Pagi itu, Danisha sedang mengenakan hijab di depan meja rias di kamarnya untuk bersiap melakukan rutinitas kesehariannya, ke kampus untuk kuliah dan setelah itu, ia akan bekerja part time sebagai penyiar radio.
" Kak, hari ini on air jam berapa ?" tanya Kirana kepada Danisha.
" On air jam 4 sore " jawab Danisha sambil merapikan hijabnya. " Kenapa Dek ? Request lagu lagi ? " tanya balik Danisha.
" Hehehe kakakku tahu aja sih, teman-teman aku tuh banyak yang titip request lagu Kak " ujar Kirana cengar cengir
" Hmm, kakak ga bisa janji ya.." jawab Danisha
" Ok, kakak berangkat dulu ya, takut telat masuk kelas " lanjut Danisha sambil berlalu dengan membawa tas dan jaketnya.
Kirana mengikuti kakaknya keluar kamar menuju meja makan dan duduk bersama Ayah serta Bunda yang sedang sarapan.
" Ayah, Bunda, Danish berangkat dulu ya.. Danish ada jam siaran sore nanti, jadi sampai rumah malam ya " pamit Danisha.
" Iya sayang, kamu ga sarapan dulu ? " tanya Bunda.
" Tadi Danish sudah makan roti dan minum susu, Bunda " ucap Danisha sambil tersenyum dan mencium tangan Bunda juga Ayah
" Assalaamualaikum "
" Waalaikumsalam " sahut Ayah Bunda dan Kirana bersamaan
" Hati-hati Danish " pesan Ayah
" Siap Yah " jawab Danisha tersenyum dengan tangan memberi hormat
" Kak, jangan lupa ya.." teriak Kirana
" Insya Allah Dek " jawab Danisha setengah berteriak
Setelah memakai helm dan jaket, ia menyalakan mesin motor matic nya, melajukan dengan kecepatan sedang.
Setelah kurang lebih 40 menit perjalanan, sampailah Danisha di kampusnya. Gadis berlesung pipi itu langsung memarkirkan motornya dan bergegas menuju kelas untuk mengikuti mata kuliah pagi ini.
" Danish.."
Danisha menengok ke belakang mencari sumber suara yang memanggil namanya.
" Hai Distha " jawabnya sambil melambaikan tangannya dan tersenyum sumringah melihat sahabatnya.
" Saka dan Prasta mana, Dis ? " tanya Danisha menanyakan dua sahabat lainnya.
" Entahlah, dari tadi aku belum melihat mereka. Apa mungkin udah di kelas ya ? " ujar Distha mengedarkan pandangan ke penjuru kampus. " Eh, kamu nanti ada jam siaran ? " tanya Distha kemudian sambil berjalan beriringan dengan Danisha menuju kelas.
" Hu um, on air jam 4 sore, mau ikut ? "
" Sebenarnya aku pengen ikut, tapi mamaku minta aku ke rumah kak Mitha buat ambil sesuatu " jawab Distha sedih
Danisha tersenyum memperlihatkan lesung pipi nya dan berkata, " Ya udah, next time aja kalo begitu, yuk ah buruan jalannya. Keburu keduluan Pak Heru masuk ". Mereka berjalan setengah berlari menuju kelas kuliah pagi ini.
Sesampainya di kelas, mereka melihat Saka dan Prasta sudah duduk manis di bangku deretan ketiga dari belakang sambil melambaikan tangannya ke Danisha dan Distha.
" Wooyy kalian nih ya.. udah sampai sini ga bilang-bilang. Tumben kalian rajin, " ujar Distha sambil duduk di bangku depan kedua sahabat cowoknya duduk.
" Hehehe.. kalian nyariin kita berdua ? " tanya Prasta cengar cengir
" Astagaaah ni orang suka banget cengar cengir kalo ditanya. Tumben-tumbenan pada rajin, mimpi apa semalam ? " ujar Distha heran
" Ah sudahlah, mending kita lanjutkan ngobrolnya nanti, ok ? " Timpal Danisha serius
Tak berapa lama, Pak Heru dosen mata kuliah Ilmu Kehumasan memasuki kelas dan selanjutnya mereka pun fokus mengikuti perkuliahan itu.
****
Jam 10.00 perkuliahan pagi itu berakhir, Danisha, Distha, Saka & Prasta pun beranjak keluar kelas bersama mahasiswa lainnya.
Saka mengajak tiga sahabatnya ke kantin untuk ngobrol sambil membeli makanan & minuman, karena tadi pagi ia tidak sarapan. Ada selang waktu 1 jam sebelum mata kuliah berikutnya.
" Kalian mau makan & minum apa ? " tanya Saka.
" Aku udah sarapan Ka, minum teh hangat aja deh, " jawab Danisha sambil membetulkan hijabnya.
" Aku juga minum aja, es jeruk ya Ka, " ujar Distha
" Ini kamu yang traktir bro ? Kalo kamu yang traktir, aku mau donk mie instan yang pedes pake telor, " kata Prasta sambil mengerjap-ngerjapkan matanya
" Widih, ngapain mata kamu kek gitu, kelilipan meteor wooyy..! mintanya gratisan mulu, " Saka bergidik melihat Prasta yang mengerjap-ngerjapkan matanya
" Pras, kelakuan kamu ya.. cowok gratisan banget sih.." timpal Danisha sambil memukul lengan Prasta yg duduk di depannya
" Tau ni orang, tiap hari hobby nya minta gratisan mulu, modal dong.. " cibir Distha
" Mumpung ada yang nawarin hehehehe.." jawab Prasta cengengesan
" Bodo ah kelamaan keburu laper ! " Saka beranjak dari tempat duduknya untuk memesan makanan & minuman
" Ka.. wooyy bro, kok gitu.." Prasta buru-buru beranjak menyusul Saka.
Danisha dan Distha tertawa melihat kelakuan 2 cowok sahabatnya itu.
" Danish, nanti kalo siaran tolong puterin lagu Someone to love ya.." pinta Distha
Danisha mengerutkan kedua alisnya menatap sahabatnya, " Again ? ga bosen ? "
" Lagi suka aja ma tuh lagu, " jawab Distha tersenyum malu
" Ada yang jatuh cinta keknya, " celetuk Prasta yang tiba-tiba duduk di depan mereka
" Apaan sih kamu, dasar cowok gratisan..! " kata Distha dengan bibir manyun.
