NovelToon NovelToon

Love Line (Gavin X Elle)

Sudah Cukup!

...Happy reading 💕...

...Hope you enjoyed......

...----------------...

"Elle!!! Keluar kau!!!"

Suara seorang pria terdengar menggema memenuhi luasnya rumah yang baru saja dia pijaki.

"Elleonor!!" Suara pria itu kembali terdengar menggema, sarat akan emosi yang teramat besar.

Pria itu berjalan dengan langkah lebar menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah itu.

"Elle! Buka pintunya!!" Pria itu menggedor pintu kamar itu dengan sangat brutal.

"Apa yang salah denganmu Dean?"

Seorang wanita membuka pintu kamar itu, dia menatap pria yang dipanggilnya Dean itu dengan alis yang menukik tajam.

"Setelah apa yang kau lakukan, kau masih berani bertanya apa yang salah denganku?!!"

Dean menatap Elle dengan tatapan nyalangnya, bahkan urat-urat di lehernya terlihat menonjol akibat luapan emosi yang di tahannya.

Bukannya takut, Elle justru menatap Dean dengan tatapan meremehkan.

Wanita itu mengangkat sebelah alisnya seraya bersedekap dada.

"Kau berteriak di depan muka ku hanya karena aku membantah perintah ibumu?"

Sontak saja, nada suara acuh tak acuh yang keluar dari mulut wanita itu membuat Dean merasa semakin murka.

"Hanya kau bilang!! Ibuku memintamu untuk mengurus pakaian Risa dengan baik-baik tapi kau justru menolaknya dengan lugas hingga membuat ibuku mengeluarkan air matanya dan kau sebut itu dengan kata HANYA!!"

Pria itu menekankan perkataan akhirnya, kedua matanya membulat sempurna seolah akan keluar dari tempatnya.

"Dengar Elle, aku menikahimu bukan hanya sekedar untuk berdiam diri dan menikmati hasil kerjaku!" Tambah pria itu dengan gigi yang bergemelutuk.

Garis rahang pria itu tercetak dengan sangat jelas.

"Jaga perkaanmu Dean!" Tungkas Elle, wanita itu kini sudah tidak bisa lagi menahan emosinya.

"Sudah cukup selama ini aku diam! Sudah cukup selama ini aku melakukan semua apa yang kau minta! Tidak sadarkah selama ini aku begitu bersabar dalam menghadapi sikap arogan ibu dan kakakmu!!"

Elle menunjuk muka Dean dengan penuh emosi. "Hanya satu kali ini saja aku menolak untuk mengurus pakaian Risa, dan kau bersikap seolah aku sudah melakukan kesalahan paling fatal! Kau dengan seenak hati mengataiku kalau aku hanya berdiam diri dan menikmati hasil kerjamu? Apa kah otakmu itu sudah tidak lagi bisa kau gunakan untuk berpikir? Apa kah otakmu itu sudah tidak lagi bisa kau gunakan untuk mengingat?? Selama aku menikah denganmu, tidak pernah kau memberikan aku hartamu barang satu peser pun!"

Dean seketika saja menelan ludahnya, dia perlahan meredupkan tatapan matanya pada Elle, dia menyadari kalau apa yang dia ucapkan tidak sesuai dengan kenyataannya. Dia lupa kalau selama ini dia tidak pernah memberikan satu persen pun harta pada Elle.

"Sudah cukup selama ini aku menerima perlakuan hina darimu! Sudah cukup selama ini aku berdiam diri menerima sikap angkuh kau dan keluargamu! Sudah cukup!"

Elle mengatur nafasnya yang sedikit memburu.

"Ingat, tidak pernah satu kali pun aku meminta hal apa pun dari mu Dean!!" Elle merendahkan intonasi suaranya.

"Jika kau memang tidak sudi membahagiakan aku dengan hartamu, setidaknya bahagiakan aku dengan pengertianmu!! Jika kau tidak bisa memperlakukan aku selayaknya seorang ratu, setidaknya jangan memperlakukan aku selayaknya seorang pembantu!!"

Dean seketika saja terdiam mematung, mulutnya seolah terkunci rapat. Pikirannya melayang mencerna setiap kalimat yang dia lontarkan wanita itu.

