NovelToon NovelToon

Menjadi Suami Dadakan

Awal mula

Waktu telah berlu beberapa tahun kemudian, keluarga Jayakama tetap harmonis. Yuan bersama suaminya tengah hidup bahagia, dan kini tengah dikaruniai sang buah hati kembar. Kebahagiaan mereka cukup sempurna, juga tidak ada badai yang menerpa kehidupannya, dan jauh dari rumor.

Di perjalanan yang sudah sepi dan juga sunyi, sudah jarang sekali ada kendaraan yang lalu lalang di jalanan.

Saat itu juga, Daniel menghentikan mobilnya dengan mengerem secara mendadak. Nahas, perempuan itu harus tertabrak karena kecepatan yang cukup tinggi hingga seorang perempuan harus terpental dan kepalanya menghantam trotoar.

Cepat-cepat Daniel membawa ke rumah sakit dan diikuti oleh saksi di tempat kecelakaan tersebut.

Sampainya di rumah sakit, Daniel begitu khawatir dengan korban karena perbuatannya.

"Bagaimana ini, bagaimana kalau dia luka serius? apa yang harus aku pertanggung jawabkan pada keluarganya." Gumamnya yang begitu gusar dengan keselamatan korban.

Lebih lagi ketika keluarga korban datang, tentu saja tidak bisa mencari pembelaan karena memang dirinya yang bersalah. Bahkan, Daniel sama sekali tidak berani menghubungi keluarganya karena takut akan bertambah masalah. Pasrah dengan nasib, Daniel siap menanggung resiko meski harus berada didalam jeruji besi sekalipun.

" Tuan, saya sudah menghubungi keluarganya, sebentar lagi mereka akan datang."

"Terima kasih ya, Pak. Bapak jangan pergi dulu, setidaknya Bapak menjadi saksi meski saya memang lah yang bersalah. Saya takutnya, akan ada keributan. Percayalah dengan saya, apapun keputusannya nanti, saya akan bertanggung jawab." Jawab Daniel penuh khawatir.

"Baik, Tuan. Saya akan tunggu dari pihak keluarga korban, mungkin sekarang sedang dalam perjalanan." Ucap Bapak tersebut.

Daniel mengangguk sambil mengusap telapak tangannya karena cemas.

"Dimana putriku! dimana dia, Pa?"

"Sabar, Ma, sabar. Ayo kita ke sana. Namanya kecelakaan kita tidak bisa marah-marah begitu." Sahut suaminya sambil mempercepat langkah kakinya.

"Sabar bagaimana, kita hanya mempunyai satu putri, Pa. Mama tidak akan segan-segan memenjarakan pelaku, dia harus di penjara apapun itu." Ucap ibunya korban dengan langkah kaki yang begitu cepat.

Sampainya di depan ruangan yang dimana korban tengah mendapat penanganan, kedua orang tuanya korban langsung berjalan mendekati Daniel yang juga hendak menghampiri ibu dan ayahnya korban.

Sebisa mungkin Daniel memberi penjelasan kepada kedua orang tuanya korban.

"Bagaimana keadaannya putriku? dan dimana pelakunya?" tanya Ibunya korban kepada Daniel.

Dengan perasaan campur aduk, Daniel bingung untuk menjawabnya. Mau bagaimanapun harus berkata jujur.

"Maafkan saya sebelumnya, bahwa saya pelaku yang sudah membuat celaka putrinya kalian."

"Apa! kamu pelakunya."

Saat itu juga, ibunya korban langsung mencengkram kerah bajunya Daniel.

"Kamu! kejam sekali kamu mencelakai putriku, ha!" bentak ibunya korban dengan penuh emosi.

"Lepaskan, Ma, lepaskan. Kita bicarakan dengan kepala dingin." Ucap ayah korban yang tidak ingin terjadi kegaduhan di rumah sakit.

"Maaf, saya akan bertanggung jawab sepenuhnya jika atas putri ibu. Bahkan, sekalipun saya harus di penjara." Jawab Daniel sebisa mungkin untuk bertanggung jawab.

"Tidak semudah itu kamu berkata akan bertanggung jawab kepada putriku. Kamu tahu? satu minggu lagi putriku akan menikah, awas saja kalau sampai terjadi sesuatu pada putriku." Ucap sang ibu korban penuh amarah.

Saat itu juga, datanglah dua anggota polisi di rumah sakit atas laporan dari kakak laki-laki korban yang juga dalam perjalanan ke rumah sakit.

