Jauh di perbatasan Utara, terdengar suara ledakan yang menghantam pasukan baik dari pihak lawan 27 negara maupun pihak negara Hua Xia.
Satu demi satu para pasukan 27 negara yang menyerang Hua Xia mati mengenaskan oleh serangan pasukan tentara Hua Xia. Di bawah perintah Xin Chen, pasukan Hua Xia dengan gagah berani menerjang masuk ke barisan pertahanan 27 negara.
Tidak sedikit luka luka dan kematian yang dialami pasukan 27 negara. Pemandangan di medan perang sangat mengerikan, begitu banyak mayat yang bergelimpangan. Jika seseorang yang lemah fisik dan penakut pasti
akan pingsan melihat keadaan seperti itu.
Darah dan luka yang melekat di tubuh
pasukan yang berperang sangat mengerikan disebabkan serpihan-serpihan besi yang hancur akibat ledakan bom.
Alat perang yang telah hancur, mayat ada
di mana mana, peluru yang ditembakkan dari
senjata otomatis menghantam segala arah.
Banyak prajurit yang berlindung dari terjangan
peluru dan ledakan bom. Xin Chen menyerang pasukan musuh tanpa adanya rasa takut sedikitpun.
Dengan kekuatan yang dimilikinya, Xin Chen menghancurkan musuh dengan mudah, Bakat beladiri yang di miliki Xin Chen, membuat musuh tercengang dan ketakutan.
Kemampuannya telah memukul mundur
pasukan 27 negara.
Setelah merasa musuh-musuh Hua Xia mundur dan menjauh dari perbatasan, Xin Chen memerintahkan pasukannya agar mengubur mayat mayat korban perang. Beberapa saat kemudian, Xin Chen memerintahkan Liu Yan, seorang komandan pasukan Serigala untuk menghancurkan kapal kapal musuh di perairan Hua Xia.
Kapal-kapal yang di miliki 27 negara merupakan salah satu pertahanan terkuat mereka, kini telah mengalami penyerangan yang brutal dari Liu Yan dan pasukan Serigala. Serangan yang di lancarkan Liu Yan membuahkan keberhasilan. Hampir seluruh kapal kapal mengalami kerusakan. Tidak sedikit yang hancur dan tenggelam. Pasukan 27 negara yang berada di dalam kapal ikut tenggelam. Dengan keberhasilan ini Xin Chen sangat puas dan kagum.
Liu Yan dan pasukan Serigala mampu menghancurkan kapal kapal musuh. Walaupun dalam hal ini meraih kemenangan, banyak pasukan Serigala yang mati mengenaskan, dari peperangan ini Xin Chen telah mempermalukan 27 negara.
Kekalahan dan kerugian mereka
tidak sedikit, bahkan menelan korban kurang lebih 600.000 orang.
kini 27 negara mundur dengan menerima kekalahan yang signifikan. Kekuatan Xin Chen sangat menakutkan. Apakah masih di sebut manusia ? bahkan tank hancur dengan satu pukulan dari Xin Chen.
Kini negara Hua Xia akan di perhitungkan
jika ada yang ingin menyerang. Pertempuran yang di tunjukkan Xin Chen dan pasukannya telah membuat musuh musuhnya ketakutan dan memberikan pelajaran yang besar. Para jenderal yang menyerang Hua Xia kini mundur sepenuhnya dari medan perang.
Nama Xin Chen telah di kenal sebagai panglima mematikan sepanjang sejarah.
Penguasa dunia banyak yang menyanjung
atas kemampuannya dan ada yang mencibir atas kekalahan 27 negara di wilayah Utara. Kini Xin Chen di berikan gelar
"Dewa Kematian Sang Dewa Perang".
Dari 27 negara yang bersatu menyerang Hua Xia, mengalami kerugian yang besar.
Para Jendral sepakat untuk mundur
sepenuhnya dan meninggalkan wilayah Utara.
Para jenderal utusan 27 negara sepakat melarang pemerintah mereka untuk menyerang Hua Xia. Xin Chen tersenyum bangga atas kemenangannya dan sedih melihat korban perang, perasaan Xin Chen campur aduk.
