NovelToon NovelToon

Cinta Dokter Tiara

Chapter 1

Namanya adalah Tiara permata, dia sulung dari 3 bersaudara. usianya 22 tahun, adik keduanya nya 18 tahun dan adik bungsunya 14 tahun..

keluarga nya tinggal di sebuah desa yang cukup jauh dari kota di kabupaten Malang.

Bapak dan ibunya adalah petani tebu, karena warisan dari kakek nya yang cukup banyak kehidupan keluarga mereka terbilang cukup (tidak kekurangan)

untuk biaya kuliah dan sekolah adik adik nya bapak dan ibunya tak pernah kesulitan alhamdulillah.

🌺🌺🌺

Itulah sekilas profil dan keluarga Tiara.. Sekarang ini dia adalah seorang mahasiswi kedokteran di kampus yang cukup populer di kota Malang.

Pagi itu Tiara berangkat ke kampus ..

Karena antara kosan dan kampus yang terbilang agak jauh Tiara harus berangkat pagi pagi sekali ..

"Ra, Tiara...tunggu dong " teriak salah seorang sahabat terbaiknya yaitu Denis...gadis manis asli kota malang yang bersahabat tanpa melihat fisik.

Tiara pun berhenti berjalan dan menoleh ke arah Denis yang memanggilnya.

" ayo Den, buruan angkotnya keburu lewat nanti...bisa telat lo kita " ucap Tiara.

" iya iya bawel, masih berjalan nih..." ucap Denis dengan senyum manisnya.

Tiara pun berjalan di samping Denis..

" ngomong ngomong ntar malam ikut aku yuk Ra, kita jalan jalan bentar, pusing aku tiap malam kerjakan tugas mulu ,sekali kali refresing dong..." ucap Denis.

Tapi Tiara berpikir sejenak dan memegangi perutnya yang sedikit gendut dan berlemak..

"tapi kalau malem malem keluar pasti laper den, trus makan, nah gagal lagi dong diet ku, mana badanku sudah semakin melar lagi..." dengus Tiara kesal.

" ya elah , Tiara....buat apa sih diet segala, ntar sakit lo...yang bener itu jaga pola makan jangan banyak banyak makan nasi, gula dan gorengan..." ketus Denis.

" tapi kalau gak makan nasi mana bisa kenyang den, yang ada nanti lemes gak bisa aktifitas..." jawab Tiara.

" ish....ok ntar kita gak usah beli apa apa jalan jalan doang pokoknya habis sholat magrib aku jemput kamu ke kosan ya..." ucap Denis sambil menyenggol pinggang Tiara.

" baik lah " jawab Tiara.

" ih... yang ihklas dong " goda Denis.

" kamu sih enak den, tubuh kamu bagus, wajah kamu cantik, nah aku , sama penampilan ku sendiri aja aku malu , aku minder gak PD..pasti kamu akan malu jalan sama aku" ucap Tiara sambil menunduk

" eh... jangan ngomong sembarangan dong Ra, siapa bilang aku malu, aku malah bangga tahu punya sahabat seperti mu , kamu baik , pinter , rajin ibadah, pinter ngaji...apa lagi coba... kamu jangan bilang seperti itu lagi ya Ra.. sejujurnya aku iri lo sama kamu Ra.." ucap Denis .

"Aku jadi bingung, kok ada sih yang iri sama aku, padahal selama ini aku yang sangat iri dengan kehidupan Denis dan yang lain, yan cantik dan gak jelek kayak aku..." gumam Tiara.

" eh kok bengong sih " denis menepuk bahuku.

"eh iya maaf den, aku melamun, aku heran dong kenapa kamu iri sama aku apa yang kamu iri dariku, aku yang seperti ini ,gemuk, hitam kusam dan berantakan gini..." ucap; Tiara sambil merentangkan ke dua tangannya

" heem...biar pun kamu menurut mereka kurang cantik, tapi hatimu baik Ra, kamu sering membantu aku, kamu tulus, aku sering lihat kamu memberi sedekah kepada anak anak jalanan, meskipun aku tahu kamu sendiri kadang kekurangan dan belum dapat kiriman.. kamu hebat Ra, dan satu lagi semua adik adik mu dan orang tuamu sangat perhatian dan menyayangimu, aku sering lihat kamu vicall dengan keluarga mu,..sangat harmonis dan hangat.." ucap Denis.

tiara hanya tersenyum..

