NovelToon NovelToon

Posessif Arka

episode 1

"Ar Ar, liat tuh si Danil," ucap Bayu memberi tahu Arka, seraya menoleh ke arah lapangan yang di kerumuni semua murid, begitu pun dengan Gavin teman Arka yang ikut menoleh juga

Arka tersenyum sinis, ia tahu apa yang harus dia lakukan sekarang

"turun, kita ke bawah ," perintah Arka

kini ketiga nya sudah berada di pinggir lapangan seraya menonton pertunjukan yang akan Danil lakukan

Arka hanya bersedekap dada dengan tenang serta tatapan dingin yang mengintimidasi

di tengah lapangan hanya menyisakan dua orang yaitu Danil dan juga cewe itu yang tidak ia kenal

tapi Arka akui cewe itu memanglah cantik, dalam pikir nya.. kenapa baru sekarang ia melihat cewe itu? apa karena diri nya yang tidak terlalu peduli terhadap sekitar?

"Anata Gladiya Sukma..will you be mine? gue udah lama banget naruh hati sama lo, lama banget.. dan sekarang gue beraniin diri buat nembak lo," ucap Danil dengan lantang

terima terima terima

itulah sorakan-sorakan yang di keluarkan oleh orang-orang sekitar

jujur saja Anata juga sudah sejak lama menaruh hati terhadap Danil, dan sekarang cinta nya tidak bertepuk sebelah tangan lagi.

apalagi Danil termasuk cowo yang baik, ia tidak pernah melihat perlakuan buruk dari seorang Danil, oleh sebab itu Anata menyukai nya.

"yes i will ," cicit nya karena malu

"serius ana?" tanya Danil dengan bahagia

Anata hanya mengangguk karena bingung harus menjawab apa, karena dirinya terlalu bahagia saat ini

"tunggu," ucap Arka yang maju ke tengah lapangan," jangan seneng dulu Danil," lanjut nya dengan penuh arti sambil melirik ke arah Anata. Ya dirinya baru tau nama cewe itu, karena tadi Danil memanggil nya dengan jelas

Danil dan juga Anata menoleh ke sumber suara, ya dia Arka... cucu dari pemilik yayasan sekolah SMA Bangsa Jaya, siapapun pasti mengenal nya tanpa terkecuali

Arka terkenal dengan sikap nya yang angkuh, si tukang onar, si tukang perintah dan juga langganan keluar masuk BK, dan aneh nya tidak pernah di keluar kan.. alasan nya karena dia cucu dari pemilik yayasan tempat nya sekolah. Ah memang ya jabatan dan uang adalah segalanya, jadi sudah tidak heran lagi

Apalagi setau Anata .. Danil dan juga Arka memiliki tali persaudaraan,. namum mereka tidak terlihat akrab, bisa di bilang seperti musuh.

Denger semua, gue Arka Jaya Lioniel akan mengumumkan bahwa," teriak nya dengan menggunakan suara yang keras,"mulai detik ini.. Anata Gladiya Sukma jadi pacar gue! jadi.. jangan ada yang dekektin cewe ini atau... kalian abis sama gue! paham?!" lanjut nya," termasuk lo," ucap nya kepada Danil

Anata yang mendengar penuturan Arka pun syok, apalagi Danil tidak usah di tanya lagi

suara riuh terdengar dengan jelas, sebab saat ini mereka sedang berada di tengah lapangan, terlebih lagi baru beberapa detik yang lalu Anata di tembak oleh Danil, dan sekarang...

anjir seorang Arka nembak cewe

huuaaaa Arkaaaa aku di kemanain

ilang sudah harapan gue buat dapetin lo ar

ga ikhlas gue ar

beruntung banget si Anata, sampe di tembak dua cowo sekaligus

kira-kira si ana bakal pilih siapa

dua cowo idaman gue ituuu

dan banyak lagi bisikan yang di keluarkan teman-teman sekolah nya itu, baik adik kelas maupun kakak kelas

"gak!!" tolak nya mentah-mentah," enak aja lo main klaim anak orang.. sinting," ucap nya sambil menarik tangan Danil yang akan dia ajak pergi dari lapangan

namun sayang nya sebelum akan melangkah kan kaki nya, Anata di tarik kembali oleh Arka ke tempat semula

mereka berhadapan, namun .. Arka sedikit membungkuk karena Anata lebih pendek.