"Sudah cukup! Aku sudah tidak tahan lagi!" Wanita itu masuk ke dalam kamarnya.

Setelah memakai jaketnya, dia menyambar kunci mobil dan tasnya yang terletak di atas meja. Dia berjalan melewati Dean dengan sedikit menyenggol bahu pria itu.

Seolah tersadar atas perkataan buruk yang dia lontarkan pada Elle, pria itu segera membalikkan badannya untuk mengejar wanita yang berstatus sebagai istrinya itu.

"Tunggu Elle, jangan pergi, mari kita bicarakan baik-baik."

Dean menyamakan langkahnya dengan Elle yang hendak pergi meninggalkan rumah. Pria itu berusaha meraih lengan Elle.

Namun Elle segera menepis tangan Dean dengan kasar.

"Elle, aku mohon.. Mari kita bicarakan hal ini baik-baik. Aku salah karena tidak mengontrol perkataanku. Aku terlalu lelah sehingga membuatku sedikit kehilangan akal."

Pria itu berusaha mencegah Elle yang hendak masuk ke dalam mobilnya.

Elle menatap Dean dengan tatapan penuh luka. "Menyingkir dari jalanku Dean! Aku butuh waktu untuk menangkan diriku."

"Tidak, aku tidak akan membiarkanmu pergi. Aku mohon, tetap di sini. Mari kita bicarakan baik-baik, hmm.." Pria itu menatap Elle dengan sangat memohon.

Namun Elle mengabaikannya, dia mendorong Dean yang menghalangi pintu mobilnya dengan sekuat tenaga hingga pria itu jatuh terduduk.

Tanpa berkata apa pun lagi, bahkan tanpa melirik Dean, wanita itu masuk ke dalam mobilnya kemudian segera melajukan mobilnya dengan perasaan yang berkecamuk.

Elle memelankan laju mobilnya setelah dia berkendara cukup jauh dari rumahnya. Air mata yang sedari dia tahan kini luruh juga. Isakan kecil mulai keluar dari mulutnya.

Dia menepikan mobilnya karena matanya sudah benar-benar buram akibat buliran bening yang tidak hentinya keluar dari kedua matanya.

Wanita itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya, isakan pilu kini mulai memenuhi sempitnya ruang mobil itu.

Dia meratapi nasib pernikahannya yang sangat amat berantakan. Dia kini sedikit menyesal karena telah menikah dengan pria yang dipilihkan oleh orang tuanya.

Bukan, dia menikah bukan karena cinta.

Wanita yang memiliki paras manis nan cantik yang bercampur menjadi satu itu menikah karena perjodohan.

Dia menerima perjodohan itu karena dia pikir, laki-laki itu merupakan pilihan terbaik untuk menjadi pasangannya.

Lagi pula, siapa juga orang tua yang akan menjodohkan putrinya dengan laki-laki yang buruk.

Elle menjalani kehidupan rumah tangganya dengan tinggal satu atap bersama ibu mertua dan kakak perempuan Dean.

Mulanya, dia menjalani pernikahan itu dengan perasaan bahagia. Meskipun Dean bukan seseorang yang banyak bicara, namun Dean merupakan pria yang baik. Begitu pula dengan ibu mertua dan kakak iparnya, mereka juga memperlakukan Elle dengan baik.

Namun, setelah beberapa bulan menjalani kehidupan berumah tangga. Sikap ibu mertua dan Kakak iparnya perlahan mulai berubah.

Perlahan, Elle mulai di perlakukan dengan tidak baik. Mereka selalu meminta Elle untuk melakukan pekerjaan rumah.

Dean bukanlah pria yang bergelimang harta sehingga mereka tidak mempekerjakan asisten rumah tangga.

Awalnya, Elle dapat memaklumi apa yang di perintahkan oleh ibu mertuanya. Satu atau dua kali dia mengerjakan pekerjaan rumah itu sendiri, Elle merasa tidak masalah. Elle berusaha mengerti kalau mungkin saja ibu mertua dan kakak iparnya merasa lelah akibat bekerja.

Ya meskipun sejatinya Elle juga merasa lelah akibat dirinya yang juga bekerja, namun Elle tetap melakukan pekerjaan rumah itu dengan ikhlas tanpa ada penolakan sedikit pun.