"Ra, kamu harus bersyukur apapun yang Tuhan kehendaki pasti memiliki maksut dan tujuan yang baik..soal jodoh pun kamu jangan khawatir, nanti akan ada seorang lelaki ganteng yang sangat baik dan benar benar tulus menyayangi mu, tanpa memandang fisik dan rupa...kamu jangan minder ya , harus optimis harus percaya diri ... kamu hebat kok.." ucap Denis yang sangat baik dan selalu memberiku semangat di saat aku mulai rapuh dan ingin menyerah.

Di waktu yang bersamaan , ada seorang pemuda tampan, kulit putih bersih, tinggi proporsional badan atletis, sangat cool dan maskulin pokoknya...tiba tiba mengemudikan mobilnya oleng dan hampir menabrak tiara dan Denis, tentu saja mereka kaget.

" woe.. bisa nyetir gak sih.." teriak denis yang emosi .

pemuda itu pun turun dari mobilnya dan berjalan sambil tersenyum..

" maaf mbak gak sengaja , tapi mbak berdua gak apa apa kan..." ucap pemuda itu.

" maaf sih maaf tapi lihat baju temanku jadi kotor kena cipratan air dari jalan karena mobil mu.. lain kali hati hati dong..." timpal Denis yang nyolot kayak mercon.

" udah den gak apa apa, cuma baju doang, untung buku buku ku gak kotor..." ucap tiara dengan muka menunduk karena malu gak pede ketemu laki laki seganteng ini..

" ok , kenalkan namaku Raihan mbak..em..ini mbak berdua mau ke kampus mana , kalau bersedia aku antar ya untuk permintaan maaf.." ucap pemuda itu.

" aku Denis dan ini temanku .." ucap Denis sambil menyodok perut Tiara.

" Tiara ..." Tiara pun kaget dan spontan menatap mata Raihan, aduhhh bikin meleleh..

sejenak Raihan juga menatapnya..

dia pun kaget lalu membuang muka dan beristighfar... " astaghfirullah, jangan baper jangan baper, gak mungkin dia suka sama aku yang jauh dari Denis yang cantik.."

" ayo Denis, Tiara kita bareng, aku juga kuliah di sana, aku anak sastra...ayo buruan keburu telat...

akhirnya Tiara dan Denis pun ikut barengan ke mobilnya sehingga tidak telat dan kami bertiga jadi akrab.

sesampainya di kampus .. Tiara dan Denis menjadi perhatian semua mahasiswa ...

dengan percaya diri mereka berdua tetap saja berjalan...sampai akhirnya Tiara kesandung batu...

"aduh innalilahi...ya alloh sakit banget..." Tiara meringis kesakitan..

semua orang pun tertawa menertawakannya...

" eh...kamu kenapa sih ra... hati hati dong jalannya..." ucap Denis.

" tapi kamu gak apa apa kan..." imbuh Denis yang menghawatirkan Tiara..

"hehehe...enggak sih cuma sedikit..." jawab Tiara sambil tersenyum.

Raihan hanya tersenyum melihatnya dari belakang..

" makanya , kalau jalan itu hati hati..sini aku bantuin..." ucap Raihan kemudian merangkul pundak Tiara dan membantunya berjalan menuju ruang uks..

" duh .. sialan nih cowok...bikin hatiku deg degkan aja..." gumam Tiara dalam hati.

Denis melirik ku dengan tersenyum senyum sendiri...

kami pun masuk ke ruang UKS, semua mata tertuju ke kami, apa lagi para cewek cewek norak yang dekat dengan Raihan.. mereka melihatnya dengan sinis .

" Ra, udah mendingan kan.." ucap Raihan setelah memasang perban di jemari kaki Tiara..

Tiara hanya mengangguk..

" Denis, Tiara..aku ke kelas dulu ya ...senang berteman dengan kalian.." ucap Raihan sambil tersenyum dan melangkah meninggalkan ruang UKS..

" duh ..ra, ganteng juga ya si Raihan..." kata Denis sambil tersenyum.

" ih...den den...kamu nih..gak bisa ya lihat cowok ganteng.." kata Tiara sambil mendengus.

