Novel baru, dilarang spam promo ya, bebas menghujat sepuasnya, tapi mohon untuk tidak memberikan rating buruk. Happy reading all 🙏🙏🙏.
...----------------...
Semilir angin berhembus menggoyangkan dedaun dan menerbangkan helai demi helai rambut Aleena, membuat penampilan gadis itu semakin terlihat cantik. Apalagi perpaduan mini dress berwarna maroon yang begitu kontras dengan kulit tubuhnya yang berwarna kuning langsat.
Dia berdiri dengan tenang dibawah pohon beringin, shoes flat berwarna hitam begitu elegant membungkus kaki indahnya, apalagi dengan tambahan tas selempang kecil di bahunya membuat penampilan gadis itu semakin menawan.
Aleena...
Gadis berusia 20 tahun, yang bekerja di sebuah butik ternama yang cukup terkenal dikota A, memang selalu fashionable. Meskipun kehidupannya tak begitu bagus, tapi gadis itu memiliki kemampuan untuk membuat pakaian biasa menjadi terlihat lebih wah saat dia memakainya.
Hanya bermodalkan gunting, jarum jahit dan juga benang, Aleena mampu memodifikasi pakaian biasa menjadi luar biasa, di tangan gadis itu, bahkan benda yang tidak berguna juga bisa berubah menjadi sesuatu yang mahal. Karena itulah dia begitu disayangi oleh bosnya. Aleena bahkan memiliki ruangan tersendiri di dalam butik itu, dia diberi kesempatan untuk menuangkan segala ide dan juga kemampuannya hingga berhasil menjadi asisten Mayla, sang bos.
Aleena hidup dengan sangat bahagia, meskipun gadis itu hanyalah seorang lulusan SMU, tapi talenta yang dimiliki gadis itu berhasil membuat sang bos begitu mengaguminya hingga memutuskan untuk menjadikan Aleena sebagai salah satu dari asisten kepercayaannya.
Aleena bertunangan dengan seorang pemuda yang bernama Calvin Anderson, dia adalah putra dari Maya Anderson dan David Anderson, yang merupakan salah satu partner kerja sama Mayla, sang bos.
Pertemuan pertama antara Aleena dan Calvin terjadi satu tahun yang lalu, dia yang saat itu ikut menemani Mayla dalam sebuah acara, tanpa sengaja telah menolong Reina Anderson saat pakaiannya tersangkut.
Hingga akhirnya gadis itu mengeluarkan 3 senjata andalannya dari dalam tas, dan berhasil mengubah pakaian Reina yang rusak menjadi semakin cantik dan memukau.
Reina begitu mengagumi kemampuan dari Aleena, hingga akhirnya dia memberitahukan insiden yang menimpa dirinya kepada kedua orang tuanya dan memperkenalkan Aleena sebagai dewi penolongnya.
Calvin langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, Aleena yang merupakan asisten dari seorang pemilik butik ternama itu berhasil mencuri hati sang pemuda hingga terus berusaha keras untuk mengejarnya.
Perjuangan Calvin tak sia-sia, akhirnya Aleena pun luluh dan mau menjadi pacarnya, meskipun keduanya sama-sama sibuk dan jarang memiliki waktu untuk bertemu, nyatanya tak membuat hubungan mereka berdua menjadi hambar, hingga satu tahun kemudian mereka pun bertunangan.
Meski Aleena hanyalah seorang asisten, tapi dia cukup terkenal, selain kemampuannya untuk merombak dan juga menghias pakaian, karena tubuh proporsionalnya, dia juga sering dijadikan model untuk koleksi terbaru butik milik Mayla.
Kehidupan Aleena sangatlah sempurna, meski dia tak bisa disebut kaya, tapi sepertinya cukup untuk membuat gadis mana pun merasa iri dengannya. Selain tubuhnya yang ideal, paras yang cantik, kemampuan yang luar biasa, tunangan yang sangat ganteng dan juga kaya raya dan tentu saja, masa depan yang sangat cemerlang, bahkan Mayla menganggapnya sebagai anak emas.
