...POV MARIA'S...
Aku adalah seorang vampir yang telah tertidur selama lebih dari seratus tahun lamanya dan demi menghindari serangan monster oriental... Aku mengurung diriku di dalam peti... Akan tetapi.. Hari ini... peti yang ku tempati di buka oleh seseorang.
*Squeak... Suara nyaring menggema di dalam gua.
...POV AUTHOR'S...
Sesosok wanita berwajah cantik natural keluar dari peti yang di buka. Saat bangun, Dirinya merasakan sakit kepala yang teramat sangat sakit. Sambil memegang kepalanya, ia terkejut. Mengapa dirinya bisa terbangun. Saat dirinya masih banyak bingung, terdengar suara seseorang memanggil namanya.
"Maria, kamu telah terbangun" Ucap orang itu.
Merasa namanya dipanggil, dirinya berbalik, "Bagaimana kamu tahu namaku? (Berbalik) Huh? Manusia serigala?"
"Karena tertulis di dikertas ini" Ucapnya sambil tersenyum.
Terlihat seorang gadis kecil yang cantik sedang duduk dihadapan Maria. Gadis itu adalah seorang manusia serigala. Mendengar pertanyaan Maria, gadis itu memperlihatkan sebuah kertas yang ia temukan sesaat sebelum membuka peti.
...Catatan:...
...Orang yang membuka peti ini harus mendedikasikan dirinya selalu satu tahun...
...sebagai penyuplai darah untuk diriku...
...•...
...•...
...~Maria~...
Mendengar perkataan gadis serigala itu, membuatnya tertegun. dirinya terdiam sejenak. Detik berikutnya, ia mengajukan beberapa pertanyaan, "Kamu masih membangunkan diriku setelah membaca pesannya? Dan kamu adalah manusia serigala?"
"Ya! Karena aku merasa ini seru" Ucap gadis itu dengan polosnya.
Maria terdiam mendengarnya. Ia menatap gadis itu dengan tatapan tidak percaya, "...? kamu tidak takut aku akan melukaimu?" Maria ingin memastikannya.
"Gadis itu berkata sambil tersenyum, "Aku hanya ingin teman untuk menemani perjalananku. Itu saja"
Kini Maria percaya apa yang dikatakan oleh gadis itu. Dengan memegang tepi peti, Maria bangun dan berjalan mendekatinya, "Dengan kata lain... Apakah kamu sudah siap untuk menjadi kantong darah portabel ku?" Sambil memegang dahi gadis itu.
Dirinya ingin lebih memastikan bahwa gadis itu tidak berbahaya. Kedua mata mereka saling bertemu. Mereka sangat pandang selama lima menit. Mendengar perkataan Maria, gadis itu tersenyum indah nan manis.
"Yeah!" Jawab yang singkat, padat dan jelas.
Gadis itu berdiri dan mengatakan kalau dirinya sangat suka makan, "Aku sangat suka makan daging, jadi kamu jangan ragu untuk menghisap darahku" Suara lembutnya menggema di dalam gua.
Mendengar hal itu, Maria menepuk keningnya, "Astaga, ada apa dengan anak ini??" Batinnya.
Gadis itu masih melanjutkan perkataannya, "Aku juga mendengar bahwa dihisap darahnya oleh vampir sangat nyaman"
"Ohh? Apakah kamu ingin mencobanya sekarang?"
Maria mengcekeram erat tangan gadis itu sambil tersenyum seringai memperlihatkan taringnya yang tajam dan juga runcing. Melihat taring Maria yang tajam dan runcing, membuat seketika terkejut. Dengan suara pasrah, ia pun menjawab dengan tubuh gemetar, "Ya. Lakukanlah"
Dengan Eka wajah datar, Maria menatap gadis serigala itu dengan tatapan yang sulit diartikan, "... Kamu terlihat takut?!Jika kamu takut, mengapa kamu berkata betul itu barusan?" Batin Maria yang ingin mengutarakan isi hatinya.