Denis hanya tersenyum... kemudian membantu Tiara berjalan menuju kelas untuk mengikuti mata kuliah..

mereka beda jurusan jadi harus berpisah di kelas masing masing..

bel pulang pun berbuyi... Tiara berjalan menuju pintu gerbang...terlihat denis di sudut pintu gerbang sudah menunggunya...

" eh Denis, sama siapa itu..."

" hai Ra, sudah baikan ...yuk aku antar kalian pulang, kebetulan aku mau mampir ke toko kue Deket rumah kalian..mamaku nitip minta dibawakan.." ucap Raihan.

" ternyata kamu Rai..."

Tiara sedikit kaget sih..tapi sudah lah...

mereka pun segera naik ke mobil Raihan dan bersiap untuk pulang ke rumah.

Raihan melirik ke arah Tiara yang sering menoleh ke luar jendela..

Raihan adalah pemuda yang sudah lama memperhatikan Tiara, dia sering melihat Tiara bermain dengan anak anak jalanan, kadang memberinya makanannya padahal dia sendiri belum makan seharian.

hanya saja belum ada kesempatan untuk berkenalan dan berteman dengannya..

Dan tadi itu tanpa rencana dan tanpa diduga mobil Raihan oleng dan hampir saja menabrak Tiara dan temannya.

Raihan mengagumi kebaikan hatinya , jiwa sosialnya dan kelembutanya.

Chapter 2

Tiara adalah gadis manis yang polos dan tak pernah bermake-up..bahkan banyak yang mengatakan ndeso..

Sekali dandan pasti berantakan.

Berbagai ejekan, cemoohan dan hinaan sering Tiara terima.

Memang Tiara tidak memiliki paras yang cantik..., Karena kepolosan dan keluguannya , membuatnya takut memakai make up atau pun berdandan atau bergaya ala ala anak gadis remaja seusianya.

Ketika ada orang yang menghinanya atau menggunjingkannya dia hanya bisa melampiaskan dengan menangis di kamarnya..

"ya, aku memang memiliki kekurangan dengan fisikku yang kurang menarik ,berbeda dengan ke dua adekku yang memilikii paras bagus .." itulah ratapan yang selalu Tiara ucapkan ketika ada yang mengejeknya.

🌹🌹🌹

Di kostan Tiara **

Sudah hampir jam 8 malam ,siska belum juga nampak di depan kos , Tiara yang dari tadi menunggu pun mulai bosan, kemudian melangkah ke depan untuk menutup gerbang.

Dan tiba tiba sebuah motor matic berhenti tepat di depan gerbang..

Seorang gadis cantik turun dengan helm masih di kepalanya, tampak tersenyum..

" hai Ra, ayo berangkat..." ucap Denis sambil menyodorkan helm kepadaku.

" kok lama banget sih den, katanya tadi setelah sholat isya'ini sudah kelewat lama lo..." ucap Tiara sambil mendengus kesal.

Denis hanya meringis ..

" iya maaf tadi ada adek sepupu pakai motornya ...ya namanya juga motor pinjaman Ra maklumlah..." jawab Denis sambil tersenyum.

Mereka pun segera menancap gas untuk sekedar cuci mata dan refresing setelah seharian bergelut dengan buku,laptop dan tugas tugas kuliah..

cekikkkk...

" dah sampai Ra, ini dia tempatnya, bagus kan, kita belum pernah ke sini ya biasana hanya taman air mancur dekat bunderan itu doang..." ucap Denis.

Tiara pun heran dan takjub..."kok ada tempat sebagus ini tapi aku sendiri yang sudah lama di sini belum pernah melihatnya..."

" bener kan " ucap Denis.

Mereka pun segera memarkirkan motor dan jalan jalan menikmati suasana romantis kota malang yang dingin..

Di sekitar taman ada kursi kursi dan lampu lampu bulat khas taman..

Banyak juga remaja yang sekedar duduk menikmati malam, tak jarang pula mereka menemukan sepasang muda mudi yang sedang berpacaran.

Tiara dan Denis duduk di sudut taman, ya gak sepi dan gak juga ramai...

Tiba tiba mereka di kejutkan oleh suara seseorang yang memanggil...

mereka pun mencari sumber suara itu tapi susah ..

" Tiara........"

Ternyata Raihan yang memanggilnya...dia datang bersama 2 orang temannya.

