NovelToon NovelToon

Kisah Cinta Shevi Dan Byan

1.Ep 1

Udara pagi yang terasa dingin setelah hujan turun pun masuk melalui celah jendela kamar Shevi yang dibiarkannya tidak tertutup rapat semalaman.

Merasa udara dingin yang terasa menusuk kulitnya, dia pun semakin menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Jarum jam sedah menunjukkan pukul 07.15WIB. Namun Shevi masih tertidur dengan lelapnya. Hingga akhirnya terdengar suara ketukan pintu dan suara memanggil-manggil namanya.

''Tok tok tok......'' sang Ibu mengetuk pintu dari luar kamarnya.

"Shevi bangun naakkk..." sang Ibu masih berusaha membangunkannya. Dirasa tidak ada sahutan dari putrinya, Ibunya pun membuka pintu kamarnya dan berdiri sambil melipat kedua tangannya didada sambil menggelengkan kepalanya.

"Anak satu ini......" ucap Ibunya lirih.

Putrinya masih terlihat meringkuk di balik selimut tebalnya yang sama sekali tidak mendengar panggilan dari sang Ibu.

Ibunya berjalan menuju ranjang Shevi dan duduk di tepi ranjang. Dengan pelan sang Ibu membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh Shevi.

"Sayaaaaanggg bangun... ini sudah jam 07.15 nak" sambil mengguncang tubuh Shevi pelan.

Shevi pun terlihat meregangkan otot-otot tubuhnya dan perlahan membuka matanya. Dilihatnya sang Ibu yang duduk di sampingnya.

"Pagi Bu...."Shevi pun menyapa sang Ibu dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Bangun nak, kamu ada kuliah pagi kan? masa, anak gadis selalu bangun kesiangan..."

Ibunya lalu berjalan ke arah jendela kamar Shevi yang tidak ditutupnya.

"Shevi kamu kebiasaan deh kalau malam nggak pernah menutup jendela. Tidak baik terlalu sering terkena angin malam.." Ibunya pun menutup jendela itu

"Maaf lupa Bu... Shevi semalam ketiduran.." jawab Shevi

"Ya sudah cepat bangun, mandi. Nanti telat lho ke kampusnya. Ibu tunggu di bawah sarapan sudah Ibu siapkan" perintah Sang Ibunda

"Ya Bu......." jawab Shevi singkat yang lalu bergegas lari ke kamar mandinya.

Ibunya di bawah sedang menyiapkan sarapan yang dibantu Mbok Ami. Tak selang berapa lama Shevi pun turun menuju meja makan yang sudah ditunggu oleh Ibunya. Shevi pun langsung duduk berhadapan dengan Ibundanya. Terlihat Ibunya sedang menyendokkan nasi goreng ke dalam piringnya...

"Makasih Bu......" ucap Shevi

"Kakek mana Bu.... kok nggak ikut sarapan bareng..." lanjut Shevi yang mencari keberadaan kakeknya.

"Kakekmu pergi ke kantor tadi buru buru setelah ditelpon Pak Heru. Katanya ada masalah sedikit yang harus diurus" jelas Ibunya.

"Kasihan kakek... di usianya yang seharusnya sudah istirahat masih disibukkan urusan pekerjaan. Untungnya ada Pak Heru orang kepercayaan kakek" Shevi pasang wajah sedihnya.

Setelah ayah Shevi meninggal, sang kakek pun kembali terjun mengurus perusahaan yang sudah dirintisnya berpuluh-puluh tahun.

"Makanya kamu cepet cari pasangan,... supaya kakekmu bisa istirahat. Dan suamimu itu yang meneruskan perusahaan kakekmu"

Shevi pun tiba-tiba tersedak mendengar perkataan Ibunya.

"Uhhhuukkk uhhuukkkk...."

Shevi pun segera meminum air putih di sampingnya

"Ibu bicara apa sih... Shevi masih muda belum kepikiran tentang pernikahan. Shevi bisa kok kuliah sambil belajar mengurus perusahaan.." usul Shevi

"Tidak... kamu tidak Ibu ijinin terjun ke perusahaan" ucap sang Ibu tegas

Shevi pun diam karena tidak mau berdebat dengan sang Ibu yang selalu melarangnya untuk terjun mengurus perusahaan.

