Another Story S2
Bab 1
Kalau penasaran sama S1, sila kunjungi akunku. Terima kasih!
Dua insan itu saling menatap. Pemuda berambut emas itu menatap wajah seorang gadis yang tiba-tiba muncul setelah seminggu menghilang.
Dadanya sesak, sakit sekali. Kabar itu menusuk jantungnya.
Jiwoo
Aku bergabung dengan Black Dragon. Kini aku resmi menjadi anggota Black Dragon.
Chifuyu
Sejak kapan kau bergabung dengan kelompok itu?
Jiwoo
Sekitar 3 hari yang lalu.
Chifuyu kaget. Jiwoo yang ada di depannya bukan Jiwoo yang ia kenal.
Jiwoo
Aku tidak bisa hidup di masa lalu itu. Aku harus melanjutkan diriku. Meski sebagai orang jahat.
Mata mereka saling bertemu, mengeluarkan segala rasa yang ditahan hampir seminggu ini.
Jiwoo tersenyum lebar. Entah apa alasannya.
Chifuyu
Kenapa kau melakukan ini?
Chifuyu
Apa kau dipaksa seseorang?
Jiwoo
Tidak ada yang memaksaku.
Jiwoo
Akulah yang memilihnya sendiri.
Chifuyu
Tapi kau bisa menolak ajakan mereka, bukan?
Chifuyu
Kenapa kau tetap menerima ajakan itu?
Jiwoo
Kegelapan yang menarikku jatuh semakin dalam...
Ucapan Jiwoo barusan samar-samar, sehingga membuat Chifiyu tidak bisa mendengarkannya dengan jelas.
Jiwoo
Aku hanya penasaran dengan dunia itu.
Jiwoo
Tidak ada alasan lain.
Chifuyu menghela nafasnya gusar. Ini pertama kalinya dia mendengar alasan yang sedikit berbeda dari biasanya.
Chifuyu
Kau sudah membalas dendam mu.
Chifuyu
Semuanya telah berakhir, Jiwoo...
Jiwoo menatap Chifuyu dalam-dalam, apa yang dimaksudkan dengan kalimatnya barusan.
Jiwoo
Kenapa kau bertanya begitu?
Chifuyu
Aku hanya tidak ingin kau terluka, Jiwoo.
Jiwoo tersenyum penuh arti.
Jiwoo
Setelah dipikir-pikir, aku menyadari sesuatu.
Jiwoo
Kenapa aku masih bergabung dengan kelompok berandal, kenapa aku masih ingin di "sebut" berandal, itu karena dunia itu sendiri.
Jiwoo
Tidak ada cara lain untuk keluar dari dunia itu lagi.
Chifuyu
Dunia yang kau pikirkan itu tidak selalu sama seperti apa yang kau pikirkan.
Chifuyu
Dunia itu lebih gelap dari apapun.
Jiwoo
Aku tahu. Karena itu, aku siap.
Jiwoo
Itulah kenapa aku masih ingin di dunia itu.
Chifuyu
Jiwoo, aku ingin kau mempertimbangkan keputusanmu itu.
Chifuyu
Aku mohon padamu, Jiwoo....
Jiwoo
Lagian aku sudah menerima ajakan itu, aku tidak bisa menariknya lagi.
Tidak ada jawaban dari Chifuyu.
Mereka tetap saling bertukar pandangan, menatap manik yang sebentar lagi akan dirindukan.
Namun, Jiwoo tahu di mana letak kejanggalan itu.
Jiwoo
Kenapa kau seolah menahanku untuk bergabung bersama mereka?
Chifuyu
Itu karena aku tidak ingin kehilangan dirimu.
Jiwoo tersenyum simpul mendengar kalimat yang keluar dari mulut Chifuyu barusan.
Belum sempat ia membalasnya, suara dering ponsel terdengar keras.
Waktu berjalan dengan cepat....
Jiwoo
Ini waktunya aku harus pergi.
Chifuyu
Aku akan merindukan Jiwoo yang selalu memarahiku saat aku lupa mengerjakan tugas sekolahku.
Jiwoo
Ternyata kau suka diceramahi olehku.
