^^^(Bahasa Batak )"Olo Among, hah!! Mulak pe au, Ale pette lima taon nai dah hahhaha.... pette mamora jolo au!!!"^^^
Terjemahan: ("Iya Pah, hah!! aku akan pulang tapi tunggu lima tahun lagi hahaha, tunggu sampai aku jadi benar benar kaya!!!")
^^^(Bahasa Batak)"Ai na rittik do haroa innatta on, na boha do ho inang, mulak maho tu jabu, nga Godang be artam di son, angkkangmu baowa nga sae muruk ala ni ho, Unang Jo baen au dara tinggi dah Nang da!!"^^^
Terjemahan: ("Yang gilanya perempuan ini? bagaimana sih kau ini? pulanglah kau ke rumah, sudah banyak hartamu di sini, kakakmu sudah marah marah karena dirimu, jangan buat bapak darah tinggi ya nak!!")
"Heheh... Maaf bapak, Dita belum mau pulang huhhhf... hah!!!"
"Kau manjat manjat lagi ya hah? di sini jadi Kambing di sana nyambung jadi monyet kau hah!??"
" Hahaha... iya dong, ya udah Pa, Dita akhiri ya, Sarang beo bapake, ummah, titip salam sama Kakak, bye bye!!!'
" Hey dasar kau.. Audrey!!!
tuutt.. tuutt.. tuutt..
Hap!!
Kedua kaki yang mungil itu mendarat di atas bebatuan setelah memanjat tebing yang sangat tinggi di pedalaman hutan Australia yang terjal dan berbatu.
Dita Audrey Sihombing, gadis Boru Batak yang cantik mempesona dengan karakter bataknya yang keras tetapi berlawanan dengan wajahnya yang lembut dan sayu.
Jika orang melihatnya, mereka mungkin akan berpikir dia hanya seorang gadis polos biasa yang tidak tahu apa-apa. Namun di sisi lain, di tanah kelahirannya, dia adalah gadis bar bar nan menawan yang dikenal dengan keras kepalanya.
"Hah... sayang sekali Caca dan Benny tidak bisa ikut ke sini, lagipula kenapa mereka berdua tiba tiba ada urusan sih!? padahal aku sudah menabung banyak untuk rencana dalam bucket listku, " Oceh gadis itu sambil membereskan barang barangnya, bersiap untuk kembali.
Dita, perempuan cantik namun sedikit tomboy adalah seorang gadis yang penuh dengan hal tidak terduga.
Memilih jalan hidupnya sendiri dan merantau keluar dari zona nyamannya sampai dia telah menjelajahi semua tempat yang dia inginkan dengan kerja kerasnya sendiri.
Dia adalah putri seorang pemilik rumah sakit swasta terbesar di Indonesia, Memiliki seorang kakak laki-laki yang begitu mirip dengannya dan berprofesi sebagai seorang dokter. Dan dia adalah seorang dokter yang lulus dari universitas ternama, memiliki dua gelar sekaligus, ahli dalam manajemen bisnis dan kesehatan!
Dia tidak memiliki Ibu, jika ditanya kenapa, hanya kisah kelam yang bisa dia ungkapkan tentang ibunya yang jahat dan memilih berselingkuh dengan mantan kekasihnya sewaktu muda.
Ibu dan ayahnya bercerai saat usia gadis itu masih 5 tahun dan kakaknya 8 tahun, masa paling suram tetapi sang ayah berhasil membesarkan mereka dengan baik bahkan berhasil dalam pekerjaannya.
Ibunya berselingkuh di depan mata anak anaknya, bahkan sampai meninggalkan trauma pada Dita dan kakak laki-lakinya. Bersenggama dengan kekasihnya di depan anak-anak bahkan tanpa tahu malu merampas semua milik ayah Dita yang kala itu masih seorang dokter miskin yang banting tulang membayar hutang istrinya dan juga hutang orangtuanya.