Histeris

"Tangkap pria itu, Pak. Penjarakan dia, karena sudah mencelakai putri saya."

Dengan emosi yang sudah memuncak, ibunya korban langsung menyuruh pak polisi untuk menangkapnya.

"Tahan pria itu, Pak. Amankan pelaku, jangan sampai lolos." Ucap ayah korban yang berusaha untuk tidak membuat gaduh di rumah sakit.

Saat itu juga, polisi langsung memborgol kedua tangan Daniel agar tidak kabur. Kemudian, datanglah kedua kakak laki-laki korban.

"Saya akan bertanggung jawab atas semuanya, dan saya juga siap untuk menanggung resikonya."

"Awas saja kamu, tidak aku biarkan kamu lolos begitu saja. Bawa pria itu ke kantor polisi, sekarang juga." Ancam ibunya korban dan juga meminta kepada pak polisi untuk segera membawa pelaku ke kantor polisi.

"Mari, anda harus di periksa." Ucap pak polisi dan menarik lengannya Daniel.

Kedua kakak laki-laki korban yang baru saja sampai di rumah sakit, semakin mempercepat langkah kakinya karena sudah tidak sabar untuk mengetahui kondisi adiknya.

"Tunggu, Pak Polisi." Panggil kedua kakak laki-laki korban.

"Maaf, pria ini menjadi tersangka atas insiden kecelakaan pada kedua adik kalian. Sekarang akan kami bawa dan sekalian akan diperiksa untuk dimintai keterangan bersama salah satu saksi." Jawab pak polisi.

Daniel yang kondisi tangannya tengah diborgol, sebisa mungkin untuk mengatupkan kedua telapak tangannya tanda meminta maaf.

"Saya minta maaf atas terjadinya kecelakaan yang menimpa adik perempuan kalian. Saya janji akan bertanggungjawab atas semuanya, sekalipun saya harus mendekam di penjara." Ucap Daniel meminta maaf.

"Kamu bilang apa tadi? mau bertanggung jawab katamu. Enak sekali bicara begitu. Awas saja kamu, kalau sampai terjadi sesuatu pada adikku, aku tidak akan memberimu ampun." Jawab kakak pertama korban.

"Satu lagi, kau akan membusuk didalam penjara." Timpal kakak kedua korban ikut memberi ancaman kepada Daniel.

"Maaf, waktunya sudah habis. Kalau boleh, silakan diantara salah satu keluarga korban untuk ikut kami ke kantor polisi, tentu saja untuk memproses berjalannya menyelesaikan masalah ini." Ucap pak polisi.

"Baik, saya yang akan ikut." Jawab kakak pertamanya.

Saat itu juga, Daniel langsung ditarik lengannya dan dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Sedangkan kakak keduanya segera bergegas untuk melihat kondisi adik perempuan kesayangannya.

Daniel yang tidak mempunyai pilihan lain selain menyerahkan diri, juga berharap untuk tidak mendapatkan hukuman yang berat.

Di rumah sakit, seorang kakak korban yang tengah panik dan cemas dengan kondisi adiknya, langsung menghampiri kedua orang tuanya.

"Bagaimana kondisinya Meyla, Ma, Pa?" tanya kakak kedua korban.

"Belum tahu, Vir. Soalnya dari tadi belum ada dokter yang keluar dari ruangan. Mama takut, takut kenapa-kenapa dengan Meyla, Vir." Jawab ibunya yang begitu cemas dan mengkhawatirkan kondisi putrinya.

"Erdan belum tahu 'kan, Ma, Pa? kalau Meyla kecelakaan."

Sang ayah menggelengkan kepalanya.

"Papa belum berani memberinya kabar, takut akan menjadi gaduh. Jadi, kita lihat dulu kondisinya Meyla seperti apa, baru kita memberinya kabar." Ujar sang ayah.

"Pokoknya Virgo tidak akan memberi ampun kepada itu pelaku, harus diberi pelajaran sampai seumur hidupnya tidak bisa dilupakan." Ucap Virgo dengan emosi, juga dengan kedua tangannya yang sudah mengepal kuat.

Baru saja dibicarakan, rupanya sang dokter keluar dari ruangan tersebut.

"Bagaimana keadaan putri kami, Dok?" tanya kedua orang tuanya korban dengan cemas.

Sang dokter mencoba untuk mengatur napasnya sebelum keluarga korban shock.