Chifuyu
Maafkan aku, Jiwoo.
Jiwoo melangkah lebih dekat ke arah Chifuyu. Ia membuka lebar tangannya, memeluk tubuh Chifuyu yang tak terlalu tinggi.
Jiwoo
Makasih untuk hari itu, Chifuyu.
Jiwoo langsung melepaskan pelukan singkat itu.
Jiwoo
Aku berharap kau terus merindukan omelanku.
Jiwoo
Tolong jaga Peke-j dengan baik, dan tetap berteman dengan Nara.
Jiwoo
Jadilah berandalan yang baik.
Chifuyu
Kenapa kau menyuruhku menjadi berandalan yang baik sedangkan kau juga seorang berandalan?
Chifuyu
Black Dragon itu kelompok berandalan yang berbeda dengan Toman. Kau tahu itu juga, 'kan?
Jiwoo
Maka dari itu aku menyuruhmu untuk menjadi berandalan yang baik.
Jiwoo
Kau tahu apa maksudku, bukan?
Black Dragon dikenal sebagai kelompok berandalan yang sangat kejam. Mereka memukuli semua orang tanpa pandang bulu.
Tanpa berpikir panjang, Jiwoo langsung melesat pergi. Namun, dirinya ditahan oleh teriakan Chifuyu.
Chifuyu
Aku akan terus mencarimu!
Chifuyu
Aku tidak akan pernah lelah mencarimu!
Chifuyu
Kau tidak sendirian, aku akan selalu bersamamu!
Jiwoo sontak terkejut mendengar itu. Dadanya sesak, tubuhnya berat. Ia enggan pergi dari tempat itu.
Ia langsung pergi tanpa melihat wajah Chifuyu yang berusaha teguh itu.
"Gelapnya dunia menyinari ku, seperti burung yang terbang bebas. Aku bebas, bebas untuk hidup."
Bab 2
Jiwoo melihat kematian sang kakak tepat di hadapannya. Namun, sejak kejadian itu ia yakin bahwa kematian itu bukan sekadar "Bun*h diri".
Ia sanggup menggadai apapun yang ia miliki hanya untuk mencari dalang kematian sang kakak. Pada akhirnya ia memutuskan untuk bergabung di sebuah kelompok berandalan.
Kelompok itu mengubah dirinya sendiri menjadi seseorang yang sangat brutal dan kejam, tidak pernah ragu untuk melukai orang lain.
Bahkan ia sanggup menjadi mata-mata untuk kepentingan kelompoknya. Dari situ ia berteman dengan Chifuyu, salah satu anggota Toman.
Sialnya, pembunuh kakaknya merupakan sang atasan yang telah merekrut dirinya. Ia membalaskan rasa kecewa dan kebencian itu.
Dan sampailah ke titik sekarang, gelapnya dunia menarik dirinya semakin dalam. Ia tidak bisa lolos dari dunia itu lagi, dan ikut bergabung dengan kelompok berandalan bernama Black Dragon.
Jiwoo
Aku harus melanjutkan hidupku, meski harus menjadi orang jahat.
Gadis bersurai panjang sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Kini jas sekolah yang ia kenakan berbeda dari sekolah sebelumnya.
Jiwoo
Aku berharap kehidupanku di sekolah baru baik-baik saja.
Jiwoo memutuskan untuk pindah sekolah hanya ingin menutupi identitasnya sebagai seorang anggota berandalan.
Ia telah tiba di sekolah barunya. Suasana saat itu sedikit berbeda. Sekolah tersebut merupakan sekolah khusus perempuan.
Anehnya, semua mata menatapnya aneh. Namun, ia tidak terlalu kaget karena sebelumnya ia telah terbiasa dengan tatapan seperti itu.
Jiwoo
Halo, aku Akashi Jiwoo. Panggil saja Jiwoo. Mohon kerjasamanya.
Aneh, tidak ada respon dari mereka, dan tatapan mata terus menatap dirinya. Mau tak mau Jiwoo langsung menuju ke tempatnya.
Tiba-tiba, seorang siswi menyapanya.
Jiwoo berusaha untuk tetap ramah.
Nayda
Kamu pasti kaget melihat mereka barusan.