"Terlalu banyak korban kematian,
Sikap egois pemerintah yang harus mengorbankan tentara demi tujuan yang tidak pasti" Bisik kata hati Xin Chen. Xin Chen, menghela nafas panjang.
Pemerintah Hua Xia memberikan bintang 5 kehormatan kepada Xin Chen. Hal ini di berikan sebagai tanda jasa keberhasilan Xin Chen memenangkan pertempuran di wilayah Utara, Pemerintah mengangkat Xin Chen sebagai panglima tertinggi yang mampu memerintahkan seluruh Jenderal dan bawahannya.
Setelah kembali dari peperangan di Utara, puluhan ribu tentara dan pasukan Elite Serigala berkumpul mendengarkan pidato singkat dari Panglima Jenderal muda "Sang Dewa Perang" yaitu Xin Chen.
Semua pejabat pemerintah Hua Xia mendengar suara lantang Xin Chen yang menggetarkan hati. Pejabat pemerintah kagum dan senang mendengar pidato Xin Chen, pidato singkat yang disampaikan Sang Dewa Perang itu menyimpan makna yang sangat penting.
para jendral di negara Hua Xia
memerintahkan Hua Xia memberikan
istirahat panjang bagi tentara yang ikut berperang di Utara, serta memberikan santunan kepada anggota keluarga yang di tinggal mati oleh keluarga mereka.
Setelah acara pidato, Xin Chen dan penguasa Hua Xia dilaksanakan, para pejabat tinggi negara seluruh Hua Xia berkumpul dan berkenalan langsung dengan Panglima Muda
Dewa Kematian "Sang Dewa Perang"
Xin Chen.
Para pejabat negara satu persatu memberikan hadiah kepada Xin Chen dan ucapan selamat atas kemenangannya di Wilayah Utara, Semua orang sangat kagum akan prestasi Xin Chen mengalahkan 27 negara.
Di sela-sela acara salah seorang dari pejabat negara berkata, "Masa depan Panglima Muda tidak terbatas, Panglima Muda memiliki potensi menantang langit, kekuatan Panglima Muda sangat kuat".
Seorang paruh baya bernama Wu Tang,
Dia salah seorang Wali Kota di Selatan. Wu Tang, salah satu tuan muda ke 2 dari keluarga Wu di Selatan Hua Xia. Dengan serius Wu Tang bertanya kepada Tetua Jung Kwang, seorang ahli beladiri, Wu Tang berkata, "Menurut Tetua Jung Kwang sampai di mana kekuatan Panglima Muda?".
Tetua Jung Kwang terdiam, Tetua Jung Kwang salah satu generasi beladiri Ninja dan Al Kimia, Ibunya berasal dari Kyoto seorang beladiri Ninja, Ibu Tetua Jung Kwang seorang Ninja yang mengasingkan diri di Selatan Hua Xia.
Tetua Jung Kwang seorang ahli beladiri Master Tahap Awal.
Suasana hening, mata tertuju kepada Tetua Jung Kwang menunggu jawaban.
Tetua Jung Kwang berkata, "Hmmm,,, Energi yang keluar dari Panglima Muda samar samar, kemungkinan Panglima Muda menekan kekuatan ditubuhnya sehingga tidak terlihat.
Menurut informasi, Panglima Muda mampu menghancurkan tank dengan sekali pukulan.
Kecepatannya sangat cepat, kekuatan
seperti ini hanya orang orang di tahap Master Tahap Puncak yang melakukannya, bahkan kekuatan Panglima Muda bisa lebih kuat lagi".
"Banggg,,,"
Semua orang tercengang mendengar perkataan Tetua Jung Kwang.
Wu Tang menimpali, "Apakah sebegitu kuat?"
Tetua Jung Kwang mengangguk dan berkata," "Kekuatan Panglima Muda sangat mengerikan".
Semua orang terkejut.
Tetua Jung Kwang lanjut berkata,"
Kemungkinan beladiri Panglima Muda sangat tinggi, aku bukan tandingan Panglima Muda".
Dari kejauhan Xin Chen mendengar percakapan Tetua Jung Kwang. Xin Chen hanya
tersenyum mendengar orang orang membicarakan dirinya.
