NovelToon NovelToon

Reyhan

prolog

Seorang anak SMA yang memiliki paras biasa saja, serta tubuhnya yang tinggi dan kurus, tak begitu berotot dan tak begitu gendut juga, dia bernama Reyhan sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah, setelah dia mengalami masa- masa liburan kenaikan kelas sewaktu kelas X, kini setelah sebulan dia berlibur dia sudah bersiap untuk berangkat sekolah dan menjalani kehidupannya seperti biasa.

Reyhan sudah berada di depan teras rumahnya dan sedang memakai sepatu, secara tiba tiba ada plastik yang muncul di sebelahnya dan itu adalah dagangan miliknya yang sudah disiapkan oleh mamanya yang bernama Judy.

"Nih bawa yah, jualin nih risolesnya," kata mama Reyhan dengan menaruh kantong plastik hitam berisi risol untuk dijual ke sekolah.

Ya, Reyhan adalah generasi ketujuh dari bagian keluarganya, hampir seluruh keluarganya pernah berjualan dan jiwa jualan Reyhan sudah tertanam sejak kakek buyutnya hingga dia.

Reyhan pun segera membawa kantong plastik hitam tersebut ke motornya dan menggantungkan kantong tersebut, setelah selesai Reyhan langsung menaiki motornya, tetapi pada saat hendak pergi, dia lupa bahwa kunci motornya tidak ada padanya, Reyhan pun nampak kebingungan mencari kunci motornya.

"Duh, mana yah kunci motor gua" Batin Reyhan seraya mengecek kantong baju dan juga kantong celana miliknya.

"Kenapa? Kamu nyari ini?" Tanya mama Reyhan dengan menunjukkan sebuah kunci motor dengan gantungan kunci Doraemon.

"Eh Iyah, kok bisa ada sama mama?" Tanya Reyhan seraya berjalan ke arah mamanya dan mengambil kunci tersebut.

"Kamu kebiasaan, naruh kunci motor kok di dalam kamar mandi? Ngapain coba?" Jelas mama Reyhan kebingungan lalu menepuk jidatnya.

"Hahaha, gatau nih kok bisa yah." Jelas Reyhan dengan sedikit tersenyum kepada mamanya.

Reyhan pun berjalan ke arah motornya dan Sudah siap untuk berangkat, tetapi pada saat hendak pergi Reyhan ditahan oleh mamanya.

"Kenapa ma?" Tanya Reyhan yang sedang memakai helm dan sedikit melirik ke arah mamanya.

"Hati hati di jalan yah, jangan ngebut ngebut!" Jelas mama Reyhan agar Reyhan tidak ngebut membawa motornya.

Reyhan pun mulai menyalakan motornya dan langsung melaju keluar dari rumahnya menuju ke sekolah, ya walau sekolahnya tidak begitu jauh dan hanya 500 meter dari rumahnya, dia terus mengemudikan motornya ke sekolah hingga dia pun sampai di sekolah, dan Reyhan langsung berjalan ke arah kelas 11 dengan santainya.

Di lorong lantai 2 Reyhan berjalan dengan santainya hingga ada seseorang yang memanggilnya untuk membeli jualannya

"Wey reyhan! Gua beli dong!" Kata seorang anak laki-laki yang berteriak dan menghampiri Reyhan.

"Oit, okeh gua segera kesana." ucap Reyhan yang menoleh dan berjalan ke arah orang yang memanggilnya.

Orang itu pun membelinya dan setelah dia membeli makanan Reyhan ada beberapa orang lagi yang datang dan menghampiri Reyhan untuk membeli makanannya, dan kini risoles Reyhan hanya tersisa 5 bungkus lagi, Reyhan pun kembali berjalan menuju ke kelasnya dan secara tak sengaja dia bertabrakan dengan seseorang yang membuat dia berdua terjatuh.

"Eh sorry gue buru buru," ucap seseorang itu dengan berusaha untuk berdiri.

"Eh, Mauren? Lu gapapa?" Tanya Reyhan dengan berusaha membantunya bangun.

Ya, Mauren adalah mantan Reyhan sewaktu kelas sepuluh, Mauren dan Reyhan sudah berpacaran sejak kelas dua SMP dan putus pada kelas sepuluh SMA awal, itu yang membuat Mauren berusaha menghindar dari Reyhan karena dia kecewa dengan Reyhan.

"Eh, emm gue gapapa kok." ucap Mauren dengan grogi dan berusaha pergi dari hadapan Reyhan.

"Lu buru buru amat, kenapa sih sejak kita putus lu kayak berusaha menghindar gitu dari gue?" Tanya Reyhan dengan berusaha menahan Mauren untuk pergi dari hadapannya.

"Emm, sorry gua buru buru, mau ngerjain pr dulu, bye!" ucap Mauren dengan melepaskan tangannya dari genggaman Reyhan, dan masuk ke kelasnya, yaitu kelas sebelas IPS dua

"Hadeh kenapa coba tuh anak!" kata Reyhan mengeluh dan melihat Mauren yang berjalan ke dalam kelas.

Sementara itu Reyhan terus berjalan menuju ke kelasnya, yaitu kelas sebelas IPA satu, dan Reyhan pun duduk di bangku paling depan dekat pintu keluar, setelah Reyhan menaruh tasnya, ada seseorang yang menepuk pundak Reyhan dengan sangat kencang, dan berbisik.

