"apa?! tidak yah Ririn tidak mau masuk ke pesantren !" ucap seorang gadis berusia 18 tahun yang bernama ERINA ANGEL PUTRI FAHRIZA.Gadis berkulit putih dengan gigi gingsul dan lesung pipi yang menyertainya itu menolak untuk dimasukkan ke pesantren oleh ayahnya.
"Kamu tidak boleh membantah perintah ayah Rin.ayah sudah membicarakan hal ini kepada teman ayah yang seorang pemilik pesantren itu.apa kamu mau membuat ayah dan bunda malu karena kamu tidak mau dimasukkan ke pesantren?" tegas seorang pengusaha kaya yang bernama RENO FAHRIZA.
"Memangnya kenapa sih harus Ririn sendiri yang masuk ke pesantren.sedangkan Rere tetap sekolah disini.Ayah sama bunda kenapa harus pilih kasih sama Ririn dan Rere.Apa ayah sama bunda sudah tidak sayang lagi sama Ririn sehingga ayah bunda mau masukin Ririn ke pesantren sedangkan Rere tidak?" bantah Ririn karena tidak terima jika dia mau dimasukkan ke pesantren hanya seorang diri.
"Coba saja kamu bedakan diri kamu dengan Rere.kalian itu jauh berbeda dan bahkan sifat kalian sangat bertolak belakang.sifat keras kepala kamu yang membuat kamu tidak pernah menaati peraturan dan selalu mendapat hukuman.Beda dengan adik kamu.dia selalu menaati dan memahami segala peraturan yang ada di sekitarnya.Oleh karena itu bunda dan ayah ingin kamu segera masuk ke pesantren supaya kamu bisa sesegera mungkin merubah sikap kekanak Kanakanmu itu." tegas ayah Ririn
"bunda,ayo bantu Ririn buat ngomong sama ayah kalau Ririn tidak mau di masukkan ke pesantren" ucap Ririn sambil bertekuk lutut didepan bundanya
"sayang,,ayah sama bunda melakukan ini karena kita semua sayang sama Ririn.Bunda dan ayah ingin sikap kamu berubah menjadi lebih dewasa nak.kamu ikuti apa yang diperintahkan ayah ya.percaya sama bunda dan ayah sayang.kami yakin,di pesantren kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik." ucap bunda Ririn memberi penjelasan dengan mengelus pucuk kepala anaknya itu.
"ayah dan bunda nggak adil !!" Bentak Ririn dan langsung berlari ke kamarnya
-Dikamar Ririn..
"Kenapa sih bunda dan ayah nggak mau berbuat adil sama aku? apa aku ini sudah tidak dibutuhkan lagi? kenapa sih harus Rere yg disayang dan diutamakan?" ucap Ririn jengkel setelah memahami semua ucapan ayahnya tadi
Ririn merasa bahwa dia tidak disayangi oleh kedua orang tuanya sehingga hanya dialah yg dikutuk untuk tinggal di pesantren.Dia menangis karena tidak ingin dimasukkan ke pesantren milik teman ayahnya itu.
tok
tok
tok
kemudian muncul sosok gadis berambut panjang dengan gigi kelincinya yang membuat dia lebih cantik nan anggun.Siapa lagi dia jika bukan Rere putri bungsu keluarga Fahriza.
"kak.." sapa Rere dengan menyentuh bahu kakak yang membelakanginya
"mau apa kamu kesini?" ketus Ririn pada adiknya
"Kak,kita kembar kan..Rere tau apa yang kakak rasakan,,dua hari yang lalu Rere sudah berusaha minta ayah dan bunda untuk masukkan Rere ke pesantren yang sama dengan kakak..tapi usaha Rere sia sia kak,,ayah dan bunda tetap saja bersikeras untuk memasukkan kakak ke pesantren tanpa Rere" ujar gadis cantik itu dengan wajah sendunya.
ya,,Rere dan Ririn adalah saudara kembar.REINA ANGEL PUTRI FAHRIZA adalah gadis berkulit putih yang memiliki rambut panjang dengan gigi kelinci dan lesung pipi yang menyertainya.kadua gadis kembar itu dilahirkan oleh seorang wanita dari keluarga terpandang.ZEFITA ANGEL FAHRIZA adalah ibu dari kedua gadis cantik tersebut.