"denger!" ucap Arka sambil memegang dagu Anata," gue ga suka di bantah! suka ga suka.. lo harus terima dan.. jawaban nya hanya ada iya dan iya paham?!" setelah mengucapkan kalimat itu Arka langsung melenggang pergi dan meninggal kan Anata

"bubar lo pada ," ujar bayu dengan tegas

"sana woi bubar, kalian ga tuli kan," gavin juga ikut membubar kan

huuuuuuu ga asik

suara riuh dari semua murid, karena merasa kecewa tidak dapat melihat kelanjutan nya

sedangkan Anata hanya menatap Arka bingung dengan kejadian yang menimpa nya barusan

Danil masih berada di tempat dan di posisi yang sama. Danil berusaha memberikan senyuman kepada Anata," semua akan baik-baik aja an,"ujar nya meyakin kan

"janji sama gue nil, kita bakal lewatin ini bareng-bareng.. gue cuma cinta sama lo, bukan sama cowo gila itu," ucap nya dengan lirih

"iya an,"

episode 2

Pasca kejadian di lapangan hari itu, banyak sekali pasang mata yang menatap nya tidak suka, bahkan banyak juga yang mencibir nya secara terang-terangan. Terlebih lagi dirinya memang tidak memiliki teman, bisa di bilang tidak begitu bergaul, karena dirinya selalu menghabiskan waktu dengan belajar dan membaca buku di perpus.

Anata hanya acuh saja seolah-olah tidak terjadi apapun

sok kecantikan banget jadi cewe

pake pelet kali dia

jelas cantikan gue kalo di liat-liat

alah palingan bentar lagi bakal Arka putusin lagi

pasti itu mh, lagian yakali selera Arka kaya gembel begini

gue orang pertama yang menolak keras hubungan mereka

cewe gatau diri, bikin persaudaraan antara Danil sama Arka jadi runyem

jadi cewe harus ada malu nya dikit

setiap hari.. selalu saja mendapat cibiran, padahal kan yang jadi korban itu dirinya, kenapa harus ia juga yang di salah kan

"fokus ana, lo cuma harus belajar belajar dan belajar, niat lo sekolah cuma cari ilmu .. engga lebih," ucap nya meyakin kan dalam hati

sesampai nya di kelas , kini Anata duduk di bangku milik nya, namun.. ia melihat jelas bahwa meja yang bersih kini di penuhi banyak coretan tidak jelas.

huft

Hanya bisa bersabar untuk menghadapi fans fanatik nya Arka itu

gara-gara itu cowo, sekarang dirinya di timpa masalah

ruangan kelas menjadi tenang karena terdapat guru di dalam nya.

"buka halaman 57, dan kerjakan.. ibu kasih waktu sampai bel istirahat berbunyi,"

semua siswa sedang sibuk menjawab soal-soal termasuk Anata yang kerap di panggil ana.

Anata termasuk siswi berprestasi dan selalu mendapat kan nilai yang paling baik di dalam kelas nya. Sekarang saja ana sudah selesai mengerjakan semua soal-soal yang ada di dalam buku paket nya

Ana maju ke depan seraya menyerahkan buku paket nya

"kamu boleh keluar lebih dulu ana," ucap seorang guru dengan lembut

mumpung masih sepi, ini kesempatan ana untuk ke kantin seraya membeli makan dan juga minum, setelah itu ia akan pergi ke taman

sesampai nya di kantin, ia melihat sosok Arka yang selama ini ia hindari. sebelum Arka melihat keberadaannya lebih baik pergi saja

Arka melihat seseorang berlari , yang ia yakini itu adalah Anata. Tanpa pikir panjang Arka segera bangkit untuk mengejar ana

"kenapa si ana lari segala? orang mah seneng bisa dapetin si arka tanpa harus ngemis-ngemis kaya yang lain," ujar bayu terheran-heran

