"Ziaaaaa"
Seorang gadis melengkingkan suara nya ketika dia menemukan Kamarnya telah berserakan, dan sudah bukan hal yang aneh jika hal itu terjadi hampir setiap hari..
"Mom, kamu dengarkan Eve lagi lagi berteriak haha" ucap Seorang pemuda tampan bernama Samuel,
"Ya, mom tau, pasti lagi lagi Zia kita membuat kamarnya kembali berserakan" sahut seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik, dia bernama Vivian Valmost
"Morning sayang"
"Cup"
Seorang Pria gagah dan berwibawa datang menghampiri Anak dan juga istrinya yang sedang duduk menunggu untuk sarapan bersama, dialah Tuan Winterr Valmost, kepala keluarga Dari keluarga ternama tersebut, beliau memiliki Berbagai bisnis di hampir setiap negara, orang orang menyebutnya sebagai Master Killer, karena selama ini tidak ada proyek yang tidak bisa dia dapatkan, selain itu Tuan winter juga memiliki jaringan Bawah,berupa sekelompok Yakuza Handal untuk melindungi keluarga nya dari Marabahaya,
"Mana Zia dan Eve" ucapnya lembut
"Mereka belum turun sayang, seperti biasa, Zia kita selalu mengacaukan hari hari Eve" sahut Vivi terkekeh, lalu tiba tiba Gadis cantik yang melengkingkan suara itu turun menghampiri keluarga nya
"Mooomm, Zia mengambil Bajuku lagi, aku mau pakai hari ini" rengek Evelyn
"Mengalah saja sayang, nanti mom ganti ya" ucap Vivi mengelus rambut gadis itu,
"Hehhe"
"Apa ketawa" bentak Evelyn sebal pada samuel yang tertawa sambil mengejek, Evelyn dan Samuel merupakan saudara kembar, dan samuel terlahir lima menit lebih awal dari Evelyn, wajah mereka sangat mirip, Tampan dan juga cantik
"Nasib baik Aku terlahir sebagai pria, jadi Zia tidak berani mengganggu kamarku haha" ucap Samuel semakin menjadi
"Ckkkk"
"Morning Every Body"
Semua Mata melirik kearah seorang gadis yang bertubuh mungil Berisi, kulitnya sangat putih tanpa celah, pipi nya sangat Chubby, sehingga membuat orang ingin menggigit ketika melihatnya
"Morning" sahut mereka serempak,
"Zia, itu bajuku" bentak Evelyn
"Aq suka baju ini, kakak mengalah saja ya" ucap nya menampakan Wajah lucu andalannya
Semua orang meleyot melihat kelucuan di wajah imut milik Ziana
"Hemm lain kali bilang, jika ingin mengambil pakaian, jangan selalu berserakan" ucap Evelyn menyerah, dia paling tidak ingin melihat Zia bersedih, dulu sewaktu evelyn dan Samuel masih kecil mereka memaksa ibunya untuk kembali mengandung,dan mereka berdua sama sama menginginkan seorang adik perempuan, Evelyn dan Ziana berbeda enam tahun, sehingga kini Usia Ziana masih tujuh belas tahun, Kurang dari dua bulan lagi dia akan segera berulang tahun.
"Hari ini ada Pelajaran apa"? Tanya Tuan Winter
" Olahraga" sahut Ziana
"Bolos saja, Daddy yang handel" ucapnya tegas,
Jika kalian bertanya, kenapa Tuan winter menyuruh putrinya untuk bolos, karena Ziana terlahir dengan tubuh yang Lemah, dia tidak bisa merasa lelah, karena setiap dia kelelahan maka Nafasnya akan sesak, dia menderita asma semenjak dia bayi, karena waktu itu Vivian mengalami kecelakaan dan melahirkan Ziana sebelum waktunya, air ketuban nya sudah pecah duluan dan bayi dalam kandungan mengalami keracunan akibat pengapuran placenta, selain itu, Ziana juga tidak boleh stres karena itulah keluarga itu begitu memanjakan nya, gadis itu menjadi seorang gadis yang sangat angkuh, dia selalu mendapatkan apapun yang dia inginkan, dan tanpa mereka tau, Ziana saat ini sedang mengincar sesuatu,
"Yesss, akhirnya aku bisa bolos, hmm aku memang selalu beruntung" jerit Ziana dalam hati
"Oke Dadd, kakak nanti aku akan menaruh kembali bajumu dalam lemari, karena hari ini aku tidak masuk kelas" ucap Zia
"Hemm"
Evelyn hanya menjawab dengan deheman saja, karena saat ini dia sedang sarapan, lalu Zia pun duduk dan Makan bersama keluarganya
...****************...
