"Jangan tinggalkan aku Ferdinan, aku mohon." Sherly Lee menangis. "Aku takut sendirian, hanya kau satu satunya orang yang berada disisiku selama ini." sambungnya sambil terisak.
"Kau kira aku hanya sekedar pengasuhmu. Selama tujuh tahun kita tinggal bersama, tapi kau selalu menolak berhubungan intim denganku." bentak Ferdinan.
"Aku hanya membutuhkan pernikahan, kita bisa melakukannya jika kita sudah menikah. Aku mohon maafkan aku, aku hanya menjaga janjiku pada orang tuaku sebelum mereka meninggal." Sherly kembali menangis.
"Persetan dengan janjimu, persetan dengan pernikahan. Aku hanya butuh pembuktian bahwa kau serius denganku. Dan aku sudah memiliki wanita lain yang lebih perhatian daripada dirimu. Bahkan kami sudah tidur bersama." ujar Ferdinan.
Sherly merosot ke lantai, ia terisak sangat keras. Dadanya sangat sakit mendengar pengakuan kekasihnya. "Ya Tuhan...kau anggap apa aku ini. Mengapa kau mengkhianatiku?" ujarnya.
"Kau yang tak pernah menganggapku Sherly. Kau hanya anggap aku sebagai pelindungmu saja. Aku pria normal yang membutuhkan kehangatan, apa kau pikir sekedar ciuman itu cukup. Dan ciuman apa yang kau berikan padaku, kau tak pernah membiarkanku menciummu dengan caraku." bentak Ferdinan.
Sherly semakin terisak. "Kurang apa aku, segalanya aku berikan padamu. Tempat tinggal bahkan uang gajiku setiap bulan, hanya karena aku tak memberikan tubuhku kau ingin meninggalkanku." ujarnya tak percaya.
Ferdinan tertawa. "Kau memang bodoh Sherly, kau pikir selama ini aku mencintaimu, aku hanya memanfaatkanmu. Dan aku sering membawa wanita lain kerumah ini. Ranjangmu sebagai saksi. Permainan panaslah yang aku inginkan." katanya.
Bagai petir yang menyambar, rasa sakit itu kembali menjalar hati Sherly. Ia meraung di lantai. Ia tak sanggup lagi mendengarkan penjelasan Ferdinan. Itu sangat sakit seperti teriris iris pisau dihatinya. Ferdinan meninggalkan Sherly yang sedang terisak dengan koper besarnya. Sherly kembali saat mengingat kedua orang tuanya.
"Mama...papa...Sherly tidak sanggup lagi menahan penderitaan ini, pria itu satu satunya yang Sherly percaya setelah kepergian kalian. Dulu ia sangat baik, menjaga Sherly ketika Sherly kehilangan kalian. Mama...papa...Sherly ingin bersama kalian. Sherly sangat sakit hati. Sherly tidak kuat menahannya." gumamnya sambil terisak.
Kini ia harus menjalani hidup sendiri tanpa Ferdinan lagi. Ia harus berjuang dengan hidupnya. Umurnya sudah 25 tahun, tapi harapan besar bisa menikahi Ferdinan ternyata musnah dalam sehari. Pria itu mengkhianatinya selama ini. Sherly kembali meraung, melampiaskan sakit hatinya. Air matanya sudah tak bisa terbendung lagi.
Ya Tuhan sakit sekali rasanya, benar benar sakit... gumamnya sambil menangis.
*****
"Team 1 disisi kanan, Team 2 disisi kiri, Team 3 dari pintu depan dan Team 4 pintu belakang...Siap..." perintah Tora Sin pada Team Jaguar penggerebekan begal di Tulang Bawang.
"Siap..." jawab seluruh team Jaguar.
Tora Sin adalah Inspektur satu team Jaguar di Tulang Bawang. Sebelum menjadi Inspektur ia adalah seorang polantas kawasan tersebut. Ia kembali teringat kejadian 10 tahun yang lalu.
*****
Flash Back On.
Kecelakaan terjadi di Lintas Sumatera Tulang Bawang, mobil Avanza silver menabrak sebuah truk Fuso hijau. Segera cek lokasi.