Karena tidak ingin membuang waktu, Maria langsung menggigit ibu jari gadis itu, "(Menggigit) bagaimana kalau seperti ini?" Maria berkata sambil memperlihatkan luka kecil. Saat mendengar Maria berkata lembut, tanpa sadar wajah gadis itu memerah. Tapi, itu tidak bertahan lama. Karena sesaat setelah mendengar perkataan Maria, gadis itu hanya merespon dengan wajah yang sedikit lugu, "Selain rasa nyeri, tidak terasa yang lain"
Mendengarnya, Maria hanya memasang wajah datar, sepertinya ia tidak terkejut Sama sekali saat mendengar jawaban gadis itu. Beberapa saat kemudian tidak ada percakapan yang terdengar diantara mereka. Menyadari keheningan, gadis itu memperkenalkan dirinya, "Ah, maaf. Aku lupa mempernalkan diri. Namaku adalah Xiao Lan. Aku membangunkanmu karena aku ingin menanyakan suatu hal... Maukah kamu ikut denganku ke pusat kota? Ya atau tidak?" Ucap gadis itu yang memperkenalkan diri bernama Xiao Lan.
Maria terdiam sesaat. Sepertinya ia memikirkan perkataan Xiao Lan barusan, "... Pusat kota... Seberapa maju dan modernnya masyarakat disana setelah seratus tahun. Baiklah, aku akan ikut denganmu. Kebetulan aku juga ingin meregangkan badan setelah bangun" Jawab Maria yang sudah mengambil keputusan.
Mendengar Maria setuju ikut, ekor Xiao Lan bergerak ke samping kanan dan kiri bertanda dirinya senang, "Benarkah?"
"Ya, kita bisa pergi sekarang" Ucapnya. Ia pun segera berdiri.
Mendengar perkataan Maria, Xiao Lan menaikkan sedikit alisnya, "Eh? Tunggu sebentar. Bukankah kita harus menunggu hingga matahari terbenam? Bukannya vampir tidak menyukai sinar matahari?"
Maria terkekeh kecil saat Xiao Lan mengatakan vampir takut dengan matahari. Dengan singkat dan jelas ia menjelaskannya,
"Ya ampun, tidak semua vampir takut dengan matahari. Buktinya, aku kebal terhadap matahari"
Mata Xiao Lan tiba-tiba berbinar. Ia begitu takjub mendengar vampir kebal terhadap matahari, "Apa? Vampir kebal terhadap matahari??! Sungguh luar biasa!" Pujinya. Karena saking terangnya mata Xiao Lan yang berbinar membuat Maria menutup matanya karena terlalu silau.
"Er... Silaunya.." Katanya sambil menutup kedua matanya. Tapi, Anda jangan salah kira, buku Xiao Lan nan lalu tidak banyak bertanya. Dengan mata yang masih berbinar serta ekor yang masih bergerak, ia pun masuk mengajukannya pertanyaan, "Apakah aku boleh menanyakannya beberapa pertandingan padamu?"
"Tentu, kamu bisa menanyakannya saat berjalan nanti"
"Benarkah?"
"Ya"
"Ok!" Setelah mendapat persetujuan, gadis itu berlari keluar diikuti juga oleh Maria. Dengan langkah yang pasti, Mari keluar dari gua tempat dirinya tertidur selama lebih dari seratus tahun lamanya. Ia membuang nafas sambil memperhatikan sekelilingnya.
Ya, saat dirinya dan Xiao Lan Keluar dari gua, dirinya melihat pemandangan matahari terbenam. Sedari keluar dari gua, mereka memberi/menjawab pertanyaan yang keluar tiap perkataan terucap. Saat memasuki malam, terlihat Xiao Lan sedang menulis sesuatu di buku yang dibawanya.
"Maria mungkin adalah vampir terakhir yang masih hidup. Diriku bersembunyi di gua untuk menghindari serangan monster. Rambutnya berwarna merah karena menghisap darah terlalu banyak. Dia tidak takut apapun, kecuali air suci" Ucapan. Ternyata ia sedang menulis poin-poin penting saat bertemu dengan Maria. Mendengar Xiao Lan yang menulis semua poin-poin selama pertemuan mereka, membuatnya terkejut.
"Eh? Kamu mencatat semuanya?" Kagetnya.
Xiao Lan tertawa pelan saat mendengarnya.