Tapi, lambat laun, Elle mulai merasa jengah karena hampir setiap hari dia harus melalukan pekerjaan rumah itu sendiri.

Terlebih lagi, dia juga harus mengurusi segala keperluan kakak iparnya yang bahkan sudah berumah tangga.

Lambat laun, Elle merasa seperti di jadikan pembantu. Elle merasa seperti harga dirinya telah di injak-injak.

Meskipun Elle juga tidak berasal dari keluarga konglomerat, tapi Elle selama ini tidak pernah mengerjakan seluruh pekerjaan rumah sendirian. Ibunya selalu ada untuk membantunya, bahkan terkadang ibunya meminta Elle untuk tidak melakukan pekerjaan rumah dan meminta Elle hanya untuk fokus bekerja.

Elle benar-benar merasa seperti dia tidak di pandang di dalam keluarga Dean.

Belum lagi, Dean yang selalu menghindar untuk menyentuhnya. Bahkan hingga saat ini, setelah 2 tahun pernikahan, Elle masihlah seorang gadis yang suci.

Jangankan untuk menyentuh, Dean bahkan tidak pernah satu kali pun mencium bibirnya. Dean hanya satu atau dua kali pernah mengecup kening Elle. Selebihnya, Elle merasa seperti kalau Dean tidak tertarik padanya.

Tidak hanya itu, Dean bahkan belum pernah satu kali pun memberikan nafkah pada Elle. Elle memang tidak memintanya, Elle ingin Dean berinisiatif sendiri dalam memberikan nafkah untuk Elle.

Tapi sayangnya, Dean tidak memiliki inisiatif itu. Membuat Elle merasa kalau Dean menikahinya benar-benar hanya untuk menjadikannya seorang pembantu.

Apa lagi dengan sikap Dean yang seakan membiarkan Elle untuk mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Semakin membuat Elle berpikiran buruk pada Dean.

Masih baik seorang pembatu, dia mendapatkan upah atas pekerjaannya. Tapi Elle? Dia harus mengerjakan pekerjaan itu sendiri tanpa mendapatkan upah apa pun.

Namun, Elle memendam semua perasaan itu sendiri. Elle menerima semua perlakuan itu.

Ah, sudah cukup Elle harus menerima dan memendam semuanya sendiri. Kali ini, Elle akan melawan, Elle tidak akan lagi mau di hina dan di injak-injak seperti itu.

Elle menghela nafasnya. "Kau kuat Elle.." Dia menghapus air mata yang membasahi pipinya.

Wanita itu kembali melajukan mobilnya, memecah jalanan kota yang cukup sepi tanpa ada tujuan pasti.

...-TBC-...

Thanks for reading..

Jangan lupa kritik dan saran..

Dan jangan lupa beri dukungan..

Karena sesungguhnya, semangat sensi dalam membuat karya adalah dukungan dari wakk wakk sekalian..

Pokoknya.. Salam sayang dari sensi 💕

Bye bye..

Gavin Jaliandro

...Happy reading 💕...

...Hope you enjoyed.....

...----------------...

Di sisi lain..

The Saphire..

Setiap orang meliukkan tubuhnya mengikuti alunan irama music disco yang berdentum.

Di setiap sudut club malam yang terletak di tengah kota itu, terdapat para penari striptease yang sudah memamerkan kemolekan tubuh mereka kehadapan ratusan pasang mata yang datang ke tempat itu.

Tak hanya satu atau dua orang dari para penari striptease itu yang siap di beli para pria berdompet tebal yang ada di sana.

Berbagai usia dari berbagai kalangan datang memenuhi setiap sudut ruangan club malam yang sangat mewah itu. Tua mau pun muda, mereka datang ke tempat itu dengan berbagai alasan. Entah hanya untuk sekedar bersenang-senang, atau hanya sekedar untuk melepaskan rasa penat mereka barang untuk sejenak dari berbagai masalah yang mereka hadapi.

Mereka yang tadinya terfokus pada alunan music disco yang terus berdentum, seketika terpusat pada seorang pria yang baru saja melangkah memasuki tempat club malam itu.

Tapi tidak untuk para penari striptease. Mereka justru melakukan gerakan yang semakin menggoda demi untuk menarik perhatian pria itu.

