NovelToon NovelToon

Di Paksa Selingkuh

Awal Mula

Dentuman musik terdengar keras di telinga Artos. Laki-laki berumur 29 tahun yang merupakan suami Lana wanita kelahiran 23 tahun silam. Merasa bosan dengan musik yang terus diputar, Artos memutuskan untuk pulang sebelum dia benar-benar mabuk.
Artos
Artos
Shi*! Pusing banget kepala gue. Untung masih bisa nyetir. (gumam Artos ketika tiba di rumah)
Artos
Artos
Lana! Kamu dimana? Suami pulang bukannya di sambut malah ngilang. (Artos bicara sedikit ngelantur karena pengaruh alkohol)
Lana
Lana
Iya mas, sebentar aku bukain pintu.
Lana
Lana
Loh mas, kamu mabuk? (tanya Lana penasaran)
Artos
Artos
Bukan urusan kamu!
Artos segera berjalan menuju kamarnya. Kamar pribadi yang hanya dipakai Artos jika laki-laki itu membawa pulang teman wanitanya. Lana hanya bisa menitikan air mata melihat sang suami yang tidak berubah.
Lana
Lana
Sabar Lana, sabar (ucap Lana di tengah isaknya)
Malam berlalu begitu cepat untuk Artos, tapi tidak untuk Lana. Wanita itu kembali merasa kesepian. Untuk apa dia mempunyai suami jika tidak pernah dihargai. Tanpa sadar Lana terlelap karena lelah menangis.
Paginya Lana terbangun akibat mendengar suara kegaduhan di ruang tamu. Wanita itu segera berjalan menuju sumber suara.
Deon
Deon
Kamu tidak bisa seperti ini Artos! Meskipun aku keponakanmu tapi aku sadar perbuatanmu itu salah! Apa kamu tidak mencintai istrimu? Pikirkan baik-baik Artos, dia wanita yang tidak tersentuh siapapun bahkan aku berani bertaruh jika hanya kamu yang menjamahnya!
Artos
Artos
Jangan ikut campur urusanku anak kecil! (teriak Artos)
Lana
Lana
Siapa laki-laki itu? Kenapa aku baru melihatnya? (gumam Lana)
Deon
Deon
Aku memang anak kecil, tapi setidaknya aku masih mempunyai hati untuk tidak menyakiti siapapun! Lihatlah dirimu yang begitu kotor telah menja*** wanita malam diluar sana!
Artos
Artos
Diam Deon! Jika kamu suka kepada istriku ambilah! Dan ingat jangan pernah kamu mencampuri urusanku lagi! (ucap Artos seraya berlalu)
Lana
Lana
Apa? Mas Artos menjualku? Siapa Deon? Aku bahkan tidak mengenalnya. (batin Lana)
Deon menghela napas melihat kelakuan Artos. Laki-laki keras kepala itu selalu mempermainkan Lana. Jika saja Artos tidak menikahi Lana, mungkin Deon akan menerima wanita itu. Namun status Deon dan Lana menjadi rumit semenjak Artos menikahinya, jadi mana mungkin Deon akan mengambil Lana dari Artos.
Deon
Deon
Aarrghhhhkk! Lana kenapa suamimu keras kepala! Aku tidak tega melihatmu menderita seperti ini!. (seraya menjambak rambutnya)
Setelah memastikan jika Artos pergi, Lana mulai menampakkan diri. Wanita itu mulai menghampiri laki-laki yang dedengarnya tadi bernama Deon.
Lana
Lana
Permisi
Deon
Deon
Ah kamu, ada apa Lana?
Lana
Lana
Kamu mengenalku?
Deon
Deon
Tentu saja, aku masih ada hubungan darah dengan Artos! Oh ya maaf, saat pernikahan aku tidak bisa datang karena suatu hal.
Lana
Lana
Tidak masalah, untuk apa Mas Deon membelaku seperti tadi?
Deon menatap Lana dengan lekat. Merasa heran karena baru kali ini ada wanita yang merasa tidak terbantu dengan pembelaannya. Ya, Deon adalah sosok baik hati yang selalu membela kebenaran. Tidak seperti Artos yang selalu memancing keributan dan menyakiti hati setiap wanita.
Deon memegang pundak Lana.
Deon
Deon
Lana, aku tidak suka kamu dipermainkan seperti ini. Kamu wanita, hatimu sangat lembut jadi aku tidak rela dengan apa yang dilakukan Artos.
Lana mencerna ucapan Deon.
Deon
Deon
Meskipun Artos menyuruhku mengambil kamu darinya, tapi percayalah aku tidak ada niat sedikitpun untuk itu. Aku hanya ingin dia menjadi suami yang bertanggung jawab tidak seperti ini.
Lana
Lana
Aku tidak apa-apa mas.
Deon
Deon
Jangan memanggilku mas, panggil saja Deon.
Lana
Lana
Iya.
Deon
Deon
Aku berjanji akan membuat Artos sadar dan kembali kepadamu. Percayalah, aku menyayangimu Lana. (bisik Deon seraya memeluk Lana)

