"Grett kamu yakin akan pergi lagi?" tanya seorang pria yang sedang duduk di kursi ruang tengah.
Gadis muda yang namanya di panggil itu melirik sambil memakai coat nya.
"Ya, aku sudah membeli tiket dan sangat sayang jika di batalkan karena harga nya lumayan" balas gadis bernama Gretta Agatha itu.
Gadis yang baru berusia 19 tahun itu sangat menyukai traveling, terhitung dari 1 tahun ini Gretta sudah banyak pergi ke beberapa tempat yang masuk ke dalam daftar di buku diary peninggalan Mama nya.
"Ini sudah satu tahun lebih Grett, setidaknya pikirkan masa depan mu" kata Herlambang sang Papa.
"Masa depan ku adalah traveling Pap" balas Gretta sambil berdiri.
"Itu bukan masa depan, itu hanya kesenangan sementara untuk mu. papa mohon fokuslah pada masa depan mu sayang" ucap Herlambang lagi.
Tapi jelas semua itu tak pernah Gretta hiraukan, karena Gretta rasa jalan pikiran nya saat ini adalah yang paling benar.
"Papa jangan khawatir setelah aku selesai aku akan melakukan apa yang Papa mau, kuliah? itu kan yang Papa mau, aku akan melakukan nya tapi nanti setelah aku puas" Gretta menjawab santai.
Meski dalam mimpi, karena aku membenci semua yang bersangkutan dengan belajar. lanjut Gretta dalam hatinya.
Dia begitu membenci sekolah dan semua yang berhubungan dengan belajar.
Memiliki masa lalu yang begitu mengerikan di sekolah di mana dia di bully teman-teman nya membuat Gretta membenci sekolah.
Dan itu juga yang membuat Gretta tak melanjutkan jengjang kuliah nya, dia yang sudah lulus SMA satu tahun yang lalu lebih memilih trveling sebagai aktivitas kesibukan nya.
Huh..
Terdengar helaan nafas kasar dari Herlambang, dia benar-benar tidak bisa mencegah sang putri.
"Baiklah hati-hati, jika ada apa-apa jangan lupa telpon Papa, Papa akan selalu ada untuk mu" akhirnya Herlambang mengalah.
"Hem, jangan lupa kirim uang Pap karena takpa uang aku tak akan baik-baik saja" balas Gretta dengan senyuman nya.
Herlambang mengangguk pasrah, lalu Gretta pergi tanpa mencium pipi ataupun memeluk sang Papa.
Dan hal itu bukan hal biasa lagi, Herlambang tau kesalahan nya maka dari itu dia tak pernah terlalu memaksa karena itu hanya akan membuat hubungan menjauh.
"Maafkan aku sayang, aku gagal menjadi Papa terbaik yang bisa melindungi Gretta sehingga putri kita tak pernah merasa aman tinggal bersama ku" ucap Herlambang sedih.
Gagal memberikan sosok ibu baru pada sang putri membuat Herlambang merasa menyesal, dia bodoh karsna tertipu dengan ketulusan yang tak lain adalah tipuan mantan istrinya.
Dan karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya itu dia malah membiarkan masa kecil putrinya menyeramkan dengan siksaan dari mantan istrinya.
Di mobil taksi Gretta nampak sedang membuka buku diary peninggalan sang Mama.
"Aku hampir selesai Ma, hanya beberapa lagi menuju tempat impian Mama yang indah" gumam Gertta pelan.
Gretta memeluk buku diary itu, hanya buku diary ini satu-satunya yang membuat dia merasa berani dan tidak takut lagi.
Tak ada Gretta bodoh yang mau di bully lagi, tak ada wanita iblis yang membuat masa kecilnya menyeramkan dengan siksaan.
Gretta sudah membuang mereka jauh-jauh, meski terkadang bayang-bayang penyiksaan ibu tirinya selalu hadir tapi Gretta tak terlalu memperdulikan hal itu karena sekarang ibu tirinya sudah mendapatkan hukuman atas apa yang dia perbuat padanya selama 10 tahun ke belakang.
.
.
Setelah melewati perjalanan panjang akhirnya Gretta sampai di Dubai, dia langsung menyewa hotel untuk 3 hari selama di Dubai.
Sesuai dengan apa yang di tuliskan sang Mama, "Dubai, aku penasaran dengan kota itu. tapi sekarang aku sedang mengandung anak ku, buah hati ku akan kah setelah melahirkan aku bisa kesana dengan suami dan anak ku? semoga saja bisa"
Gretta tersenyum melihat tulisan Mama nya, tulisan ini di tulis saat Mama nya sedang mengandung Gretta.