Bel rumah pun berbunyi dan Mbok Ami segera membukakan pintu..

"Pagi Mbok Ami, Shevinya mana Mbok..?" tanya Reni sahabat dekat Shevi

"Ada mbk.... lagi sarapan sama Ibu"..

Reni pun segera berjalan menghampiri Shevi dan Ibunya berada. Dan tiba-tiba.....

"Haiiii tante Dian.... pagi....." Reni menyapa Dian dan segera mencium punggung tangannya.

"Haiiii Shev....." lanjut Reni menyapa Shevi

Yang disambut sedikit senyum dari Shevi.

"Ngapain lo pagi-pagi udah kesini, mau cari gratisan sarapan kan" ledek Shevi ke sahabatnya itu

"Iiihhhhh kalo ngomong suka bener deehhhh...." jawab Reni tanpa malu-malu.

"Sudah-sudah.. ayo Reni ikut sarapan bareng" ajak Ibunda Shevi..

Selesai sarapan Shevi pamit kepada sang Ibu dan tidak lupa mencium punggung tangan sang Ibu.

"Bu... Shevi berangkat.... Assalamu'alaikum.." pamit Shevi kepada Ibunya.

"Wa'alaikumsalam.... kalian hati2 yaaa..." pesan Dian.

"Iyaa Bu....." Shevi brjalan keluar menuju mobilnya yang sudah disiapkan Pak Udin...

"Lo bareng mobil gue aja Ren...." ajak Shevi

"Ok......" jwb Reni

2.Ep 2

Di sebuah kampus ternama terlihat mobil sport hitam milik Shevi memasuki gerbang kampus.

Sesampai di parkiran, Shevi dan Reni pun turun dari mobil yang disambut sapaan dari teman-temannya....

"Hayyyy Shev.... makin cantik aja,,, Reni juga nggak ketinggalan laahhhh..." goda para mahasiswa yang asyik nongkrong.

Shevi sama sekali tak menanggapinya. Beda halnya dengan Reni yang selalu tebar pesona ke sana kemari. Shevi yg melihatnya pun memejamkan matanya sebentar.... dan segera menarik tangan Reni karena merasa malu dengan tingkah polah sahabatnya itu.

"Kegenitan lo.... malu-maluin aja....." Shevi kesal

"Cuma godain doang Shev.... nggk serius...." Reni membela diri

Shevi dan Reni berjalan menuju kelasnya.

*

Setelah beberapa jam, mata kuliahnya pun selesai. Shevi keluar dari kelasnya beriringan dengan Reni..

"Lo langsung pulang Shev....." tanya Reni

"Nggak tau nih....." jawab Shevi masih bingung

"Ya udah ke tempat biasa aja yuk...." ajak Reni

"Gimana ya.........??" terlihat Shevi sedang berpikir

"Yq udah yuuukkk... tapi gue ijin nyokap dulu..." Shevi pun setuju

Shevi berjalan sambil mengotak-atik ponselnya... mengetik pesan untuk Ibunya.

Mereka pun masuk ke mobil dan perlahan meninggalkan kampusnya...

.

Sesampai di cafe mereka pun duduk di bangku yang masih kosong...

"Lo mau pesen apa Shev...." tanya Reni

"Terserah lo aja deh......" jawab Shevi

"Ya udah gue pesen dulu...." Reni mengangkat tangannya memanggil pelayan

Sambil menunggu pesanan datang, mereka pun sesekali bercanda. Tak lama pesanan mereka pun datang.

Saat Shevi sedang menyeruput minumannya tiba-tiba ponselnya bergetar...

"Ddrttttttt ddrrrrtttt......." ponsel Shevi bergetar. Dilihatnya ternyata kakeknya menelfon.

tumben kakek telfon.... gumam Shevi. Lalu mengangkat telfon dari kakeknya...

"Ya halo kek... ada apa? tumben kakek telfon Shevi?"

"Kamu dimana sekarang..?" tanya kakeknya

"Shevi lagi makan kek...."jawab Shevi

"Ya sudah kamu cepet pulang. Kakek tunggu. Ada yang mau kakek bicarakan. Ini penting...!!" sang kakek serius

"Iya kek... selesai makan Shevi langsung pulang" Shevi memutuskan sambungan telponnya...

