NovelToon NovelToon

Di Sebalik Duka

Bab 1

Shena merasa tubuhnya lelah setelah anaknya keduanya bisa tidur. Sejak tadi malam pukul 8 malam, sang anak sudah rewel. Anak keduanya baru saja berumur 3 tahun. Sedangkan anak pertamanya berumur 6 tahun.

Shena melihat suaminya tertidur dengan lelap di atas ranjang. Melihat suaminya yang tertidur lelap membuatnya menghela nafas. Suaminya selalu tidak peduli dengan apa yang terjadi di rumah. Apalagi semenjak beberapa tahun terakhir.

Shena melihat ada cahaya yang muncul di ponsel suaminya. Ponsel tersebut masih di pegang oleh suaminya sambil tertidur. Dia lansung mengambil ponsel itu dengan maksud ingin meletakkan di atas nakas sebelah ranjang.

Namun saat ponsel tersebut ditangannya, dia melihat sebuah notifikasi pesan yang masuk. Disana terpampang nama kepala atasan.

Tiba-tiba hatinya tergerak untuk mengecek ponsel suaminya. Selama menikah 7 tahun dengan suaminya, dia tidak pernah membuka ponsel suaminya. Dia percaya seratus persen bahwa suaminya tidak akan pernah menduakannya.

Namun jantungnya berdebar kencang ketika melihat pesan yang masuk. Beragam pesan yang dia baca di ponsel suaminya tersebut.

[Terima kasih atas transferan uangnya sayang]

[Adek mau mobil baru, nggak mau mobil yang lama]

[ Mas segera ke sini, anak kita sedang sakit]

Banyak lagi pesan yang masih ada di ponsel suaminya. Dia sudah tidak sanggup untuk membaca pesan tersebut.

Shena mencoba untuk mencari profil lengkap dari nomor tersebut. Tapi tidak ada fotonya. Saat akan melihat nomornya, tiba-tiba suaminya menggerakkan tubuhnya.

Shena segera meletakkan ponsel suaminya sebelum suaminya benar - benar bangun. Dia lalu membaringkan tubuhnya di samping suaminya. Dia pura-pura memejamkan matanya.

Suaminya Romi terbangun dari tidurnya. Dia segera mengecek ponselnya kembali. Dia tidak melihat pesan terbaru di ponselnya.

Melihat istrinya sedang tertidur lelap, Romi bangkit dari tidurnya. Dia berjalan keluar dari kamarnya dengan perlahan.

Shena mencoba mengikuti kemana perginya sang suami di tengah malam. Shena melihat suaminya berjalan mengendap-endap menuju kamar yang masih berada di lantai dua.

"Dia mau kemana?"gumam Shena.

Shena kaget saat suaminya membalikkan tubuhnya. Romi menatap Shena penuh tanda tanya.

"Ngapain kamu na?"

Shena tidak siap dengan pertanyaan suaminya tiba-tiba.

"Aku hanya mau turun mas, tapi kamu mau kemana?"

"Kau mengikuti aku?"

"Nggak mas, mungkin hanya kebetulan."

"Ya udah, lanjut tidur sana, aku mau ke ruang kerja."

Shena merasa curiga dengan gerik suaminya yang mencurigakan. Dia tidak kehilangan cara untuk mendapatkan bukti. Dia berusaha mencari sesuatu agar bisa di manfaatkan.

"Malam ini mungkin aku belum dapat bukti, besok aku akan cari lagi, mungkin aku akan meminta bantuan Mia." ucap Shena menguatkan dirinya.

Shena kembali ke kamarnya karena sangat ngantuk. Sedangkan Romi membuka pintu rahasia ruang kerjanya. Pintu tersebut menghubungkan ke kamar yang di tempati oleh Mia adii iparnya.

"Mas kok lama banget." ucap Mia dengan manja setelah melihat Romi masuk dari pintu rahasia.

"Tadi hampir ketahuan kakak kamu, untung mas pandai bersembunyi." Romi lansung mendekati Mia.

"Anak kita demam sepertinya mas."

"Sudah kamu kompres? kalau sudah tinggal menunggu hasilnya."

"Iya, besok kalau masih panas kita bawa berobat ya mas."

"Iya, suami kamu kapan pulang?"

"Tenang mas, dia masih lama berlayar."

Romi tersenyum senang karena suami adik iparnya memang jarang dirumah. Sebenarnya suaminya itu di pakai hanya untuk menutupi hubungan mereka berdua.

"Aku kangen kamu mas, aku ingin memiliki kamu sampai pagi, bagaimana jika kita nanti pergi liburan gitu mas." ajak Mia.