Tak berapa lama Saka datang dengan membawa makanan dan minuman untuknya juga untuk sahabat-sahabatnya.
" Nih, teh manis hangat buat Danish, es jeruk manis buat Distha dan ini mie goreng spesial plus es jeruk manis buat diriku sendiri. Eh iya, ini ada pisang goreng juga, fresh from the oven buat 2 cewek kesayangan," ucap Saka sambil tersenyum manis dan menyodorkan semua makanan & minuman yang dibawanya dalam nampan. Danisha dan Distha serentak mengucapkan terima kasih dengan senyuman manja.
" Lho bro, pesananku mana ? kok ga dibawain sekalian sih, " tanya Prasta sedikit sebal.
" Wooyy ambil sendiri dodol, enak aja emang aku pelayanmu, ish.." gerutu Saka
" wkwkwk.. cowok manja ! " Danisha dan Distha kompak tertawa mengejek Prasta.
Ya seperti itulah Danisha dan ketiga sahabatnya ketika bertemu. Danisha dan Distha menjalin persahabatan sudah sejak lama, sejak mereka masih berseragam putih biru alias SMP. Sedangkan Saka dan Prasta adalah sahabat Danisha sejak di bangku SMA. Mereka berempat mempunyai minat yang sama, kuliah di jurusan ilmu komunikasi. Danisha saat ini juga bekerja part time sebagai penyiar radio di salah satu radio swasta. Sementara Saka mempunyai hobby fotografi sejak di bangku SMA dan saat ini, ia juga bekerja di sebuah Wedding Organizer milik kakaknya tentu saja sebagai fotografer.
Sedangkan Prasta, ia bekerja freelance di sebuah Event Organizer yang dikelola kakak Distha yaitu Kak Mitha. Distha sendiri aktivitasnya hanya kuliah, meskipun sesekali membantu kak Mitha mengurus EO nya. Ya, dibanding Danisha dan Prasta, Saka dan Distha berasal dari keluarga berada, dimana ayah dan ibu mereka mengelola perusahaan keluarga. Sementara keluarga Danisha dan Prasta tergolong sederhana. Ayah Danisha adalah seorang pegawai negeri sipil di instansi pemerintah, sedangkan bunda nya hanyalah ibu rumah tangga yang mempunyai sebuah toko kue kecil. Danisha mempunyai seorang adik perempuan, Kirana Arthasari yang masih duduk di bangku sekolah menengah kelas XII. Sementara ayah Prasta bekerja di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang consumer good dan ibunya seorang guru sekolah dasar.
Meskipun mereka berasal dari keluarga yang berbeda latar belakang, tetapi persahabatan mereka sungguh solid, mereka saling membantu, saling berbagi, saling menguatkan dalam suka maupun duka.
Don't walk behind me, I might not lead
Don't walk in front of me, I might not follow
Please, walk beside me and be My Friend
Tbc
Tepat pukul 13.00 Danisha dan ketiga sahabatnya keluar dari kelas setelah mengikuti perkuliahan jam kedua hari itu.
" Ayo ke masjid, sholat dhuhur dulu, " ajak Danisha kepada ketiga sahabatnya.
" Iya ayo, keburu habis waktunya, " ucap Saka.
Mereka pun segera berjalan menuju masjid yang ada di sebelah barat gedung fakultas Ilmu Komunikasi.
Sesampainya di masjid, mereka segera mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat dhuhur.
Lima belas menit kemudian, Saka dan Prasta telah usai sholat dan sekarang sedang menunggu Danisha dan Distha.
" Kamu langsung pulang Pras ? " tanya Saka sambil memakai sepatunya.
" Keknya aku ke kantor, nih barusan ada wa dari kak Mitha, ada kerjaan yang perlu dibahas, " jawab Prasta. " Kamu sendiri setelah ini langsung pulang ? " Tanya Prasta balik.
" Sepertinya aku pulang dulu, jemput mama baru ke kantor kak Sandra, " jawab Saka.
Sementara itu, Danisha dan Distha juga sudah selesai sholat. Mereka berjalan menghampiri Saka dan Prasta.
" Danish, kamu siaran jam 4 sore kan ? " tanya Saka kepada Danish.
Danisha mengangguk sambil berkata " iya, masih lama. Kalian langsung pulang ? "
" Kita makan dulu yuk, ke tempat biasa.." ajak Saka sambil beranjak dari duduknya.
" Ehm.. gimana ya, aku musti langsung balik nih, ada keperluan ke rumah kak Mitha, " ujar Distha.
" Kamu mau ke rumah kak Mitha, Dis ? " tanya Prasta.
" Iya, kamu mau ke kantor kak Mitha ya Pras ? " Distha balik bertanya.
" Hu um, ada kerjaan yg mau dibahas, " jawab Prasta.
" Iya ada project tuh kemarin kak Mitha bilang, lumayan gedhe Pras " ujar Distha
" Whooaah mantap nih, " timpal Saka sambil menepuk pundak Prasta
" Iya semoga saja, doa in donk, " Kata Prasta sambil tertawa
" Aamiin.. good luck ya Pras, " timpal Danisha turut mendoakan
" So, kita otw sekarang buat makan ? " tanya Danisha
" Sorry ya, aku ga bisa join, ibunda menantiku, aku pulang dulu yaa.. assalamualaikum, " kata Distha berpamitan
" Waalaikumsalam, ok Distha hati-hati yaa.. salam buat mama, " ujar Danisha
" Kamu juga mau langsung balik Pras ? Atau ikut kita dulu ? " tanya Danisha
" Sorry deh, aku musti memenuhi panggilan boss nih, jadi lain kali saja ya.." jawab Prasta sambil cengar cengir seperti biasa.
" Ok lah, kamu hati-hati Pras, jangan ngebut naik motor nya loh ya.. " ujar Danisha memperingatkan Prasta
" Woke deh sista, copy that, " jawab Prasta tertawa dengan mengacungkan jempolnya,
" Aku duluan ya.. Kalian juga hati-hati. Ka, jagain anak manis ini dari godaan cowok-cowok ga jelas ya.. assalamualaikum, " pamit Prasta berlalu sambil tertawa
" Waalaikumsalam, " jawab Saka dan Danisha bersamaan.
