Perburuan yang dilakukan oleh raja dengan pasukannya membuat mereka harus memasuki hutan lebih jauh ke dalam sana.
Sementara hari makin merambah gelap dengan awan hitam menutupi sebagian hutan itu menghalangi pandangan para prajurit yang sedari tadi mengawal sang raja yang lebih cepat memacu kudanya hingga meninggalkan prajuritnya yang sudah kehilangan jejaknya.
Tanpa di sadari oleh sang raja, ia sudah memasuki zona terlarang di mana kerajaan dewa penguasa rimba yang bukan lagi bisa di masuki oleh manusia biasa.
Karena kedatangan seorang raja di tempat itu yang mampu menembus benteng pertahanan para dewa bernaung. Prajurit istana diperintahkan oleh dewa Yulius untuk membiarkan sang raja itu masuk ke wilayahnya tanpa ada halangan karena mereka sudah meramal akan datang seorang raja dari kalangan bangsa manusia yang akan mengambil putri mereka.
Raja itu meminta air pada pada pemilik istana itu. Sang dewa meminta putrinya untuk mengambil bejana berisi mata air abadi agar dihidangkan pada raja tersebut.
Sekilas, istana itu tetap terlihat seperti hutan rimba oleh raja. Begitu pula Dewa Julius seperti seorang gelandangan dengan seorang putri yang berpenampilan yang sangat tidak layak tapi tidak dengan wajahnya yang merupakan seorang putri dewa yang tidak bisa disembunyikan kecantikan gadis itu.
Melihat gadis itu yang tampak malu-malu menatapnya, membuat jantung sang raja berdebar dengan darahnya yang berdesir membakar kejantanannya untuk bisa memiliki putri dari seorang kakek tua itu.
"Maaf Tuan ..! Siapakah gadis ini?" Tanya sang raja tanpa melepaskan tatapannya pada sang putri.
"Dia adalah putriku Manolia."
"Apakah aku boleh memilikinya menjadi istriku?" Pinta sang raja.
"Baiklah. Aku akan menikahkan putriku denganmu hari ini. Mahar apa yang kamu miliki untuk putriku?" Tanya sang kakek itu yang merupakan dewa Julius.
Raja melihat sesuatu yang berharga dari dirinya hanya sebuah cincin sakti untuk menjaga dirinya dari kekuatan musuh.
"Berilah milikmu yang paling berharga dan setelah itu bawalah putriku karena dia sudah menjadi istrimu." Pinta sang kakek membuat sang raja mau tidak mau melepaskan cincin miliknya untuk sang istri.
"Hanya cincin ini yang saya punya Tuan." Raja menyerahkan cincin itu lalu disematkan pada istrinya.
"Kalau begitu, aku tidak punya hak lagi pada putriku. Namun satu hal yang harus kamu ketahui anak muda. Jika suatu saat nanti ada hal aneh yang dilakukan oleh istrimu, jangan pernah tanyakan alasannya.
Jika kamu bertanya maka saat itu juga pernikahan kalian dianggap bubar alias cerai. Dan aku akan mengambilnya kembali darimu." Ucap dewa Julius dan sang raja menyanggupinya.
"Baik. Aku akan berjanji untuk persyaratan itu." Ucap sang raja yang menganggap itu hanya persyaratan yang tidak begitu berpengaruh pada hidupnya karena ia merasa bisa mengusai istrinya jika sudah terlepas dari kakek tua itu.
Sang raja yang bernama Juno ity memboyong istrinya ke istananya sebagai permaisurinya.
Raja menutupi istrinya dengan selendang yang biasa ia pakai menjadi syalnya.
Para prajurit yang tadi terpisah dengan mereka melihat sang raja membawa seorang wanita yang tidak terlihat wajahnya oleh mereka hanya bisa tertunduk tanpa merasa penasaran siapa gerangan sang gadis itu untuk sang raja.
"Apakah raja kita membawa putri orang hutan atau anaknya Tarsan." Bisik-bisik diantara mereka saat keluar dari hutan lebat itu.
"Diam lah! Atau lidah kalian akan dipotong oleh sang raja!" Tegur pengawal lainnya membuat beberapa prajurit kepo itu terdiam..