"Kakek lo Shev.....? Tumben telfon...." tanya Reni

"Iyaaa.... tau nih. Katanya ada yg mau diomongin! Selesai makan kita langsung pulang aja ya. Kasihan kakek gue nunggu kelamaan."

"Ok......." Reni setuju

Selesai makan Shevi pun berdiri dan mengambil tas di kursi sebelahnya kemudian berjalan keluar diikuti Reni.

.

Saat di perjalanan pulamg Shevi dan Reni terlihat sedang asyik ngobrol. Dan mereka dikagetkan dengan suara..

"Brruuuuugghhh..." mobilnya yang terdengar menghantam suatu benda di depannya....

Mereka berdua kaget bersamaan... ternyata mobil yang mereka tumpangi menabrak mobil di depannya.

Shevi menepuk jidatnya dengan tangan kanannya.

"Plaakkkkkk......"

"****** gue... kok bisa gini sih..."

"Sheevvvv.. lo gimana sih nyetirnya.. liat tuh mobilnya penyok. Mobil mahal tuhhh... gimana dooongg kalo yg punya galak... bakal kena semprot kita" Reni sangat panik

"Udah tenang nggak usah panik. Kita hadapi bareng..." Shevi menenangkan Reni

"Kok kitaaaaa... lo aja Shev... gue takut.." ujar Reni

"Haaiihhhh cemen lo... ya udah lo di sini. Biar gue yang keluar" Shevi keluar dari mobilnya.

Pemilik mobil yang ditabraknya pun terlihat keluar juga. Dan berjalan menghampiri Shevi yang sudah berdiri di samping mobilnya.

*W*aduuuhhhh kok nyali gue jadi ciut gini ya... Batin Shevi.

Shevi hanya tertunduk tanpa melihat pemilik mobil yang berjalan menghampirinya itu.

Sedangkan di dalam mobil milik Shevi terlihat Reni yang bengong dengan mulut menganga......

"OMG......... ganteng bangeeeettttttt..." Reni menepuk-nepuk pipinya yang tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Gue nggak mimpi kan... terjamin Shevi bakalan klepek-klepek tuuuhhh..." lanjut Reni masih menikmati pemandangan di depannya.

"Maaf Pak atas keteledoran saya sehingga menabrak mobil bapak. Saya bersedia kok menanggung biaya perbaikan mobil bapak" Shevi masih tertunduk

"Ohh ini bukan kesalahan anda. Ini murni kesalahan saya. Tadi tiba-tiba ada orang menyeberang jalan, sehingga saya mendadak injak rem tanpa melihat di belakang ada mobil anda" ujar pemilik mobil itu menjelaskan

"Tapi tetap saja saya yg menabrak mobil anda. Saya akan ganti rugi kok.." balas Shevi

"Sudah....., tidak perlu nona. Lagian juga tidak ada kerusakan serius kan"

Shevi mengeluarkan kertas dan punpel dari dalam tasnya. Dia menulis nomor ponselnya dan diberikan kepada pemilik mobil itu.

"Ini nomor saya pak. Kalau bapak berubah pikiran tentang tawaran saya tadi, bapak bisa hubungi nomor ini. Dan sekalian saya pamit pak. Saya buru-buru soalnya..." Shevi menganggukan kepalanya dan masuk ke dalam mobilnya

Pemilik mobil itu pun juga menganggukan kepalanya dan terus memandangi mobil Shevi yang semakin menjauh. Lalu melihat kertas yang diberikan Shevi tadi dan kemudian memasukkan ke dalam saku jasnya.

3.Ep 3

"Byan... lo mau sampai kapan berdiri di sana?" panggil Revan sahabat sekaligus asistennya

Byan lalu berjalan dan kemudian masuk ke dalam mobilnya.

"Udah beres bro....." tanya Revan

"Udah sih.... tapi gue belum sempat tanya namanya, dia udah keburu pergi" jawab Byan sambil memasang sabuk pengamannya.

Revan menatap Byan yang berada di sampingnya sambil mengerutkan kedua alisnya.