"percuma Re..sekuat apapun kamu mencoba,ayah tidak akan pernah mengubah keputusannya.ayah memiliki pendirian yang kuat sehingga tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun termasuk kita anak kandungnya sendiri" ucap Ririn dengan menangis.
"kakak yang sabar yah..nanti jika bang Vino pulang,kita minta bantuan bang Vino supaya mau membujuk ayah" ucap Rere menenangkan
VINO BRAHMANA PUTRA FAHRIZA adalah seorang pria tampan yang gagah dan telah menyandang gelar sebagai dokter spesialis jantung.dia adalah anak sulung dari keluarga Fahriza dan dia jugalah yang merupakan kakak dari kedua gadis kembar itu.dia berada di Bali karena pamannya sedang sakit disana dan sangat merindukan keponakan sulungnya itu.dan sebentar lagi dia pulang untuk menemui keluarganya karena pamannya itu telah sembuh dari sakitnya dan mengizinkan dia untuk pulang kerumah keluarganya.
"ya semoga saja bang Vino mau bantu kita untuk bujukin ayah" ucap Ririn penuh harap
"iya kak..ya sudah kalau begitu Rere masuk ke kamar dulu ya..kakak tidak perlu menangis lagi,,nanti Rere juga ikutan nangis" ujar Rere penuh kasih saya sambil tersenyum
"iya" ucap Ririn dengan tersenyum dan Rere langsung meninggalkan kamar kakaknya itu.
sebelum Rere membuka pintu kamar Ririn,wanita bergingsul itu memanggil adiknya kembali.
"Re.." lirih Ririn kepada adiknya
"hmm?" jawab Rere sambil menoleh ke sumber suara
"makasih ya karena kamu selalu ada saat kakak butuh teman untuk berkeluh kesah" ujar Ririn dan langsung mendapat anggukan dari adiknya yang segera meninggalkan kamar Ririn.
Ting..
Tong..
bel rumah berbunyi menandakan rumah akan kedatangan tamu.Bi Mar segera membuka pintu untuk mengetahui siapa tamu yang berkunjung.Bi Marini dan pak Toni adalah asisten rumah tangga dan supir yang sudah mengabdi kurang lebih 21 tahun pada keluarga Fahriza.
"Tuan Vino" seru bi Mar karena terkejut
"iya bi.apa ayah,bunda,adik-adik,bi Mar dan pak Toni sehat ?" tanya Vino kepada bi Mar
"Alhamdulillah kami sekeluarga sehat sehat saja kok mari masuk tuan.bagaimana dengan keadaan tuan Vino sendiri?" ucap bi Mar mempersilahkan Vino masuk kedalam rumah.
"oh saya baik kok bi.Dimana yang lainnya bi?" tanya Vino penasaran pasalnya setelah dia masuk kedalam rumah,,dia tidak melihat kedua orang tua dan kedua adik tercintanya itu.
"Tuan besar pergi ke kantor sedangkan nyonya besar pergi ke rumah temannya,,jika non Rere sedang kerja kelompok sedangkan non Ririn berada di kamarnya tuan" ucap bi Mar dengan lengkap dan ramah
"oh ya sudah kalau begitu tolong masukkan koper saya ke dalam kamar yah bi,,saya mau pergi menemui Ririn" ucap Vino yang langsung mendapat anggukan dari bi Mar
Vino pun menuju ke kamar adik tengahnya itu.dia menaiki tangga dengan langkah yang sangat pelan karena tidak mau mengganggu adik yang di dalam kamar dan entah sedang melakukan apa.
tok
tok
tok
"masuk !!" ucap seseorang dari dalam
Vino pun masuk ke dalam kamar adiknya itu.dengan langkah penuh kepastian dia memeluk gadis cantik yang berdiri di depan cermin itu.
"Abangg!!" seru Ririn senang dan langsung berhambur memeluk abangnya itu.
"Abang kenapa pulangnya lama sekali,,Ririn rindu tau.." ucap Ririn manja dengan mengerucutkan bibirnya
"ulululuh Iyah maafin Abang yah Rin,,Abang janji nggak bakal ninggalin princessnya Abang lama lama lagi" ujar Vino dengan mencubit hidung Ririn karena gemas.
"aduh Abang sakit..Ih apaan sih bang main cubit cubit aja emangnya Ririn kue bolu apa yang bisa dicubit seenaknya gitu" dengus Ririn kesal karena tingkah abangnya itu.