Sumber dari segala kemewahan dan kekayaan yang terus mengaliri rekeningnya, hingga tanpa ragu-ragu, bos yzng baik hati itu menghadiahkan sebuah rumah pribadi dan juga mobil untuk asisten kesayangannya.
Keberhasilan Aleena disambut baik oleh sang tunangan, dia begitu bangga dengan Aleena yang mampu membuat namanya semakin melambung dan begitu disegani oleh para pengusaha. Siapa yang mengira jika pesta pertunangan Calvin dan Aleena berhasil mendongkrak popularitas dari usaha keluarga Anderson hingga begitu banyak pengusaha yang mengajukan kerja sama.
Mereka berfikir jika nanti Aleena menikah dengan Calvin, gadis itu pasti akan keluar dari butik Mayla dan membantu usaha sang suami. Tapi sepertinya pemikiran mereka harus terhenti saat ini, karena ternyata dibalik sikap lembut dan perhatian Calvin, pemuda itu juga menjalin hubungan dengan salah seorang sahabat Aleena yang bernama Melinda.
Aleena tidak pernah mengetahui kenyataan jika sahabat baik nya telah menikung dia dari belakang, dia begitu percaya pada Calvin dan menganggap jika tunangannya adalah orang yang paling sempurna di dunia, hingga kdjadian hari ini benar-benar membuka mata Aleena.
Gadis itu berdiri di sebuah taman, dia sengaja menyempatkan waktu untuk bisa menemui sahabatnya, namun siapa yang menyangka jika dia akan melihat dan mendengar sesuatu yang akan menghancurkan hatinya.
Aleena tanpa sengaja melihat Calvin sedang duduk berdua dengan Melinda di sebuah kursi tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini, bahkan matanya bisa menilai sejauh mana hubungan diantara kedua orang yang tampak mesra itu, melinda dengan santai menyandarkan kepalanya di bahu Calvin, tangan mereka terlihat saling menggenggam, hingga membuat hati Aleena semakin sakit.
Gadis itu dengan sangat jelas mendengar semua yang diucapkan oleh Melinda dan juga Calvin. Dia bahkan tak perlu meminjam mata ataupun telinga, karena nyatanya pertunjukkan itu terjadi di depan matanya sendiri.
"Jadi kapan kau akan memutuskan Aleena, Calvin? Aku sudah tidak sabar lagi ingin menikah denganmu. Dan ingat, anak ini juga semakin lama akan semakin besar, aku tak mau ada yang beranggapan jika aku hamil tanpa suami." ucap Melinda dengan gaya manjanya, tapi jelas ucapannya menunjukkan penekanan pada Calvin agar segera menikahinya.
"Kamu tenang saja sayang, aku akan segera memutuskan hubunganku dengan dia. Lagi pula yang aku cintai itu kamu, bukan gadis desa yang tak jelas asal usulnya seperti dia. Kalau saja bukan karena kemampuan dia itu, aku juga tak sudi bersikap baik dan berpura-pura mencintainya." ucap Calvin, tangannya mengelus rambut Melinda dengan sangat lembut, sementara bibirnya menyeringai.
'Bagaimana mungkin aku memutuskan Aleena? Dia adalah sumber kekayaan dan juga kepopuleran yang aku miliki saat ini. Dasar gadis bodoh! Mau saja dia aku bohongi. Sepertinya aku harus segera menyingkirkan gadis ini agar tak menghalangi jalanku dengan Aleena.' gumam Calvin dalam hati.
Sementara Melinda semakin mengeratkan genggaman tangannya, senyumnya semakin melebar mendengar ucapan yang meluncur dari mulut Calvin. Tanpa mereka sadari, ada seorang gadis yang sedang menitikkan air matanya, hatinya begitu hancur, bukan hanya karena melihat kemesraan yang dipertontonkan keduanya, tapi juga karena ucapan Calvin yang berhasil membuat hatinya runtuh.
Kedua tangan gadis itu mengepal dengan sangat kuat, seraya menguatkan hatinya. Dia berjalan perlahan mendekati kedua sejoli itu dengan wajah yang merah menahan amarah.