"Ngapain lu disitu?" Ucap seseorang itu dengan berbisik lembut ke telinga Reyhan, dan Reyhan seperti mengenal itu suara siapa.

"Ah dewa, nafas lu bau, jangan Deket hidung gua Napa, hehehe!"ucap Reyhan dengan agak tertawa kecil.

Dewa adalah sahabat Reyhan sejak SMP, mereka selalu bareng kemana mana dan dewa ini adalah sahabat Reyhan yang paling baik dan juga kocak, maka dari itu Reyhan selalu bersamanya.

"Yah lu mah gitu dah sama gua." kata Dewa dengan menunduk.

"Gausah baper gua mah bercanda doang kok Dewa, haha!" Ucap Reyhan dengan sedikit tertawa kecil melihat dewa yang cemberut.

"Yaelah tenang aja, yuk kita ke depan kelas, kita lihat ada sesuatu yang baru gak." Ucap Dewa dengan menarik Reyhan keluar dari kelas dan berdiri di balkon dengan melihat ke arah bawah.

"Hmm, yang baru cuma kelas 10 doang kok, gimana sih Lo?" Kata Reyhan dengan melihat ke arah bawah dan sekeliling.

"Eh itu apaan di bawah ramai ramai? Kok kayak minta ditanda tangani gitu?" Tanya dewa dengan melihat ke arah pintu masuk di lapangan, dan ternyata itu adalah seorang selebgram yang sangat terkenal.

"Hmm siapa yah, kayak pernah lihat tapi dimana gitu??" Gumam Reyhan dengan berusaha melihatnya sambil menyipitkan matanya ke arah cewek tersebut.

"Itu!! Itu seriusan? Itu kan Nikita!! Nikita sang selebgram mukbang!!" Seru Dewa dengan berteriak dan menunjuk ke arah bawah, dan seketika lorong lantai 2 ramai dengan para murid yang berebut ingin melihat Nikita.

"Nikita? Selebgram mukbang? Siapa tuh??" tanya Reyhan dengan kebingungan dan melirik ke arah dewa yang sedang kelihatan senang ketika melihat Nikita.

"Yah masa lu gatau sih?" Tanya Dewa dengan melihat ke arah Reyhan dan menyipitkan matanya.

"Serius gua gak tau, itu siapa?" tanya Reyhan dengan kebingungan dan masih terus melihat ke arah Nikita yang sedang dikelilingi oleh cowok- cowok untuk dimintai tanda tangan.

"Yah kurang up to date Lo!" Kata seseorang yang tiba tiba muncul di sebelah Reyhan dan menepuk pundaknya.

"Wa!! Kaget sial, ah lu Galang kebiasaan dah suka muncul tiba-tiba!" Ucap Reyhan dengan berteriak karena kaget ada Galang yang tiba tiba muncul di sampingnya.

Galang, Galang adalah seorang sahabat Reyhan satu lagi yang terkadang suka muncul tiba tiba seperti hantu, dan selalu membuat orang lain kaget ketika dia muncul, dia ini orangnya misterius dan juga aneh, sebab tidak ada satu pun guru yang tau keluarganya adalah keluarga apa, tapi gosipnya Galang ini adalah keturunan Jepang Dan dia memiliki kemampuan layaknya ninja, jadi dia bisa hilang serta juga muncul tiba tiba, Galang juga stalker tingkat tinggi, karena dia memiliki kemampuan untuk melihat apa rahasia yang ada pada seseorang.

"Buset dah kebiasaan banget sih, dari kelas 10 loh gue ketemu lu, sahabatan sama lu, dan gue selalu kaget ketika lu muncul tiba tiba!" ucap Dewa sambil berjalan ke arahnya dan berdiri di sampingnya.

"Itu siapa sih? Ada yang bisa ngasih tau gua?" tanya Reyhan yang masih kebingungan dan melirik ke arah mereka berdua.

"Yaelah, jelaskan secara detail tuh, Galang!!" Kata dewa agar Galang menjelaskan yang sebenernya tentang Nikita sang selebgram

"Okeh, jadi gini, dia itu adalah seorang perempuan, ya kan?" Ucap Galang dengan sedikit tersenyum.

"Ya iyalah ***** perempuan, masa bencong!!" Ucap Reyhan dengan nada kesal kepada Galang.

"Yah, dia punya channel YouTube namanya Nikita mukbang, nah nama asli dia adalah Nikita Jack Angela, dia itu dari keluarga yang lumayan kaya, tapi dia nggak Sekaya Roy, dia memiliki paras cantik serta juga disukai oleh banyak laki laki, menurut jiwa stalker yang gue punya dia itu punya mantan pacar disini, tapi gue gatau siapa mantan pacarnya, lagi gue telusuri sih." Jelas Galang dengan sangat jelas dan rinci tentang Nikita sang selebgram kepada Reyhan.

"Buset dah, kok lu tau banget tentang dia sih? Apa jangan jangan?" Kata Reyhan melihat Galang dengan tatapan mata mencurigainya.

"Ah lu pikirannya gimana sih? gue kan stalker, jadi gue tau tentang siapapun di sekolah ini." Ucap Galang dengan menepuk pundak Reyhan.

"Hmm, dia kesini ngapain? Apa lu tau?" Tanya Dewa dengan melirik ke arah Galang dan melihatnya dengan tatapan curiga.

"Hmm, gue bisa merasakan bakalan terjadi sesuatu diantara lu dan dia!" kata Galang dengan menghela nafas dan melihat ke arah Reyhan.