Dengan tega ibunya membuang Dita, kakaknya dan ayah mereka demi kembali dengan mantan kekasihnya yang sudah sukses kala itu. Orangtua Dita memang dijodohkan, tak ada cinta di hati ibunya, hanya saja karena ayah Dita bersedia membantu melunasi utang-utangnya, dia bertahan dengan cinta palsu lalu mencampakkan ayah Dita setelah semua keinginannya tercapai.
Dita berjalan dengan santai, menuruni tebing dengan peralatan miliknya. Di sana ada juga beberapa pendaki yang melakukan aktivitas menantang itu bersama rekan mereka.
Dita berjalan dengan tenang," pemandangannya sangat indah, tapi kenapa di sini sinyal bisa sekuat itu ya? " pikirnya bingung.
Dita menghubungi teman baiknya, Caca.
"Halo.. ahhh.... ekhmm.. ha..halo Dit ada apa? hahh... hahh..." suara seorang perempuan terdengar di seberang sana. Suaranya berat dan ngos-ngosan, entah sedang melakukan apa.
"Lah kau kenapa Ca!? ngos-ngosan begitu, kayak lagi nganu hahahhahaha..... gimana kencanmu? lancar sister!?" celetuk Dita sambil menggoda sahabat baiknya itu.
"Ahhh... Dit... nganu apanya dasar otak mesum hahahha..." Caca tertawa tetapi suaranya masih terdengar sayup-sayup.
"lancar banget hahahahhaha..... terimakasih baby, bagaimana perjalananmu, kamu sendirian loh kenapa gak paksa Benny aja? dia kan pacar kamu," ucap Caca sambil tertawa.
"Yahh, kamu tahu sendiri dia gak suka mendaki Ca, lagian pekerjaannya lagi padat, dia lagi cari mahar kali, kan aku sudah di lamar hahahaha...." Dita tersenyum sambil menatap jari manisnya yang dihiasi cincin lamaran dari Benny sang kekasih hati.
"Emphh... ya udah.. kasih tahu kalau kamu balik ke indo, ya, ahhmm...sial!!" ucap Caca sambil Mendes*h aneh.
Dita menyerngitkan keningnya," Woi beneran lagi cocok tanam ya neng!? gila lu, masa jawab telfon gue pas lagi cocok tanam, tobat ca tobat, mending lu nikah Caca!!!" teriak Dita tak percaya dengan apa yang dia dengar.
" Apa sih Dit, aku lagi olahraga, barusan ada yang masuk, " ucapnya.
" Oh iya, Dit aku pinjam uang kamu dong, sama gaun kamu yang biru, aku mau bikin dia benar-benar jatuh hati hahahah...."
"Hmmm... gadis ini benar benar, aku jadi penasaran orang seperti apa pacarmu itu, sampai kau tergila-gila seperti ini!!" ucap Dita.
"Hahahah dia seseorang yang sangat menyukai Anggur, saat kamu kembali aku akan mengenalkan padamu, kami akan menikah!!" Ucap Caca dengan penuh semangat.
"What the... wow!!" Dita terkejut bukan main. Yang dia tahu Caca bukan sosok yang bisa menjalani hubungan dengan serius dan bahkan terkesan kalau Caca tida tertarik pada pria, tak tahunya gadis itu malah lebih dulu menikah.
"Ya udah kamu pakai gaun nya, kebetulan jarang aku pakai juga, entar aku kirim pinjaman, kasih tahu aja nominalnya, sahabatku mau nikah, yah aku harus bantu dong meski cuma bisa bantu sedikit hehehe, padahal uang kamu lebih banyak," Dita tertawa.
" Nanti saat kamu menikah aku akan mengumumkan sesuatu Ca, aku gak sabar, i'm excited to see you girl!!" Dita sangat bersemangat sampai-sampai dia tidak melihat langkahnya dan...
Srukkk.....
"Ahhh...
Hap!!
Seseorang menariknya agar tidak terjatuh di bebatuan yang kasar.
"Kalau jalan pakai otak, kalau bodoh minimal jangan bikin orang lain susah, dasar aneh!! " ketus seorang pria berkacamata sambil menarik tangan Dita dan melepaskan begitu saja setelah memastikan gadis itu aman.