"Jadi seperti ini kelakuanmu dibelakangku tuan Calvin? Aku benar-benar tak menduga jika kau akan menghianatiku, dan kau Melinda! Bukankah kau itu sahabatku? Bagaimana bisa kau berbuat seperti itu padaku? Aku benar-benar kecewa pada kalian!" ucap Aleena yang tiba-tiba saja berdiri dihadapan keduanya, matanya menyorot tajam dengan dada yang bergemuruh.
Calvin tersentak kaget dengan kemunculan gadis itu, sementara Melinda tersenyum penuh kemenangan. Ini adalah rencananya, dia sengaja ingin menghancurkan hubungan Aleena dan Calvin agar dia segera menjadi nyonya Anderson.
Dia mengajak Aleena bertemu dengan alasan sudah lama tidak mengobrol, namun ternyata dia hanya ingin agar Aleena tahu bahwa saat ini Calvin yang dicintainya itu telah memilih dirinya yang jelas-jelas tengah mengandung anak dari hasil hubungan terlarangnya dengan tunangan sang sahabat.
"A-Aleena, aku bisa menjelaskan semuanya!" ucap Calvin seraya melepaskan genggaman tangan Melinda dan berdiri untuk mengejar Aleena yang sudah berlari dengan air mata yang mengucur deras.
Sementara Melinda hanya berdecak kesal melihat sikap Calvin yang seolah takut kehilangan Aleena.
Melihat Calvin yang berusaha mengejar Aleena, Melinda pun segera bangkit dari kursi yang didudukinya, dia berjalan dengan cepat dan menarik pergelangan tangan Calvin, berusaha untuk menahan langkah pemuda itu untuk mengejar Aleena.
"Apa yang kau lakukan Calvin? Bukankah kau telah berjanji untuk menikahiku? Lalu kenapa kau harus mengejar Aleena?" tanya Melinda dengan mata yang menyorot marah.
Calvin berbalik ke arah Melinda, matanya menunjukkan rasa tidak suka atas pertanyaan yang ditujukan olehnya.
"Bukankah kau telah mengetahui jika Aleena adalah tunanganku? jika sampai dia buka mulut, maka habislah semua image yang aku bangun selama ini. Aku sudah bersusah payah untuk mengembangkan bisnis yang diwariskan keluargaku dan hanya karena dekat dengan Aleena, aku berhasil menjalin kerjasama dengan beberapa orang Pengusaha terkenal di kota ini." jawab Calvin
Mendengar jawaban Calvin, Melinda terlihat sangat marah. Siapa Aleena sampai-sampai Calvin terlihat begitu kalut? sedangkan dia Melinda Oktora seorang putri sekaligus Nona muda pemilik perusahaan terbesar di kota itu sanggup memberikan suntikan dana pada perusahaan milik keluarga besar Anderson. Tidak ada yang tidak mungkin bisa dia dapatkan. hanya dengan satu panggilan telepon saja dia bisa mengeluarkan uang sebanyak yang dibutuhkan oleh Calvin.
Akhirnya Melinda pun mencengkram tangan pergelangan tangan Calvin dan menghempaskannya, matanya terlihat melotot dengan wajah yang menghitam. Betapa Calvin tidak menghargai dirinya, Padahal dia telah memberikan segalanya untuk Calvin.
"Kau benar-benar pria bodoh Calvin, Aleena hanyalah gadis biasa. Sedangkan aku? Aku punya segalanya. Aku bisa memberikan apa yang tidak bisa diberikan oleh Aleena, harusnya kau sadar itu!" ucap Melinda dengan marah.
"Apa maksudmu Melinda?" tanya Calvin.
"Aku adalah Putri dari keluarga Oktora, aku seorang penerus sekaligus pewaris utama dan satu-satunya seluruh kekayaan milik keluargaku. Apa pantas jika aku dibandingkan dengan Aleena yang hanya seorang gadis kampung yang tidak tahu diri? Dia hanyalah seorang asisten tak lebih dari babu sedangkan akulah ratunya dan kau ingin menyingkirkan aku hanya demi seorang wanita seperti Aleena?" tanya Melinda dengan sangat geram.