"Loh? Emang apaan?" tanya dewa dengan penasaran kepada Galang, tetapi bel masuk pun sudah berbunyi.

"Yah, bel masuk berbunyi, gue duluan yah, nanti ketemu di kantin pas istirahat, okeh??" ucap Galang dengan pergi ke kelasnya yaitu kelas sebelas ips satu.

Sementara itu Reyhan dan dewa pun langsung masuk ke kelasnya, dan duduk di tempatnya, kebetulan wali kelas 11 IPA adalah pak gavyn sang guru gaul, pak gavyn pun sudah masuk ke kelas 11 IPA dan mulai berbicara seperti halnya pertama kali kembali masuk ke kelas 11 atau pun ke kelas 10.

"Oke, selamat pagi semuanya! Bagaimana kabar kalian?" Ucap pak Gavyn dengan penuh semangat dan menyapa para murid di kelasnya.

"Selamat pagi pak," ucap para murid di kelas sebelas IPA satu dengan serentak.

"Okeh, jadi saya ini adalah wali kelas kalian di kelas 11 ini, semoga kita bisa bekerja sama untuk menjaga ketentraman yah, okeh?" ucap pak Gavyn dengan tersenyum kepada para murid dan semua murid pun mengangguk mempertandakan bahwa mereka sudah mengerti.

"Okeh, kalian akan kedatangan teman baru di kelas ini, mau tau siapa?" ucap pak Gavyn dengan melihat ke arah semua murid dan tersenyum.

"Apa jangan jangan Nikita?" kata dewa dengan nada curiga dan melihat ke arah semuanya,semua pun langsung berseru seru senang.

"Mohon tenang, jangan ada yang berisik, okeh silahkan masuk ke dalam Nak!" ucap pak Gavyn dengan mempersilahkan masuk seseorang.

Lalu seseorang itu pun masuk ke dalam, semua mata memandang ke arahnya dengan tatapan menyukainya, dan itu adalah wanita dengan paras cantik dan juga anggun, dugaan dewa ternyata benar bahwa Nikita sang selebgram masuk ke kelas 11 IPA miliknya, dewa pun tersenyum kegirangan, semua murid berseru seru senang dan masih memperhatikan Nikita.

"Oke, silahkan perkenalan diri." ucap pak Gavyn dengan mempersilahkan Nikita untuk berkenalan.

"Baik pak, perkenalkan saya adalah nikita Jack Angela, saya berumur 16 tahun, dan saya bersekolah disini karena papa saya sedang membangun perusahaan disini, jadi salam kenal semuanya!" ucap Nikita dengan melambaikan tangan ke semua murid dan para murid pun tersenyum bahagia.

"Asik, dia disini Reyhan, disini!" kata Dewa dengan penuh kesenangan kepada Reyhan, dan Reyhan tidak peduli dengan kata kata dewa.

"Okeh nak, silahkan cari tempat kosong, yang ada sepertinya di belakang Reyhan tuh, kosong." Ucap pak Gavyn dengan menunjuk ke arah belakang Reyhan yang kursinya tampak kosong.

"Baik pak." ucap Nikita dengan berjalan ke arah tempat duduk di belakang Reyhan dan duduk di tempat yang kosong tersebut.

"Asik dia di belakang kita, hehe," seru dewa dengan berbisik kepada Reyhan sambil melirik ke arah Nikita.

"Hai, nama Lo siapa? Boleh kenalan gak?" tanya Nikita dengan menyodorkan tangannya ke Reyhan dan sambil tersenyum.

"Emm, na-na-nama gua....." ucap Reyhan dengan terbata bata.

ep 1

"Siapa nama lu?" tanya Nikita dengan tersenyum kepada Reyhan yang sedang gugup.

"Kenalin, nama gue Dewa, dia namanya Reyhan, salam kenal yah." ucap Dewa sambil menjabat tangan Nikita untuk berkenalan.

"Oh Iyah salam kenal juga yah." kata Nikita dengan tersenyum manis kepada dewa.

"Astaga, senyumnya manis banget," kata Dewa dari batinnya dan tersenyum kegirangan.

"Woi! Bengong aja Lo! Fokus dong fokus!!" ucap Reyhan dengan menggoyangkan tubuh Dewa yang daritadi Diam memaku.

"Ah lu Reyhan, ngagetin gue aja deh!" Ucap dewa dengan nada kesal kepada Reyhan.

"Baiklah, mari kita lanjutkan pemilihan ketua kelas terlebih dahulu." ucap pak Gavyn yang mulai mengambil spidol dan juga menulis di papan tulis untuk pemilihan ketua kelas dan organisasi lainnya yang ada di dalam kelas.

Sementara itu, semua sudah memilih siapa yang menjadi ketua kelas dan siapa yang menjadi wakil, serta orang orang yang termasuk di dalam organisasi kelas, semua sudah terpilih, sementara itu pada jam istirahat, tepatnya pukul 09:00, Reyhan sudah berada di kantin bersama teman teman yang lainnya, semua murid sedang membicarakan kedatangan Nikita ke sekolah, kantin pada saat itu penuh dengan ocehan para murid yang membicarakan tentang Nikita, tetapi Reyhan dan yang lainnya juga tidak mau ketinggalan berita yang sedang viral di sekolah pada saat itu, dia pun mulai membicarakan tentang Nikita.

"Eh guys, gue bingung dah, kok bisa bisanya dia masuk kesini sih?" tanya Willy dengan melirik ke arah mereka semua.