Tora Sin masih berumur 23 tahun, ini pertama kalinya ia menangani kasus kecelakaan tragis. Suara rintihan terdengar dari dalam mobil yang ringsek itu. Sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak terjepit di dalam mobil itu. "Tolong selamatkan putriku." ujar seorang wanita di dalam mobil itu.
Tora melihat gadis berumur kurang lebih 15 tahun bersimbah darah di dalam mobil itu. Beberapa menit kemudian mobil ambulan membawa mereka. Tora Sin menyerahkan keadaan di lapangan kepada Ario teman patrolinya. Dan ia mengikuti mobil ambulan tersebut ke rumah sakit. Ayah dari gadis itu meninggal di tempat, sedangkan ibunya meninggal dirumah sakit sejam kemudian, tapi wanita itu sempat membisikkan sesuatu pada Tora.
Tora mendekatkan telinganya. "Tolong jaga putriku." lalu wanita itu menghembuskan nafas terakhirnya.
Sejak saat itu Tora selalu mengikuti gadis cantik itu kemanapun ia pergi. Sampai akhirnya, Tora berhenti melindunginya selama tiga tahun saat gadis itu memiliki kekasih dan tinggal bersamanya.
Flash Back Off.
*****
"Sekarang..." perintah Tora pada anak buahnya.
Mereka menggerebek rumah sang begal. Baku tembak terdengar mengiringi penggerebekan itu. Tersangka memiliki senjata api dan berusaha kabur dari lokasi.
Dorrr...Dorrr...Dorrrr....
Suara tembakan kembali bersautan, tersangka berhasil lolos dan masuk kedalam hutan tebu. Kembali suara tembakan terdengar dengan keras.
Dorrrr...Dorrrr....Dorrrr...
Akhirnya team Jaguar berhasil menangkap tersangka selama satu jam perlawanan. Tora Sin bersama team Jaguar berhasil membawa tiga tersangka yang sudah dilumpuhkan dengan timah panas. Mereka kembali menuju ke markas kasat polresta Tulang Bawang.
*****
Keberhasilan Tora Sin selalu dirayakan dengan makan besar team Jaguar serta doa bersama.
"Sampai kapan Inspektur kita melajang, sekarang sudah berumur 33 tahun." tanya sahabatnya Darko.
"Masih berharap gadis cantik 10 tahun yang lalu saat kecelakaan di Lintas Sumatera Tulang Bawang." goda Ario. Pria itu mengikuti jejak Tora sampai ke team Jaguar.
"Jika kalian terus menggodaku, aku akan membuat kalian pindah ke team polantas lagi." ancam Tora.
"Sialan...tak ada tantangan, lebih baik aku pensiun dini." jawab Ario.
Tora terkekeh. "Kalian jaga saja keluarga kalian, jangan terus terusan menggodaku." ujarnya.
"Aku hanya penasaran pak Inspektur. Kau tampan dan memiliki jabatan tinggi. Apa mau aku kenalkan dengan ibu polwan yang cantik?" tanya Darko.
"Tidak...aku lebih suka wanita dari kalangan biasa." jawab Tora.
"Dan gadis itu adalah gadis 10 tahun yang lalu kan?" ujar Ario.
"Diamlah... tidak ada waktu bercanda soal wanita. Besok kita kembali mengawasi kawasan Mesuji. Kita akan menghadapi begal yang lebih sadis lagi." ujar Tora.
"Ya ampun pak Tora. Biarkan kami bersantai semalam saja. Kau mengingatkan kami pada kematian kami setiap hari." Ario mulai kesal. "Kau tahu istri dan anakku terkadang merengek agar aku tidak berada di team Jaguar, itu sangat menyebalkan." sambungnya.
Kali ini Tora bersama Darko tertawa keras. "Aku dengan senang hati mengirimmu kembali ke polantas Ario." ujar Tora.
"Sialan...tidak akan...team Jaguar adalah team impianku. Dulu aku mati matian agar bisa berada di team ini. Dan syukurlah, impianku terwujud." ujar Ario.
