"Akhh!" jerit seorang gadis kala tubuhnya dilempar oleh seseorang berpakaian serba hitam hingga menghantam dinding dengan keras.
Gadis dengan rambut putih perak dan mata biru itu tak bisa menyembunyikan kekesalannya, "siapa orang yang ada dibelakang ini semua baji*ngan! Siapa yang memerintahkan mu?"
Dibalik masker hitamnya, terlihat senyum seringai di wajah pria dihadapannya, "apa itu penting, nona Zhishu?"
"Apa kau berniat balas dendam? Itu percuma saja, karena hari ini di tahun depan akan diperingati sebagai hari kematianmu," ujar pria itu dengan tawa menggelegar.
Gadis bernama Zhishu itu menatap pria dihadapannya dengan tajam, ia meremas bagian lengannya yang terluka karena serangan dari pria itu yang sudah pasti adalah seorang pembunuh bayaran.
"Baiklah, karena kau sudah pasti akan mati hari ini, aku akan memberitahumu."
"Orang yang menugaskan ku untuk membunuhmu adalah putri dari Selir Jia.."
"Ziong Ying."
Pupil mata Zhishu mengecil, ia menggertakkan giginya dengan keras, "Ziong Ying, makhluk rendahan itu, berani-beraninya dia..."
"Oh? Kau marah? Aku akan memberitahumu hal yang lebih menyenangkan, apa kau mau, Nona Zhishu?" tanya pria itu, Zhishu tidak merespon dan hanya menunjukkan tatapan tajam seakan-akan ingin mencabik nya.
"Ibumu, Nyonya besar Han Wei (Istri Utama kepala keluarga Ziong) juga mengetahui hal ini, tapi apa kau tau apa yang dia ucapkan?"
"Dia bilang bahwa kau hanya sampah yang pantas mati dan dia sama sekali tidak menginginkan mu.Hal yang paling ku sukai, dia bahkan mempersilakan ku untuk membunuhmu! Hahaha!" kata pria itu dengan puas.
Zhishu yang mendengarnya hanya bisa diam, tatapan bencinya perlahan berubah menjadi kecewa, "bahkan ibuku tidak menginginkanku.Ya, memang lebih baik aku mati, lagipula apa gunanya aku hidup? Aku hanyalah sampah yang tidak bisa berkultivasi dan menjadi benalu yang merusak reputasi keluarga Ziong."
Dari luar ruangan tempat Zhishu dan pembunuh itu berada, terjadi kericuhan yang disebabkan karena hilangnya nona pertama, yang tak lain adalah Ziong Zhishu, dirinya sendiri.
Pembunuh itu terlihat panik, ia mengeluarkan pisau yang cukup panjang dan memusatkan energi spiritual nya pada pisau itu, ia mengeluarkan senyum penuh kemenangan, "selamat jalan, nona--"
Siing!!
Kepala pria itu terpisah dari tubuhnya, Zhishu merasa sedikit mual melihat peristiwa itu tepat di depan matanya, bahkan darah dari kejadian pemenggalan pembunuh itu juga ikut mengenai wajahnya.
"Zhishu, kau harus terbiasa dengan situasi seperti ini ke depannya.Kau terlalu lemah untuk disebut sebagai keturunanku," ucap seorang pria tua yang sudah tak asing lagi bagi Zhishu. Dia adalah kakeknya, Ziong Cheng.
Zhishu tertunduk kesal, "aku tau, kalau begitu silakan bunuh aku."
Ziong Cheng melihat Zhishu dengan penuh selidik, alisnya mengerut penuh tanda tanya, "aku tidak percaya ini, selain seorang sampah, kau juga tidak memiliki tekad? Apa lagi yang bisa ku harapkan darimu?"
"Kakek, apa maksudmu aku tak memiliki tekad? Aku memilikinya, bahkan lebih besar dari yang kau bayangkan.Tapi aku juga adalah orang yang bisa berpikir, walau aku punya tekad kuat, tak mungkin juga aku bisa lari darimu jika kau benar-benar berniat membunuhku."