" Ish, dasar songong, awas kamu ya.. " ujar Danisha sebal
" Wkwkwk.. songong bener emang tuh anak, " timpal Saka menggeleng-gelengkan kepala.
" Yuk ah, berangkat.. btw, aku pake motor sendiri aja ya Ka, aku entar langsung ke studio, " kata Danisha
" Aku bawa mobil Nish, kamu ga pa pa jalan sendiri ? "
" Ga pa pa lah Ka, daripada entar kamu bolak balik antar aku ke sini lagi, "
" Ya udah yuk " ajak Saka
Danisha tersenyum dan mengangguk.
Mereka pun beranjak berjalan menuju tempat parkir kendaraan masing-masing.
*****
Danisha dan Saka sudah sampai di sebuah cafe langganan mereka yang tidak jauh dari kampus mereka. Hanya membutuhkan 15 menit saja dari kampus ke cafe itu.
Tampak Danisha dan Saka duduk di tempat favorit mereka sambil menatap buku menu yang disodorkan oleh pelayan cafe.
" Saya pesan sop iga dan es jeruk manis ya mbak, " kata Saka kepada pelayan cafe.
" Kamu pesan apa Nish ? "
" Uumm.. apa ya.. sop iga juga deh, tapi minumnya jeruk manis hangat ya mbak, " ucap Danisha
" Baik kak, mohon ditunggu ya.. " jawab si pelayan
" Ga pake lama ya mbak, " kata Saka kemudian sambil tersenyum
Sambil menunggu pesanan datang, mereka pun mengobrol
" Danish, entar kamu siaran sampe jam berapa ? " tanya Saka
" Insya Allah jam 18.00, tapi mungkin jam 20.00 aku baru pulang. Si boss minta kita ngumpul, ga tau ada apa, " jawab Danisha.
" Sakit kepala kamu masih sering kambuh ? " tanya Saka berikutnya
" Sudah ga terlalu sering kok, "
" Kamu jangan telat makan, banyak istirahat Nish, " kata Saka mengingatkan Danisha akan kondisi kesehatannya.
" Pasti Saka, jangan khawatir, I'm ok kok, " jawab Danisha sambil tersenyum manis meyakinkan Saka.
Saka memang khawatir dengan kondisi kesehatan sahabatnya ini. Beberapa bulan lalu, Danisha pingsan di perpustakaan kampus karena sakit kepala yang sudah tak bisa ia tahan. Untunglah disana ada Saka waktu itu, Saka melihat tubuh Danisha sempoyongan sambil kedua tangan memegang kepalanya. Dan Saka lah yang membopong tubuh Danisha saat ia pingsan dan melarikannya ke klinik terdekat. Dari situlah Saka mengetahui bahwa Danisha sering mengalami sakit kepala.
Saka, cowok tinggi rupawan bertubuh atletis ini memang terlihat perhatian sekali kepada Danisha. Banyak orang yang mengira mereka menjalin kasih, tetapi itu semua ditepis mereka berdua. Hubungan mereka hanya sebatas persahabatan. Ada beberapa gadis yang pernah dekat dengan Saka, bahkan ada salah satu gadis kampus yang sempat menjalin kasih dengannya, tetapi baru-baru ini sudah berakhir entah apa sebabnya.
Pelayan cafe datang mengantar pesanan mereka.
" Silahkan kak, selamat menikmati, " kata si pelayan
" Terima kasih, " ucap Danisha dan Saka.
Danisha dan Saka pun menikmati makan siang mereka.
Tiba-tiba handphone Saka berbunyi, diliriknya handphone yang ia letakkan di atas meja terlihat nama Mama, segera ia ambil dan ditekannya tombol hijau untuk menjawab panggilan telpon.
" Assalamualaikum, iya ma, " ucap Saka
" Waalaikumsalam, Ka, kamu dimana ? " tanya Bu Dinda, mama Saka di seberang sana
" Saka masih makan, ma. sebentar lagi on the way jemput mama, " jawab Saka
" Ok kalo begitu, mama tunggu ya, "
" Ok Ma, assalamualaikum, " Saka mengakhiri panggilan telponnya.
Danisha tersenyum, " Mama sehat ya Ka ? udah lama ya ga main ke rumah kamu, "
" Alhamdulillah sehat Nish. Iya loh udah hampir 2 bulan kalian ga main ke rumah, " ucap Saka sambil mengaduk-aduk minumannya.
" Entar diatur deh main ke rumah kamu, kangen sama salad buatan mama kamu, " kata Danisha setelah menyeruput minumannya.
" Boleh boleh, " Saka menjawab sambil tersenyum senang.
" Oh ya, besok dan lusa aku ga ke kampus Nish, ga ada kuliah. Besok aku antar ke studio ya ? Kamu on air jam berapa ? "
" Aku besok on air pagi Ka, ga ada kuliah juga. Lusa aku ada mata kuliah siang. Uummm.. besok kamu ga kerja ? ga usah repot-repot deh Ka, aku biasa berangkat sendiri juga, " kata Danisha
" Ga repot lah Nish, sepulang ngantar kamu aku langsung ke kantor kak Sandra. Jam berapa on air ? " tanya Saka berikutnya sambil memasukkan handphone warna hitam metalik ke dalam sakunya.
" Jam 06.00, ga usah lah Ka, terlalu pagi kamu harus antar aku, " ujar Danisha.
" Ok, jam 05.00 aku dari rumah ya.. fix aku ga merasa repot. Baiklah, udah jam 15.00 lebih nih nanti kamu telat sampai studio, " ucap Saka sambil melihat jam tangan sport nya.
" Baiklah, "
Mereka pun beranjak menuju pintu keluar, tetapi sebelumnya Saka ke kasir untuk membayar semua pesanannya.
Di tempat parkir cafe, Danisha mengambil motor nya dan berpamitan kepada Saka untuk langsung berangkat ke studio.
" Hati-hati Danish, entar aku stay tune di frekuensimu, as usual yaa.., " ujar Saka sembari tersenyum
" Ok deh boss, thank you makan siangnya, kamu juga hati-hati yaa.. see you, assalamualaikum.." pamit Danisha sambil melajukan motornya menuju studio radio tempatnya bekerja.