Willy, Willy adalah seorang anak SMA biasa, dan Willy juga termasuk sahabat Reyhan sejak awal kelas 10, willy memiliki kemampuan bertarung yang cukup bagus, dan dia juga seorang hacker yang masih noob atau pun belum terlalu professional, tetapi dia masih terus mempelajari tentang dunia hacking, dia juga seluruh aktif di dunia online, seperti sosial media, game, dan lainnya.

"Hmm, gue juga gatau nih, kira kira dia kesini mau ngapain?" tanya Roy dengan kebingungan kepada mereka semua, dan melirik Galang yang sedang makan nasi goreng.

ya, Roy adalah sahabat Reyhan sejak awal kelas 10, dan dia adalah hal terpenting bagi sekolah karena ayah Roy yang membantu mendanai sekolah, Roy termasuk sahabat Reyhan yang paling kaya raya diantara semuanya, walau dia kaya raya, Roy tidak seperti orang kaya pada umumnya, dia ini orangnya baik, dan juga berwibawa terhadap siapa saja.

"Eh Galang, lu diem diem aja dah, kenapa Lo? Mules? Haha!" gurau Verrel sambil menepuk pundak Galang,karena daritadi Galang hanya diam saja.

Verrel adalah seorang anak SMA biasa sama seperti Willy, dia juga sahabat Reyhan sejak akhir SMP, dia tidak memiliki kemampuan apa apa, tetapi dia sangat suka bertarung dan tidak pernah kenal yang namanya takut,karena baginya ketakutan adalah hal yang kecil, dan ketakutan yang dia paling takuti terbesar adalah kehilangan orang tua dan tidak bahagia.

"Yaelah, gue kan lagi makan nasi goreng, masa iya makan sambil ngomong? Kan gaenak." ucap Galang dengan mengeluh dan terus melanjutkan makanannya.

"Eh, tukang stalker, lu tau gak kenapa dia sekolah disini?" tanya Reyhan dengan menepuk pundak Galang dan sangat penasaran.

"Sabar Napa, nanti juga gue cari tau kok, tenang aja." ucap Galang dengan berkedip kepada mereka semua.

Lalu ada Nikita yang lewat persis di hadapan mereka, Nikita membawa teman temannya yang berjumlah 5 orang dan ditambah dia menjadi 6 orang, semua mata di kantin tertuju padanya, karena parasnya yang cantik, Nikita serta teman temannya duduk di kursi yang masih kosong, Reyhan terus memperhatikan Nikita dengan seksama, dan tiba tiba saja Reyhan terkejut karena ada dewa yang mengagetkan Reyhan.

"Woi! Jangan bengong!!" teriak Dewa persis di telinga Reyhan, dan Reyhan pun kaget.

"Gila Lo! Sakit telinga gue!!" ucap Reyhan dengan nada kesal kepada Dewa dan menjitak kepalanya dengan sangat keras.

"Lu liatin dia Mulu dah, lu suka sama Nikita?" tanya Willy dengan melirik ke arah Nikita dan melihat ke arah Reyhan.

"emang Nikita itu siapa? Kenapa pada bilang selebgram dah? Gue ga kenal seriusan nih," tanya Reyhan dengan kebingungan kepada mereka, karena dia tidak tahu siapa sebenernya Nikita.

"Gini nih yang kudet dan gapernah liat liat di sosmed," kesal Willy kepada Reyhan yang tidak tahu apa apa tentang Nikita.

"Nikita itu selebgram Reyhan, masa lu nggak tau sih?" tanya Roy dengan kebingungan kepada Reyhan.

"Hadeh nih anak, kan tadi gue udah jelaskan pas sebelum masuk ke kelas," ucap Galang dengan menghela nafas panjang, dan menjitak kepala Reyhan.

"Eh, ngomong ngomong dia masuk di kelas mana sih? Kok di kelas sebelas IPA dua nggak ada yah?" tanya verrel dengan penuh penasaran kepada mereka semuanya.

"Dia ada di kelas gue, kelas sebelas IPA satu, mantap gak tuh! hahaha" ucap Dewa dengan meledek mereka semua.

"Ah, enak banget sih Lu, bisa pdkt nih kayaknya, haha," ledek Roy kepada Reyhan dan juga dewa.

"Yaelah, gini amat yah ada selebgram masuk sekolah aja hebohnya minta ampun, padahal dia juga kan manusia biasa kayak kita." ucap Reyhan dengan melihat ke arah mereka semua.

"Yaelah, itu kan selebgram, masa lu ga mau foto sama dia sih?" tanya verrel kepada Reyhan yang sedang memakan mie goreng.

"Haha, untungnya foto sama dia apa? Emang dikasih uang? Hahaha!" ucap Reyhan dengan sedikit terkekeh mendengar kata-kata dari verrel.

Sementara itu dengan Nikita, mereka sedang makan sambil berbincang bincang, dan mulai berbincang tentang sesuatu yang menurut mereka seru.

"Eh, Nikita lu kok pindah kesini sih? Kenapa pindah sekolah?" tanya Angel dengan banyak pertanyaan yang membuat Nikita menjadi menutup telinganya.

"Aduh, lu nanya satu satu dong jangan rombongan gitu." ucap Nikita dengan menutup telinganya karena pusing dengan pertanyaan angel.

"Yaudah, jawab ajah kali!" Tegas Angel agar Nikita menjawab pertanyaannya.

