NovelToon NovelToon

CINTA DI ATAS PERJODOHAN

bab 1

BRAK' Suara benda jatuh tepat di depan gadis yang masih menggunakan pakaian pernikahan, dengan tangan gemeter ia mengambil maps, yg di jatuhkan oleh seorang pria.

Wanita itu merasa terkejut dengan apa yang ia lihat, ia pun mengulangi kata demi kata untuk di baca. Namun hasilnya masih sama suami yang baru saja mengucapkan janji pernikahan, dengan tega menceraikannya dengan bigitu saja.

Ia pun beralih menatap sang suami dengan takut. "A-apa maksudnya ini?"Wanita itu berkata dengan nada lirih ke arah pria di depannya.

Bukannya menjawab pertanyaan wanita di depannya, ia menatap asisten pribadinya untuk menjelaskan semuanya

Yang sudah tertulis di lembaran kertas itu, bahwa surat perceraian dan surat perjanjian pernikahan.

...PIHAK PERTAMA...

VIRENDRA ATHALLA MARQUEZ.

...PIHAK KEDUA...

VANADYA LACERTA.

PERNIKAHAN INI HANYA DI ATAS KERTAS TIDAK LEBIH.

HUBUNGAN PERNIKAHAN INI TIDAK AKAN DI PUBLIKASIKAN KE SIAPAPUN, TERKECUALI PARA UNDANGAN

DIANTARA KEDUA BELAH PIHAK, TIDAK BERHAK SALING MENGATUR KEHIDUPAN MASING-MASING, TIDAK SALING CAMPUR TANGAN,

4 PIHAK KEDUA, DILARANG MEMBAWA MASUK ORANG LUAR KE DALAM RUMAH TANPA SEIZIN PIHAK SATU.

BERPURA-PURA SEBAGAI PASANGAN YANG BAIK DAN ROMANTIS DI DEPAN KELUARGA BESAR. TERUTAMA OMA

PERNIKAHAN INI HANYA BERJALAN KURUNG WAKTU 1 TAHUN DAN SELAMA ITU PIHAK KEDUA TIDAK BOLEH MENJALIN HUBUNGAN.

SEMUA YANG DI LAKUKAN PIHAK PERTAMA ADALAH BENER.

PIHAK KEDUA HARUS MELAYANI PIHAK PERTAMA DAN PASANGANNYA.

Wanita yang baru saja membaca surat perjanjian yang di buat oleh suaminya tercengang,

"Apa maksudnya ini? Apa kamu ingin mempermainkan pernikahan?" Walaupun wanita itu berkata lembut dan terbata-bata karena merasa takut dengan tatapan tajam suami'nya itu.

"Sudah jelaskan? Bahwa sedari awal aku tidak menerima perjodohan konyol ini. Namu apa kau malah menerimanya dengan senang hati,"

"Tapi itu semua kemauan Oma, aku tidak bisa menolak keinginan Oma?"

"VANADYA LACERTA!! ANDAI KAU TIDAK DATANG WAKTU ITU PASTI AKU SUDAH MENIKAH DENGAN KEKASIHKU."

Vana yang di bentak oleh suaminya hanya diam saya, rasa takut menjalar di tubuhnya. Tak di sangka kalau suami'nya sangat kejam.

Ia masih mengingat pertemuan dirinya dengan sang Oma, andaikan kala itu ia tidak bertemu dengan oma mungkin ia tidak akan menikah dengan seorang pria yang kejam.

...(Flashback on)...

Saat seorang gadis yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya, namun saat ia akan menaiki kendaraan umum. Ia melihat seorang wanita tua sedang di hadang oleh berapa preman.

Karena ia merasa kasihan kepada nenek-nenek tua itu lantas ia mengurungkan niatnya untuk naik ke kendaraan umum itu, ia pun berjalan ke arah nenek-nenek itu.

Saat sudah sampai di depan di depan wanita tua itu ia berkata kepada berapa pria di depan'nya.