Denis langsung sumringah melihat Raihan datang menghampiri kami..

" hai...kamu... Rai, sudah lama di sini ya..." tanya Denis menyapa Raihan.

Raihan tidak langsung menyahut dia menatap Tiara dan tersenyum....

" ah ..enggak juga aku baru saja nyampek sini , o iya kenalin ini teman temanku Dio dan Dika..." ucap Raihan memperkenalkan teman temannya..

" iya aku Denis "

" dan aku Tiara.."

" kalian ke sini sama siapa..." tanya Raihan.

" em..ya berdua aja.....aku sama Tiara.." jawab Denis.

" duh si Raihan nih kenapa sih tak mengalihkan pandangannya dari ku, aku kan jadi malu.." Tiara mendengus dan menunduk lalu mencoba berpura pura mengotak atik ponselnya...

Tiara melirik ke arah Raihan.., setelah dipastikan Raihan melepaskan pandangannya darinya baru Tiara berani mengangkat kepalanya dan tersenyum..

" aduhhh mana cakep lagi.." gumamnya dalam hati.

" wah... kebetulan Rai, kita ikut gabung aja sama mereka..." ucap Dio sambil mengambil posisi duduk di damping denis yang cantik...ya bagaimana tidak denis memang gadis yang cantik .

sedangkan Raihan masih berdiri dengan senyuman khasnya yang bisa menghipnotis mata ...bukannya hati ya , kalau hatinya terhipnotis bisa bahaya....( bercanda ya teman teman)

" nanti ada yang marah lo awas Dio..." ucap Dika sambil menepuk pundak Dio..

" eh iya , jangan jangan nanti ada yang cemburu ..." tambah Dio.

Denis mendengus dan menarik nafas panjang...

" hhhh.. kalau mau duduk ya duduk saja, siapa juga lagi yang bakal cemburu...kita ini jomblo...jomblo akut..dah lama gak ngenal cinta...hahahaaaa..." jawab Denis.

Tiara pun menyodok perut Denis..

" den, apaan sih lo "

Tiara Merasa sedikit kesal sih masak iya pake di omong omongin segala...

" emang kenapa , emang kita dah lama jomblo... hahahaha .." ucap Denis.

'' iya tapi..."

" aku dah 1 tahun yang lalu jomblonya...kalian gimana udah pada punya pacar..." tanya Denis kepada Dio dan Dika.

" kami juga jomblo..." jawab Dio dan Dika.

" kalau kamu Rai. ..." tanya denis antusias...sambil memberikan tempat untuk raihan berharap dia mau duduk di sebelahnya....tapi Raihan menolaknya dengan halus sehingga sama sekali tak menyinggung perasaan Denis.

" kalau Raihan, yang naksir banyak ...

pacar belum ada...hahahaha....." sahut Dika.

" berarti kita samaan dong, udah mari sini kita gabung...siapa tahu bisa segera dapat jodoh..." ucap Denis.

Raihan lagi lagi hanya diam sementara Dio dan Dika tengah sibuk mengobral rayuan kepada Denis.

sedangkan Tiara sendiri hanya diam dan kadang tersenyum sendiri melihat tingkah mereka dan candaan mereka.

kemudian Tiara pun memilih menjauh dan duduk di pojok kursi sambil memainkan ponselnya.

tiba tiba Raihan menghampirinya ..

Raihan duduk di sampingnya, karena merasa malu Tiara pun meringsek menjauh...

Raihan menatapnya..

Tiara salah tingkah..

dia terus menatap.. Tiara pun menunduk..

" hai Ra, kamu kenapa sakit ya..." tanya Raihan lembut.

" enggak enggak kok Rai aku gak apa apa, cuma agak kedinginan saja..." ucap Tiara sambil tersenyum kecil..

Raihan pun segera melepaskan jaketnya dan memberikan jaket kulitnya kepada Tiara..

Tiara semakin bingung...

" enggak nggak usah Rai aku masih bisa tahan kok .." ucap Tiara terbata bata karena gugup.

" duhhh kenapa sih si raihan pake mau pinjemin jaketnya segala...malu tau.." gumam Tiara dalam hati.

Denis tengah asik bercanda hingga lupa waktu sudah semakin larut..

Raihan yang duduk di samping Tiara pun sesekali melirik jam tangan di pergelangan nya...

