Wanita Simpanan Mafia
Mainan Denzo
Satu kakinya terlepas saat seseorang memotongnya.
Satu cambukan menyayat kulit pria yang telah di gantung dibagian tangannya.
Satu pria yang merupakan pemimpin penyerangan itu sedang duduk menikmati kopi. Ia duduk santai menonton para anak buahnya membantai masyarakat asli pulau tersebut.
Aiden
Tuan Kairaz... anda tetap akan duduk disana? Tempat ini mungkin akan membuat lambung anda merasa tidak enak.
Denzo Kairas Alexi
Tetap laksanakan
Denzo Kairas Alexi, dia merupakan seorang Mafia kelas atas yang mengedepankan kualitas kekuasaan yang ia miliki. Denzo akan melakukan apapun demi kekuasaannya dan demi dirinya sendiri. Terdengar egois bukan, memang seperti itulah Denzo Kairas. Selain itu ia juga memiliki banyak wanita dan mampu berganti setiap harinya. Tidak perlu diperjelas juga, karena Denzo tipe pria yang pilih-pilih mencari wanita yang dapat ia tiduri.
Denzo Kairas Alexi, akan menumpahkan setiap lahar gairahhnya di wanita manapun. Dengan syarat, wanita itu selevel dengannya.
Denzo Kairas Alexi
Pastikan pulau ini rata dengan tanah. Tidak boleh ada masyarakat yang masih bernafas
Denzo Kairas Alexi
Kalau perlu, tusuk langsung jantungnya
Seluruh anak buah Denzo telah dikerahkan untuk membantai dan menghabisi mereka semua.
Berbagai perlawanan mereka lakukan, namun tentunya tidak bisa melawan pasukan Denzo Kairaz.
Teriakan dan tangisan tidak luput dari pendengaran Denzo yang syahdu bagai alunan lagu.
Denzo Kairas Alexi
Sisakan para wanita dan bawa ke paviliun... aku menunggu disana
Seperti yang telah Denzo katakan, Aiden yang sebagai tangan kanan itu hanya menerima perintah dan harus melaksanakan.
Tidak membutuhkan waktu lama, paviliun milik Denzo penuh dengan wanita-wanita cantik.
Aiden
Ini semua wanita yang anda inginkan, Tuan
Peluru milik Denzo melesat masuk bersarang di kepala mereka semua, membuat tempat itu seketika hening tak bersuara.
Denzo Kairas Alexi
Jika diam begini kan enak didengar [Tersenyum miring]
Mata Denzo mulai liar melihat para wanita ketakutan didepannya.
Denzo Kairas Alexi
Aiden, bawa mayat wanita itu pergi
Aiden segera melaksanakan perintahnya. Daripada pria ini kena marah dan berakhir seperti mayat wanita itu? Lebih baik Aiden menerima.
Salah satu wanita dengan rambut terkuncir keatas nampak ketakutan karena di tunjuk.
Denzo Kairas Alexi
Aku tidak akan menyakitimu... kau terlalu cantik untuk aku menyayat kulitmu [Tersenyum mengerikan]
Denzo Kairas Alexi
Ayo kemarilah sayang [Menepuk pahanya]
Denzo Kairas Alexi
[Bangkit] Kirim wanita itu ke ruanganku
Wanita itu berteriak saat Denzo sudah kehilangan kesabaran dan pergi dari ruangan itu.
Mau tidak mau wanita itu harus mau. Jika tidak, nyawanya akan tiada seperti teman-teman nya.
Pertama kali yang wanita itu lihat adalah wajah mengeras Denzo yang sedang duduk di ranjang.
Denzo Kairas Alexi
Tak akan menyakiti jika kau penurut
Denzo Kairas Alexi
Come here
Merasa agak yakin, wanita itu melangkah mendekat.
Denzo Kairas Alexi
Apa yang bisa kau lakukan untuk memuaskan diriku?
??
[Terkejut] Se-sebenarnya, aku tidak tahu apa-apa tentang memuaskan pria
Denzo Kairas Alexi
siapa namamu? [Menyembulkan asap rokoknya]
Denzo bangkit melangkah memutari tubuh Lili, lalu berhenti tepat dibelakangnya.