Liu Yan menghampiri Xin Chen dan berkata, "Negeri Sangyang mengirim beberapa master ke Hua Xia".
Xin Chen menaikkan alisnya lalu berkata, "Biarkan mereka mengirim semua master mereka".
Liu Yan mengangguk dan berkata, "Baik Panglima Muda, aku akan menyiapkan umpan lalu menangkapnya".
"Ring, ring, ring,"
Terdengar suara dering telepon. Xin Chen melirik suara panggilan telefon di atas meja, dalam hati bertanya.
"Siapa yang meneleponku, namanya
tidak ada".
Xin Chen kemudian menerima panggilan telepon.
"Halooo"
Pihak lawan menjawab secara langsung tanpa menjelaskan siapa dirinya.
"Xin Chen kamu di mana?".
"Mendengar pertanyaan pihak lawan bicara di ujung telefon, Xin Chen mengerutkan keningnya, lalu berkata dalam hati,"
"Suaranya sangat familiar".
Xin Chen berkata, "Maaf, kamu siapa?".
Di ujung telepon, "Xin Chen, apa kamu sudah melupakan Pamanmu sendiri?".
Mendengar suaranya sedikit menekan, Xin Chen memikirkannya dan mengingat. Sepertinya dia Paman Fei Jung. Xin Chen terdiam, lalu berkata,"
Maaf Paman Fei, aku sedikit sibuk jadi aku tidak mendengar suara Paman dengan jelas".
"Tidak apa apa, Paman Fei mengerti".
Jawab Paman Fei di ujung telepon.
Xin Chen lalu bertanya, "Ada apa Paman menghubungiku? Apakah ada sesuatu yang penting?".
Paman Fei menjawab," Tidak ada hanya ingin bertanya.
Xin Chen ! Kapan kamu pulang?, Kami sangat merindukanmu.
"Segeralah pulang, minggu depan acara pertunanganmu dengan Fei Yun
segera di gelar".
Sebaiknya kamu cepat pulang lebih awal. Bibimu sudah sangat merindukanmu, jangan menunda kepulangamu," Ungkap Paman Fei Jung
Mendengar perkataan Paman Fei Jung
Xin Chen menjawab,"
"Baik Paman, aku akan segera pulang jika urusanku disini telah selesai".
Selama ini Paman Fei dan Bibi Lie Lian tidak mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan Xin Chen diluar san.
Sejak hari itu Xin Chen hanya berpamitan untuk mengurus beberapa kegiatannya setelah memilih pensiun dari seorang Tentara.
Fei Jung dan juga Bibi Lie Lian, tidak tahu sama sekali jika Xin Chen ternyata telah bertempur di medan perang melawan 27 negara.
Xin Chen menyembunyikan semuanya karena takut akan kecemasan Fei Jung dan juga Bibi Lie Lian.
"Ttuuut,, ttuuut,, ttuuut"
Suara telepon terputus.
Fei Jung telah memutuskan telepon.
Xin Chen mengerutkan keningnya sambil tersenyum, Xin Chen bertanya dalam hati, "Sejak kapan aku di jodohkan?. Gumam
Xin Chen
Hmmm,,
Sudahlah sebaiknya aku tanyakan langsung kepada Paman Fei dan bibi setelah aku pulang nanti".
Liu Yan dan pejabat yang secara tidak sengaja mendengar percakapan Xin Chen
dengan Pamannya di telepon.
Para pejabat menatap Xin Chen dengan
tanda tanya.
Melihat tatapan Liu Yan dan pejabat negara menatapnya.
Xin Chen terdiam lalu berkata,
"Paman dan Bibiku menjodohkanku dengan seorang wanita di kampung halaman di Wilayah Barat".
Sontak semua orang bersuara satu persatu
mereka mengucapkan,"
"Waahh selamat Panglima Muda".
Xin Chen sedikit malu akan perlakuan para pejabat terhadapnya. Setelah semua acara selesai, para pejabat tinggi beserta bawahannya beranjak pergi dari acara itu.
Acara yang digelar sangat luar biasa karena menyangkut tentang kemenangan sebuah negara. Yang dimana tidak ada yang dapat menduga bahwa negara Hua Xia bisa memenangkan peperangan tersebut.