"Ngomong ngomong, lu masuk ke kelas mana? Di IPS satu kok ga ada sih?" tanya Aulia yang kembali menanyakan pertanyaan kepada Nikita.

"Astaga!!! Nanya Mulu lu pada, udah kayak wartawan infotainment ajah deh," ucap Nikita dengan kesal kepada mereka semua.

"Haha, tenang aja Nikita, lu bisa jawab satu satu deh," ucap Jessica dengan menenangkan Nikita agar tenang dan tidak emosi.

"Hmm, Iyah Iyah, jadi gini alasan gue pindah kesini karena papa gue ada dinas disini selama 3 tahun, intinya gitu deh," ucap Nikita dengan menjelaskan kepada mereka semua.

"Oh gitu yah, terus pertanyaan dia belom di jawab?" tanya Zoey dengan menunjuk ke arah aulia.

"Hmm, gue di kelas sebelas IPA satu karena gue suka IPA," ucap Nikita dengan tersenyum kepada mereka semua.

"Hmm, lu disini ga ada alasan lain kan? Lu ga inget apa?" tanya Aulia dengan banyak pertanyaan kepada Nikita.

"Hah? Emang ada apaan sih? Kok gue jadi kepo yah?" tanya Nikita dengan penasaran kepada mereka semua.

"Yah, pura pura lupa apa pura-pura bego? Hahaha!" tanya Shannia kepada Nikita dengan tertawa dan semua pun langsung ikut tertawa karena sesuatu hal yang Nikita tidak sadari.

"Gini deh, biar gue kasih tau, si Rizky sekolah disini loh," bisik zoey dengan memberi tahu bahwa Rizky mantan Nikita bersekolah disini.

"Yeh, Rizky yang mana nih? Yang tinggi? Jelek? Apa pendek?" tanya Nikita dengan sedikit tertawa kecil.

"Nih yang ini, inget kagak lu?" tanya Aulia dengan menunjukkan foto Rizky yang dimaksud.

"Astaga!! Kok bisa!? Kenapa dia ada disini?!! Ah gua males ketemu dia!!" kesal Nikita dengan sedikit kaget, karena tahu bahwa mantannya sekolah disini.

"Udah lama nih ga ketemu? Ya kan? Hahaha." ledek Aulia dengan mencolek pipi Nikita, dan tertawa terbahak-bahak, semua pun ikut tertawa.

"Oh ya, ada yang mau nemenin gue beli buku gak?" tanya Zoey kepada mereka semua dan berusaha agar ditemani oleh salah satu dari mereka.

"Tuh, sama dia ajah tuh," ucap Aulia dengan melirik ke arah verrel yang sedang makan bakso.

"Nah, bener juga tuh, verrel! Sini deh!" kata Angel dengan memanggil Verrel agar menghampiri mereka semua, lalu verrel menghampiri mereka.

"Ada apa nih? Mau bayar hutang 2 bulan yang lalu?" tanya Verrel dengan membuka tangannya ke arah angel agar dia membayar hutangnya.

"Dih, apaan sih? Nih si zoey minta temenin beli buku tuh." ucap Shannia kepada Verrel agar menemani Zoey ke toko buku.

"Oh yaudah deh, nanti gue temenin pas pulang sekolah, tunggu ajah di depan gerbang yah," ucap Verrel dengan tersenyum manis kepada zoey yang sedang gugup dan salah tingkah.

Lalu bel masuk pun sudah berbunyi, semua murid langsung menuju ke kelasnya masing masing, setelah pemilihan organisasi yang ada di dalam kelas, sekarang sudah jam 12 siang, bel pulang sudah berbunyi dan semua pun langsung keluar kelas lalu ke parkiran untuk mengambil motornya masing masing, dan pulang ke rumahnya masing masing, sementara itu dengan Reyhan dia sudah bersiap untuk berangkat ke rumahnya, dan mulai menyalakan kunci motornya, tetapi tiba tiba saja kunci motor Reyhan diambil oleh seseorang, dan seseorang itu adalah Nikita.

Eits, lu ga bisa pulang gitu ajah, haha," ucap Nikita dengan jahilnya mengambil kunci motor Reyhan dan tersenyum kegirangan kepada Reyhan.

"Eh, lu, balikin sini ah, gue mau pulang," kata Reyhan dengan kesal sambil berusaha mengambil kunci motornya di tangan Nikita.

"Gue pulang bareng yah sama lu, boleh gak?" ucap Nikita dengan tersenyum manja kepada Reyhan.

"Widih, asik dah Reyhan, lanjutkan aja deh, haha," gurau Galang yang tiba tiba muncul di belakang Reyhan dan membuat mereka berdua pun kaget.

"Ah, kebiasaan Lo, suka Dateng tiba-tiba! Dasar setan!!" ucap Reyhan dengan kesal kepada Galang, dan menjitak kepala Galang.

"Sorry yah, udah ngagetin lu berdua, tapi gue bukan setan, gue ini titisan ninja, hahaha!" kata Galang dengan tertawa kepada mereka berdua.

"Aduh, huftt, sumpah gua kaget banget! Gue kira penunggu di sekolah ini!" kata Nikita dengan mengusap usap dadanya dan menghela nafas.

"Oh ya Reyhan, gue duluan yah," kata Galang dengan berkedip kepada Reyhan dan hilang secara tiba tiba.