Tiara dan Raihan lebih sering saling diam hanya sesekali doang ngomong nya...

Dan saat Tiara melihat jam di ponselnya dia pun panik ternyata sudah jam 11 malam..

" hah.... den den ayo kita pulang..sudah malam lo ,sudah jam 11 malam, nanti aku dimarahi ibu kost tau..." ucap Tiara mencoba mengajak denis pulang.

" iya den, kasihan tuh si buluk , nanti dimarahi ibu kostnya lo..." bisik Dio ke Denis yang membuat Denis terdiam..dan iba memandang Tiara.

" lagian kamu yang cantik ini kok punya teman kayak dia sih... udah jelek ehm ..sama sekali gak menarik..hhh...jauh lah sama kamu den...denn..." bisik Dika..

Denis terdiam dan sedikit ilfil dengan pertanyaan Dio dan Dika.

" mereka sungguh pria yang hanya melihat penampilan doang padahal Tiara kan baik dan pintar.." ucap Denis sedikit kesal.

Raihan dan Tiara yang tidak mendengar apa yang mereka bicarakan hanya diam mematung .. sesekali Raihan melirik Tiara dan mencuri curi pandang , dikiranya Tiara gak tau, tapi dia hanya diam...

Denis pun bangkit dan meraih tangan Tiara dengan marah dan sinis menatap ke arah mereka bertiga.

" ayo Ra kita pulang.." ucap Denis sambil menarik tiara ke motornya...

" kenapa sih den, kamu kok kelihatan nya sewot gitu...."

" masa iya mereka ngata ngatain kamu, kata nya kamu jelek, gak cantik,gak menarik...hadehhhh sebel banget... mangkanya aku gak suka ya kalau ada orang yang pandang pandang fisik dan menilai seseorang hanya dari fisiknya saja..." ucap Denis dengan menggebu nggebu karena emosi..

Tiara hanya tersenyum...

" o ..begitu ...gitu saja kok sewot sih den, mereka benar tau den..aku memang jelek, gak secantik kamu...gak usah marah marah juga ..eh tapi aku seneng lo... ternyata kamu sahabatku yang benar benar tulus mau berteman denganku... terimakasih ya..."

Tiara pun merangkul pundak Denis dan mereka segera manaiki motor maticnya, melaju untuk pulang ke kosan.

sedangkan Raihan masih kelihatan marah dengan Dio dan Dika...

" kok bisa bisanya sih kalian ini ngata ngatain anak orang , emang kamu sendiri sudah merasa sempurna, merasa lebih baik... hahhh...jawab Dio, Dika...kasihan Tiara kan..dia itu baik, meskipun dia gak secantik denis tapi hati dan kepribadiannya baik..kalian itu harus mikir , untuk apa kesempurnaan fisik kalau hati dan pikiran kalian bobrok.." ketus Raihan dengan sedikit emosi.

" iya iya Rai, kami minta maaf kami janji gak akan ngulangi lagi..." jawab Dio dan Dika.

" ehm...ngapain kalian minta maaf ke aku, minta maaf ya ke Tiara dong.. aku tu cuma ngingetin kalian doang..." ketus Raihan.

Dio dan Dika saling berpandangan..

" ya kalau begitu besok saja kalau ketemu di kampus..." ucap Dio..

" terserah...yuk cabut, ibu ku pasti marah kalau aku pulang malam.." ucap Raihan.

dan mereka pun segera menuju ke parkiran motor..

Raihan dengan motor gedenya pun segera melaju memecah jalanan malam di kota malang, disusul oleh Dio dan Dika dengan motor gedenya juga.

Chapter 3

Pagi itu seperti biasa kegiatan Tiara sebelum berangkat ke kampus, yaitu masak ..untuk menghemat pengeluaran sambil mendengarkan ceramah online dari ponselnya.

Dengan riang gembira Tiara memotong bawang dan menumis kangkung kesukaan nya..eh pak ustad mengatakan kalau sebagai seorang wanita wajib hukumnya merawat diri terutama bagi yang sudah bersuami untuk menyenangkan suaminya.

Tapi kan Tiara belum bersuami..

" ish...terus kalau sekarang aku yang seperti ini siapa cowok yang mau dekatin aku " gumamnya.

" bodo ah, yang penting sayurnya sudah matang tinggal sambelnya yuhui pasti mantab.."