Kemudian Ririn menarik tangan sang Abang menuju sofa yang ada di tepi kamarnya itu.
"Abang,apa Abang mau bantuin Ririn?" tanya Ririn dengan penuh harap
"Emangnya bantuin apa?" ucap Vino penasaran
"Ririn mau dimasukkan ke pesantren sama ayah bunda bang" adu Ririn sendu kepada abangnya
"ye gitu aja sedih sedih emang kenapa kalau kamu masuk ke pesantren lagian tinggal disana itu enak kok selama ada Rere" ujar Vino santai
"iya bang itu selama ada Rere.Nah masalahnya itu,Rere tidak dibolehkan ikut ke pesantren sama ayah dan bunda bang..Rere harus tetap ada di sini dan sekolah disini" ucap Ririn kesal karena abangnya menyepelekan hal yg diceritakannya itu.
"apa?! kenapa ayah dan bunda hanya masukin kamu saja? kalian kan kembar kenapa tidak bareng saja masuk pesantrennya? apa kamu ada masalah disekolah? apa kamu sudah tidak memiliki teman lagi disekolah sehingga bunda dan ayah mau masukkan kamu ke pesantren tanpa Rere" ujar Vino terkejut pasalnya dia tau ayah dan bundanya akan selalu menggandengkan kedua gadis itu.namun kenapa sekarang tidak begitu lagi? pikirnya
"hufh nggak tau lah bang Ririn bingung..Ririn sedih dan Ririn berharap Abang bisa bantuin Ririn untuk bujuk ayah supaya mau memasukkan Rere ke pesantren juga" ujar Ririn sendu
Vino tersenyum dan mengangguk menyetujui permintaan adiknya itu.
"Abang janji bakalan bantu kamu Rin..gimanapun caranya Abang akan berusaha buat kamu dan Rere bahagia..Abang sayang kalian" Batin Vino
"ya sudah kalau gitu Abang mau ke kamar dulu ya..kamu istirahat ya Rin" ucap Vino kemudian meninggalkan adiknya sendiri di dalam kamar.
"Apa sih yang dipikirin ayah dan bunda sampai mereka membedakan Ririn dan Rere" gerutu Vino dalam hati setelah dia keluar dari kamar gadis cantiknya itu.
Menjelang malam,seluruh keluarga berkumpul diruang keluarga.Vino yang sedari tadi ingin menanyakan hal yang dialami adiknya itu merasa ragu.akhirnya dia memberanikan diri untuk bertanya kepada kedua orang tuanya.
"Yah Bun kenapa ayah dan bunda hanya ingin memasukkan Ririn ke pesantren sedangkan Rere tidak??" tanya Vino dengan ragu
"oh ternyata kamu sudah tau terlebih dahulu..tadinya ayah sudah ada rencana untuk bicarakan ini padamu,,tapi ternyata kamu sudah mengetahuinya" ucap Reno dengan kekehan kecil diujung kalimatnya
"Ririn butuh pendidikan yang lebih untuk menjadi dewasa.Ririn butuh orang yang bisa merubah dirinya menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dewasa" lanjut Reno kepada anak sulungnya
"tapi kan Ririn dan Rere kembar yah.Mereka dibesarkan bersama.Mereka tumbuh bersama di keluarga ini.Dan kenapa setelah mereka beranjak dewasa,ayah memisahkan mereka sepehik seperti ini yah? kenapa ayah tidak minta persetujuan dari mereka dan dari Vino? Vino abangnya mereka kan yah..Vino tidak terima jika mereka dipisah !!" tegas Vino kepada ayahnya
"Tidak ada yang bisa membantah perintah ayah!! ayah harap ini yang terakhir kalinya kalian membantah titah ayah karena besok siang kita akan mengantarkan Ririn ke pesantren!! dan untuk Ririn,,packing sekarang supaya besok siang kita langsung berangkat!!" tegas Reno penuh penekanan dan langsung pergi menuju kamarnya.
semua orang yang ada diruang keluarga tegang dan saling menatap tak percaya bahwa besok mereka akan berpisah dengan Ririn.
"ya sudah sebelum hari semakin larut,,alangkah baiknya kita semua tidur supaya besok bisa bangun pagi.Dan untuk Ririn,,kamu turuti apa yang ayah perintahkan ya nak" ucap bunda mencairkan suasana sambil mengelus pucuk kepala Ririn.