Semua orang telah pergi bekerja, tuan Winter pergi ke perusahaan nya yang bernama Zs Company, Vivian juga pergi kesana karena dia merupakan Direktur keuangan perusahaan suaminya, Sedangkan Samuel dan Evelyn mereka pergi untuk Kuliah, Ziana sendiri sedang berusaha untuk masuk kedalam sebuah ruangan
Gadis itu sangat ambisius, satu hari dia melihat ayahnya menggunakan sebuah kartu akses untuk membuka Sebuah pintu yang tertutup rapat oleh lemari besi, selama tujuh belas tahun Zia tidak tau bahwa di sana ada sebuah pintu rahasia, Disana adalah ruang bawah tanah pribadi tempat para Yakuza tinggal, bahkan Samuel dan Evelyn saja tidak tau tentang ruang tersebut,
"Klik"
Zia berhasil membuka pintu itu, ruangan bernuansa hitam terlihat sangat menyeramkan, terdapat beberapa robot yang sedang membersihkan setiap ruangan
"Woaahhh, keren" ucap nya pelan,gadis itu terus berjalan tanpa mengeluarkan suara dan mengendap endap, hingga tiba tiba bulu kuduknya terasa meremang
"Kau siapa"!
" Deg"
Bola mata Ziana membola sempurna ketika suara dingin itu terasa seperti menusuk gendang telinganya
"Ssttt"
"Aku putri Tuan Wintter" ucap Zia cepat
"Nona bungsu, kenapa anda disini"? Tanya seorang gadis seusianya, dia adalah Freya Agustine, dia anak yatim piatu yang di besarkan oleh tuan Winter, Freya merupakan tangan kanan dari tuan Winter, dia bertugas menjadi bayangan Tuan Winter, walaupun dia hanya lah gadis kecil tapi kecerdasan dan ketangkasan nya tidak bisa di ragukan lagi, iq yang di milikinya adalah 300 melebihi dari manusia manapun termasuk Winter sendiri,tapi Freya tidak pernah berpikir untuk berkhianat, dia adalah gadis yang di ambil dari jalanan oleh Winter, dalam hatinya Winter adalah manusia berhati malaikat yang harus dia jaga selama hidupnya,
"Jangan bilang daddy atau kau akan dikeluarkan dari sini, " ancam Zia
Freya hanya bisa mengangguk, dia tau betapa sayangnya Winter kepada putrinya Ziana, tanpa mengatakan apapun lagi Zia langsung keluar dan menutup rapat kembali pintu ruangan bawah tanah itu, Winter ceroboh, dia melupakan kartu akses tersebut dan menyimpan sembarangan,sehingga Zia bisa leluasa mengambilnya
Setelah merasa puas, Zia mengembalikan kartu akses milik ayahnya ke tempat sebelumnya, dan dia pun melenggang pergi
"Hebat, ayah memiliki sekelompok orang keren" teriak Ziana melompat ke tempat tidurnya, dia berpikir untuk membuat ayahnya mengajaknya kesana secara teranh terangan agar dia bebas untuk memasuki ruang bawah tanah itu.
...****************...
Siang telah berganti malam,semua anggota keluarga telah kembali, dan tuan Winter juga melihat kartu aksesnya masih berada pada tempatnya, jadi dia bisa membuang nafas lega, saat di kantornya dia merasa resah, karena telah meninggalkan kartu tersebut, ingin kembali tidak bisa, karena pekerjaan sangat menumpuk dan menunggu tanda tangan darinya,
"Ada apa sayang"? Tanya Vivian
" Hemm tidak, aku hanya merasa lega saja, kartu ini masih pada tempatnya" sahut Winter
"Astaga, kau ceroboh sekali" Vivian kaget ketika mendengar Winter telah melupakan kartu aksesnya
"Ayo kesana" ucap Winter
Vivian dan Winter bergegas turun ke ruang bawah tanah, dan memanggil semua anggota
"Apa ada seseorang yang masuk kemari"? Tanya Winter tegas
" Nona bungsu" sahut Freya, dia tidak bisa berbohong, apapun yang bersangkutan dengan tuannya dia pasti akan melakukan yang terbaik
"Deg"!!