Ziong Cheng tersenyum puas, ia menatap Zhishu dengan penuh bangga, "itu yang ku harapkan dari penerus yang sudah ditakdirkan sepertimu."
Salah satu alis Zhishu terangkat tinggi, "takdir.. apa?"
"Kau tidak perlu terlalu memikirkannya sekarang.Saat ini, kau harus keluar dari kediaman Ziong.Terlalu banyak orang yang ingin menyingkirkan mu disini.Ku harap kau bisa bertahan hidup diluar kediaman," ucap Ziong Cheng sembari memukul pundak Zhishu.
"Ugh.." erang Zhishu karena Ziong Cheng memukul pundaknya dengan cukup keras dan memberi dampak yang cukup besar pada luka di lengannya.
Ziong Cheng memijat pelipisnya, ia menghela napas dalam.Ia memasukkan tangan kanannya disaku pakaiannya dan mengeluarkan sebuah pil biru kecil dan melemparkannya pada Zhishu.
Tanpa basa basi, Zhishu menelannya dan seketika luka di lengannya sembuh, diikuti dengan staminanya yang kembali stabil.Kini tubuhnya terasa ringan dan sehat.
"Terima kasih kakek," tutur Zhishu dengan sedikit senyum.
"Apa-apaan senyum itu.Jangan tersenyum di depanku, itu membuatku tidak rela untuk membiarkanmu pergi."
Zhishu hanya melihat kakeknya sendu.Selama ini ia selalu ditindas dan dihina oleh orang-orang disekitarnya, baik itu ayah ataupun ibunya juga tidak ada yang mempedulikannya.Dan kakek nya lah yang selalu membelanya.
Awalnya, Zhishu adalah seorang yang jenius.Diumur nya yang ke dua tahun, ia sudah membentuk fondasi qi, dimana orang-orang pada umumnya memulai pada umur empat atau lima tahun.
Diumur nya yang ke 5 tahun, ia sudah menembus batasan dan menjadi petarung level 2.Namun seiring berjalannya waktu, entah karena alasan apa Zhishu tidak mengalami perkembangan dan terhenti di petarung level 2 sampai saat ini, ia sudah berumur 14 tahun.
Mulai dari sanalah seluruh anggota keluarga Ziong mulai menghinanya sebagai sampah.Dan yang lebih menyakitkan ayah dan ibunya sama sekali tidak peduli dengannya, kecuali Ziong Cheng.
Kakeknya ini selalu membela Zhishu, tidak peduli siapapun yang menyakitinya, Ziong Cheng akan selalu memberi pelajaran yang pantas.Namun 3 tahun lalu, Ziong Cheng melakukan kultivasi tertutup.
Orang-orang yang mengetahui itu mulai mencari masalah dengan Zhishu dan puncaknya ada di hari ini. Ziong Ying yang hanya seorang anak selir bahkan berani mengirim seorang pembunuh bayaran untuk menghabisi nona pertama keluarga Ziong.
"Tanpa di duga kakek ku rela keluar dari pengasingan-nya untuk membantu cucu tak berguna sepertiku."
"Kakek tenang saja, aku akan menjadi kuat seperti yang kakek harapkan. Berlian putih akan kembali!" teriak Zhishu meyakinkan kakeknya.
*Berlian putih adalah sebutan Zhishu saat kecil.Berlian bermakna sesuatu yang berharga dan putih mengajuk pada Zhishu (karena Zhishu memiliki rambut putih)
"Ini baru cucuku! Jangan biarkan jala*ng Ying itu menjadi kebanggaan keluarga Ziong, kau harus membuatnya terlihat seperti semut," ujar Ziong Cheng, ia tersenyum sembari menyentuh lembut kepala cucunya.
"Semut masih terlalu besar.Dimasa depan, dia hanya akan terlihat seperti debu bila berhadapan denganku."
Zhishu mengeluarkan tatapan intimidasi penuh dendam, ia membayangkan wajah Ziong Ying saat sedang menindas dirinya.
Tentu saja, tatapan merendahkan itu akan ku ubah menjadi tatapan penuh ketakutan, batinnya bertekad.