Beberapa hari kemudian. Xin Chen dalam perjalanan pulang menuju Ke Bandara Internasional Provinsi, Melakukan penerbangan ke Kabupaten King'Bao.
Xin Chen yang mengendarai sebuah mobil sedan yang telah di modifikasi anti peluru. Bahkan bodi mobil tahan dari serangan bom dan RPG atau sejenisnya. Bentuk mobil yang sangat keren.
Xin Chen turun dari mobil, memakai kacamata bening anti radiasi dan berbaju kemeja, penampilannya sederhana tapi wajahnya yang tampan membuatnya sangat menarik perhatian orang orang.
Xin Chen berkata kepada Liu Yan, "Aku akan ke Barat beberapa waktu, jaga perbatasan Utara dengan baik !".
"Baik Panglima Muda, perintah segera aku laksanakan" Jawab Liu Yan.
Xin Chen mengangguk, lalu berkata,"
"Baiklah komandan Liu, aku akan berangkat. Aku serahkan urusan wilayah Utara kepadamu sementara waktu".
Lalu Xin Chen bersalaman dengan
komandan Liu dan memasuki Bandara.
Xin Chen menggunakan pesawat komersial agar identitasnya tidak di ketahui oleh masyarakat Hua Xia.
Setelah sampai di depan pintu pemeriksaan tiket, terdengar suara pria paruh baya sedang memarahi seorang petugas Bandara yang sedang memohon maaf.
Dasar sampah.
"Apa kamu tidak memiliki mata, sampai merusak barangku ?"
Ucap dari seorang pria paruh baya.
Terlihat seorang wanita di depannya itu membungkuk memberi ucapan permintaan maaf. Namanya Kai Ying, seorang petugas kebersihan Bandara.
"Hei kamu!", Ucap pria paruh baya bernama Zhong Fang, dia berasal dari keluarga Zhong.
Zhong Fang merupakan Tuan Muda pertama, dia seorang ahli waris utama.
Keluarga Zhong memiliki bisnis penjualan mobil, properti dan perhotelan.
Keluarga Zhong salah satu orang
terkaya dan berpengaruh dari 4 pilar di wilayah Utara.
Zhong Fang berkata, "Kamu harus segera mengganti vas yang telah kau pecahkan".
"Maaf tuan, aku sungguh-sungguh tidak sengaja memecahkannya". Kata Kai Ying.
"Bbbukkkk".
Suara tendangan mengenai Kai Ying, untung saja yang terkena hanya lengan kirinya.
"Aduhhh,,,
Sakit Tuan, ampun Tuan". Rintih Kai Ying.
Segera ganti Vas yang kamu pecahkan.
Bentak istri Zhong Fang sambil melipat kedua lengannya, namanya Zhu Luhai.
"Maaf Nyonya, aku tidak punya uang".
Keluh Kai Ying. Keadaan di sekitar kejadian sangat ramai, banyak pengunjung berkumpul untuk melihat kejadian itu.
Diantara pengunjung ada yang mencibir.
"Tuan Muda Zhong Fang sangat arogan,
vas itu pecah bukan wanita itu yang memecahkannya.
Istrinya yang sengaja menabrak wanita itu". Yang lain ikut menimpali.
"Betul betul betul"
Ucap orang orang di tempat kejadian.
Mendengar percakapan orang orang di sekitar kejadian. Xin Chen memicingkan mata melihat mereka sambil mengamati kejadian yang telah terjadi.
"Cepat kamu ganti !".
Teriak Zhong Fang kepada Kai Ying.
"Maaf tuan, aku tidak memiliki uang, sungguh aku tidak berbohong bukan aku yang memecahkannya". Sahut Kai Ying.
Zhong Fang memerintahkan pengawalnya untuk mematahkan kedua tangan dan kaki Kai Ying
"Cepat kamu patahkan semua tangannya!".
"Baik tuan"
Jawab sang pengawal. Semua orang yang menyaksikannya terkejut mendengar perkataan Zhong Fang, begitupun dengan Kai Ying yang sudah ketakutan dari tadi.
Pengawal Zhong Fang mendatangi
Kai Ying. Para pengawal telah memegang tangan Kai Ying. Segera tongkat di arahkan ke tangan Kai Ying. Pukulan tongkat besi sudah berjarak 10 cm dari tangan Kai Ying.