Baik-baik Saja

Lana ingin sekali berlari ketika Deon memeluknya. Namun laki-laki itu semakin mengeratkan dekapannya seolah tidak ingin Lana terlepas darinya.
Deon
Deon
Aku tidak bisa melihatmu seperti ini terus Lana.
Lana
Lana
Percayalah Deon, aku tidak papa.
Deon
Deon
Aku tau kamu berbohong. (batin Deon)
Deon
Deon
Kamu tidak berniat menceraikan Artos?
Lana
Lana
Pertanyaan macam apa itu?
Deon
Deon
Ah maaf, aku tidak bermaksud seperti itu. (Seraya melepaskan Lana)
Lana
Lana
Ya.
Pandangan Lana mulai kabur, sudut matanya mulai mengembun. Namun Lana tetap menahan agar buliran itu tidak jatuh. Dia tidak mau Deon menyalahkan Artos.
Deon
Deon
Aku pergi dulu, jaga dirimu baik-baik Lana.
Lana
Lana
Iya, terima kasih Deon.
Setelah mendengar suara mobil Deon menjauh, Lana segera berlari menuju kamarnya. Wanita itu membersihkan diri lalu mencari pakaian yang pantas untuknya. Hari ini Lana berencana akan mengunjungi kantor Artos untuk memastikan jika suaminya tidak bermain dengan wanita di kantor. Lana mengambil rok yang sedikit di atas lutut laku memadukannya dengan kaos putih. Tidak lupa menyapukan bedak tipis dan sedikit polesan lipstik agar terlihat lebih segar.
Lana
Lana
Aku nggak jelek banget, tapi Mas Artos tidak pernah menganggapku. Maaf jika aku memakai bawahan yang menampilkan kaki jenjangku, aku melakukan itu agar kamu tertari kepadaku mas. ( lirih hampir menangis)
Lana mematut diri di cermin sekali lagi sebelum pergi meninggalkan meja rias. Setelah dirasa cukup, Lana segera turun dan menuju garasi mobil. Dia melajukan mobilnya menuju kantor Artos.
Lana
Lana
Parkir dimana? Parkiran umum ajalah.
Lana segera masuk ke dalam lift dan menekan angka dimana ruangan Artos berada. Lana tidak perlu meminta izin kepada receptionis karena mereka semua tahu jika Lana adalah istri Artos.
Lana
Lana
Masuk nggak ya? Kalau masuk berarti aku harus siap Mas Artos marah karena aku Dateng ke kantornya tanpa bilang terlebih dulu, tapi kalau nggak masuk sia-sia aku udH dandan gini.
Ketika tiba di depan meja sekretaris Artos, Lana tersenyum dan menganggukkan kepala. Sekretaris Artos juga melakukan hal yang sama.
Lana
Lana
Aku ketok pintu dulu nggak ya? Tuhan, semoga hal buruk tidak terjadi di dalam sana. (Lana harap-harap cemas)
Sementara di dalam ruangannya, Artos kembali bertengkar dengan Deon. Ponakan yang sangat dibencinya itu sudah mengirim anak buahnya untuk mengikuti kemana Artos pergi dan ketika Deon mendapatkan info jika Artos mengambil satu wanita sewaan.
Deon
Deon
Dasar laki-laki breng***! (teriak Deon)
Artos
Artos
Jaga ucapanmu bocah tengil! (seraya menunjuk pintu)
Deon
Deon
Aku tidak akan membiarkanmu terus-terusan menyakiti Lana!
Artos
Artos
Kubilang pergi ya pergi! Jangan membuat keributan di kantorku.
Deon
Deon
Kamu yang memancing keributan karena tidak bisa mendengarkan ku. Ingat aku akan terus menasehatimu hingga kamu sadar jika karma akan menghampirimu.
Artos
Artos
Cukup
Deon
Deon
Ingat karma menantimu, dia akan datang menghampirimu suatu saat nanti. Bahkan bisa jadi ketika kamu telah kehilangan semuanya. Ingat jangan pernah sia-siakan Lana. (seraya berlalu)
Ketika Deon membuka pintu, Lana merasa badannya tidak seimbang namun Langan kekar segera menahannya.
Deon
Deon
Lana?. (heran)
Lana
Lana
Maaf, terima kasih Deon. (dengan nada serak)
Lana memutuskan untuk pergi. Dia tidak mau menjadi pelampiasan Artos karena kemarahan Deon. Jika Deon saja bisa dibentak apa lagi dengan Lana. Wanita itu pasti akan merasakan sakit hati yang lebih ketika menemui Artos.
Deon
Deon
Lana tunggu! (mengejar Lana)
Semakin Lana menahan agar air matanya tidak luruh, semakin ingin air mata itu keluar. Kini setelah Lana memasuki mobilnya, wanita itu segera menangis sejadi-jadinya. Lana meluapkan segara kekesalannya dengan sedikit teriakan. Sementara Deon mengetuk kaca mobil Lana, namun tidak di buka. Deon semakin panik tatkala mendengar jeritan Lana.
Deon
Deon
Lana buka! Please.
Karena ucapan Deon terdengar tulus, Lana segera membuka kaca mobilnya.
Deon
Deon
Buka pintunya, biarkan aku masuk.
Lana menuruti ucapan Deon dan membiarkan Deon masuk ke mobilnya.
Deon
Deon
Kamu keluar dari sini dan ikuti aku. Aku akan menunggumu di depan.
Lana tidak bisa berpikir jernih. Yang dia inginkan saat ini hanya ketenangan. Ketika Artos seperti ini, hanya Deon yang Lana punya.
Lana
Lana
Mungkin tidak ada salahnya aku berbagi kepada Deon. (batin Lana)
Deon keluar dari mobil Lana dan berjalan menuju mobilnya.

