NovelToon NovelToon

BELA DIRI SURGAWI

Chapter 1

Di suatu dunia yang bernama Tiangtang, hiduplah seseorang anak yang bernama Lou Shi.

Dia adalah anak yang sangat malang dan menderita.. karena dia adalah sebatang kara, dan juga menderita karena selalu saja dihina! karena cacat yang artinya dia tidak bisa berkultivasi.

Hidup di era kultivasi ini.. para Kultivator bagaikan dewa dan mahluk biasa hanya akan menjadi budak dan pelayan!

Dan Lou Shi kini adalah budak dari salah satu sekte kecil di daerah timur negara bagian Dinasti Jin , yaitu negara bernama Huo De.. dan negara ini adalah salah satu negara bagian dari dinasti Jin dinasti Jin adalah salah satu kekuatan besar, yang ada di benua timur ini.

_________________________________________________

Benua Di dunia Tiantang:

Benua Timur, Hong Yao.

Benua Selatan.

Benua Utara.

Benua Barat.

Benua Utama/Tengah.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Di setiap benua memiliki jenius yang tak terhitung jumlahnya, dan diantara semuanya benua utama adalah benua suci yang bisa pergi kesana hanya orang yang sangat-sangat jenius dan monster yang mengerikan saja yang tinggal disana, karena disana benar-benar sangat mengerikan hukum dimana yang kuat lah yang boleh bicara sangat nyata disana, kalau ingin pergi kesana untuk mencari kekuatan itu adalah hal yang bagus, namun juga bahaya banyak sekali disana.

Benua utama bagaimana dataran suci, dunia Tiantang karena mempunyai segala jenis macam sumberdaya yang ada, tempat itu seperti surga bagi kultivator yang mencari kekuatan.

Tingkat kultivasi di benua utama juga jauh diatas benua-benua lainnya.

Juga dibenua timur ini, memiliki banyak sekte besar maupun sekte kecil didalamnya dan juga jenius yang tak terhitung jumlahnya.

Dan Benua timur ini bernama benua Hong Yao...

banyak sekali orang kuat yang bermunculan setiap tahunnya karena bakat jenius itu seperti tidak ada habisnya!

Ada yang gugur dan akan munculah bibit baru yang cemerlang..

Dan anak yang bernama Lou Shi ini adalah anak yang sangat tidak beruntung, karena ayah nya meninggal saat dia masih berumur tiga tahun dan ibu nya meninggal saat setelah melahirkannya, dia diurus oleh seorang kakek-kakek yang sehari-harinya hanya membajak sawah yang dimiliki oleh para Kultivator.

Sekarang'pun kakek itu telah meninggalkannya juga, setelah meninggal karena terlalu kelelahan setiap harinya membajak sawah.

Lou Shi benar-benar tertekan karena itu, dia sudah kehilangan kedua orang tuanya sejak masih kecil kini juga harus ditinggal oleh orang yang telah berjasa padanya. karena telah mau untuk membesarkan dia sedari dulunya.

Bagi orang biasa untuk menjalani hidup itu sangat susah dan berat di dunia ini, karena setelah kakek itu mati kini Luo Shi menjalani kehidupan yang sangat suram dan menyakitkan karena dia harus berkerja membajak sawah dengan tenaganya sendiri tanpa ada bantuan seperti sapi untuk membajak sawah para Kultivator itu, Kultivator itu sangat pelit dan jahat!

Kenapa, para Kultivator itu bahkan tidak mau untuk memberikan sebuah tunggangan seperti sebuah sapi atau kuda untuk membantu orang biasa membajak sawah milik mereka.

Bahkan sekte yang termasuk memiliki banyak murid didalamnya dan cukup makmur, namun ternyata sangat pelit kepada orang-orang biasa

ya sifat yang tidak mempedulikan orang lain seperti itu adalah ciri khas dari seseorang yang kuat, dan memiliki kekuasaan.

Luo Shi bahkan hanya makan satu kali sehari karena dia hanya dibayar dengan makanan dari hasil jerit payahnya membajak sawah yang sangat melelahkan!