Tiba tiba ponselnya berdering, yang ternyata panggilan video dari adek adeknya..Rama dan Farel.

Rama adek kedua yang sekarang duduk di bangku kelas 2 SMA sedangkan Farel adek bungsu yang masih SMP kelas 1.

[ hai kak Tiara, gimana kabarnya kakak ]

" baik, kalian sendiri gimana, bapak dan ibu gimana dek mereka baik baik saja kan "

[ iya kak mereka baik baik saja ]

" kalian sendiri gimana sekolahnya , kemarin ujian semester kan gimana nilainya"

[ nilaiku bagus kak , Farel juga bagus kak ]

" ok hebat adek adek kakak "

[ oiya kak , kakak lagi makan ya, jangan banyak makan kak, kak Tiara tambah gendut lo ,ntar siapa yang mau sama kakak ]

" ish kamu bisa saja.."

[ kak, kakak sudah hampir lulus dan menjadi dokter, kakak cobalah merawat diri kakak, ganti pakaian kakak yang lusuh lusuh itu..pakailah sedikit make up agar kakak bisa terlihat cantik..]

" emang selama ini kakak tidak cantik"

[ ya cantik sih kak, tapi dari hati, kakak baik dan cantik dari hatinya..tapi tidak ada salahnya lo kak merawat diri ,dan itu juga wujud dari rasa bersyukur kepada Alloh SWT..]

" aduhh..adek kakak udah pinter...jangan jangan kamu sudah mempuyai pacar ya..hayo..kok tau semua tentang wanita.. sekolah yang bener ya dek..kejar cita citamu , tetap sholat dan jaga imanmu bimbing adikmu ya..

kakak percaya sama kamu Ram, kamu pasti bisa meraih mimpi dan cita-cita kam.."

[ iya kak, kak Tiara jaga diri kakak di sana ya ..kami semua merindukanmu kak]

" ehm...ya udah dek kakak mau mandi dulu ya, salam buat bapak dan ibu jaga mereka ya"

Tiara seperti kena mental dengan perkataan adeknya tersebut.

Dia segera ke kamar dan berdiri di depan cermin besar.

" iya juga ya kok aku gendutan sekarang, mulai sekarang aku harus diet..aku harus jaga pola makanku.." gumam Tiara sambil melanggak lenggok di depan cermin.

Setelah selesai dengan melihat betapa gembulnya tubuhnya Tiara segera meraih handuk dan pergi ke kamar mandi.

tok tok

" iya sebentar" teriak Tiara dari kamar mandi, dia segera ambil handuk dan cepat cepat memakai bajunya.

ceklekkkk

" eh ibu kos, masuk bu, ada apa bu.." tanya Tiara cengengesan.

" sebentar ya bu , ibu duduk dulu " ucap tiara lagi sambil berlari mengambil dompetnya dan menyodorkan 4 lembar uang 100 ribuan.

" maaf ya bu, Tiara telat dapat kiriman..sekali lagi Tiara minta maaf "

"ehm... Tiara sebenarnya ibu ke sini gak bermaksut menagih uang bulananmu, tapi ada sesuatu yang ingin ibu tanyakan ke kamu.." ucap ibu pemilik kost putri.

"ada apa bu " tanya Tiara penasaran.

" kamu tau apa yang terjadi dengan Nadin teman kampus kamu yang kost di sini juga tapi di lantai bawah .." ucap ibu Santi pemilik kostan itu

" Ra, kamu sebagai cewek hati hati ya nak di sini , ini kota besar , biarpun tak sebesar Surabaya dan Jakarta tapi ini Malang di mana kehidupan malam sudah mulai menjamur di sini, vila losmen dan rumah atau warung remang remang juga banyak... kasihan Nadin, sekarang dia sedang hamil " ucap Bu Santi lesu.

jedarrrrrr...

" hahhhhh apa , hamil , kok bisa " teriak Tiara kaget.

" ya bisa lah Ra, dia terjerumus persahabatan yang menyesatkan, aku dengar sih dia bersahabat dengan orang orang elit yang berduit , sedangkan dia sendiri hanyalah orang biasa yang ke kota ini untuk mengejar cita citanya, dia bekerja sebagai wanita malam ...eh malah naas kasihan dia, justru aku ke sini mau tanya sama kamu, gimana kronologisnya kok bisa dia terjebak dengan situasi seperti itu.." tanya bu Santi.