Mereka tertawa bersama lagi dan menikmati makan besar perayaan keberhasilan mereka hari ini. Sebelum akhirnya mereka akan bertugas kembali esok hari.
*****
Happy Reading All...😘😘😘
Ini adalah novelku yang kesekian...
Mohon dukungan, like n komen...
Jangan lupa terus klik profilku, disana masih banyak cerita novelku yang tak kalah menarik.
Terima kasih...
ILUSTRASI WAJAH SHERLY LEE👇
Seminggu sudah Sherly Lee hidup sendiri, ia sangat bersyukur bisa menjalankan hidupnya tanpa Ferdinan. Semua barang kenangannya bersama Ferdinan sedikit demi sedikit ia bakar dan ia buang. Ia juga pelan pelan bisa menghapus ingatannya akan pria itu. Sherly menjalankan aktifitasnya seperti biasa. Ia bekerja di PT. Tunas Arya sebagai Staff Accounting selama 5 tahun. Ia merasa bersyukur bisa menjadi staff disana padahal ia hanya lulusan SMA.
Pertama kali ia melamar pekerjaan, hanya diterima sebagai operator telepon kantor selama satu tahun. Namun karena kecerdasannya ia langsung diangkat menjadi staff accounting oleh pimpinan perusahaan. Dan kini sudah 4 tahun ia menjalani jabatannya ini tanpa ada halangan apapun. Sebelumnya ia juga pernah menjadi seorang Sales Promotion Girl (SPG) parfum di salah satu Mall terbesar di Tulang Bawang selama satu tahun.
Jika mengingat kembali, Ferdinan memang sangat membantu menjalankan hidupnya selama tujuh tahun belakangan ini. Ia akan sangat sulit melupakan pria itu. Saat Sherly berkecamuk dengan pikirannya, ada sebuah mobil truk besar menurunkan barang barang depan rumahnya. Akhirnya rumah mewah di depannya itu ada penghuninya. Sherly tersenyum sendiri saat tahu akan memiliki tetangga baru, ia berharap tetangganya memiliki banyak anak sehingga Sherly tidak kesepian lagi di daerah itu.
Rumah mewah peninggalan orang tuanya benar benar sepi. Ia hanya tinggal sendiri, walau sebelumnya ia bersama Ferdinan. Perusahaan milik ayahnya bangkrut, hanya inilah harta peninggalan yang tersisa. Itu juga karena pihak bank luar biasa baik padanya, melepaskan satu satunya aset yang tidak disita untuk anak yatim piatu sepertinya. Sebenarnya bukan karena kebaikan Bank tapi memang rumah itu tak masuk dalam daftar sitaan.
Jika ia mengingat kecelakaan tragis itu, ia akan mengeluarkan air matanya tanpa henti. Kedua orang tuanya meninggal, bahkan ia tidak bisa mengantar ke peristirahatan terakhirnya. Karena Sherly waktu itu harus dirawat selama satu bulan di rumah sakit. Ia juga sudah bertahun tahun mencari orang yang dermawan itu, yang mengurus pemakaman orang tuanya sampai biaya rumah sakit.
Pihak rumah sakit hanya memberi tahu bahwa ia adalah seorang polisi tampan berumur 23 tahun, jadi mungkin sekarang pria itu sudah berumur 33 tahun jika masih hidup. Sherly tersenyum masam jika mengingat itu semua. Setelah banyak pikiran yang terlintas dibenaknya, ia berangkat ke kantornya dengan mobil pribadinya yang ia beli dari hasil selama ia bekerja.
*****
Tora Sin mendengar kabar mengejutkan dari gadis cantik itu, gadis yang sudah lama ia abaikan sekarang perlu perlindungannya kembali. Gadis kecil yang kini berubah menjadi wanita cantik ini ternyata ditinggalkan kekasihnya yang hidup bersamanya selama 7 tahun. Ia tak mendengar sama sekali soal pernikahan keduanya.
