Rintik hujan di malam yang dingin, tetesan air membasahi jalanan yang terlihat begitu sepi malam ini. langkah kaki seorang gadis muda yang terseok-seok.
"Apa yang harus aku lakukan, kenapa Tuhan begitu kejam kepadaku." ucap seorang gadis muda yang bernama Nara.
PENGENALAN TOKOH
*INARA RASTIA*
Gadis muda yang menjadi tulang punggung keluarganya mempunyai seorang saudara yang tidak pernah membantu perekonomian keluarga.
*BASTIAN WISNU*
pria kaya namun sederhana tutur katanya sedikit lembut walaupun terkadang terlihat benar-benar sangat kasar.
*SURYA ADI*
begitu santai playboy dan suka mengganggu para wanita muda walaupun seperti itu dia adalah pria yang sangat menyukai hubungan keluarga.
*FERLIAN KHILA*
Kasar sombong dan sangat angkuh
*ROGGO WARDHANU*
memiliki kekayaan yang begitu banyak, mewarisi harta yang berlimpah namun keturunan nya tidak ada yang mau segera menikah.
(Maaf ya bang, neng. fotonya di pinjam buat visual 🙏🙏😍)
BEBERAPA HARI SEBELUMNYA
"Kenapa kamu diam saja, Nara. seharusnya kamu berusaha untuk melakukan sesuatu?!" bentak salah satu saudara Nara.
"Kenapa aku harus aku bang, kenapa harus aku yang menanggung semua beban hidup ini. kamu itu seorang pria Kenapa bukan kamu yang harus berusaha?" tanya Nara.
"Kenapa harus aku yang berusaha? Aku tidak mau hidup susah, Aku tidak mau bekerja keras. seharusnya itu kamu mencari jalan untuk mengeluarkan ayah dari penjara." jawab Ahsan saudara Nara.
"Kamu ini kan pintar, kenapa kamu tidak berusaha untuk mencari uang yang lebih banyak. kamu ini masa hanya bisa bekerja dengan gaji yang tidak seberapa." cibir saudari Nara yang bernama Lisa.
"Kamu juga kak Lisa, kamu adalah kakakku. Kenapa kamu tidak berusaha mencari pekerjaan, kamu menghina gajiku hanya sebesar itu, lalu apa yang bisa kamu lakukan selama ini?!" teriak Nara yang sudah tidak tahan dengan kata-kata yang diucapkan oleh kedua saudaranya tersebut.
"Kamu berani melawan kami, Nara. kamu itu dibawa kemari untuk menjadi pembantu kami, kami itu harus bekerja keras karena kamu cumalah anak dari istri kedua ayah. jadi kamu juga harus mencari cara untuk mengeluarkan ayah dari penjara." jawab Lisa.
"Sudah-sudah, Kenapa kalian selalu mengatakan hal itu kepada Nara. sudah berapa banyak Nara berjuang demi kalian, kamu mempunyai gelar sekolah tinggi namun kamu tidak bisa mencari pekerjaan!!" seru bu Wati kepada putranya.
"Kenapa juga ibu harus membela Nara, dia ini cuma seorang anak hasil dari selingkuhan ayah dengan wanita itu!!" bentak Lisa.
"Memangnya kenapa kalau dia hanya anak dari madu ibu, Memangnya Apa salahnya? dia selalu merawat ibu sedangkan kalian berdua apa yang bisa kalian lakukan?! kalian cuma berfoya-foya menghabiskan seluruh harta yang dimiliki oleh ayah kalian. lalu apa yang kalian lakukan selama ini?" jawab ibu Wati dengan suara yang begitu menggelegar.
Nara adalah putri dari istri kedua pak Ramli, pria itu sangat menginginkan anak pria namun yang lahir seorang putri yang membuat pak Ramli sangat tidak menyukai kehadiran Nara Karena dia sudah mempunyai Putri.
"Kamu ini anak yang tidak bertanggung jawab, kamu ini tidak ada gunanya. pantas saja ayah selalu membencimu, kamu ini lahir di tempat yang salah!" seru Lisa.
"Tidak ada yang salah, akulah yang salah. akulah yang tidak beruntung mempunyai anak seperti kalian, kalian sudah menghabiskan harta kekayaan ayah kalian. lalu seperti inikah hasil yang kalian berikan?!"teriak Bu Wati dengan begitu keras.
