Suami Pengganti [ YongNie ]
Eps 1 Masih Biasa
Pagi hari seperti biasanya sepasang suami-istri ini menjalani kehidupan bersama setelah menikah kurang lebih 7 bulan.
Suara alarm mulai membangunkan salah satu dari mereka, yang awalnya saling berpelukan kini mulai memberi jarak satu sama lain.
Kim Ricka
Ugh alarm itu benar-benar berisik.
[ mulai terusik ]
Kim Ricka
[ menangkup kedua pipi putih pria didepannya ]
Sayang bangunlah ini sudah pagi.
Kim Hessa
Emh nanti saja aku masih mau seperti ini lebih lama.
[ menggeliat lalu mengeratkan pelukan tangannya terhadap pinggang Ricka ]
Kim Ricka
[ senyum sekilas dan mulai membalas pelukan Hessa ]
Sayang apa kau tidak mau kerja, dan lagi dengarlah suara alarm itu apa kau tidak terganggu eum?
[ mulai menatap mata Hessa yang masih terpejam ]
Kim Hessa
Ussttt Sayang diamlah dulu.
[ menenggelamkan wajahnya ke dada hangat Ricka ]
Kim Ricka
Emh setidaknya biarkan aku mematikan alarm nya dulu baru nanti teruskan.
[ ucapnya sambil mengelus pelan rambut Hessa ]
Kim Hessa
[ melepaskan pelukannya dan duduk langsung sambil mengacak-acak rambutnya ]
Baiklah-baiklah aku bangun saja dasar alarm sialan.
Pria bernama Kim Hessa ini mulai berjalan ke samping Ricka lalu meraih benda yang sedari tadi mengeluarkan suara berisik tak henti-henti.
Kim Hessa
Kau alarm akan aku hancurkan sekarang juga.
[ smirk dan segera menggerakkan tangannya untuk membanting benda yang sudah ada di genggamannya ]
Kim Ricka
[ mata yang tadinya belum terbuka sempurna kini seketika membelalak melihat apa yang akan dilakukan Hessa ]
Ekg! Sayang!
Kim Hessa
[ menghentikan gerakannya lalu menatap Ricka yang sudah berdiri menahan tangan kanannya ]
Sayang kenapa kau malah menahan ku, kau kan tahu dia sudah mengganggu kita.
Kim Ricka
Bwahaha Sayang kenapa kau marah dengan benda hump? Aish sudahlah kau ini.
[ mengambil alih alarm lalu mematikan dan menaruhnya ke tempat semua ]
Kim Hessa
[ mendekap Ricka dari belakang dan mengendus lehernya berulang kali ]
Hmh~ aku menyukai wangi mu.
Kim Ricka
Aku tahu, tapi- hey Sayang aku kan belum mandi kenapa kau suka wangi ku?
[ tanyanya heran ]
Kim Hessa
[ masih mendekap Ricka ]
Entahlah Baby aku terlalu suka tubuhmu ini, mau kau mandi atau tidak aku tetap akan menyukainya.
Mendengar kalimat yang terucap dari mulut Hessa, terlihat Ricka tersenyum manis sebagai efeknya.
Eps 2 Care
Sekarang ini Ricka yang telah terbebas dari dekapan Hessa mulai berjalan mengarah dapur untuk memilih menu sarapan.
Kim Ricka
[ senyum melihat Hessa menyerah dengan pemberontakan ]
Yeaah akhirnya lepas juga, kau cepatlah mandi sana.
Kim Hessa
[ memajukan bibirnya mendekati wajah Ricka yang tadinya sudah lumayan jauh ]
Emh beri aku moorning kiss Baby.
Kim Ricka
Nggak mau ah~
[ ingin melangkah pergi dari kamar dan memasak ]
Kim Hessa
[ langsung menarik tangan Ricka dan membalikkan badannya lalu melahap habis bibir tipis Ricka ]
Emh~
Kim Ricka
Ugh emh Sa- Sayang.