Denzo Kairas Alexi
Kau benar tidak tahu cara menyenangkan pria?
Denzo Kairas Alexi
Aku akan mengajarimu
Lili yang tadinya sempat berbalik langsung di lempar keatas ranjang begitu saja.
Denzo Kairas Alexi
[Melepas kemejanya dengan pelan]
Denzo sudah mengungkung tubuh wanita itu dibawahnya. Ia memberikan sentuhan bibir dengan lembut diarea bibirnya juga.
Namun tidak lama Denzo melepasnya.
Denzo Kairas Alexi
Pergi [Mendorong tubuh wanita itu hingga jatuh]
Denzo Kairas Alexi
Kau tidak pernah gosok gigi? Bajingan setan bau sekali [Meludah]
Hai hai hai!! Kembali lagi nih bebs di novel Wanita Simpanan Mafia🤗
Barang Milik Ayasha
Denzo merasa amat murka. Ia pikir akan menghabiskan malam yang panas yang melelahkan, namun ia malah bertemu dengan sampah masyarakat seperti wanita ini.
Denzo Kairas Alexi
[Menelpon seseorang]
Denzo Kairas Alexi
Aku tidak puas dengan wanita tadi. Cepat carikan aku yang lain!!!
Ada puluhan wanita cantik menangis tiada henti. Mereka terus meminta tolong untuk dibebaskan.
Seketika mereka semua langsung diam. Tidak ada yang berani melawan.
Aishel melihat-lihat wajah para wanita yang ada di sel tersebut.
Aishel mencengkeram dagunya. Ia gerakan kekanan dan kekiri seperti melihat-lihat
Salah satu pelayan membawa Aya ke sebuah ruangan makeup.
Disana Aya mendapat perlakuan seperti seorang boneka yang dirias menggunakan make up tebal dan gaun yang indah.
Ia tidak tahu maksud semua ini. Namun dia hanya diam menerima.
Aishel
Tuan Denzo akan menyukaimu!
Ayasha Hasna Ceilena
Apa, aku akan diberikan kepada pemimpinmu?
Aishel
[Menaikan kedua bahunya]
Ayasha Hasna Ceilena
[Menghela nafas]
Diperjalanan menuju pria itu, rasanya seperti ada di jalan menuju neraka. Hawa panas terasa menimbulkan keringat dan rasa takut.
Pelan-pelan Aya membuka pintu ruangan tersebut.
Ayasha Hasna Ceilena
Permisi ap--
Aya langsung didorong masuk oleh pelayan itu dan pintu ruangan juga di kunci.
Ayasha Hasna Ceilena
Heiii [Menggedor pintu kamar tersebut]
Ayasha Hasna Ceilena
Aku bukan sesajen!!
Ayasha Hasna Ceilena
Dia mendorongku seperti seorang yang akan dibuat tumbal [Monolog nya]
Aya hampir tersentak mendengar suara bariton itu.
Suara Denzo mampu meledakkan jantung Aya seketika.
Ayasha Hasna Ceilena
Apa, ka-kau pemimpin tempat ini?
Ayasha Hasna Ceilena
Aku hanya tanya
Ayasha Hasna Ceilena
Jika tidak dijawab juga tid--
Denzo Kairas Alexi
Kemarilah
Ayasha Hasna Ceilena
[Mendekat]
Denzo duduk di tengah-tengah sofa tunggal dan didepannya ada Aya yang berdiri dengan pakaian minim.
Denzo Kairas Alexi
Duduk [Menepuk pahanya]
Tanpa basa-basi Aya langsung duduk di kedua paha Denzo tanpa ada embel-embel teriakan.
Denzo Kairas Alexi
[Tersenyum miring] What happened to you baby
Ayasha Hasna Ceilena
[Menaikan satu alisnya]
Denzo Kairas Alexi
Kenapa kau penurut?
Ayasha Hasna Ceilena
[Menelan ludahnya kasar] A-aku takut
Denzo Kairas Alexi
Really [Tersenyum sinis]
Ayasha Hasna Ceilena
[Mengangguk]
Denzo Kairas Alexi
Kenapa takut?