Tapi sayang nya Mama nya meninggal saat melahirkan nya, dan itu adalah satu kesedihan terbesar Gretta karena dia yang menjadi penyebab Mama nya meninggal.
"Mama, aku sudah sampai di tempat yang Mama mau, aku akan pergi ke tempat yang Mama tuliskan dan sama seperti Mama aku juga penasaran dengan tempat-tempat itu" gumam Gretta sambil tersenyum.
Gretta merebahkan tubuh nya di ranjang, karena sudah larut malam ia memilih tidur, besok baru dia akan ke tempat-tempat indah yang ada di Dubai.
Termasuk club, karena nama tempat hiburan itu juga tercantum di dalam buku diary sang Mama dimana Mama nya sangat penasaran dengan dunia bebas di negara yang banyak di jadikan tempat travelling itu.
🌹
Jangan lupa like coment and vote ya❤🙏🤗
Malam nya Gretta pergi ke club, saat ini dia sedang duduk manis melihat sekitar nya yang begitu ramai.
Ini adalah pengalaman pertamanya, dan Gretta cukup asing dengan tempat baru ini karena dia memang tak pernah ketempat seperti ini sebelum nya.
"Hufh, apa yang aku harus coba" gumam Gretta.
Gretta bingung dia melihat ke bagian orang yang berjoget dengan lagu yang di pandu oleh dj terkenal.
Dan ada bagian orang-orang yang sedang berkencan sambil minum-minuman alcohol.
"Halo cantik" sapa seorang pria.
Gretta melirik pria yang duduk di meja samping nya.
"Ya?" Gretta tak pernah di situasi ini sedikit canggung.
"Boleh aku menemani mu?" tanya pria itu.
"Hem" balas Gretta ambigu.
"Siapa nama mu?" tanya pria itu.
"Gretta" balas Gretta cepat.
"Nama yang cantik sesuai dengan orang nya" sahut nya tersenyum.
Gretta hanya tersenyum kecil mendengar gombalan yang terdengar seperti pujian itu.
"Ahk iya, nama ku Andre" lanjut Andre.
Dan Gretta hanya mengangguk kecil.
Andre memesan minuman, dan setelah mendapatkan minumannya Andre melirik Gretta yang sedari tadi diam saja.
"Minumlah, ini akan membuat pikiran mu tenang" kata Andre memberikan segelas minuman alchol yang sangat mahal.
"Sorry, tapi aku tidak pernah meninum itu" balas Gretta menolak.
"Seriusly? ini enak, kau tak akan mabuk hanya dengan minum satu gelas" sahut Andre sambil minum.
Gretta diam nampak menimbang, hingga akhirnya dia mengambil minuman di gelas kecil itu.
Jujur saja Gretta tak tau nama minuman di depan nya, tapi dari botol nya dia rasa itu sangat mahal.
Glekk..
Satu tegukan sudah Gretta minum, dia memejamkan matanya karena masih asing dengan rasa dari minuman itu.
"Lama kelamaan akan enak, minum lagi saja" ucap Andre lagi dengan senyuman smirk nya.
"Dan setelah itu mari bermain panas" lanjut nya dalam hati.
Beberapa menit berlalu..
Gretta baru minum satu gelas kecil dan itu pun butuh waktu untuk habis, dan setelah itu Gretta merasa kepala nya sangat pusing.
Andre melihat itu tersenyum senang, sesuatu yang dia tunggu hampir tiba dan dengan begini dia tak perlu mengeluarkan uang.
"Aku merasa pusing" kata Gretta memegang kepala nya yang terasa berat.
"Benarkah? mungkin itu reaksi awal saja" balas Andre pura-pura biasa saja.
"Tapi ini semakin berat, maksud ku kepala ku terasa berat dan aku merasa panas" sahut Gretta lagi.
Gretta yang pusing terus memegang kepala nya, hingga dia merasa semakin tak nyaman dan Gretta bangkit.
"Kau mau pergi cantik?" Andre ikut berjalan mengikuti Gretta setelah membayar tagihan minuman.
Gretta tak menjawab, kali ini dia merasa dirinya terancam karena selain merasa pusing Gretta juga merasakan sedikit panas.
"Astaga, apa yang aku minum tadi kenapa rasanya sangag tak nyaman!" batin Gretta sambil terus berjalan.
Andre terus mengikuti Gretta, hingga akhirnya Gretta berdiri di pinggir jalan menunggu taksi, Andre membawa mobil nya dan berhenti tepat di depan Gretta.
"Masuk lah aku akan mengantar mu" kata Andre.
"Tidak, terimakasih" balas Gretta menolak meski kepala nya sangat terasa pusing.
