NovelToon NovelToon

Putri Jenderal Yang

Episode 1. Kematian dan Kehidupan Baru

Bumi tahun 2022

"Dasar tak berguna! Membunuh seorang laki-laki saja kau tak becus. Apa gunanya kau menduduki peringkat pertama jika membunuh seorang bocah saja kau gagal!"

Perempuan yang di marahi itu hanya tertunduk diam.

"Kalian, bawa dia ke dalam! Hukum dia sesuai dengan kesalahannya."

Seorang perempuan tersenyum licik melihat rekannya yang akan mendapat hukuman. Sesuai dengan peraturan, semua orang yang dihukum harus menutup mata mereka agar tidak menimbulkan dendam terhadap orang yang memberi hukuman. Mata perempuan itu lalu di tutup dengan sebuah kain panjang yang berwarna hitam.

"Selamat tinggal, Lu Qing Xia!"

Dorrrr!

Bumi tahun 202 SM

"Kakak, tolong lepaskan aku, sakit!"

"Diam kau! Dasar gadis tak tau diri, sebaiknya kau mati saja bersama ibumu yang murahan itu!"

Gadis bertubuh kecil itu terus dipukuli hingga akhirnya dia berhenti bergerak.

"Jangan pura-pura mati! Aku akan menelanjangi tubuhmu jika kau berani berpura-pura!"

Wanita itu menendang tubuh kurus sang gadis yang sejak tadi dia pukuli, namun tubuh itu tidak lagi bergerak. Napas dan detak jantungnya bahkan sudah berhenti.

"Hei... Kau membunuhnya?"

"I... Ibu... di...diaaa mati!"

"Bagaimana ini? Kalau ketahuan ayahmu, bisa-bisa kita di kuliti!"

"Ibu, ayo kita buang mayatnya di tengah hutan serigala! Jika ayahmu bertanya, kita katakan saja tidak tau ke mana perginya Qing Xia."

"Baiklah, hanya itu satu-satunya cara untuk melindungi diri kita. Ayo buang mayat gadis sialan ini!"

Yang Qing Xia, nasibmu sungguh malang. Di usia 5 tahun kau kehilangan ibu, sejak saat itu kau hidup menderita di bawah siksaan ibu tiri dan kakak tiri. Ayahmu bahkan tidak pernah peduli terhadapmu. Lalu di usia 18 tahun, kau mati karena rasa sakit yang di berikan oleh ibu tiri dan kakak tiri. Melihat nasib tragismu, aku sebagai dewa kematian bahkan merasa marah. Apakah kau tidak punya penyesalan?

Gadis yang sudah berwujud roh itu menatap tubuhnya yang sebentar lagi akan menjadi santapan serigala liar. Perlahan, dia menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Dia menatap Dewa Kematian dengan mata yang berapi-api.

"Tolong balaskan dendam ku kepada kedua wanita itu." pintanya dengan wajah yang menunjukkan kebencian dan amarah yang mendalam.

"Hanya itu keinginanmu? Kau tidak ingin diberi kesempatan untuk hidup kembali?" tanya dewa kematian.

Qing Xia menggelengkan kepala, dia lalu menjawab, "Aku hanya ingin kedua wanita itu merasakan pembalasan yang setimpal. Apa gunanya aku hidup lagi, jika pada akhirnya aku masih harus menderita?"

"Baiklah, aku akan mengabulkan keinginanmu." jawab Dewa Kematian.

Dewa Kematian membuka daftar buku arwah yang baru saja di bawa ke langit, salah satunya bernama dan bermarga sama dengan Yang Qing Xia. Sang Dewa mengangguk, dia lalu menarik nama itu keluar dari buku.

Sebuah cahaya kuning terbang keluar dari buku, cahaya kuning itu masuk ke tubuh Qing Xia yang berlumuran darah. Seketika, jantung di tubuh mayat itu kembali berdetak dan napasnya yang berhenti kini sudah kembali.

"Di mana aku? Kenapa gelap sekali?" gumam sang gadis yang baru saja di bangkitkan.

Sebuah suara bergema di dalam kepala gadis itu, "Yang Qing Xia, kau harus membalaskan dendam ku!"