Namun, pria itu hanya mengabaikan mereka, bahkan hanya untuk sekedar melirik pun tidak dia lakukan.

Pria itu terus melangkah masuk dengan caranya yang angkuh, tatapannya tajam seolah mengintimidasi siapa pun yang berani menatapnya.

Beberapa orang berpakian hitam dengan setia mengikuti langkah pria itu dari belakang, menjaga agar tidak ada satu orang pun dari mereka yang menyentuh pria itu.

Pria itu bernama Gavin Jaliandro (34 tahun), atau lebih di kenal dengan sebutan The Ruler (Sang Penguasa). Dia adalah seorang ketua mafia dari kelompok mafia yang bernama The Dark.

Eksistensi pria itu sudah tidak mungkin bisa di pertanyakan lagi. Siapa yang tidak mengenal sang ketua mafia nomor satu yang paling di takuti di seantero daratan Eropa?

Kekejamannya, ke bengisannya, hampir semua orang mengetahui hal itu. Bahkan pria itu di kenal sebagai predator yang haus akan darah.

Pria itu lebih dari sekedar mampu jika hanya untuk memporak porandakan seluruh isi kota. Apa yang tidak bisa dia lakukan? Apa yang tidak bisa dia dapatkan?

Hanya dengan mengacungkan jari telunjuknya saja, pria itu bisa melakukan dan mendapatkan apa yang menjadi kehendaknya.

Tidak ada satu orang pun yang berani melawan pria itu. Tidak hanya takut karena eksistensinya saja, mereka juga takut akan kebringasan pria itu dalam menghabisi setiap orang yang menjadi musuhnya.

Siapa pun yang berani membantah pria itu, maka jangan harap untuk lepas dari penderitaan yang nyata.

Jika di ibaratkan, pria itu tak kurangnya bak seorang raja iblis dari segala jenis iblis, seorang raja psikopat dari segala jenis psikopat.

Tapi di balik itu, tidak hanya satu atau dua orang wanita yang berlomba-lomba untuk mendekati pria itu.

Mereka bahkan rela merangkak, memohon, bahkan merendahkan diri hanya demi untuk menghabiskan satu malam panas dengan pria itu.

Parasnya yang gahar namun tampan rupawan, tubuhnya yang gagah bak seorang panglima tersohor. Ah, jangan lupakan tentang kekayaannya yang tidak akan habis meskipun dia sampai memiliki 10 kali keturunan.

Bagaimana tidak? Bukan hanya sekedar bisnis dunia bawah saja yang dia gandrungi. Berbagai jenis bisnis dari dunia atas pun juga dia miliki. Maka jangan heran kenapa pria itu memiliki harta kekayaan yang sangat melimpah ruah.

Hal itu juga lah yang membuat wanita mana saja rela menyerahkan diri dengan suka rela pada pria itu. Membuat wanita mana saja rela melakukan segala cara demi menjadi pendamping hidup pria itu.

Namun sayangnya, Gavin buka sembarang pria hidung belang yang bisa menjadikan wanita mana saja sebagai pendamping hidupnya.

Selama 34 tahun Gavin hidup di dunia yang kejam dan kotor ini, belum ada satu orang pun wanita yang mampu menggoyahkan keteguhan hatinya.

Memang, bukan hal yang aneh lagi jika pria itu terkenal sebagai pria yang sering sekali bergonta ganti wanita, karena memang pada dasarnya, itu adalah kenyataannya. Bahkan hal itu sudah menjadi rahasia umum.

Tapi, semua wanita yang pernah berhubungan dengan Gavin tidak lah lebih dari hanya sekedar untuk pemuas nafsunya saja.

Meskipun begitu, belum ada satu orang pun di antara para wanita itu yang berhasil menyentuhnya. Dia akan selalu memerintahkan anak buahnya untuk mengikat tangan si wanita itu sebelum si wanita itu dia jadikan sebagai alat pemuas nafsunya.

Bahkan Gavin akan mengusir wanita itu secara terang-terangan setelah dia selesai menyalurkan hasrat kelelakiannya.

Maka dari itu, hingga saat ini, belum ada satu orang pun wanita yang berhasil menyentuhnya secara nyata.