"ya kalo si ana suka nya sama si danil, mau secakep apapun cowo yang datang sama dia... ga bakal mempan, dan artinya si ana bukan type cewe yang mandang fisik," sahut gavin

sedangkan Arka terus saja mengejar ana dengan langkah lebar

hap

tangan ana berhasil arka raih dengan mudah, kemudian arka membawa nya ke taman belakang.

dengan sekali hentakan arka menjatuhkan ana jatuh ke tanah, setelah nya arka berjongkok menghadap ke arah ana

"kenapa lo menghindar dari gue!" desis nya

"jawab!!"

karena merasa kesal ana tidak mengeluarkan suara sedikit pun, bahkan menatap wajah nya pun terlihat enggan

"lo ga lupa kan? kalo kita pacaran?" ujar nya dengan tersenyum miring

"dan gue ga pernah nerima lo," meskipun takut, ia terus saja memberanikan diri untuk membela

Arka tertawa sumbang

"gue ga butuh persetujuan lo! kita tetap pacaran ngerti?!"

"gue ga akan pernah ngerti sama jalan fikiran lo! dan kalo lo lupa.. gue pacar Danil ," ujar nya dengan penuh penekanan

"lo pacar gue, bukan si danil sialan itu!"

"kenapa lo sejahat ini sama sodara sendiri?"

"bukan urusan lo," desis nya,"kalo sampe gue liat lo berduaan sama si danil.. gue pastiin lo akan nyesel," lanjut nya seraya melangkah kan kaki untuk pergi dari taman

"dimana danil?" tanya nya dengan pelan yang masih terdengar jelas oleh arka karena posisi nya belum terlalu jauh.

Arka menoleh kebelakang sekilas, kemudian melanjutkan langkah kaki nya yang semakin jauh dari pandangan ana

sekarang ana hanya sendirian di taman sembari menumpahkan air mata nya

"lo dimana nil? katanya bakal lewatin semua ini bareng-bareng.. tapi kenapa malah gue sendirian," lirih nya yang masih dengan tangisan

"gue kangen sama lo,"

"nomor lo juga ga aktif nil,"

"gue khawatir sesuatu terjadi sama lo,"

"gue harus gimana? disini gue ga ada temen," tangis nya semakin pecah

" cuma lo, cuma lo nil yang dari dulu nemenin gue... lo pendengar yang baik, teman yang baik, sandaran terbaik buat gue.. dan sekarang lo cowo gue yang terbik nil," tak henti-henti nya ana menangis sambil menenggelamkan wajah nya di lipatan tangan milik ana

seseorang di balik tembok mengepalkan kedua tangan nya, karena merasa panas mendengar ana terus menerus memuji danil. Ya dia Arka, sebenar nya lelaki itu tidak benar-benar pergi, melainkan bersembunyi di balik tembok, setelah melenggang pergi

Anata sudah berhenti menangis, namun masih saja sesenggukan, "gue gaboleh terlihat lemah," seraya meyakin kan diri, supaya dirinya tidak di injak-injak oleh orang lain," gue harus kuat, dan gue pasti bisa melewati semua ini,"

Arka sendiri pergi menuju rooftop sekolah, sesampai nya di atas ia mendapati kedua teman nya yang anteng bermain game online

Arka menendang kursi kayu dengan keras membuat kedua teman nya teriak kaget

"allahuakbar"

"astaghfirullah"

ucap kedua nya secara bersamaan

kini arka duduk di antara kedua teman nya, kursi yang mereka tempati memang panjang dan muat untuk maksimal empat orang.

"untung gue ga ada riwayat jantung ar, kalo engga ... udah lewat pasti," ujar bayu

"kenapa kusut banget muka lo ar?" tanya gavin

huft

hanya helaan nafas yang arka keluarkan tanpa ada niat untuk menjawab pertanyaan dari teman nya itu

"dahlah gav kita lanjut mabar lagi aja," ajak bayu

tanpa memperdulikan arka, kini mereka sibuk dengan game online nya masing-masing

saking asik nya berada di rooftop, mereka sampai absen masuk kelas. sudah bukan hal aneh lagi bagi mereka, bahkan semua guru juga sudah hafal betul sikap serta sifat ketiga nya yang nakal dan juga keras kepala.

