NovelToon NovelToon

Tetangga Ku IdolaKu

Bab 1 # Awal cerita......

''Pokonya Aku gak mau ikut pindah Bunn, aku mau di kota ini saja. ''

Seorang gadis cantik menolak tawaran sang Bunda untuk pindah rumah dan otomatis pindah sekolah.

''Hanum pliis kamu nurut sama Bunda, Ayah di pindah tugaskan dari kantornya dan kita harus ikut pindah, lagian di sana sudah di siapkan rumah dan bahkan rumah nya lebih megah, kuliah kamu juga sudah di urus dan berpindah kesana. ''

jelas Sang Bunda dan membuat putrinya terdiam.

Dialah Hanum pratiwi seorang gadis cantik yang baru memasuki bangku kuliah di semester dua, Hanum adalah putri sulung dari pasangan Prasetya pamungkas dan Paramita Pratiwi, Hanum memiliki seorang adik bernama Handi Pamungkas yang masih bersekolah di kelas lima sekolah dasar.

Hanum menghela nafasnya dan tidak dapat menolak apapun lagi karena semua sudah terlambat, bahkan kuliahnya pun sudah pindah.

''Packing pakaian dan pajangan kamu saja, barang barang di rumah ini semua ibu kasih ke bibi kamu dan bibi kamu nanti yang akan menempati rumah ini, ayo bersiap karena beberapa jam lagi jemputan datang loh Kakk. ''

ucap kembali sang Bunda saat melihat putrinya terdiam.

''Untung saja aku belum punya teman yang terlalu dekat, hingga kepindahan tidak terlalu berat. ''

gumam Hanum dalam hatinya sambil merapihkan semua pakaiannya.

Di lantai satu rumah.....

''Bagaimana Bunn?? Hanum gak merajuk lagi kan?? Ayah udah takluk dan Ayah selalu kalah kalau bicara dengan anak itu. ''

ucap Ayahnya Hanum dan Bunda nya tersenyum.

''Beres dan sekarang tinggal nunggu jemputan karena Hanum sedang mempacking pakaiannya. ''

jawab Bunda nya Hanum dan suaminya lega mendengar nya.

.

.

''Reno......buka pintunya. ''

ucap Seorang wanita paruh baya sambil menggedor kamar putra nya.

''Ya ampun......Maa ini masih pagi, kenapa malah dobrak kamar Reno?? ''

protes sang putra dan membuat Mamanya memukul tangan putranya.

''Masih pagi dari hongkong, sekarang udah siang Reno dan Urus tuh wanita kegatelan yang samperin terus ke rumah ini, Mama gak mau tahu mulai besok gak mau melihat wanita itu datang ke rumah ini, ingat pesan Mama kamu ini Reno. ''

ucap Sang Mama dengan nada tegasnya dan langsung meninggalkan kamar putranya menuju kamarnya karena malas bertemu dengan wanita yang mengaku pacar putranya.

Reno menghela nafasnya karena memang Mamanya gak setuju kalau dia pacaran dengan kekasihnya yang sekarang entah apa alasannya tapi Mamanya menentang keras.

Reno berjalan menuruni tangga dan menghampiri kekasihnya yang sedang duduk menunggunya, Reno membalas senyum kekasihnya lalu menghampirinya.

''Dinda.....aku sudah bilang berapa kali ke kamu jangan datang ke rumah karena Mama akan marah, Mama belum ijinkan aku untuk pacaran. ''

ucap Reno dan membuat kekasihnya cemberut.

''Mama kamu emang gak merestui hubungan kita kan Renn, makanya ketus kalau aku kesini. ''

jawab Dinda dan Reno menghela nafasnya.

''Pergilah duluan nanti aku susul, aku harus mandi dulu soalnya. ''

ucap Reno dan membuat Dinda melototkan matanya karena Reno mengusirnya.

Dinda langsung beranjak dan keluar dari rumah Reno dengan perasaan dongkol, Reno mengejarnya namun telat karena Dinda sudah pergi dengan mobilnya.

''Hadeuuhh.....wanita kalau merajuk pasti seperti itu, marah marah gak jelas dan dia yang salah. ''

gumam Reno sambil menatap mobil kekasihnya yang sudah keluar dari area kompleknya.

Reno mengerutkan keningnya saat melihat dua mobil memasuki komplek rumahnya bahkan berhenti tepat di sebrang rumahnya.