"Maaf, putri Anda mengalami cidera pada salah satu kaki kanannya. Sepertinya putri Tuan tidak bisa berjalan dengan normal. Sebelumnya saya meminta maaf, dan kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberi pertolongan kepada pasien."

Bagai tersambar petir di siang bolong saat mendengar bahwa Meyla tidak bisa berjalan dengan normal, yang berarti lum_puh.

"Apa! tidak bisa jalan, Dok?" tanya kedua orang tuanya, juga Virgo sebagai kakaknya yang ikut terkejut mendengarnya.

Sang dokter pun menganggukkan kepalanya.

"Benar, putri Tuan harus rutin untuk terapi, serta pengobatan yang tidak boleh diabaikan. Sekarang putri Tuan sudah dipindah ke ruang rawat pasien, silakan jika ingin menemuinya. Kalau begitu kami permisi, masih banyak pasien yang harus kami tangani." Jawab dokter dan bergegas pergi.

"Kau harus menerima hukuman yang cukup berat, hei! pelaku. Hari ini juga aku akan menuntutmu, dan kamu harus mempertanggung jawabkan atas perbuatan kamu kepada adik perempuan kesayanganku." Gumam Virgo sambil mengepalkan kuat pada kedua tangannya.

Karena begitu khawatir dengan kondisi Meyla, kedua orang tuanya bersama kakak keduanya, segera menemui Meyla.

"Aaaaa!" teriak Meyla saat baru tersadar karena efek bius yang sudah habis, dirinya berteriak sekencang mungkin karena salah satu kakinya tidak bisa digerakkan.

"Meyla! Mey! tenangkan pikiran kamu, Nak." Panggil ibunya saat melihat putrinya berteriak histeris.

Kemudian, sang ibu langsung memeluknya.

"Kenapa Meyla tidak mati saja, Ma. Kenapa Meyla harus hidup."

"Jangan bilang seperti itu, Nak. Kamu pasti sembuh, bersabarlah."

"Yang dikatakan Mama kamu ada benarnya, Mey. Bersabarlah, namanya musibah kita tidak bisa mengelak." Ucap sang ayah ikut menimpali.

"Kak Virgo akan menuntut sama orang yang sudah mencelakai kamu. Dalam hitungan menit, orang yang sudah membuatmu cidera akan membusuk di dalam tahanan." Timpal Virgo yang tengah berdiri di dekat adiknya.

Meyla masih menangis sesenggukan, lantaran harus menerima kenyataan pahit yang menimpa dirinya hingga tidak bisa berjalan seperti orang normal lainnya.

Tidak ada pilihan

Proses hukum tetap berjalan, juga tidak bisa diganggu gugat atas permintaan keluarga pihak korban.

Kini, Daniel tengah mendekam di penjara. Bahkan kedua orang tuanya tak bisa melepaskan putranya dari tahanan.

Tidak hanya kedua orang tuanya saja yang sudah berusaha keras, Ferdinan yang sebagai adiknya juga sudah berusaha untuk mencari solusi. Juga, sudah memohon kepada keluarga pihak korban untuk meringankan hukumannya. Namun, usaha Ferdinan tetap gagal.

Daniel yang tengah berada dibalik jeruji tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima nasibnya hingga habis masa tahanannya.

Sedangkan di kediaman keluarga korban kecelakaan tengah dihebohkan dengan pembatalan pernikahan.

"Apa! kamu mau membatalkan pernikahan kita, kenapa, sayang? apa salahku padamu?"

"Apa kamu gak ngaca, kakimu saja sudah cacat, apa yang mau aku perjuangkan dirimu. Yang ada kamu hanya akan membawa kesialanku, nama baikku juga bakal hancur. Bahkan, reputasi ku juga." Jawab Erdan dengan keputusannya harus membatalkan pernikahannya yang tinggal satu hari lagi.

Meyla yang mendengar ucapan dari Erdan, hatinya terasa hancur ketika dirinya harus gagal menikah.

"Enggak! aku gak mau kita gagal menikah, Er. Aku mau kita menikah, titik." Ucap Meyla dengan tangisnya.

"Maaf, kamu cari lelaki lain saja yang mau menikah denganmu, tapi aku tidak akan sudi punya istri yang ca_cat sepertimu, itu sangat memalukan. Juga, bakal membuatku repot saja." Jawab Erdan dengan entengnya dan langsung bergegas pergi.