"Dasar banci berani'nya sama nenek-nenek."Ucap wanita itu.

"Wah-wah bos ada gadis cantik yang sok jadi pahlawan."Ujar pria itu kepada bos'nya.

"Neng, dari pada nolong wanita tua itu mendingan ikut kita-kita bersenang-senang."Ujar pria satu'nya lagi.

Seorang gadis yang mendengar semua itu berdecak jiji, tanpa basa basi ia menyuruh nenek-nenek itu menjauh.

Setelah melihat kepergian sang nenek, ia langsung melawan para preman itu menggunakan tangan kosong.

Para perman yang melihat itu merasa marah, lalu tanpa ba-bi-bu ia mun menyerang gadis itu.

Namun mereka terlah salah memilih lawan, karena gadis itu sangat mahir dalam bertarung. Karena merasa di kalahkan oleh seorang wanita, bos dari preman itu mengeluarkan belati tajam untuk menusuk wanita itu. Namun lagi-lagi pergerakannya kebaca oleh wanita itu, dan belati itu pun menusuk kedalam perut pria yang berstatus sebagai bos mereka.

Tak lama setelah para preman tumbang, wanita tua itu pun mendekat ke arah gadis yang sudah menghabisi para preman itu.

"Nyonya, apa nyonya baik-baik saja?"Gadis itu bertanya kepada sang wanita tua.

"Saya tidak papa.. Tapi luka di tangan kamu terluka.?"Tanya wanita tua itu.

Lantas gadis itu melihat pergelangan tangannya yang sedikit terkena goresan pada lengannya. "Akhh. Ini tidak apa-apa nyonya, yang penting nyonya baik-baik saja."

Karena tak ingin terjadi kenapa-kenapa wanita tua itu mengajak gadis yang nolongnya itu duduk, agar ia bisa mengobati luka yang di buat oleh preman tadi.

Sambil mengobati luka Gadi itu wanita tua bertanya kenapa ia mau menolong dirinya sedangkan mereka tak saling kenal.. Apa lagi dengan pakean dirinya yang terkesan sederhana.

Gadis itu, menjawab pertanyaan sang wanita tua. "Nyonya, memang kita tak saling kenal, tapi kita di ajarkan untuk saling tolong menolong sesama makhluk hidup."

Wanita tua itu kagum dengan wanita di depannya itu, ia tak menyangka gadis di depannya sangat bijaksana.

Setelah mengobati luka gadis itu, berapa pria datang menemui mereka.

Gadis itu yang melihat berapa orang mendekati mereka langsung siap-siap hadapi orang-orang yang datang mendekati mereka.

Berapa pria yang melihat gadis itu ingin melawan langsung menodongkan senjata api kepadanya, karena mereka melihat sang nyonya'nya ada di deket mereka.

"Kalian turunkan senjata api itu?!"Titah sang nyonya kepada anak buahnya. "Sayang kenalin mereka adalah anak buah Oma."Ucapnya kepada gadis itu.

Gadis itu pun merasa lega, kalau yang datang adalah anak buah dadi yang nyonya, karena nyonya sudah aman di tangan anak buahnya. Ia pun berpamitan untuk pergi.

Sebener'nya, ia tidak ingin gadis itu pergi. Tapi karena dia masih banyak pekerjaan akhirnya mengijinkan dia pergi.

"Nyonya sebaiknya kita pergi karena nyonya sudah terlalu lama di luar rumah."Ucap anak buahnya.

Setelah pertemuan dengan Gadis baik itu, nyonya Marquez menyuruh asisten pribadi'nya mencari tau siapa gadis itu sebenarnya. Selama berhari-hari ia menunggu, akhirnya ia mengetahui siapa sebenar'nya gadis yang menolong dirinya itu.

Dan ia pun berniat menjodohkan dia dengan cucunya.

"Vanadya. Aku bersumpah akan menikahkan kamu dengan cucuku."Guman nyonya Marquez.