"Ehh... ma..maaf, tapi saya gak bodoh, dasar orang sinting!!!!" teriak Dita pada pria yang berjalan menjauh meninggalkan dirinya.
Pria itu berhenti, dia berbalik dan menatap Dita dengan wajah datar," sama-sama, " ucapnya lalu pergi dari sana.
"Asher what happen!??''
"Nothing serius, just a dumb girl!" ucapnya sambil bergabung dengan beberapa pria di depan sana.
"Du..dumb!?? Yaakkk orang sinting, kau yang bodoh, arkrhhh mengesalkan sekali, dasar orang aneh!!!" teriak Dita kesal sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya di atas batu.
"Dit kenapa Dit!? "Suara Caca terdengar dari ponselnya.
" Huftthhh... sorry Ca, Ada orang sinting nyasar ke sini!!!" ucap Dita kesal.
"Udah ya, seminggu lagi aku balik, jangan buru buru nikahnya beb, kamu pakai saja barang barang yang bisa kamu pakai di rumahku, meski semuanya sedikit lusuh tapi masih ada yang cantik, gaet terus sampai nempel Ca hahhaha...."
"Baiklah, thank you my best friend, Dit, selamanya aku akan berterima kasih kepada kamu, kamu memberikan begitu banyak untukku!!" ucap Caca dengan nada bahagia.
"Kita kan sahabat Caca, kamu dan Aruna sudah seperti saudari kandung buatku, aku sayang kalian berdua," ucap Dita.
"Oke, terima kasih sekali lagi Dit, terimakasih banyak, aku mendapatkan apa yang seharusnya ku terima sejak dulu, semua karena kamu," ucapnya.
Dita merasa ada yang aneh, " Shhh.. agak mencurigakan, dasar cewek aneh, dah ah tutup telponnya!" ucap Dita.
Sambungan telepon itu diakhiri, Dita melanjutkan langkahnya menuruni tebing itu.
.......
.......
.......
...HAI JANGAN LUPA KASIH LIKE, VOTE DAN BERI KOMENTAR KAMU YA♥️...
Kriiet.. krieett.... grudukk... ..
Suara pertempuran dua insan penuh dusta dan tipu muslihat terdengar halus di sebuah rumah sederhana yang terletak di bagian kota Jakarta.
Suara tempat tidur yang bergoyang terdengar renyah, pakaian berserakan di atas lantai, kacamata kuda dan segitiga Bermuda teronggok begitu saja, bungkus penyelamat berserakan di atas lantai bahkan yang sudah bekas pun terletak begitu saja di sana.
Gadis berambut pendek sebahu, dengan tahi lalat di bawah mata yang membuat wajahnya terlihat elegan dan cantik menghamburkan tubuhnya ke atas lapangan bidang seorang pria berparas pas pasan dengan wajah bergerigi karena bekas jerawat.
Dua orang yang sangat Dita kenali, sedang menipu dan mengkhianati kepercayaan gadis malang itu. Padahal Dita sangat percaya kepada mereka, tetapi keduanya melakukan hal bejat itu dibelakang Dita, bukan sekali dua kali tetapi hampir setiap ada kesempatan!
"Kau sangat memuaskan Caca, sangat nikmat, tidak pernah mengecewakan!!"ucap Pria yang kerap di sapa Benny itu.
Caca si gadis berambut pendek itu tersenyum dan menghela nafas lelah, sudah beberapa kali mereka melakukan hal bejat itu di rumah kekasih Benny sekaligus sahabat Caca.
Benny dan Caca berselingkuh di belakang Dita yang terlalu lugu soal cinta. Mereka main serong, dan hubungan mereka sudah terlalu dalam sejak setahun terakhir.
Benny adalah kekasih Dita yang sudah berkencan dengan Dita selama tiga tahun, tetapi hubungannya dengan Caca jauh sangat liar dibandingkan dengan Dita.