...----------------...
Setibanya di istana, tidak seperti raja lainnya yang meminta para pelayannya untuk mengurusi sang ratu untuk tampil cantik, justru raja Juno ingin memandikan sendiri sang ratu.
Ia hanya meminta disiapkan gaun untuk ratunya yang dari bahan sutra murni dengan mahkota. Sementara aslinya sang ratu sudah memiliki segalanya hanya mata sang raja telah di tutupi dengan kepalsuan dari tampilan sang Putri Manolia.
Putri Manolia terlihat sangat malu saat sang raja ingin menyentuh tubuhnya yang begitu mulus. Di dalam kamar mandi itu tiba-tiba tercium aroma wangi yang sangat harum.
Wajah putri Manolia memancarkan keaslian kecantikannya dan membuka tabir penglihatan suaminya pada dirinya.
Raja benar-benar terpesona dengan kecantikan sang putri membuat ia merasa sedang berhadapan dengan bidadari kini.
"Bagaimana mungkin hanya dengan sentuhan air saja, istriku bisa secantik ini bahkan berkali-kali lipat kecantikannya dari yang pertama aku lihat di hutan tadi." Batin raja Juno menatap lekat istrinya.
"Apakah kamu ingin memandikan aku, suamiku?" Tanya putri Manolia.
"Iya sayang." Hanya itu yang bisa dijawab oleh raja Juno karena dia dilarang untuk bertanya.
Putri Manolia memperlihatkan keindahan tubuhnya dengan rambut tergerai indah bahkan sangat harum. Setiap tutur kata yang terucap dari bibir sensualnya mampu menghipnotis sang raja yang terlihat seperti sapi cocok hidungnya.
Keduanya terlihat mesra dan saling bercumbu satu sama lain. Puas mandi, sang raja membawa istrinya ke ranjangnya karena ia sudah tidak sabar melewati malam pengantinnya.
"Suamiku....! Ingat yang dikatakan ayahku agar kamu tidak mengajukan pertanyaan kepadaku. Jika kamu melakukannya, kamu akan kehilangan aku untuk selamanya." Ucap putri Manolia mengingatkan lagi suaminya.
Peringatan tegas dari istrinya membuat sang raja harus berpikir keras agar tidak membuat kesalahan karena perkataan sang istri barusan terdengar lebih menakutkan dari pada mertuanya tadi.
"Baik. Aku janji, sayang. Sekarang layani aku karena aku menginginkan dirimu." Pinta raja Juno yang tidak menghilangkan sedikitpun kekuasaan dalam dirinya.
Putri Magnolia melakukan tugas pertamanya sebagai istri untuk raja Juno yang sangat tampan itu.
Sekedar diketahui, raja Juno juga merupakan keturunan dewa. Karena itulah ia tidak bisa menikah dengan wanita dari kalangan manusia karena mereka tidak mampu menampung keturunannya.
Hanya dengan seorang yang berdarah sama dengannya yang bisa mengandung anaknya, itulah yang dipesankan oleh sang ayah sebelum ayahnya mangkat beberapa bulan yang lalu.
Hanya saja, Raja Juno belum mengetahui apakah istri yang saat ini ia nikahi seorang gadis biasa atau seorang keturunan Dewa.
Karena menikahi seorang putrinya Dewa, jelas saja kemampuan putri Manolia jelas di atas rata-rata. Sedikitpun ia tidak lelah melayani suaminya yang memiliki syahwat seperti kuda.
Hampir lima jam mereka bertempur dan anehnya putri Manolia selalu saja unggul dan tidak ada kelihatan kelelahan sedikitpun dari wajahnya padahal suaminya yang terkenal perkasa itu akhirnya tepar.
Keduanya tidur dengan wajah penuh kedamaian setelah sang raja mengangkat bendera kekalahan. Putri Magnolia membuat kamar tidur suaminya senyaman mungkin seakan mereka sedang tidur di dalam taman surga.
"Aku akan segera mengandung anakmu jika kamu menginginkan lebih cepat aku memberimu keturunan." Gumam putri Magnolia sambil tersenyum menatap wajah tampan suaminya.