Setelah mengetahui siapa gadis itu ia menelpon cucunya agar segera datang ke mansion'nya. Untuk melaksanakan perjodohan yang ia buat.

***

"VANADYA.!!"Teriak seorang wanita paruh baya dari dapur guna membangunkan sang anak bungsu.

"Iya bunda.. Tanpa bunda suruh pun aku sudah siap."

VANADYA LACERTA. Anak kedua dari pasangan Hendrik lacerta dan Varisa lacerta. Dia adalah gadis ceria, baik kepada semua orang namun di balik semua itu ia menyimpan sesuatu yang sangat besar tanpa orang tuan dan sahabat'nya tau.

"Vana, kau tau mereka..."Sebelum menyelesaikan ucapannya kepada sang anak, ada seorang maid datang menghampiri mereka.

Varisa lalu menatap tajam sang maid, karena terlah memotong pembicaraan dengan sang anak.

Sang maid cuma menunduk takut, lalu ia menyampaikan kalau ada tamu yang ingin bertemu dengan nona muda.

Karena penasaran Vanadya dan Varisa berlalu pergi dari dapur ke ruang tamu guna melihat siapa yang datang di pagi hari ini.

Saat sudah sampai di ruang tamu Vanadya terkejut dengan apa yang dia lihat.

"Selamat pagi sayang."Ucap orang itu dengan kelembutan.

Varisa yang tidak mengenal siapa orang di depannya pun berkata. "Kamu siapa ya?"

"Aku adalah..."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

SAKSIKAN CINTA DALAM PERJODOHAN.

JANGAN LUPA LIKE END KOMEN DI BAWAH.

TERIMA KASIH

Bab 2

"Kamu siapa ya?"Wanita yang bernama Varisa lacerta, ibu dari vanandya pun, bertanya kepada wanita tua, namun masih kelihatan cantik bak seperti dewi.

"Aku adalah.. Nyonya Meneer marquez, dan kedatangan saya kemari ingin menikahkan putri kamu, sama cucu saya."

Deg

Perkataan nyonya meneer membuat kedua wanita beda usia, sangat terkejut, yang ingin menjodohkan dirinya dengan, cucunya. Bahkan ia tidak kenal sama sekali dengan keluarga mereka.

Saat mereka masih terkejut, kembali di kejutkan lagi dengan nyonya marquez katakan, jika mereka akan menikah dalam waktu tiga hari lagi.

Varisa, jelas langsung membantah ucapan meneer, pasalnya mereka tidak mengetahui tentang siapa keluarga Marquez, dan kenapa tiba-tiba nyonya Marquez sudah mengklaim bahwa putrinya akan menikah dengan cucunya.

"Maaf, nyonya jika saya lancang! Kenapa anda tiba-tiba ingin menikahkan putri saya, dengan cucu nyonya? Kita bahkan tidak tau seperti apa calon anak saya."Ia berucap dengan lantang, sambil duduk dari sofa, ruang tamu.

"Kalian tak perlu cemas.. Karena, calo. Buat anak kalian akan sangat cocok buat putrimu."

Nyonya Marquez, pun berpamitan pergi setelah urusannya dengan keluarga lacerta selesai. Ia juga sudah menyuruh cucunya untuk kembali ke tanah air, ia ingin cucunya segera mempunyai anak.

Setelah kepergian nyonya Marquez, nyonya lacerta langsung memeluk anaknya, ia tak ingin lagi kehilangan anaknya, namun ia tak boleh egois mungkin memang benar kalau. Anaknya akan bahagia bersama dengan pria yang belum ia ketahui.

Ia juga sudah mengabari suaminya yang berada di luar negeri.

Mendengar anaknya di jodohkan dengan keluarga, marquez. Sontak saja tuan Hendrik lacerta, buru-buru pulang ke tanah air.

**

Di sebuah bandara internasional. Seorang pemuda yang sangat tampan pun keluar dari jett pribadinya. Dengan aura dinginnya dan datarnya ia pun melangkah keluar dari bandara.