Akhirnya Calvin pun melihat Melinda dengan pandangan yang sangat berbeda, Dia baru saja mengetahui sebuah kenyataan, jika gadis yang selama ini menjadi selingkuhannya, ternyata adalah anak dari orang terkaya nomor 1 di kota itu. Dia pun memutuskan untuk kembali dan meminta maaf pada Melinda.
"Maafkan aku Melinda, Aku hanya takut jika sampai bisnis keluargaku bangkrut hanya karena rumor aku telah menyelingkuhi Aleena dan aku juga tak ingin nama baikmu hancur jika sampai Aleena memberitahu semua orang alasan dari putusnya pertunangan kami." ucap Calvin Seraya memeluk tubuh Melinda.
Mendengar ucapan Calvin apalagi ditambah raut wajahnya yang terlihat sangat khawatir, membuat Melinda akhirnya luluh. Dia pun memaafkan kesalahan Calvin dan membalas pelukannya.
"Aku harap kau tidak akan pernah menghianatiku Calvin, dan untuk masalah bisnis keluargamu, Aku akan segera membicarakannya dengan papaku, agar dia mau membantu untuk mengembangkan bisnismu menjadi semakin besar" ucap Melinda.
"Terima kasih sayang, kamu memang gadis yang paling baik. Aku beruntung bisa mendapatkan gadis sepertimu." ucap Calvin Soraya mengecup dahi Melinda.
Mendapatkan perlakuan lembut dari Calvin, Melinda pun tersenyum hatinya kembali bahagia. Dia tak akan pernah mengalah pada Aleena karena baginya Alina bukanlah apa-apa.
Aleena berlari menuju ke mobilnya, dia ingin segera sampai di rumah, merebahkan seluruh kekecewaan dan rasa sakit yang menggunung di hati. Betapa sesak dadanya, saat mengetahui jika tunangan yang selama ini begitu dia percaya, ternyata telah tega menghianatinya.
Akhirnya Aleena melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi, air mata terus meluncur dengan sangat deras, seolah Langit Runtuh bumi pun hancur di hadapannya, pemuda yang selama ini begitu dia sayangi dan sangat dibanggakan ternyata hanyalah seorang pecundang, dia hanyalah pria tak tahu malu yang dengan teganya menyelingkuhi dirinya bersama sahabatnya sendiri.
Jika saja Calvin dan Melinda berterus terang padanya, mungkin hati Aleena tidak akan sesakit ini. Tapi apalah daya, nasi telah menjadi bubur. Meskipun begitu Aleena tetap saja merasa sangat sakit.
Brum...
Brum...
Akhirnya mobil Aleena pun sampai di pekarangan rumah, dia berjalan dengan langkah yang gontai, matanya terlihat sembab dengan wajah yang merah. perlahan tangan Aleena mengambil kunci dari tasnya, dia membuka pintu dengan perlahan, namun baru saja Aleena memasuki rumah, tiba-tiba seorang pemuda menerobos masuk mengikutinya dan langsung Mengunci pintu.
Pemuda yang tidak dikenal itu dengan cepat memeluk tubuh Aleena, Aleena mencoba untuk berteriak meminta tolong tapi mulutnya dibungkam hingga dia tidak bisa mengeluarkan suaranya. Aleena berontak tapi ternyata tenaganya tidaklah lebih besar dari tenaga pria itu.
"Diam! Aku tidak akan kasar padamu! Aku hanya butuh bantuan saat ini, aku telah dijebak dan aku butuh pelampiasan." ucap pria itu dengan tak tahu malu.
"Lepaskan aku! Apa yang kau inginkan dariku? Kenapa kau memasuki rumahku?" tanya Aleena dengan takut-takut, dia masih berusaha dengan sekuat tenaga untuk bisa lepas dari cengkraman pria itu.
Aleena terus memohon agar pria itu melepaskannya, tapi Malang, ternyata pria yang ada di hadapannya saat ini telah terkena obat perangsang sehingga apapun yang dikatakan Aleena, Tak ada satupun yang diperdulikannya.