Ziong Cheng mematung, mulutnya sedikit terbuka dan alisnya mengerut sesaat ia melihat tatapan Zhishu yang tak jauh beda seperti orang yang memiliki hasrat membunuh.
Ziong Cheng kembali tersenyum puas, dengan tawa yang jauh lebih menggelegar dari sebelumnya, ia mengeluarkan sebuah buku jurus yang mengeluarkan aura ungu dari cincin dimensi miliknya.
"Ini cucuku.Buat jala*ng itu merasa bahwa kematian lebih baik daripada harus bertarung denganmu."
"Ini adalah buku jurus tingkat ungu! Terima kasih kakek, aku tidak akan mengecewakanmu," balas Zhishu sembari mengambil buku jurus itu.
Ziong Cheng mengangguk, "kau sebaiknya cepat pergi sebelum atasan dari pembunuh ini menyadari suatu kejanggalan.Kakek akan kembali ke pengasingan untuk berkultivasi karena sebentar lagi kakek akan tembus ke ranah Alam Raja!"
Zhishu hanya mengangguk dan tak lupa memberi salam perpisahan pada kakeknya.Zhishu dengan tenang menyaksikan kakeknya yang melesat menuju ke tempat pengasingan nya sebelum ia tersadar akan sesuatu.
Tiba-tiba tubuhnya mematung, "apa katanya tadi? Alam Raja? Baji*ngan! Kenapa aku harus menjadi cucu dari monster sepertinya? Aku jadi merasa sangat terbebani."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...Halo semua! Kalau suka dengan ceritanya, jangan lupa beri dukungan dengan like bab ini, beri komentar dan tambahkan ke favorit ^_^...
Dunia ini adalah dunia yang mementingkan kekuatan, tak peduli seberapa besar kekuasaan dan banyaknya hartamu, kau harus tetap tunduk pada orang yang lebih kuat.
Semakin kuat dirimu, maka kau akan semakin dihormati.Namun sebaliknya, semakin lemah dirimu maka semakin tidak berharga kau dimata orang lain.
Orang-orang meningkatkan kekuatannya dengan mempelajari jurus ataupun menggunakan senjata spiritual.Namun yang paling utama adalah dengan menyerap energi qi alam, yang biasa disebut kultivasi.
Di dunia ini ada 10 tingkat kultivasi yang dibentuk berdasarkan level mereka.Untuk melewati 1 tingkat ranah kultivasi mereka harus menembus 10 level.
•Ranah Petarung [Lv 1-10]
•Ranah Alam Jenderal [Lv 1-10]
•Ranah Lord Jenderal [Lv 1-10]
•Ranah Ahli Beladiri [Lv 1-10]
•Ranah Pengendali Roh [Lv 1-10]
•Ranah Alam Raja [Lv 1-10]
•Ranah Kaisar [Lv 1-10]
•Ranah Penguasa Langit [Lv 1-10]
•Ranah Leluhur [Lv 1-10]
•Ranah Alam Dewa [Lv 1-10]
•Ranah Misteri [ - ]
Keluarga Ziong memiliki sejarah yang panjang, nama mereka sudah mencuat di dataran ini sejak beberapa abad lalu.Anggota keluarga mereka dianugerahi kemampuan berkultivasi yang jauh dari rata-rata manusia.
Hal itu menjadikan keluarga Ziong memiliki fondasi yang kokoh dan tidak pernah melemah walau sudah berdiri dalam waktu yang sangat lama.Keturunan keluarga Ziong pastilah seorang pendekar atau alkemis tingkat tinggi.Singkatnya, keluarga Ziong memiliki kekuatan yang besar, bahkan kaisar di negeri ini pun harus menghormati keluarga Ziong.
Ziong Zhishu, dia juga merupakan keturunan keluarga Ziong yang sangat jenius pada awalnya.Namun, dia mengalami masalah serius saat berumur 5 tahun yang membuatnya tidak bisa naik ke ranah kultivasi berikutnya.
"Ternyata perbedaan antara aku dan kakekku sangat lah jauh, tidak ku sangka dia sudah hampir sampai ke tingkat Alam Raja.Kakekku pasti sudah sangat kuat..."