Hubungan nya dengan Dita bak air yang sangat tenang bahkan tak mengalir karena Dita bukan perempuan murah yang mau memberikan tubuhnya pada orang yang masih berstatus pacar.
"Babe, kapan kau akan bilang padanya? kita sudah mendaftar pernikahan, aku tidak mau dia mengusik kita lagi, dia itu jahat, aku membencinya," ucap Caca dengan nada manja sambil mengecup Benny untuk memancing pria itu lagi.
" Ahhh sayang, aku akan mengakhiri nya begitu dia tiba, tenang saja, jal4ng membosankan itu akan ku buat tidak bahagia!" ucap Benny sambil mengecup pucuk kepala Caca.
"Ngomong-ngomong kenapa kau memilihku dibandingkan Dita, dia kan setia padamu, dia juga cantik meskipun miskin," ucap Caca.
Benny dan Caca belum tahu identitas Dita yang sebenarnya, bahkan orang-orang di sekitar mereka tak ada yang mengetahui identitas asli gadis itu.
"Sayang, hubungan ku dengan Kalian berdua itu sangat berbeda," ucap Benny sambil menatap wajah lelah Caca.
" Beda gimana? dia itu mengesalkan, sejak awal aku sudah suka padamu tapi dia ngebet pengen dekatin kamu, kan aku jadinya ngalah, kamu pasti sayang sama dia karena dia cantik dan berbakat, sedangkan aku...
"Caca sayang jangan bilang begitu," ucap Benny menenangkan Caca.
"Hubunganku dengan Dita itu ibarat hubungan bisnis, Dita nggak lebih dari sekedar kartu kredit berjalan karena bisa ku porotin uangnya dan jual foto fotonya ke web gelap, sedangkan hubunganku denganmu adalah hubungan pribadi, masalah cinta dan hubungan intim, kau yang terbaik, dia itu seperti kantor yang dikt@tor!" ucap Benny seraya mengelus bongkahan di tubuh Caca dengan sensual.
"Emmhhh.. apa itu benar? bagaimana aku bisa percaya jika sampai sekarang kau tidak mau aku kirim foto kita padanya," ketus Caca.
Benny tertawa," sudah kirim saja, biar dia kelola sendiri dengan otaknya itu, dia hanya ATM pas Pasan, lumayanlah buat jajan," ucap Benny.
" Hahahhaha.... dasar kamu nakal!" celetuk Caca.
" Yeshh baguslah, sekarang aku berhasil merebut Benny dari Dita, uangnya sudah ku habiskan, semua barang itu sudah ku jual hihih, Dita Dita, kasihan kamu, dasar lemah miskin bego, mau maunya di manfaatin, orang rendahan akan selalu di bawah, aku yang anak orang kaya ini nggak akan bisa kamu tandingi!!' batin Caca berseru kegirangan .
Caca sudah berteman sejak masuk kerja di perusahaan yang sama dengan Dita, tetapi dia tidak tahu identitas gadis itu.
Caca kerap sekali sengaja meninggalkan dompetnya saat berbelanja dan pada akhirnya Dita yang membayar barang miliknya padahal dia tahu Dita juga pekerja biasa seperti dia dan teman mereka yang satu lagi.
Dia dan Dita sangat dekat, tetapi Caca tidak menganggap hubungannya dengan Dita dan Aruna sahabatnya yang satu lagi adalah hubungan yang dalam.
Baginya kedua perempuan itu hanya alat untuk dia bisa berjalan lebih jauh.
Dia memanfaatkan Dita, memorot gadis itu dengan alasan logis yang membuat hati Dita meleleh. Menggunakan semua barang milik Dita bahkan menginginkan apa pun yang dimiliki oleh Dita termasuk Beny, pria yang sudah melamar Dita dua bulan lalu tetapi sampai sekarang tak ada hilal akan menikahi Dita.
"Ca, apa kamu sudah minta akses kartu ATM Dita yang ada sama kamu? "tanya Benny.