Luo Shi memiliki tubuh yang sangat kurus, karena sangat sulit untuk mendapatkan makanan, dan baju yang compang camping ada robekan di baju dan celananya, tapi paras wajah Luo Shi itu tergolong tampan memiliki pupil mata yang berwarna merah kecoklatan, wajah bulat seperti telur dan itu adalah paras seseorang yang tampan tapi itu tertutupi oleh lusuhnya tubuh, dan baju serta celana yang dia kenakan.

Sebenarnya itu sangat tidak manusiawi! hanya dibayar dengan makanan, dan kerjanya sangat melelahkan juga bisa-bisa akan mati karena kelelahan kalau seperti ini.

Namun mau tidak mau harus dilakukan jika ingin bertahan hidup! karena orang biasa itu bagaikan budak yang tidak berarti sama sekali kehidupan mereka bagi Kultivator.

Jika orang biasa hendak untuk terus melanjutkan kehidupan mereka, maka kerja keras dan tidak kenal lelah harus mereka lakukan.. jika tidak maka

tidak akan bisa melanjutkan kehidupan karena mati kelaparan.

Semua bahan pangan, bibit, biji-bijian serta tumbuh-tumbuhan semuanya di atur penuh oleh para Kultivator! dan tidak membiarkan orang biasa sampai mengurusnya, karena mereka adalah orang biasa yang artinya mereka adalah mahluk fana yang sangat mudah untuk dijatuhkan, jika terjadi masalah, orang biasa tidak bisa diandalkan.

Dan Luo Shi, dia harus berkerja sangat keras agar bisa makan! dan yang diberikan untuk nya sangat lah tidak layak jika pekerjaan seperti itu.. karena ini seperti kerja paksa.

“Hosh.. hosh, haus... sangat haus!” Luo Shi yang berkata dengan terengah-engah dan rasa yang lelah sekali juga tenggorokan kering karena belum minum sedari pagi dia bekerja hingga sekarang hampir sore hari dia belum diberikan air untuk minum oleh para Kultivator atau pembudidaya abadi yang ada disekitarnya sungguh kejam,

Memperlakukan manusia seperti hewan saja dan tidak menganggap sedikit kehidupan mereka tidak peduli mau mati atau tidaknya orang-orang pekerja buruh itu, itu tidak penting bagi mereka.

“T-tuan pe-pembudidaya yang terhormat.. bo-bolehkah saya meminta air untuk minum? saya haus sekali.” Luo Shi yang berbicara dengan nada yang sangat sopan kepada dua orang yang sedang duduk di kursi yang terbuat dari kayu yang berkualitas dan sambil memakan roti..

Yang membuat Luo Shi terkadang sampai menelan air liurnya sendiri, karena saking lapar dia tidak sanggup untuk menahan air liurnya..

“ Hah? apa kau bilang? ” salah satu dari Kultivator itu langsung berkata dengan nada yang tinggi dan sepertinya tidak terlalu peduli tentang apa yang dikatakan Luo Shi tadi,

“ Ah~ a-aku hanya ingin meminta air untuk minum.. ” ucap Luo Shi yang sangat haus.

“ Hanya? kau pikir ini sudah waktunya kau boleh minta air? ini butuh waktu beberapa jam lagi baru kau boleh minum! dan apakah kau sudah lupa dengan peraturannya? ” salah satu, dari dua orang itu. yang menjaga orang-orang yang sedang membajak itu dia berperawakan gendut dengan perut pusar yang menonjol keluar serta mempunyai hidung yang besar kalau dilihat dari muka nya dia sudah berumur empat puluh sama lima puluh tahun, karena sudah banyak sekali kerutan yang terdapat pada wajahnya. dan kultivasi hanya ditingkat Ranah Hitam tingkat tiga.