''Syukur lah rumah kosongnya sudah ada yang isi sekarang. ''

gumam Reno sambil berbalik lalu masuk kedalam rumahnya.

Ternyata yang akan menempati rumah kosong di seberang rumah Reno adalah keluarga Hanum, dua mobil yang membawa barang barang nya hanya berisi pakaian juga beberapa pajangan rumah saja karena Ayahnya Hanum sudah mengisi seluruh perabotan rumahnya dengan lengkap.

''Gimana sayang kamu suka gak dengan rumah barunya?? ''

tanya Sang Ayah saat Hanum keluar dari mobilnya.

''Suka karena Ayah dan Bunda menyukainya. ''

jawab Hanum dan Sang Ayah hanya menghembuskan nafasnya karena putrinya masih merajuk.

Hanum langsung masuk kedalam rumah mengikuti Bundanya yang terlebih dahulu masuk, Bundanya menggandeng tangan Hanum dan membawanya ke lantai dua untuk menunjukan kamar Hanum.

''Ini kamar untuk kamu sayang, kamarnya lebih luas dan semua perlengkapan kamu sudah lengkap tinggal mengisi lemari dengan pakaian kamu saja. ''

ucap Bunda Mita saat membuka pintu kamar Hanum.

''Makasih Bunn dan maaf kalau Hanum masih beradaptasi dengan lingkungan baru. ''

ucap Hanum dan Bundanya mengerti dengan sikap sang putri.

Bunda Mita pun keluar dari kamar Hanum dan memberikan waktu untuk Hanum beradaptasi dengan kamar barunya.

Hanum langsung menuju jendela dan ternyata terhubung dengan balkon atas, Hanum membukanya dan langsung berdiri di sisi balkon nya.

Hanum merentangkan tangannya menikmati udara sejuk yang menerpa kulitnya, kota yang di pijak nya saat ini adalah kota yang begitu sejuk dan sangat ramah lingkungan.

''Mudah mudahan di kota ini aku dapat teman baik, mudah mudahan aku juga betah di kota ini dan semangat Hanum kamu pasti bisa. ''

gumam Hanum dalam hatinya sambil memejamkan matanya menikmati angin sejuknya padahal hari sudah beranjak siang.

Hanum tidak menyadari kalau ada seseorang yang sedang memperhatikannya dari balik tirai jendela, seorang laki laki yaitu Reno dan Reno sampai tertarik melihat apa yang di lakukan oleh tetangga barunya dengan merentangkan tangan dan memejamkan matanya.

''Dia kira adegan di titanic mungkin yaa, sampai merentangkan tangannya gitu dan meresapi sekali sepertinya. ''

gumam Reno sambil menggelengkan kepalanya lalu segera bersiap untuk ke kampus nya menyusul kekasihnya.

Reno mahasiswi semester akhir dan saat ini hanya menunggu wisuda saja yang akan di laksanakan bulan depan di kampusnya.

.

.

Sore menjelang.......

Hanum baru selesai menata pakaian dan semua fashion nya kedalam lemari, Hanum bahkan memilih tidur sebentar karena tubuhnya begitu lelah saat ini.

Di lantai dasar rumahnya Hanum saat ini, Bunda Mita sedang menyiapkan oleh oleh makanan khas daerah yang di bawanya untuk di berikan ke tetangga terdekat, tetangga samping kiri kanannya sudah di kirim dan sekarang tinggal tetangga depannya yang akan di kirim makanan.

.

.

Bersambung......

Bab 2 # Bertemu

Bunda nya Hanum langsung akrab dengan tetangga sebrang rumahnya yang tak lain adalah Mamanya Reno, bahkan Handi langsung betah saat di ajak masuk kedalam rumah Reno.

''Syukur laah karena rumah sebrang sudah di isi karena hampir lima bulan kosong, saya kira akan kosong seterusnya. ''

ucap Mamanya Reno saat Bunda nya Hanum menceritakan kepindahannya.

''Iya Mba Mila dan semoga kita bisa bertetanggan yaa. ''

jawab Bundanya Hanum dan Mamanya Reno tersenyum mengangguk.

''Handi disini saja yaa temani Tante sampe Suami Tante pulang, mau gak?? ''

pinta Mamanya Reno dan Handi mengiyakannya.