"Aduh, gua jadi takut nih, Reyhan, pulang yuk anterin gua! Cepetan!" jelas Nikita dengan panik, dan memberikan kunci motornya Reyhan, lalu naik ke motornya Reyhan.

"Iyah elah sabar Napa!" ucap Reyhan dengan kesal, lalu mulai menyalakan motornya, dan pergi mengantarkan Nikita pulang.

Sementara itu di belakang Reyhan sedari tadi ada yang memperhatikan mereka berdua, dan itu adalah Mauren yang kesal terhadap Nikita, karena bisa pulang bareng Reyhan.

"Arggh! Kenapa bisa! Padahal gue gapernah di anterin pulang sejak pacaran sama dia!" ucap Mauren dengan kesal sambil terus melihat mereka berdua dari kejauhan.

ep 2

"Iyah elah sabar Napa!"ucap Reyhan dengan kesal, lalu mulai menyalakan motornya, dan pergi mengantarkan Nikita pulang.

Sementara itu di belakang Reyhan sedari tadi ada yang memperhatikan mereka berdua, dan itu adalah Mauren yang kesal terhadap Nikita, karena bisa pulang bareng Reyhan.

"Arggh! Kenapa bisa! Padahal gue gapernah di anterin pulang sejak pacaran sama dia!"ucap Mauren dengan kesal sambil terus melihat mereka berdua dari kejauhan.

"Itu karena lu rumahnya jauh, dan dia pada saat itu gapunya motor, hahaha!"bisik seseorang tepat di telinganya Mauren, dan tertawa.

"Ah sialan! Gue kok kayaknya cemburu yah, anak baru itu Deket sama Reyhan, gw harus apa nih?" kata Mauren dengan kesal, dan melirik ke arah mereka semua yang ada di belakang.

"Hah? Lu serius masih ada rasa sama dia?" tanya Lita dengan nada penasaran dan melotot ke Mauren.

"Awas melotot terlalu besar, nanti matanya celopot Lo, kan bahaya gabisa liat cowok ganteng lagi, hahaha!" kata Milea yang bergurau bersama mereka, dan semua pun tertawa.

"Hmm, kira kira apa yang kita bisa lakukan nih?" tanya Shinta dengan tersenyum ke arah mereka semua.

"Apa kita labrak ajah dia?" tanya Lauren dengan tersenyum seperti ingin membunuh.

"Yeh, jangan dong, gw yakin nanti malah jadi ada masalah, dan malah kena surat peringatan sama guru loh." cegah Santi agar mereka tidak melabrak Nikita yang dekat dengan Reyhan.

"Lu semua mau bantuin gue gak?" tanya Mauren dengan melipat kedua tangannya di depan dada dan terlihat sangat serius.

"Hmm, boleh juga, asalkan ada bayarannya, ya gak teman teman, hehehehe," ucap Shinta dengan tersenyum kepada mereka semua.

"Nah, bener juga tuh, pasti butuh keringat dan tenaga yang besar, jadi kita butuh bayaran lah ya." ucap Milea dengan melirik ke arah Mauren yang sedang mengeluarkan dompet.

"Yaelah gitu amat lu sama gue, yaudah nanti gw traktir deh, gimana?" ucap Mauren dengan melirik ke arah mereka semua.

"HM, boleh juga nih kayaknya, gimana nih teman teman?" tanya Lauren dengan melirik ke arah yang lainnya dan berkedip.

"Oh yaudah, apa yang harus kita lakukan buat lu?" tanya Shinta yang penasaran terhadap Mauren.

"HM, ngomong disini gaenak, gue yakin ada yang nguping, kita ke rumah gue aja." ajak Mauren kepada mereka semua untuk membicarakan masalah itu di rumahnya, dan mereka pun langsung pergi ke rumah Mauren yang letaknya 1 kilometer dari sekolah, setelah sampai di rumah Mauren, mereka langsung masuk ke ruang tamu dan mulai membicarakan hal tadi.

"HM, jadi apa rencana yang mau lu buat, Ren?" tanya Shinta yang baru saja duduk di kursi yang tersedia disana

"Gw sih pengennya mereka pisah gitu deh, intinya jangan sampe nempel banget deh." ucap Lauren kepada mereka semua dan melirik mereka semua.

"Pisah? Gimana caranya kita pisahkan mereka?" tanya Santi yang mulai penasaran dengan rencana Mauren.

"Gw ada usul, gimana kalo kita buat dia gak betah di sekolah," usul Milea yang memberikan ide kepada mereka semua.

"Gue ada ide terbaik, kita bunuh aja dia, gimana?" tanya Lita Dengan tersenyum selayaknya seorang pembunuh berantai.

"Gila Lo! Gak gitu juga kali!!" ucap shinta dengan menggebrak meja dan semua pun kaget karena Shinta menggebrak meja yang ada disitu dengan sangat kencang.

"Wey gila Lo! Gebrak meja kenceng amat! Kalo gue jantungan gimana!!" ucap Lauren dengan nada kesal terhadap Shinta yang menggebrak meja.

"Ya, tapi ga gitu juga caranya, jadi menurut lu gimana Mauren?" tanya milea yang berusaha melerai perkelahian diantara mereka berdua.

"HM, kalo menurut gue sih kita teror ajah dia, gimana?" tanya Nikita dengan melirik ke arah mereka semua dan tersenyum.

"Gila, senyum lu kayak pengen membunuh seseorang gitu loh, hahaha," gurau Santi yang melihat senyum Mauren layaknya seorang psikopat.