"Hahaha, tidak juga. Aku hanya ingin menulis tentang teman pertamaku di luar klanku" Ucap Xiao Lan dengan tatapan mata yang indah. Jika diperhatikan dengan seksama, pupil matanya menyala karena terkena sinar rembulan. Melihat tatapan matanya yang tertuju padanya, Maria hanya memasang wajah datar tanpa ekspresi. Ia mengarahkan pandangannya ke arah depan sembari menanyakan langkah selanjutnya.
".... Baiklah, kearah mana kita akan pergi ke pusat kota?"
Bukannya menjawab pertanyaan Maria, Xiao Lan malah menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu" Sebuah jawaban yang singkat keluar dari bibirnya. Maria sontak terkejut bukan main, "Ha?! Kamu bercanda ya?"
Dengan canggungnya, Xiao Lan menjelaskan.
"Ini pertama kalinya aku keluar dari desa, aku hanya tahu jalan menuruni gunung. Maaf, aku tidak memberitahu sebelumnya"
Maria msnghela nafas yang panjang dan membukanya Secara perlahan, lalu mengatakan sesuatu, "Kalau begitu, biarkan aku yang mencarinya?"
"Apa kamu punya ide bagus?"
Tanpa menjawab pertanyaan Xiao Lan, Maria langsung melebarkan sayap miliknya.
*Sret...
"Aku bisa terbang untuk memeriksanya" Ucapnya. Xiao Lan yang melihat sayap milik Maria, seketika takjub. Ia tidak menyangka akan melihat sayap miliknya. Dengan gerakan cepat, ia Langsung menaiki punggung Maria. Merasa sudah siap, Xiao Lan meminta untuk berangkat.
"Aku sudah siap, mari kita pergi"
Melihat hal itu, Maria hanya menghela nafas.
Dengan gerakan secepat kilat, Maria melesat terbang ke angkasa.
"Auuuuuuu!!! Terdengar lolongan khas werewolf menggema di angkasa. Akhirnya mereka berdua pergi mencari jalan menuju pusat kota.
...POV XIAO LAN'S...
Suatu hari ketika perhatian semua orang sedang teralihkan aku berhasil melarikan diri dari lapisan pelindung.
*Tap Tap Tap... Slide... Suara pergeseran permukaan tanah.
Aku bisa bernafas lega setelah berhasil melompati lapisan pelindung.
"Misi melarikan diri berhasil" Batinku yang bersorak gembira. Tapi detik kemudian, diriku terdiam. Sepertinya aku bingung. Aku terdiri mencari sesuatu, "Hm? Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku bahkan tidak tahu jalan menuju pusat kota? (Berbalik) ada gua. Apa sebaiknya aku masuk untuk memeriksanya?" Batinku.
Aku pun berjalan masuk. Saat berada di depan gua, diriku sempat melihat-lihat dan mencari suatu, "Apakah ada orang disini?"
Saat mataku menyusuri setiap sudut gua, aku terkejut melihat sebuah peti, "Ha? Ada peti?! Eh? Diatasnya ada sebuah pesan.." Suaraku terdengar keras didalam gua.
Ku langkahkan kakiku mendekati peti itu. Aku duduk sembari membaca pesan yang tertulis di atasnya. Aku terdiam beberapa saat, tiba-tiba pikiran ku jatuh di peti itu.
"Darah, peti.. Didalamnya kemungkinan adalah vampir! Sepertinya menyenangkan! Tunggu dulu, aku tidak memiliki masalah mengenai penyuplai darah, hanya saja orang yang berada di dalam peti itu... Dari tulisannya, sepertinya dia seorang perempuan. Mungkinkah kita bisa menjadi teman? Mungkinkah dia akan menyakitiku? Tidak, tidak mungkin. Di surat tertulis batasnya hanya satu tahun, jadi tidak masalah, kan? Itulah pertanyaan yang kupikirkan ketika melihat peti tersebut.
Aku diam sejenak, hingga akhirnya aku memutuskan untuk membukanya saja.
"Sudahlah aku akan membukanya"
*Krekk~"
Saat sudah terbuka lebar, aku terkejut melihat sesosok wanita sedang tertidur pulas di dalamnya. untuk sesaat, aku memperhatikannya.
