Bruuk.. Aulia menabrak seorang laki- laki yang lagi berjalan sampe tasnya Aulia jatuh. "Maaf tidak sengaja". Aulia memandang wajah di hadapanya. Aulia merasa terhipnotis yang ada di hadapanya. laki-laki bule dengan netra biru, sinar matanya seakan menembus jantungnya. Aditya tersenyum melihatnya dan berkata.." Where do yo from? i am from indonesia. "
Aulia bengong tapi kemudian sadar.
" Maaf saya masuk ke pesawat dulu". Aulia setengah berlari menuju ke dalam pesawat. Aditya benggong dan menatap Aulia yang tengah berlari dan bergumam
" hemmz.. beautiful".Alex yg berdiri di sampingnya menepuk bahu Aditya.
"Ayoo.. kita juga harus masuk ke pesawat sebelum terlambat" kata Alex. Aditya pun tersadar kemudian mensejajarkan langkah Alex menuju ke pesawat. Alex dan Aditya berkunjung ke indonesia. Alex punya saudara di Indonesia. Tapi ini pertama kalinya Aditya berkunjung ke indonesia. Dia terkesan dengan keramahan penduduk indonesia, juga wanita indonesia yang manis - manis serta berkulit eksotis.
Aditya berkata dalam hati bahwa suatu hari nanti ia ingin memiliki wanita indonesia.
Aditya melihat Aulia sedang berjalan menuju kursinya. Pramugari pun menyilahkan duduk sesuai dengan nomer tiketnya. Aulia pun duduk di kursinya. Ada perasaan lega dalam diri Aulia tidak ketinggalan pesawat.
Semalam dia memikirkan harus hidup jauh dari Ayahnya serta Kakaknya. Bahwa Aulia yang selama ini mengurusi keluarga sebagai penganti sosok perempuan yang bergelar Ibu, harus mengurusi segala keperluan Ayah serta Kakaknya, sampe tidak bisa tidur karena harus jauh dari mereka orang- orang yang Aulia sayangi dalam hidup, tapi dorongan Ayahnya Aulia menguatkan Aulia untuk maju meraih cita dan masa depan yang lebih baik. tapi Aulia tidak tega meninggalkan keluarga. Aulia mengikuti beasiswa yang di adakan di sekolahnya untuk kuliah di University of California Aulia lolos serta berhak mendapatkan beasiswa penuh.
Dia mengambil jurusan bisnis, karena dari kecil Aulia sudah melihatnya ayahnya berbisnis pakaian jadi. Dia ingin mengembangkan usaha ayahnya supaya lebih maju lagi, serta Aulia juga punya cita -cita punya butik pakaian muslim.
Di pesawat Aulia mengenang perjuangan meraih beasiswa ada rasa haru menyelimuti hatinya. wahyudi menangis ketika putrinya lolos beasiawa. Wahyudi adalah ayah Aulia. Bahagia rasa di hati wahyudi putrinya ingin melanjutkn sekolah. Selama ini Wahyudi hanya sanggup membiayai anak- anaknya sampe sekolah menengah atas saja. Anak lakinya yang bernama Andi setelah lulus sma dia tak mau melanjutkan kuliah, takut dirinya tidak sanggup membiayai kuliahnya. Andi seharianya membantu Wahyudi di pasar. meringan beban orang tua yang tinggal sebatang kara. Apalagi penyakit asmanya menyerang setahun lalu. kadang sakit mendadak menyerang dada nya. Andi ingin menjaga Ayahnya.
Pesawat meninggalkan bandara soekarno hatta. Menembus awan membelah langit jakarta. Meninggalkan sejuta kenangan indah bersama Ayah serta Kakaknya tercinta. Aulia duduk di sebelah jendela melihat pemandangan, sawah terhampar hijau dari atas. Serta rumah penduduk yang tertata rapi kalau terlihat dari atas.
Cuaca cerah ikut menyemangati Aulia hari ini. semangat kuliah yang akan di ikuti Aulia. Aulia juga berjanji dalam hati akan menyelesaikan kuliah tepat waktu. Kurangi waktu bermain. Memanfaatkn waktu hanya untuk belajar.
Aulia juga punya rencana kuliah sambil kerja di waktu sabtu minggu. Walaupun menerima beasiswa penuh,tapi Aulia ingin memanfaatkn waktu dengan baik. Pramugari memberikan jatah makan pada para penumpang, termasuk Aulia.
Aulia melirik para penumpang lain, ada yang membaca. Ada juga yang tertidur rasa kantuk hinggap di mata Aulia pun tertidur..
Bersambung...
Pesawat yang di tumpangi Aulia, Akhirnya sampai di bandara. Para penumpang turun menuju kota tujuanya masing-masing. Aulia berbekal alamat di tangan, serta niat kuliah yang ada di hatinya membuat Aulia berani melangkah di negeri orang.