Aya hampir terpekik saat telapak tangan pria itu mendarat di paha telanjangnya.
Ayasha Hasna Ceilena
Ak-aku... [Mencoba menepis tangan Denzo]
Jika tangan Aya mencoba menepis tangan pria itu dari pahanya, lalu bagaimana dengan nasib anggota tubuh bagian atasnya? Tentu saja Denzo mengendus area tersebut.
Tubuh Aya terjatuh diatas sofa dengan posisi intim, Denzo berada diatasnya.
Denzo Kairas Alexi
Ini bukan kali pertama aku melakukannya, namun kenapa rasanya berbeda? [Dalam hati]
Dua pasang mata mereka saling tatap dengan perasaan berbeda satu sama lain.
Ayasha Hasna Ceilena
Aku datang bulan
Aya berharap alasan itu mampu menghentikan pria itu, namun ia salah, pria itu justru semakin brutal mengabsen jenjang leher miliknya.
Ayasha Hasna Ceilena
Aku datang bulan, apa kau dengar?
Denzo Kairas Alexi
Akan aku cek sendiri [Tersenyum miring]
Ayasha Hasna Ceilena
Lepas!!! Lepaskan aku!!
Kepolosan Aya telah berubah menjadi wanita pemberani melawan Denzo.
Aya berusaha menjauhkan tubuh pria itu dari tubuhnya. Namun tidak bisa, sepertinya pria ini memang ingin memperkosanya.
Tangan Denzo sudah liar menelusup masuk kedalam pakaian Aya, bahkan menjalar entah kemana.
Aya yang semakin tidak kuat tidak ada pilihan selain...
Dia menendang perut Denzo.
Denzo Kairas Alexi
[Tersenyum miring]
Aya yang sudah acak-acakan ingin menampar wajah pria itu, namun ia kembali tersadar.
Ayasha Hasna Ceilena
[Menghela nafas dalam-dalam] Ma-maaf
Denzo Kairas Alexi
Sepertinya kau memang sedang datang bulan
Mungkin karena tempramen Aya saat ini.
Denzo Kairas Alexi
AIDEN!!!!
Aiden
[Membuka pintu] Iya, Tuan
Denzo Kairas Alexi
Simpan dia, aku masih membutuhkannya
Aiden bergegas membawa Aya keluar dari kamar ini.
Sementara Denzo nampak bahagia telah menemukan sesuatu yang berharga milik Aya.
Denzo Kairas Alexi
Pulau terpencil memiliki alat pelacak canggih bernilai ribuan dollar? [Tersenyum miring] Menarik.
Dimarahi Adik
Setelah gagal melakukan kegiatan panas dengan dua wanita sebelumnya. Denzo melampiaskan hasratnya dengan wanita bayaran yang ia panggil.
Jika dengan wanita bayaran itu membuat Denzo terpuaskan, maka ia akan terus melakukan. Entah sampai kapan kegiatan itu dihentikan, hanya pria itu yang menentukan.
Yang pasti, kegiatan itu membuat beberapa rekan Denzo menjadi kesal. Mereka sudah lama menunggu, namun pria yang mereka tunggu tak kunjung datang.
Oberon Laurence Travis
Aiden!!!
Oberon Laurence Travis
Apa Denzo belum juga selesai?
Oberon yang kesal segera menghubungi ponsel Denzo, namun tidak kunjung ada jawaban.
Oberon Laurence Travis
Pria itu menjijikan sekali [Masih mencoba menghubungi Denzo]
Nathan Zailez
Kau seperti tidak tahu dia saja [Duduk di ruang tamu]
Saat Oberon sibuk menghubungi Denzo tiba-tiba...
??
Untuk apa kau menghubungi ku, sialan
Oberon Laurence Travis
Hai, duduklah. Aku tahu kau lelah [Bercanda]
Denzo menghela nafasnya dalam-dalam, lalu mendekat dan duduk bergabung dengan mereka.