"Baju ini! Dan rambut merahnya! Sangat indah... Kemudian kita berbicara sebentar agar aku tahu tentangmu. Sepertinya aku tanpa sadar mengatakan sesuatu membuatmu marah. Aku... Tetap saja sedikit takut.. Tapi, Saat dirimu meninggalkan luka kecil di ibu jariku, aku melihatmu menatap dirinya dengan tatapan yang lemah lembut.
"Bagaimana rasanya kalau seperti ini?" Ucapnya sambil memperlihatkan luka kecil yang dirinya gigit.
Tanpa sadar aku tersenyum dan menjawabnya dengan singkat, "Sangat lembut..."
...POV AUTHOR'S...
Keesokan harinya, mereka berdua sudah sampai di pusat kota. Sebelum turun, Maria terlebih dahulu istirahat. Dirinya terlihat sangat kelelahan. Sepertinya mereka baru sampai.
".... kita terbang sepanjang malam. Melelahkan sekali..." Batin Maria yang sudah merasa kelelahan. Tapi, berbeda dengan Xiao Lan. Ia tampak tertidur pulas.
Maria tidak mempermasalahkan hal itu. Selama Xiao Lan tidak melakukan apapun, maka Maria akan melakukan hal yang sama.
Tapi, saat dirinya ingin bangun, tiba-tiba Xiao Lan bersandar di bahunya. Melihat hal itu, sontak membuat Maria terkejut. Tapi, ia membiarkannya. Tanpa sadar, dirinya tersenyum kepada Xiao Lan dan memikirkan ucapan tentang kelakuan para klan Werewolf.
"Hmm, ngomong-ngomong apakah semua manusia serigala sekarang ini bersikap seperti gadis ini? Aku rasa... Dia sedikit imut"
Puji Maria pada Xiao Lan.
Tiba-tiba, Xiao Lan terbangun. Ia mengusap matanya, "Hah!! Apakah aku tertidur? Dimana kita?" Dirinya berkata dengan kesadaran yang belum terkumpul. Mendengarnya, Maria akhirnya memberitahunya.
"Kamu tertidur saat kita terbang kemarin malam. Aku rasa kita sudah berada di kota saat ini"
"?! Benarkah?"
"Ya, lihatlah sendiri jika kamu tidak percaya"
Xiao Lan yang mendengarnya, seketika bangun dan berjalan mendekati pagar pembatas gedung tersebut. Wajahnya seketika berubah menjadi senang dan bahagia. Ia pun meminta Maria untuk segera turun.
"Wow! Maria! Apakah kita akan turun?" Tanyanya dengan senyuman manis.
"Ya. Kita turun" Ucapnya sambil merapikan jubah hitamnya.
Terlihat, dirinya sangat senang sekali saat tahu ia dan Xiao Lan sudah sampai di pusat kota. Dirinya membayangkan suasana kota yang asri, nyaman dan bebas dari polusi dan yang terpenting adalah tidak ada sesuatu yang akan mengancam keselamatan dirinya dan juga Xiao Lan.
Sayangnya, semua hanya semata mimpi. Saat dirinya sudah berada di jalan bersama Xiao Lan, beberapa pejalan kaki mencoba menghentikan dan mengajak mereka berbicara.
"Permisi, apakah Kalian berdua adalah pemain cosplay?" Tanya seorang pejalan kaki yang kebetulan lewat di dekat mereka.
Lambat laun, semakin banyak pejalan kaki berkualitas saat melihat mereka berdua. Bisik-bisik mulai terdengar kesana-sini.
"Wow, cosplay-nya terlihat begitu nyata" Puji salah satu pejalan kaki.
"Apakah mereka selebriti" Tanya seorang anak laki-laki kepada ayahnya.
"Apakah gadis kecil itu adalah seekor kucing?" Tanya seorang pelajar kepada temannya.
"Tidak, melihat ekornya itu pasti sejenis anjing" Balasnya.
"Lalu, cosplay apa dia? Manusia serigala?"
"Mungkin iya..."
Berbagai tatapan kagum dan pertanyaan terdengar sana-sini yang diucapkan oleh para pejalan kaki tersebut. Mendengar perkataan merek, membuat Maria Kesal.
"Orang-orang semakin banyak berkumpul. Tapi, kenapa aku tidak merasakan mereka tidak memiliki niat jahat" Ucapnya sambil menahan kekesalannya.