" Sayang"
Vivian memeluk lengan suaminya, gadis kecil itu ternyata menyelinap masuk kedalam ruang bawah tanah miliknya,
"Apa yang dia lakukan Freya"? Tanya winter
" Tidak ada tuan, dia hanya melihat saja" sahut Freya lugas
"Sepertinya gadis kecilku sudah mengancamu ya" ucap Winter terkekeh
Freya hanya bisa mengangguk membenarkan.
...****************...
Hai gays,, jumpa lagi dengan author Rara devitha, maaf ya akun Author sempat tidak bisa dibuka, karena adik othor kehilangan handphone nya, dan butuh waktu untuk bisa mengakses email akun ini kembali,
Novel gadis bermata dewa, masih ongoing mau di lanjutin tapi othor takut tidak nyambung, karena itu karya Adik othor..
Mohon maaf ,dan semoga kalian suka dengan karya baru ini ya🥰🥰
"Putri bungsunya tidak bersekolah hari ini tuan" lapor seorang pria kepada tuannya
"Cihh, dia hanya sedang beruntung" umpat nya kesal
Mereka adalah musuh terbesar tuan Winter, Fero Agreva, merupakan saingan bisnis keluarga Valmost, dia menjadi sangat marah ketika sebuah wilayah batu bara terbesar telah berhasil di akuisi oleh Winter, dan dia berhasil membob0l sedikit informasi tentang keluarga Valmost, dan kini yang dia ketahui Winter mempunyai seorang putri bernama Ziana,
"Kau lihat saja Winter, sepandai apapun kau menyembunyikan sebuah berlian, tetap saja dia akan Berkilau dan memantulkan cahaya harapan untuk ku menghancurkan mu hahaha" Fero tertawa ngeri, dia mengepalkan tangan nya dengan erat, dia tidak terima tanah yang selama ini dia incar kembali menjadi milik seorang Winter Valmost, dan Fero berencana untuk mengambil tanah tersebut dengan cara menc*lik Ziana dan memaksa Winter untuk melakukan pertukaran tanah itu dengan Ziana,
...****************...
Sementara di kediaman Valmost, Winter sedang menyidang putri bungsunya Ziana, dia mencecar putrinya dengan tajam, sehingga Vivian gemetar karna takut asma putrinya akan kambuh
"Kenapa kau berani mengambil kartu akses itu" tanya Winter dingin, ini pertama kalinya dia menggunakan nada seram ketika berbicara dengan Ziana
Ziana menggenggam erat celana yang dia pakai, tubuhnya bergetar hebat, dia tidak menyangka ayahnya akan semarah itu,
"A, aku"
"Glupp"
Zia bahkan tidak mampu untuk menelan ludahnya sendiri, karena saking takutnya
"Zia daddy sangat menyayangimu, tapi bukan berarti kau bisa bertindak diluar batasmu" ucap Winter lagi
"Ma, maaf Dad" sesal Zia
"Apa gadis itu yang mengadu, dasar tidak bisa dipercaya" desis Ziana kesal, dia kini membenci Freya sampai ketulang, dan berpikir untuk membalasnya nanti
"Apa yang sedang kau pikirkan Zia" tanya Winter
"Sayang" Vivian tidak tega melihat putrinya berkeringat dingin seperti itu, selama hidupnya baru kali ini Putrinya mendapatkan pertanyaan tajam dari ayahnya
"Keluar"
Winter bahkan mengusir istri kesayangan nya dengan kasar, dan Vivian tau, ketika marah maka suaminya hanya akan menjadi iblis dihadapannya, dengan terpaksa Vivian meninggalkan ruangan itu, sementara Samuel dan Evelyn masih berada di ruang tamu duduk dan bertanya tanya dalam hati, kenapa adik kesayangan mereka di sidang oleh ayahnya
"Ceklek"
"Mom" ucap mereka bersamaan ketika melihat ibu mereka keluar dari ruang pribadi milik ayahnya
"Apa yang terjadi"? Tanya Samuel
Vivian meremat tangannya kuat, dia benar benar khawatir kepada si bungsu
" Zia membuat kesalahan yang sangat fatal, Daddy benar benar marah padanya" ucap Vivian
Samuel dan Evelyn tidak bertanya lagi, karena mereka melihat ibu kesayangan mereka dalam kondisi yang sangat buruk saat ini,
Kembali kepada Winter dan Ziana, mereka masih sama sama bungkam dengan mata Winter yang tajam masih setia menatap nyalang kearah putrinya
"Zia"
"Brukk"
Akhirnya Ziana pingsan, dia tidak bisa menetralkan rasa takut terhadap ayahnya, sedangkan Winter masih menatap kearah putrinya yang tergeletak di lantai
"Si*l"
"Buugggghh"
Winter meninju dinding ruang pribadinya, dan mengangkat cepat tubuh lemah milik putrinya
"Brakk"