Tak heran, banyak kaum hawa yang ingin mendapatkan sosok pria bertubuh tinggi, badan besar. Jangkung yang kokoh, rahang yang tegas. Pria itu memiliki sifat kejam dan bengis terhadap musuhnya.

Dengan kaki jenjangnya ia melangkah memasuki mobilnya. Ia sangat muak dengan, para wanita yang selalu menempel kepadanya.

Mobil yang di tumpangi oleh, pria itu pun melaju dengan kecepatan sedang, sampai mobil itu berhenti di pekarangan mansion yang sudah lama ia tinggali.

Pria itu lalu keluar dari mobil, lalu memasuki sebuah mansion dengan kaki jenjangnya.

Saat sudah sampai di ruang tamu ia mendapati oma'nya sedang duduk di sofa ruang keluarga, sambil meminum secangkir teh hangat.

Wanita, yang sedang duduk sambil menikmati teh hangat pun langsung berdiri. Menghampiri sang cucu. "Gimana perjalanan kamu Viren?"Wanita yang tak lain adalah nyonya meneer Marquez, pun bertanya kepada cucunya itu.

"Nyaman."

Sang, Oma yang mendengar suara dingin dan datar cucunya hanya bisa menghela nafas saja. Ia tak paham, kenapa cucunya itu sangat dingin kepadanya. Namun jangan salahkan ia kalau ia akan berubah menjadi dingin, jika cucunya itu dingin kepadanya.

"Sofia!"Nyonya Meneer pun memanggil Sofia, asisten pribadinya.

Sofia yang saat ini,. sedang mengurus perkembangan perusahaan pun, bergegas pergi setelah ia di panggil oleh nyonya'nya.

Setelah, sampai di depan nyonya meneer,. wanita yang bernama Sofia itu menundukkan kepalanya, tanda ia hormat kepada sang tuannya.

"Jelaskan kepada cucu, saya!"

Pria yang bernama Virendra Athalla marquez, pun menyipitkan matanya, tanda ia bingung kenapa, sifat oma'nya menjadi sangat dingin melebihi dirinya.

Sofia pun, menjelaskan kenapa nyonya'nya, memanggil tuan virendra. Suruh datang ke tanah air, karena nyonya'nya ingin tuan virendra menikah dengan seorang gadis pilihannya. Jika tuan virendra menolak perjodohan yang ia lakukan, maka tuan virendra tidak akan mendapatkan hak atas semua kekayaan yang ada. Bahkan kemungkinan besar tuan virendra akan di coret dari hak waris.

Sontak perkataan, Sofia membuat pria yang bernama virendra berdiri dari duduknya. Ia menatap tajam ke arah asisten oma'nya, lalu ia menatap Oma meneer.

"Apa maksud dari semua ini oma?"Tanya virendra dengan dingin dan datar kepada sang Oma.

"Sudah jelaskan? Kamu harus menikah dengan wanita pilihan Oma."Wanita itupun kembali menjawab pertanyaan cucunya dengan tidak kalah dingin. Ia juga memberi tau kepada cucunya kalau pernikahan itu akan di laksanakan tiga hari ladi dari sekarang.

Virendra yang sudah di selimuti kemarahan pun pergi meninggalkan kediaman sang Oma, ia sangat tidak suka jika oma'nya menjodohkan dirinya dengan wanita pilihan sang Oma.

Sang asisten pribadi yang sedang berada di mobilnya, dengan sigap keluar dan membukakan pintu untuk tuannya.

Mobil itu pun jalan meninggalkan kediaman utama Marquez.

Cakra Ananta Wijaya. Pun menyodorkan maps, yang berisi data-data dan informasi mengenai calon yang akan di nikahi oleh tuannya itu. Mengerti akan tatapan kebingungan tuannya pun ia berucap. "Di situ adalah, data-data dan informasi mengenai istri anda tuan."

Virendra lalu mengambil maps yang ada di tangan asisten pribadinya itu, lalu ia mulai membaca lembaran yang ada di maps itu.