"Ibu, kenapa ibu harus membela anak wanita murahan itu? dia sudah menghancurkan masa depan ibu. dia sudah menghancurkan kebahagiaan ibu?!" seru Ahsan.
"Kenapa kamu menyalahkan Nara, kenapa kamu tidak berani menyalahkan ayahmu yang menggoda seorang gadis, menggoda seorang gadis belia?" tanya Bu Wati yang membuat Ahsan terdiam.
"Ibu selalu saja membela Nara, Apakah ibu tidak takut jika suatu saat Nara akan membuangmu, kita ini sudah miskin kita sudah diancam oleh para rentenir dan bank jika kita tidak bisa membayar hutang-hutang itu. kita akan diusir dari sini!!" seru Lisa.
"Kenapa kalian harus berkata seperti itu kepada ibu, seharusnya ibu yang mengatakan hal itu kepada kalian. kalian berdua sukanya berfoya-foya, kalian dan ayah kalian itu sama saja. kalian menghabiskan uang untuk bermalas-malasan, bersenang-senang tanpa mau bekerja sama sekali. sedangkan Nara, Nara membiayai hidup ibu. Nara selalu menyayangi ibu, di mana kalian ketika ibu sakit? masuk rumah sakit? kalian lupa dengan ibu kalian yang masuk ke rumah sakit. kalian bersenang-senang bersama ayah kalian, sekarang ketika kalian dalam masalah kalian mencari ibu dan Nara." jawab Bu Wati.
"Aku tidak mau tahu Bu, aku tidak mau jika rumah itu disita. Aku tidak mau jika aku dan Lisa menjadi gembel?!" bentak Ahsan.
"Memangnya kenapa? kenapa kalau kalian menjadi gembel, Apakah kalian takut berkeliaran di luar sana sedangkan kalian demi bersenang-senang kalian melupakan ibu. kalian lupa dengan ibu kalian yang sakit, bahkan dengan teganya kalian sudah mengusir ibu dari rumah ibu sendiri, sekarang kalian ke rumah ini. ini adalah rumah Nara, rumah sederhana ibu kadung Nara. Ibu tidak mau menerima kalian di tempat ini." jawab Bu Wati.
Nara tidak ingin Bu Wati mengalami sesuatu, wanita itu baru keluar dari rumah sakit.
"Sudahlah Bu, ibu tidak boleh marah seperti ini. nanti ibu sakit lagi." ucap Nara.
"Tutup pintunya, Nara. usir mereka berdua, ibu tidak mau menerima mereka. Jika kalian ingin mengeluarkan ayah kalian dari penjara, bekerjalah jangan selalu kemari meminta uang kepada Nara. mengemislah Jika perlu tapi jangan pernah meminta belas kasihan dari Nara!!" seru Bu Wati yang terlihat memegang dadanya.
"Ibu benar-benar jahat, ibu tidak pernah mencintai kami!!" teriak Lisa.
Bu Wati hanya bisa meneteskan air matanya, kalau bukan karena ibu kandung Nara mungkin Bu Wati sudah meninggal karena sakit jantung. berkat ibu Nara Bu Wati hidup, ibu kandung Nara mendonorkan jantungnya, sebelum meninggal wanita itu meminta bu Wati untuk menyayangi Nara seperti kedua anak kandungnya.usia Nara waktu itu masih sangat kecil masih berusia 1 tahun.
"Ya Allah, haruskah seperti ini kenapa kedua anakku seperti ini? Apakah didikanku salah ataukah mereka menuruni sifat buruk ayah mereka." ucap bu Wati yang terlihat berjalan menuju kamarnya.
"Lebih baik kalian berdua keluar dari rumahku, aku tidak ingin ibu sakit karena melihat kalian." ucap Nara.
"Kamu berani mengusir kami, Nara!!" seru Lisa.
"Aku berani aku berani melakukan apapun, sekarang pergilah dari sini aku tidak ingin kalian berada di rumahku." jawab Nara yang kemudian mendorong kedua saudara tirinya tersebut.
BRAKK!!
pintu itu langsung ditutup oleh Nara, seketika Nara memegang jantungnya. begitu menyakitkan, kehidupan itu begitu menyakitkan dengan semua jalan takdir yang sudah tulis.