"Aaahhhhh"
Terdengar suara jeritan.
Ketiga pengawal berteriak kesakitan dan tubuh mereka terpental 11 meter.
"Buk, buk, buk"
Suara tubuh pengawal terpental menghantam beberapa kursi dan troli.
Kai Ying yang berteriak ketakutan, sangat terkejut melihat hal itu. Dirinya tidak bisa berkata-kata. Kai Ying merasa bingung.
"Apa yang telah terjadi ? Mengapa pengawal itu terpental jauh dan memuntahkan darah sampai pingsan ?".
Gumam Kai Ying dalam hati.
Pengunjung tercengang. Seorang pemuda yang bernama Bai Changming berkata dengan rasa keterkejutannya.
"Apa yang terjadi, apakah dewa telah menolongnya?" Semua pengunjung yang ada di sekitar kejadian melihat ke segala arah, mencari sosok yang telah memberikan hukuman kepada pengawal Zhong Fang.
Wajah Zhong Fang dan istrinya Zhu Luhai terlihat muram, rasa takut menyelimuti tubuh mereka, Zhong Fang berkata kepada pengawal yang lain.
"Kenapa kalian masih diam saja".
Cepat patahkan ke 4 tungkai wanita itu!".
Awalnya Pengawal tidak ada yang berani melakukan. Mereka ketakutan setelah melihat pengawal yang lain terpental dan pingsan.
Akan tetapi melihat tatapan Zhong Fang penuh tekanan dan aura membunuh, para pengawal bergegas menuju ke arah Kai Ying.
Pengawal segera melakukan serangan kepada Kai Ying dengan menggunakan tongkat.
Tongkat telah di arahkan ke tangan dan kaki Kai Ying.
"Plak plak plak".
Tubuh para pengawal melayang jauh belasan meter, semua meja rusak akibat badan pengawal yang menghantam.
Pengawal memuntahkan seteguk darah segar. Penglihatan mereka berkunang-kunang. Langsung pingsan di tempat.
Kai Ying yang melihat kejadian tersebut, tubuhnya gemetar ketakutan, bibirnya terasa berat di gerakkan dan tak bisa berbicara seakan akan sedang melihat hantu.
"Lagi lagi terjadi, kenapa bisa ?"
Gumam Kai Ying dalam hati.
Semua pengunjung kembali tercengang melihat kejadian yang sama kedua kalinya.
Mereka merinding, penuh rasa takut.
Seorang wanita cantik bernama Su Yulan berkata.
"Apa benar benar ada hantu? Ataukah Dewa telah menolongnya?".
Wajahnya yang cantik terlihat pucat dan takut, riasan di wajahnya tetap terlihat cantik.
Pakaian yang di pakai sangat ketat, sampai membentuk lekuk tubuhnya yang seksi.
Banyak pria menatapnya penuh dengan rasa kagum. Sebagian laki laki mata keranjang menelan air liurnya melihat kecantikan Su Yulan.
Su Yulan berkata,"
Mengapa pengawal itu melayang jauh dan pingsan ?
Apa ada yang bisa menjelaskan ?"
Ucap Su Yulan yang bertanya. Mendengar pertanyaan Su Yulan semua orang terdiam.
Su Yulan menatap semua orang tapi tak satupun berbicara.
Mereka saling bertatapan dan mencari tahu sebenarnya siapa yang melakukan sampai pengawal melayang belasan meter.
Sampai detik berikutnya tidak ada
tanda tanda orang yang melakukan hal membingungkan.
Su yulan mendatangi Kai Ying dan berkata, "Nona ! Apa kamu yang melakukan hal itu ?".
Kai Ying menggelengkan kepalanya,
"Tidak". Jawab Kai Ying.
Su Yulan kembali bertanya.
"Lalu siapa yang melakukannya ?".
Kai Ying tetap menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu siapa yang melakukannya". Ucap Kai Ying
Su Yulan bergumam.
"Mungkin saja Nona ini memiliki penjaga tak kasat mata"
Su Yulan sedikit merinding memikirkan
hal ini.