Apartemen Deon

Lana segera melajukan mobilnya keluar kantor. Di sana sudah ada Deon yang menunggu di dalam mobilnya. Lana menghentikan mobil tepat di belakang Deon. Deon sudah mengerti maksud Lana. Laki-laki itu segera melajukan mobil yang ditumpangi dan Lana mengikuti di belakangnya.
Lana
Lana
Mau kemana?. (gumam Lana)
Deon berniat mengajak Lana ke apartemennya karena dia berpikir Artos tidak akan mendatanginya.
Deon
Deon
Mending ke apartemenku aja. Arton juga tidak akan datang kesana. Laki-laki itu bahkan tidak Sudi untuk melirikku.
Lana ragu untuk mengikuti Deon ketika laki-laki itu masuk ke basement apartement. Namun berputar arah dan pergi sangat tidak mungkin lagi karena Lana sudah terlanjur sampai di parkiran apartemen.
Deon turun dari mobilnya, begitu juga Lana.
Deon
Deon
Ikuti aku!
Tanpa mengeluarkan suara, Lana mengikuti Deon hingga tiba di depan pintu. Deon membuka kamarnya lalu masuk ke dalam.
Deon
Deon
Ayo masuk.
Lana
Lana
Hm.
Lana
Lana
Apartement siapa?
Deon
Deon
Milikku.
Lana
Lana
Kenapa membawaku kesini?
Deon
Deon
Nanti juga kamu tahu.
Deon
Deon
Kamu tunggu disini dulu, aku akan ke kamar ganti baju. (menunjuk sofa di sebelah Lana)
Lana
Lana
Jangan lama-lama.
Deon
Deon
Iya.
Deon segera menuju kamar. Membuka lemari dan mencari kaos putih serta celana pendek. Setelah mengganti pakaian, Deon menuju kamar mandi untuk membasahi rambutnya.
Deon
Deon
Aku memang tidak setampan Artos, tapi setidaknya aku tidak akan menyakiti Lana seperti Artos menyakitinya. (bicara dengan kaya wastafel di hadapannya).
Deon keluar menui Lana yang tengah duduk di sofa seraya membawa soft drink yang ada di kulkasnya.
Deon
Deon
Diminum. (memberikan soft drink kepada Lana)
Lana
Lana
Terima kasih. (lalu meneguk soft drink pemberian Deon)
Deon melihat Lana sudah lebih baik dari tadi, maka laki-laki itu memulai pembicaraannya.
Deon
Deon
Apa kamu akan menceritakan semuanya kepadaku?
Lana
Lana
Bukankah harusnya aku yang bertanya seperti itu?
Deon
Deon
Baiklah, aku dulu atau kamu, kita bisa melakukan dengan batu kertas gunting. Siapa yang menang, maka itulah yang lebih dulu bertanya.
Lana
Lana
Deal.
Deon dan Lana mengepalkan tangannya masing-masing bersiap untuk melakukan permainan ala anak TK.
Satu, dua, tiga...(ucap Deon dan Lana bersamaan)
Lana
Lana
Yeeee! Aku Menang, aku menang. Berarti aku dulu yang tanya sama kamu. (sambil joget melupakan sejenak nasib malangnya)