''Handi memang mudah akrab berbeda dengan Kakaknya yang sangat sulit beradaptasi. ''

ucap Bundanya Hanum dan Mamanya Reno mengerutkan keningnya.

''Maksudnya Mba Mita memiliki anak gadis?? ''

''Betul Mba dan namanya Hanum dia sempat menolak pindah tapi kami gak mungkin meninggalkan dia sendiri di kota sana, sekarang Hanum masih merajuk dan cemberut terus. ''

''Sudah biarkan saja namanya anak gadis Mba, nanti juga dia akan betah dan menikmati tinggal di sini. ''

Bundanya Hanum langsung pamit dan meninggalkan Handi yang asik dengan mainan di rumah Mamanya Reno.

''Loh.....Handi mana Bunn?? Kenapa pulang sendirian saja?? ''

tanya Ayahnya Hanum saat istrinya kembali tanpa putranya.

''Handi malah betah di rumah depan lagi main mainan asik punya anaknya Mba Mila. ''

jawab sang istri dan suaminya mengangguk.

''Yasudah biarkan saja kan dekat di seberang rumah kita ini, Hanum dari tadi gak keluar kamarnya Bunn, Ayah khawatir. ''

ucap Ayahnya Hanum dan istrinya langsung terdiam.

''Biarkan dulu kayanya deh, Hanum nanti baik sendiri kan emang gitu sifatnya. ''

ucap Bundanya Hanum sambil masuk kedalam dapur untuk menyiapakan makan malamnya.

.

.

Saat makan malam tiba, ternyata Handi belum kembali dan Bunda Paramita meminta Hanum untuk menyusul adiknya karena Handi akan nurut pada Hanum.

''Bunn.....masa Hanum yang susul Adee, Bunda saja yaa!! ''

tolak Hanum dan Bundanya menggelengkan kepalanya.

''Handi akan nurut sama kamu loh, kalau mau malah Ayah yang jemput dia dari tadi. ''

ucap Sang Ayah dan Hanum mengangguk lalu pamit untuk menjemput adiknya.

Hanum memakai sandal dan berjalan menuju rumah yang tepat berada di seberang rumahnya, Hanum memberanikan diri membunyikal bell nya dan menunggu di buka pintunya.

''Maaf cari siapa yaa?? ''

ternyata pelayan yang membukanya.

''Sayaa.......''

jawab Hanum menggantung karena ternyata Bibi ada memanggilnya.

''Silahkan duduk dulu yaa, Bibi akan buatkan minuman sebentar. ''

ucap Bibi dan membuat Hanum menghela nafasnya lalu mengangguk.

Bibi kembali masuk ke dalam ruang makan menghampiri Nyonya nya yang memanggilnya tadi.

''Ada siapa Bii?? Maksudnya tamunya?? ''

tanya sang Nyonya saat Bibi menghampirinya.

''Ada tamu wanita cantik sekali Nyonya, mungkin pacarnya Den Reno. ''

''Maksud Bibi Dinda pacar Reno?? ''

''Bukan Nyonya bukan wanita tadi pagi, ini lebih cantik dan sopan sekali. ''

''Yasudah Bibi lanjutkan menata makan malam nya, biar saya yang menghampirinya. ''

Mila langsung berjalan menuju ruang tamu sambil mendumel kalau sampai benar pacar Reno lagi berarti Reno keterlaluan.

''Maaf cari siapa yaa?? ''

ucap Mila saat menghampiri ke ruang tamu.

''Selamat malam, saya Hanum mau menjemput Handi yang tadi sore main ke rumah Tante, Bunda sedang sibuk jadi saya yang di minta jemput. ''

jawab Hanum dan membuat Mila tersenyum.

''Kamu putrinya Mba Paramita yaa?? Cantik sekali ternyata kamu yaa, Handi sedang main di kamar Reno, ayo Tante antar buat bertemu Handi. ''

ucap Mila dan Hanum mengangguk sambil mengikuti Mila.

Begitu pintu kamar terbuka ternyata Reno dan Handi sedang bermain game, Hanum langsung terdiam saat pandangannya beradu dengan pandangan Reno.

''Aishhh......ganteng banget yaa. ''

gumam Hanum dalam hatinya sambil mengikuti masuk kedalam kamar Reno.

''Handi di cariin Kak Hanum tuh. ''

ucap Tante Mila dan Handi langsung menatap kakaknya.