Hari-hari yang dirasakan sang raja, seakan tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya, kecuali makan dan kegiatan di kamar mandi. Ia hanya ingin bercinta dan terus bercinta dengan sang istri yang tidak bisa membuatnya jenuh.
"Apakah kamu tidak ingin menikmati udara segar di pagi hari, Mano?" Tanya raja Jones yang ingin memperkenalkan istananya.
"Apakah kamu sudah puas bercinta denganku, baby?" Mano balik bertanya kepada suaminya karena di dunianya yang ia pelajari seorang istri hanya melayani suaminya ditempat tidur.
"Kita punya kehidupan yang lain yang harus kita nikmati juga seperti makan, minum, duduk bersantai dan jalan-jalan menikmati udara segar di pagi hari." Sahut Raja Jones.
Putri Manolia merasa heran dengan kehidupan manusia yang dianggapnya terlalu rumit dengan hal-hal yang tidak berguna.
"Baiklah. Kita jalan-jalan."
"Apakah kamu tidak ingin mandi lagi?"
"Kamu saja dulu." Ucap putri Manolia.
"Baiklah." Raja Jones masuk ke kamar mandi ingin membersihkan dirinya. Sementara putri Mano sudah di layani oleh tiga orang peri dengan memandikan tubuhnya dengan aroma parfum yang sangat menggoda dan mendadani dirinya seperti bidadari yang sangat cantik dengan gaun yang tidak ada di dunia ini.
Harum tubuh putri Mano tercium oleh suaminya di dalam kamar mandi sana. Raja Jones keluar dari kamar mandi dan melihat istrinya sudah sangat cantik dengan gaun yang sangat indah. Ingin rasanya Raja Jones menanyakan kepada istrinya tentang penampilan istrinya yang sangat memukau namun ia harus menahan dirinya agar tidak boleh bertanya.
"Kamu terlihat sangat cantik Mano. Pasti semua orang sangat iri denganku jika aku berjalan denganmu." Ucap raja Jones memberikan lengannya untuk digandeng oleh istrinya.
Saat keluar dari kamarnya, semua pelayan yang baru pertama kali melihat istri sang raja begitu terpesona dengan kecantikan putri Mano. Mereka seakan melihat bidadari surga saat ini karena sulit untuk menemukan cela pas gadis itu.
Mano tersenyum sekilas kepada para pelayan suaminya laku kembali fokus pada sang suami. Ketika tiba di taman, banyak sekali bunga yang awalnya masih menguncup, tiba-tiba bermekaran saat melihat putri Magnolia.
Belum lagi kupu-kupu yang awalnya terbang ke sana kemari mencari putik dari bunga untuk mereka hinggap, langsung menghampiri putri Mano dengan sikap hormat mereka dengan mengelilingi tubuh Mano seakan sedang memberikan penghormatan untuk Mano.
Itu baru kupu-kupu, belum lagi burung perkutut yang awalnya ikut terbang dan singgah di setiap pepohonan, begitu melihat putri Mano, burung-burung itu membentuk formasi dengan menundukkan kepala mereka seakan sedang memberikan hormat kepada putri Mano. Hanya Mano saja yang mengerti arti dari penghormatan binatang unggas itu pada dirinya.
Lagi-lagi raja Jones merasa ada yang aneh dengan istrinya. Kenapa dua jenis binatang itu mengelilingi tubuh istrinya seakan sedang memberikan hormat mereka pada putri Mano.
"Bagaimana caraku untuk mengetahui siapa istriku ini? Ini seperti misteri gaib yang tidak bisa ditelusuri oleh para prajurit istana atau orang-orang kepercayaan ku, sekalipun itu adalah panglima kerajaan sekalipun." Batin raja.
Raja memetik bunga lalu memberikan kepada istrinya yang menyambutnya dengan senyuman." Manolia..! Kita belum sarapan pagi sejak tadi. Sebaiknya kita sarapan pagi di taman." Ucap raja Jones.
Keduanya kembali lagi ke pekarangan istana di mana sarapan sudah dihidangkan oleh para pelayan. Putri Manolia memerintahkan perinya untuk menggantikan hidangan itu dengan dengan hidangan lezat dari khayangan karena putri Manolia tidak bisa menikmati makanan yang dibuat oleh manusia.