Pria itu berusaha untuk menodai kehormatan Aleena, sedangkan Aleena terus berusaha untuk memberontak, dia tak ingin kesucian yang dia jaga selama 20 tahun ternoda hanya karena pria yang tidak dia kenali.
"Lepaskan aku, kumohon," ucap Aleena kembali.
"Diam! aku akan membayar kerugianmu nanti" ucap pria itu seraya merobek pakaian Aleena. Aleena hanya bisa menangis saat tubuhnya dijamah oleh pria tak dikenal, dia tak bisa berbuat apa-apa karena tenaganya tidak sebanding dengan tenaga pria yang saat ini mengungkung dirinya.
Aleena merutuki nasib buruknya, setelah mengetahui jika pria yang selama ini menjadi tunangannya berselingkuh bersama sahabat baiknya, akhirnya dia juga kehilangan kehormatan yang selama ini dijaganya.
Aleena menangis tersedu-sedu, betapa Malang nasib nya, entah kesalahan apa yang telah dia perbuat selama ini, hingga Tuhan mengutuknya. Aleena sakit, dia benar-benar merasa dunia tak adil padanya, sementara pria yang telah puas menjamah tubuhnya itu, langsung memunguti pakaiannya, dia juga dengan tak tahu malunya mengambil ponsel dan memotret wajah Aleena.
"Tak perlu menangis lagi! Aku akan bertanggung jawab padamu!" ucap pria itu seraya memasang kembali pakaiannya dan langsung berjalan menuju pintu keluar dari rumah Aleena.
Aleena berjalan dengan tertatih-tatih menuju ke kamar mandi, menyalakan shower dan mengguyur seluruh tubuhnya dengan air. Dia merasa sangat kotor dan berusaha menggosok seluruh badannya dengan sangat keras untuk menghilangkan bekas pria itu.
Seketika pikirannya langsung melayang tak tentu arah, dia merasa dunia tak lagi berpihak padanya, mungkin kematian lah yang lebih cocok untuknya. Aleena bergegas mengganti pakaiannya, dia berjalan dengan tertatih-tatih menuju hutan hingga pagi menjelang akhirnya Aleena pun sampai di depan sebuah jurang yang sangat curam.
Tangis Alina kembali terdengar, dia terisak... Betapa miris nasibnya, siapa pun yang mendengar ratapannya, pasti akan turut menjatuhkan air mata.
Aleena berusaha menjatuhkan tubuhnya, namun dua sosok muncul dan menarik tubuh Aleena kembali hingga akhirnya dia terselamatkan.
"Apa yang kau lakukan? sebesar apapun dukamu jangan pernah berpikir untuk mengakhiri kehidupanmu seperti ini, kau berharga ingat itu!" ucap Seorang Pria tua yang kini berdiri di hadapan Aleena.
"Bersabarlah nak Tuhan sedang mengujimu jika kau kuat, kau pasti akan tahu betapa Tuhan menyayangimu" ucap seorang wanita tua dengan penuh kelembutan menguatkan hati Aleena.
Tap...
Tap...
Tap...
Seorang pemuda baru saja melangkahkan kakinya menuju sebuah Mansion besar, dia disambut oleh salah seorang pelayannya.
"Tuan muda, Anda baru kembali?"tanyanya.
"Ya." jawab pemuda itu singkat, dia langsung melangkahkan kakinya menuju lantai 2 di mana kamarnya berada. Tak lama kemudian, pemuda itu langsung mengeluarkan ponsel dan menghubungi orang kepercayaannya.
Tuuuuut...
Tuuut...
Panggilan suara pun tersambung, tut... Terdengar suara seseorang di seberang mengangkat panggilan.
📱"Halo Bos." ucap suara di seberang.
📱"Datang ke Mansion dalam waktu 10 menit." ucap pemuda itu.
📱"Baik bos." jawaban dari seberang.