Sejujurnya, Jiwoo tidak terlalu khawatir tentang itu. Ia sudah terbiasa dilihat seperti itu.
Nayda
Itu karena rambut birumu.
Jiwoo telah mengerti ke mana pembicaraan mereka. Namun, ia berpura-pura tidak mengerti dan mengikuti alur.
Nayda
Mereka menganggap orang seperti kamu susah diatur. Kata kasarnya, kamu seperti berandalan yang susah diatur.
Jiwoo tidak heran. Apa yang dikatakan Nayda memang benar. Ia memang seorang berandalan.
Nayda
Tapi aku suka rambut birumu.
Seorang guru sedang membolak-balik kertas berisikan nilai-nilai ujian Jiwoo.
Bu guru
Nilai kamu bagus semua.
Bu guru
Saya jadi penasaran, kenapa kamu pindah ke sekolah ini?
Bu guru
Padahal sekolah sebelumnya lebih baik dari sekolah ini.
Tujuan sebenarnya ia bersekolah di sini karena ingin bisa belajar dengan tenang tanpa orang mengetahui siapa dirinya.
Jiwoo
Saya hanya ingin belajar dengan nyaman dan aman. Tidak ada alasan lain.
Bu guru
Saya dengar sekolah itu penuh dengan anak berandalan. Benar, bukan?
Jiwoo terdiam sejenak. Ia merasa dirinya sedang diomongkan.
Jiwoo
Saya tidak begitu tahu tentang itu.
Reflek Jiwoo memegang rambutnya dan mengusapnya perlahan.
Jiwoo
Saya menyukai hal-hal unik yang jarang dilakukan oleh banyak orang, dan juga sebagai bentuk mengapresiasi diri sendiri.
Bu guru
Orang pintar seperti kamu tidak mungkin seperti mereka, 'kan?
Bu guru
Kami tidak perlu khawatir lagi.
Guru itu tertawa pelan seolah ada hal yang lucu barusan.
Bu guru
Semoga kamu betah di sekolah ini.
-Dalam perjalanan pulang-
Sembari menunggu bis yang akan tiba, ia melihat kembali kenangan-kenangan yang ia simpan di galeri ponselnya.
Ia sedikit kaget melihat dirinya yang bahagia bersama teman-temannya. Jujur, ia sangat merindukan momen-momen itu.
Ia melihat banyak sekali fotonya bersama Chifuyu. Ia menjadi teringat kejadian masa lalunya bersama Chifuyu. Mereka berdua sempat akrab.
Jiwoo
Padahal saat itu aku musuhmu.
Ia memutuskan untuk menghubungi Pak Beni, guru di sekolah sebelumnya.
Jiwoo
Aku harus mengucap salam perpisahan kepadanya.
Bab 3
Sembari menunggu bis, ia bermain ponsel lipatnya.
Entah mengapa ia merasakan ada yang sedang memerhatikan dirinya dari kejauhan.
Benar dugaannya, ia melihat beberapa orang yang sedang melihatnya dari kejauhan.
Jiwoo
Aku nggak bisa bernafas kalau begini.
Ia memasukkan ponselnya dan langsung melesat pergi dari sana.
Ia sengaja melakukan itu untuk memastikan apa yang ia duga terbukti benar.
Benar, mereka adalah orang yang memerhatikan Jiwoo dari kejauhan. Jiwoo diikuti oleh mereka.
Sayangnya, gang tersebut ternyata buntu. Dan anehnya lagi, di sana tidak ada Jiwoo.
Padahal mereka lihat jelas bahwa Jiwoo masuk ke gang tersebut.
Orang 3
Kita kehilangan gadis itu.
Orang 1
Kita harus mencari dia.
Semua ini hanya jebakan. Jiwoo telah berada di belakang mereka.
Jiwoo
Kalian tidak perlu susah-susah mencari ku.
Mereka bertiga langsung berbalik badan.
Orang 1
Kau Akashi Jiwoo, bukan?
Orang 2
Ternyata orang yang menghancurkan Padma sombong juga, ya.
Jiwoo
Hei, kenapa kalian membicarakan itu lagi?
