NovelToon NovelToon

Aku Tidak Mau Dimadu? (Pilih Aku Atau Dia)

Ayumi dan Rafael

" sayang, kalo misalnya mas nikah lagi boleh ?" tanya Rafael di sela sela makan malam mereka.

Ayumi hanya melihat sekilas kepada suaminya yang sudah lima tahun hidup bersama dengannya, karena tidak mendapat jawaban dari Ayumi istrinya, Rafael pun melanjutkan kembali makan malamnya.

Mereka adalah Ayumi Dyandra dan juga Rafael samudra pasangan suami istri yang sudah menikah selama lima tahun, namun sampai saat ini mereka masih belum di karuniai seorang anak.

Tapi meski begitu tak pernah ada pembahasan atau pertengkaran serius diantara keduanya terlebih jika berhubungan dengan anak, begitu pun dengan kedua orang tua mereka yang masih sangat bersabar menunggu tuhan mengamanahkan seorang anak untuk mereka.

Kini Ayumi dan rafa sedang menghabiskan waktu sebelum tidur malam di ruang keluarga rumah mereka, rafael memangku yumi dan memulai cum buan nya untuk membangkitkan gai rah yumi.

Sedang asik mencum bu tubuh Ayumi, Ayumi kembali membahas pertanyaan yang di tanyakan suaminya tadi saat di meja makan.

" kalo Ayumi boleh memilih dan meminta Ayumi ngga mau di poligami " ucap Ayumi yang hanya diam saat tangan suaminya mulai bergerilya pada bagian favorit di tubuhnya.

" mungkin bagi mas poligami adalah sesuatu yang wajar bagi seorang suami tapi bagi yumi itu sebuah pilihan dimana kita berani menerima atau tidak " ucap Yumi sambil menatap wajah Rafael suaminya.

" tapi kan agama juga membolehkan suami memiliki istri lebih dari satu " ucap Rafa yang setelah mengucapkan itu semua kembali memainkan gunung indah milik istrinya.

" bahkan pahala bagi istri yang mau di mau adalah surga " ucap Rafael setelah puas bermain di gunung Ayumi.

" tapi mas ngga akan tau dan ngga akan paham bagaimana sakitnya di duakan atau mungkin nanti malah tersisihkan apa lagi jika madu nya nanti bisa memberikan apa yang tidak bisa di berikan istri pertama nya " ucap yumi.

Setelah mengucapkan itu semua yumi melahap habis bi bir Rafael suaminya yang Langsung di sambut bahagia oleh Rafa, bahkan keduanya mulai mengarungi surga dunia yang melambungkan has rat dan nikmat bagi keduanya.

" aku mencintaimu Ayumi Dyandra " ucap Rafael sambil mengecup kening yumi setelah mereka berdua mendapat pelepasan bahkan mereka melakukan itu di atas sofa ruang keluarga.

" love you too Rafael samudra " balas yumi yang masih lemas tak bertenaga di atas tu buh Rafael.

Rafael menggeser tubuhnya agar Ayumi bisa bergeser di sofa setelah itu Rafa baru memindahkan yumi ke kamar mereka yang memang tak jauh dari ruang keluarga.

Rafael menyelimuti tubuh yumi dengan selimut tebalnya sedangkan dirinya hanya mengenakan boxer menuju balkon kamar mereka.

Sambil menghisap rokok yang terselip di antara jari jari tangannya Rafa memandang jauh ke arah langit dimana iya tiba tiba saja teringat seseorang yang rumahnya tak jauh dari kantor tempat nya bekerja.

" mas.. " Yumi memeluk tubuh suaminya sedangkan dirinya hanya menggunakan lingerie berwarna hitam transparan yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.

" hei.. kok malah bangun " ucap Rafa sambil membelai lembut tangan Yumi yang melingkar di perut sixpack nya.

" mau bobo sambil peluk " ucap Yumi setengah berbisik.