" justru Tiara gak tau apa apa bu, ini Tiara baru saja tau dari ibu, maaf ya bu, sungguh Tiara gak tau karena di kampus Tiara hanya fokus sama materi dan tidak pernah mau tau urusan teman teman Tiara, maaf ya .." ucap Tiara sambil menggenggam tangan Bu Santi.

Bu santi tersenyum.

" iya , bagus kalau begitu Ra, kau harus jaga dirimu, ingat jangan sampai terjebak dengan persahabatan yang menyesatkan seperti Nadin." ucap Bu Santi sambil mengelus rambut Tiara.

" trus sekarang Nadin gimana bu "

" Nadin ibu rawat ,sekarang dia tinggal bersama ibu, ibu menyuruhnya tetap kuliah, nanti kalau sudah hamil tua biar berhenti dulu, kasihan dia Ra, aku melarang nya pulang,karena orang tuanya pasti akan terpukul, biarkan ibu yang rawat, setelah 20 tahun menikah sampai suami ibu meninggal ibu tidak dikarunia seorang anak, biarkan nanti ibu yang rawat anak Nadin.." ucap bu Santi.

" ibu sungguh baik " ucap Tiara sambil tersenyum.

" entah lah Ra, dari sekian banyak anak kost ibu , kok aku merasa mereka semua sudah tak bisa menjaga dirinya hanya dirimu sajalah yang aku rasa masih suci dan polos ..kamu hati hati ya jangan terlalu manis dan percaya dengan laki laki, apalagi dia ganteng, kaya..."

Tiara mendengar kan dengan seksama

" kok ganteng dan kaya, Raihan juga ganteng dan kaya...ih amit amit kalau Raihan juga mata keranjang..." gumam Tiara dalam hati.

" ok sudah siang Ra, kamu berangkat kuliah sana nanti tetlambat lo, ibu mau pulang kasihan Nadin, dari kemarin masih nangis dan sering melamun.." ucap Bu Santi.

" bu nanti Tiara boleh main ke sana , Tiara mau temani Nadin.." ucap tiara.

Bu Santi pun tersenyum dan mengangguk kemudian melangkah ke luar pintu dan berjalan menuruni anak tangga.

Sejenak Tiara terdiam dan bengong memikirkan nasib Nadin

'' kok bisa ya dia terjebak persahabatan sesat dan menjadi wanita malam, trus siapa ayah dari bayinya itu, kok kasihan banget sih.." gumam Tiara.

Tiara segera bersiap siap pergi ke kampus, seperti biasa die mengenakan celana jins ketat di padu dengan hem lengan panjang .

setelah bercermin dia segera ambil tasnya dan berangkat menuju pangkalan ojek agar bang ojek bisa mengantarkanya ke kampusnya.

hanya butuh sekitar 20 menit mereka pun sampai di kampus.

cekikkkk

"makasih ya bang, nanti pulangnya gak usah dijemput ya bang, aku bareng temanku " ucap Tiara kepada bang ojek langganan nya.

" ok mbak Tiara" jawab bang ojek sambil memutar balik motornya.

Tiara pun berjalan melangkah ke dalam kampusnya, dan tiba tiba ada suara memanggil namanya ..

" Tiara......!!!!?"

" eh kamu Rai,ada apa " tanya Tiara.

" enggak kok.

kamu kok sendirian saja, Denis mana, dari tadi aku juga gak melihatnya " ucap Raihan dengan senyum gantengnya.

" ehm..aku juga gak tahu kok Rai, tadi pagi dia wa aku katanya ada urusan aku dilarang menunggunya.." jawab Tiara.

" o gitu, ya udah masuk yuk" ajak Raihan.

Tiara tersenyum senyum sendiri sambil curi curi pandang wajahnya yang ganteng.

Mereka pun segera berjalan menuju ruangannya masing masing, tapi yang membuat Tiara heran si Denis ini kok juga belum datang dan bangkunya juga masih kosong.

Tiara mencoba berpikiran positif dan tidak memikirkan yang aneh aneh.

Mungki Denis memang ada urusan mendesak dan tidak bisa ditinggalkan.

Dia terus fokus dengan materi yang disampaikan oleh dosennya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!