Saka pun langsung masuk ke dalam mobilnya, menyalakan mesin mobil dan melajukannya menembus jalanan menuju rumahnya.
*******
Kurang lebih 20 menit perjalanan, Danisha sudah sampai di studio radio Dirgantara FM tempat ia bertugas. Buru-buru ia memarkirkan kendaraannya dan berjalan masuk ke dalam studio. Sebelumnya, ia menuju finger print yang berada tak jauh dari pintu masuk studio sekaligus kantor Dirgantara FM. Sepi, gumamnya. Kemudian ia langsung menuju ke ruang penyiar untuk meletakkan tas dan jaketnya. Duduk sebentar, ia mengambil tumbler yang berisi air mineral yang selalu ia bawa dalam tasnya, meneguknya perlahan hingga tersisa setengahnya sambil mengamati white board yang menempel di dinding berhadapan dengan tempat duduknya. Disitu terpampang beberapa spot iklan beserta tanggal/hari dan jam putarnya. Ia meraih kertas kosong dan bolpoin yang ada di sudut mejanya, lalu beranjak mendekati white board itu sambil mencatat dan menandai spot iklan yang harus ia putar pada jam on air nya. Detik berikutnya, ia mengambil handphonenya yang ia simpan didalam tasnya. Dilihatnya ada beberapa pesan WhatsApp masuk. Diantaranya dari adeknya, Kirana yang minta diputarkan lagu. Juga ada pesan masuk dari Saka yang menanyakan apakah ia sudah sampai di studio. Danisha tersenyum membalas pesan Saka bahwa ia sudah berada di studio saat ini. Kemudian ia beranjak keluar menuju studio siaran untuk bersiap on air menggantikan Renata, penyiar sebelumnya.
Tumben sepi, batin Danisha sambil celingukan ke seluruh ruangan.
Tiba-tiba ia dikagetkan dengan sebuah tepukan di bahu nya.
" Hey, nyari siapa Nish ? "
" Astaghfirullah, Renata.. kamu bikin kaget deh, " Danisha berjingkat terkejut
" Heleh, segitunya Nish, kamu sih celingak celinguk ngapain coba, " ujar Renata teman sesama penyiarnya.
" Orang-orang pada kemana semua ? apa sudah pada pulang ? " tanya Danisha
" Sudah, tapi nanti jam 18.00 mereka kesini lagi, perintah boss, " jawab Renata
" Owh pantes, " Danisha mengangguk-anggukkan kepalanya.
" Gih buruan tuh, saatnya kamu on air. Aku mau ke minimarket depan sebentar cari cemilan, kamu mau nitip ? " tanya Renata
" Boleh, seperti biasa ya.. by the way, si Mas Rendra pulang juga ?" tanya Danisha.
" Ada kok di ruangannya, tadi juga dia nyariin kamu, katanya kok tumben kamu belum datang, " jawab Renata tersenyum.
" Owh ok kalo begitu, aku on air dulu ya.." ucap Danisha kemudian buru-buru masuk ke studio siaran. Hmm.. ada apa mas Rendra nyari aku ya ? Ah sudahlah, nanti saja aku tanya dia, gumam Danisha dalam hati.
Masih terdengar suara Tulus 1000 Tahun, lagu terakhir yang diputar Renata, mengiringi berakhirnya jam siarannya sore itu.
Danisha pun duduk di kursi penyiar sambil memasang headphone, melihat computer yang ada di sebelah kiri nya dan jari jemari nya mulai mengutak atik keyboard computer yang berisi play list lagu-lagu yang akan diputarnya selama on air. Selanjutnya ia meraih microphone, meletakkannya beberapa centi di depan mulut nya, berdehem sebentar. Jemarinya berada di atas audio mixer tepatnya di tombol fader lagu dan microphone siap untuk on air.
******
" 86,7 Dirgantara FM, hai hai DG lovers, assalamualaikum & met sore semuanyaa.. Alma Danish hadir lagi sore ini ya buat temenin kamu melepas penat sejenak selama dan setelah beraktivitas hari ini. Ok guys, sore ini kamu bisa request lagu kesayangan kamu, lagu appaaa aja yaa.. lagu-lagu oldiest pun akan Alma putar buat kamu, tapiii.. hehehe ada tapi yaa.. berarti ada syaratnya nih.. iyeesss.. syaratnya adalah kamu bisa request lagu kesayangan kamu dan kasih reason dong kenapa itu jadi lagu kesayangan kamu. Baiklah DG lovers, Alma tunggu request kamu di WhatsApp 08133xxxxxxx daan.. mengawali sua kita sore ini, sebuah single yang hits tahun 2000 an dari Celine Dion berikut ini semoga bisa menjadi semangat buat kalian, don't give up ya dears.. "
🎶🎶
I can read your mind
And I know your story
I see what you're going through, yeah
It's an uphill climb
And I'm feeling sorry
But I know it will come to you, yeah
Don't surrender
Cause you can win
In this thing called love
When you want it the most
There's no easy way out
When you're ready to go
And your heart's left in doubt
Don't give up on your faith
Love comes to those who believe it
And that's the way it is
🎶🎶
Begitulah Danisha mengawali on air nya sore itu. Oh ya, Danisha memang memakai nama Alma Danish untuk nama udara nya 😉 Tuntutan profesi begitu sih kata manager dan penanggung jawab siaran nya.
Sambil menanti pesan masuk dari pendengarnya, ia keluar ruangan menuju pantry untuk mengambil air minum. Tumbler yang ia bawa pun diisinya penuh dengan air mineral hangat. Ketika akan kembali ke ruangan studio siaran, ia berpapasan dengan mas Rendra.
" Hey, tumben kamu datang mepet on air Danish, " sapa dan tanya mas Rendra, manager dan PJ siaran di radio itu.
" Hai Mas, iya sorry.. tadi aku ada kuliah dan makan siang dulu sama teman-teman aku, " jawab Danisha jujur.
" Sama Saka lagi ? " Mas Rendra mengenal sahabat-sahabat Danisha karena mereka sering datang ke studio untuk sekedar mengantar dan melihat Danisha on air.