Taksi membawa Aulia ke asrama , Universitas yang berada tak jauh dari Asrama. Bangunan klasik modern berdiri kokoh di hadapanya kelilingi pagar tinggi.
Aulia memencet bel. laki-laki paruh baya berumur 50 tahunan keluar, Peter namanya. Peter adalah penjaga asrama.
Dia tersenyum pada Aulia.
" Selamat sore dan selamat datang di kampus Universitas California. Bisa tunjukan no indentitas kamu?" kata Peter kepada Aulia. Aulia kemudian mengeluarkan kartu identitas.
Setelah yakin Aulia calon murid di Universitas ini, Peter pun mengijinkan masuk.
Aulia di antar Peter menuju kamarnya. Aulia mengikuti Peter dari belakang. Kunci juga di berikan pada Aulia. Aulia pun mengucapkan terima kasih. Pintu di buka.
" cekrek."
Ruangan yang modern ada sofa warna hitam merah serta 2 ranjang berukuran sedang untuk 2 orang. Sudah ada namanya Aulia dan Astin.
Jadi teman sekamarku namanya Astin batin Aulia.
Aulia meletakan koper dan tas di susunnya baju di lemari. Setelah selesai kemudian Aulia mandi. Tak terasa sudah tiba waktu maghrib. Aulia melaksanakan kewajiban sholat maghrib. Tak lupa Aulia menbaca beberapa ayat suci alqur'an. Ada ketenangan tersendiri bagi Aulia selesai menbaca ayat suci.
Pintu di ketok dari luar
" Tok..tok..tok.."
Aulia membukakan pintu dengan masih memakai mukena. Seorang gadis bermata sipit tersenyum.
" Hai aku Astin" kata Astin menyalami Aulia. "Aku Aulia." Ucap Aulia tersenyum.
Astin melangkah masuk dan meletakan koper dan tas di samping kasur.
" Oh ya Aulia kamu dari kota mana ya"? tanya Astin.
"Aku dari kota semarang jawa tengah " Jawab Aulia.
"Kalau kamu?" Tanya Aulia
" Aku dari bogor jawa barat" Jawab Astin.
Aulia merasa senang teman sekamarnya dari indonesia.
Walaupun beda daerah, tapi Aulia suka dengan perbedaan. Astin meletakan baju di lemari, kemudian mandi. Mereka berbincang untuk saling mengakrabkan diri.
" Aulia kamu mengambil jurusan apa"? tanya Astin.
"Aku ambil jurusan bisnis"
" Kalau kamu astin" Tanya Aulia.
"Aku ambil jurusan hukum.
Ayahku ingin aku jadi pengacara."
"Waah hebat" Ucap Aulia kagum.
Setelah puas mengobrol, Kantuk mulai menyerang. Mereka juga lelah setelah perjalanan jauh. Mereka pergi tidur.
Esok hari.
Matahari kota California sangat cerah hari ini. orang sibuk menjalan aktivitas masing-masing. Begitu pula Aulia dan Astin. Mereka bersiap menuju kamus. Aulia mengenakan hijab warna abu-abu di padu atasan kaos serta celana yang tidak terlalu ketat sedang Astin mengenakan kaos di padu dengan jeans.
Mereka menyusuri lorong kampus Lalu berpisah Aulia ke kelas bisnis. Sedang Astin ke kelas hukum.
Ada multietnis di Universitas ini. Aulia masuk ke ruangan. Sudah ada beberapa mahasiswa sedang mengobrol. Aulia duduk ke bangku no dua dari depan. Ketika Aulia sedang baca buku tentang bisnis. Seseorang mengajak berkenalan.
" Hai aku Alvin dari canada " Ucap Alvin.
" Kalau kamu?"Tanya Alvin
Aku Aulia susanti dari Indonesia.
"Senang bertemu denganmu Aulia" Ucap Alvin mengengam tangan Aulia.
"Semoga kita bisa jadi teman."
" Iya, aku juga senang bertemu dengan mu." Aulia tersenyum. Senyum manis Aulia sesaat membuat Alvin terpesona.
Siswa sudah mulai berdatangan. Mahasiswa duduk di bangku yang kosong dengan tertib. Dosen pun masuk. Mata pelajaran pertama adalah ekonomi bisnis. Kelas berjalan lancar. Tiba waktunya istirahat. Alvin mengajak Aulia ke kantin.
"Ke kantin yuk.." Ajak Alvin.
"Kita makan siang dulu."
"Oke" jawab Aulia singkat. Aulia mengikuti Alvin keluar kelas menuju ke kantin. Ada sepasang mata yang tidak suka dengan kedekatan mereka.
Bersambung....
Matahari bersinar cerah. Para siswa mengikuti kuliah hari ini dengan lancar. Sore menjelang jam 4 sore waktu california.
