NovelToon NovelToon

Terpikat Pesona Sang Putra Tiri

Episode 1: Jangan berharap jadi Ibuku!

"Louise, kamu lihat wanita muda yang baru saja menikah dengan Papamu itu? Asal kamu tahu ya, dia itu sudah bekerja di Kantor Ayahmu sejak tiga tahun lalu, apakah kamu mengerti artinya itu? Saat itu, Almarhum Ibumu masih hidup," kata seorang wanita dewasa pada sosok remaja yang berusia sekitar empat belas tahun.

Seorang remaja yang berumur sekitar tujuh belas tahun itu, yang baru saja mendengarkan apa yang tantenya baru saja katakan jelas menunjukkan ekspresi kemarahan yang jelas.

Sudah dari awal sejak dirinya bertemu dengan calon Istri Ayahnya itu dirinya sudah tidak menyukai wanita itu.

"Tante Sandra benar. Aku... Aku memang sangat membenci wanita sialan itu, beraninya dia merayu dan menggoda Ayahku,"

Karena baru 2 tahun sejak Ibunya meninggal, namun Ayahnya berani-beraninya sudah menikah dengan wanita lain!

Dan sekarang, setelah mendengar perkataan dari tantenya itu kecurigaan dan rasa bencinya pada wanita itu semakin jelas.

"Itu benar, Louise, jangan biarkan hidup wanita itu mudah ketika dia menjadi Ibu Tirimu," kata Sandra sambil tersenyum senang, karena rencana awalnya untuk menyingkirkan Istri Baru Kakaknya itu berjalan dengan lancar, dirinya harus memanfaatkan Louise dengan baik.

Dua orang itu terus menatap tidak suka, pada seorang mempelai wanita yang saat ini ada di atas langit pelaminan bersama Suaminya, Nayra Helena.

Nayra sendiri, yang saat ini berada di atas pelaminan tersenyum senang karena dirinya akhirnya bisa menikah dengan pria yang dicintai yang tidak lain adalah atasannya sendiri di kantor.

Banyak hal yang terjadi selama enam bulan ini, hingga dirinya dan Julian, akhirnya memutuskan untuk menikah.

Itu adalah sebuah cinta yang tidak terkira cinta yang datang dengan begitu tiba-tiba.

"Nayra? Ada apa denganmu? Kenapa kamu banyak melamun?" tanya Julian pada Istri Barunya itu.

"Tidak, Aku hanya senang akhirnya bisa menikah denganmu,"

Dua orang itu, saat ini tersenyum bahagia menikmati Pesta itu.

Namun sayangnya, itu tidak berlangsung lama.

Malam itu saat yang seharusnya menjadi malam pertama mereka menjadi berantakan karena insiden yang di buat Louise.

Itu berawal saat makan malam bersama, antara tiga orang itu.

Louise yang satu meja makan dengan Ibu tirinya itu jelas menunjukkan ekspresi tidak suka.

Nayra yang melihat Putra tirinya itu, mencoba untuk bersikap ramah dengannya, dengan menawarkan semangkuk sup pada Louise.

Namun Louise menepis tangan Nayra, yang membuat Sup jadi tumbah ke tangan Nayra.

"Jangan sok kamu dekat-dekat padaku dasar wanita murahan!"

Nayra yang mendengar kata-kata putra dirinya itu jelas merasa hatinya cukup sakit dirinya tidak mengira jika bahkan sampai saat ini putra Tirinya ini masih akan menunjukkan kebencian padanya.

Julian yang melihat sikap putranya tidak sopan kepada Istrinya itu segera menunjukkan nada kemarahan,

"Louise! Kamu itu sudah bukan anak kecil lagi bersikaplah lebih dewasa dan hormati Ibu Barumu,"

Louise yang mendengar kemarahan dari ayahnya itu lalu segera tertawa sambil menunjuk ke arah Nayra,

"Ayah pikir, Aku sudi memiliki Ibu seperti dia? Wanita Murahan yang merayu Ayah dan menikahi Ayah hanya mengincar harta Ayah! Kalau bukan itu, apalagi alasan wanita sepertinya menikahi pria yang 16 tahun lebih tua darinya? Yang sudah memiliki anak yang umurnya tidak jauh dari dia pula! Aku sudah 17 tahun! Dan Dia bahkan baru 23 Tahun! Apakah wanita itu bahkan tidak malu?”

Kata-kata itu, dikatakan dengan nada menghina yang jelas pada Nayra.