Rafa pun membuang puntung rokok nya dan langsung menggendong Yumi ke arah tempat tidur.

" mas.. kalo selamanya aku tidak bisa memberikan keturunan untuk kita bagaimana?" tanya Yumi setelah Rafa meletakan dirinya di atas tempat tidur.

cup..

Rafa mengecup kening Yuni penuh sayang sungguh dirinya sangat menyayangi Yumi istrinya sekaligus cinta masa kecilnya tapi Yuni bukan lah cinta pertama nya.

" mas akan selalu ada bersama kamu dan bertahan di sisi kamu sampai kamu sendiri yang menyerah dan pergi meninggalkan mas" ucap Rafa sambil membelai lembut pipi Yumi yang sehalus dan seputih pualam.

" jadi kita harus lebih semangat lagi saat proses ini apalagi usia kamu baru saja dua puluh lima tahun dan mas tiga puluh tahun jadi kesempatan itu masih terbuka lebar "

Setelah mengucapkan itu semua Rafa benar benar langsung mengeksekusi Yumi tanpa ampun dan tanpa lelah mengarungi nikmat yang tidak akan bisa di gambarkan secar Lisan.

Kini keduanya pun terkapar dengan banyak tanda cinta yang di berikan keduanya pada pasangan mereka sebagai tanda kepemilikan pasangannya.

" yang besok mas keluar kota, mungkin mas pulang nya sedikit larut " Yumi yang hanya mendengarkan hanya bisa mengangguk karena memang akhir akhir ini dirinya mudah sekali lelah.

Ayumi memang bukan lah wanita karir atau wanita kantoran, iya hanya seorang wanita sederhana pemilik toko kue yang cukup terkenal di kotanya. Yumi bakery adalah toko yang sudah Yumi rintis sebelum dirinya menikah dengan Rafa.

Tak terasa pagi sudah melai menyapa dimana Yuni sudah terjaga apalagi dirinya mengingat jika suaminya akan keluar kota, meski Rafa bilang tidak akan menginap tapi Yumi selalu menyiapkan segalanya.

" mas.. bangun.. " ucap Ayumi sambil meniup telingan Rafael.

" pagi sayang.. " ucap Rafa sambil mencuri kecupan di bi bir Yumi yang sudah di hiasi gincu berwarna pink.

" ayo mandi siap siap, yumi sudah menyiapkan sarapan kesukaan mas pagi ini " ucap Yumi sambil mendorong Rafa menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

" ya ampun banyak sekali " ucap rafa saat melihat tanda cinta yang di tinggalkan oleh Yumi di dadanya.

Rafa pun kini telah gagah dengan stelan jas kerjanya yang sudah di siapkan oleh Yumi bahkan ada tas kecil yang sudah Yumi siapkan jika nanti dirinya memerlukan pakaian ganti di sana.

" maafkan aku Yumi.. sungguh aku tidak berdaya..aku harap kamu mengerti dan tidak akan meninggalkan aku setelah mengetahui semuanya .."

✍️✍️✍️apa sebenarnya yang di sembunyikan Rafa dari Yumi 🤔🤔

hai hai hai ketemu lagi sama R-kha 😘😘 semoga kalian suka sama kisah rumah tangga Ayumi dan juga Rafael.

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP nya.

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi.

Love you moreeeee 😍😍🌹

Menuntut Hak..

Sesuai dengan apa yang iya sampaikan pada Yumi jika hari ini Rafa pergi ke luar kota tepatnya di kota c yang hanya butuh waktu tiga jam jika melalui jalan tol.

Rafa hanyalah seorang general manager di sebuah perusahaan konstruksi, sehingga bepergian keluar kota bukan hal yang asing lagi untuknya.

Hanya sesekali Ayumi menemaninya menginap di luar kota selebihnya iya hanya pergi sendiri, apa lagi dua tahun belakangan ini dimana toko kue Ayumi semakin ramai membuatnya tak bisa menemani suaminya ke luar kota.