"Sudah sayang, dan sudah aku transfer ke rekening kamu sesuai kemauan kamu dan sisanya buat jajan kita, lumayanlah di dalam ada 30 juta hahahaha...." ucap Caca dengan bangga telah menguras habis seluruh uang di ATM Dita yang dia pegang.
"Gadis Pintar, dia sudah tidak punya apa apa lagi, ketika dia kembali aku ingin mengatakan semuanya dan meninggalkan dia, gadis membosankan itu sangat tidak menarik!" ucap Benny sambil tersenyum dan menarik tengkuk Dita.
"emhh sabar babe, aku mau panas panasin dia dan Aruna dulu, ehh.. Aruna jangan deng, cewek cacat dan miskin itu bisa cepat mati kalau lihat ini hihihi!!!" Celetuk Caca sambil memilih beberapa fotonya mengenakan gaun biru milik Caca dan beberapa gaun lainnya.
Dia memotong foto itu hingga hanya tampak dirinya memeluk mesra lengan Kekar Benny di foto itu.
"Ok, ini akan membuat dia penasaran setengah mampus hahah... Dita Dita dasar cewek murahan!" Ucap Caca sambil tertawa dan mengirimi foto-foto itu ke nomor milik Dita.
"Apa sudah, aku mulai lapar lagi babe, yang di sana udah bangun lagi nih, pengen main lagi!!" ucap Benny dengan nada berat.
Caca dibuat tergila-gila dengan sikap manja pria itu, mereka tak membuang waktu, akhirnya pertempuran itu dimulai lagi.
Caca dan Benny bermain tanpa kendali. Salah satu alasan Benny mau dan lebih memilih Caca adalah karena hal yang sedang mereka lakukan saat ini.
Caca bisa memenuhi kebutuhan jasmaninya dan memuaskan hasratnya, sedang Dita adalah perempuan yang terlalu normal dan aneh baginya.
Di ajak berpegangan tangan saja dia menolak karena segan , apalagi diajak bermain di atas ranjang seperti saat ini dia lakukan dengan Caca.
Dita sangat menjaga kehormatan dirinya, sangat menjaga nama baik ayah dan kakaknya,selain itu dia sosok yang taat dengan adat dan aturan, sehingga pergaulan seperti itu dia hindari sejauh mungkin.
Benny dan Caca benar benar gila, sampai mereka melakukan hal bejat itu lagi dan lagi tanpa lelah barang sedetik pun.
"Dita, aku akan mengambil semuanya, hahaha.... aku sangat ingin melihatmu menderita Dita!"
.......
.......
.......
HAI JANGAN LUPA KASIH LIKE,VOTE DAN KOMENTAR KAMU YA ♥️
Dita menyeret koper kecilnya, keluar dari bandara setelah penerbangan selama beberapa jam menuju negeri asalnya. Perjalanannya seminggu ini cukup menyenangkan, dia tak sabar ingin segera pulang dan memberikan kejutan pada kekasihnya Benny.
Seharusnya dia pulang tiga hari lagi, tetapi dia memilih kembali diam diam tanpa memberitahu pacar ataupun sahabat-sahabatnya.
"aku dan Caca akan membawa Aruna ke rumah sakit, setelah memberi kejutan pada Benny, dia pasti senang melihatku Pulang," gumam Dita seraya mengusap cincin indah yang tersemat di jari manisnya.
Gadis itu, berencana memberitahukan identitas aslinya pada Benny, Caca dan sahabatnya Aruna hari ini. Dengan pikiran positif dan tenang, dia melangkah begitu ringan menuju taksi yang sudah dia pesan terlebih dahulu.
Gadis itu berdiri di pintu keluar, kedua matanya memandang tempat itu sambil tersenyum," Ahhh udara di negeri sendiri yang terbaik," ucapnya sambil menghirup udara penuh polusi itu.
"Uhukk.. uhukk!!! polusinya banyak, parah sih," celetuk Dita yang terbatuk-batuk.
Kedua netranya menatap seorang pria bertubuh tinggi dengan pakaiannya yang polos. Wajahnya tak asing, semakin dia perhatikan semakin ingat dia pria menyebalkan yang mengejeknya di tebing beberapa hari lalu.