"Sebentar dulu deh, sebelum kita ngelakuin ini gw mau tanya sesuatu ke lu, boleh gak?" tanya Lita dengan melihat serius ke arah Mauren.

"Iyah, mau tanya apa lu emangnya?" tanya Mauren kepada kita yang sedang meminum jus buah.

"Lu melakukan seperti ini biar apa? Emangnya lu cemburu ngeliat dia berdua sama Reyhan? Lu masih sayang sama dia? Lu--" tanya Lita dengan banyak pertanyaan dan tiba tiba saja dipotong oleh Mauren karena pusing dengan banyak pertanyaan layaknya ujian Nasional.

"Stop!! Gila Lo! Banyak banget pertanyaannya, udah kayak wartawan aja dah Lo!"ucap Mauren dengan kesal, karena lita memberinya banyak pertanyaan.

"Udah, jawab ajah satu persatu kita juga penasaran nih, apa lu masih sayang sama Reyhan atau nggak?" ucap Santi yang sudah bersiap untuk mendengarkan omongan Mauren.

"Okeh, jadi gini loh, gue itu sebenernya masih ada rasa sama Reyhan, dan entah kenapa ketika gue ngeliat dia jalan sama yang lain, hati gw merasa sakit." ucap Mauren dengan sangat jelas kepada mereka semua.

"Terus, lu melakukan ini supaya apa?" tanya Santi yang sudah penasaran sedari tadi.

"Gw, gw melakukan ini supaya--" kata Mauren dengan gugup.

Sementara itu dengan Reyhan dan juga Nikita mereka berdua sedang berada di jalan, jalan menuju rumah Nikita yang letaknya tak jauh dari sekolah, dan kini Reyhan bersama Nikita sudah berada di depan rumah Nikita, yang megah dan juga besar, Reyhan takjub ketika melihat rumah Nikita yang besar itu.

"Wah, gede banget rumah lu,".ucap Reyhan dengan takjub dan mematikan motornya.

"Ayo masuk duduk dulu di teras." ajak Nikita agar Reyhan masuk dan duduk di teras untuk mengobrol bersama dengan Nikita.

"Eh, nggak ah, gue lagi buru buru, sorry yah gabisa." tolak Reyhan secara halus kepada Nikita.

"Yah, nolak rejeki pamali loh, ayo duduk dulu" paksa Nikita secara halus kepada Reyhan dengan wajah imutnya.

"I-i-i-imut banget! Bisa mati gue kalo lama lama disini karena keimutannya" batin Reyhan dengan melamun karena keimutan Nikita.

"Reyhan! Bengong aja Lo! Ayo masuk dulu, kita ngobrol ngobrol di teras." ajak Nikita dengan mengagetkan Reyhan yang sedang bengong.

"Eh, maaf ya, yaudah ayo deh," kata Reyhan dengan terpaksa dan memarkirkan motornya di halaman rumah Nikita yang cukup luas itu.

Lalu Reyhan pun mengikuti Nikita, Nikita menyuruh Reyhan untuk duduk terlebih dahulu di teras rumah, sedangkan Nikita ke dalam mengambilkan minuman untuk Reyhan dan juga Nikita, setelah beberapa lama menunggu, akhirnya Nikita pun kembali ke teras dengan membawakan Reyhan segelas jus jeruk.

"Nih, minumannya, diminum dulu, lu pasti capek kan?" suruh Nikita kepada Reyhan agar Reyhan meminum jus jeruk itu.

"Nggak ah, gue takut di racunin kayak di sinetron sinetron gitu." Gurau Reyhan sambil tersenyum kepada Nikita dan sedikit tertawa.

"Yeh, kalo lu mati, gue tinggal dikuburin ajah kali, tenang gue biayain, hahaha!" gurau Nikita dengan tertawa dan tersenyum kepada Reyhan.

"Astaga, baru ajah kenal sama gue, udah pengen dibunuh ajah yah."ucap Reyhan dengan kebingungan melihat kelakuan Nikita.

"Oh ya, lu gak minta foto ke gw?" tanya Nikita dengan tersenyum manis kepada Reyhan.

"Eng- eng- enggak, ngapain minta foto? Emang dapet duit?" tanya Reyhan dengan wajah yang heran dan juga kebingungan.

"Ya, gue kan selebgram, biasanya orang yang liat gue langsung minta foto loh,"goda Nikita dengan sedikit tersenyum kepada Reyhan.

"Yaelah, gue biasa ajah kok, gapeduli orang itu selebgram atau apa yang penting gue sama orang itu berteman,"ucap Reyhan dengan melirik ke arah langit yang begitu cerah pada siang itu.

"Hmm, gitu yah, oh ya lu rumahnya dimana sih?" tanya Nikita dengan rasa penasaran yang tinggi.

"HM, disekitar sini kok, intinya rumah gue Deket kok," ucap Reyhan dengan melihat ke arah luar gerbang.

"Oh yaudah kalo gitu,"ucap Nikita yang sudah kehilangan topik pembicaraan bersama Reyhan.

"Yaudah, kalo gitu gue pulang yah, bye,"ucap Reyhan dengan mengambil tasnya dan berjalan menuju motornya.

"Eits! Tunggu dulu! Gue ikut yah kerumah lu, boleh nggak?"cegah Nikita dengan menarik tangan Reyhan yang hendak pergi dari hadapannya.

"Lah? Ngapain?" tanya Reyhan dengan kebingungan dan melihat Nikita dengan seksama.