" Kita ke cafe starbuck deket sini yuk.. barangkali juga ada cowok ganteng yang jomblo" Ajak Astin.
" Haahaha.. mana ada cowok ganteng jaman sekarang yang jomblo" Ucap Aulia.
Tapi Aulia mengikuti kata Astin. Tiba di cafe starbuck sudah ada beberapa orang yang lagi santai juga mengobrol.
Di pojok ruangan ada seseorang yang di tabrak aulia. Aditya bersama temanya dan alex .
Mereka berdua seorang pilot komersil.
Tatapan Aulia beradu dengan tatapan Aditya. Aulia kaget tapi berusaha tersenyum pada Aditya.
Aditya masih memandangi aulia, tak berkedip. Semakin di pandang Aulia semakin cantik. Pelayan datang Astin dan Aulia pun memesan coffe latte serta camilan ringan. Aditya menghampiri meja aulia duduk.
" Hello.. kita bertemu lagi ya" Sapa Aditya.
Aulia pun tersenyum.
"Aku yang menabrak kamu waktu di bandara maafkan aku yang terburu" Ucap Aulia.
" Aah nggak apa". Ucap Aulia.
" Ooh ya kita belum kenalan, namaku Aditya moreno.
Aditya mengulurkan tanganya dan Aulia menyambutnya.
Namaku aulia susanti. Di pandangi wajah Aulia nan manis. Aulia pun tersipu malu.
Ehhmmmm.. suara Astin. Aditya melepaskan tangan dari Aulia.
" Apa kalian kuliah di sini"...? tanya aditya. " "Iya".. jawab aulia menutupi rasa gugupnya.
"Maaf apa anda juga kuliah di sini juga" Tanya Aulia.
" Aku pilot Airbus di california" Jawab Aditya dengan mata berbinar.
" Boleh minta no whatsapp nya.?"
"Aulia pun memberikan no ponselnya pada Aditya.
Mereka pun mengobrol dengan akrab, Setelah hampir satu jam Aditya pun pamit pulang.
"Aulia terima kasih nomernya nanti malam aku akan menghubungimu" Ucap Aditya.
"Iya Aditya" Ucap Aulia mengangguk.
Aditya dan Alex pun beranjak dari kursi dan melangkahkan kakinya menuju keluar cafe. Aulia memandang perawakan gagah milik Aditya di tambah netra biru membuatnya semakin menawan.
Aulia kembali fokus pada Astin.
Mereka mengobrol pengalaman masuk kuliah juga teman baru. Tak terasa waktu menjelang maghrib. Ketika akan menbayar tagihan. ternyata sudah di bayarkan oleh Aditya. Mereka pulang ke asrama. Aulia langsung ke kamar mandi dan mengambil air wudhu untuk menunaikan sholat maghrib. Sementara astin belajar. Astin tidak sholat karena astin beda agama dengan Aulia, tapi mereka saling menghargai perbedaan dan toleransi
Selesai sholat Aulia buka buku yang tadi di ajarkan di kampus.
D**rrrtt**..
Telepon berbunyi. Tertera nomor asing di layar depan hp Aulia.
"Halo Aulia, ini Aditya" Sapa Aditya.
"Halo juga Aditya" Aulia menyapa balik Aditya.
Mereka mengobrol agak lama di telepon juga cerita kehidupan sehari-hari. Aditya juga bercerita suka duka menjadi pilot serta sebagai single parent dari putri satu- satunya yang berumur 4 tahun. Lexia namanya. Setelah agak lama bercerita aditya menyudahi teleponya. Aditya ingin ketemu dengan Aulia serta mengenalkan pada Aulia.
Pagi menjelang Aulia dan Astin bersiap pergi ke kampus. Jam 9 pagi Aulia dan Astin berangkat ke kampus. Alvin sudah menunggu di kelas.
Dia menyapa aulia
". Hai.. aulia. "
"Hai alvin" Aulia menyapa balik Alvin.
Alvin duduk di bangku sebelah Aulia. Padahal ada sepasang mata yang tengah mengawasi gerak gerik mereka. Cemburu serta menjadi benci sama Aulia. dosen pun datang. Alvin geser duduknya di belakang Aulia. Kelas berjalan lancar, para mahasiswa menbubarkan diri. Sebelum pulang marsya mencegat Aulia, Serta memperingatkan aulia untuk tidak dekat-dekat dengan Alvin. Aulia hanya diam saja, karena tidak ingin mencari masalah dengan Marsya. Alvin dan Marsya dulu satu sma, sudah lama Marsya naksir Alvin tapi alvin hanya menganggap Marsya temen dekatnya saja. Marsya merasa tersaingi ketika Alvin mencoba mendekati Aulia. Marsya merasa tidak rela kalau cintanya kandas....
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!