* Bersambung *
Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊
- Mawar berduri
- Terlempar ke dunia sang kaisar
- karena cinta
- Gairah liar* Bersambung *
"Berani sekali wanita itu mengusir kita." ucap Lisa.
"Iya, wanita itu benar-benar tidak tahu malu, dia sudah menumpang hidup di keluarga kita selama puluhan tahun. sekarang dia langsung mencampakkan kita." jawab Ahsan.
"Kamu tahu bang, beberapa hari yang lalu bosku itu mencari wanita murahan untuk dia ajak berkencan." ucap Lisa yang membuat Ahsan langsung menatap saudarinya tersebut.
"Maksudmu?" tanya Ahsan.
"Bagaimana kalau kita menjebak wanita itu? dengan begitu separuh dari hutang-hutang kita akan dihapus." jawab Lisa.
"Kamu gila ya, tapi rencanamu ini bagus juga. aku akan membuat wanita tidak tahu diri itu hancur, lagi pula salahnya sendiri kenapa dia tidak mau melunasi hutang-hutang kita. lagi pula dia bukan saudara kita kan." jawab Ahsan.
"Kalau begitu kita cari pria itu bang, kita tunjukkan foto Nara." Lisa mengambil ponselnya.
Di tempat lain Nara sedang berbicara dengan ibunya.
"Ibu, apakah ibu marah denganku? tanya Nara.
"Kenapa ibu harus marah denganmu, Nara? tanya balik Bu Wati.
"Mungkin saja ibu marah denganku, karena aku tidak mau melunasi hutang-hutang itu." jawab Nara.
"Sudahlah, Nara. jangan membahas itu lagi, ibu sudah capek membahas semua itu. ibu ingin hidup tenang di sini, sudah berapa tahun ibu mengabdi di keluarga itu namun tidak pernah sekalipun ibu dianggap." jawab bu Wati. Wanita yang mungkin usianya sekitar 45 tahun lebih itu terlihat tersenyum.
"Terima kasih ya Bu, ibu sudah menerima Nara. terima kasih karena ibu tidak membenci Nara." ucap Nara.
"Memangnya apa salahmu? memangnya apa yang sudah kamu lakukan sama ibu?" tanya Bu Wati.
"Semua orang sangat membenci istri kedua, bahkan anak yang dimiliki oleh seorang madu tidak pernah dianggap oleh istri sah." jawab Nara.
"Ibumu adalah wanita yang sangat baik, Nara. ibumu adalah wanita yang sangat luar biasa, namun sayangnya Tuhan mempertemukan ibumu yang sangat baik itu dengan seorang pria yang tidak baik. suamiku adalah pria yang tidak mempunyai otak dia adalah seorang pria yang tidak memikirkan apa yang sudah dia lakukan." jawab Bu Wati.
"Tidak ada satupun orang yang mau menerimaku di tempat itu, Bu. namun ibu mau membesarkanku, mau merawatku bahkan mendidikku dengan sangat baik." ucap Nara.
"Di tubuh ibu ada jantung ibu kandungmu. sampai kapanpun ibu akan menjadi ibumu." jawab Bu Wati sambil tersenyum dan memeluk Nara.
"Sudahlah, segeralah kamu berangkat bekerja." ucap Bu Wati.
"Iya, aku mau berangkat bekerja dahulu Bu, Ibu jangan kemana-mana. kalau aku sudah berangkat bekerja Ibu tutup pintunya." Nara yang kemudian berpamitan kepada bu Wati.
Hari ini Nara mendapatkan giliran masuk jam kerja malam di salah satu rumah sakit yang sangat besar di kawasan kota Jakarta, nampak Nara begitu giat untuk melakukan pekerjaannya. butuh waktu sekitar 15 sampai 25 menit menuju rumah sakit, Nara yang bekerja menjadi perawat itu nampak dia tidak ingin kehilangan semua cita-citanya.
"Nara."panggil salah satu dokter.
"Iya, dokter." jawab Nara.
"Nanti kamu periksa salah satu pasien yang ada di kamar VVIP." pinta seorang dokter.
"Baik, dokter." jawab Nara.
"Nara!" panggil seorang dokter wanita.
"Iya, dokter." jawab Nara.