''Ayo pulang Dee, Bunda sama Ayah sudah menunggu kamu loh. ''

ucap Hanum dan Handi mengiyakannya.

''Makasih Kak Reno sudah mengijinkan Handi main game nya. ''

ucap sopan Handi dan membuat Reno tersenyum mengacak rambut Handi.

''Sama sama nanti kita bermain lagi yaa, sekarang Handi pulang dulu. ''

jawab Reno dan Handi mengacungkan jempolnya.

Hanum langsung menggenggam tangan Handi lalu membawanya pulang, Tante Mila ikut mengantarkan Hanum ke depan rumahnya.

''Loh.....siapa mereka Mama?? ''

tanya Suaminya Tante Mila saat Hanum tersenyum membungkuk sedikit menyapa suaminya Tante Mila.

''Mereka anak tetangga baru kita Papa, penghuni baru rumah depan kita. Sopan santun kedua anak itu sangat baik sekali. ''

jawab Tante Mila dan suaminya tersenyum lalu mengajak masuk sang istri kedalam rumah.

Hanum langsung membawa Handi masuk dan mengajaknya menuju ruang makan, kedua orang tuanya sedang duduk menunggunya.

''Cuci tangan kamu Dee, kita makan bersama yaa. ''

ucap sang Bunda dan Handi mengiyakannya.

Hanum langsung duduk di kursi meja makan menunggu Handi yang sedang mencuci tangannya, Hanum terdiam dan memikirkan Reno yang begitu tampan bahkan senyumnya tadi sangat manis menurut Hanum.

''Kamu kenapa senyum senyum gitu sayang?? ''

tanya sang ayah saat melihat putrinya tersenyum.

''Gak apa apa Ayah. ''

jawab cepat Hanum dan Ayahnya hanya mengangguk.

Handi selesai mencuci tangannya dan langsung gabung untuk makan malam, sepanjang makan berlangsung tidak ada obrolan karena semua fokus makan hingga makan malam selesai.

Hanum membantu Bundanya merapihkan meja makan dan Hanum mencuci piring yang kotornya, menemani Bundanya merapihkan makanan yang tersisa.

''Besok kata Ayah Bibi baru sampai di rumah ini, Bibi kan pulang kampung saat kita pindahan dan nanti langsung pulang ke rumah ini. ''

ucap Bundanya Hanum yang memecahkan kesunyian di dapur.

''Hanum kira gak akan ada Bibi di rumah sebesar ini, Bunda gak kasih tau sih. ''

jawab Hanum dan Bundanya tersenyum.

''Kamu kan sibuk merajuk di kamar loh sayang, bukannya Bunda gak kasih tahu. ''

ucap sang Bunda dan membuat Hanum memanyunkan bibirnya karena tersindir oleh Bundanya.

''Bunda gak asik, Hanum langsung ke kamar gak ikutan ngumpul yaa. ''

ucap Hanum sambil mengelap tangan basahnya lalu berjalan menuju tangga yang menjadi akses ke kamarnya.

Bundanya hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Hanum, putrinya sangat susah kalau sudah merajuk dan jalan satu satunya hanya membiarkannya karena Hanum akan kembali normal lagi nantinya setelah menerima kenyataan.

Di rumah seberang Hanum pun saat ini baru memulai makan malam nya karena sang Tuan baru selesai bersih bersih.

''Tadi yang jemput Handi itu Kakaknya Handi Maa?? ''

tanya Reno saat Mamanya menyiapkan makanan untuk Papanya.

''Ngapain kamu nanya nanya?? Naksir?? ''

jawab sang Mama dan Reno hanya menghela nafasnya.

''Mama jangan asal bicara kasihan nanti dia kegeeran di taksir sama Reno. ''

ucap Reno dengan penuh percaya dirinya.

''Dan mama sumpahin kamu yang akan naksir Hanum terus di tolak. ''

jawab sang Mama dan membuat Reno cemberut karena ucapan Mamanya sangat mengerikan.

.

.

Bersambung.....

Bab 3 # Kampus baru

Hanum menuju kamarnya dan langsung menatap layar handphone nya ternyata salah satu temannya mengirimkan pesan kalau Hanum pindah tapi gak pamit terlebih dahulu.