Andre masih diam menunggu Gretta, hingga dia mendapatkan telpon dan Andre fokus dengan obrolan nya.
Gretta yang merasa tak di awasi langsung bersembunyi, dia duduk di belakang semak-semak.
Dan setelah di rasa Andre sudah tak ada Gretta bangun, merasa tak bisa pergi jauh Gretta akhirnya memilih pergi ke hotel yang ada di depan club, dia merasa tidak bisa pergi jauh untuk saat ini.
Setelah selesai chek in Gretta langsung naik lift, dia sama sekali tak melihat jika ada seseorang yang terus memperhatikan nya.
Tring..
Keduanya keluar bersamaan, dan saat akan masuk ke kamar keduanya sama-sama membuka kamar yang bersebelahan.
"Awww!" ringis Gretta karena dia di dorong oleh seseorang.
Dan pria itu nampak santai masuk ke dalam kamar yang akan di tempati Gretta, Gretta yang sudah tidak kuat benar-benar tidak tahan dia memejamkan matanya.
"Siapa kau?" Gretta bertanya.
"Aku masa lalu mu, teman baik mu" balas pria muda itu sambil duduk.
Matanya melihat Gretta yang nampak sangat kacau, jelas dia tau jika Gretta saat ini sedang mabuk berat.
Gretta mencoba ingin melihat sosok itu, tapi dia merasa tak bisa karena rasanya sangat berat dan susah.
"Gadis cupu seperti mu bisa mabuk juga ternyata, aku bisa tebak kau pasti sudah tidak peraw*n" celetuk pria bernama Alberto itu.
"Enak saja, ini pertama kalinya aku mabuk dan asal kau tau saja Albert aku bukan gadis yang seperti kau bayangkan!" tegas Gretta sedikit ngegas.
Dia tak bisa membuka matanya karena rasanya begitu berat, tapi jelas telinga nya tidak tuli dia jelas-jelas bisa mengenali suara itu.
Yang tidak lain adalah pria yang sangat di benci nya, musuh terbesarnya.
"Seriuly?" tanya Alberto.
"Aku tak perlu mendapatkan kepercayaan dari mu" ketus Gretta.
"Tapi aku pemasaran" balas Alberto dengan senyuman nya.
Membuat Gretta membuka matanya, tapi dia begitu susah bangun dan kepalanya semakin terasa berat.
"Alberto pergi sebelum aku panggil security untuk menendang mu dari kamar ku!" tegas Gretta kesal.
"Kalau aku tidak mau? aku rasa aku penasaran dengan mu" balas Alberto masih dengan senyuman tengil nya.
🌹
Jangan lupa like coment and vote ya ❤🙏🤗
"Alberto pergi sebelum aku panggil security untuk menendang mu dari kamar ku!" tegas Gretta kesal.
"Kalau aku tidak mau? aku rasa aku penasaran dengan mu" balas Alberto masih dengan senyuman tengil nya.
Dan Alberto yang juga sedang mabuk nampak tersenyum melihat ke arah Gretta, apalagi Gretta kali ini sudah terlihat tak banyak bicara lagi.
Melihat tubuh Gretta yang terlihat seksi di ranjang entah kenapa hal itu membuat Alberto semakin merasa tertangtang.
"Ini kamu yang minta, bukan aku ya" ucap nya sambil menanggalkan pakaian nya.
Setelah itu Alberto yang telah tak memakai sehelai benang pun langsung mendekati Gretta.
Tak banyak bicara dia langsung mencium panas Gretta, Gretta yang sudah di dominasi oleh alcohol tak begitu sadar dengan apa yang saat ini tengah terjadi.
Dia hanya mengikuti alur nya, hawa panas di tubuhnya menuntut nya untuk menerima setiap sentuhan dari Alberto.
Ahk..!
Suara laknat itu akhirnya keluar dari mulut gadis cantik itu.
Alberto tersenyum, dia semakin semangat naik ke atas tubuh Gretta.
Tanpa basa-basi Alberto yang masih 20 tahun membuka pakaian gadis itu, Gretta yang tak sadar terlihat pasrah dan itu membuat Alberto berpikir gadis itu memang menginginkan percintaan ranjang ini.
Waw..
Alcohol tak hanya membuat Gretta pasrah, tapi Alberto juga kehilangan kendali nya setelah alcohol benar-benar memperlihatkan efek samping nya.
Saat penyatuan itu terjadi Gretta langusung menjerit sakit.
Ahk!
Tapi tak lama setelah itu Alberto membungkam nya dengan ciuman, membuat keduanya berciuman panas cukup lama.