Jika ada wanita yang berani menyentuhnya, maka wanita itu harus mempersiapkan diri untuk menjadi makanan para hewan peliharaan miliknya.

Tak jarang juga, wanita yang baru saja di tidurinya, akan menuntun pertanggung jawaban pada dengan berpura-pura mengandung.

Hmm.. Sikap yang sangat bodoh memang.. Karena Gavin tentu saja tidak akan pernah mempercayai hal itu.

Ayolaaahh.. Setiap kali Gavin meniduri seorang wanita, dia tidak akan pernah lupa untuk menggunakan pengaman. Akan sangat mustahil jika wanita yang di tidurinya tiba-tiba saja mengandung.

Tapi, begitulah nyatanya.. Pada dasarnya, setiap wanita yang berpura-pura mengandung itu hanya mengincar harta kekayaannya saja.

Dan kalian tahu? Pelajaran seperti apa yang akan di berikan oleh pria itu pada para wanita yang berpura-pura mengandung?

Bukan hanya sekedar langsung di habisi nyawanya saja. Bukan hanya sekedar di jadikan makanan untuk para hewan peliharaannya saja. Bagi Gavin, itu hukuman yang terlalu ringan.

Lantas, apa hukuman yang menurutnya pantas?

Gavin akan menghukum para wanita itu dengan menyayat daging para wanita itu sedikit demi sedikit dalam keadaan para wanita itu yang masih sadar sepenuhnya.

Tidak hanya itu saja, Gavin bahkan membiarkan para wanita itu menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri, bagaimana rakusnya para hewan peliharaan milik Gavin dalam memakan dagingnya yang baru saja di sayat.

Ahh.. Sungguh, Gavin benar-benar menikmati jerit tangis keputus asaan dari para wanita itu.

Kejam bukan? Tapi bagi Gavin, hal itu tidak ada apa-apanya jika di bandingkan dengan perbuatan yang telah mereka lakukan.

Lantas, apa yang dia lakukan di club malam ini?

Jika kalian berpikir kalau club malam ini milik Gavin? Tidak, kalian salah. Club malam ini bukan miliknya, tapi milik sahabat baiknya.

Dia datang kesini untuk melakukan transaksi jual beli obat terlarang dan senjata ilegal.

Jelas saja, tidak mungkin kan seorang mafia seperti dia melakukan transaksi jual beli barang-barang yang sudah di setujui oleh pemerintah..

Tapi, perlu kalian catat.. Sekali pun dia merupakan seorang ketua mafia yang bringas dan juga kejam, dia tidak pernah satu kali pun menyakiti anak kecil dan wanita yang tidak bersalah. Baginya, itu adalah hal yang sangat tabu untuk dia lakukan.

Semua orang yang ada di club malam itu pun kembali melakukan aktifitas mereka masing-masing saat Gavi dan beberapa anak buahnya memasuki salah satu ruang VIP.

Karena bagi mereka, selama mereka tidak mencari masalah dengan pria itu, maka hidup mereka akan baik-baik saja.

Jangankan untuk mencari masalah, hanya dengan membayangkan saja mampu membuat bulu kuduk mereka berdiri dengan sempurna.

...-TBC-...

Thanks for reading..

Jangan lupa kritik dan saran..

Dan jangan lupa beri dukungan..

Karena sesungguhnya, semangat sensi dalam membuat karya adalah dukungan dari wakk wakk sekalian..

Pokoknya.. Salam sayang dari sensi 💕

Bye bye..

Berusaha Untuk Bersabar

...Happy reading 💕...

...Hope you enjoyed.....

...----------------...

Kembali ke saat di mana Elle tengah mengemudikan mobilnya..

Berputar-putar mengelilingi jalanan kota, cukup membuat kaki Elle merasa sedikit kebas karena harus terus menginjak pedal gas dan juga rem.

Lagi pula, Elle juga tidak tahu harus menepikan mobilnya di mana. Elle benar-benar tidak memiliki tujuan pasti.

Pulang ke rumah orang tuanya pun tidak mungkin, akan menjadi pertanyaan yang sangat besar jika dia pulang ke rumah orang tuanya tanpa di dampingi oleh Dean.

"Haaah..." Elle menghembuskan nafasnya lelah.

Tangan kanannya terangkat untuk menyentuh pangkal hidungnya, dia perlahan memijat pangkal hidungnya yang terasa menegang.