" terima kasih pak atas kerja samanya, semoga kedepannya kerja sama kita akan semakin solid lagi " ucap Rafa sambil menjabat rekan bisnisnya.

" sama sama pak Rafael senang menjalin kerja sama dengan perusahaan yang anda pimpin " ucap Narendra atau lebih tepatnya Narendra Wiratama anak dari pengusaha sukses Wiratama grup.

" ah syukurlah sudah selesai " ucap Rafa yang kembali duduk dan merapikan berkas kerja sama yang baru saja di tanda tangani.

drrrtt drrrtt

Handphone Rafa bergetar karena Rafa masih memasang mode silent di handphone nya.

Rafa mengangkat setelah tau dia siapa yang menelpon nya.

" halo.. " sapa Rafa pada orang di sebrang sana.

".... "

" iya nanti mampir ke rumah " ucap Rafa.

Setelah mengucapkan semua itu Rafa langsung mematikan sambungan telepon nya dan menarik nafasnya begitu dalam seolah ada beban yang iya tanggung yang tak bisa Rafa bagi dengan siapapun.

' andai saja waktu itu aku bisa lebih berhati hati semua ini tidak akan pernah terjadi ' ucap Rafa menyesali semua kesalahannya di masa lalu.

Rafael pun meninggalkan restoran tempatnya tadi melakukan pertemuan dengan Narenda kembali ke kota nya dimana seseorang yang tadi menelpon nya sudah menunggu kehadirannya.

Rafael baru saja menghentikan mobilnya di sebuah rumah minimalis setelah menempuh perjalanan selama empat jam karena jalanan yang lumayan padat sore tadi.

Tok tok tok

Rafa mengetuk pintu yang memang terlihat sepi dari luar apalagi rumah itu berada di ujung jalan jadi menambah sepi rumah tersebut.

" ayahhh " Rafael langsung di peluk seorang anak laki laki yang usianya baru dua tahun.

" hai sayang.. Revan kangen ya sama ayah " ucap Rafa sambil menggendong Revan masuk ke rumah nya.

" hemm levan kangen sama ayah " ucap Revan memeluk erat orang yang iya pikir ayahnya.

" hai bi " ucap Rafa pada Bianca Saraswati ibu dari Revan al-Fatih.

Bianca mencium tangan Rafa yang memang hanya beberapa jam saja datang ke rumahnya dan itu pun lebih banyak menghabiskan waktu dengan Revan dari pada dirinya.

Rafael pun mau tak mau membiarkan Bianca mencium tangannya terlebih jika di hadapan Revan.

" mas makan ya di sini, pasti mas belum makan kan ?" ucap Bianca yang selalu berusaha bersikap baik meski Rafa selalu menjaga jarak darinya.

" hemmm " Rafael pun menuju ruang makan karena memang dirinya yang belum makan malam terlebih tadi iya mengejar waktu agar bisa pulang ke rumah mengingat Ayumi yang selalu menunggunya pulang.

Revan makan dengan lahap saat di temani oleh ayahnya, andai mereka makan di luar rumah mungkin orang akan mengira jika mereka keluarga bahagia.

Bianca yang selalu berusaha menjadi istri yang baik untuk Rafa pun selalu melayani Rafa saat Rafa datang ke rumahnya, tapi semua usahanya itu sia sia karena Rafa selalu menjaga jarak darinya.

" bunda, levan ngantuk tapi mau bobo sama ayah boleh ?" tanya Revan karena sangat jarang dirinya bisa tidur bersama dengan Rafa ayahnya.

Bianca menatap Rafa penuh harap karena memang sudah sangat lama Revan mengungkapkan ingin bisa tidur dengan ayahnya.

" ya sudah ayo ayah temenin bobo " ucap Rafa yang tak tega melihat wajah penuh harap Revan.

Bianca pun mengantarkan revan dan Rafa menuju kamar Revan karena memang Bianca membiasakan Revan untuk tidur sendiri sedari kecil.