" Iya Mas, entar jadi ngumpulnya ? Disini or diluar acaranya ? " tanya Danisha
" Rencananya disini aja kok, " jawab Mas Rendra singkat.
" Oh ok kali begitu, eh aku tinggal ya mas, lagunya udah mau habis, hehehe.. " ujar Danisha buru-buru pergi ke ruangan on air lagi.
Danisha masuk dan meletakkan Tumbler minumnya ke meja kecil yang berada dekat rak CD di ruangan itu.
Ia pun melihat pesan-pesan yang masuk di WhatsApp web di layar computer sebelah kirinya. Dan ia tersenyum membaca beberapa pesan yang sudah masuk.
Danisha menurunkan fader lagu di audio mixer dan menaikan fader microphone secara pelan dan bersamaan, selanjutnya mulai lah ia membuka suaranya kembali
" 86,7 Dirgantara FM, That's The Way It Is from Celine Dion baru aja Alma suguhkan buat kamu DG lovers.. So, emang ga semudah itu kalo kita menginginkan sesuatu, apalagi sesuatu itu adalah love.. cinta.. Semua butuh perjuangan dan pengorbanan. Jadi jangan cepat menyerah dan putus asa, tetap percaya dan optimis, jika kalian menemukan cinta berjuanglah dan jangan takut untuk berkorban karena apa, karena cinta itu akan datang kepada kita yang selalu percaya akan cinta itu sendiri.. yups, now saatnya Alma membacakan pesan yg udah masuk di whatsapp kita ( sambil terus cuap-cuap di depan microphone, tangan Danisha mengutak-atik play list di computer mencari lagu yang diminta oleh pendengar setianya, disave dan siap di enter ).
Jreng jreng.. first, dari siapa nih yaa.. Uumm.. ga ada namanya hanya disebutin Pengagum Rahasia, whooaaahh.. asik nih.."
Danisha terkekeh sebentar dan melanjutkan membaca pesan tersebut
Hai aku request lagu Gerimis nya KLa Project versi akustik donk, lagu ini mengingatkan aku sama seseorang yang dekat tapi jauh di hati..
" Eits, biasa nya nih jauh di mata namun dekat di hati, tapi ini sebaliknya yaa.. it's ok lah.. serah yang request, Alma lagi baik hati hehehe.. ditunggu lagunya yaa Pengagum Rahasia.. next ada Kirana Arthasari, "
Kak minta tolong puterin lagu nya Virzha Tentang Rindu ya.. lagi rindu sama teman masa kecil nih..
" And berikutnya ada Distha yang request Someone You Loved by Lewis Capaldi. Alright DG lovers, langsung aja yaa, Alma penuhi permintaan ketiga DG lovers ini, silahkaaan..."
Danisha menekan tombol enter di computer lalu menaikkan fader lagu dan menurunkan fader microphone nya. Selanjutnya ia mengesampingkan microphone menjauhkan dari mulut nya. Kembali matanya tertuju ke layar computer dan mencari lagu request berikutnya, 2 lagu sekaligus. Kemudian ia mulai menyiapkan CD spot iklan untuk diputar setelah 3 lagu tersebut.
🎶🎶
Musim penghujan hadir tanpa pesan
Bawa kenangan lama telah menghilang
Saat yang indah dikau di pelukan
Setiap nafasmu adalah milikku, oh
Surya terpancar dari wajah kita
Bagai menghalau mendung hitam tiba, oh
Sekejap badai datang, mengoyak kedamaian
Segala musnah, lalu gerimis langit pun menangis
Kekasih, andai saja kau mengerti
Harusnya kita mampu lewati itu semua
Dan bukan menyerah untuk berpisah
🎶🎶
Danisha melihat jam dinding di hadapannya, lalu ia beranjak keluar ruangan untuk sholat ashar terlebih dahulu.
Setelah mengambil air wudhu, ia melihat Renata dan Dian duduk di ruang meeting, segera ia menghampiri mereka.
" Hai Dian, udah datang rupanya, " sapa Danisha kepada Dian.
" 10 menit yang lalu Danish, " jawab Dian sambil tersenyum. Dian ini karyawan di bagian marketing, penarik iklan ☺️
" Ren, aku mau sholat dulu, as usual ya.. please help me on the studio, " pinta Danisha.
" Ok sist, no problem.." ucap Renata sambil tersenyum dan beranjak menuju ruang siaran bersama Dian.
Ya, Danisha meminta tolong Renata untuk memantau lagu dan iklan yang akan diputar berikutnya serta berjaga barangkali ada telepon yang masuk sementara Danisha sholat.
Cinta itu untuk diperjuangkan
Dalam cinta tak ada kata menyerah
Sesulit apapun rintangan yang menghadang
Sebesar apapun badai yang menerjang
Cinta tetaplah cinta
Dia datang dan hadir untuk mereka yang percaya akan cinta itu sendiri
Tbc
Helloow beloved readers.. 😍 happy reading yaa.. ini karya pertamaku di NT, masih receh 🤭 hanya ingin menyalurkan apa yang ada di kepala beberapa tahun silam.. ish lama amat penyalurannya 😂 semoga suka yaa.. 😘
Di studio sudah mulai ramai dengan datangnya personil kru radio Dirgantara FM, para penyiar dan marketing.
Adzan maghrib baru saja usai berkumandang, Danisha memutar lagu religius Bimbo, Sajadah Panjang. Ketika ia akan beranjak, tiba-tiba pintu terbuka dan seseorang masuk menyapa Danisha.
" Hey sist, gimana kabar Lo, "
" Hey Bang Hendra, kapan balik dari Jakarta ? Gitu ya, pulang ke Jakarta ga pamit sama aku, " ujar Danisha sambil memukul pelan lengan cowok itu.
Hendra terkekeh, " Sorry sist, mendadak nyokap minta gue pulang, bokap lagi sakit. Jadi gue buru-buru berangkatnya, cuma Mas Rendra yang tahu, " jelas Hendra
" Trus, sekarang ayah Abang udah sehat ? " tanya Danisha balik
" Alhamdulillah udah mendingan, " jawab Hendra. " Eh, Lo ga sholat nih ? "
" Iya ini mau sholat, bisa tolong standby disini bentar ya bang.. biasaa.." ujar Danisha meminta tolong Hendra untuk standby on air lagu atau iklan selagi ia sholat.