semua guru hanya pasrah dengan tingkah laku ketiga nya.. terlebih lagi arka, jika ada yang berani berurusan dengan murid itu, akan di pastikan langsung di tendang dan parah nya lagi akan sulit mendapat kan kerja di manapun

memang seorang arka sekejam itu, tanpa belas kasihan. Dia tidak pandang bulu, dan tidak pernah peduli

episode 3

Sudah seminggu berlalu, selama itu pula Danil tidak pernah menampakan batang hidung nya, banyak yang mengira bahwa lelaki itu patah hati akibat cinta nya yang di rebut oleh saudara nya sendiri

"berisik!!"bentak Gavin yang berdiri dari kursinya, ya walaupun bukan dirinya yanng jadi bahan gosip.. tetap saja pembahasan itu membuat nya merasa terganggu. Mata melirik satu persatu satu penghuni kantin dengan tatapan elang nya," mulut lo semua cuma di gunain buat nge gosip hah?!"

Tidak ada yang berani menatap Gavin kalo sedang marah begini, bisa-bisa mereka akan menjadi sasaran samsak, apalagi.. lelaki itu tidak pernah pandang bulu

Semua penghuni kantin hanya bisa menunduk takut, aura Gavin sangat menyeramkan

Gavin salah satu teman Arka yang paling tidak suka jika teman nya jadi bahan gosip, meskipun memang benar adanya

Sedangkan Arka? dia terlihat acuh, toh dirinya tidak perlu menghabiskan tenaga untuk membasmi para sampah, sebab ada Gavin yang akan maju lebih dulu

"duduk Gav, udah.. ga ada guna nya juga lo koar-koar begitu," Bayu memberitau teman nya agar tenang sedikit

Sikap Bayu memang sebelas dua belas dengan Gavin, namun yang membedakan nya, Bayu masih bisa menahan diri, prinsip seorang Bayu Trabumi.. jika orang itu sudah melebihi batas.. baru akan turun tangan

"huuuuhh," Gavin menghela nafas panjang

"cape?" Arka bertanya sambil terkikik

"capelah! sampe keringetan gini gue ngebela lo," ujar nya sambil mengelap keringat nya

"emang paling the best lah pokonya," tangan Arka sambil menepuk-nepuk pundak Gavin dengan bangga," padahal... biarin aja Gav, gue ga merasa terganggu ," ujar nya dengan santai

"iya lo ga terganggu! tapi gue yang emosi!" oceh Gavin," liat noh temen lo yang satu," dagunya yang mengarah ke arah Bayu

"kenapa lo natap gue begitu? naksir sama gue?"

"sorry gue masih normal, ga suka batang!"sarkas Gavin

"siapa tau kan," ucap Bayu sambil mengedikan ke dua bahu nya

Gavin melotot ke arah Bayu, seolah tatapan itu tanda memperingati

"yaelah Gav, canda gur mah... gitu aja baper," celetuk Bayu

Gavin hanya mendengus sebal dengan jawaban Bayu yang seenak jidat na

Arka hanya menggeleng pelan melihat tingkah kedua teman nya itu, kadang akur, kadang kaya orang kerasukan. Merasa heran, kenapa bisa dirinya di pertemukan dengan manusia seperti Bayu dan Gavin? Tapi ada untung nya juga si, meskipun begitu mereka tetap solid satu sama lain.

"Ar," panggil Bayu," si Ana udah beberapa hari ini ga keliatan, kemana dia?"

"paling ngehindar dari gue," ujar nya dengan enteng

"si Danil juga udah seminggu ini ga masuk sekolah, dia kenapa?kemaren pas kita kerumah lo juga.. dia ga ada ,"tanya Gavin

"bokap bilang nya kalo itu anak lagi jagain nenek di Amrik,"jelas Arka, karena memang benar papah nya memberitau bahwa Danil sedang pergi ke Amrik untuk menjaga nenek nya

"kenapa lo ga ikut?" Bayu ikut bertanya karena masih dalam sesi penasaran

"yeee ogeb! mana mau si Arka deketan sama si Danil," dengan gemas Gavin menoyor kepala Bayu

"biasa aja dong! gausah pake kekerasan!! bisa-bisa pala gue copot nih kalo terus-terusan lo toyor,"

"lebay lo!"