" mas.. bi mau ngomong sesuatu setelah Revan tidur nanti " ucap Bianca saat jarak antara dirinya dan Rafa berdekatan.

" iya tunggu aja di ruang tv " ucap Rafa sambil naik ke atas tempat tidur Revan. Bianca hanya bisa menarik nafasnya melihat Rafa yang masih saja menjaga jarak darinya meski hubungan ini sudah berlangsung dua tahun.

Setelah menunggu lebih dari setengah jam akhirnya Rafa pun keluar dari kamar revan menuju ruang tv dan duduk di sofa single samping sofa yang di duduki Bianca.

" mas mau bi buatkan kopi atau teh ?" tawar bi sebelum memulai pembicaraan nya.

" ngga usah, langsung aja kamu mau bicara apa ? mas ngga bisa lama Ayumi sudah menunggu mas " ucap Rafa sambil memainkan ponselnya.

Bianca bergeser ke ujung sofa agar bisa lebih dekat dengan Rafa dan tanpa bicara lebih dulu Bianca mengambil handphone Rafa dan meletakkannya di belakang punggung nya.

" mas.. mau sampai kapan menjaga jarak dari bi " ucap Bianca membuka suara, Rafa menatap tajam ke arah Bianca yang sudah lancang mengambil handphone nya.

" bi handphone nya ?" ucap Rafa sambil mengulurkan tangannya meminta handphone nya kembali bukannya menjawab pertanyaan Bianca tadi.

" bi pasti balikin handphone mas tapi jawab dulu semua pertanyaan bi malam ini " ucap Bianca teguh pada pendirian nya.

" sampai kapan mas mau menjaga jarak dari bi, mas hanya mau menjadi ayah dari Revan sedangkan mas menjauhi ibunya " ucap Bianca bahkan kini matanya sudah mulai menitikkan air mata.

" sampai kapan mas tidak akan menyentuh bi ?"

" kalo memang mas tidak menginginkan bi kenapa tidak mas lepaskan saja bi, toh kita hanya menikah siri bahkan istri mas aja ngga tau jika suami yang katanya sangat mencintainya telah menduakannya selama dua tahun ini " ucap Bianca semakin berani.

" andai aku bisa bi, sudah dari dulu aku menceraikan mu " ucap Rafa yang tak berani memandang wajah Bianca.

" kalo memang mas ngga bisa menceraikan bi, jangan hanya memberi nafkah lahir saja tapi mas juga harus bisa memberikan nafkah batin juga untuk bi "

Rafael tidak percaya Bianca berani meminta itu semua darinya, apa sebegitu kesepian nya Bianca sampai harus meminta hal itu darinya.

" kenapa ? mas ngga mau ?"

" atau mas berpikir bi wanita macam apa yang meminta hal semacam itu " Rafa kembali menatap Bianca yang berani speak up saat ini.

" seorang istri itu berhak meminta nafkah batin pada suaminya apa lagi kita nikah sudah dua tahun " ucap Bianca sambil menutupi wajahnya dengan air mata yang semakin dera mengalir di pipinya.

" apa pernah bi menuntut mas sebelum ini ?" ucap Bianca yang seperti nya ingin mengeluarkan semua yang selama ini hanya bisa iya pendam dalam hati.

" bi.. beri mas waktu.. " ucap Rafa

✍️✍️✍️ hai hai hai... masih ketemu lagi sama R-kha 😘😘 semoga kalian suka sama cerita receh R-kha 😘😘 ini.

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP nya.

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi.

Love you moreeeee 😍😍🌹

Yang Di Tunggu

Rafael tidak menyangka Bianca akan membicarakan hal ini, bukannya Rafa tidak pernah tertarik dengan Bianca tapi rasa takut kehilangan Ayumi jauh lebih besar dari has ratnya pada Bianca.

" mas akan melakukannya setelah Ayumi mengetahui hubungan kita " ucap Rafa sambil menatap Bianca yang masih menangis tersedu.