Nayra, yang mendengar kata-kata itu tentu saja sedikit terbawa emosi dan tanpa sadar menampar Louise yang berkata kurang ajar padanya itu.

Louise yang menerima tamparan itu segera menjadi marah.

"Wanita Sialan ini!! Dia sekarang bahkan berani untuk menamparku! Ayah saja tidak pernah melakukannya padaku!! Kamu benar-benar wanita kurang ajar, murahan dan tidak tahu diri!" kata Louise dengan penuh emosi.

"Cukup! Louise! Kamu sudah mengatakan terlalu banyak penghinaan, bersikaplah lebih realistis Dan terimalah dia sebagai Istri Ayah, jangan kamu bersikap kasar seperti itu padanya!"

"Ayah sekarang membela wanita ini dari pada Putramu sendiri? Jangan harap Aku akan sudi mengakui wanita murahan itu sebagai Ibuku!!"

Nayra sejujurnya merasa cukup bersalah dengan tindakannya yang gegabah barusan dirinya hanya merasa sakit hati dengan kata-kata dari Putra tirinya yang keterlaluan, karena dirinya bukan wanita seperti itu yang dituduhkan oleh Louise.

Dirinya menikah dengan Julian karena cinta.

"Louise, maaf jika Aku sempat berbuat kasar padamu Aku hanya...."

Namun sebelum Nayra menyelesaikan ucapannya itu, Louise sudah menarik tangan Nayra, Nayra tentu saja menjadi kaget begitu pula Julian.

Tenaga Louise cukup besar untuk bisa menarik Nayra sampai di kolam renang di samping ruangan makan.

Julian mencoba mengejar Putranya itu, namun sudah terlambat karena Louise sudah segera menceburkan Nayra ke kolam renang.

Louise lalu tertawa melihat bagainama Nayra jatuh itu.

"Louise!! Apa yang kamu lakukan!" kata Julian kaget setelah melihat hal itu, hendak kesana menyusul mereka.

Louise yang melihat ayahnya marah itu tidak memperdulikannya hanya masih tertawa lalu berkata dengan puas.

"Apa? Wanita sialan itu jelas layak untuk di perlakukan seperti itu!"

Louise melihat bagimana Ayahnya melepaskan jasnya berniat terjun ke kolam renang dan hendak menyelamatkan Nayra.

"Kenapa Ayah musti masuk ke kolam renang segala aku rasa dia bisa keluar dari sana sendiri!"

"Dia tidak bisa berenang!"

Louise cukup kaget setelah mendengar kata-kata ayahnya itu namun tetap masih menikmati melihat Ibu tirinya tengelam.

Louise merass cukup untuk bersenang-senang malam ini dan berniat untuk segera pergi dari sana mana tahu karena air sampai keatas, dan membuat lantai licin, Louise malah jatuh ke kolam.

Kali ini Julian juga panik, karena Putranya tidak bisa berenang.

Julian dihadapkan dengan pilihan sulit, harus menyelamatkan siapa.

Nayra yang hampir tengelam itu, masih mencoba untuk tetap mengapung, melihat juga bagaimana Louise jatuh, dirinya tentu saja pernah mendengar dari suaminya itu jika Louise tidak bisa berenang, jadi dia segera berkata,

"Ju... Julian... Selamatkan Louise duluan..."

Louise yang hampir tenggelam itu, tentu mendegar itu, cukup terkejut juga.

Ya, pada akhirnya setelah malam itu, Louise yang di selamatkan Ayahnya duluan, jatuh sakit karena demam, dan Julian menjaga Louise sepanjang malam.

Louise masih cukup muda, baru seorang remaja berumur 17 tahun, masih labil, dan belum lama kehilangan Ibu Kandungnya pula.

Perasaan Louise cukup rumit setelah kejadian malam itu, hanya tetap saja rasa tidak sukanya dengan Ibu Tirinya tidak berkurang.

"Louise, Bagaimana jika kamu ikut Tante ke Luar Negeri? Kamu bisa bersekolah disana pula, jadi Mungkin kamu tidak akan perlu melihat Ibu Tirimu itu, lagi pula mungkin saat ini sulit untukmu menentang Ayahmu kamu masih begitu muda Setelah semua, besok kalau kamu sudah dewasa dan memiliki kekuasaan yang cukup kamu pasti bisa menyingkirkan Ibu Tirimu itu," kata Sandra mencoba memberikan usulan.