Dalam sekejap, para peri sibuk di meja makan itu untuk menggantikan menu makanan yang mereka bawa dari khayangan dengan menggunakan tongkat sihir mereka.
Raja duduk di meja makan itu dan putri Manolia melayani suaminya lalu untuk dirinya sendiri. Makanan itu tidak membuat raja kenyang. Ia terus menerus meminta untuk ditambahkan karena kelezatan makanan itu.
"Tumben bagian dapur istana memasak makanan selezat ini membuat aku tidak ingin berhenti makan." Ucap Raja lirih.
"Apakah kamu suka dengan makanan ini, sayang?" Tanya putri Magnolia sambil mengulum senyumnya.
"Sangat suka. Tapi, aku tidak ingin sampai gemuk jika makan sebanyak ini barusan." Imbuh Raja.
"Makanan ini tidak akan membuatmu gemuk. Dan aku akan memastikan tubuhmu tetap stabil seperti ini." Balas putri Manolia.
"Putri Manolia! Sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang ada di isi kepalaku, tapi mengingat persyaratan yang diajukan ayahmu, aku jadi sangat tertekan menghadapimu. Apakah aku tidak boleh menanyakan hal yang sepele sekalipun padamu, seperti...-"
"Stop...! Jangan dilanjutkan. Kamu tidak diijinkan untuk bertanya walaupun itu hal yang sangat ringan dan tak berarti apapun me menurut pandanganmu." Sela putri Mano.
Raja mulai jengah dengan keadaan ini. Ia merasa istrinya yang lebih monopoli dirinya walaupun tidak secara harafiah seperti mengambil alih kekuasaannya ataupun yang berhubungan dengan urusan kerajaan sekalipun. Namun interaksi mereka sebagai suami istri dengan melontarkan pertanyaan ringan tidak diijinkan membuat raja merasa sulit untuk bernafas.
"Putri Manolia. Aku tahu persyaratan ayahmu sangat bertentangan sekali dengan kehidupan manusia yang lazim di lakukan setiap saat sebagai manusia normal.
Tapi bagaimana caranya aku tahu kamu sakit atau tidak? Sudah makan atau belum. Hanya hal-hal seperti itu, apakah tidak boleh aku ajukan pertanyaan sederhana itu?" Protes Raja membuat putri Manolia baru memahaminya keinginan suaminya.
"Hanya itu sajakah permintaanmu, suamiku?"
"Iya, hanya itu. Apakah aku langsung diadili dengan pertanyaan itu?"
Putri Manolia tersenyum. Rupanya suaminya salah paham dengan persyaratan yang diajukan oleh ayahnya.
"Ayah memberikan persyaratan untuk kamu tidak mengajukan pertanyaan padaku jika apa yang aku lakukan menurutmu tidak masuk akal. Itu yang perlu kamu garis bawahi, suamiku." Ucap putri Manolia dengan senyum merekah.
"Apakah kamu bisa memberikan contoh yang lebih spesifik agar aku lebih paham dengan persyaratan itu?"
"Aku akan memberikan peringatan kepadamu jika kamu khilaf." Ucap putri Manolia memenangkan suaminya.
"Baiklah. Aku tidak akan mengajukan pertanyaan berat padamu tapi aku harap jangan membuat aku gila dengan hal-hal aneh karena aku tidak tahu persis latar belakang kehidupanmu." Ucap raja Jonas penuh penekanan pada kalimatnya.
"Aku tidak akan menyulitkan hidupmu kecuali aku melakukan keanehan demi keselamatan hidupmu." Imbuh putri Manolia.
"Apakah kamu mencintaiku, Manolia?"
"Lebih dari nyawaku."
"Kalau begitu, kenapa kamu tidak menggugurkan persyaratan bodoh yang diajukan ayahmu padaku?" Pinta raja Jonas membuat Putri Manolia tersentak.
"Maafkan aku suamiku! Ayahku tidak akan memberikan persyaratan berat itu jika aku tidak berharga untukmu. Jangan terlalu tertipu dengan apa yang terlihat olehmu karena bisa jadi yang kamu lihat tidak seperti tampilan sebenarnya." Ucap putri Manolia terdengar ambigu bagi Raja Jonas.