Dan yang satu lagi hanya diam dan memandangi apa yang sedang terjadi dengan tatapan yang merendahkan semua orang-orang membajak, yang satunya lagi memiliki tubuh yang kurus, banyak kerutan juga diwajahnya dan janggut yang tumbuh mengelilingi seluruh bagian bawah wajah.. dan sepertinya dia sama yang berperawakan gendut itu umur mereka sama-sama empat sampai lima puluh tahunan, tingkat kultivasi nya juga sama seperti orang yang sedang berbicara dengan Luo Shi saat ini, sama-sama ditingkat ketiga dari Ranah Hitam.

Ranah Hitam adalah awal dan itu dibagi menjadi sembilan tingkatan kecil, dari seseorang jika ingin berkultivasi.. mereka harus bisa membuka satu atau dua titik Meredian jika ingin berkultivasi, membuka Meredian untuk membantu mereka menyerap aura langit dan bumi yang ada disekitar kedalam tubuh dan mengubah menjadi aura sendiri.

Dan fisik dan kekuatan orang yang sudah memasuki Ranah Hitam dan orang biasa itu sangat jauh sekali, fisik mereka jauh berkali-kali lipat lebih kuat dibandingkan orang biasa.

Perbedaan kultivator dan manusia biasa, tidak bisa ditutupi dengan cara apapun selain menjadi kultivator juga.

Namun seseorang orang yang baru memasuki Ranah Hitam, itu tidak bisa menyerap aura langit dan bumi, karena bahkan jika dia sudah mencapai Ranah Hitam tahap sembilan dia masih belum juga bisa untuk menyerap aura langit dan bumi.

Karena di Ranah Hitam, itu lebih fokus untuk memperkuat fisik dan organ eksternal yang ada pada Kultivator awam, dan juga orang yang berada di Ranah Hitam belum bisa menggunakan Qi, itu bertarung jadi orang yang masih di Ranah Hitam hanya bisa mengandalkan fisik dan kekuatan eksternal saja untuk bertarung.

Tapi kalau dibandingkan dengan manusia biasa itu sangat tidak layak untuk dibandingkan, bahkan satu pukulan dari seseorang Ranah Hitam tahap satu, bisa membuat orang biasa menjadi muntah darah!!

Ranah Hitam tahap pertama saja, satu pukulan biasa saja bisa menghacurkan batu yang keras.

Chapter 2

“ Kau bilang tadi ingin minta air kan? ” pria yang tua bertubuh gendut itu berkata...

“ I-iya tuan pembudidaya yang terhormat, saya hanya akan ingin meminta air untuk minum. ” jawab Luo Shi dengan nada hormat.

“ Oh? ” pria gendut itu langsung berkata dengan singkat dengan kata oh~

Tiba-tiba pria yang bertubuh gendut itu langsung berdiri, dan berjalan kemeja yang ada didekatnya yang ada airnya.. dan langsung mengambil air itu.

Luo Shi yang melihatnya sontak jadi lega dan senang, lega karena Kultivator yang dia mintai air tidak marah dan senang karena dia bisa melepas rasa hausnya yang sedari tadi pagi sudah ada.

“ Huff.. inikah yang kakek rasakan setiap harinya?

kakek benar-benar sangat menderita, memikirkan saja membuatku merasa bersalah, karena aku selama ini tidak pernah membantu di ladang milik pembudidaya abadi ini, aku juga pertama kali bekerja disini tidak habis pikir kenapa kakek masih kuat bekerja di usia yang sudah sangat tua dan bahkan aku pernah melihat kakek bekerja pas dia sedang sakit.” Luo Shi yang menghela nafas panjang, karena dia baru tahu apa yang kakeknya rasakan selama ini, kehausan dan kelaparan bisa kakeknya tahan dia dan Luo Shi bisa makan.

“ Aku sangat menyesal karena tidak membantu kakek saat sedang di ladang, aku benar-benar sangat menyesal! tapi waktu aku selalu menawarkan untuk membantu cuma saja kakek yang keras kepala tidak mau untuk dibantu, dan aku juga berpikiran kalau kakek tidak mau dibantu berarti kerjaan yang dia kerjakan, itu tidak terlalu susah untuk dikerjakan, dan bahkan Kakek membagi makanan yang sudah dia dapatkan untuk ku. ” ucap Luo Shi, betapa baik dan sayangnya kakek itu kepada Luo Shi.