Saat itu, ia merasa bingung. Namun sedetik kemudian, ingatan-ingatan asing muncul di kepalanya. Semua hal tentang pemilik tubuh yang dia rasuki, muncul dalam ingatannya. Qing Xia tiba-tiba merasakan kehadiran kawanan serigala. Dia mencoba mendengar langkah kaki dari serigala yang berada di dekatnya.

Krekkk!

Tanpa sengaja, Qing Xia menginjak sebuah ranting. Dia jongkok lalu memungut ranting untuk di gunakan sebagai senjata.

"Haruskah ku bunuh kalian semua?" ucap Yang Qing Xia sambil tersenyum, senyum yang mengerikan dan membuat takut para kawanan serigala.

Sementara itu, dari balik batang pohon yang besar, seorang laki-laki sedang menatap gadis itu. Laki-laki itu tersenyum sinis, dia lalu berkata, "Wanita yang benar-benar menarik!"

"Tuan Muda, apakah kita perlu menolongnya?" tanya seorang laki-laki di sampingnya.

"Jangan terburu-buru, aku ingin melihat apa yang bisa dia lakukan dengan ranting pohon itu." jawab laki-laki tersebut dengan senyuman dingin di wajahnya.

Seekor serigala mulai menerkam tubuh kecil Qing Xia, gadis itu menghindar dengan lincah. Ketika serigala hendak berbalik untuk menyerang lagi, Qing Xia segera menusuk ranting ke tubuh serigala. Ranting itu dicabut olehnya, serigala pun terjatuh lalu mati dalam sekejap mata.

Kini, kawanan serigala mulai menyerang secara bersamaan. Qing Xia tampak begitu ahli dalam seni bela diri, dia membunuh semua kawanan serigala dalam hitungan menit saja.

"Serigala yang berjumlah puluhan ekor di bunuh hanya dengan sebuah ranting pohon, wanita ini memang menarik sekali!" ucap laki-laki yang sejak tadi memperhatikan Qing Xia.

"Aku tidak tahu kau ini siapa, tapi jika kau berniat untuk membunuhku, sebaiknya kau keluar sekarang juga!" ucap Qing Xia yang menyadari keberadaan manusia lain di sekitarnya.

"Plokkk Plokkk Plokkk!" Laki-laki itu bertepuk tangan, ia keluar dari balik pohon lalu berjalan mendekat ke tempat Qing Xia berdiri.

"Nona, anda benar-benar mengagumkan, sayang sekali mata anda terluka. Jika anda mengizinkan, saya akan mengobati mata anda." ucap laki-laki itu.

"Apa yang anda inginkan?" tanya Qing Xia yang sadar bahwa di dunia ini, tidak ada yang namanya kebaikan secara cuma-cuma.

"Hahaha... Saya sangat suka dengan sikap anda yang berterus terang. Saya hanya ingin..." laki-laki itu mendekatkan wajahnya, ia lalu berbisik, "tubuh anda!"

Mendengar kata-kata itu, tentu membuat Qing Xia berpikiran buruk tentang laki-laki di hadapannya. Dia berbalik lalu berjalan pergi tanpa menjawab tawaran dari sang laki-laki.

"Jika anda berubah pikiran, silahkan cari saya di toko obat Huang!" teriaknya dengan suara tinggi. Namun tidak dihiraukan oleh Qing Xia yang terus berjalan menjauh.

"Tuan Muda, apakah Nona itu akan baik-baik saja di biarkan sendiri di dalam hutan ini?" tanya Yu, pelayan Raja Wei yang kini menjadi tangan kanan Han Ze Xin.

"Sepertinya begitu! Dengan kemampuan bela dirinya, dia akan baik-baik saja." jawab Han Ze Xin sambil tersenyum.

Qing Xia masih berjalan tanpa arah, dia mencari jalan keluar dari hutan dengan menerka-nerka. Sesekali dia tersandung hingga membuat tubuhnya hampir terjatuh, namun dia tidak berhenti berusaha untuk mencari jalan pulang.

Setelah mencari semalaman, Qing Xia akhirnya keluar dari hutan. Dia berjalan sambil bertanya kepada orang-orang yang lewat.

Beberapa orang mengabaikan pertanyaan Qing Xia, mereka takut karena melihat pakaian Qing Xia yang dipenuhi dengan percikan darah.

^^^BERSAMBUNG...^^^

Episode 2. Berpura-pura menjadi wanita lemah

Sebuah kereta kuda lewat di sampingnya, Qing Xia segera berdiri di tengah jalan untuk memberhentikan kereta kuda.