Vanandya nayesha lacerta . W. H. D. Anak tunggal dari pasangan Hendrik lacerta dan Varisa lacerta, Umur 21 tahun,

Virendra menyipitkan matanya, ia pun menatap ke arah asisten sekaligus sahabat dari kecilnya. Kenapa hanya itu saja yang di dapat oleh asisten pribadinya.

Cakra pun menghela napasnya, sebelum menjelaskan tentang siapa calon istri dari tuannya itu.

Ia, lalu menjalankan kenapa ia hanya bisa mendapatkan data-data calon nyonya'nya, karena ia sangat sulit membuka semua data yang di miliki oleh calon istri dari virendra. Bahkan para wartawan tidak ada yang mengetahui apa pekerjaan nona muda dari keluarga lacerta, karena anak dari lacerta sangat tertutup. Walaupun ada yang mengatakan kalau nona muda lacerta sangatlah cantik bak Dewi Yunani kuno. Apa lagi dengan kebaikan dan keakraban yang di lakukan olehnya membuat warga tanah air merasa bangga.

Virendra yang mendengar cerita dari asistennya merasa ada yang aneh, dan kenapa di nama belakangnya ada di huruf. 'W.H.D.'

Karena tidak ingin memikirkan hal yang berurusan dengan wanita itu ia menaruh maos itu dengan kasar. Baginya karena wanita itu, ia harus meninggalkan wanita yang sangat ia sayangi.

Mobil itupun sudah berhenti di depan gedung perumahan yang ada di tanah air.

Dengan wibawanya virendra memasuki perusahaannya. Banyak yang menatapnya dengan tatapan jal*ngnya, namun ia abaikan tatapan yang ingin memakannya itu, ia ingi sampai di ruangannya. Tak lupa juga dengan asisten pribadinya yang mengikuti di belakangnya.

TIGA HARI SUDAH BERLALU Saat ini pernikahan virendra dan vanandya akan segera di laksanakan. Walaupun ada drama sedikit atara dua mempelai itu, tapi semua sudah bisa di atasi oleh Sofia asisten dari nyonya besar.

Sesuai permintaan sang cucu. Oma meneer, hanya menggelar acara pernikahan yang sederhana, ia hanya mengundang saksi dan berapa orang deketnya saja.

Dengan lantang, virendra mengucapkan ijab qobul'nya dengan sekali tarikan nafas saja.

"Selamat ya sayang..."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Bab 3

FLASHBACK OFF.

Setelah, suaminya membentak ia, dengan keberanian ia pun berdiri dari tempat duduknya, baginya adalah tidak ada yang bisa merendahkan martabat seorang wanita.

"Jika gara-gara saya, anda berpisah dengan kekasih mu? Lantas kenapa anda menujui perjodohan yang di lakukan oleh oma? Oh atau mungkin anda tidak akan mendapatkan warisan dari keluarga anda?"Ucap lantang Vanadya kepada suaminya.

PLAK, tamparan yang sangat melengking, sampai penjuru mansion. siapa lagi pelakunya kalau bukan virendra kepada sang istri karena sudah panjang berkata seperti itu kepada dirinya.

"Apa begini kah cara kamu berbicara kepada saya?"Bentaknya dengan aura dingin.

Para maid yang menyaksikan kejadian yang di lakukan suami istri itu hanya bisa diam saja, karena mereka tak berani ikut campur dalam urusan tuan dan nyonya mereka.

Vanad yang mendapatkan tamparan dari sang suami, hanya meringis saja, sambil memegang pipinya. Dengan keberanian ia pun mengambil dokumen dan ballpoint, lalu menandatangani surat perjanjian itu, namun ia tak akan pernah menandatangani surat perceraian yang di berikan suaminya.