Pengunjung yang lain saling berbisik bisik menatap Kai Ying dan Tuan Muda Zhong Fang.
Wajah Tuan Muda Zhong Fang dan Istrinya terlihat sangat terkejut Melihat pengawalnya pingsan tanpa di ketahui siapa yang melakukannya.
Zhong Fang berteriak marah, "Siapapun itu cepat kamu keluar! Jangan bersembunyi !".
Aura yang keluar dari tubuh Zhong Fang
sangat mengintimidasi suasana di sekitarnya.
Dengan penuh amarah Zhong Fang memerintahkan pengawalnya yang
tersisa untuk menembak Kai Ying.
Ketua Pengawal bernama Lu Xian mengeluarkan pistol untuk menembak Kaki Ying.
Lu Xian mengarahkan pistol ke lengan Kai Ying.
Karena kekuatan dan pengaruh keluarga Zhong di beberapa kota besar serta di pemerintahan. Sebab itu Zhong Fang melakukan hal-hal yang menyakiti orang lain dan tidak segan segan membunuh orang orang yang tidak di sukainya.
"Tidak seharusnya seorang pria terhormat dari keluarga terhormat melakukan hal hina seperti itu.
Menyiksa seorang wanita, sungguh tak tahu malu". Bukan perbuatan terhormat.
Semua pengunjung melirik ke arah suara tersebut, ternyata Su Yulan yang berbicara.
Zhong Fang memicingkan mata kepada
Su Yulan. Melihat wanita cantik seperti Su Yulan, Zhong Fang berkata,"
Oh ternyata Nona Su Yulan yang berbicara.
Dengan kesombongan Zhong Fang lanjut berbicara,"
"Apa keluarga Su sudah bosan hidup di Utara. Hanya wanita seperti dirimu tidak pantas mencampuri urusan pria sepertiku".
Melihat keberanian Su Yulan, Xin Chen memerhatikan dengan perasaan penasaran.
Xin Chen bergumam, "Siapa wanita cantik ini yang begitu berani menghadapi laki laki sampah itu ?".
Su Yulan kemudian mencibir, "Keluarga Su tidak pernah takut akan keluarga besar apapun di Utara.
Dengan penuh keberanian. Su Yulan lanjut berkata "Apa kamu lupa siapa yang membantu 4 keluarga besar saat menghadapi krisis besar di Utara?"
Semua orang hanya terdiam mendengar perkataan Su Yulan, mereka menunggu lanjutan dari perkataan Su Yulan.
Su Yulan lanjut berkata,"
Bukankah kami keluarga Su yang sangat berjasa ?".
Zhong Fang sangat marah mendengar perkataan Su Yulan, lalu mencibir,"
"Jika nona Su mau bermain maka aku akan menemani.
Hahaha,,,
Zhong Fang tertawa menatap Su Yulan. "Jadilah bawahanku, aku pasti tidak akan mengecewakanmu dan keluarga Zhong dan Su akan berjaya kedepannya".
Su yulan menatap Zhong Fang dengan penuh kebencian. Su Yulan menimpali, "Keluarga Zhong tidak layak bekerja sama dengan keluarga Su.
Keluarga Su kami memiliki kehormatan dan Generasi terbaik, sedangkan keluarga Zhong sangat rendah hanya menampung sekelompok manusia sampah sepertimu"
Banggg,,,
Mendengar penghinaan dari Nona Su.
Zhong Fang berkata dengan marah.
"Tutup mulutmu !" Jika kamu masih berbicara jangan salahkan aku yang tidak sungkan untuk membunuhmu !.
Apa kamu berfikir aku tidak berani menghancurkan seluruh keluarga Su?".
Tegas Zhong Fang.
Dengan penuh amarah Zhong Fang lanjut berkata, "Nona Su!
Apa kamu sudah bosan hidup?".
Pengunjung yang menatap kejadian ini merasa takut, seseorang dari pengunjung berkata, "Wanita itu akan mati. Bukankah keluarga Su tidak dapat di usik?".
Zhong Fang memerintahkan Lu Xian.
"Cepat kau tembak kedua wanita
sampah ini !"
Zhong Fang mencibir penuh tatapan tajam. "Kita lihat saja, apa wanita itu masih bisa di selamatkan.