"Huh, ini bukan saatnya untuk menerima nasib.Ini adalah awal kebangkitan ku, aku harus memulai perjalanan ku sekarang agar aku bisa mengejar ketertinggalan ku dengan anggota keluarga lain."
Zhishu keluar dari ruangan yang tak lain adalah gudang terbengkalai keluarga Ziong, ia berjalan dalam kegelapan dan berusaha menekan aura kehadirannya agar para pelayan dan prajurit yang sedang berkeliling untuk mencari dirinya tidak menyadari hal ini.
Tak lama, karena sikap waspada nya, akhirnya Zhishu bisa sampai ke pagar bagian belakang keluarga Ziong tanpa sedikitpun kendala yang mengganggu. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan situasi, kemudian dengan cepat memanjat pagar kediaman keluarganya yang memiliki tinggi lebih dari 5 meter itu.
"Untunglah aku membawa plat anggota keluarga Ziong bersamaku, Jika tidak, tubuhku pasti sudah hangus karena array pelindung yang dipasang oleh tetua kedua ini," ucap Zhishu sembari memperhatikan sebuah array pelindung berwarna merah dengan api kecil di seluruh bagiannya.
"Array ini pasti hanya akan memperlihatkan bentuk aslinya pada anggota resmi keluarga Ziong.Orang lain diluar itu tidak akan bisa melihat array yang sangat kompleks ini."
Zhishu berdiri sejenak di atas pagar pembatas untuk memperhatikan array pelindung yang sangat terlihat jelas bila diperhatikan dari atas sana.
Namun tiba-tiba tanpa di duga, dua orang wanita dengan pakaian mewah dan perhiasan mahal tampak berlari dengan napas yang terengah-engah. Mereka bersembunyi dibalik gudang tempat dimana sebelumnya Zhishu berada.
Zhishu melihat dengan seksama kedua wanita itu yang ternyata adalah Ziong Ying dan Ibunya.Zhishu tak bisa menyembunyikan kebenciannya pada dua jala*ng itu. Tapi bukannya pergi, ia malah merasa penasaran dengan apa yang dilakukan oleh kedua orang itu di belakang gudang.
"Malam ini adalah pesta perayaan keberhasilan jala*ng itu ke ranah Alam Jenderal level 1.Tapi apa yang dilakukan mereka disini?" batin Zhishu bingung.
Jia Yu (Ibu Ziong Ying) mengeluarkan sesuatu yang berbentuk bulat kecil dari cincin dimensinya yang kemudian ia berikan pada Ziong Ying, "cepat minumlah," bisiknya pada anaknya.
Terbakar rasa ingin tahu, Zhishu menyipitkan matanya untuk melihat apa yang dikeluarkan oleh Jia Yu, "itu adalah pil pemakan tulang!" batin Zhishu, ia tersenyum licik karena menyaksikan tontonan penting yang konyol.
*Pil pemakan tulang adalah pil yang bisa meningkatkan tingkat kultivasi seseorang untuk sementara.Adapun peningkatan yang terjadi tergantung level dari pil-nya.
Namun, pil pemakan tulang sudah jarang digunakan karena efek samping nya yang besar.Seperti namanya, pil pemakan tulang bekerja dengan menggerogoti energi qi yang ada pada tulang dan menyimpannya di dao (pusat kultivasi manusia).Karena hal inilah, setelah efek dari pil itu habis, akan muncul rasa sakit yang luar biasa di bagian tulang dan bahkan bisa merusak jiwa.
Setelah Ziong Ying meminumnya, kultivasi nya meningkat menjadi Alam Jenderal Level 1.
Seperti yang Zhishu duga, Ziong Ying belum menembus ke ranah Alam Jenderal.Ia menggunakan pil pemakan tulang untuk meningkatkan kultivasi nya dan memohon pada Ziong Meng (Kepala keluarga Ziong) untuk mengadakan perayaan dan mengundang tetua dari Akademi Jixuan.