“Setelah aku merasakan kerja disini hanya tiga hari saja, sudah sangat berat sekali! aku tidak tau bagaimana bisa kakek bertahan dengan semua ini.” Luo Shi yang bergumam dalam hati, dan mengharapkan bahwa orang bertubuh gendut itu akan memberikan air yang dia bawa dari meja tempat dia duduk, cangkir yang terbuat dari kayu yang berupa tempat untuk air minum.

“ Kau, tadi bilang air? ini air untuk mu.. ” pria gendut itu menjulurkan tangannya dan seperti hendak memberikan air, dan Luo Shi menjadi senang karena ini.. Luo Shi benar-benar sangat haus sekali.

Lalu pria gendut tadi, sudah sangat dekat dengan Luo Shi sambil menjulurkan tangannya tadi dia kini benar-benar hendak memberikan air kepada Luo Shi.

“ Ah~ terimakasih tuan.” ucap Luo Shi langsung berterimakasih sebelum menerima airnya, itu tandanya Luo Shi sudah benar-benar berharap untuk mendapatkan air itu.

Ini air untuk mu.. minum sana! pria gendut tadi yang berbicara sambil membentak.

Tiba-tiba air yang dipegang oleh pria bertubuh gendut itu, menjadi tidak seimbang dan itu jatuh ke-kepala Luo Shi, dan berkata untuk Luo Shi meminum air itu...

Itu bukannya memberikan air... pria tua itu dengan sengaja menumpahkan air itu diatas kepala Luo Shi, dan tidak memberikan Luo Shi bisa meminum air itu! dengan sengaja sekali pria bertubuh gendut itu menumpahkan air yang ada ditangannya ke atas kepala Luo Shi dan mengatakan untuk meminumnya.

“A-anda me-mangapa menumpahkan air nya...

i-ini bahkan a-aku belum sempat meminumnya.” ucap Luo Shi dengan terbata-bata dan dengan tenggorokan kering sekali, karena rasa hausnya itu benar-benar sangat menyakitkan untuk tenggorokan, kini harapan Luo Shi untuk bisa meminum air telah hilang karena air tadi sudah tumpah di atas kepalanya.

“ Minum? apakah kau tidak melihat dari tadi, bahwa belum ada orang-orang membajak sawah ini meminta air? ” pria bertubuh gendut tadi berkata dengan nada yang sangat keras dan sampai bisa dilihat oleh lain yang sedang membajak ladang..

Seketika orang-orang yang ada disekitarnya langsung berkumpul untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Hanya butuh waktu beberapa menit saja, semua orang yang ada di ladang sudah berkumpul, untuk melihat kejadian apa yang sedang terjadi disini.

“ Hei.. hei, apa yang sedang terjadi? ” salah satu seorang yang juga membajak sawah untuk bertanya kepada temannya, yang memakai topi khas orang-orang yang sedang bekerja di ladang.

“ Aku tidak tahu, aku juga baru tiba disini dan ingin melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi. ” pria bertopi itu menjawab apa yang temannya tadi tanyakan.

Semua orang juga saling bertanya kepada orang yang ada disekitar mereka, namun semua orang baru datang semua belum ada yang tau pasti apa yang sedang terjadi.

Tiba-tiba kakek tua yang baru datang berkata..

“ aku tau apa yang sedang terjadi disini, ” sontak semua orang yang ada langsung memutar kepala mereka dan melihat kearah kakek tua itu.

Dan semua orang yang ada karena penasaran, semuanya serempak untuk bertanya namun dengan suara yang kecil, takut kalau meninggikan suara mereka akan menggangu Kultivator yang sedang berjaga, dan dengan rasa penasaran semuanya langsung saja bertanya.