Tora harus berada di dekat wanita ini dan menyelidikinya sendiri. Beruntung baginya, rumah mewah di depan rumah wanita itu dijual. Tora membelinya tanpa berpikir lagi. Ia hanya harus berada di dekat wanita itu dan menjaganya seperti yang diinginkan ibu dari wanita itu sebelum meninggal.
Tora Sin sama sekali tidak mengetahui nama wanita cantik itu, ia akan mengunjunginya setelah ia selesai membereskan rumahnya.
Tora hari ini izin dari tugasnya khusus untuk kepindahannya. Menjelang sore ternyata Darko dan Ario mengunjungi rumah barunya.
"Wow...ini rumah luar biasa pak." ujar Darko.
"Ini sangat besar untuk ukuran pria lajang. Setidaknya harus ada satu istri dan sepuluh anak di dalam rumah ini." goda Ario.
"Kau selalu saja memperjelas kata istri di depanku. Kau benar benar ingin aku tendang dari teamku." ancam Tora.
Ario mengangkat tangannya tanda menyerah. "Ampun pak Inspektur, tidak lagi aku menggodamu. Tapi apa benar gadis kecil itu tinggal di rumah mewah di depan itu?" tanyanya.
Tora mengangguk. "Benar... Tapi ia bukan gadis kecil lagi, sekarang ia tumbuh menjadi wanita dewasa yang sangat cantik." ujar Tora saat melihat wanita itu tadi masuk kedalam mobilnya.
"Apa hatimu sangat berdebar saat melihatnya?" tanya Ario.
"Kau lagi lagi menggodaku Ario." ujar Tora.
"Oh tidak pak, aku hanya penasaran. Apa kau sudah menyelidiki latar belakangnya? Siapa tahu ia sudah memiliki suami dan anak anak. Wanita cantik tidak mungkin belum menikah sampai umurnya 25 tahun. Kau yakin pria yang bersamanya selama 7 tahun belum menikahinya." ujar Ario.
Ario benar, hati Tora sangat berdebar kencang saat melihat sosok wanita itu. Perasaannya kembali muncul saat pertama kali melihatnya terjepit di dalam mobil kecelakaan itu. Jantungnya hampir tidak bisa dikendalikan.
"Aku bukan Inspektur bodoh. Aku sudah menyelidikinya, wanita itu belum menikah dan sekarang sedang sendiri karena baru saja kekasihnya meninggalkannya." jawab Tora.
"Whatttt....??? meninggalkannya? jika versimu sangat cantik, mengapa ia ditinggalkan. Bodoh sekali." Ario terkejut.
"Bukan urusanku mengapa ia ditinggalkan. Tapi aku kembali harus menjaganya, amanat dari ibunya tidak boleh ku abaikan." jawab Tora.
Ario tertawa. "Amanat ibunya dan tentu saja amanat hatimu." godanya.
"Sialan..." ujar Tora Sin.
"Ya Tuhan...aku yang benar benar bodoh disini. Wanita itu siapa namanya, mengapa kalian hanya berbicara wanita itu, wanita itu dari tadi. Benar benar membuatku penasaran." ujar Darko.
Tora dan Ario tertawa. "Itulah kebodohan pak Inspektur ini. Ia tidak mencari tahu nama wanita itu, padahal berkas kejadian 10 tahun yang lalu sangat lengkap di poltabes." ujar Ario.
"Aku bukan bodoh, tapi aku memang ingin mendengar namanya dari mulut wanita cantik itu sendiri." jawab Tora.
"Dasar pria lajang gila." ujar Darko sambil berlari ke arah dapur sebelum Tora memakinya. Darko memang salah satu petugas di team Jaguar yang sangat pintar memasak. Ia akan menyiapkan makan malam Inspekturnya tanpa diminta terlebih dahulu.
"Kau masak daging lebih banyak Darko, aku akan mengunjungi tetangga lama dan meminta namanya. Aku sudah membeli bahan bahannya tadi." perintah Tora.
"Siap pak, perintah diterima. Laksanakan...!!!" jawab Darko tegas seperti sedang berada di kesatuan kepolisian.