"Nara, tolong kamu bantu aku di ruang operasi sekarang." pinta dokter.
"Apakah ada yang terjadi, dokte?" tanya Nara.
"Ada pasien yang akan melahirkan, segera kamu ikut aku!" Nara yang kemudian di baa oleh dokter wanita.
RUANG PERSALINAN
"Aaaa!!"
teriak seorang wanita.
"Ayo bu, ikuti saya ya. ambil nafas buang nafas, ibu harus mengatur nafas ibu ya." pinta Nara.
"Sakit, sakit!!" teriak si wanita.
"Iya Bu, sakit. Ibu harus berjuang." pinta Nara.
"Aku tidak mau melahirkan anak ini, aku tidak mau melahirkan anak ini!" teriak si Ibu yang berusaha menahan sakit yang dia rasakan. dokter dan Nara nampak saling menatap satu sama lain, salah satu perawat yang juga teman Nara yang ada di tempat itu nampak menatap wanita yang mengatakan kata-kata yang tidak seharusnya dikatakan oleh seorang calon ibu.
"Tenang Bu, tenang. Anda harus berusaha untuk tenang." pinta Ami teman Nara.
"Aku tidak mau melahirkan anak ini, aku tidak mau melahirkan anak ini!" teriak si wanita yang terus berulang kali.
Dokter yang menangani persalinan itu juga sangat kebingungan dengan kata-kata yang diucapkan oleh wanita itu. perkataan yang berulang kali dikatakan.
"Kamu tidak boleh mengatakan hal itu, kamu harus berjuang. kamu tidak boleh seperti ini jika kamu tidak mau melahirkan anak ini bisa-bisa kamu juga akan mati." ucap si dokter.
"Aku tidak peduli, biarkan aku mati bersama anak ini!" teriak si wanita.
"Huff.," nampak Nara mengambil nafas. gadis itu mendekati wanita yang akan melahirkan tersebut. "Dengarkan Aku baik-baik, apapun yang terjadi di dalam hidupmu kamu tidak boleh membenci seorang bayi yang tidak berdosa. seperti apapun kelamnya hidupmu atau anak yang ada di kandunganmu ini dari hasil apapun kamu tidak boleh membencinya. itu bukan kesalahannya tumbuh di rahimmu, Tuhan mungkin memiliki jalan lain untukmu. namun percayalah akan ada kebahagiaan ketika kamu menatap bayi tidak berdosa ini." ucap Nara sembari memegang erat tangan si wanita.
Entah sihir apa yang dikatakan oleh Nara hingga membuat wanita itu seketika terdiam.
"Atur nafasmu!" seru dokter.
"Baiklah Bu, ambil nafas yang panjang setelah itu buang perlahan. ibu harus mengejang biarkan makhluk tidak berdosa ini melihat dunia yang belum pernah dia lihat." ucap Nara.
Semua dokter yang ada di bagian persalinan selalu menyukai Nara yang memang bersikap lembut, namun dia memiliki temperamen yang sangat kasar luar biasa jika ada orang yang mengganggunya.
"Kepalanya sudah keluar, kamu harus berusaha Bu!" seru dokter kembali.
"Kamu harus berjuang, jangan salahkan bayi yang tumbuh di rahimmu. seperti apapun masa lalumu biarkan dia menjadi penguatmu, jangan menatapnya karena masa kelam mu tapi tataplah dia sebagai masa depan yang akan menerangi hidupmu." ucap Nara yang berusaha untuk membantu si wanita ataupun dokter.
OEKK!!
OEKK!!
Tak berselang lama akhirnya bayi itu terlahir suara tangisan terdengar di ruang persalinan, begitu haru bahkan suara tangisan itu membuat Nara tersenyum.
"Dengarkanlah suara tangisan tak berdosa ini, dia memiliki arti yang sangat luar biasa." ucap Nara sembari mengelus rambut si wanita.
"Nara, kamu mandikan bayinya." pinta dokter.
Nara mengambil bayi kecil tersebut. "Lihatlah dia akan menjadi pendengar kehidupanmu, seperti apapun masa lalumu kamu jangan membencinya." ucap Nara.
Tentu saja Nara sangat tahu bagaimana dibenci oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. namun bukan salah Nara jika semuanya terjadi karena kehendak tuhan.