"Lo ngapain senyum-senyum sendiri bro..?. Kesambet setan jalanan lo.......hahahahaa" tanya Revan disertai tawanya

Byan tak menggubris candaan sahabatnya. Dia mengeluarkan ponsel dan selembar kertas yang ada di saku jasnya dan menyimpan nomor itu ke kontak ponsel pintarnya.

Tiba-tiba tangan Revan maju menyambar kertas yang masih dipegang Byan.

"Vaann.... kembalikan kertas itu" ucap Byan kesal

"Ini nomor cewek tadi bro..?? Kereenn sobat gue sekarang udah berani minta nomor cewek" Revan meledek Byan.

"Gue nggak minta. Dia sendiri tadi yg ngasih. Katanya dia mau nanggung biaya perbaikan mobil gue. Tapi gue tolak. Trus dia ngasih nomor ini, kalau gue berubah pikiran, gue disuruh menghubungi ke nomor ini.." jelas Byan.

"Ngomong-ngomong niihhh.... dilihat dari terawangan gue. Terlihat dari sorot mata lo,, Lo kayaknya tertarik sama tu cewek. Emang lo udah mulai ngeluapin gadis cilik cucu dari sahabat kakek lo itu.....? Sampai-sampai seorang Abyan Merva Saputra menolak semua wanita yang berusaha mendekatinya demi menanti sang gadis cilik pujaan hati yang sudah mencuri hatinya sejak pandangan pertama" ucap Revan

"Bukannya itu cuma cinta monyet By? Lo aja ketemu dia 12th yang lalu...." lanjut Revan

"Kalo itu cinta monyet..,gue nggak bakal bertahan selama ini juga kan...." ujar Byan

"Iya juga sih By....,gue salut dengan penantian panjang lo. Tapi lo yakin dia masih single? Kalo dia udah punya cowok gimana?? Jangan sampe lo gantung diri By...hahahahaaa" Revan tertawa.

"Nggak lucu bercanda lo Van....." kata Byan.

"Tapi gue bener-bener salut dengan penantian lo By..." ucap Revan sambil menoleh sebentar ke Byan lalu fokus mengemudi lagi.

"Gue jadi kepikiran kata-kata lo Van.... "ucap Byan.

"Kata-kata gue yang mana?"tanya Revan.

"Kalau dia udah punya cowok..." jawab Byan.

"Gue tadi cuma bercanda By. Nggak usah lo jadiin pikiran. Lo udah tua.. ntar kalo kebanyakan pikiran jadi kelihatan makin tua" ujar Revan.

Byan pun melayangkan pukulan di lengan Revan...

"Gue belum tua.Gue baru 27th... " Byan dibuat makin kesal dengan celotehan sahabatnya itu

"Sakit tau By..... ingat gue lagi nyetir. Lagian gue cuma bercanda. Ehhh lo'nya serius" Revan mengelus lengan tangannya yang dipukul Byan

"Bercanda lo nggak lucu Van..." Byan menyandarkan kepala dan terlihat sedang berfikir.

"L mikirin apa lagi sih By..." tanya Revan

"Apa dia masih inget gue. Secara gue dulu nggak saling kenal. Gue dulu diajak kakek gue ke rumahnya. Gue lihat dia lagi bermain di taman. Sejak itu gue suka sama dia dan gue janji sama diri gue sendiri, gue bakal ajak nikah dia kalo gue udah dewasa" jawab Byan.

"Gilaaaa lo By. Kecil-kecil otak lo udah ngeres mikir nikah mulu......"celetuk Revan.

"Umur gue dulu udah 15th.Jadi bukan anak kecil lagi" balas Byan.

"Ok.. ok... gue ralat.Kalo gitu ABG dengan pikiran ngeres...." Revan terkekeh.

"Sialan lo Van!! Nggak bisa di ajak bicara serius. Cepetan bawa mobilnya.. gue nggak enak kalau Kakek Sofyan nunggu kelamaan" ujar Byan

"Emang siapa sih Kakek itu By?" tanya Revan.

"Sahabat Kakek gue....." jawab Byan.

"Waduuhh udah langsung tancap gas PDKT sama Kakeknya nih"

"Lo lama-lama gue pecat jadi asisten gue baru tau rasa lo..." ancam Byan.