Tora hanya terkekeh mendengarnya. Ia dan Ario melanjutkan membereskan barang barang kepindahannya. Tora adalah pria rajin dan bersih. Walaupun ia pria lajang, tetapi barang barangnya cukup banyak saat tinggal di rumah lamanya. Tora sendiri bingung dengan prilakunya, sejak ia mendengar wanita itu perlu perlindungan, Tora cepat sekali mengambil keputusan untuk pindah hanya dalam satu malam.
Tora tersenyum sendiri saat melihat wanita cantik itu. Ia tak menyangka, gadis kecil yang ia temui akan tumbuh dewasa dan sangat cantik.
Apakah cinta pertama itu sangat sulit dilupakan? pikir Tora.
Ario terus memperhatikan sahabatnya yang tak berhenti tersenyum, tapi ia tak ingin bertanya pada Tora karena ia tahu sahabatnya berharap banyak pada hubungan ini. Ario hanya berdoa agar sahabatnya bisa mendapatkan wanita yang ia cintai selama 10 tahun ini.
*****
Happy Reading All...😘😘😘
ILUSTRASI WAJAH TORA SIN👇
Tora mengintip keluar, ia melihat wanita itu sudah kembali kerumahnya.
"Sudah saatnya aku berkenalan dengan wanita itu. Tebak apa aku berhasil mendapatkan namanya?" tanya Tora Sin pada Ario dan Darko.
"Siap pasti berhasil." ujar keduanya kompak.
"Tapi sial, ini lebih tegang daripada ingin menangkap pembunuh." ujar Tora.
Mereka terkekeh. "Kau pasti bisa pak." ujar Darko.
"Keluarkan jurus ketampananmu." goda Ario.
"Kau kira aku pria penggoda." jawab Tora. "Baiklah...ini sudah waktunya, kalian doakan aku agar bisa menghadapi wanita cantik itu." ujar Tora seraya membawa daging dan beberapa makanan yang lain untuk berkenalan dengan wanita itu.
Tora melangkahkan kaki ke depan gerbang dan menekan tombol bel di pagar tersebut.
"Siapa?" tanya Sherly dengan suara lembut.
Deg...deg...deg...
Suara jantung Tora tiba tiba terdengar sangat keras di telinganya. "Ha...hai... Aku Tora Sin tetangga depan yang baru pindah." suara Tora mulai bergetar, lebih baik ia menghadapi seorang begal daripada wanita yang sudah lama di sukainya.
"Oh baiklah, silahkan masuk." pintu gerbang otomatis terbuka. Tora melangkahkan kakinya di rumah mewah itu, walaupun wanita ini tinggal sendiri tapi rumahnya sangat bersih dan terurus.
"Ada apa?" tanya Sherly tanpa basa basi lagi saat membuka pintu rumahnya.
"Halooo nona, aku Tora Sin yang baru pindah di rumah depan." ujar Tora.
Sherly tersenyum. "Iya... Aku tahu...tadi kan kau sudah mengatakannya." jawabnya.
Tora menelan ludahnya dan wajahnya berubah merah padam karena malu. Ia sangat bodoh mengulangi kata katanya. "Maksudku...ini..." Tora menyerahkan makanan yang ia bawa.
"Apa ini?" tanya Sherly.
"Tadi aku masak terlalu banyak, jadi aku ingin memberikannya sekalian kenalan dengan tetangga lama. Bolehkan?" tanya Tora memberanikan diri.
"Tentu saja boleh, tapi maaf... Aku tinggal sendiri, jadi tidak bisa membiarkan orang asing masuk. Ehm...maksudku orang yang baru aku kenal." jawab Sherly.
"Tidak apa apa, siapa namamu?" tanya Tora.
"Oh iya aku hampir lupa, aku Sherly Lee." Sherly menyodorkan tangannya.
"Untuk yang ketiga kalinya, aku Tora Sin. Senang berkenalan denganmu." Tora menyambut tangan Sherly yang lembut.
"Senang berkenalan denganmu juga dan terima kasih makanannya." jawab Sherly.
"Apa aku mengganggu waktumu nona Sherly?" tanya Tora.
Sherly menggeleng. "Aku baru saja pulang bekerja, hanya saja aku belum mandi." jawabnya.