“ Tenang.. tenang, kalau kalian semua bertanya siapa yang akan ku jawab? ” kakek tua itu berkata karena pusing harus menjawab yang mana, karena semua orang bertanya kepadanya.

“ Aku tadi melihat anak yang berusia sekitar delapan tahun itu meminta air kepada pengawas Kultivator, ini kan belum waktunya untuk meminta air untuk minum..., ” ucap Kakek itu.

“ Apa yang terjadi setelah itu kakek Hu? ” salah satu pemuda yang bertanya pada kakek itu dengan menggunakan nama dari kakek itu.

Nama kakek itu adalah Hu yu, dan dia sering dipanggil kakek Hu.

“ Setelah itu, pengawas Kultivator berjalan dengan membawa cangkir kayu seperti hendak memberikan pada anak itu. ” ucap Kakek Hu.

“ Hah?! apakah pengawas Kultivator memberikan air itu? ” pemuda yang tadi bertanya lagi pada kakek Hu.

“ Tidak kau salah, pengawas itu memang berjalan kearah anak itu sambil memegang air seperti hendak memberikan, namun setelahnya pengawas Kultivator itu menumpahkan air ke kepala anak itu. ” ucap kakek Hu.

Chapter 3

Mereka semua terkejut, bukannya terkejut karena pengawas kultivator itu menumpahkan air ke kepala Luo Shi, tapi terkejut karena Luo Shi meminta air sebelum waktunya untuk meminta air.

“ Kakek-kakek yang sedang berbicara ini seperti sedang bercerita saja, apakah itu benar?” Salah satu pemuda yang ada di dekat sana berkata.

“ Ini benar, kakek yang tadi langsung berkata, apakah kau tidak tahu bahwa ini belum waktunya untuk meminta air? atau sudah lupa? ” kakek Hu berkata.

“ Jadi bagaimana mungkin seniman bela diri itu mau untuk memberikan kepadanya, tidak peduli sebagaimana cara dia akan meminta kepada para Kultivator tidak akan memberikannya. ” ucap kakek Hu pada semua orang.

“ Ya, itu memang seperti benar, tidak peduli seberapa lelah dan hausnya anak itu pengawas Kultivator itu tidak akan memberikan air padanya, bahkan orang yang sudah lama di ladang ini saja tidak pernah untuk meminta air untuk minum kalau belum waktunya, ini tinggal beberapa jam lagi, mengapa dia tidak bisa menahannya? ” kata pemuda itu yang heran karena sebentar lagi jam minum tiba, namun anak itu tidak bisa menahannya.

“ Apakah anak itu belum mengetahui temperamen dari pengawas gendut? ” pemuda itu memanggil Kultivator yang bertubuh besar dan gendut itu sebagai pengawas gendut.

“ Haiss... nasib anak yang malang, tidak tahu apa yang akan terjadi padanya karena berani sekali berbicara seperti itu, pada pengawas gendut. ” kata kakek Hu.

“ Itu salahnya sendiri, mengapa meminta air kalau belum waktunya. ” kata salah satu wanita diantara kerumunan orang.

Lihat saja apa yang akan terjadi, “jangan kasian atau apa'lah itu.. karena di sawah ini semua juga menginginkan air untuk minum, bukan hanya anak itu saja, masih banyak anak kecil yang bekerja seperti dia namun tidak pernah meminta air kalau belum waktunya.” perkataan dari salah satu orang yang berbicara membuat semua tersadar.. tidak ada guna untuk kasian karena mereka juga sama-sama haus.

“Hey kau kenapa tidak minum? aku sudah memberikanmu air kan!” pria bertubuh gendut itu berkata.

Luo Shi yang dengan tatapan kosong dan sedih, melihat kearah pria bertubuh gendut itu.

“K-kau ba-bagaimana bisa seperti ini padaku? aku telah bekerja dari pagi hingga sore, dan meminta air itu adalah hal yang wajar.” Luo Shi yang berkata sedih, tanpa ada rasa takut lagi.