" Sial, kenapa juga aku harus bertemu pria itu di sini, menyebalkan!" batin Dita seraya memalingkan wajahnya .
Tetapi yang dia lihat dan dengar berbeda dengan yang dia hadapi beberapa hari lalu.
" Sayang, pliss jangan begini, aku masih mau sama kamu, dia cuma pelampiasan karena kamu jarang pulang, aku cinta mati sama kamu, pliss ya jangan minta putus!!" seorang gadis tampak bergelayut manja di lengan pria dingin berkacamata itu.
Mendapatkan hiburan gratis, membuat Dita tak segan segan duduk di atas kopernya sambil menonton drama perkara hubungan antar sepasang kekasih itu.
"Bukankah kita sudah membicarakan ini Emma? jangan datang padaku lagi, seperti yang kau katakan aku ini hanya pria miskin yang tak ada apa-apanya dibanding priamu itu!!" tukas pria tinggi bernama Asher itu.
" Asher, aku... sudah aku bilang aku cinta sama kamu, dia hanya pelampiasan, aku gak mau putus, aku masih butuh kamu!!" rengek perempuan itu.
" Cinta? apa itu? just a bull **!* Emma!" umpat Asher dengan wajah ketusnya.
" Jangan pernah muncul di hadapanku lagi sialan, pelampiasan apanya? kau sampai bercocok tanam dengan bajingan itu, apa itu pelampiasan atau kelepasan nikmat? menjijikkan!" Ucap Asher seraya mendorong gadis itu agar menjauh darinya.
"Pfthhh bwahahhahahaha.... mana ada pelampiasan, yang ada nikmat berujung kelepasan hahahahaha..... hahahahhaha...." Dita tertawa terbahak-bahak, mengejek perempuan itu.
Tak segan segan dia tertawa dengan mulut terbuka di depan stasiun penerbangan itu sampai membuat semua orang menatapnya heran.
"Mbak kalau cari alasan tuh yang serius sedikit kenapa? hahhahaha... pelampiasan? selingkuh ya selingkuh bwahahhahaha.... kalian lucu, hahahahah" Dita tertawa sangat puas.
Bahkan Asher dibuat terheran-heran dengan kelakuan gadis aneh itu.
"Kau... kau siapa hah!? beraninya kau ikut campur, lagipula siapa di dunia ini yang tidak pernah begitu!? aku yakin kau juga bahkan tidak lagi peraw*n!" teriak perempuan itu tanpa malu sedikit pun.
Dita terbelalak,"mbak malu mbak, secara gak langsung mbak ngaku gak virgin loh, kalau saya mah jijay deh hubungan di luar nikah, ya kali mau dicelupin sebelum dinikahin, itu sih MU. RA.HAN! HAHAHAHHAAH..."
"ohh iya, tadi tanya saya siapa kan? i'm just a dumb girl!" celetuk Dita seraya menatap Asher dengan memutar malas kedua matanya .
"Ka..kau.. arkhhh sialan kau, siapa kau sialan!!!" pekik Emma sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya ke atas lantai saking kesalnya dengan ucapan sarkas gadis tomboi itu.
Asher geleng-geleng kepala, untuk pertama kali seumur hidupnya dia bertemu perempuan segila dan sebar bar Dita, perempuan aneh dan unik yang pernah dia lihat di muka bumi ini.
"Mu. Ra. Han!" ucap Asher mengulangi kata kata Dita pada Emma.
"Itu cocok untukmu Emma, jangan datang padaku lagi, aku sudah bangkrut dan tidak punya apa-apa, apa kau mau meminjamiku uang?" ucap Asher.
"Ba..bangkrut!?' mata Emma membulat sempurna. Dia tahu kalau Asher memiliki bisnis restoran, tetapi ternyata pria itu sudah bangkrut.
"Hah.. sialan, percuma aku menghabiskan waktuku dengan pria tak berguna, sialan, ku pikir kau punya uang, aku mau pinjam ternyata tidak bisa, kita putus, jangan hubungi aku lagi!!" kesal Emma sambil berjalan dengan heelsnya yang tinggi itu dari sana .