Akhirnya pemuda itu pun segera mematikan panggilan teleponnya, dia meletakkan kembali ponselnya di atas meja dan segera mengambil handuk, kemudian berjalan menuju kamar mandi, dia harus segera menyegarkan kembali tubuhnya setelah td berkeringat.
Tak berselang lama terdengar suara mobil parkir di depan Mansion besar itu, seorang pemuda dengan rambut cepak muncul sambil berlari ke arah Mansion, dia segera melangkahkan kakinya menuju lantai 2, tempat di mana kamar sang bos berada.
Tok...Tok...Tok...
Pintu kamar diketuk dari luar, tak lama pemuda itu pun langsung membuka pintu dan memasuki kamar tempat bosnya berada.
Gemerincik air membuat dia sadar bahwa saat ini orang yang dia tuju sedang berada di kamar mandi, kemudian dia pun segera mendudukkan dirinya di atas sofa yang ada di kamar itu.
Selang beberapa menit kemudian pemuda yang dipanggil Bos itu pun muncul, dengan segera dia berdiri.
"Bos." panggilnya.
"Sepertinya pria tua itu mulai mencari masalah denganku, Lakukan sesuatu secepatnya jangan biarkan dia mendekatiku lagi lain kali." ucap pemuda itu dengan dingin.
"Baik bos." jawab sang kepercayaan.
"Satu lagi Arya," ucapnya Seraya mengambil ponsel yang ada di atas meja, dia menunjukkan gambar seorang gadis kepada orang kepercayaannya yang dia panggil Arya.
"Dia adalah calon nyonya mudamu, jangan biarkan dia mendapatkan masalah apapun. Jika ada yang berani menyentuhnya, walaupun hanya sehelai rambut,kau tahu apa yang harus kau lakukan." ucap si Pemuda itu dengan tegas.
"Oke bos." jawab Arya. Pemuda itu pun segera mengambil ponsel dari tangan bosnya dan melihat gambar calon nyonya mudanya.
Mata pemuda itu membola, dia seakan tak percaya, saat melihat bahwa orang yang disebut calon Nyonya muda oleh Bosnya itu merupakan teman saat dia di sekolah dulu.
"Aleena?" ucap Arya seraya mengucek matanya.
"Siapa Aleena?" tanya si pemuda yang di panggil bos itu seraya mengerutkan keningnya.
"Bukankah ini Aleena?" tanya Arya mengulangi kembali ucapsnnya.
"Apa kau mengenalnya?" tanya si pemuda.
"Tentu saja, dia itu teman satu sekolahku dulu. Setahuku dia bekerja menjadi seorang asisten di salah satu butik besar yang sangat terkenal di kota ini." jawab Arya.
"Apa kau yakin?" pemuda yang dipanggil bos itu seolah tak percaya mendengar ucapan Arya, bagaimana pun gadis yang dia potret itu memiliki rumah yang sangat besar dan juga mobil pribadi, tidak mungkin rasanya jika dia hanya menjadi seorang asisten di butik.
Jika pun benar, sudah pasti gadis itu merupakan seorang nona muda dari keluarga kaya.
"Tentu saja, aku bahkan berteman di sosial media dengannya." ucap Arya.
"Tunjukkan!" pemuda yang dipanggil Bos itu pun seolah penasaran mendengar ucapan Arya, dia segera merebut ponsel milik orang kepercayaannya, dan berselancar di akun sosial media milik Arya.
Dia menuliskan Aleena pada kolom pencarian, hingga akhirnya netranya bisa menangkap gambar dari gadis yang dicarinya dan telah dia klaim sebagai calon Nyonya mudanya.
Arya begitu terkejut, ini adalah pertama kalinya sang bos begitu penasaran terhadap seorang gadis, bahkan selama ini keluarganya berulang kali menjodohkan Bos muda itu dengan beberapa orang gadis cantik putri dari teman-teman sosialita sang mama maupun rekan-rekan bisnis sang papa namun selalu saja ditolaknya.
Bos mudanya itu seolah tidak memiliki ketertarikan sedikitpun terhadap seorang gadis, dia selalu bersikap dingin bahkan tidak ada satu orang pun karyawan wanita di perusahaannya yang berani menatap wajahnya.