Akademi Jixuan adalah salah satu Akademi terbaik di benua ini. Mereka memiliki sumber daya yang sangat banyak.Murid dari Akademi ini juga merupakan para jenius yang sebagian besarnya berasal dari keluarga ternama.
Akademi Jixuan sangat terkenal dan bergengsi, murid yang masuk di Akademi itu walau hanya seorang murid luar sudah bisa dijadikan sebuah kebanggaan yang dipamerkan ke orang-orang.
Tidak heran Ziong Ying ingin masuk ke Akademi itu.Jika ia berhasil masuk, dia pasti bisa membuat orang-orang lupa akan statusnya yang merupakan anak dari selir.
Tak lama setelah Ziong Ying melakukan penerobosan ke ranah Alam Jenderal.Ia dan ibunya berjalan pergi dari sana dan kembali menuju bangunan utama dimana perayaan diadakan.
"Aku tau, karena rendahnya tingkat kultivasi ku mereka bahkan sama sekali tidak menyadari keberadaan ku. Atau mungkin mereka sadar tapi mereka mengabaikannya karena berpikir bahwa aku hanyalah seorang prajurit? Hah.. sudahlah, pertunjukan sudah berakhir aku akan pergi dari sini dan menuju ke kota Qin, kota yang terdekat dari sini."
Zhishu melompat dari pagar pembatas itu, ia menatap jalan didepannya yang adalah hutan dengan penuh hewan spiritual tingkat ranah pertama, yakni ranah petarung, sama seperti tingkat kultivasi Zhishu.
Keluarga Ziong memang sengaja membangun kediamannya ditengah hutan Utara yang penuh dengan hewan spiritual.Hal ini bertujuan agar saat ada musuh yang menyerang, mereka akan disibukkan dengan hewan-hewan itu sehingga mengulur waktu bagi keluarga Ziong untuk menyadari keberadaan mereka.
Pembuatan array level tinggi yang ada disekitar keluarga Ziong dibuat selain untuk melindungi kediaman dari musuh juga untuk menghindari serangan dari Hewan Spiritual liar yang kadang bisa menggila.
"Tak akan ada masalah.Hanya beberapa hewan spiritual tingkat rendah.Meski saat ini aku setingkat dengan mereka, tapi aku punya sesuatu yang tidak mereka punya... Otak!" kata Zhishu dengan penuh semangat yang menggebu-gebu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...Halo semua! Kalau suka dengan ceritanya, jangan lupa beri dukungan dengan like bab ini, beri komentar dan tambahkan ke favorit ^_^...
Hewan spiritual memiliki tingkatan kultivasi yang sama dengan manusia.Hanya saja kebanyakan dari hewan spiritual sudah sampai di ranah tertentu saat mereka lahir, sehingga mereka tidak perlu melewati tahap pembentukan qi.Namun, kekurangan nya, hewan spiritual lebih sulit naik tingkat ke ranah kultivasi berikutnya sehingga kebanyakan dari mereka tetap berada di ranah kultivasi yang sama seperti saat mereka lahir.
Orang-orang yang ingin meningkatkan keselamatannya di dunia tanpa hukum ini akan melakukan kontrak dengan hewan spiritual.Rata-rata Kultivator melakukan kontrak dengan hewan tingkat ranah ke-lima ( Ranah Pengendali Roh) atau dibawahnya. Karena hewan di atas ranah ke-lima sangat kuat dan sangat sulit ditaklukkan, selain memiliki kekuatan, mereka juga dapat berpikir dan bahkan terkadang lebih cerdik dari Kultivator yang ingin meng-kontraknya.
Roaarr!!
"Ah!" jerit Zhishu kaget, ia dengan cepat melompat dari tempat ia berdiri untuk menghindari terkaman singa itu.
Seekor singa api tiba-tiba muncul dari kegelapan dan hampir saja berhasil menghancurkan tubuh Zhishu dengan cakar nya yang tajam dan panas.
Roaar!!
"Hewan Spiritual tingkat Alam Jenderal level 3.. Perbedaan kekuatan antara aku dan singa ini sangatlah jauh, " batin Zhishu dengan wajah tegang.