* Bersambung *
Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊
- Mawar berduri
- Terlempar ke dunia sang kaisar
- karena cinta
- Gairah liar
PERUSAHAAN WARDHANU
"Segera Kalian cari Dimana keberadaan barang itu, karena benda itu sangat berarti untukku!" seru seorang pria yang menjadi pemegang perusahaan Wardhanu. seorang CEO tampan yang selalu membuat para musuh-musuhnya takut dengan hanya sekali tindakan saja.
"Baik bos!!" seru para anak buah Wisnu. pria tampan itu begitu terobsesi dengan semua bisnis dan nama yang selalu dijunjung tinggi.
"Jika kalian tidak bisa menemukan kedua orang brengsek itu, maka kalian akan aku habisi!!" seru Wisnu.
Anak buah Wisnu tentu sangat ketakutan saat mendengar perintah dari bos mereka. Setelah menunggu lama salah satu anak buah Wisnu telah memberitahukan kalau sepasang kekasih yang menjadi penghianat di perusahaannya telah tertangkap.
"Apa kalian yakin itu mereka?" tanya Wisnu.
"Tentu saja, tuan. saya sangat yakin." jawab anak buah Wisnu.
"Baiklah kalau begitu, aku ingin kalian segera mencari tahu mengenai orang itu. aku tidak peduli bagaimana caranya yang jelas kalian harus bisa membuat mereka semuanya berada di sini." jawab Wisnu.
"Baik, Tuan. kami akan segera mencari keberadaan mereka." ucap beberapa anak buah Wisnu.
Entah kesalahan Apa yang dilakukan oleh kedua orang itu hingga pria yang bernama Bastian Wisnu itu benar-benar ingin mendapatkan mereka berdua. tak berselang lama salah satu anak buah kepercayaan Wisnu ternyata sudah datang dengan membawa dua orang penghianat yang sudah dicari oleh Wisnu.
"Bawa Mereka berdua ke ruangan itu!!" seru Wisnu. pria itu tersenyum saat mendengar sepasang kekasih yang menjadi penghianat di tempatnya telah tertangkap. pria itu berjalan dengan sangat santai sembari memakai pakaian kebesarannya, bahkan pria itu begitu menawan saat berjalan. seolah dia adalah malaikat yang turun dari langit.
"Selamat siang, bos!"seru para anak buah Wisnu.
"Kita ke gudang!" seru Wisnu kepada para anak buahnya. terlihat pria itu duduk dengan gaya arogansi yang dia miliki.
Tak ada yang bisa mengatakan mengenai semua yang di miliki oleh Wisnu, tak ada yang berani melawan pria itu karena pria itu seperti seorang iblis di dunia bisnis. Wisnu seorang pengusaha muda dengan semua ambisinya yang sangat luar biasa penuh dengan bahkan penuh dengan sangat kejam.
Tak lama kemudian Wisnu telah berada di gudang yang selalu dia buat untuk menyiksa para penghianat yang menghianatinya. tak ada yang bisa lolos dari penglihatan Wisnu, karena pria itu seperti seorang iblis yang selalu memantau orang-orang yang ada disekitarnya.
"Dimana mereka berdua!" seru Wisnu kepada anak buahnya.
"Mereka berdua berada di ruang eksekusi." jawab anak buah Wisnu.
SeketikaWisnu menatap sosok kedua orang yang telah menghianatinya, seorang pria yang menjadi orang kepercayaannya dan salah satu wanita itu adalah seorang wanita yang dia percaya. pria itu sudah mengetahui kalau seorang wanita yang bernama Rana adalah seorang wanita yang hanya menginginkan kekayaan saja.
"Halo.., Andi." Wisnu menatap anak buah kepercayaannya.
Andi menatap Wisnu dengan tatapan yang penuh ketakutan. satu kali berkhianat maka kehidupannya akan berakhir saat itu pula, karena rayuan dari Rana membuat Andi menghianati Wisnu. seorang pria yang sudah memberikan dia kehidupan seorang pria yang sudah memberikan dia posisi yang tinggi di perusahaannya. seorang pria yang selalu percaya kepada Andi, di namun sayangnya pria itu menghianatinya tanpa rasa bersalah sama sekali.