Kabar kecantikan ratu dari raja Jonas terdengar sampai ke negeri tetangga hingga para Raja yang berkuasa haus akan tahta dan wanita, merasa penasaran dengan putri Manolia.
Mereka ramai-ramai bertamu ke istana raja Jonas yang terkenal paling kaya seantero negeri dengan ketampanan yang di milikinya. Di tambah sekarang ia memiliki seorang istri yang sangat cantik membuat putri Manolia menjadi tersohor seperti nama besar suaminya raja Jonas.
Kabar kedatangan para raja tetangga di ketahui oleh raja Jonas. Suami dari putri Manolia mengadakan perjamuan makan siang untuk para sahabatnya itu yang ia kira akan datang untuk menjalin kerjasama pada bidang tertentu untuk kemajuan wilayah kekuasaan mereka masing-masing.
Kesalahpahaman sang raja yang tidak mengetahui niat busuk para raja tetangganya yang ingin mengusik kehidupan pribadinya.
Mereka sudah duduk bersama raja Jonas sambil menunggu kehadiran sang ratu." Yang mulia Jonas, kami mendengar anda sudah menikah dan kami membawa hadiah pernikahan untuk anda istri. Jika boleh tahu dari mana asal ratu yang anda nikahi itu?" Tanya raja France.
"Istriku hanya orang biasa yang aku temukan di dalam hutan rimba. Dia bukan dari kalangan kerajaan manapun." Jawab raja Jonas apa adanya.
"Apakah kami boleh bertemu dengan ratu, yang mulia?" Pinta raja lainnya.
Tidak lama kemudian, ratu Manolia masuk ke ruangan pertemuan itu, berjalan dengan anggunnya membuat mata para raja tetangga itu terkesima melihat kecantikan putri Manolia tidak seperti kecantikan wanita bumi. Dari mahkota yang ia pakai memancarkan cahaya yang bisa membuat mereka terpukau, apa lagi dilihat satu persatu dari wajah itu.
Manik biru dengan kelopak mata besar. Di tambah hidung mungil nan mancung serta di lengkapi bibir tipis tapi penuh dan agak terbelah bagian tengahnya. Pipi mulus dengan rona merah nampak berkilat seperti ada serbuk berlian dari pipi yang memantul cahaya itu.
Semua Raja tetangga terpesona menatap kagum putri Manolia seakan mewakili kecantikan sejati seorang wanita bumi.
Raja Jonas mulai tidak suka dengan cara para raja itu menatap istrinya dengan pandangan mesum seakan sedang membayangkan bagaimana imajinasi liar mereka bermain nakal di otak mesum itu.
Usai pertemuan itu, para raja tetangga itu melakukan lagi perjalanan pulang ke tempat mereka masing-masing dengan rombongan para prajurit terlatih untuk mengawal sang raja.
Karena melewati hutan rimba, maka mereka di hadang oleh mahluk yang terlihat sangat bening sedang terbang menebas beberapa pengawal yang sedang berjalan di belakang kereta sang raja.
Putri Magnolia masuk ke dalam kereta itu dan duduk di sebelah raja France membuat raja France kaget bukan kepalang.
"Kau...? Bukankah kau ratu Manolia?" Tanya raja France antara terpesona dan juga terlihat syok.
"Apakah kamu menyukaiku, raja France?"
Ratu Manolia memperlihatkan wujud aslinya dengan lidah yang menjulur keluar seperti ular lalu melilit leher raja France membuat raja France tercekik hingga menyemburkan darah segar.
Usai membunuh raja France, ratu Manolia mendatangi raja lainnya yang sempat menatapnya dengan tatapan nakal. Ia memperlakukan hal yang sama pada raja itu dengan mencekik leher korban dengan lidahnya.
Puas membunuh dua raja, putri Manolia segera kembali lagi ke istana sebelum suaminya memasuki kamar mereka. Seperti tidak terjadi apa-apa, putri Manolia menyambut suaminya dengan pakaian tidur yang begitu transparan untuk memancing birahi suaminya.
Raja Jonas yang sedari tadi memendam kecemburuannya pada istrinya menatap tajam wajah Manolia. dengan guratan amarah yang sesaat lagi akan menyembur keluar.