Tapi, sayangnya kesabaran atas kekesalannya tidak dapat ditahan olehnya. Itu terjadi saat mendengar dua orang pejalan kaki ingin menyentuh Xiao Lan.
"Gadis serigala itu terlihat lucu ya~" Ucap seorang pria yang terpesona dengan Xiao Lan.
"Iyaa~" Balas temannya.
"Bolehkah aku menyentuh telingamu?" Tanya pria tadi.
Mendengar hal itu, seketika membuat Maria Kesal dan mengibaskan jubah hitamnya.
*Crash...
Xiao Lan yang menyadari hal itu mencoba menghentikan Maria, "Eh? Jangan lakukan hal itu..." Suaranya begitu keras saat dirinya mencoba menghentikannya.
Sayangnya sudah terlambat, Maria tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh gas itu. Dengan gerakan secepat, Dirinya langsung memeluk Xiao Lan dan saat itulah ia mengeluarkan kekuatan pengontrol keadaan.
*Sret... Jleb...
Seketika suasana menjadi hening tidak ada satu pun yang bergerak. Wajah Xiao Lan seketika memerah saat menyadari dirinya dipeluk oleh Maria. Dirinya juga tidak menyangka kalau Maria adalah orang pemarah.
Setelah mengendalikan mereka semua, Maria terdiam sambil memperhatikan sekelilingnya.
"......"
Baru saja merasakan kelegaan, tiba-tiba terdengar suara seseorang yang berbicara dari arah belakang mereka.
"Wow, sungguh luar biasa~" Pujinya.
Mendengar perkataan, seketika membuat Maria dan Xiao Lan berbalik dan terkejut mendapati seorang wanita berdiri tepat dibelakang mereka.
Dengan tatapan tajam, Maria menatap wanita itu dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Dia tidak bisa dikendalikan?! Dengan kata lain, dia bukan manusia!" Ucapnya sambil menatap kearah wanita itu.
Menyadari tatapan Maria mengarah padanya, membuat dirinya langsung berjalan mendekatinya, "Mari Kita bicara secara pribadi" Ucapnya sembari menunjuk salah satu keledai makan.
Mungkin karena terdesak atau karena
penasaran, akhirnya Maria dan Xiao Lan berjalan mengikutinya. Ternyata, wanita itu mengajaknya ke kedai rumah makan. Wanita itu meminta mereka untuk duduk di meja makan yang agak jauh dari para pembeli. Ia juga mengatakan untuk menunggu sebentar karena dirinya akan memesan menu makanan dan minuman. Maria yang mendengarnya, langsung terkejut, dirinya hendak berjalan mengikutinya. Tapi belum sempat ia melangkah, tiba-tiba tangannya ditarik oleh Xiao Lan. Melihat hal itu, sontak membuat Maria terkejut. Dirinya berbalik dan menatap Xiao Lan. Menyadari tatapan Maria mengarah padanya, Xiao Lan pun menanyakan.
"Kamu ingin kemana, Maria?"
"Aku ingin mengikutinya. Kenapa kamu menahan langkah ku?"
"Tidakkah kamu mendengar yang barusan dia katakan? Bukankah dia meminta kita untuk duduk dan menunggunya?"
"Tapi, aku hanya ingin mengikutinya. Aku rasa dia memiliki niat yang buruk terhadap kita. Aku hanya mengikutinya saja. Tidak ada yang lain! Jadi, bisakah dirimu melepaskan tangan ku?"
"Tidak! Kamu tidak boleh pergi kemana-mana. Sekarang, ikuti aku. Kita akan duduk dimeja yang agak jauh dari para pembeli"
"Tapi...
Belum sempat Maria menyelesaikan perkataannya, Xiao Lan langsung menarik tangannya menuju meja yang sudah dipilihnya. Maria mencoba meminta Xiao Lan melepaskan genggaman tangannya, sayangnya, Xiao Lan tidak mendengarkannya.
Gadis itu berjalan diantara para pembeli sambil memegang tangan Maria. Mereka akhirnya sampai di salah satu meja yang tertutupi oleh kain. Xiao Lan berjalan memasuki begitu juga Maria yang ditarik oleh Xiao Lan.