Hanum menghela nafasnya dan langsung menyimpan handphone nya, Hanum langsung menuju balkon kamarnya lalu duduk di atas ayunan rotan yang di sediakan sang Ayah karena mengetahui kalau Hanum sangat suka bersantai dengan ayunan.

Bahkan ayunanya begitu nyaman seperti sarang burung yang bisa di jadikan sandaran, begitu hangat dan nyaman.

Hanum mengeluarkan buku agenda nya dan mulai menuliskan beberapa kata kata yang ada dalam hatinya lalu di curahkan dalam tulisan.

Hanum tidak mengetahui kalau dia sedang di perhatikan oleh Reno dari jendela kamarnya, Reno mirip penguntit sedang memperhatikan mangsanya.

''Hayoo.....kamu ngintip siapa sih?? ''

ucap Sang Mama saat menepuk bahu putranya dan membuat Reno gelagapan.

''Mama bikin kaget ajah dan bisa gak kalau masuk kamar Reno itu permisi dulu. ''

protes Reno dan Mamanya mengangkat bahunya lalu membuka gorden jendela kamar Reno.

''Ohh....kamu jadi penguntit Hanum sekarang yaa??, ahh.....Mama akan sapa Hanum dari balkon ini. ''

ucap Mamanya Reno dan membuat Reno gelagapan lalu menarik tangan Mamanya.

''Mama stop jangan bikin malu Reno dong, Mama balik ke kamar aja, Papa nyariin minta kelonan. ''

ucap Reno dan Mamanya langsung terdiam lalu mengangguk.

Reno bernafas lega karena Mamanya akhirnya keluar dari kamarnya dan Reno langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Sedangkan di balkon Hanum saat ini......

Hanum membawa selimbut untuk menghilangkan rasa dingin karena hawa malam hari, Hanum memejamkan matanya sejenak dan dia langsung membayangkan wajah tampan tetangga depan rumahnya.

''Ahh.....aku kenapa jadi mikirin Kak Reno yaa, gak nyesel di ajak pindah karena punya idola baru yaitu tetanggaku. ''

gumam Hanum dalam hatinya sambil menutup matanya dan terlelap nyaman di atas ayunan dengan selimbut yang menutupi tubuhnya.

Reno mengerutkan keningnya saat melihat Hanum seperti tertidur di atas ayunan rotannya, Reno heran karena Hanum tidak kedinginan padahal malam semakin larut.

''Mungkin dia titisan dewi kehangatan dan gak merasa kedinginan. ''

gumam Reno yang asal bicara dan menuju ranjangnya untuk tertidur.

Pagi menjelang......

Mama nya Reno saat ini sedang memilih sayuran bersama Bundanya Hanum, karena setiap pagi ada pedagang sayuran segar mengelilingi komplek.

''Mba Mita.......Hanum semalaman tidur di balkon yaa?? Itu masih terlihat di atas ayunan nya. ''

tanya Mamanya Reno dan Bunda nya Hanum tersenyum.

''Hanum memang memiliki kebiasaan seperti itu Mba, kalau suasana hatinya sedang gak nyaman, Hanum kan terpaksa ikut pindah kesini. ''

jelas Bunda nya Hanum dan Mila hanya tersenyum.

Setelah memilih sayuran yang di butuhkannya kedua ibu muda itu pun kembali ke rumah masing masing, Bundanya Hanum langsung menuju dapur untuk menyimpan belanjaannya.

''Mau kemana Bunn?? ''

tanya sang suami saat istrinya akan menaiki tangga.

''Membangunkan Hanum kan dia sekarang mulai kuliahnya Ayah, nanti malah terlambat lagi. ''

jawab Sang istri dan suaminya mengiyakannya.

Bunda Mita langsung berjalan menuju kamar putrinya dan membangunkan Hanum, tidak membutuhkan energi saat membangunkan Hanum dia langsung membuka mata saat di sentuh rambutnya oleh sang Bunda.

''Sudah siang loh sayang, ayo bersiap. Hari ini kamu masuk kampus baru nanti Ayah yang antarkan. ''

ucap Sang Bunda dan Hanum mengiyakannya sambil mengumpulkan kesadarannya.

Hanum langsung merapihkan selimbutnya dan membawanya masuk kedalam kamar dengan Buku agendanya juga tidak lupa di bawanya.