"Ada apa?" tanya seorang wanita dari dalam kereta kuda.

"Nyonya, ada seorang Nona Muda yang menghalangi jalan." lapor si kusir kereta.

Wanita itu membuka kain penutup jendela, dia lalu menatap Qing Xia dan bertanya kepadanya.

"Ada perlu apa Nona Muda?"

"Maaf, saya mau ke kediaman Yang. Apakah anda bisa memberitahu saya, arah menuju ke sana?" ucap Qing Xia.

"Nona, sepertinya mata anda tidak bisa melihat. Mari saya antarkan saja!" ucap seorang wanita cantik yang memakai pakaian dari kain sutra.

"Terima kasih, Nyonya...!" Qing Xia tidak tau hendak memanggil apa. Namun wanita itu segera menyahut "Panggil saja saya Nyonya Su!"

"Terima kasih, Nyonya Su!" ucap Qing Xia yang di bantu naik ke atas kereta oleh kusir yang merupakan seorang wanita tua.

"Kekuatan orang ini terasa sangat mengerikan." benak Qing Xia yang merasakan energi dari kusir wanita.

Di dalam kereta, Nyonya Su bertanya mengenai identitas Qing Xia dan apa yang sudah terjadi kepadanya.

"Di dunia asing ini, sebaiknya aku mencari dukungan sebanyak mungkin. Berpura-pura menjadi wanita lemah dan teraniaya, adalah cara tercepat untuk mendapatkan rasa kasihan dan iba dari orang-orang. Di manapun sama saja, wanita yang lemah akan selalu di bela." batin Qing Xia.

"Saya di pukuli oleh ibu tiri dan kakak tiri saya. Mereka lalu membuang saya ke dalam hutan serigala." jawab Qing Xia dengan wajah yang di buat sesedih mungkin dengan air mata yang dipaksakan untuk keluar.

Nyonya Su tampak terkejut mendengar jawaban dari Qing Xia. "Sudah lama saya mendengar nama besar Jenderal Yang, saya tidak menyangka jika istri keduanya adalah seorang wanita yang tidak punya belas kasihan."

"Hahhh...!"

Nyonya Su menghela napas memikirkan hal buruk yang terjadi kepada gadis muda di sampingnya. Dia mengingat kembali nama baik dan jasa dari istri pertama Jenderal Yang.

"Padahal istri pertama dari Jenderal Yang dulunya sangat dihormati oleh semua orang, dia bahkan pernah menjadi panutan bagi para wanita bangsawan." Nyonya Su memegang kedua tangan Qing Xia. Dia lalu melanjutkan ucapannya.

"Nona Yang, anda pasti sangat menderita selama ini. Karena saya sudah mengetahui hal buruk yang telah di lakukan oleh ibu dan kakak tiri anda, saya akan membantu anda untuk meminta keadilan."

Qing Xia menggelengkan kepala, "Terima kasih Nyonya Su, tapi saya tidak ingin Ayah merasa sedih jika mengetahui keadaan yang sebenarnya. Saya tidak ingin Ayah menyalahkan diri sendiri atas semua hal buruk yang terjadi kepada saya." jawabnya dengan berpura-pura memikirkan Jenderal Yang yang bahkan belum pernah dia temui.

"Tidak, ini belum cukup untuk mrmbuat kesan sebagai putri yang baik. Ayo tambahkan lagi!" batin Qing Xia.

"Saya hanya perlu menahan semua rasa sakit ini, saya yakin bisa menahannya. Ibu yang berada di surga pasti akan menyelamatkan saya. Meskipun saya harus sedikit menderita, saya akan baik-baik saja."

Nyonya Su tiba-tiba memeluk Qing Xia, membuat gadis muda itu sedikit terkejut.

"Nona Yang, apakah perlu saya mengajukan diri untuk menjadi ibu asuh anda? Saya akan meminta hak asuh anda kepada Kaisar!" ucapnya dengan nada serius.

"Ya ampun... Sebagus apa sih akting ku tadi, sampai-sampai Nyonya Su menawarkan diri untuk menjadi ibu asuh ku!" ucap Qing Xia dalam hati.