"Akan aku pikirkan bagaimana caranya." Romi setuju dengan ide Mia.

Sebelumnya mereka sering bepergian bersama akan tetapi dengan alasan berbeda. Terkada mereka juga sering melakukan hubungan terlarang di hotel ketika pulang bekerja atau di sela - sela jam makan siang.

Bab 2

Shena sejak pagi tadi sibuk memperhatikan gerak-gerik suaminya. Dia ingin mencari tahu siapa selingkuhan suaminya. Shena memperhatikan suaminya dan ia merasa tidak ada perbedaan dengan hari-hari biasanya.

Romi menyadari bahwa sang istri sedang menatapnya. Dia tersenyum lalu mencium istrinya.

"Aku tahu kok kalau aku ganteng, jangan diliatin terus." ucap Romi.

"Mas malu, ada Ibu dan bapak." ucap Shena mencoba melepaskan pelukan suaminya. Apa yang diucapkan oleh wanita itu adalah kamuflase segala. Dia merasakan dicium atau dipeluk setelah tahu bahwa suaminya berselingkuh.

" Mungkin aku harus menyelidiki transferannya kemana,mana tahu dari situ dapat petunjuk." bathinnya.

"Atau aku sadap aja ponselnya agar bisa tau apa isi chatting nya." bathinnya.

Namun dia menyadari bahwa ia tidak punya keahlian di bidang itu.

" Mungkin aku harus minta bantuan Mia, nggak apa-apa deh Mia tau, mungkin ini yang terbaik."

bathinnya lagi.

Seluruh keluarga memandang heran ke arah Shena karena sejak tadi melamun tanpa menyuap nasi sesendok pun.

"Mbak nggak makan? Melamun aja." ucap Mia.

Shena menyadari tatapan beberapa mata yang ada di meja makan ke arahnya. Dia langsung menyuap nasi yang ada di piringnya.

"Kamu kenapa sayang? Apa kamu sakit?" tanya Romi perhatian.

mendengar Romi yang perhatian kepada Shena membuat Mia kesal.

" Apa - apaan mas Romi, perhatian begitu ke mbak Shena didepan aku." bathinnya.

Ibu mereka tampak menyenggol tangan Mia. Ketika ibunya menyenggol tangan Mia, wanita itu berubah ceria lagi.

Setelah selesai sarapan Romi langsung berangkat ke kantor. Sedangkan Shena masih saja duduk di ruang tengah sambil mempelajari bagaimana cara menyadap ponsel suaminya.

Mia melihat kakaknya yang sedang serius memperhatikan sesuatu. Dia penasaran apa yang dilakukan oleh kakaknya itu.

"Ngapain mbak?" tanya Mia duduk di sebelah kiri kakaknya.

Shena tersenyum saat melihat Mia ada di sisinya.

"Boleh nggak mbak minta tolong kamu."

"Boleh dong mbak, emang minta tolong apaan mbak?" tanya Mia dengan penasaran.

"Aku curiga kalau Mas Romi selingkuh, kamu tolongin Mbak dong sadap ponsel Mas Romi, kamu kan tau bahwa Mbak gaptek jadi mana bisa gitu-gituan." ucap Shena dengan jujur.

"Baik mbak, sini hp mbak."

Shena langsung menyerahkan ponselnya kepada Mia. Mia juga lansung mengajari Shean bagaimana cara menyadap ponsel suaminya.

"Makasih ya Mia."

"Iya mbak, tapi menurutku Mas Roni nggak mungkin selingkuh Mbak, mungkin itu hanya feeling mbak aja, makanya mbak jangan terlalu curigaan." ucap Mia.

"Mungkin kamu benar, tapi mbak kemaren melihat kalau mbak sendiri ada beberapa pesan masuk dari seorang wanita."

"Pesan apa mbak?"

"Intinya begini, wanita itu minta mas Romi membelikannya mobil baru dan di sana juga wanita itu bilang bahwa Mas Romi selalu mentransfer uang kepadanya."

Mendengar jawaban dari sang kakak, Mia agak kaget. Namun Mia dengan pandai menyembunyikan wajah kagetnya.

"Ah masa iya mbak?"

"Iya."

"Ya udah mbak selidiki aja."

"Kamu Jangan kasih tau ibu dan bapak ya." pesan Shena kepada adiknya. Dia tidak ingin kedua orang tuanya bersedih atas apa yang dia rasakan.

"Iya tenang aja, aku mau pergi jalan - jalan dulu ya."

Mia lansung meninggalkan kakaknya di ruang tengah. Sedangkan Shena langsung mengecek ponselnya.