" No problem, sana Lo sholat dulu gih, " kata Hendra kemudian.
" Siip.. aku tinggal dulu yaa.. thanks bang, " Danisha segera keluar ruang siaran untuk mengambil air wudhu dan sholat.
Di ruang tamu nampak Renata, Dian dan Pak Didik, security di tempat itu sedang ngobrol.
Danisha hanya melambaikan tangan dan tersenyum kepada mereka.
Setelah selesai sholat, Danisha segera kembali ke ruang siaran untuk menuntaskan tugasnya, tinggal 25 menit lagi. Ia masih membuka dan menerima 1 panggilan telepon dari pendengarnya untuk request lagu secara langsung.
" Thank you bang dah bantuin Danish, " ucap Danisha.
" My pleasure sist, " ujar Hendra tersenyum.
" Abang siaran malam ini ya ? " tanya Danisha
" Hu um entar jam 10. Aku tinggal ya, mau menghadap boss Rendra dulu, sampai nanti, " jawab Hendra sambil beranjak dari tempat duduknya.
Danisha yang sudah bersiap cuap-cuap hanya mengacungkan jempolnya ke Hendra sambil tersenyum.
" Thank you buat kalian yang masih stay tune di 86,7 Dirgantara FM bareng Alma disini. Uumm.. kebersamaan kita tinggal 20 menit lagi, Alma masih menerima 1 request lagi deh by telepon yaa.. cuss mainkan jari kalian tekan nomor 990xxxx buat request lagu kesayangan kamu.. " ( backsound lagu Puisi dari Jikustik mengalun pelan )
Alma sudah menaikkan tombol fader telepon supaya terdengar telepon masuk.
Kriiiing...
" Hallo, met malam Dirgantara FM dengan Alma. Dari siapa & dimana ? "
" Malam, hai Alma.. ini Viko di Surabaya aja ga jauh-jauh kok, " kekehnya di seberang. " Aku suka lagu I'm Yours, tolong diputar ya.. lagunya buat Alma seorang.. "
" Hahaaayyy... Alma tersanjung loh Viko, hehehe.. thank you ya.. I'm Yours by Jason Mraz kaan.. ok Viko, segera meluncur Jason Mraz nya, pls wait yaa.. "
" Ok Alma, thank you.. "
Alma menurunkan tombol fader teleponnya.
" Waaahhh Viko baik banget yaa.. lagunya buat Alma seorang.. trus yg lain tutup telinga donk Viko..." Danisha terkekeh dan segera memutarkan lagu yang sudah direquest pendengarnya tadi.
🎶🎶
Well you done done me and you bet I felt it
I tried to be chill but you're so hot that I melted
I fell right through the cracks
And now I'm trying to get back
Before the cool done run out
I'll be giving it my best-est
And nothing's going to stop me but divine intervention
I reckon it's again my turn
To win some or learn some
But I won't hesitate no more, no more
It cannot wait, I'm yours
..........
🎶🎶
" Ok DG lovers, ga terasa ya sdh 2 jam Alma temani kalian disini 86,7 Dirgantara FM buat dengerin lagu-lagu kesayangan & kenangan kalian. Alma mau pamit dulu ya guys, setelah ini ada Andhika yang akan temani kalian. 2 jam ke depan kalian bisa sharing sama Andhika soal apa aja yaa.. so keep stay tune & don't go anywhere.. single terakhir buat kalian from Ada Band, Pura-Pura Cinta. Alma Danish pamit, selamat petang, sampai ketemu besok pagi & wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh ( fade out microphone & fade in lagu ). "
Alhamdulillah, selesai sudah tugas hari ini, gumam Danisha. Ia pun membereskan meja siaran, dibawanya kertas & bolpoin yang ada di hadapannya, juga tumbler yg ia letakkan di meja dekat rak CD tadi sembari melihat keluar sekilas dari jendela kaca besar pembatas ruang siaran dengan ruang tamu, terlihat ramai teman-temannya yang sudah datang untuk kumpul bareng atas instruksi Mas Rendra, sang manager & PJ siaran.
Andhika membuka pintu ruang siaran sedikit terburu-buru.
Danisha menyapanya, " Hai, Dhika. Habis darimana, kok baru nongol, ".
" Tadi disuruh boss beli makanan, trus lanjut sholat, jadinya kek gini, buru-buru Nish, " jawab Andhika sambil berdecih & geleng-geleng kepala.
" Kok ga delivery aja sih, " ujar Danisha.
" Ga tau si boss, " kata Andhika mengedikkan bahunya.
Danisha tersenyum dan berkata, " Ya ngerti lah gimana dia.. ok, aku keluar dulu ya.. "
Danisha keluar ruang siaran, menyapa teman-teman kerjanya.
" Kak Ella, apa kabar ? Lama ga ketemu Kak, " sapa Danisha kepada Ella, salah satu penyiar paling senior Dirgantara FM.
" Kabar baik Danish, iya seminggu ini kamu siaran sore terus ya.. aku pulang kamunya datang, hehehe.. " jawab Ella sambil tersenyum lebar
" Iya Kak, hehehe.. ini sebenarnya ada acara apa Kak ? Tumben Mas Rendra ngumpulin kita malam gini, " tanya Danisha penasaran.
Ella menghela napas dan terkekeh pelan, " Mas Rendra 2 hari ke depan mau ke luar kota, sementara bulan depan kita mau ada event hari jadi DG FM, nah big boss Pak Andre maunya Minggu ini kita sudah bisa menetapkan konsep acaranya. Makanya kita dikumpulin sekarang ini, " jelas Ella setengah berbisik, mungkin takut kedengaran Mas Rendra.
Danisha manggut-manggut sambil membulatkan kedua bibirnya, " Oooh begitu, "
" Ayo semua, kumpul di ruang meeting, " Mas Rendra sedikit berteriak mengajak kita segera ke ruang meeting.
Dengan cepat seluruh kru yang sudah hadir di tempat itu beranjak ke ruang meeting yang berada di sebelah kiri ruangan Mas Rendra.