Denzo Kairas Alexi
Aiden, cari tahu asal dari alat pelacak ini [Memberikan alat pelacak itu kepada Aiden]
Oberon Laurence Travis
Alat pelacak? Ada yang melacak pulau ini? Berarti kita harus segera pergi, Denzo
Denzo Kairas Alexi
Tidak lagi, mereka tidak akan bisa melacak tempat ini [Tersenyum miring]
Denzo Kairas Alexi
Oh iya, wanita kedua yang datang ke ruanganku. Tempat dia di paviliun dan perlakuan dia dengan baik.
Denzo Kairas Alexi
Pergilah
setelah memberikan penghormatan, Aiden segera pergi dari sana.
Nathan Zailez
Apa wanita itu juga memberikan tubuhnya?
Denzo Kairas Alexi
[Tertawa lirih] Dia memberikanku hadiah yang istimewa... dia tidak pantas di perlakukan dengan buruk.
Oberon Laurence Travis
Apa hadiah istimewa itu?
Denzo Kairas Alexi
[Hanya tersenyum miring]
Denzo Kairas Alexi
Ngomong-ngomong, bagaimana kelanjutan dari Danton?
Oberon kembali membuang nafas karena mengingat pria yang sering berhutang dengan mereka itu.
Oberon Laurence Travis
Seperti biasa, mereka masih Ita itu
Denzo Kairas Alexi
Bunga nya akan bertambah
Oberon Laurence Travis
Aku sudah mengatakan itu, tapi dia bilang masih belum memiliki uang
Denzo Kairas Alexi
Kalau begitu ambil ginjalnya dan juga jantung nya. Lumayan kan bisa di jual!
Nathan Zailez
Jantung pria itu tidak begitu berharga, masih rendah dari hutangnya.
Oberon Laurence Travis
Aku mengambil harta berharga miliknya [Tersenyum miring]
Denzo dan Nathan mengernyitkan dahinya bingung.
Denzo Kairas Alexi
Kau bilang dia tidak punya uang.
Oberon Laurence Travis
Bukan uang, melainkan putrinya. Putrinya masih gadis muda yang cantik...
Nathan Zailez
Cih, kau mengejek Denzo karena sering bermain dengan wanita. Tapi kau sendiri malah melakukannya.
Oberon Laurence Travis
Aku tidak akan melakukan itu. Aku hanya ingin bermain-main... dia lucu dan lelahku akan hilang jika aku melihatnya ketakutan.
Denzo Kairas Alexi
[Tersenyum miring]
Oberon Laurence Travis
Aku menitipkan nya di paviliun mu, Denzo
Denzo Kairas Alexi
APPA!!!
Oberon Laurence Travis
Tidak perlu seterkejut itu, hanya sebentar
Denzo Kairas Alexi
Tidak bisa, bawa pergi dari paviliun ku...
Oberon Laurence Travis
Sebentar saja
Denzo Kairas Alexi
TIDAK BISAAA
Nathan yang menyaksikan pertengkaran itu hanya bisa menghela nafas jengah. Semua sudah biasa ia lihat.
Nathan Zailez
Kalian berdua memang somplak, sama-sama menggunakan wanita untuk menyenangkan kalian. Tidak ada cara lain ya!!
Nathan Zailez
Sepertinya hanya aku yang waras disini [Mengangguk membenarkan]
Denzo Kairas Alexi
Aku akan menggunakan gadis itu jika kau tidak membawa pergi dari paviliun ku [Ancamnya tidak berhenti bertengkar]
Oberon Laurence Travis
Iya, aku akan bawa gadis ku pergi...
Oberon Laurence Travis
Malam ini saja... aku ingin bermain dengan gadis itu
Denzo Kairas Alexi
Terserah
Telpon Denzo berdering, membuat si pemilik harus bergegas mengangkat nya.
Denzo menjauhkan telponnya, mengecek nama yang tertera.
Denzo Kairas Alexi
Alina, kau tidak sopan sekali berbicara seperti itu dengan kakakmu!!
Alina Hesti Malta
Nye nye nye
Alina Hesti Malta
Tidak usah sok pengertian kau dengan diriku. Gara-gara kau yang sok sibuk, aku harus mendapat marah dari mommy!!!!
Denzo Kairas Alexi
[Menaikan satu alisnya] What
Alina Hesti Malta
ANGKAT TELPON MOMMY
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!