Xiao Lan melangkah maju dan duduk di dekat jendela yang menghadap langsung ke arah jalan raya begitu juga dengan Maria. Dirinya duduk di sampingnya. Tidak ada percakapan yang terdengar diantara mereka hingga akhirnya wanita itu datang dengan membawa berbagai jenis makanan dan minuman. Melihatnya sudah datang, membuat suasana menjadi hening tidak ada percakapan yang terdengar diantara mereka bertiga.
"......"
"......"
"......"
Menyadari suasana hening, Maria mencoba menanyakan sesuatu, "Sebenarnya, kamu siapa?" Tanyanya sambil melipat kedua tangannya.
Mendengar pertanyaan Maria, wanita itu pun memperkenalkan dirinya, "Izinkan aku memperkenalkan diri. Nama ku adakah Qin Yu. Aku seorang novelis dan juga... Seorang penyihir" Ucapnya sambil memperkenalkan dirinya. Ternyata nama wanita itu bernama Qin Yu.
*Deg... Deg.... Deg...
Bak disambar petir, Maria dan Xiao Lan sangat terkejut saat tahu Wanita di hadapan mereka adanya seorang penyihir. Terlebih lagi, Xiao Lan. Dirinya yang mendengarnya, seketika terkejut. Ia bangkit dari tempat duduknya, dan bertanya tentang apa yang dikatakan Qin Yu.
"Seorang penyihir?! Apakah kamu penyihir yang membuat lapisan pelindung di desa?? Kamu pelindung kami?!" Tanyanya. Suara terdengar sangat keras saat dirinya mengatakannya.
"Lapisan pelindung? Apakah kamu manusia serigala yang ada di desa tersebut?" Ucapnya. Awalnya Qin Yu tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Xiao Lan, tetapi, saat mendengar 'Lapisan Pelindung' seketika membuat dirinya mengerti ucapan gadis itu.
"Benar! Namaku Xiao Lan! Bolehkah aku memanggilmu kak Qin Yu?"
"Boleh. Kalau begitu, aku memanggilmu Xiao Lan"
"Ok!"
"..."
Suasana yang tadinya terlihat tegang karena sebuah pertanyaan, seketika berubah menjadi tawa senang. Itu terjadi, saat Xiao Lan memperkenalkan dirinya kepada Qin Yu. Maria yang mendengarnya, memilih untuk diam dan tidak ingin ikut campur. Karena baginya itu hal yang membosankan.
Setelah saling berkenalan dan berjabat tangan, Qin Yu melepaskan genggaman tangannya dan menanyakan sesuatu.
"Aku punya satu pertanyaan, Mengapa dirimu berwujud setengah manusia serigala? Aku bahkan tidak pernah melihat mu didesa sebelumnya"
"..."
Xiao Lan yang mendengarnya, seketika terdiam dan menoleh menatap kearah Maria dengan tatapan yang sulit diartikan. Qin Yu yang melihat Gadis itu menatap kearah Maria, merasa tidak enak hati, karena perkataannya.
"Aku minta maaf, sepertinya aku seharusnya tidak menanyakan hal ini" Ucapnya saat menyadari Maria ada di samping Xiao Lan.
Maria yang awalnya terdiam mendengar pembicaraan mereka, seketika memasang wajah tanda tanya saat melihat tatapan Xiao Lan dan Qin Yu ditujukan padanya, "Hm? Kenapa mereka berdua menatapku?"
"Tidak masalah jika diriku tidak sepenuhnya berwujud manusia serigala sejak lahir. Demi desa manusia serigala tidak terekspos, penduduk desa memintaku untuk tinggal di sekolah yang berada agak jauh dari desa. Kamu tidak perlu sungkan begitu" Xiao Lan menjawab pertanyaan Qin Yu sambil mendudukkan kembali dirinya. Dia tidak ingin Qin Yu merasa bersalah hanya karena tidak menyadari Maria.
"Oh... benar juga. Kamu jelas terlihat imut. Jadi para penduduk membawamu ke sekolah agar mereka yang berkunjung tidak bisa menemukan dirimu.. Bagaimana mungkin aku tidak bisa mengingatmu. Hahaha" Puji Qin Yu pada Xiao Lan.