"Nyonya Su, saya baik-baik saja. Jika saya tinggal di rumah keluarga Su, akan sulit bagi saya untuk bertemu dengan Ayah. Terima kasih karena Nyonya Su sudah mengkhawatirkan saya. Sungguh, saya sangat berterima kasih atas kebaikan Nyonya." jawab Qing Xia yang segera menolak.

"Jika aku tinggal di kediaman Su, setiap hari aku harus berakting sebagai wanita lemah. Bisa-bisa aku mati lelah sebelum balas dendam!" benak Qing Xia.

"Nyonya, kita sudah sampai di kediaman Yang!" lapor kusir wanita setelah menghentikan laju kuda.

"Hahhhh....! Baiklah kalau begitu, saya tidak akan memaksa. Tapi, jika terjadi sesuatu, Nona Yang harus segera menghubungi saya. Saya pasti akan membantu Nona untuk menghadapi ibu dan kakak tiri anda." ucap Nyonya Su setelah menghela napas karena gagal membujuk Qing Xia.

Qing Xia mengangguk, dia lalu berterima kasih kepada Nyonya Su. Wanita itu membantu Qing Xia untuk turun dari kereta kuda. Sewaktu dia turun dari kereta kuda, Qing Xia merasakan tatapan mata dari seseorang. Namun kondisi matanya yang buta, tidak memungkinkan dirinya untuk melihat siapa yang sedang memperhatikannya.

"Sudahlah, lagi pula aku tidak merasakan niat buruk dari tatapan itu." benak Qing Xia.

Yu diam-diam tertawa melihat Tuan Mudanya. "Lain di bibir, lain di hati. Benar-benar mirip dengan Yang Mulia." benak Yu.

Han Ze Xin ternyata kembali lagi setelah pergi meninggalkan Qing Xia. Dia merasa khawatir terhadap keselamatan Nona muda itu. Semalaman, diam-diam dia mengikuti wanita itu dari jauh. Setelah melihat gadis muda itu tersandung beberapa kali, dia meminta Yu untuk menyingkirkan batu-batu kecil yang menghalangi jalan Qing Xia.

"Semoga dia baik-baik saja!" ucap Han Ze Xin dalam hati.

Qing Xia masuk di temani oleh Nyonya Su, namun penjaga di depan malah menghalangi jalan. Dia tidak mengizinkan mereka untuk masuk.

"Nona ini siapa? Saya tidak bisa membiarkan kalian masuk tanpa izin!" ucap penjaga pintu dengan wajah arogan.

"Apakah seorang Nona di keluarga Yang juga memerlukan izin untuk masuk ke rumah nya sendiri?" tanya Nyonya Su dengan ekspresi marah dan kesal.

"Nona Yang hanya ada satu, tapi bukan dia!" jawab penjaga pintu sambil menunjuk wajah Qing Xia dengan jari telunjuknya.

Nyonya Su langsung murka, dia memberi isyarat kepada kusir wanitanya untuk memberi pelajaran kepada penjaga pintu. Tanpa menunggu lama, kusir wanita itu melompat turun dari kereta kuda. Dia menghampiri penjaga pintu lalu mematahkan jarinya.

"Akkkkkhhhhh!"

Jeritan penjaga pintu terdengar hingga ke dalam kediaman, Jenderal Yang saat itu baru saja akan keluar. Dia berlari menuju ke pintu begitu mendengar suara keributan.

"Ada apa ini?" tanya Jenderal Yang.

Jenderal Yang menatap gadis muda yang matanya terlilit kain hitam. Dia segera menyadari jika gadis muda itu adalah putri nya yang dikabarkan menghilang.

"Qing Xia, kamu sudah kembali, kamu baik-baik saja?" tanya Jenderal Yang dengan wajah khawatir.

"Aku tidak apa-apa Ayah, aku baik-baik saja berkat pertolongan dari Nyonya Su." jawab Qing Xia.

"Terima kasih, terima kasih banyak karena telah menyelamatkan nyawa Qing Xia. Saya pasti akan membalas budi Nyonya Su di kemudian hari." ucap Jenderal Yang dengan bersungguh-sungguh.

"Tidak perlu, saya tidak mengharapkan apa-apa dari seorang ayah yang tidak becus menjaga anaknya!" sindir Nyonya Su dengan wajah sinis.