Ruangan itu memang tidak terlalu besar tetapi lebih besar dari ruangan lain yang ada di bangunan itu. Tidak semua yang hadir duduk, ada beberapa orang yang berdiri karena keterbatasan tempat duduk.
Danisha duduk di sebelah Kak Ella dan Renata, agak sedikit berdesakan 🤭 (kek di angkot aja 😂).
" Ok, assalamualaikum dan selamat malam semua.. thank you sudah hadir di pertemuan kita malam ini. Sorry ya kalo pertemuannya malam begini, karena 2 hari ke depan saya harus ke luar kota. Mungkin ada beberapa diantara kalian yang belum tahu agenda pertemuan kita malam ini, " Mas Rendra menghela napas sebentar sambil menatap sebuah agenda yg ia letakkan di hadapannya.
" Bulan depan adalah hari jadi Dirgantara FM ke 5, kita akan adakan event off air atas permintaan Pak Andre. Saya minta pendapat dan ide dari kalian semua mengenai konsep acara ini. Dari saya sendiri sih, acaranya off air meet & great kita dengan para pendengar dan pengiklan. Gimana menurut kalian ? " lanjut Mas Rendra menjelaskan sekaligus meminta pendapat kru nya.
Sesaat semua yang hadir terdiam.
" Kak Ella ada ide ? " tanya Mas Rendra.
" Ide Mas Rendra bagus sih, meet & great, aku setuju, " kata Kak Ella.
Meskipun Kak Ella usianya lebih tua dari Mas Rendra, ia terbiasa memanggil Mas Rendra dengan sebutan 'Mas' di depannya. Biar bagaimanapun, Mas Rendra adalah atasannya yang harus dihormati.
Sementara Mas Rendra, meskipun ia atasan Kak Ella, ia tetap memanggil Kak Ella dengan embel-embel 'Kak', karena secara usia, memang usia Kak Ella lebih tua dari Mas Rendra.
Mereka berdua adalah senior di radio Dirgantara FM.
Kak Ella sudah hampir 5 tahun sebagai penyiar, hampir seusia radio ini. Ia menjadi penyiar sejak kuliah semester akhir hingga saat ini sudah menikah dan memiliki seorang anak. Ia bukan lagi part time announcer, kedudukannya disini sekarang sebagai koordinator penyiar. Ia juga tetap sebagai penyiar, namun jam siarannya hanya di pagi atau siang hari.
Mas Rendra pun sama, ia bergabung di radio ini sejak pertama kali radio ini mengudara. Sejak ia di semester awal kuliah. Awalnya juga sama, sebagai part time announcer hingga saat ini sebagai manager dan penanggung jawab siaran.
Dirgantara FM sendiri, memiliki 7 penyiar radio baik itu part timer maupun full timer termasuk Danisha. Ada juga tim marketing yang terdiri dari 3 orang, 3 orang di bagian admin dan keuangan, seorang office boy dan 2 orang security.
Danisha sendiri bergabung di radio ini 6 bulan yang lalu. Awalnya ia iseng mengirimkan CV ke radio ini atas informasi dari Saka yang kebetulan mengenal Kak Ella sebagai sahabat kakaknya, Sandra.
" Thank you Kak Ella, yang lain gimana ? Dian, Danish, Renata, Hendra.. dari tim marketing gimana ? " tanya Mas Rendra kemudian.
Danish, Renata dan Hendra serempak menjawab setuju.
" Dian, gimana menurut kamu selaku koordinator marketing ? Ini penting loh, kalian yang menarik iklan sebagai pendapatan utama radio ini. Kalo ga ada iklan, matilah kita.. Pak Andre bakal ga kasih kita gaji, " kata Mas Rendra tertawa. Semua yang hadir juga ikut tertawa mendengar perkataan Mas Rendy.
Dian pun tersenyum dan berkata, " Siap Mas, nanti kami kondisikan. "
" Waah mantap ini, Mas.." timpal Kak Ella & Renata bersamaan. Mereka pun tertawa saling berpandangan.
Tiba-tiba Danisha mengacungkan tangannya dan berkata, " Uumm.. maaf Mas, meet & great itu acara off air kan, untuk acara on air nya gimana Mas ? Apa tidak ada event khusus misalkan kuis atau apa gitu.. ? "
" Yup ! Lo bener Danish, ulang tahun gitu loh, masa kita ga bagi-bagi hadiah di on air, lempeng gitu aja.. " celetuk Hendra kemudian.
" Ok, ide kamu bagus Danish, saya setuju, lainnya gimana ? " Mas Rendra tersenyum dan meminta persetujuan semua yang hadir.
" Setuju Mas.. " jawab semuanya
" So, sudah kita sepakati bersama ya.. konsep acara nya. Untuk pelaksanaannya nanti kita bahas lagi setelah saya balik dari luar kota. Thank you semuanya.. " kata Mas Rendra mengakhiri pertemuan.
" Btw, itu di meja ruang tengah makanan nya jangan dianggurin lah.. yuk dimakan bareng-bareng, " katanya kemudian sambil beranjak dari tempat duduknya.
Semua kru pun berhamburan keluar ruang meeting menuju meja di ruang tengah yang sudah tersaji beberapa jenis makanan, ada martabak telur, martabak manis, singkong keju, ada juga kue-kue basah, seperti lemper dan risoles.
Kami menikmati makanan sambil ngobrol dan bercanda, sambil sesekali menggoda Andhika yang bertugas siaran saat itu. Andhika yang agak pendiam ini, hanya cengar cengir dan sesekali terkekeh dengan ledekan teman-temannya.
Handphone Danisha berdering, nada panggilan masuk. Dilihatnya siapa yang menelponnya, Saka.
Danisha menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan telepon dari Saka.
" Assalamualaikum Ka, "
" Waalaikumsalam, Danish. Kamu masih di studio ? " tanya Saka
" Iya Ka, ini juga udah kelar. 15 menit lagi lah on the way pulang. Ada apa Ka ? "
" Aku jemput & antar kamu pulang ya.. kebetulan aku udah di minimarket depan studio, " kata Saka
" Huh ? Kamu di minimarket seberang ? " tanya Danisha terkejut dan buru-buru beranjak ke depan untuk melihat keberadaan Saka di seberang studio.
" Iya, tadi kebetulan aku lewat sini. Ini aku mau menyeberang ke tempatmu, bye.." kata Saka kemudian menutup panggilan teleponnya.