Kecepatan peluru tidak mungkin di hindari. Sampai di mana kekuatan orang itu?". Sorot mata Zhong Fang tertuju ke arah Kai Ying dan Su Yulan.
"Cepat tembak !"
Perintah Zhong Fang kepada Lu Xian
"Dor, dor, dor,,,"
Suara tembakan yang telah meletus. Peluru yang sangat cepat menuju ke arah Kai Ying.
"Sreettt"
Terdengar suara yang sangat cepat, tapi tak satupun orang yang mengetahui suara
apa itu.
Sedetik berikutnya sesosok pria tampan memakai kaca mata berdiri di depan Kai Ying.
Zhong Fang dan istrinya tercengang, seakan akan biji matanya ingin keluar melihat
Xin Chen tepat berada di depan Kai Ying. Lidahnya susah di gerakkan.
Tubuhnya mematung, di sisi lain Nona Su Yulan merasa bermimpi.
"Kekuatan macam apa seperti itu?"
Mengapa pria itu tiba tiba muncul di depan Nona Kai Ying ?"
Beberapa pengunjung di Bandara berkata,"
"Sejak kapan pemuda itu ada di sana ?
Apa dia seorang dewa?"
Melihat Xin Chen tepat berada di depan Kai Ying, semua orang di buat kebingungan. Yang membuat mereka tercengang dan keheranan bukan karena Xin Chen berdiri di depan Kai Ying. Akan tetapi peluru yang di jepit di antara jari jemari Xin Chen.
Peluru itu tepat berada di antara jari telunjuk dan jari tengah Xin Chen.
"Apa pria itu manusia?"
Gumam seseorang di antara pengunjung. Suasana sangat hening.
Tak satupun yang bersuara, mereka masih dalam kondisi tercengang menatap keberadaan Xin Chen. Tidak ada yang mampu berbicara.
Perasaan campur aduk melihat Xin Chen menangkap peluru hanya menggunakan
dua jari.
Su Yulan berkata dalam hati,"
"Apakah masih di sebut manusia ?".
Bukankah peluru sangat cepat dan kondisi panas ?
Mengapa pemuda itu mampu menangkapnya ?
Siapa sebenarnya pemuda ini ?
"Tak tak tak".
Terdengar suara sepatu, perlahan Xin Chen melangkah menuju Tuan Muda Zhong Fang.
Kesombongan yang diperlihatkan Zhong Fang dan Istrinya dari tadi perlahan berubah dan kini lutut Zhong Fang dan Istrinya terasa sangat berat dan langsung berlutut.
Tekanan aura Xin Chen sangat kuat, tubuh Tuan Muda Zhong Fang gemetar hebat, dengan keringat dingin yg mengalir membasahi tubuhnya.
Punggungnya terasa dingin berkata,
"Kamu siapa ? Ada hubungan apa kamu dengan wanita itu?",
Wajah Xin Chen tetap datar, hanya menjentikkan jarinya, pistol yang di pegang Lu Xian hancur.
"Krenggg,,,"
Terdengar suara besi jatuh berhamburan di lantai keramik, semua orang tercengang.
"Plakkkk"
Xin Chen menampar wajah Zhong Fang. Tubuh Zhong Fang melayang 5 meter, dia terjatuh dan memuntahkan darah.
Wajahnya yang sombong tadi kini terlihat pucat dan bengkak.
Tu,, Tuan.
"Kamu siapa ? Apa kamu tidak tahu siapa aku. Keluarga Zhong tidak akan melepaskanmu?".
Tanpa ekspresi, wajah yang datar, Xin Chen menendang Zhong Fang.
Tubuh Zhong Fang melayang hebat lagi 8 langkah menabrak kursi.
Dada Zhong Fang terasa remuk, darah semakin banyak di muntahkan. Zhong Fang sudah tidak mampu untuk berdiri seakan akan raja neraka AZURA berada di depannya. Zhong Fang sangat ketakutan.
Tanpa ekspresi, Xin Chen mengangkat kakinya untuk menginjak kepala Zhong Fang.