Bianca menatap Rafa yang masih memberikan alasan yang sama seperti dua tahun lalu saat dirinya mengucapkan ijab Kabul di depan mendiang ayahnya.

" sampai kapan mas ?" Rafa yang di tanya seperti itu memalingkan wajahnya ke arah jarum jam yang kini sudah menunjukan pukul sepuluh malam.

" mas harus pulang, Ayumi pasti sudah menunggu " ucap Rafa sambil beranjak dari duduknya.

" mas " Bianca pun beranjak dari duduknya dan langsung memeluk Rafa dari belakang dan iya sudah bertekad malam ini iya harus bisa menyakinkan Rafael agar mau memberikan nafkah batin padanya.

" bi jangan seperti ini " ucap Raka yang berusaha melepaskan pelukan Bianca dari perutnya. Bianca pun melepaskan pelukannya dari Rafa dan berpindah ke hadapan Rafa.

" jika mas keluar dari rumah ini, bi janji akan muncul di hadapan Ayumi dan memberitahu nya jika Bianca juga istri sah dari suaminya Rafael Samudra " ucap Bianca sambil memberi jalan untuk Rafa.

" dan jika kamu melakukan itu kamu akan kehilangan hak kamu menjadi istri mas " ucap Rafa tak kalah keras.

" baik.. tapi mas harus ingat jika mas melakukan itu sama saja mas mengingkari janji mas sendiri " ucap Bianca sambil pergi memasuki kamarnya meninggalkan Rafa yang semakin frustasi dengan keputusan yang harus iya ambil.

' kenapa harus begini ya tuhan ' ucap Rafa dalam hati sambil kedua tangannya menjambak sendiri rambutnya.

Rafa pun memutuskan untuk menghubungi Ayumi yang mungkin masih terbangun untuk menunggunya pulang.

" halo sayang kamu belum tidur " ucap Rafa setelah sambungan telepon nya di jawab oleh Ayumi.

" halo mas sudah sampai mana ?" tanya Ayumi dengan suara seraknya karena tak sengaja tertidur saat menunggu Rafa.

" sayang maaf seperti nya malam ini mas tidak bisa pulang mobilnya mogok jadi mas nginep di hotel dekat sini jadi besok langsung ke kantor ngga pulang dulu ke rumah " ucap Rafa yang sebenarnya tak tega membohongi Ayumi.

" ya udah ngga papa, mas hati hati di sana ya" ucap Ayumi yang sedikit heran apalagi nada suara Rafa yang lain dari biasanya.

" ya sudah kalo gitu kamu langsung tidur ya jangan lupa kunci pintu, love you "

" love you moreeeee" setelah mendapat jawaban dari Ayumi Rafael baru menutup sambungan telepon nya.

Bianca yang diam diam mendengarkan obrolan Rafa dan Ayumi merasakan cemburu yang teramat besar dan sejak saat itu iya bertekad untuk bisa membuat Rafa mencintai nya juga sama seperti Rafa mencintai Ayumi.

' aku ngga akan menyia-nyiakan kesempatan malam ini untuk bisa membuat mas Rafa ketagihan dan selalu ingin menghabiskan malam di sini ' ucap Bianca yang masih menatap Rafa diam diam.

Sambil memasuki kamarnya Bianca bersiap menyambut suaminya yang begitu amat iya rindukan, hampir dua tahun setengah dirinya tidak pernah di sentuh laki laki manapun.

Rafael pun memilih duduk di ruang tv dimana tadi dirinya dan Bianca berbicara, Rafa pun teringat permintaan Bianca yang meminta hak batin padanya.

' maafkan aku Ayumi.. malam ini aku harus melakukannya, percayalah cinta ku hanya untukmu dan aku melakukan ini hanya sebatas kewajiban ku kepada Bianca saja ' ucap Rafa sambil memandangi Poto Ayumi yang iya jadikan wallpaper handphonenya.