"Erdan! Er! jangan pergi, jangan membatalkan pernikahan kita, Er. Aku sangat mencintaimu, aku sayang kamu, Er. Aaaaaaa!"

Meyla langsung berteriak kencang setelah memanggil Erdan, lelaki yang akan menjadi suaminya. Namun, karena kaki Meyla yang tidak bisa berjalan dengan normal, membuat Erdan membatalkan pernikahannya yang tinggal satu malam lagi.

Kedua orang tuanya dan juga kedua kakak laki-laki Meyla, pun kaget saat melihat Erdan keluar dari kamar Meyla dengan langkah kakinya yang begitu cepat.

"Kamu mau kemana, Er? gimana dengan pernikahan kalian besok, masih bisa untuk lanjut, 'kan?"

Erdan menggelengkan kepalanya.

"Maaf, aku tidak bisa melanjutkan hubungan ku dengan Meyla sampai di pernikahannya. Hubungan ku dengannya hanya sampai disini saja, permisi. Aku tidak mungkin menikahi wanita ca_cat, yang ada reputasi ku akan hancur. Permisi, aku tidak mau ikut campur lagi. Aku sudah menganggap semuanya berakhir." Jawab Erdan tanpa merasa malu sedikitpun di hadapan keluarga Meyla.

Kedua orang tuanya Meyla maupun kedua kakaknya merasa geram dan sangat kesal saat mendapati Erdan yang begitu entengnya membatalkan pernikahannya.

Saat itu juga, Virgo yang teringat kepada Daniel, tiba-tiba otaknya bekerja dan memikirkan sesuatu.

"Aku tahu jalan keluarnya." Ucap Virgo yang tiba-tiba idenya muncul.

"Jalan keluar, maksud kamu?" tanya kakak pertamanya.

"Jalan keluar, jalan keluar yang bagaimana maksudnya kamu, Vir?" tanya sang ayah ikut menimpali.

"Pelaku yang sudah mencelakai Meyla yang harus menikahinya. Kita sudah tidak punya pilihan lain selain menjodohkan mereka untuk menutupi aib keluarga kita." Jawab Virgo dengan idenya.

"Apa maksudnya menikahkan Meyla sama pelaku? yang benar saja, kamu Vir." Ucap kakaknya.

"Maksudnya biar nama baik keluarga kita tetap baik, dan reputasi kita tidak menjadi buruk. Lagi pula, siapa yang mau menikahi Meyla, kalau bukan lelaki itu yang bernama Daniel." Jawab Virgo.

"Bagaimana, Ma, Pa. Apakah kalian berdua setuju dengan pendapatnya Virgo?"

"Terserah kalian, Mama sudah tidak bisa berpikir lagi. Sekarang juga, Mama akan menemui Meyla untuk menghiburnya." Jawab ibunya yang sudah penat memikirkannya.

Sedangkan Virgo bersama kakak dan ayahnya tengah membahasnya untuk mencari ide dan mencari titik temunya.

"Yang dikatakan Virgo memang ada benarnya juga, Pa. Jalan satu-satunya untuk menjaga nama baik keluarga kita hanyalah dengan cara menikahkan Meyla dengan lelaki yang sudah membuat Meyla cidera." Ucap kakak pertamanya Meyla.

"Tapi bagaimana dengan Meyla, apakah dia tidak akan menolak? Papa merasa kalau Meyla tidak menerimanya."

"Terus, dengan cara apa untuk menutupinya, Pa? kalau bukan dengan cara menikahkan Meyla dengan lelaki yang bernama Daniel. Lagi pula, sepertinya Daniel juga dari keluarga terpandang. Kita tidak akan pernah rugi, karena nanti akan ada yang merawat Meyla." Kata Virgo yang tetap dengan keputusannya.

"Baiklah, Papa akan membicarakannya langsung kepada Meyla. Untuk kalian, segera datangi lelaki itu untuk memenuhi perintah dari kalian." Ucap sang ayah yang akhirnya menyetujuinya.

Tidak ada pilihan lain untuk mencari jalan keluar, akhirnya Meyla akan dipaksa menikah dengan lelaki yang sudah membuatnya cidera. Begitu juga dengan Daniel, dirinya dipaksa untuk menikahi perempuan yang sudah dibuatnya cidera dan harus mempertanggung jawabkan atas perbuatannya.

Meyla yang sedang menangisi nasib buruknya, tak kuasa menahan rasa kecewanya karena harus gagal menikah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!