"Tidak ada yang aneh dengan chating mas Romi, apa aku yang terlalu curigaan sama mas Romi." bathinnya.

"Ya Allah tunjukkan jika memang mas Romi berselingkuh."

Sedangkan di mobil, Mia tampak menelpon seseorang.

"Mas kamu harus hati-hati chating, karena ponsel kamu lagi di sadap sama mbak Shena."

"Kok bisa?"

"Dia curiga kamu selingkuh, pokoknya kamu buat mbak Shena percaya sama kamu kembali, gunakan ponsel biasa untuk menghubungi aku, dan jangan taro sembarangan."

Bab 3

Shena membuka matanya, dia melihat tidak ada suaminya di sampingnya. Dia melihat jam telah pukul satu malam.

Shena keluar dari kamar dan mendapati suaminya sedang berjalan entah kemana.

Shena mencoba mengikuti kemana perginya sang suami di tengah malam. Shena melihat suaminya berjalan mengendap-endap menuju kamar yang masih berada di lantai dua.

"Dia mau kemana?"gumam Shena.

Shena kaget saat suaminya membuka pintu kamar adiknya tanpa diketuk terlebih dahulu.

"Ngapain dia malam - malam masuk kamar Mia, apa yang mereka lakukan?" Tanyanya mencoba untuk mengintip.

Pintu kamar tertutup rapat sehingga Shena tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam. Shena mencoba membuka pintu, akan tetapi pintu kamar dalam keadaan terkunci.

Shena tidak kehilangan cara untuk mendapatkan bukti. Dia berusaha mencari sesuatu agar bisa di manfaatkan.

Karena tidak menemukan cela apapun, akhirnya Shena pasrah. Dia tidak bisa menangkap basah mereka. Shena yang pasrah, akhirnya mengetuk pintu kamar itu.

Agak lama setelah dia berdiri mengetuk pintu,barulah pintu terbuka dengan memperlihatkan suaminya yang sedang kusut. Bajunya di pakai dalam keadaan kancing tidak sama.

Romi juga kaget saat melihat Shena yang berdiri di depan pintu. Dia mengira yang mengetuk pintu adalah salah satu dari anggota keluarga yang lain atau asisten rumah tangganya.

"Ngapain kamu di sini?" tanya Shena bertanya dengan marah.

"Aku hanya memperbaiki ada yang rusak." Jawab sang suami.

Shena masuk kedalam kamar dan menemukan adiknya sama kusutnya dengan sang suami. Dan nampak bekas kepemilikan di leher sang adik. Dia juga melihat ada cairan putih yang berceceran di atas sprei.

"Apa  yang kalian lakukan?" Tanya Shena bertanya dengan marah.

"Kami...kami..." Adiknya gugup sambil memandang Romi.

"Kamu tidur dengan suami aku? Adik macam mana kamu?" Teriak Shena sehingga membangunkan semua isi penghuni rumah kecuali anak - anak mereka.

"Ada apa ini ribut - ribut?" Tanya ibunya Shena datang masuk kekamar dan di ikuti oleh asisten rumah tangganya.

"Mereka telah tidur bersama Bu, mereka berzina Bu." Adu Shena kepada ibunya.

"Apa - apaan sih kamu Shena, mereka tidak berzina karena mereka telah menikah." Ucap ayahnya emosi karena tidurnya terganggu karena teriakan Shena.

Shena kaget mendengar jawaban sang ayah. Shena menatap ibunya meminta kebenaran. Dia yakin bahwa abangnya tidak serius.

"Jawab saja ibu, toh dia juga sudah melihat kok." Kali ini yang berbicara adalah Mia sendiri.

"Apakah benar yang di katakan ayah ibu?" Tanya Shena.

"Iya, Romi telah menikah dengan adikmu."

Hati Shena lansung bergejolak ketika tau bahwa suami dan adiknya telah menikah. Tubuhnya terasa lemah, dia hampir saja terjatuh ke lantai.

"Sejak kapan pernikahan itu terjadi mas? Tapi Mia kan punya suami" Tanya Shena menanyai sang suami sambil memegang kra baju suaminya.

"Lepasin  aku Shena, kamu bisa menyakiti aku." Ucap Romi mencoba melepaskan tangannya Shena dari kra bahunya.

"jawab dulu, kapan kalian menikah?" Tanya Shena marah dengan mata memerah.

"Kamu adalah wanita beristri, apakah kalian gila? Tetap saja haram" Tangis Shena sudah tidak terbendung lagi. Dia tidak percaya bahwa sang adik akan menjadi duri dalam rumah tangganya.