Ketahuilah, seharian ini, Elle telah di sibukkan dengan pekerjaannya di kantor.

Hari ini adalah hari di mana perusahaan tempatnya bekerja melakukan tutup buku akhir bulan, membuat Elle harus bekerja dengan sangat ekstra. Terlebih lagi, dia di tempatkan di bagian keuangan.

Niat hati, saat tiba di rumah, Elle ingin mengistirahatkan tubuhnya barang sejenak.

Tapi, baru saja dia menginjakkan kaki kanannya di lantai rumahnya, ibu mertuanya sudah meminta Elle untuk segera mengurusi pakaian yang masih berada di jemuran.

Elle merasa muak akan hal itu, benar-benar muak. Dia tentu saja menolak permintaan ibu mertuanya.

Wanita itu melenggang masuk ke dalam kamarnya tanpa menghiraukan tatapan tidak terima yang di layangkan oleh ibu mertuanya.

Tidak bisakah ibu mertuanya itu sedikit mengerti kondisinya yang benar-benar lelah? Kenapa harus selalu Elle yang mengerjakan pekerjaan rumah? Kenapa harus selalu Elle yang mengurusi segala keperluan untuk semua orang?

Yang hidup di bawah atap rumah itu bukan hanya Elle seorang. Ada kakak perempuan Dean beserta anak dan suaminya yang juga hidup di bawah atap rumah itu.

Kenapa harus selalu Elle dan Elle..

Ayolah, kalian juga pasti paham kan tanggung jawab masing-masing dalam setiap rumah tangga?

Bukan kah kebersihan sandang, pangan beserta papan untuk suami dan anak kakak perempuan Dean adalah tanggung jawab kakak perempuan Dean itu sendiri? Kenapa pula harus Elle yang mengurusnya.

Pikirkanlah, posisi Elle di sini adalah istri Dean, menantu di keluarga itu. Elle bukan lah seorang pembantu yang wajib bertanggung jawab atas semua hal yang ada di rumah itu.

Kecuali jika mereka memang berniat menjadikan Elle sebagai pembantu, maka Elle dengan senang hati akan mengurus semua hal yang ada di rumah itu.

Tapi dengan satu catatan, Elle harus menerima upah atas semua pekerjaan rumah yang dia lakukan. Setidaknya, Elle harus menerima upah selayaknya seorang pembantu.

Tapi ini? Jangankan upah, justru caci maki dan tatapan rendah lah yang selalu Elle terima.

Belum juga satu jam Elle merebahkan tubuhnya di atas kasur, Elle harus kembali dia buat emosi tat kala mendengar teriakan Dean yang di tujukan untuknya. Jangan lupakan Dean yang tiba-tiba saja menggedor pintu kamarnya dengan brutal. Ah ya, satu lagi, di tambah pria itu yang langsung melontarkan kata-kata mutiara tanpa berpikir terlebih dahulu.

Padahal, selama ini Elle tidak pernah menolak untuk melakukan segala perintah yang di berikan oleh ibu mertuanya.

Tapi, kenapa ibu mertuanya selalu menganggap kalau Elle adalah orang yang pemalas? Kenapa ibu mertuanya selalu menganggap kalau Elle hanya ongkang-ongkang kaki di rumah?

Tidak bisakah ibu mertuanya juga melihat apa yang telah di lakukan selama ini? Apa se begitu bencinya dia kepada Elle?

Jika memang begitu adanya, lantas kenapa waktu itu dia setuju untuk menikahkan Dean dengan Elle?

Jangan memberikan alasan kalau itu adalah permintaan dari Ayah mertuanya. Karena sejatinya, ibu mertuanya bisa saja menentang pernikahan Dean dan Elle.

Dan juga, bukan kah tidak sepantasnya ibu mertuanya memarahinya dalam hal apa pun itu?

Karena meskipun Elle adalah istri Dean yang juga merupakan menantu keluarga itu. Sejatinya, Elle tetaplah orang lain.

Yang seharusnya memarahi Elle, menasihati Elle, dan memerintahkan Elle adalah Dean. Bukan ibu mertuanya, bukan juga ayah mertuanya, apa lagi kakak iparnya.