Walaupun dia memiliki sejuta pesona ketampanan, tapi tidak bisa membuat orang mengaguminya, mereka dengan terpaksa harus selalu menundukkan matanya saat bertatapan dengan sang Bos muda, selain karena sifatnya yang dingin dan juga kejam, dia juga merupakan orang yang tidak tersentuh.
"Apa-apaan ini? Siapa pemuda ini? Berani sekali dia berdampingan dengan Gadisku!" ucap sang Bos muda itu dengan mata merah, dia terlihat begitu marah saat melihat foto Aleena yang sedang berdiri berdampingan dengan Calvin.
Mendengar pertanyaan dari sang Bos, Arya segera melirik ke arah layar ponselnya, untuk melihat siapa pemuda yang dimaksud oleh sang Bos. Tak lama kemudian Arya pun tersenyum tipis, setelah dia mengetahui identitas dari pemuda itu.
"Sepertinya anda memiliki saingan, bos. Itu adalah tuan muda dari keluarga Anderson, Calvin Anderson." ucap Arya.
"Bagaimana mungkin gadisku mengenal pemuda badjingan itu?" tanya sang Bos.
Arya hanya menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, melihat Betapa posesifnya sang bos saat melihat foto kebersamaan antara Aleena bersama Calvin.
"Suruh seseorang untuk mengawasi Calvin Anderson, Jangan biarkan dia mendekati gadisku lagi!" ucap sang Bos.
Arya pun mengangguk tanpa membantah sedikitpun.
"Dan ingat! Pantau terus calon nyonya mudamu, Jangan biarkan dia mendapatkan kesulitan dan laporkan semua kegiatannya padaku." ucap si Bos Seraya mengambil kaos dari lemari pakaiannya kemudian memakainya.
Arya pun dengan cepat mengambil ponselnya, dia segera menghubungi anak buahnya untuk melaksanakan semua perintah dari sang Bos. Bagaimanapun juga bosnya bukanlah orang yang bisa bersabar, jadi Arya harus dengan cekatan melakukan segala apapun yang diminta oleh sang Bos tanpa disuruh dua kali.
.
.
.
Sementara di tempat lain saat ini, Aleena terduduk diam di sebuah gubuk bersama sepasang paruh baya, dia belum bisa bercerita tentang apa yang terjadi pada dirinya, hingga memutuskan untuk mengakhiri hidup.
Rasa sakit yang mendera batinnya, membuat dia tak lagi memiliki kepercayaan terhadap orang lain. Apalagi setelah mengetahui jika orang-orang yang begitu dia sayangi dan sangat dia percaya telah tega menghianatinya.
Namun, melihat kesabaran dan juga cinta kasih yang diberikan oleh sepasang paruh baya itu, membuat Aleena akhirnya luluh, meski dengan derai air mata, dia menceritakan seluruh tragedi yang menimpa hidupnya.
Sepasang paruh baya itu bernama Lukman dan Sari, mereka telah tinggal selama beberapa waktu di gubuk yang ada dihutan itu, karena merasa sangat sedih, setelah 30 tahun pernikahannya, belum juga di karuniai seorang anak.
Akhirnya mereka pun mengangkat Aleena sebagai putri mereka, dan berjanji akan membantu membalaskan dendam pada Calvin Anderson dan juga pria tak dikenal itu. Bahkan Lukman dengan senang hati, mengajarkan berbagai ilmu beladiri pada Aleena, agar kelak dimasa depan, dia tak perlu lagi merasa takut jika berhadapan dengan pria badjingan.
Aleena kembali ceria, dia mulai melupakan sejarah kelam masa lalu nya dan mulai membuka lembaran baru. Dia mempelajari berbagai macam bela diri sebagai bekal untuk kehidupannya dimasa depan.
Meskipun Lukman menawarkan diri untuk membantu Aleena, nampaknya wanita itu tidak setuju. Dia ingin membalaskan dendam dan juga sakit hatinya sendiri, agar tak lagi dibayang-bayangi oleh ketakutan masa lalunya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!