"Kenapa kamu melakukan ini kepadaku?" Tanya Shena histeris setelah mendengar semua jawabannya.

"Hentikan tangis kamu, nanti terdengar yang lain memalukan." Tegur ibunya.

"Kenapa?apa ibu tau apa yang mereka lakukan?" Tanya Shena.

"Mereka sudah menikah selama tiga tahun, saat itu mereka sama-sama tidak sengaja, dan adikmu hamil oleh Romi, maka kami tidak punya pilihan lain selain menikahkan mereka secara sirih."

"Jadi anak itu bukan anak Arman?"tanya Shena lemas.

"Arman tidak pernah menyentuh adikmu karena sudah tau Mia hamil, karena kamu sudah tau, kami berharap kamu bisa menerima semua ini." Jawab ibunya.

"Jahat kamu mas, aku ingin kamu ceraikan aku mas." Ucap Shena memukul dada suaminya.

Melihat Shena memukul dada suaminya, membuat Mia tidak tahan dengan sikap kakaknya yang kekanak-kanakan.

"Cukup kak, kamu bisa menyakiti mas Romi." Ucap Mia menarik tangan Shena menjauh dari tubuh Romi.

"Dengar Shena, aku tidak akan menceraikan kamu sampai kapanpun, jadi jangan berharap." ucap Romi.

"Ceraikan aku mas, aku tidak Sudi hidup dengan lelaki penghianat, kamu kejam bisa selingkuh dengan adikku, bahkan kamu menikahinya, dimana otak kamu."

"Jangan hanya menyalahkan kami, introspeksi diri kamu kak, jika mas Romi berpaling kepada wanita lain, berarti servis kamu kurang, gimana mas Romi berminat dengan kamu jika kamu hari - hari bau bawang dan asap."

"Iya, kamu jangan banyak tuntutan, ayo tidur semua." ucap Ayahnya.

"Aku mau semua selesai malam ini,aku ingin tetap bercerai." ucap Shena tetap pada pendiriannya.

"Jika kamu berani bercerai, jangan harap bisa membawa apa - apa dari rumah ini." Ucap Romi marah.

Romi tidak bisa memutuskan memilih salah satu dari mereka. Dia sangat menyukai dan mencintai istrinya yang cantik. Akan tetapi dia juga tidak bisa meninggalkan Mia karena wanita itu selalu bisa membuatnya menjadi hebat di ranjang.

"Sudahlah, terima saja takdirmu, ibu tidak bisa membantu kamu jika kamu di usir oleh Romi, bahkan kamu bisa kehilangan hak asuh anak kamu jika kamu meminta cerai dari Romi, pikirkan perkembangan anak kamu." Ucap ibunya.

"Kak nggak usah ngeyel, mas Romi tidak akan menceraikan aku,karena apa? aku bisa memberikan servis 10 kali sehari, kamu tau kak kami telah melakukan di ruang tamu, di dapur, di ruang tengah bahkan di kamar kamu." ucap Mia dengan bangga.

PLAKK

Shena menampar Mia dengan kencang sehingga Mia terhuyung ke belakang.

"Shena apa - apaan kamu main kekerasan segala, kamu tuh banyak kurangnya,masih menyalahkan orang lain." ucap Ibunya.

Shena tidak pernah menyangka bahwa ia memiliki seorang ibu yang tidak memiliki perasaan. Sebagai sesama wanita bisa - bisanya ibunya membela penghancur rumah tangganya.

"Ibu macam apa ibu yang membiarkan menantunya berselingkuh dan berzina dalam rumah, harusnya seorang ibu melindungi anak-anak dari bahaya." Ucap Shena.

"Kamu jangan banyak bacot lah, jika kamu kamu pergi, maka pergilah dengan tanpa membawa apa - apa." Ucap sang suami menjadi ikut emosi.

Dia menyeret sang istri menuju pintu utama. Jam menunjukkan pukul 2 malam. Suasana di luar sedang hujan.

"Malam ini pergilah sesukamu, dan jangan pernah kembali kerumah ini, keluar dari ruang ini maka jatuh talak 1." Ucap Romi kepada Shena.

Keluarga Shena hanya diam melihat Kemuning di seret keluar dari kamar. Sedangkan Mia tersenyum puas.

"Aku nggak perlu kuatir, jika mereka bercerai maka aku dan mas Romi tidak perlu sembunyi - sembunyi lagi, kami bisa menikah secara resmi dan aku akan mengakhiri kontrak dengan mas Arman." Ucap Mia sambil tersenyum senang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!