Tora mengangguk dan pamit kembali ke rumahnya.
*****
Tora kembali ke rumahnya. Dan kembali mendapat godaan dari Ario dan Darko.
"Hatiku berbunga bunga saat akhirnya mengetahui siapa namanya. Oh wanita cantik pujaan hatiku, datanglah kemari. Sudah 10 tahun aku menanti kehadiranmu." Ario membaca puisi karangannya untuk menggoda Tora.
"Kau bisa diam tidak Ario. Namanya Sherly Lee. Dan aku akan menghubungi pusat agar mengembalikan kau ke Polantas." ancam Tora.
"Ya Tuhan...itu lagi ancamanmu." Ario sekarang cemberut.
"Karena hanya itu yang akan menghentikan mulut besarmu itu." jawab Darko. "Kau memang keterlaluan. Walaupun Tora sahabat kita, tapi ia juga Inspektur kita. Hargailah ia Ario. Dukung pak Inspektur bukan menggodanya." sambung Darko kesal.
Tora dan Ario tertawa bersama. "Kau terlalu serius Darko, disaat tidak sedang bertugas. Tidak ada pembeda antara kita. Kami memang sudah biasa bercanda seperti ini." ujar Ario.
"Ario benar Darko, jangan terlalu sungkan jika sedang tidak bekerja. Kalian lah sahabat terbaikku. Bertemanlah seperti yang lain saat tidak bertugas." sambung Tora.
"Tidak bisa pak, nanti aku akan kurang ajar jika terlalu dekat." jawab Darko.
Ario kembali terkekeh. "Pernahkan aku tidak menghargai Tora saat kita bertugas?" tanyanya.
Darko menggeleng. Ia memang tidak pernah melihat Ario kurang ajar saat mereka sedang bertugas.
"Itulah maksudku." Ario menepuk pundak Darko. "Pak Inspektur silahkan ke meja makan, kami kelaparan." sambung Ario.
"Baiklah mari kita makan bersama sebelum tugas baru menanti besok." ujar Tora.
*****
Sherly memandang makanan di depannya. Tetangga barunya ternyata seorang pria tampan bertubuh tegap, seperti seorang anggota kepolisian, tapi ia lebih cocok menjadi seorang model sih. Wajahnya terpahat dengan indah, tubuhnya tinggi sekali. Sungguh pria yang sangat tampan dan baik. Tapi mengapa ia sendiri tinggal di rumah itu, apa istrinya sedang keluar negri, ah sudahlah.. Sherly tidak perduli. Ia mencicipi makanan itu, dan rasanya sangat lezat rasanya.
Sherly menghabiskan makanannya hingga ia sangat kenyang, tadinya ia ingin memesan makanan lewat online karena memang ia belum makan malam, tapi makanan datang tanpa ia pesan dan rasanya sangat enak. Setelah selesai ia mencoba mengintip keluar lewat jendela kamarnya di lantai 2, disana ia melihat mobil patroli di depan rumah pria tersebut.
Apakah benar pria itu seorang polisi? Jika benar aku ingin mendekatinya dan bertanya tentang anggota polisi yang meyelamatkan keluargaku 10 tahun yang lalu, aku harap bisa menemukannya. Aku yakin pria itu setidaknya sekarang berumur 33 tahun dan sudah pasti memiliki istri dan anak. Tapi tujuanku hanya ingin membalas budi baiknya. pikir Sherly.
Sherly melihat ranjang miliknya, ia menatap dengan nanar. Ranjang yang biasa ia gunakan bersama Ferdinan untuk tidur bersama walaupun mereka hanya berpelukan setiap malamnya, tapi sangat menyakitkan jika ia mengingatnya. Dan ranjang ini digunakan untuk wanita wanita lain bercinta dengan pria itu. Benarkah itu yang terjadi.
Baiklah besok aku akan mengganti ranjang sialan ini. gumamnya sendiri.
Sherly menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai, akhirnya tertidur dengan nyenyak. Besok akan memulai aktifitasnya lagi.
*****
Happy Reading All...😘😘😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!