Deon
Deon
Aargghhkk sial! (menjambak rambutnya)
Lana
Lana
Bolehkah aku bertanya. (tersenyum)
Deon
Deon
Hm. (cemberut)
Lana berhenti dari jogetnya, dia kembali ke keadaan semula dimana ingatannya berputar ke kejadian tadi pagi dan di kantor Artos. Deon melihat raut wajah Lana berubah segera menatapnya tajam. Deon tidak suka melihat Lana lemah.
Deon
Deon
Kalau nangis aku nggak bakal cerita apapun. (ancam Deon)
Lana
Lana
Aku tidak menangis. (Sangkal Lana dengan pura-pura tersenyum)
Lana
Lana
Apa yang tadi pagi terjadi di rumahku? Tadi malam Mas Artos pulang dalam keadaan mabuk, tapi dia sendiri tidak bersama perempuan. Mas Artos tidur ke kamar pribadi yang sering digunakan bersama wanitanya. (menghela nafas)
Deon
Deon
Apa? Artos masih membawa wanita ke rumah? Dasar ********! (hampir berteriak)
Lana mengangguk seraya menepuk bahu Deon untuk menenangkan agar amarah Deon mereda.
Deon
Deon
Lalu? (bicara dengan ketus)
Lana
Lana
Mas Artos langsung masuk ke kamarnya tanpa memperdulikan aku. Tanpa menganggap kehadiranku, bahkan seperti rumah itu hanya dia saja penghuninya tidak ada yang lain. Aku tidak tahu apa yang dilakukan karena aku langsung menuju kamarku. Aku tidak mau menjadi korban amarahnya. Pagi tadi aku terbangun karena mendengarmu dan Mas Artos bertengkar.
Lana
Lana
Apa yang sebenarnya kalian bicarakan hingga membuat keributan seperti itu?
Deon
Deon
Berbicara tentangmu. (menghela nafas)
Lana
Lana
Tentang apa? Kenapa membahasku?
Deon
Deon
Karena dia tidak pernah menghargaimu Lana. Bagaimana mungkin aku tega melihat wanita yang seharusnya dia bahagiakan, namun justru selalu disengsarakan? Aku selalu tidak terima jika ada laki-laki yang hanya berani kepada wanita tanpa memikirkan perasaannya.
Lana
Lana
Tapi apa hubungannya denganmu Deon?
Deon
Deon
Lana, aku itu manusia tentu saja aku tidak tega melihat orang lain menderita. Apa kamu tidak berpikir sampai situ? Artos di luar bebas bermain dengan wanita manapun, sementara kamu hanya dikurung di rumah seperti pembantu. Aku berpikir apakah Artos menganggap semua wanita itu sama.
Lana
Lana
Maksudmu?
Deon
Deon
Apakah dia belum pernah merasakan cinta sehingga dia selalu melakukan wanita semena-mena. Aku yang hanya orang lain saja bisa merasakan apa yang kamu rasakan, tapi dia tidak sedikitpun berperikemanusiaan.
Lana
Lana
Deon benar. (batin Lana)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!