"diem!" Arka memperingati dengan intonasi rendah namun menyeramkan," gue mau cari Ana dulu," ujar nya yang langsung berdiri untuk meninggalkan kedua teman nya

"kemana?" tanya Gavin

"biasanya si di perpus," setelah mengucapkan kalimat itu.. Arka langsung melenggang pergi menuju perpus

~~

Suara decitan kursi yang menandakan ada seseorang yang telah duduk di depan nya, tapi.. tidak membuat seorang Ana menoleh ke sumber suara, ia tetap fokus dengan buku yang ada di tangan nya

ekhem

masih sama Ana tidak bergeming sedikit pun

"nih makan, lo pasti belum makan," Arka berucap dengan suara yang lembut, kemudian Arka menyodorkan makanan yang sempat ia pesan sebelum menemui Ana.

Ana tetaplah Ana, gadis itu yang tidak suka di ganggu oleh orang lain.. terlebih lagi Arka yang sudah membuat hidup nya menjadi tidak tenang ketika berada di sekolah

Semua membenci nya, mereka menganggap bahwa Ana perempuan murahan, apalagi fans fanatik Arka yang secara terang-terangan menampar hingga menjambak nya, dan tentu saja tanpa sepengetahuan Arka.

"di ajak ngomong itu jawab!" merasa kesal Ana tidak juga kunjung menyahut

Brak

Semua yang berada di perpus terlonjak kaget akibat ulah Arka yang menggebrak meja di depan nya dengan keras

"lo kenapa si hah?!" emosi nya sudah tidak bisa di kontrol, menghadapi Ana memang tidak bisa dengan cara lembut, perempuan itu seperti nya lebih suka di kasari

"Ar!"peringat Ana," ini perpus, jangan berisik! ganggu orang tau ga," Ana tidak suka dengan Arka, kedatangan lelaki itu mengundang kegaduhan

Berusaha untuk menahan diri agar tidak takut dengan Arka, namun tetap saja takut... aura Arka sekarang sangat menyeramkan

"sialan!" maki nya, Arka menarik tangan Ana dengan kasar, ia membawa nya pergi keluar dari perpus menuju rooftop

"sakit Ar, lepas," lirih nya menahan sakit akibat pergelangan tangan Ana yang di cengkram kuat oleh Arka

Setelah sampai di rooftop Arka menghempaskan tangan Ana dengan kasar, nafas nya memburu, tangan nya mencengkram rahang Ana dengan kuat dan menghempaskan nya kembali

Arka berusaha untuk tidak menyakiti Ana, tapi emosi nya terlalu menguasai

"huft," Arka mendekat ke arah Ana lalu membenarkan posisi rambut nya yang berantakan akibat ulah nya

Ana terisak menahan sesak, ia tidak kuasa menahan tangis yang sedari tadi dirinya tahan

"ini sakit hm?" mengusap tangan Ana dan juga dagu nya," maaf, " ucap nya melemah terdengar lebih lembut

Ana masih setia menunduk tidak berani menatap Arka yang berada di depan nya

"duduk," titah Arka yang membawa Ana menuju kursi kosong

Ana hanya menurut karena takut melihat Arka marah lagi," makan An.. ga gue kasi racun, jadi lo gaperlu takut," jelas nya," perlu gue suapin?"

Dengan buru-buru Ana memakan makanan itu sendiri," good girls," puji Arka sambil mengelus puncak kepala Ana," kan enak kalo lo nurut .. gue ga perlu melakukan kekerasan sama lo"

"mulai sekarang harus menggunakan aku-kamu, jangan pake lo-gue," Arka kembali berujar

"gak!" tolak nya mentah-mentah

"gamau hm? menurut kamu... apa yang pantes buat menghukum Danil?" tanya Arka dengan seringai tipis

"oke deal!" Ana menyetujui permintaan Arka, sebab ia tidak mau Danil menjadi sasaran nya

Arka tersenyum kemenangan, ternyata kelemahan Ana adalah Danil, jadi... jika Ana tidak mau menurut? maka Danil yang akan menjadi tameng nya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!