Mendengarnya perkataan Qin Yu, Xiao Lan dan Maria memasang wajah yang berbeda. Xiao Lan memasang wajah senang karena Mendengar seseorang mengatakan dirinya imut. Walau Maria juga sempat mengatakan hal sama (Baca bab 2). Sedangkan Maria malah memasang wajah masam. Sepertinya, ia tidak menyukai dirinya dipuji.
Saat Pandangan Qin Yu mengarah pada Maria, tanpa sengaja dirinya melihat wajah masamnya. Karena tidak ingin ada kesalahpahaman, Qin Yu pun menanyakan namanya, "Ah, Aku minta maaf karena mengabaikan dirimu. Jika aku boleh tahu, siapa namamu?"
"Maria" Jawabnya. Sebuah jawaban yang singkat, jelas dan padat yang diucapkan olehnya.
"......"
"......"
Qin Yu dan Xiao Lan langsung terdiam saat mendengar Maria menyebutkan namanya. Qin Yu yang mendengarnya, langsung mengatakan sesuatu yang membuat Maria Kesal dan emosi, "Kamu juga terlihat imut, ya"
"Apa?! Kamu ingin di hajar, ya?!"
Xiao Lan yang melihat Maria emosi, seketika tertawa keras, "Ha ha ha"
Sepertinya ia suka melihat Seseorang kesal dan emosi. Contohnya, Maria.
Melihat Maria yang terlihat kesal, membuat Qin Yu b berkeringat dingin. Sebisa mungkin dirinya menjelaskan dengan tenang meski ada rasa takut, "Tidak perlu terlalu waspada terhadapku. Aku datang bukan untuk mencari masalah"
"Hah? Lalu kenapa kamu mencoba menghentikan diriku?"
Saat mengakhiri perkataan, tanda sadar Maria mengeluarkan aura gelapnya bertanda marah dan meminta penjelasan.
Melihat aura gelap yang dikeluarkan Maria, membuat Qin Yu berkeringat dingin. Tanpa berlama-lama lagi, dirinya pun menjelaskannya, "Jika kamu melakukannya, kamu akan mendapatkan masalah. Sekarang berita cepat menyebar dan mungkin ada seseorang yang akan menangkap dirimu" Ucapnya menjelaskan.
Bukannya mendengarkan penjelasan Qin Yu, Maria malah memojokkannya, "Meski begitu, bagiku penyihir seperti kalianlah yang merupakan musuhku. Bahkan sedari dulu aku diburu dan dibunuh" Ucapnya. Lagi-lagi, sebuah aura gelap keluar dari tubuhnya.
Qin Yu kini mengerti, alasan Maria bersikap seperti mewaspadai karena sebuah tragedi yang menimpa bangsa vampir, Tidak termasuk klan-nya. Mendengar penjelasannya, Qin Yu mencoba menenangkannya, "Mengenai hal itu, Kamu tidak perlu khawatir"
"Ha?! Apa maksudmu?"
"Sudah lama, sejak beberapa tahun ini tidak ada satupun vampir yang muncul. Karena hal itu, aku tidak lagi mempelajari sihir bertarung lagi. Selain itu, kamu adalah teman Xiao Lan, bukan? Berdasarkan hal itu juga, aku tidak akan menyakitimu"
"... Baiklah.... Aku mempercayai mu..." Ucap Maria.
Tanpa sadar, wajahnya memerah saat mendengar Qin Yu mengatakan 'Teman'. Sepertinya, ini pertama kalinya, Maria mendengar seseorang mengatakan dirinya berteman dengan Xiao Lan. Qin Yu memperhatikan Maria. Tanpa sengaja, Qin Yu menangkap sesuatu.
Hoho~ Sepertinya aku menemukan hal yang menarik~" Batinnya.
Akhirnya mereka bertiga berbicara dengan leluasa tanpa adanya rasa was-was. Terlihat, Xiao Lan begitu lahapnya memakan makanan yang dipesan begitu sebaliknya, Qin Yu pun juga menikmati makanannya. Berbeda dengan Maria, dirinya tidak tertarik untuk mencicipi makanan yang telah disajikan. Bukannya tidak ingin, melainkan karena makanan yang dirinya makan adalah darah. Sejatinya, seorang vampir makan/minum hanya darah. Jadi itulah sebabnya, Maria enggan untuk mencicipinya.
Sambil menikmati makanannya, Qin Yu mengajukan pertanyaan, "Oh ya, apakah Kalian sudah menemukan tempat tinggal?"