Dengan suara lirih. Zhu Luhai berkata,"
"Tuan, jangan bunuh suamiku"
Terdengar suara wanita memohon. Xin Chen melirik Istri Zhong Fang.
Zhu Luhai berkata, "Aku akan memberikan sejumlah uang. Berapapun yang Tuan inginkan, asalkan Tuan tidak melukai suamiku"
Xin Chen memicingkan mata, Xin Chen menatap jijik Zhu Luhai, lalu mencibir,"
"Begitulah kalian orang kaya yang sangat sombong dan hanya mengandalkan kekayaan untuk menindas orang miskin"
Zhu Luhai berkata "Mohon maaf tuan,
tapi ini semua tidak seperti yang Tuan pikirkan !"
Xin Chen menimpalinya "Apa kamu mengira aku tidak melihat semua kejadian dari awal ?".
Tubuh Zhu Luhai gemetaran. Dirinya semakin takut, dia tahu dari awal dia yang menyusahkan Nona Kai Ying.
Zhu Luhai tetap tenang dan berkata,
"Tapi tolonglah Tuan.
Sekiranya melepaskan suamiku, aku akan memberikan sejumlah uang kepadamu" Jawab Zhu Luhai.
"Baiklah jika itu yang kalian inginkan, aku mengampuni nyawa binatang Suami kamu, tapi kamu harus berlutut memohon maaf kepada wanita itu dan memberikan kompensasi 3 miliar RMB"
Jawab Xin Chen
Zhu Luhai kaget mendengar jumlah uang yang di minta Xin Chen. Walaupun keluarga Zhong masing masing memiliki harta ratusan miliar RMB bukan berarti mereka bisa seenaknya mengeluarkan dana sebesar itu.
Zhong Fang secara khusus membuka bisnis besar di beberapa kota. Zhong Fang yang mengatur keluar masuk dana di perusahaan tersebut. Dengan sedikit kesal, Zhong Fang berkata "Anak muda ! Apa kamu tahu berapa besar uang yang kamu minta?".
Wajah Xin Chen tetap datar dan tenang.
"Jika kalian merasa keberatan maka jangan salahkan aku membunuh kalian semua.
Aku memberikan waktu 5 menit kepada kalian.
Kalian memilih mati atau Segera memberikan kompensasi 3 miliar RMB kepada nona itu"bXin Chen menunjuk Kai Ying yang sedang kebingungan
"Banggg"
Semua orang terkejut mendengar jumlah uang yang di sebutkan Xin Chen yang akan diberikan kepada Nona Kai Ying.
"Apa ini kompensasi ataukah merampok? kenapa sangat banyak?".
Zhu Luhai melirik suaminya, menunggu penjelasan Zhong Fang.
"Baiklah, aku akan memberikan kompensasi 3 miliar, asalkan kamu melepaskanku" Ucap Zhong Fang yang terbaring luka berat di lantai.
Xin Chen menatap Kai Ying, lalu berkata," "Nona siapa nama kamu ?"
Kai Ying dengan rasa takut menjawab, "Namaku Kai Ying".
Nona Kai Ying, cepat berikan nomor akunmu, agar segera mereka mengirim sejumlah
uang sebagai kompensasi.
Kai Ying merasa linglung dan takut terhadap keluarga Zhong Fang dan Zhu Luhai jika menerima uang tersebut.
Melihat ekspresi Kai Ying, Xin Chen tahu apa yang di pikirkan Kai Ying.
Xin Chen berkata," Nona Kai Ying kamu jangan takut, setelah hari ini mereka tidak akan berani mengganggumu lagi.
Dengan santai Xin Chen menoleh kearah Zhong Fang dan istrinya, lalu mencibir.
"Cepat kalian meminta maaf kepada nona Kai Ying dan segera berikan kompensasi!"
Teriak Xin Chen.
Zhong Fang dan istrinya Zhu Luhai serta pengawalnya Lu Xian segera berlutut di depan Kai Ying.
Semua orang terkejut melihat seorang pemuda biasa bisa membuat keluarga Zhong Fang dan Zhu Luhai berlutut di depan seorang wanita yang hanya petugas kebersihan.
Kai Ying yang melihat adegan ini di depannya tak bisa berkata-kata. Kai Ying memberikan nomor akunnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!