Jika memang ibu mertuanya tidak menyukainya, dia bisa berbicara dengan Dean. Dan Dean lah yang akan menyampaikan hal itu pada Elle.

Bukan malah dia sendiri yang langsung mengeluarkan kata-kata mutiara untuk Elle.

Jika pemikiran Elle salah, maka tolong beri tahu Elle.

Tapi, secara umum, secara hukum dan secara agama, dalam agama apa pun itu, bukan kah memang begitu adanya?

Elle adalah tanggung jawab Dean, dan hanya Dean yang bisa bersikap seperti itu pada Elle.

Terlebih lagi, selama ini Elle tidak mendapatkan nafkah barang satu persen pun dari Dean.

Bukan kah sikap seperti itu tidak seharusnya ibu mertuanya berikan pada Elle?

Ibu mertuanya jelaslah sudah menjalani pernikahan selama berpuluh tahun lamanya. Kenapa dia tidak mengerti akan hal-hal itu?

Atau mungkin, ibu mertuanya itu mengerti akan hal-hal itu tapi tidak menerapkannya pada Elle.

Elle hingga saat ini merasa sangat bingung dan juga heran. Sebenarnya, apa kesalahan yang telah Elle dia perbuat selama hidupnya sehingga dia menjalani bahterai rumah tangga yang seperti ini?

Atau, kesalahan apa yang telah dia lakukan pada keluarga itu sehingga Elle mendapatkan perlakuan yang sangat buruk dari keluarga itu?

Andai saja Elle merupakan seorang wanita yang berhati lemah, mungkin saja dia kini mengidap penyakit mental. Mungkin saja dia kini sudah menjadi wanita stress yang sudah tidak lagi memiliki kewarasan.

Beruntunglah karena Elle memiliki hati yang tangguh sehingga sampai saat ini dia masih bisa bertahan dalam menjalani kejidupan rumah tangga yang sangat tidak teratur itu.

Ya meskipun sebenarnya terkadang hati Elle juga merasa lelah, namun Elle tetap berusaha untuk tetap kuat dan berdiri tegak.

Tak ayal, Elle juga terkadang ingin mengamuk dan mengutaran perlakuan semena-mena yang di lakukan oleh Ibu mertuanya itu pada wajah ibu mertuanya itu sendiri. Terkadang, Elle juga ingin meneriakkan rasa tidak terimanya itu di depan wajah Tamara.

Tapi, kembali lagi pada rasa tidak enak hatinya. Bukan karena dia lemah, dia hanya tidak ingin masalah ini merambat hingga jauh.

Biarkanlah Elle bersabar untuk sesaat lagi. Jika memang suatu saat nanti tidak ada yang berubah dalam kehidupan rumah tangganya, atau bahkan mungkin kehidupan rumah tangganya bertambah parah. Elle sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk segera mengakhirinya.

Ayolah.. Sekuat-kuatnya Elle, dia tetaplah seorang wanita berhati rapuh yang bisa luruh kapan saja.

Lagi pula, masih banyak pria yang lebih baik dari pada Dean. Masih banyak pula pria yang lebih kaya dari pada Dean. Masih banyak juga keluarga dari belah pihak pria yang bisa memperlakukan Elle dengan lebih baik lagi. Untuk apa pula Elle harus terus bertahan dan bersabar di dalam keluarga yang tidak bisa menghargainya barang sedikit pun.

Ah, sudahlah, memikirkan hal itu hanya membuat kepala Elle terasa semakin berdenyut.

Elle meraih ponselnya kemudian menghubungi seseorang.

"Apa aku bisa mendatangimu?" Tanya Elle saat orang itu mengangkat panggilannya.

📞(Datanglah.. Pintu rumahku selalu terbuka untukmu..)

"Baiklah, aku akan tiba dalam 20 menit."

Elle mematikan sambungan. Wanita itu lantas menambah kecepatan laju mobilnya agar segera sampai ke tempat yang menjadi tujuannya.

...-TBC-...

Thanks for reading..

Jangan lupa kritik dan saran..

Dan jangan lupa beri dukungan..

Karena sesungguhnya, semangat sensi dalam membuat karya adalah dukungan dari wakk wakk sekalian..

Pokoknya.. Salam sayang dari sensi 💕

Bye bye..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!