" ayo kamu pasti bisa Rafael, jadilah laki laki yang bertanggung jawab dan bisa memegang janji " ucap Rafa pada dirinya sendiri sambil melangkah memasuki kamar Bianca.

kriettt ( anggap saja bunyi pintu terbuka bingung nulisnya )

Untuk pertama kalinya Rafa memasuki kamar Bianca setelah dua tahun usia rumah tangganya dengan Bianca, tapi apa yang di lihat membuatnya tidak percaya jika Bianca bisa melakukan ini.

Bagaimana tidak Rafael melihat Bianca yang sedang duduk dengan pose menggoda dengan baju haram berwarna merah terang, yang selalu iya minta Ayumi memakainya tapi Ayumi tak pernah mau karena merasa malu memakainya.

" akhirnya mas datang juga " ucap Bianca sambil berjalan menghampiri Rafa yang masih diam membisu di depan pintu kamarnya.

" bi jamin mas tidak akan menyesal menginap di sini malam ini, karena bi akan memberikan sesuatu yang tak akan pernah mas lupain dan mungkin tidak pernah di berikan oleh Ayumi " ucap Bianca percaya diri.

Bahkan Bianca tak malu mengucapkan itu sambil membelai sesuatu yang bisa mengeras jika di manjakan dan hal itu membuat Rafa hanya memejamkan matanya saat belaian tangan Bianca semakin berani.

" mas lebih suka berdiri atau di sana ?" tanya Bianca sambil menunjuk tempat tidur yang sudah lama dingin dan tak pernah bergoyang.

" terserah " ucap Rafa tanpa membuka matanya dan membiarkan Bianca melakukan apa yang iya mau.

" bi jamin mas pasti ketagihan " bisik Bianca sambil menji lat telinga Rafa tanpa rasa malu.

Dan benar saja sesuai dengan apa yang di ucapkan Bianca iya benar benar memuaskan rafael bahkan Bianca membuat Rafael menge rang nik mat sampai dua kali sedangkan dirinya jangan ditanya berapa kali dirinya mendapatkan pelepasan.

" mas suka " ucap Bianca yang masih memanjakan Rafael setelah pelepasan Rafa yang ke dua, meski ular sanca Rafa sudah lemas tapi bianca memainkannya bahkan menge mut nya seolah itu permen lolli pop.

" kau memang luar biasa bi " ucap Rafa yang mengakui permainan Bianca yang sangat luar biasa.

" bi akan melakukan apapun yang mas inginkan, bahkan semua fantasi mas yang belum pernah mas coba Bianca pasti melakukannya " ucap Bianca setelah berhasil membuat ular sanca Rafa kembali tegak.

Kini Rafael yang memimpin permainan dan sesuai dengan apa yang di ucapkan Bianca Rafael mempraktekkan fantasinya pada Bianca, hingga tak terasa waktu sudah menjelang tengah malam Rafa dan Bianca baru benar benar selesai.

Keduanya pun tertidur pulas bahkan Bianca sudah tidak punya tenaga untuk memakai pakaian nya dan membiarkan tubuh nya hanya di tutupi selimut tebal begitu pula Rafa yang langsung tertidur dengan tubuh polosnya.

Di rumah Ayumi tepatnya dikamar Ayumi, dirinya tiba tiba saja terbangun karena mimpi yang begitu mengerikan.

' ya tuhan lindungi suamiku, jauhkanlah dia dari hal hal buruk dan pelihara lah iya dari hal hal yang batil ' ucap Ayumi saat mengingat mimpi yang baru saja iya alami.

Ayumi pun kembali memejamkan matanya setelah merasa lebih tenang dan berusaha meyakinkan hatinya jika suaminya pasti baik baik saja dan Ayumi berharap jika semua itu bunga tidur bukan suatu pertanda.

✍️✍️✍️ Drama dimulai.

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP nya.

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi.

Love you moreeeee 😍😍😍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!