"Apakah kamu bisa berdiam saja di kamarmu tanpa mencari sensasi di depan para tamuku?" Nada suara itu terdengar penuh penekanan membuat putri Mano hanya tersenyum simpul.
"Apakah kamu sedang cemburu padaku suamiku?"
"Aku tidak suka cara mereka menatapmu dengan pandangan mesum yang menjijikkan."
"Mereka hanya sedang mengagumimu milikmu dan itu cukup memuaskan rasa penasaran mereka yang ingin melihatku. Aku hanya ingin mereka mengetahui dan mengakui keberadaan ku di sisimu agar aku tahu seperti apa karakter para sahabat mu yang baik hati itu."
Seringai putri Manolia terlihat menakutkan kala membayangkan lagi kematian dua raja yang begitu lancang memperlakukan dirinya seperti rakyat jelata murahan sebagai istri raja.
"Sekarang bukalah pakaianmu itu! dan tidurlah disamping ku!" Titah raja yang ingin ditenangkan oleh putri Manolia setelah berhadapan dengan tikus got berkedok raja.
"Mereka tidak lebih dari bandit tua yang ingin ku habisi mereka satu persatu." Lirih raja terdengar jelas oleh putri Manolia yang menjawab keluhan suaminya.
"Aku sudah membereskan mereka suamiku. Tidurlah dengan tenang!" Ucap putri Manolia sambil memberikan squishy padat nan sekang miliknya untuk dihisap sang suami yang sudah mabuk menikmati tubuh moleknya.
Raja Jonas menikmati tubuh istrinya malam itu yang sudah membuatnya candu. Putri Manolia merasakan gairahnya yang sudah terbakar kini. Rengekan manjanya mampu membuat sang suami lebih terangsang untuk memberikan kenikmatan lebih pada istrinya.
Walaupun ia belum tahu siapa sebenarnya putri Manolia. Hisapan sang suami mampu membuat ia mengerang kerang keras hingga wajahnya memerah saat merasakan desakan kenikmatan itu datang menghampirinya. Permainan panas suaminya yang membuatnya selalu menginginkan sang suami.
"Akkk..! Manolia. Jangan pernah meninggalkan aku walaupun ayahmu yang memintanya sayang." Ucap raja Jonas ditengah permainan panas mereka.
"Aku tidak akan pergi darimu asalkan kamu tidak terpengaruh dengan hal-hal yang akan aku lakukan di luar nalarmu sebagai manusia biasa." Ucap Manolia.
Keduanya saling mengimbangi permainan panas mereka hingga gelombang kenikmatan itu menyapa keduanya dan menghempaskan cairan kenikmatan membasahi rahim sang istri agar cepat mengandung keturunannya.
Keduanya saling berpagut bibir saat ini sebagai ucapan terimakasih karena sudah terpuaskan oleh keduanya. Malam makin larut berputar lambat merambah dini hari. raja Jonas tidur dalam kedamaian namun tidak dengan Manolia yang tetap terjaga dengan tubuh telanjang berjalan bebas keluar taman samping kamar tidurnya. Ia duduk bersandar di bangku taman sambil membawa minuman segar menikmati cahaya bulan yang saat ini sedang tersenyum padanya.
"Aku tidak tahu sampai kapan rumah tanggaku akan bertahan. Tapi aku sudah terlanjur cinta pada sosok Jonas yang mampu membuat aku bertekuk lutut padanya. Ayah, apakah aku akan menua bersamanya di bumi ini ataukah engkau akan mengambil kembali aku darinya? bagaimana aku bisa bertahan bersamanya jika engkau tidak mencabut persyaratan konyol itu. Aku sangat mencintainya ayah." Lirih putri Manolia sambil terisak.
Malam makin merebak hingga menunjukkan benang putih menjelang fajar. Putri Manolia masuk lagi ke kamarnya dan tidur di sebelah sang Suami yang tiba-tiba memeluknya secara reflek.
"Aku sangat mencintaimu, Jonas. Jika suatu saat aku meninggalkanmu, ketahui satu hal bahwa aku sangat mencintaimu." Ucap putri Manolia lalu memejamkan matanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!