Di malam yang larut ini Alberto benar-benar melanggar janji nya pada sang Mommy, dia merampas kesucian seorang gadis, yaitu Gretta gadis yang sering dia bully sejak di taman kanak-kanak.
.
.
Pagi-pagi sekali Gretta terbangun karena rasa sakit yang dirasakan.
"Awww! kenapa sakit sekali" gumam Gretta sambil melihat sekeliling nya.
Gretta melihat dia di kamar nya, tapi kenapa dia merasa ada yang janggal, seperti..
Aaaa!
Gretta berteriak histeris tak kala menemukan jika tubuh nya sudah polos tanpa sehelai benang pun.
"Astaga apa yang terjadi padaku!" Gretta nampak syok dengan apa yang terjadi padanya.
Hingga suara ngorok khas orang tidur terdengar, membuat Gretta melirik ke samping nya.
Dan..
"Alberto!" teriak nya sambil melotot.
"Ya, lima menit lagi Mommy cantik" jawab Alberto dengan mata terpejam nya.
Dia masih berpikir jika semalam itu hanya mimpi, dan Alberto pikir dia sedang tidur di rumah nya.
Gretta diam masih mencoba untuk tidak berpikiran ke sana, tapi dia jelas merasakan pinggang nya sakit dan bagian sensitif nya juga terasa tak nyaman.
Karena penasaran Gretta menarik selimutnya, hingga dia benar-benar di buat bungkam melihat Alberto yang juga tidak memakai apapun di balik selimut yang sama dengan nya.
"Alberto!" teriak nya marah.
Gretta langsung bangkit dari tidur nya dengan membawa selimut, dia menatap penuh kebencian pada pria yang tengah tidur pulas itu.
"Alberto, demi Tuhan aku membenci mu! kau pria kejam yang aku kenal aku membenci mu seumur hidupku!" kesal Gretta sambil mengambil pakaian nya yang berserakan di lantai.
Gretta masuk ke kamar mandi, dan tak lama kemudian Gretta keluar dengan sudah memakai pakaian lengkap.
Sebelum pergi Gretta mengambil semua pakaian dan selimut, anggap saja ini hukuman kecil untuk Alberto yang telah mengambil kesuciannya.
"I hate you, Alberto Christian!" ucap Gretta sebelum pergi.
Siang nya Alberto merasa kedinginan, dia membuka matanya dan saat dia sudah sepenuhnya bangun Alberto melitik ke samping nya.
"Kemana si cengeng?" gumam Alberto melihat sekeliling nya.
"Astaga, kenapa si anaconda tidak pake sarung tutup saji nya" Alberto kaget dengan tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun.
Dan Alberto nampak berpikir akan apa yang terjadi semalam, dia masih mengingat jika dia membuka pakaian nya dan setelah itu..
"Astaga, mati aku" lanjut nya lagi.
Alberto bangkit dan melihat ke seprai dimana ada noda darah merah di sana, yang artinya jika semalam dia telah merenggut kesucian Gretta.
Alberto mencari-cari dimana pakaian nya, tapi dia tak menemukan pajaian nya dimana pun yang membuat dia kebingungan.
"Gretta kau di dalam?" tanya Alberto mengetuk pintu kamar mandi.
Tak ada jawaban Alberto pun langsung masuk dan nihil dia tak menemukan Gretta, dan Alberto yakin jika gadis itu sudah lebih dulu pergi.
"Sial, padahal aku hanya mau membungkam nya jika dia melihat anaconda ku yang mungil di saat tidur" kesal Alberto sambil kembali ke ranjang.
Mencari penutup untuk tubuhnya tapi tak ada sesuatu yang bisa di jadikan penutup, selain seprai yang memiliki noda darah.
Sekali lagi Alberto mengumpat kesal, dia memilih menutupi tubuhnya dengan seprai dan saat akan keluar dari kamar hotel yang di sewa Gretta Alberto malah tidak bisa membuka pintu.
"Apa-apaan ini!" gerutu Alberto lagi.
Pintu di kunci di luar, dan jangan tanyakan siapa pelaku nya yang jelas Alberto sudah bisa menebak siapa pelaku nya.
Mau tak mau Alberto pun menelpon bagian resepsionis, dia meminta untuk di bukakkan pintu nya dan sekali lagi Alberto juga harus sial karena saat keluar dari kamar Gretta dia yang memakai seprai sebagai penutup tubuhnya berpapasan dengan banyak pasangan yang tengah menginap di hotel yang sama dengannya.
"Gadis cengeng itu, lihat saja aku akan mencari mu!" gumam Alberto sambil buru-buru masuk ke dalam kamar hotel nya.
🌹
Jangan lupa like coment and vote ya ❤🙏🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!