"Sudah ku tandatangani, namun jangan harap kau akan bercerai dengan ku tuan virendra.!"Setelah mengatakan itu ia pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua. Namun sebelum ia benar-benar pergi. Ia pun berbalik mengarah ke suami dan asisten pribadinya, lalu ia berkata. "Oh iya. Cakra tambahkan dua poin di dalam perjanjian itu."

Cakra, pun menatap tuannya untuk meminta persetujuan, lalu tuannya hanya menganggukkan kepalanya. "Poin apa nyonya?"

"POIN PERTAMA. PIHAK KEDUA BERHAK MELAKUKAN SESUKA HATI DI DALAM RUMAH MAUPUN DI LUAR RUMAH, DAN PIHAK SATU TIDAK PERLU BERKOMENTAR KEPADA PIHAK KEDUA, DAN PASANGAN DARI PIHAK SATU JANGAN BANYAK CANGKEM MENGURUSI PIHAK DUA. POIN KEDUA, PIHAK PERTAMA TIDAK BOLEH MELAKUKAN SENTUHAN FISIK MAUPUN SENTUHAN BATIN. DI DALAM HUBUNGAN INI TIDAK AKAN ADA YANG NAMANYA HUBUNGAN ANTARA SUAMI DAN ISTRI."Vanandya, berkata dengan sangat lantang dan dingin.

Virendra yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari sang istri hanya bisa mengepalkan tangannya sampai buku-buku tangannya memutih. Ia tak percaya kalau wanita itu akan sangat berani kepada dirinya.

"Cakra! Aku ingin kau segera mendapatkan data-data tentang wanita itu dengan komplit tanpa terlewat sedikit pun."Virendra berkata dengan dingin dan datar. Ia sangat marah dengan perlakuan yang di lontarkan oleh istrinya. 'Aku tidak akan membiarkan hidup mu tenang istriku, karena kau terlah mengusikku dan masuk kedalam kandang singa.'Batin virendra. sambil melihat kepergian Vanandya.

Cakra pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya, karena ia lagi berusaha mencari data tentang nyonya'nya itu yang sangat sulit untuk di tembus.

Setelah mengatakan itu virendra, pergi ke kamarnya, ia ingin mengistirahatkan tubuhnya, yang sangat lelah karena pernikahan bodoh ini.

"Asisten Cakra." panggil seseorang kepada asisten Cakra.

Cakra yang akan pergi pun langsung menghentikan langkahnya, lalu berbalik arah melihat siapa yang datang.

"Ada apa?"

Wanita yang bernama indah. Itu pun berdecak sebel karena tingkah laku cakra tidak jauh berbeda dengan tuanya.

"Apa bener itu Nyonya kita? Aku tak menyangka kalau nyonya kita akan sangat berani kepada tuan virendra."

Sontak perkataan indah, langsung mendapatkan tatapan tajam dari Cakra.

"Berkerja lah dengan benar, ataupun bergosip, karena mulai sekarang kau dan Astuti akan menjadi pelayan pribadi nyonya muda. KAU PAHAM."Cakra pun berkata dengan dingin, datar sambil menekan kata-kata akhirnya. Lalu ia pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban dari pelayan itu.

***

Pagi pun menerpa mansion pasutri baru itu, dengan cahaya yang sangat indah.

Lalu seorang wanita yang sangat cantik, sedang membuat sarapan pagi untuk dirinya, tentu dengan suami barunya itu yang sangat arogan. Sebenarnya ia males harus membuatkan sarapan untuknya, namun karena tidak ingin di cap sebagai istri durhaka oleh masyarakat luar. Apa lagi ia terlalu males jika mendengar mulut-mulut netizen yang seperti anjing menggonggong.

Saat ia sedang mempersiapkan makanan yang ia buat ke meja makan, tentu saja dengan bantuan para maid'nya. Ia melihat suaminya menuruni anak tangga, pun langsung menghampirinya.

Namun saat ia akan menghampiri suami'nya, ada sebuah suara yang mengejutkan mereka.

Kedua pelayan yang setia mendampingi nyonya pun,. hanya terdiam tanpa mengatakan apapun.