Winter menendang pintu sampai roboh, dan membawa Ziana keluar dari sana, Vivian, Samuel dan Evelyn berlari cepat menyusul Winter yang berjalan dengan cepat
"Sam, panggil Robert" ucap Winter, tanpa bertanya Samuel berlari menelpon Robert yang merupakan dokter pribadi keluarga Valmost,
Ziana terbaring lemah dengan nafas yang tersengal, sementara Vivian menangis dan menggenggam erat tangan putrinya
"Ada apa lagi ini Win"? Tanya dokter Robert, dia merupakan sahabat karib dari tuan Winter, jadi dia tidak pernah berbicara secara formal dihadapan Winter
" Zia mengetahui Yakuzaku" ucap nya singkat
"Haha, gadis ini memang berbeda" sahut Robert terkekeh pelan, dia sudah tidak aneh, karena Zia selalu saja ingin tau tentang apapun, tidak ada yang bisa menghalangi keingin tahuan nya, termasuk Winter sendiri
Winter terduduk dan menjambak rambutnya kasar, dia merasa pusing dengan kelakuan putrinya yang selalu saja ingin tau, dan juga selalu memaksakan keinginan nya terhadap orang lain
"Karma apa yang aku dapatkan ini tuhan, apa aku salah karena terlalu memanjakan puteriku" bathin Winter
"Bagaimana Rob"? Tanya Vivian cemas
" Tenang, Vi, dia hanya shock" ucap Robert
"Jangan terlalu keras, jika kau masih ingin putrimu hidup" ucap Robert
"Apa maksudmu"? tanya Winter kaget
"Paru Paru Zia akan menyempit ketika dia merasa Shock, dan dia tidak bisa menerima pasokan udara dengan baik"ucap Robert
" Aarggghhh"
"Braaakkkk"
Winter menyesal dan sangat marah pada dirinya sendiri karena hampir mencelakai hidup putrinya sendiri,
"Jangan ganggu putrimu Win, mengamuklah pada tempatnya" ucap Robert
Winter pun keluar dan mencari tempat untuk melampiaskan amarahnya, dia turun ke ruang bawah tanahnya dan mulai menyerang anak buahnya satu persatu, Mereka sudah tau, dengan tabiat tuannya saat merasa frustasi dan marah, maka tuan nya akan turun menyerang mereka, dan mereka harus melawan, walaupun Winter sendiri harus babak belur oleh anak buahnya sendiri, termasuk Freya, dia juga akan menjadi sasaran empuk bagi Winter,
...****************...
"Maafkan Zia dadd" Suara lemah itu mengucapkan kata maaf berulang kali didalam tidurnya, dia bahkan masih merasa ngeri walaupun dalam mimpi,
"Cupp"
"Apa yang kamu lakukan sampai Dady semarah itu Zia" ucap Evelyn mengecup kening adiknya yang terus bergumam dalam tidurnya
"kenapa daddy semarah itu mom" ? Tanya Samuel kepada Vivian
"Nanti kalian akan tau" sahut Vivian, dan Samuel pun langsung bungkam.
...****************...
Keesokan harinya Ziana sudah baik baik saja, dan Winter sudah memaafkan puterinya dengan catatan Ziana tidak akan lagi berani memasuki ruang rahasia itu, dan Ziana pun mengiyakan saja, karena dia juga takut ayahnya akan marah dan menjadi iblis lagi,
Hari ini Zia kembali bersekolah, namun tanpa mereka sadari, bahaya sedang mengintai keluarganya, karena kali ini musuh sudah menyiapkan rencana nya dengan sangat matang,
"Halo good morning princess" sapa tiga gadis kepada Ziana
Mereka adalah sahabat Zia, May, Yosie dan juga Kelly
"Morning" sahut Zia lemah
"Hey ada apa ini, kenapa princess kita tidak bersemangat sekali hari ini"? tanya May pada Zia
" Jangan tanya" ucap Zia langsung meninggalkan tiga sahabatnya
Sedangkan ketiga gadis itu hanya bisa menggedikan bahunya dan saling pandang satu sama lain, karena hari ini Zia sangat terlihat aneh pikirnya
Didalam kelas Zia terlihat begitu cemas, dia merasakan firasat aneh, namun dia tetap duduk dan berusaha agar tetap tenang, kemarin saat Zia tidak masuk kelas ada satu murid baru yang saat ini terus memperhatikan gerak gerik Zia, dan Zia pun merasakan nya, namun Zia berusaha untuk mengacuhkan pemuda itu,
"Hemm, cantik dan manis, sayang sekali dia akan di jadikan alat" . Bathin nya
Semua orang terlihat serius dan terus melihat gerak gerik semua orang yang terpampang di setiap layar,tidak ada yang mencurigakan seperti biasanya, hingga mereka merasa lega namun tetap tidak menurunkan kewaspadaan mereka dan terus berusaha yang terbaik untuk melindungi keluarga besar tuan Winter
...****************...