"baik bun" seru mereka bersamaan kemudian langsung beranjak masuk ke kamar masing masing
*
*
******
-dikamar Ririn
"aku harus beri tau kabar ini kepada Lia dan Vreya" ucap Ririn
LIA WARDAH CALISTO dan VREYA AGUSTIN FERBIANO adalah dua gadis cantik yang usianya sama dengan Ririn.Mereka adalah sahabat Ririn sejak sekolah dasar.Persahabatan Ririn dengan mereka sangat kuat sehingga kemanapun Ririn pergi,mereka akan setia mengikuti Ririn.Sama halnya dengan ayah mereka yang sudah bersahabat dengan sangat baik.
"Hallo assalamualaikum Li.." ucap Ririn setelah tau bahwa telfonnya sudah diterima di seberang sana.
"waalaikumsalam ada apa Rin?" tanya Lia penasaran pasalnya Ririn jarang menelfon dirinya ketika malam hari
"hmm aku besok pindah sekolah Li" ujar Ririn sendu
"hahahaha kamu ngeprank aku Rin? Halah Rin Rin apa kamu nggak capek ngeprank aku terus? yang kali ini nggak bakalan berhasil deh Rin" ucap Lia tertawa terbahak-bahak karena dia merasa bahwa Ririn akan menipunya seperti tempo hari
"eh curut,,aku nggak lagi bercanda apalagi ngeprank kamu..aku beneran mau pindah sekolah besok..jadi aku minta maaf jika aku ada salah sama kamu dan Vreya" ujar Ririn yang membuat Lia tak percaya
"What?! maksud kamu apa Rin? kamu udah nggak sayang lagi sama kita? nggak pokoknya aku nggak terima Rin.Aku mau ikut kamu pindah sekolah juga.nanti aku akan bilang sama mama dan papa supaya aku diizinkan untuk ikut kamu Rin.pokoknya aku ikut !!" kata Lia penuh penekanan
"kamu beneran mau ikut aku Li? ya sudah kalau begitu kamu packing dulu,,aku tutup ya assalamualaikum Lia" ucap Ririn kemudian langsung menutup telfonnya
"hmm setelah menghubungi Lia,aku harus menghubungi Vreya.Siapa tau dia juga mau ikut kita ke pesantren" ucap Ririn dalam hati dan langsung memainkan benda pipih ditangannya.
"Hallo assalamualaikum.." salam Ririn setelah tau bahwa telfonnya sudah tersambung
"waalaikumsalam Rin..Why?" ucap Vreya dengan nada santainya
"aku besok mau pindah sekolah Vrey" ucap Ririn
"What! kamu nggak bercanda kan Rin? omaygat omaygat omaygaaattt..nggak Rin nggak boleh memangnya kamu mau pindah kemana? bodoamat lah pokoknya kemanapun kamu pergi aku ikut Rin.sampai ke Pluto pun aku bakalan ikut !!" ucap Vreya dengan berteriak heboh hingga buat Ririn agak menjauhkan handphone dari telinganya
"aduhh Vrey..kamu nggak bisa ngomong pelan pelan apa ya.Telingaku hampir copot tau.." ucap Ririn kesal dengan tingkah sahabatnya itu
"hehehe sorry Rin aku terkejut dan kaget setelah mendengar kamu mau pindah sekolah..memangnya kamu mau pindah kemana?" ucap Vreya
"aku mau dipindahkan ke pesantren oleh ayah Vrey" ucap sendu Ririn kepada Vreya
"oh ya sudah kalau begitu aku ikut.Dan aku juga yakin pasti di Lia juga ikut kan? ya sudah aku mau bersiap siap dan bicara tentang ini dengan Daddy dan mommy supaya mereka mengizinkan aku untuk ikut pergi bersama kamu rin.aku tutup telfonnya dulu ya,,muach muach see you tomorrow assalamualaikum Ririn.." ucap Vreya dengan hebohnya dan langsung menutup sambungan telfon mereka
"Waalaikumsalam" ujar Ririn setelah sambungannya terputus
"aku bahagia memiliki sahabat seperti kalian..makasih ya Vrey,Li,aku sayang kalian" seru Ririn dan kemudian terlelap dalam tidurnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!