Atmaja adalah seorang yang terpandang langsung di bawa ke ruangan VVIP.

Rey pun membayar Administrasi untuk biaya perawatan dan obat Ayahnya. dan Mbak Desi terus mengikuti Rey kemana pun Rey pergi.

Tiba-tiba Rey bertanya...

"Mbak Desi gak pulang?"....

"Gak apa-apa, Mbak mau nungguin bapak sadar dulu" jawab Mbak Desi.

"Gak apa-apa nih Mbak" Tanya Rey kembali.

"Gak apa-apa, Ayo masuk ke ruangan bapak" ajak Mbak Desi.

Rey mengiyakan dan mulai berjalan ke arah ruangan VVIP yang tergolong cukup sepi, dan Mbak Desi yang berjalan berada depannya.

Sambil berjalan Mbak Desi pun bertanya...

"Kamu udah lulus SMA kan Rey?"

Namun tak ada jawaban dari Rey, Rupanya Rey terperanga dengan bokong dan cara jalan Mbak Desi, Wajar saja Mbak Desi itu baru 1 tahun menjadi Sekretaris Pak Atmaja, dan dia merupakan Fresh Graduate yang langsung menjadi Sekretaris, Usianya Masih 23 Tahun dan hanya selisih 4 tahun dengan Rey.

"Gila.... bodynya Mbak Desi" Batin Rey.

"Hey Rey, Mbak ngomong sama kamu loh" Kata Mbak Desi.

"Eh Iya Ma'af Mbak, aku lagi ngelamun gak fokus" Elak Rey.

"Gak usah terlalu di pikirin Rey, bapak pasti baik-baik aja" Hibur Mbak Desi.

"Iya Mbak" Rey mengiyakan.

"Aduh bisa-bisanya gw ngelamun hal jorok padahal situasinya lagi kayak gini" Dalam hati Rey bergumam.

Sekitar pukul 12:30 Malam Pak Atmaja sadarkan diri, tetapi belum dapat berbicara, dan hanya bisa terbaring.

Mbak Desi pun menyadari nya dan langsung memanggil Rey.

"Rey bapak udah siuman" Panggil Mbak Desi.

Rey pun langsung menghampiri.

"Ayah, Ayah bisa denger Rey??" Tanya Rey.

Ayahnya hanya menengok sedikit sembari melihat mereka.

"Ayah cepet sehatnya ya, bentar lagi aku Kuliah Yah, bentar lagi aku bisa banggain Ayah" Ucap Rey sambil terisak.

"Cuma Ayah aja yang aku milikin sekarang, Cepat Sehat Ayah" Tambah Rey.

"Udah Rey, yang penting bapak udah sadar, siapa tau besok udah bisa diajak ngobrol" Hibur Mbak Desi.

"Iya Mbak, makasih mbak" Jawab Rey.

"Yaudah bapak kan udah sadar, Mbak pamit pulang ya, besok kan hari Minggu bisa temenin kamu nunggu bapak disini" Tutur Mbak Desi.

"Iya Mbak, Rey antar pulang ya" Tanya Rey.

"Gak usah repot-repot Rey, kamu nungguin bapak aja, Mbak bisa pesen GribCar" Jawab Mbak Desi.

"Atau minta tolong Pak Fardi aja buat ngater? Tanya Rey kembali.

"Gak apa-apa Rey, mbak juga udah pesen GribCar nya" Tangkas Mbak Desi.

"Yaudah Mbak, Makasih Mbak ya udah mau nemenin, Rey nginap disini aja nemenin Ayah, ada Pak Fardi juga diluar, Rey antar sampai luar aja ya Mbak?" Rey menawarkan diri.

"Iya sampai depan aja" Jawab Mbak Desi.

Rey pun berjalan dengan Mbak Desi ke arah parkiran luar Rumah Sakit, Rey masih terus melamun dan tiba-tiba teringat dengan pada pacarnya Vera.

Kemudian mengecek Handphone nya ternyata ada pesan dari Vera...

"Ayah Kak Rey gak apa-apa kan ??"

"Sekarang Kak Rey dimana ??"

"Kak Rey kok gak liat HP sih!!!"

"Kak Rey gak kenapa-napa kan ??"

"Kak Reyyy....."

"Waduh segitunya banget yak" Batin Rey.

"Siapa Rey??" Tanya Mbak Desi tiba-tiba.

"Eh ini temen Mbak" Jawab Rey.

"Temen apa temen" Rayu Mbak Desi.

"Temen Mbak, hehehe". Jawab Rey.

"Apa kamu udah punya pacar Rey" Tanya Mbak Desi.

"Waduh Mbak Pacar mana punya Mbak" Jawab Rey mengelak.

"Masa Cowok se-Ganteng, se-Kaya, kamu gak punya Cewek sih??" Tanya Mbak Desi kembali.

"Iya Mbak gak punya, kurang ngurusin yang kayak begituan"Ucap Rey.

"Hebat kamu Rey, padahal orang lain seumuran kamu lagi kenceng kenceng nya pacaran" Ucap Mbak Desi.

"Hehehehehe ya begitulah Mbak" Jawab Rey.

"Waduh terlanjut bohong nih, yaudah lanjut aja, lagian juga gak terus-terusan ketemu" Ucap Rey dalam hati.

"Eh Rey Mbak boleh minta nomor Yhatshapp kamu gak, biar besok enak hubungin kamu buat kesini" Kata Mbak Desi.

"Boleh Mbak, 081234567899" Rey memberi nomornya.

"Yaudah ya Rey, itu juga GribCar nya udah datang, Mbak pulang dulu ya" Kata Mbak Desi.

"Iya Mbak, hati-hati ya" Tutur Rey.

Mbak Desi pun pulang menggunakan GribCar nya dan Rey langsung masuk ke ruangan perawatan Ayahnya.

Sambil berjalan Rey pun kembali bergumam...

"waaaaah padahal gw baru aja tadi Cocok Tanam sama cewek gw, tapi gw bilangnya ke Mbak Desi gak punya cewek, Lagian Mbak Desi Body nya gila montok banget, gagal Fokus gw" Tutur Rey.

Rey pun tertidur di ruangan perawatan Ayahnya, dan Pak Fardi pun juga ikut Menunggu.-

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!