^^^BERSAMBUNG...^^^

Episode 3. Menyingkirkan ibu tiri

Jenderal Yang tidak mengerti arti dari kata-kata Nyonya Su. Namun dia memang merasa bersalah terhadap putrinya. Karena sibuk bekerja, dia tidak pernah menemani Qing Xia sejak dia menikah lagi.

Nyonya Su mendekatkan wajahnya ke wajah Qing Xia, dia lalu berbisik, "Ingat kata-kata saya, jika Nona sedang dalam masalah, anda harus segera menghubungi saya. Saya pasti akan selalu siap untuk menolong Nona Yang."

Setelah berbisik di telinga Qing Xia, Nyonya Su langsung permisi pulang.

"Qing Xia, ayah akan mengantarmu kembali ke kamar. Hati-hati!" ucap Jenderal Yang sambil menuntun jalan Qing Xia.

"Lee, cepat panggilkan Tabib!" perintah Jenderal Yang kepada seorang pria yang berdiri di belakangnya. Pria itu langsung berjalan cepat untuk memanggil Tabib.

Sesampainya di kamar, Jenderal Yang mendudukkan tubuh putrinya di atas ranjang. Dia melihat darah yang menjadi pewarna merah di pakaian Qing Xia. Hatinya tiba-tiba saja merasa sakit karena gagal melindungi putri semata wayangnya.

"Apa yang terjadi kepada mu? Siapa yang membuat mu seperti ini?" tanya Jenderal Yang dengan mata berkaca-kaca.

"Ada apa dengan pria ini? Apa benar dia mengkhawatirkan putrinya? Lalu ke mana dia saat putrinya di siksa hingga mati?" batin Qing Xia.

"Ayah, aku...!"

"Qing Xia, kau baik-baik saja? Ibu mencari mu semalaman sampai tidak bisa tidur dan makan. Syukurlah kau baik-baik saja!"

Mo You Li tiba-tiba masuk ke kamar, dia langsung menyela ucapan Qing Xia. Dia merasa takut jika gadis muda itu akan mengadukan perbuatan mereka kepada Jenderal Yang.

"You Li, kenapa kamu masuk tanpa mengetuk pintu?" hardik Jenderal Yang dengan wajah kesal. Pria kolot ini selalu mengutamakan sopan santun. Dia selalu menegur semua perilaku yang bisa merusak nama baik keluarga.

"Maaf, aku sangat khawatir terhadap Qing Xia sehingga lupa mengetuk pintu." jawab You Li Beralasan.

"Wanita licik, kau pikir kau bisa menghentikan ku untuk mengungkap semua kejahatanmu?" benak Qing Xia.

Jenderal Yang kembali bertanya kepada putrinya, "Apa yang ingin kamu sampaikan tadi?"

"A... Ayah, aku takut!" ucap Qing Xia sambil menarik lengan baju Jenderal Yang.

"Jangan takut, ada ayah di sini. Tidak akan ada orang yang bisa melukaimu." Jenderal Yang berusaha menenangkan putrinya.

"Ta... Tapi... Ji... Jika Ayah pergi...!" Qing Xia menghindar dari You Li, dia ketakutan seolah sedang melihat monster di depannya. Membuat Jenderal Yang menyadari jika Qing Xia telah dianiaya oleh istrinya itu hingga ketakutan.

"Mo You Li, apakah kau yang melakukan penyiksaan terhadap Qing Xia?" tanya Jenderal Yang dengan wajah marah.

"Mana mungkin, sepertinya anda salah paham. Qing Xia, cepat katakan kepada ayah jika semua ini tidak benar!" You Li menatap Qing Xia, dalam hati dia berpikir, "Jika kau berani mengatakan yang sebenarnya, akan ku bunuh kau gadis tengik!"

Qing Xia tersenyum sinis, namun senyum itu langsung hilang begitu Jenderal Yang menatapnya.

"Katakan pada Ayah, siapa orang yang sudah membuat tubuhmu penuh luka?" Jenderal Yang menggigit rahangnya, menampakkan urat-urat biru di leher dan wajahnya.

"Orang itu...!" Qing Xia bersembunyi di balik tubuh kekar Jenderal Yang. Berpura-pura ketakutan dengan tangan yang sedikit gemetaran.

"Apa benar ibu tiri mu pelakunya?" tanya Jenderal Yang secara langsung menunjuk ke arah istri mudanya itu.