[ mengalungkan kedua tangannya ke tengkuk Hessa sambil membalas lu*at*n pagi itu ]
Beberapa menit mereka habiskan untuk olahraga pagi, sampai akhirnya Hessa melepas tautan agar Ricka bisa bernafas dengan normal.
Kim Hessa
Thanks Baby, muach!
[ mencium kening Ricka sekilas lalu kabur ke Kamar Mandi ]
Ricka yang melihat aksi Hessa hanya bisa bengong bercampur jengkel, tapi dia langsung melupakannya dan membalikkan badannya.
Kim Ricka
Dia benar-benar membuatku gila haha.
Kim Ricka
[ setelah sampai di dapur, langsung saja memulai masak dengan sedikit terburu-buru ]
Gara-gara tingkahnya itu lihatlah waktu molor setengah jam aish.
Tidak perlu waktu lama Ricka pun menyelesaikan masakannya dan segera menaruhnya ke meja makan, tapi sebelum itu ada sebuah kejadian yang tidak sengaja terjadi.
Kim Ricka
Baiklah sekarang tinggal menuang sup nya ke mangkuk, dan angkut semua ke maja makan.
[ senyum senang sambil mulai meraih gagang panci yang masih panas ]
Kim Ricka
Aks! Aw Aw kenapa aku tidak menggunakan kain untuk mengangkat itu?
[ buru-buru membasuh tangannya yang terkena panas panci ]
Kim Ricka
Argh ini perih sekali Aw!
[ terus merintih sakit merasakan perih di telapak tangan kirinya ]
Sementara Ricka berusaha menahan sakit di tangannya, Hessa yang sudah selesai mandi pun mulai mengarah ke meja makan.
Mungkin karena meja makan yang masih kosong tanpa ada makanan itu Hessa mengubah arahnya ke dapur.
Kim Ricka
Aduh . .
[ terus membasuh tangannya dengan air keran yang mengalir ]
Kim Hessa
Hm? Sayang kau kenapa lama sekali ada apa?
[ tanyanya kepada Ricka yang masih sibuk sendiri ]
Kim Ricka
Akh tidak ada apa-apa, k- kau duluan saja. Tunggu aku di meja makan.
[ berusaha menyembunyikan luka di tangannya tanpa balik badan ]
Karena merasa aneh dengan tingkah laku Ricka akhirnya Hessa mulai mendekati wanitanya itu.
Dipikirannya sekarang Jinny sedang mencuci piring makanya dia tidak khawatir sama sekali.
Kim Hessa
Sayang pagi-pagi begini sudah cuci piring emang kemarin nggak kamu cuci hmh?
Kim Ricka
Akhhaha i- iya kemarin aku lupa membersihkan piring jadi menumpuk sekarang.
Kim Hessa
[ menatap tangan Ricka ]
Sayang! Apa yang terjadi dengan tanganmu Huh!
Kim Ricka
Ekg! Akh ini-
[ bingung harus menjawab apa, dan tangan pun sudah digenggam oleh Hessa ]
Tanpa basa-basi lagi Hessa langsung menyeret lembut tangan kanan Ricka dan mendudukannya di sebuah sofa.
Kim Ricka
Mau kemana? Hessa Sayang aku belum selesai membawa makanan nya. Hey kau bisa ter-
Kim Hessa
[ menatap lekat mata Ricka ]
Lupakan aku akan terlambat atau tidak, aku bisa mengurusnya nanti.
Kim Hessa
Sekarang kamu lebih penting, dasar ceroboh.
[ menonyong kepala Ricka pelan sambil berdecak kesal ]
Eps 3 The Tone
Selepas kejadian itu Ricka sekarang hanya diam melihat kesibukan Hessa yang masih mengobati telapak tangan Ricka menggunakan salep.
Kim Hessa
Sayang kau bisa menahan sakit sebentar saja kan? Aku janji ini hanya beberapa detik saja.
[ yakinnya sambil menatap mata Ricka yang merembes ]
Kim Ricka
Ba- baiklah tapi janji ya.
Kim Hessa
Tentu saja janji.
[ tersenyum sekilas lalu mulai mengoleskan salep ke luka bakar Ricka perlahan-lahan ]
Kim Ricka
Ssss ah Pe- pelan Emh sakit.