Danisha memasukkan handphone nya ke dalam saku celana denim nya, lalu membuka pintu dan dilihatnya Saka sudah berada di halaman studio radio Dirgantara FM.
Sambil tersenyum, Danisha menghampiri Saka.
" Kamu ngapain sih kesini ? Aku kan bawa motor Ka, masa motorku mau ditinggal disini, " ujar Danisha sedikit protes dengan tindakan Saka.
" Kan ga pa pa ditinggal disini, ada security kok, pasti aman lah.." ucap Saka santai.
" Lagian besok pagi aku juga antar kamu ke sini, " lanjut Saka.
Danisha menghela napas dalam, wajahnya sedikit cemberut.
" Widiih..! jelek banget muka kamu kalo gitu Danisha, " ejek Saka sambil terkekeh
" Aku ga mau kamu repot Saka.." ujar Danisha dengan mata setengah melotot.
Saka tertawa melihatnya sambil memegang puncak kepala Danisha dan berkata, " Kamu nih kek sama siapa aja sih bilang gitu. Udah ah.. ayo pulang kalo memang sudah kelar acaranya. Udah malam loh ini. "
" Baiklah, sebentar aku ambil barang-barangku dulu dan berpamitan sama mereka. Kamu masuk aja, tunggu di dalam, " kata Danisha pasrah. Ia tahu, Saka ga mau penolakan kalo sudah begini dan ia sendiri sudah malas berdebat karena lelah beraktivitas dari pagi hingga malam.
Tanpa mereka sadari, di dalam studio, ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dengan tatapan serius. Pria itu menghela napas berat kemudian berlalu dari tempat ia berdiri menuju ruangannya yang berada di dekat ruang meeting.
Danisha dan Saka pun masuk ke dalam studio. Saka tersenyum menyapa teman-teman Danisha.
" Lho Saka, kok udah disini aja. Hahaayy.. pasti jemput Danish ya.." dengan senyum menggoda, Kak Ella menyapa Saka.
" Eh iya Kak. Kakak apa kabar ? Lama ga ketemu, " ucap Saka sedikit gugup.
" Baik Ka, iya udah lama ya aku ga ketemu kamu juga kakak kamu. Sandra dan Tante Dinda apa kabarnya ? "
" Baik Kak. Kakak mau pulang juga ? Sekalian aku antar yuk, " ajak Saka
" Ga usah Ka, kakak udah dijemput tuh di depan sama Mas Arvin, " jawab Kak Ella sambil menunjuk keluar.
" Owh ya udah, hati-hati ya Kak. Salam buat Mas Arvin, " ucap Saka
" Ok, aku duluan ya.. eh itu si Danish keknya masih di ruangan Mas Rendra, lagi pamitan tadi, " kata Kak Ella.
" Iya Kak, aku tunggu disini aja, " ujar Saka.
Setelah Kak Ella pergi, Saka pun duduk di ruang tamu. Disana ada Tomi, office boy yang sudah lumayan dikenal Saka. Tomi beranjak ke dalam sambil tersenyum ke arah Saka. Beberapa saat kemudian, ia pun kembali ke ruang tamu dengan membawa piring yang berisi beberapa kue.
" Monggo kue nya Mas Saka, " ucap Tomi sambil menyodorkan piring berisi kue itu ke hadapan Saka
" Eh iya Tom, makasih. Kebetulan tadi baru makan, masih kenyang, " jawab Saka sambil memegang perutnya.
Beberapa teman Danisha terlihat bersiap akan pulang. Mereka saling berpamitan. Hendra melihat Saka, mereka pun tersenyum dan saling menyapa.
" Hai bro, udah lama ? Danish masih di ruangan boss, tunggu yaa.." kata Hendra sambil duduk di sofa seberang Saka.
" Siap Bang, aku belum lama kok, " ujar Saka.
" Bang Hendra siaran malam ini ? " tanya Saka kemudian
" Iya jam 10, dengerin yaa.. biar Abang ada temannya, hehehe.. " jawab Hendra sambil terkekeh
" Boleh Bang. Oh iya sekalian titip motornya Danish disini ya Bang, " kata Saka meminta tolong.
" Siap bro ! Bisa dikondisikan itu, " jawab Hendra mengacungkan jempolnya.
" Thank you Bang, " ujar Saka.
Sementara itu, di ruangan Mas Rendra. Danisha yang sedianya berpamitan pulang, ditahan oleh Mas Rendra yang mengajaknya ngobrol masalah ide nya tadi.
" Aku bisa pulang sekarang ya Mas ? Maaf, sudah ditunggu soalnya. Soal ide tadi, nanti aku buat konsep details nya deh sesuai permintaan Mas Rendra, " ujar Danisha
" Ditunggu Saka ? "
Danisha mengangguk
" Bukannya tadi kamu bawa motor sendiri ya ? " tanya Mas Rendra lagi
" Iya Mas. Motor aku tinggal disini malam ini Mas, besok aku siaran pagi kok, " kata Danisha. " Aku permisi pulang ya Mas, makasih jamuannya, " pamit Danisha sambil tersenyum manis mencetak lesung pipi yg jelas diwajahnya.
Melihat wajah dengan senyum dan lesung pipi Danisha, Mas Rendra pun ikut tersenyum sumringah lalu berkata, " Ya ya.. pulanglah sana ! Jangan lupa konsep details kuis nya, Mas tunggu 2 hari lagi, " ujar Mas Rendra kemudian.
" Insya Allah segera siap, boss ! Hehehe.. aku pamit ya.. assalamualaikum.. " pamit Danisha sambil terkekeh.
" Waalaikumsalam, take care yaa.." jawab Mas Rendra sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
Gadis manis yang berbakat, senyumnya selalu bikin semangat. Eh, kenapa denganku, gumam Mas Rendra sambil senyum-senyum sendiri 🤭
Tbc
** Hahaayyy.. ada apa dengan Mas Hendra yaa 🤔
Thank you yang sudah mampir di sini, yang sudah like, rate & vote karya receh author 😘😘
Maaf lama up nya, thank you sudah bersabar menunggu. Semoga tetap suka yaa & sabar menunggu next eps nya 😘😘 **
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!