Dita tertawa cekikikan, menurutnya ini sangat lucu, baru pertama kali gadis itu melihat drama senyata ini.
"Apa kau!? ketawa ketawa kayak kuntilanak, dasar gila!" ketus Asher sambil menatap Dita dengan Matanya yang bulat dan besar.
"Idihh, kau yang apa kampret, husshh sana, jauh sana!! menyebalkan!" celetuk Dita sambil membalikkan badannya enggan menatap pria itu.
Asher menghela nafas kesal, dia melirik kepergian Emma sambil mengeraskan rahangnya. Sebuah kotak cincin di dalam kantong jaketnya dia genggam begitu kuat sampai hampir saja pecah.
Dia kembali ke Indonesia hendak melamar kekasihnya tetapi sialnya seminggu lalu temannya memergoki Emma berselingkuh bahkan bersenggama dengan seorang pria di hotel di mana gadis itu menginap.
"Cinta adalah omong kosong terbesar yang keluar dari mulut perempuan, aku tidak percaya satu kata pun dari bibir mereka!" geram Asher.
Sementara itu Dita tengah memainkan ponselnya, pesan masuk dari Caca sahabatnya dia buka.
Caca mengirim potongan fotonya dengan Benny kekasih Dita. Tampak Caca tersenyum lebar menggunakan gaun milik gadis itu sambil menatap ke kamera dengan tangannya menggenggam lengan pria itu dengan sangat erat.
"Wahhh... dia benar benar membuatku penasaran!" ucap Dita menatap foto itu tanpa sadar kalau dia sudah dikhianati dua manusia yang sangat dia percaya.
Di saat yang sama, taxi datang. Gadis itu masuk ke dalam taxi tersebut tak tahunya, dari sisi yang lain, Asher juga memasuki taksi itu.
"He... hey kenapa kau masuk ke sini!?" Dita terbelalak melihat Asher di sana.
Asher menjawab," Masuklah cepat, kau mau pulang atau tidak, jangan bawel, toh taksi ini akan ku bayar juga, jemputanku belum datang, biar aku naik ini juga!" ucap Asher dengan nada ketus nan datar.
Pria itu benar benar menyebalkan, bagaimana bisa dia membuat Dita kesal bahkan sejak pertama kali mereka bertemu di tebing waktu itu.
"Keluar, aku yang pesan duluan!!" kesal Dita.
"Apa ini taksi bapakmu? kalau iya biar aku tahu cerewet!" ketus Asher.
"Ka..kau!!! berani kau ya, iya ini taksi bapakku kenapa hah!? bapak kau punya taksi juga!!!' kesal Dita sambil menatap dia tajam
" Bapakku sudah mati, kau mau ngadu ke alam kubur hah!" balas Asher tak mau kalah.
"Si..sialan, kenapa bawa bawa bapak kampret!!??"
"Tcihhh, kalah bilang aja!!!"
"Siapa yang kalah goblok!!"
" Kau yang kalah, kenapa hah mau ngadu !??".
Mereka berdua terus berdebat, seperti ada serangan listrik bertolak belakang di antara mereka yang tidak sadar kalau wajah mereka sudah sangat dekat.
" Tuan nona kita ke mana!?" tanya si sopir taksi yang kebingungan mendengar suara dua anak manusia super keras kepala nan egois itu.
"Jalan saja pak!" ucap mereka berdua kesal, lalu menatap ke arah berlawanan dengan pipi menggembung dan merah karena marah.
"Ehh.. jalan mana?" tanya pria itu .
"Perumahan Melati!!"ucap mereka berdua bersamaan.
" Kau!??? penguntit!!!!" mereka berdua berteriak lagi sambil saling menatap dan saling menunjuk tak percaya.
" Hadehh.. selamatkan telingaku dari dua orang gila ini!!"
"Keluar kalian!!!"
.
.
.
Like, vote dan komen 🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!