[ merintih sakit saat salep pendingin mulai di oleskan oleh Hessa ]
Kim Hessa
Sial kenapa malah seperti desah*n ketimbang kesakitan karena luka, Sayang kau mengujiku sekarang.
[ batinnya sambil menahan apa yang sudah tegak dibawah sana ]
Kim Ricka
Hufh apakah sudah?
[ menatap tangannya sendiri yang penuh dengan salep ]
Dalam beberapa detik Ricka terdiam memandang telapak tangannya, dia benar-benar bingung.
Kim Ricka
Bwahaha Sayang Hessa ka- kau kenapa menaruh salep banyak sekali? Lihatlah tebalnya salep ini, mungkin 1cm pun ada haha.
[ tertawa terpingkal dengan hasil olesan Hessa ]
Kim Hessa
Yah bagaimana dong, kau saja sudah kesakitan seperti itu padahal aku tidak menyentuh lukanya. Apa lagi kalau aku cuman mengoleskan sedikit dan menekan lukanya.
Kim Ricka
O' benar juga kau cerdas Sayang.
[ tanpa aba-aba langsung melontarkan kalimat pujian ]
Kim Hessa
Tentu saja siapa dulu, ah kalau begitu-
[ langsung menggendong Ricka dan melangkahkan kakinya ke arah meja makan ]
Kim Ricka
Lo- loh Sayang yang sakit tangan ku bukan kakiku ih turunkan aku.
[ pintanya agar diturunkan ]
Kim Hessa
Ussttt Sayang diam dan tenganglah atau aku tidak mau kerja saja biar seharian bisa bersamamu.
[ disusul dengan senyum manis candu ]
Kim Ricka
[ menenggelamkan mukanya ke dada Hessa seketika ]
Ish apa-apaan senyum mu itu, hentikan ah.
Sampai di meja makan Hessa langsung mendudukkan Ricka ke kursi lalu ingin beranjak pergi. Melihat itu tentunya Ricka langsung menarik tangan Hessa.
Kim Ricka
Mau kemana lagi?
[ menggenggam erat tangan kiri Hessa ]
Kim Hessa
[ menengok dan mengusap sekilas bibir Ricka ]
Aku ambil dulu makanan yang sudah kau buat, aku tidak akan mau makan makanan lain selain makanan dari tangan mu.
[ senyum untuk kesekian kalinya ]
Kim Ricka
O' baik aku tunggu.
[ balas senyum yang tak kalah manis ]
Baru saja sampai di dapur secara tiba-tiba saja ponsel Hessa yang ada di atas meja makan berdering.
Kim Ricka
Hm?
[ langsung menengok ke sumber suara ]
Kim Ricka
[ meraih ponsel Hessa ]
Siapa ini? Nomor tidak dikenal yah, apakah aku harus mengangkatnya?
Hessa yang melihat ponselnya di genggam oleh Ricka seketika dan refleks langsung saja merebutnya setelah menaruh makanan.
Kim Ricka
Ekg?!
[ benar-benar terkejut karena tiba-tiba saja direbut ]
Kim Hessa
[ langsung mematikan panggilan dan mengantungi ponselnya ke saku celananya ]
Abaikan saja panggilan nyasar Sayang, kalau begitu ayo makan.
Kim Ricka
[ mengangguk mengerti dan kembali duduk ke kursinya tadi ]
Sayang kau pulang jam berapa nanti?
Kim Hessa
Emh tidak tahu juga, kenapa memangnya?
[ tanyanya sambil mulai menyantap makanan di piringnya ]
Kim Ricka
Tidak ada, aku hanya ingin bersamamu lebih lama, aku cuman takut kau hilang.
[ dengan suara pelan hampir tidak bisa didengar ]
Kim Hessa
Apa yang kau katakan tadi? Sayang kau barusan bicara apa?
[ mengulang pertanyaan mengharap kalimat tadi diulang ]
Kim Ricka
Bukan apa-apa sudahlah cepat habiskan makanan mu.
[ senyum manis menyudahi persoalan tadi ]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!