Kelas telah usai, entah ada angin apa Sopir pribadi keluarga Vamost tiba tiba mengalami pecah ban dalam perjalanan, sehingga dia terlambat untuk menjemput putri bungsu tuan Valmost, sementara Zia masih berdiri menunggu sampai jemputan nya datang
"Hai, kamu Zia kan"? Sapa seorang pemuda
" Ya, kau siapa"? Tanya Zia angkuh
"Si*l sombong sekali" bathin nya
"Aku punya sesuatu yang pasti akan membuatmu senang" ucap pemuda itu, dia sudah mencari tau tentang Zia, gadis itu sangat angkuh, namun juga sangat lugu, dia sangat suka hal hal baru dan akan berusaha untuk mendapatkan hal yang di inginkan nya
"Apa itu" tanya Zia
"Kring"
"Tetap diam ditempat sampai Uwais datang menjemputmu sayang, Ban nya pecah dan teelambat menjemputmu"
Itu adalah pesan singkat dari Vivian, dia mendapat telpon dari supir pribadi keluarganya dan diberitahu tentang hal yang menimpanya saat diperjalanan
Fokus Zia kembali buyar saat dia melihat benda yang pemuda tadi pegang, itu adalah sebuah S0ft gun, berwarna coklat pekat, dan hal itu terlihat sangat keren dimata Zia,
"Wow keren sekali" ucap Zia takjub
Di sebrang sana para Yakuza tidak melihat keanehan apapun namun tiba tiba lampu layar yang menampilkan Zia padam,seseorang berhasil mer3tas akses cctv bagian itu
"Sh*ttt kalian bergerak ke sekolah Nona bungsu" geram Rider, dia adalah ketua dari para Yakuza
Mendengar perintah Rider, Freya langsung bergerak cepat, tanpa bertanya lagi dia sudah tau bahwa nona nya sedang dalam bahaya, sementara Ziana saat ini sudah berhasil di c*lik oleh anak buah Fero
"Haha bagus sekali" ucap Fero puas dengan kinerja anak buahnya
Pemuda yang merupakan siswa baru itupun melepas topengnya, ternyata dia adalah anak buah Fero yang menyamar, dan menyelinap masuk ke kelas Ziana
"Awasi, gadis bernama Freya, dia sangat licin seperti belut" perintah Fero pada anak buahnya, mereka benar benar sudah mengetahui tentang Keluarga Valmost, meskipun nama Samuel dan Evelyn tidak terdengar olehnya namun, kelemahan Winter tetaplah Zia
Alarm tanda bahaya telah terdeteksi pada jam tangan Winter, tanpa basa basi lagi dia langsung melesat menuju tempat Para anak buahnya berada, saat ini Zia sedang dalam keadaan terikat begitu juga Freya, gadis itu terus mengumpati Freya, Zia sangat marah dan dendam atas apa yang dia alami kemarin, dan kini dia berada dalam satu ruangan dengan Freya,
Freya berhasil ditangkap karena telah masuk kedalam jebakan yang Fero buat, mereka benar benar sangat Licik
"Kenapa ayahku harus memungut gadis bod*h sepertimu, mana ada yakuza dapat tertangkap musuuh" teriak Zia
Hati Freya sangat sakit dan tercubit, baru kali ini ada seseorang yang mengungkit tentang statusnya, Zia benar, Freya adalah gadis yang dipungut dari jalanan oleh tuan Winter, tapi kenapa gadis itu sangat membencinya, apa yang salah, pikir Freya
"LEPASKAN PUTRI KU"
Teriakan tajam melengking di udara, Winter telah sampai, dan matanya langsung membulat melihat keadaan Freya yang saat ini dalam keadaan yang sangat memprihatinkan, akibat selalu melawan, Freya mendapatkan cambukan bertubi tubi dan dengan jahat Ziana malah menertawakan penderitaan Freya, dia bahagia melihat Freya menderita
"Tuan, maafkan saya" ucap Freya menunduk, baru kali ini dia merasakan hatinya sangat hancur, selain di serang secara fisik, Freya juga mendapatkan serangan mental dari mulut jahat Ziana