"Apa kalian tau siapa dia?"Tanya Vanandya kepada kedua pelayannya, sebenernya ia menolak ada pelayan di belakangnya, namun ini perintah dari sang nyonya besar tanpa di bantah. Karena nyonya besar tidak suka jika setiap ucapannya di bantah. Akhirnya Vanandya menujui dengan pasrah.

Melihat kedua pelayannya yang diam saja pun kembali berkata dengan dingin. "Jika kalian ingin menjadi pelayan setia ku, kalian harus berani, jangan takut untuk berbicara. dan sebenarnya aku tak butuh pelayan lemah seperti kalian."

Perkataan nyonya muda membuat mereka meringis, bener apa kata nyonya,. mereka harus berani, agar mereka bisa berada di dekat sang nyonya. "Baik nyonya kami akan menjadi pemberani agar kami bisa menjadi pelayan nyonya."Ucap mereka tanpa rasa takut sedikitpun.

"Dan ya, jangan panggil aku nyonya, karena aku bukan nyonya kalian. Panggil aku vana."

"Tapi nyonya."

"Tidak ada penolakan. Dan saya juga sudah menganggap kalian seperti teman saja, bukan seperti pelayan."

Perkataan nyonya'nya membuat ia terkejut bercampur sedih, mereka tak menyangka nyonya'nya akan mengangkat ia menjadi sahabat. Mereka pun berjanji akan menjaga dan melindungi sang nyonya mereka, yang sudah baik padanya.

Saat mereka sedang berbicara ada seseorang wanita yang mendekati dirinya. "Hai. Kenalkan aku Tanu, kekasih suami kamu."Ucap Tanu sambil menyodorkan tangannya ke arah vana.

"Aduh, kayanya tangan bersihku, tidak pantas bersentuhan dengan tangan kotor anda."Perkataan vana pun sontak membuat Tanu menarik tangannya ia pun, mulai menunjukkan kesedihannya kepada kekasihnya.

"Vanadya, jaga bicara kamu. Jika saya mendengar kamu menghina kekasih ku aku tidak akan segan-segan menyiksa dirimu."Virendra yang sangat arogan pun berbicara dengan dingin dan datar.

Vanadya, hanya berdecak sebel, melihat kelakuan suaminya yang sangat membela tikus got di depannya.

Virendra lalu berpamitan kepada sang kekasih untuk berangkat ke kantor, tanpa menghiraukan tatapan sang istri. Ia sudah sangat kesel mendengar perkataan istrinya yang semena-mena.

Melihat kepergian sang kekasih, lantas Tanu menatap wanita di depannya dengan permusuhan.

"Apa lihat-lihat, pengen saya colok mata kamu dengan pisau?"

Tanu pun langsung memutuskan kontak mata'nya dari wanita di depannya, ia melihat ke arah meja makan yang sudah banyak makanan.

"Wah ada makanan, kebetulan sekali perut aku sedang lapar."Lalu Tanu pun mendekati meja makan itu dengan cepat, namun sebelum ia sampai ke meja makan,. sudah terlebih dulu di cegah oleh sang tuan rumah.

"Berhenti disitu jangan maju lagi."Ucap dingin vana kepada Tanu. agar tidak mendekati meja makan. Lantas ia pun menyuruh berapa pembantu untuk membuang seluruh makanan itu, karena ia sangat tidak Sudi jika makanan yang ia buat harus di makan oleh tikus got itu.

Para maid, yang mendapatkan perintah dari sang nyonya hanya bisa melaksanakannya saja. tanpa membantah sedikit pun.

"Hai. Kau gila, kenapa kau menyuruh mereka membuang makanan. Apa kau tau tau aku sedang kelaparan."

"Kamu nanya? Kamu bertanya tanya. Biar aku jawab ya, saya tidak Sudi makanan yang saya buat, di makan oleh tikus got macam ondel-ondel seperti mu."Ujar Vanadya.

"Aku akan.."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!