Melihat Zhishu yang masih termenung, singa api itu tidak tinggal diam, ia kembali mengarahkan cakar nya yang tajam ke arah Zhishu.
Namun lagi-lagi, Zhishu berhasil menghindarinya, "apa aku harus terus menghindar seperti ini? Sial! Tubuh singa api ini bahkan 5 kali lebih besar dari kuda,"
"Akhh!!"
Zhishu terpental agar jauh karena serangan dari si Singa.Seakan tak diberi celah untuk menyusun strategi, singa api itu berhasil melukai kaki Zhishu dengan cakarnya.Tapi untungnya, luka itu tidak terlalu dalam karena Zhishu sempat mundur beberapa langkah sesaat sebelum Singa itu mencakar paha nya.
"Apa yang harus ku lakukan? Aku baru saja meninggalkan kediaman dan akan mati hari ini juga?"
Zhishu menjadi semakin panik karena singa api itu mulai melangkah untuk mendekatinya.Di tengah situasi genting nya itu, Zhishu mengingat buku yang ia baca di perpustakaan keluarga Ziong.
Saat itu, ia sedang mencari informasi mengenai hal yang membuat dirinya sulit dalam berkultivasi.Saat sedang mencari-cari buku yang ia butuhkan, Zhishu melihat buku yang berjudul 'Titik-titik Vital dari Hewan Spiritual Berelemen Api.'
Zhishu mulai memandangi hewan itu dengan seksama.Ia mengeluarkan pisau dengan panjang sekitar 20 cm dan mengalirinya dengan energi spiritual, "Menurut buku yang ku baca hari itu, titik vital dari Hewan Spiritual Singa Api ini ada di kaki kanan depan bagian atas..."
Zhishu bangkit dari duduknya, ia berusaha berjalan meski kaki nya sedang terluka parah.Wajahnya menunjukkan kemenangan, ia memusatkan energi spiritual miliknya pada kakinya.
"Temuilah kematianmu singa manis!"
Zhishu berlari mengelilingi Singa itu dengan kecepatan tinggi.Tampak si Singa Api mulai kewalahan untuk menyeimbangkan kecepatannya dengan Zhishu, ia beberapa kali mencoba untuk mencakar Zhishu namun ia kalah cepat dan berakhir gagal.
"Kau sangat lambat! Hahaha!" teriak Zhishu.Singa itu terlihat tidak fokus dan mulai teralihkan.Itu adalah tujuan Zhishu, senyum puas tercetak di wajahnya, "kau mulai tidak fokus ya?!"
Menyadari adanya kesempatan untuk menyerang, Zhishu berhenti tepat di depan kaki kanan depan si singa api dan menancapkan pisau yang sudah dialiri energi spiritual dengan sekuat tenaga, "temuilah leluhurmu di neraka, baji*ngan!"
Dengan napas tersengal-sengal, Zhishu menjauh dari Singa Api itu, ia mengamati pergerakan musuhnya dengan seksama.
Sesuai dengan apa yang diharapkan. Perlahan, api yang keluar dari sekujur tubuh singa itu mulai meredup.
Bruk!
Singa Api itu tumbang.
Sebuah benda berbentuk kristal berwarna merah keluar dari tempat Zhishu menancapkan pisau sebelumnya.Benda itu mengambang tepat di atas mayat si Singa Api.
"Aha! Inti Kristal dari si Singa Api!" teriak Zhishu, ia bergegas mengambil kristal itu dan memasukkannya ke dalam cincin dimensi miliknya.
Inti Kristal adalah jantung dari Hewan Spiritual.Inti kristal akan keluar dengan sendirinya dan mengambang di atas mayat hewan Spiritual yang sudah dikalahkan.
Inti Kristal mengandung energi spiritual yang jumlahnya tergantung pada tingkat kultivasi hewan tersebut.Dengan kata lain, energi dalam Inti Kristal dapat diserap oleh Kultivator dan ini bekerja lebih efektif dari kultivasi pada umumnya karena energi spiritual sudah berkumpul di satu tempat.
Namun, energi dalam Inti Kristal tidak sepenuhnya dapat diserap. Apabila Kultivator tidak bisa mengendalikan-nya, maka Inti Kristal tersebut akan hancur dengan sendirinya.