Qing Xia menempelkan wajah di punggung ayahnya, perlahan dia mengangguk sambil menarik pakaian di belakang punggung Jenderal Yang untuk menyembunyikan wajahnya. Seakan-akan dia sangat ketakutan mendengar kata ibu tiri.

"You Li, berani sekali kau menyiksa anak ku satu-satunya!" bentak Jenderal Yang dengan wajah murka.

"Tok Tok Tok!"

Suara ketukan pintu menyelamatkan wanita itu untuk sementara. Lee melaporkan jika Tabib sudah tiba. Jenderal Yang langsung menyuruh Tabib masuk ke dalam untuk memeriksa keadaan Qing Xia.

Jenderal Yang menarik Mo You Li untuk keluar dari kamar, dia membawa wanita itu ke halaman yang berada di belakang kediaman.

"Katakan, apa yang sudah kau lakukan terhadap Qing Xia selama aku tidak berada di rumah!"

Jenderal Yang terkihat sangat marah, dia tidak menyangka kesibukannya akan membuat putrinya dianiaya oleh wanita yang dia pilih untuk menggantikan sosok ibu bagi Qing Xia.

Mo You Li selalu bersikap baik di depan Jenderal Yang, dia menjadi sosok yang lemah lembut dan perhatian apabila sedang berada di depan suaminya. Kepura-puraan Mo You Li tidak diketahui oleh pria itu, dia baru menyadari sifat asli Mo You Li setelah di sindir oleh Nyonya Su tadi.

Mo You Li ketakutan, dia segera berlutut di depan Jenderal Yang.

"Ini hanya salah paham, saya hanya mengajari Qing Xia agar menjadi wanita baik. Saya menghukumnya karena dia selalu keluar hingga larut malam. Tolong pahami hati saya, sebagai seorang ibu, saya tentu sjaa harus bersikap tegas terhadap Qing Xia." jawab Mo You Li beralasan.

"Mengajari katamu? Apa yang kau ajari dengan menyiksa putri ku seperti itu? Mo You Li, aku benar-benar buta. Buta karena telah memilih dan menikah dengan mu! Mulai hari ini, kau tidak lagi menjadi Nyonya rumah di kediaman Yang."

Jenderal Yang sudah mengambil krputusan untuk menceraikan istrinya. Namun Mo You Li dengan cepat memohon.

"Tidak, jangan ceraikan aku. Ku mohon tolong beri aku kesempatan sekali lagi. Aku tidak akan pergi dari rumah ini, aku akan terus berlutut di depan pintu jika kau mengusir ku dari sini!" ancam wanita itu.

Mengetahui Jenderal Yang sangat menjaga nama baik, pria itu tentunya tidak akan membiarkan istrinya berlutut dan membuat keributan di depan kediaman.

Dugaan Mo You Li ternyata meleset, Jenderal Yang berbalik mengancam dirinya.

"Bereskan semua barang-barang mu dan kembali lah ke rumah orang tua mu sekarang juga. Jika kau tidak mau, aku akan membuatmu lenyap tanpa menyisakan tulang. Ingat itu!"

"Yang Fang Xi, kau benar-benar keterlaluan! Aku ini istri mu, istri yang sudah melayani mu selama 13 tahun! Kau pria yang tidak punya hati nurani!" jerit Mo You Li dengan suara nyaring namun tak dihiraukan oleh Jenderal Yang.

Jenderal Yang berbalik badan, dia berjalan pergi meninggalkan wanita yang telah dia nikahi selama puluhan tahun, tanpa menyisakan sedikitpun perasaan untuknya.

"Harusnya aku mengetahui hal ini lebih cepat, entah berapa banyak penyiksaan yang sudah di terima oleh Qing Xia putriku. Aku benar-benar gagal menjadi seorang Ayah." benak Jenderal Yang.

Sementara itu, Tabib sudah memberikan resep obat kepada Lee untuk mengobati luka Qing Xia agar tidak meninggalkan bekas.

"Jangan khawatir, bekas luka ini akan segera hilang. Resep ini saya dapatkan dari keluarga Huang, mereka sudah terkenal dalam bidang pengobatan." ucap Tabib menenangkan Qing Xia.

"Keluarga Huang? Sepertinya laki-laki di hutan juga menyebut keluarga Huang." benak Qing Xia.

^^^BERSAMBUNG...^^^

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!