"Ayolah, plis gue ikut yah,"ucap Nikita dengan tersenyum manja kepada Reyhan.

"Astaga, yaudah deh, kalo udah manja manja gitu gue gabisa nolak nih, hahaha"ucap Reyhan dengan terpaksa dan langsung menyalakan motornya, menuju ke rumah Reyhan.

Sementara itu, dengan Mauren, mereka masih membahas tentang cara membuat Nikita menjauh dari Reyhan.

"Gue, gue melakukan ini supaya gw bisa pdkt lagi sama Reyhan, dan Deket lagi deh, heheh,"kata Mauren dengan tertawa kecil.

"Emangnya lu mau balikan lagi sama dia?"tanya Shinta dengan penasaran dan meminum jus jeruknya.

"Yah, kalo dia mau sih gue mau juga, apa salahnya mencoba, ya gak?" ucap Mauren dengan melirik ke arah mereka semua.

"Asik, kayaknya bakal ada gosip baru nih disekolah, hahaha"gurau Lauren dengan melirik ke arah mereka semua.

"Gw rasa murid murid pasti akan heboh, sama guru guru juga, gue yakin banget deh," ucap Santi dengan percaya diri dan melirik ke arah Mauren.

"Yah, terserah apa kata Lo pada, yang penting bantuin gw supaya Nikita jauh dari Reyhan, okeh?" ucap Mauren dengan melihat ke arah mereka semua.

"Hoaam ngantuk banget nih, rasanya pengen tidur dengerin lu pidato dari tadi ga selesai selesai, haaaah" kata Milea dengan mengeluh dan menghela nafas panjang.

"Astaga, jadi daritadi gue ngomong lu ga dengerin? Hah?!!" Tanya Mauren dengan membentak Milea yang sedang bermalas-malasan di kursi.

"Eh, gue-gue-gue dengerin kok dengerin," ucap Milea dengan ketakutan dan kembali bersemangat lagi.

"Okeh, intinya kita harus jauhkan dia dari Reyhan," kata Mauren dengan melirik ke arah mereka semua.

"Okeh, serahkan Sama kita semua," kata santi dengan melihat ke arah mereka semua, dan tos bersama yang lainnya.

"HM, bagus deh, ini kalian gue kasih bayaran buat kalian."kata Mauren dengan memberikan sejumlah uang yang cukup banyak dan tertawa layaknya seorang pembunuh.

"Asik, gue bisa beli tas baru nih kayaknya, hahaha,"kata Lauren dengan melihat uang di dalam amplop coklat itu.

"Wah, bisa beli barang barang untuk hacking nih, hehehe!" kata Shinta dengan tersenyum ketika melihat uang yang dikeluarkan cukup banyak.

"Dan coba sesekali kalian tanyakan apa hubungan dia dengan Reyhan, okeh?" kata Mauren dengan yakin dan berkedip ke arah mereka.

"Ya, tenang ajah, serahkan sama gw," kata lauren dengan santainya dan membagikan uang yang ada di amplop coklat.

Sementara itu, dengan Reyhan dan juga Nikita, mereka sedang duduk di taman yang ada disekitar rumah Reyhan, kebetulan juga di komplek daerah itu ada taman yang cukup adem dan banyak pepohonan yang rindang, Nikita dan Reyhan sedang duduk di taman sambil mengobrol bersama.

"Oh ya, lu Serius gak tau gue siapa?" tanya Nikita dengan tersenyum kepada Reyhan.

"Ah elah, Emang lu siapa sih? Lu kan manusia normal juga kayak gue." kata Reyhan dengan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Yah, gue kan selebgram, biasanya orang orang kenal loh sama gue." kata Nikita seperti menyombongkan dirinya sendiri.

"Mau lu selebgram atau apapun itu, gw gapeduli, yang penting adalah pertemanan" kata Reyhan dengan menjelaskan kepada Nikita, dan mulai melirik ke arah Nikita yang sedang makan cilok yang tadi dibeli oleh Reyhan.

"Wah, jadi menurut lu begitu yah?" tanya Nikita dengan menggeser posisi dan semakin Deket dengan Reyhan.

"Ya iya lah, plis dong jangan Deket Deket," ucap Reyhan yang grogi dan berusaha agak menjauh dari Nikita.

"Foto bareng yuk? Mau gak?" Ajak Nikita dengan mengeluarkan hp dan mulai membuka kamera.

"Yah terserah sih, ngikut ajah gue mahm" kata Reyhan dengan melihat ke arah Nikita.

"Yuk, pose dong pose!" ajak Nikita, dan menyuruh Reyhan untuk pose agar pada saat di foto bagus.

Lalu Nikita pun mulai mengambil beberapa foto bersama Reyhan, dan juga beberapa video Boomerang yang dia masukkan di dalam snapgram Instagramnya, dan hampir seluruh fans tau kalau Nikita berfoto bersama dengan Reyhan, sementara itu dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan dari dalam rumah lewat jendela, dia melihatnya dengan seksama, dan mulai tersenyum ketika melihat itu.

"Wah, kalo Rizky tau pasti Reyhan bakalan digebukin nih, hehe, harus gue kasih tau sih ini mah," ucap orang misterius itu dengan tersenyum dan tertawa di dalam kamarnya.

Halo teman teman! Gimana? Seru nggak ceritanya? Kira kira bakalan ada apa yah selanjutnya?

Penasaran? Jangan lupa vote dan comment yah!!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!