"Ini sepadan dengan tubuhku yang hampir mati ini," ujar Zhishu lemah. Sekujur tubuhnya penuh dengan keringat, bagian paha yang terkena cakaran dari singa itu terus mengeluarkan darah, belum lagi ia sudah menggunakan seluruh energi spiritual dalam tubuhnya untuk mengalahkan singa tadi.
"Ayo lanjutkan perjalanan ini.Aku harus mencari tempat yang aman untuk memulihkan diri.Aku takut kawanan singa api akan menyadari kematian rekannya dan langsung pergi kemari untuk menghabi--"
Roaarr!!!
Roaar!!
Belum sempat Zhishu selesai berbicara, namun perkataannya sudah dikabulkan secepat itu.Sekujur tubuhnya merinding, "aku tidak berani melihat ke belakang! Aku tidak berani melihat ke belakang! Aku.."
"Harus melihat ke belakang!" teriak Zhishu, ia melawan kata hatinya sendiri.
Dan benar saja, hal yang ditakutkan Zhishu terjadi, sekelompok singa api berkumpul tepat dibelakangnya. Mereka menatap Zhishu penuh dendam dan bahkan mengeluarkan api yang dua kali lebih besar dari singa api yang ia lawan sebelumnya.
Mereka marah.
"Ya, tentu saja kalian marah.Aku sudah membunuh teman kalian.Jadi apa kalian disini untuk membunuhku? Kalau begitu kalian sebaiknya menyerah sebelum aku membantai kalian satu persatu seperti yang aku lakukan pada teman kalian!" ucap Zhishu dengan tatapan yang tak kalah tajam dari mereka.
Namun di satu sisi, ucapan dan hati tidak selalu selaras, seperti yang sekarang sedang di alami Zhishu.Ia mungkin terlihat percaya diri untuk membunuh kawanan Singa Api itu, tapi tentu saja itu tidak sepenuhnya benar.
Zhishu sedang dilanda kepanikan dan kegelisahan saat ini, "bajing*an! Apa kalian gila? Aku saat ini sedang sekarat tapi kalian malah berniat menyerang ku bersama-sama?! Ayolah, satu dari kalian saja sudah membuatku hampir menemui raja neraka.Apalagi jika kalian ada 4 eh 5 atau..."
Zhishu mulai menghitung mereka satu persatu, wajahnya panik dan ia hampir kehilangan akal sehatnya, "16?! Mereka ada 16?! Kalau begitu aku akan mati muda disini kecuali ada sesuatu atau seseorang yang menolongku...."
Wuuushh~
-Selain Zhishu dan sekelompok singa api itu, hanya ada hembusan angin dingin yang menemani mereka disekitar tempat itu-
"Tapi tentu saja itu tidak mungkin terjadi! Siapa orang gila yang mau masuk ke hutan penuh Hewan Spiritual gila yang bahkan mengeroyok Kultivator lemah sepertiku, apa dia mau menyerahkan nyawanya atau bagaimana?!" batin Zhishu mulai menerima kenyataan.
Segerombolan singa api itu satu persatu mulai keluar dari persembunyiannya, mengepung Zhishu dari berbagai arah.Zhishu yang sedang sekarat hanya bisa pasrah menunggu ajalnya, "ya sudah! Kalian mau menyerang ku bersama-sama 'kan? Kalau begitu ayo maju! Biar ku tunjukkan pada kalian konsekuensi karena melawan anak yang diberkati langit!" teriak Zhishu arogan, padahal di dalam dirinya ia dipenuhi dengan rasa takut yang seakan mencekiknya.
Ding!
[Situasi yang membahayakan pengguna berhasil di deteksi]
[Apakah anda setuju untuk teleportasi ke tempat aman terdekat?]
[Kegiatan ini akan menghabiskan 5 poin kontribusi]
"Apa? Apa ini?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...Halo semua! Kalau suka dengan ceritanya, jangan lupa beri dukungan dengan like bab ini, beri komentar dan tambahkan ke favorit ^_^...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!