Hanum langsung menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya, hanya sepuluh menit Hanum selesai dengan urusan mandinya dan langsung keluar dari kamar mandi.

Hari pertama ke kampus barunya Hanum memilih pakaian yang santai, jeans tiga perempat warna biru pekat dengan kemeja berwarna putih bercorak polkadot.

Rambutnya di gerai dengan bando menempel di rambutnya, sebuah sepatu cats di pilih Hanum dan setelah di rasa cukup Hanum membawa tasnya dan sebuah buku untuk menuliskan jadwal kuliah nya.

Wajahnya hanya di berikan pelembab dan lip glos sudah cukup membuat Hanum terlihat cantik dan tidak perlu berdandan lebih.

''Pagi semuanya......''

sapa Hanum dengan senyum cerahnya dan membuat semua tersenyum.

''Kak Hanum cantik sekali pagi ini......''

puju sang adik dan membuat Hanum tersenyum sambil mencium pipi adiknya.

''Terimakasih Adik kakak yang tampan. ''

jawab Hanum sambil menyiapkan sarapan yang di buatkan Bundanya.

''Pagi ini Ayah akan antarkan kamu ke kampus sambil menghapal jalannya yaa, setelah itu baru deh kamu berangkat sendirian pakai mobil. ''

ucap Sang Ayah dan Hanum mengangguk.

''Kalau aku di antarkan Ayah juga kan ke sekolahnya?? ''

tanya Handi dan Ayahnya menggelengkan kepalanya.

''Sekolah Adee ada jemputan jadi tinggal menunggu di depan rumah saja. ''

jawab Sang Ayah dan Handi mengangangguk.

Setelah selesai dengan sarapannya, Ayahnya Hanum langsung mengajak putrinya untuk berangkat dan Hanum mengiyakannya sambil pamit pada Bundanya.

Sepanjang perjalanan Ayahnya terus menerangkan jalan yang di laluinya dan Hanum bisa mengingatnya dengan baik karena jalanan begitu mudah di ingatnya.

Hanya lima belas menit akhirnya mobil sampai di kampus dan Ayahnya Hanum mengantarkannya menuju ruang dosen sambil menitipkan putrinya pada adiknya yang menjadi dosen di kampus baru Hanum.

''Jadi Tante Selena dosen di kampus ini Ayah?? ''

tanya Hanum dan Ayahnya mengangguk.

''iya sayang, makanya Tante kamu yang rekomendasikan kampus ini untuk kamu melanjutkan study. ''

jawab Sang Ayah dan Hanum tersenyum.

Hanum langsung memeluk Tantenya dan di balas pelukannya oleh Tantenya, Ayahnya Hanum hanya tersenyum melihat adik nya dan putrinya saling menyayangi.

''Ayah gak bilang kalau Tante tinggal di kota ini. ''

protes Hanum dan Selena tersenyum sambil mengusap pipi Hanum.

''Sudah jangan salahkan Ayah kamu yaa, kan sekarang bisa bertemu Tante lagi, ayo Tante ajak kamu ke kelas kamu sekarang. ''

ucap Tante Selena dan Hanum mengangguk.

''Titip Hanum yaa Dee, Kakak harus ke kantor sekarang banyak kerjaan. ''

ucap Ayahnya Hanum dan sang adik mengacungkan jempolnya.

''Kak Pras jangan takut karena Hanum aman dengan aku, sana berangkat nanti terlambat. ''

ucap sang Adik dan Ayahnya Hanum mengangguk.

Hanum mencium tangan ayahnya dan di balas usapan sayang di kepala Hanum, Tante Selena langsung menggandeng Hanum menuju kelas yang akan di jadikan tempat belajar Hanum selanjutnya.

''Tante kira Ayah kamu bohong saat bilang akan pindah ke kota ini, ternyata benar juga dan Oma sangat merindukan kamu sayang katanya mau bertemu. ''

ucap Tante Selena dan Hanum hanya tersenyum.

''Nanti sekalian kalau libur ke rumah Oma sama Bunda, Ayah dan Handi. ''

jawab Hanum dan Tantenya mengangguk.

Tiba di kelas Hanum Tante Selena mengetuk pintunya dan saat terbuka ternyata seorang dosen laki laki yang membukanya, Hanum langsung di persilahkan masuk lalu di perkenalkan pada teman satu kelas dan satu fakultasnya.

.

.

Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!