Mata Winter penuh dengan bara api, dia langsung menyerang semua anak buah Fero secara membab* buta, dia tidak terima gadis yang dia besarkan menjatuhkan air mata untuk yang pertama kalinya, tuan Winter tidak pernah menganggap Freya sebagai ajudan, dia melimpahkan kasih sayang nya pada Freya secara diam diam, meskipun Freya bukan darah dagingnya tapi Freya dan Zia terlihat sama di matanya, karena merasa terancam Fero langsung mendekati Ziana dan Freya
"HENTIKAN" teriak Fero sambil menod0ngkan s3njatanya di pelipis Ziana
"Lepaskan putriku atau kita akan sama sama mat* di sini" ucap Winter memperlihatkan sebuah b0m yang saat ini digenggam olehnya
"Silahkan saja aku tidak takut" sahut Fero
"Cihh" decih Winter geram
Freya sedang berusaha untuk melepaskan ikatan tali tangan nya, sementara Zia, dia sudah merasa ketakutan dan Shock sehingga membuat asma nya kembali kambuh,
"Nona" panggil Freya
"LEPASKAN PUTRIKU" teriak Winter
Dia siap menemb4kan p3lurunya namun dia ingat ada Zia disana, sehingga membuatnya kembali menurunkan s3njatanya
"Brakkk,, Bruggggh"
Freya terlepas dari ikatannya dan langsung menendang Fero, Fero yang lengah langsung tersungkur ke lantai, namun dia kembali berdiri dan langsung men3mbak
"Dorrrr"!!
" Ziaaaaaaaa"
"Freyaaaaaaaa"
Tuan winter menyebut nama putrinya dengan lantang sementara Rider menyebut nama Freya
Mata keduanya sama sama melotot
Fero tewas seketika karena Rider menembak tepat di kepalanya, sedangkan Disana Freya melindungi tubuh Zia yang masih tersengal,
"Fre, Fre,, ya" ucap Zia lemah, dia masih sadar, Freya mengorbankan nyawanya demi Zia, punggung gadis itu berlubang dan darahnya tergenang dilantai, Freya menghebuskan nafas terakhirnya sambil memeluk Zia dengan erat, Nafas Zia semakin tersengal
Winter dan Rider langsung menghampiri mereka berdua, Winter mengangkat tubuh mungil putrinya dan Rider mengangkat tubuh kaku milik Freya, untuk pertama kalinya Rider meneteskan air mata nya, baginya Freya merupakan anak buah sekaligus adik, mereka sangat dekat, dengan tangan gemetar dia terus memeluk dan menciumi kepala Freya yang sudah mulai dingin
"Ride"
"Freya sudah tiada tuan" sahut Rider lemah
"Heuuhhh"
"Winter menjambak rambutnya kasar, dan terus memeluk Zia dengan sebelah tangan, nafas Zia juga sudah semakin melemah, sepertinya mereka akan kehilangan dua orang dalam satu hari,
...****************...
Freya sudah di masukan kedalam ruang may*t sedangkan Zia masuk kedalam ruang icu, tidak ada siapapun disana, hanya ada suara alat alat yang saat ini sedang mempertahankan kehidupan nya,
Vivian, Samuel, dan Evelyn sudah diberitahu tentang kejadian yang menimpa mereka, para Yakuza juga sedang berduka, karena salah satu anak emas Winter telah tiada, Rider sendiri tidak pernah bergerak sedikitpun dari tempatnya, dia masih setia memandangi wajah pucat Freya di balik kaca,
" Tenanglah disana Frey, kau kesayangan kami" gumam Rider
"Pukk"
Winter menepuk pundak Rider,menenangkan perasaan nya yang masih campur aduk
"Tiiiiiiiiiiiiittttt"
Para medis berlarian ke arah ruang rawat Zia,Garis lurus terlihat di monitor milik Zia
"Tidakkkkk Ziaaaaa"
"Brukkk"
Vivian Pingsan setelah melihat garis lurus itu, dia tidak kuasa jika harus kehilangan putri kesayangannya, mungkinkah hari ini Winter akan kehilangan dua gadis sekaligus,?
Entahlah,.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!