“ Kau? beraninya dirimu.. sepertinya kau ingin mati ya?! ” ucap pria gendut itu dengan geram.

“ Berani sekali anak itu berkata begitu kepada pengawas Kultivator, tidak menggunakan sopan santun kepada orang jauh lebih tua dan hebat darinya, apa dia tidak ingin hidup lagi. ” kata orang-orang yang sedang asik menonton kejadian ini.

“ Lihat apa yang akan aku lakukan padamu. ” ucap pria tua bertubuh gendut itu dengan sangat geram, karena orang biasa berani sekali tidak menghormati Kultivator sepertinya.

Pria gendut tadi hanya beberapa langkah saja dari Luo Shi, dan dia berjalan mendekati Luo Shi dengan tatapan kejamnya.. seperti hendak akan membunuh Luo Shi saja.

Ckrak.. Ckrak, suara langkah kaki pria itu berjalan mendekati, yang berbunyi itu adalah ranting-ranting dan dedaunan yang kering dia pijak.

Pria bertubuh gendut itu kini, telah berada didepan Luo Shi.

“ Plak!! ”

Suara tamparan yang keras terdengar, dan itu adalah pria gendut tadi yang mengayunkan tangan ke muka Luo Shi.

“Aargh.. itu sakit.” Luo Shi yang berkata dengan berteriak kepada pria yang menampar nya itu.

“ Sakit? itu belum seberapa lihat ini! ” tamparan kedua'pun langsung melayang ke wajah Luo Shi.

“ Plak! ” tamparan kedua jauh lebih keras dari sebelumnya.

“Aahkk! kau ini sakit kau gila!” Luo Shi yang berkata mencemooh pria yang menampar nya itu.

“ Kau budak anjing! berani sekali kau mengatakan aku gila, ku bunuh kau! ” teriak pria gendut itu. dia kini sekali lagi mengayunkan tangannya, namun bukannya hendak menampar tapi itu seperti tangan yang mengepal, pria gendut itu hendak memukul Luo Shi dengan kepalan tangannya.

Buk.. buk.. hantaman keras dua kali terdengar dan itu dari pria gendut tadi memukulkan tangan pada perut Luo Shi!

“Aarrgh... huk.. huk” Luo Shi yang mendapatkan pukulan itu menjadi terbatuk-batuk, dan dia menahan kesakitan yang sangat sakit.

Biasanya manusia biasa jika dipukul satu pukulan saja bisa ter-muntah darah karena itu, dan bahkan jika kultivator itu hanya di Ranah Hitam tahap satu itu sudah cukup membuat manusia biasa menjadi muntah darah hanya dengan pukulan biasa mereka.

Yang anehnya adalah Luo Shi, yang hanya terbatuk saja dan tidak memuntahkan darahnya sedikitpun oleh dua pukulan yang diberikan! kalau itu orang lain yang mendapatkan pukulan mungkin sudah muntah darah beberapa kali, karena pukulan yang dilakukan pria gendut itu tidak lembut dan pria gendut tadi memukul Luo Shi tidak menahan kekuatannya sama sekali.

“ O-oh kau kuat juga apakah kau berlatih fisik manual? sehingga kekuatan fisik mu cukup kuat untuk bisa menahan pukul dari seniman bela diri ranah hitam tahap tiga. ” pria gendut itu berkata dengan cukup terkejut karena orang biasa bisa menahan pukulannya.

“ Selama ini juga belum ada orang biasa yang bisa menahan pukulanku ini, tanpa ada cedera sedikitpun hanya kau yang pertama ” kata pria gendut itu lagi kepada Luo Shi.

“A-aku ti-tidak pernah berlatih apa'pun selama ini dan juga tidak tau apa itu latihan fisik manual, yang aku ketahui ha-haya menunggu kakek pulang dari ladang dan duduk bersama saat makan malam tiba.” Luo Shi yang berkata dengan menahan rasa sakit, sambil berbicara tentang dia dan kakek yang mengurusnya waktu dulu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!