"Ampunn Bos...." Revan mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya tanda damai

**

"Udah sampai By... gue nunggu di mobil aja ya. Takutnya kalo gue ikut, telinga gue selalu penasaran pengen nguping pembicaraan lo" ucap Revan.

"Beneran nih..?Ya udah lo tunggu gue" kata Byan.

"Beres...." jawab Revan singkat

Disalah satu meja terlihat seorang kakek sedang menunggu seseorang.

"Maaf Kek Byan terlambat, tadi jalanan macet" ucap Byan meminta maaf.

"Tidak apa Nak. Ayo duduk.." Kakek Sofyan mempersilahkan Byan duduk.

"Baik Kek...." Byan lalu duduk.

"Kakek pangling sama kamu. Kakek hampir tak mengenalimu. 12th tidak bertemu kamu sudah menjadi laki-laki yang tampan dan menjadi pengusaha sukses." ujar Sofyan.

"Kakek bisa saja. Saya hanya meneruskan perusahaan Alm.Papa" Byan merendah.

"Kakek turut berduka atas meninggalnya kakekmu.Maaf Kakek tidak bisa ke sana" ucap Sofyan.

"Tidak apa-apa kek. Do'akan saja yang terbaik untuk alm.kakek. Ini juga alasan Byan pulang ke Indonesia kek. Di sana Byan hanya sendiri. Jadi Byan putuskan untuk pulang" ujar Byan.

"Kamu yang sabar.Disini ada kakek...! Apa kamu sudah berkunjung ke makam kedua orang tuamu?" tanya Sofyan.

"Belum Kek, sepulang Byan kesini, Byan masih disibukkan dengan urusan perusahaan. Tapi pasti Byan bakalan kesana kek." jawab Byan.

Kakek Sofyan diam beberapa saat...

"Byan Kakek mau bertanya sesuatu. Tapi maaf kalau kakek lancang..." ucap Sofyan.

"Apa kamu sudah mempunyai pacar?" lanjut Sofyan bertanya pada Byan.

Byan tersenyum mendengar pertanyaan dari Kakek Sofyan.

"Belum kek......memangnya kenapa Kek" jawab Byan.

"Kakek mau menjodohkan kamu dengan cucu Kakek. Apa kamu setuju? Tapi kalau kamu tidak setuju kamu berhak menolaknya. Ini bukan paksaan!Jangan hanya karena memikirkan perasaan Kakek, kamu jadi terpaksa menerimanya" ujar Sofyan.

Tanpa berfikir lama Byan pun segera mengiyakan permintaan Kakek Sofyan. Karna itu yang ditunggu-tunggunya selama ini.

"Baik Kek... Byan setuju. Dan ini bukan paksaan. Ini murni kemauan Byan. Karna jujur Byan sudah menaruh hati kepada cucu kakek saat Byan berkunjung ke rumah kakek pertama kali. Selama 12th Byan menunggu sampai benar-benar kami telah dewasa barulah Byan akan mengutarakan niat Byan. Tapi ternyata sudah keduluan Kakek...." Byan tersenyum lepas.

"Syukurlah kalau begitu.Kakek tidak salah pilih" kata Sofyan merasa lega karena Byan tidak menolak.

"Tapi Kek.... kami belum saling kenal. Dulu Byan hanya sekilas melihatnya. Apa...."

Belum selesai Byan bicara, Kakek Sofyan sudah memotongnya.

"Shevi pasti setuju.Kalau soal hatinya, Kakek yakin kamu bisa meluluhkannya" jelas Sofyan

"Baik Kek. Dengan senang hati...." Byan terlihat bahagia.

"Nanti malam datanglah ke rumah Kakek. Kita makan malam bersama.Sekaligus membicarakan pertunangan kalian.." ucap Sofyan.

"Byan usahakan pasti datang Kek...." balas Byan.

"Ya sudah. Kakek pulang dulu..." pamit Sofyan.

"Mau saya antar kek?" Tanya Byan.

"Terimakasih Nak. Tapi Kakek ditunggu supir" jawab Sofyan.

"Baiklah.... Kakek hati-hati...." pesan Byan kepada Sofyan.

Byan pun ikut meninggalkan restaurant.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!