"Dimana benda itu?" tanya Wisnu kepada Andi,
Andi tidak berani mengeluarkan sepatah katapun. pria itu benar-benar sangat ketakutan namun di sisi lain dia tahu kalau Wisnu tidak akan pernah memberikan dia maaf.
"Ha-ha-ha..., sepertinya benda itu sangat berarti untukmu!" seru Rana kepada Wisnu.
Wisnu menatap seorang wanita yang berani menantangnya. seorang wanita yang selalu memohon cinta kepada Wisnu namun Wisnu hanya menganggapnya sebagai kesenangan semata.
"Jadi begitu ya?" tanya Wisnu.
"Iya, Memangnya kenapa? memangnya kenapa aku tidak boleh melakukan hal itu? Kamu selalu menyakitiku, kamu selalu menghinaku. kamu kira kamu bisa menyakitiku? kalau kamu berani melakukan sesuatu kepadaku maka aku akan menghancurkan benda berharga itu." jawab Rana.
"Ya sudah kalau begitu, kalau kamu menantangku tidak apa-apa, tapi yang jelas Kamu tidak akan bisa keluar dari sini. kalian berdua terlalu bodoh karena berani melawanku." ucap Wisnu.
"Bos." panggil salah satu anak buah Wisnu.
"Berikan aku pisau!" seru Wisnu.
Tidak menunggu lama sebuah pisau yang berada di tangan Wisnu, pria itu nampak tersenyum sembari menatap Rana. wanita yang memang terkenal brengsek dan seorang wanita yang benar-benar menginginkan menjadi istri Wisnu.
"Aku ingin tahu bagaimana jika pisau ini menggores kulitmu, pisau yang memiliki satu mata ini akan membuat ukiran indah di pipimu yang mulus itu." ucap Wisnu.
"Apa yang akan kamu lakukan?" Rana yang mulai ketakutan.
"Kamu bilang aku tidak akan berani menyakitimu kan? Baiklah kalau begitu kita lihat apakah aku berani menyakitimu atau tidak." jawab Wisnu yang kemudian tersenyum kepada Rana.
SRETT..
"Aaaa!!!" suara teriakan Rana. wanita itu berteriak sangat keras saat pipinya di ukir oleh Wisnu dengan pisau yang diberikan oleh anak buahnya.
"Dasar pria iblis!!" seru Rana kepada Wisnu.
"Hemm..," ucap singkat Wisnu. pria itu hanya tersenyum kepada wanita yang ada di depannya.
"Dimana barag itu!" seru Wisnu.
"Aku tidak Sudi untuk memberikannya padamu!" seru Rana.
"Berikan aku aku besi panas itu!" seru Wisnu marah.
Saat mendengar kata-kata dari Wisnu, nampak mata Rana langsung melotot saat melihat besi yang masih berwarna merah dan kepulan asap masih terlihat di besi itu.
"Apa yang akan kamu lakukan!!" seru Rana saat melihat Wisnu membawa besi panas yang hendak ditempelkan di tubuhnya.
"Aku memberikanmu waktu, jika kau tidak mengatakan dimana barang itu, maka besi panas ini akan langsung menyentuh kulit wajahmu!" seru Wisnu.
Serasa Rana tidak takut, karena wanita itu tidak yakin kalau Wisnu akan melakukan hal itu. Namun wanita itu salah, karena Wisnu adalah seorang pria psikopat yang sangat kejam, Wisnu langsung menancapkan besi panas itu ke wajah Rana.
"Aaa!!!" Hal itu membuat Rana langsung berteriak tidak karuan.
"Nampaknya wanita ini tidak akan mengatakan di mana file itu." setelah mengatakan hal itu tangan Wisnu langsung menadah.
Para anak buahnya tahu kalau bos besarnya itu sedang menginginkan sesuatu, salah satu anak buah Wisnu langsung memberikan sebuah pistol di tangan bosnya itu.
Rana menatap pria kejam yang ada di depannya, pria itu sedang membersihkan pistol yang telah diberikan oleh anak buahnya.
DOR!!
DOR!!
DOR!!
beberapa tembakan langsung terdengar.
"Kamu kira aku mencintaimu?" tanya Wisnu.
"Ugh..," salah satu kaki Rana di tembak Wisnu .
* Bersambung *
Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊
- Mawar berduri
- Terlempar ke dunia sang kaisar
- karena cinta
- Gairah liar
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!