"Belum" sebuah jawaban singkat yang diucapkan oleh Maria.
Mendengar perkataan Maria, membuat Qin Yu menaikkan alisnya, "Kamu bercanda, ya..."
Tidak! Aku serius"
"..."
Pada akhirnya, Qin Yu memilih diam dan melanjutkan memakan makanannya kembali.
Suasana kembali tenang, yang terdengar hanya garpu dan sendok yang beradu. Melihat suasana tenang tanpa ada yang berbicara, Maria pun bertanya.
"Hmm... Aku ingin bertanya. Sekarang sudah tahun berapa?"
"Tahun 2020" Qin Yu menjawab sambil mengunyah makanannya.
"... Sepertinya aku sudah tertidur selama 200 tahun.... Aku selalu berpikir hanya 100 tahun"
".....?"
".....?"
Qin Yu dan Xiao Lan yang mendengarnya, sontak terkejut bukan main. Hampir saja makanan yang mereka makan keluar dari mulut mereka. Andai saja, mereka tidak menahannya, mungkin meja yang mereka tempati akan dipenuhi berbagai makanan yang berhamburan. Maria yang melihat ekspresi terkejut dari mereka berdua, akhirnya menjelaskan secara singkat.
"Aku tahu karena aku membaca pikiran orang yang sedang lewat. Lagipula, aku belajar bahasa Mandarin dengan cara itu. Mengenai masalah tempat tinggal...
"Maukah kalian tinggal di tempatku? Aku tinggal sendirian dan kebetulan memiliki kamar kosong! Jika kita tinggal bersama, kalian bisa membantu mengerjakan pekerjaan rumah dan pekerjaan ku" Qin Yu berkata dengan mata yang berbinar.
Mendengar perkataan Qin Yu, Xiao Lan seketika bersemangat, "Ok! Dengan senang hati, kami akan membantu!"
Setelah mendapat persetujuan Xiao Lan, Qin Yu segera berdiri dan berjalan keluar, "Baik. karena kalian sudah setuju, aku akan keluar dan membayar semua makanan yang sudah dipesan. Xiao Lan, makanlah secara perlahan"
"Oke, oke!"
Setelah kepergian Qin Yu, Maria menanyakan suatu pertanyaan, "Bukanlah akan ada masalah yang jika kita setuju begitu saja?"
"Tidak akan!"
"Kenapa kamu begitu yakin? Apa alasanmu?"
"Alasanku, karena dia baik. Aku tidak melihat adanya niat buruk darinya. Sudahlah, ikuti saja" Dirinya berkata sambil mengunyah makanannya yang sempat tertunda.
".... Tinggal bersama dengan seorang penyihir...." Pada akhirnya, Maria Hanya bisa mengumpat dalam hatinya saat mendengar perkataan Xiao Lan dan memilih untuk diam. Xiao Lan yang saat itu sedang mengunyah makanan, tiba-tiba mendekati Maria. Jaraknya bisa dibilang sangat dekat, karena mereka sampingan duduk. Maria yang melihatnya, seketika memundurkan sedikit badannya sebagai reflek terkejut.
Xiao Lan bingung melihat Maria yang memundurkan badannya. Bukannya bertanya, ia malah makin mendekat. Setelah sudah dekat, dirinya bertanya, "Kamu kenapa diam? Apakah kamu lapar? Jika kamu lapar, ini makanlah~" Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
Maria menatap Xiao Lan dengan wajah yang tersipu malu. Dengan wajahnya yang memerah, dirinya menatapnya dengan pandangan dalam, "Gadis ini....."
Tanpa meminta persetujuan Maria, Xiao Lan langsung melukai pergelangan tangannya dan mengulurkannya ke depan rongga mulutnya. Maria yang mencium bau darah, seketika berubah menjadi liar. Dirinya langsung meminum darah yang terus mengalir dari pergelangan tangan Xiao Lan.
Bersamaan dengan itu, terdengar suara seseorang yang masuk.
Seseorang itu tidak lain adalah Qin Yu. Saat masuk, tanpa sengaja melihat Maria sedang meminum darah Xiao lan. Karena hal itu, seketika membuat dirinya memuntahkan darah akibat terkejut.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!