Orang 1
Kau terlalu cantik untuk menjadi rekan kami.
Mereka bertiga langsung menyerang Jiwoo. Lantas, Jiwoo langsung menghindar dengan cepat.
Jiwoo
Kalian mau apa dariku?!
Mereka berbadan tinggi dan besar, namun tidak dapat mengalahkan Jiwoo yang kecil dan mungil itu.
Jiwoo
Kalian sengaja untuk kalah.
Orang 1
Kalau iya, kenapa?
Orang 2
Kau tidak akan selamat.
Orang 3
Celakalah kau, Jiwoo.
Benar kata mereka, suara keramaian mulai berdatangan dari belakang.
Jiwoo langsung membelakangi ketiga orang itu dan melihat banyak sekali orang berbadan besar dan kekar.
Jiwoo
Ternyata kalian teman mereka.
Seketika Jiwoo tersenyum saat melihat 2 orang yang muncul dari keramaian.
Jiwoo mengenal mereka berdua.
Kedua orang itu adalah Inui dan Kokonoi dari Black Dragon.
Ketiga orang yang telah jatuh tadi langsung bergabung ke teman-temannya.
Kokonoi
Kekuatanmu melebihi seorang wanita biasanya.
Kokonoi
Kau wanita sungguhan?
Jiwoo
Tutup mulut lebarmu atau aku robek.
Inui
Bergabunglah dengan kami, Jiwoo.
Jiwoo kebingungan. Jadi ini tujuan ketiga orang tadi?
Jiwoo
Kalau nggak ada imbalannya.
Kokonoi
Spesial untukmu, aku beri imbalan.
Jiwoo
Lihat dari seragam kalian, berarti kau benar.
Inui
Aku tidak ingin membuang waktu.
Inui
Cepat katakan apa jawabanmu.
Kokonoi
Bagaimana ini? Padahal kami sudah menggunakan cara halus untuk membawamu.
Jiwoo
Walaupun uang yang kau beri sebanyak pasir di pantai, aku tetap tidak tertarik.
Jiwoo langsung mengerti. Saatnya untuk menunjukkan "iblis" yang sebenarnya.
Mereka menyerang Jiwoo secara serentak. Dengan senjata andalannya, Jiwoo menghabisi mereka.
Jiwoo
Sudahku bilang, kalian tidak tertarik bagiku.
Kokonoi
Rumor itu benar, dia kuat.
Semua anak buahnya jatuh tak tersisa. Begitulah kebrutalan Jiwoo sekarang.
Jiwoo
Kenapa kalian tidak ikut menghajarku?
Jiwoo
Emang bosnya bisa dua?
Mereka tak menjawab. Tak lama, seseorang berbadan kekar dan tinggi muncul di antara mereka.
Jiwoo
Kalau begitu, apa kau bosnya?
Taiju
Benar sekali. Akulah bos mereka.
Jiwoo langsung tersenyum lebar. Seseorang yang tubuh badannya sebesar monster di hadapannya.
Taiju
Kau mengenali kedua anggotaku tapi tidak denganku?
Inui
Kami tidak mau membuang waktu.
Inui
Ayo bergabung dengan Black Dragon, Jiwoo.
Jiwoo
Berarti kau Shiba Taiju?
Orang berbadan kekar itu langsung tersenyum puas.
Taiju
Aku tidak ingin melihat perempuan ada di Black Dragon.
Taiju
Tapi kau berbeda dari perempuan lainnya.
Taiju
Ayo bergabung dengan kami.
Black dragon salah satu kelompok berandalan yang sangat kejam dan brutal. Taiju membentuk anggota mereka seperti membentuk prajurit perang.
Jiwoo
Kalian menarik sekali~
Jiwoo
Apa kalian ingin membawa orang sepertiku?
Jiwoo
Aku tidak suka diatur, kalau kalian mau tahu itu.
Taiju
Aku tidak butuh itu, aku hanya butuh kekuatanmu.
Taiju
Ayo bergabung dengan kami, Jiwoo.
Jiwoo menatap manusia sebesar pohon beringin itu. Tak lama, ia tersenyum penuh arti.
"Apa aku salah? Tidak, bukan?"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!