Ya, Sandra memiliki rencananya sendiri, jika Louise ada dalam genggamannya, dan menjadi penurut padanya itu pasti adalah hal yang baik.

Bagaimanapun juga Louise adalah Putra Tertua Kakaknya, dimasa depan akan menjadi Pewaris Perusahaan Kakaknya.

Dan akan banyak keuntungan jika dirinya bisa dekat dengan Louise, bisa menjadi petinggi Perusahaan.

Lagipula, Kakaknya sekarang tidak begitu menyukai dirinya dan Suaminya, membuat urusan di Perusahaan menjadi sulit.

Dirinya juga akan memastikan, Louise membenci Ibu Tirinya itu, selama waktu ini.

"Tante benar, hanya melihat ayah bersama dengan wanita lain saja sudah membuatku sangat kesal, Aku benar-benar muak hanya melihat wajah wanita murahan itu, aku pasti akan menyingkirkannya di masa depan,"

"Itu bagus, Louise. Kamu memang keponakanku yang hebat,"

k

Episode 2: Kembali Pulang

Tiga Tahun Kemudian

Saat ini di sebuah aula hotel terlihat sedang diadakan sebuah acara yang cukup meriah, ini adalah sebuah Pesta untuk merayakan Ulang Tahun ke 63, Monica Leonard yang merupakan Ibu dari Julian dan Mertua Nayra.

Nayra dan Julian saat ini baru saja mengucapkan selamat kepada Nyonya Monica untuk ulang tahunnya itu, dan sekarang mereka berdua terlihat sedang menuju ke stan makanan, Julian terlihat sudah cukup haus.

Namun sayangnya kedua orang itu yang saat ini sedang mencari tempat duduk malah tidak sengaja mendengarkan beberapa orang mulai bergosip.

"Kamu tahu Menatu Keluarga Leonard? Siapa itu, seorang gadis miskin yang menikahi Tuan Julian itu," kata salah seorang wanita paruh baya dengan nada sedikit menghina.

"Tentu saja, Nayra itu bukan? Kamu pasti ingin membicarakan tentang bagaimana mereka berdua sudah menikah selama 3 tahun namun wanita murahan itu belum juga hamil bukan?"

"Ya, Aku kira wanita itu madul. Ini sudah lima tahun pula, dan dia tidak kunjung hamil, sunggunh kasihan sekali,"

"Kenapa pula harus kasihan kepada wanita murahan itu? Kamu tidak tahu gosipnya tentang dia dulu yang merayu Tuan Julian? Dia bahkan berhasil membuat Tuan Muda Louise, Putra Tuan Julian di usir keluar negeri, itu mungkin karma untuknya yang mencoba menjauhkan Ayah dari Anaknya demi keserakahan yang dia miliki," kata salah satu wanita disana.

"Ya, tidak perlu dikatakan lagi dia itu menikah Tuan Julian demi hartanya, berharap dirinya naik derajat, dan bisa menguasai harta suaminya, dia pasti berencana menjadikan anaknya untuk menjadi pewaris harta Tuan Julian, makanya dia sampai menyingkirkan Tuan Muda Louise, namun lihatlah dia sekarang juga tidak memiliki anak sesuai rencananya,"

"Benar sekali, wanita licik semacam itu, pantas saja mandul."

Nayra yang mendengar soal gosip itu, jelas saja merasa cukup sakit hati, dirinya tidak mengira jika gosip buruk tentang dirinya masih bertahan bahkan setelah 3 tahun pernikahannya.

Semakin tahun berlalu gosip buruk tentang dirinya bukan malah membaik namun malah menjadi semakin buruk.

Terutama sejak dalam pernikahannya dengan suaminya, tidak juga di karuniani anak.

Dirinya tentu saja mengiginkan seorang anak, namun bukan berarti keinginannya memiliki anak ada hubungannya dengan harta warisan Keluarga atau sesuatu.

Dirinya tidak pernah merasa keberatan sedikitpun jika putra tertua suaminya itu, mewarisi Perusahaan Keluarga, dirinya tidak pernah mengharapkan sesuatu untuk mengambil alih Harta Warisan atau sesuatu, hanya mengharapkan sebuah pernikahan bahagia dengan orang yang dirinya cintai.

Namun menjadi Istri dari Julian Leonard, bukanlah hal yang cukup mudah kemanapun dirinya pergi mesti ada saja orang-orang yang membicarakannya seperti itu mereka yang salah paham tentang banyak hal.

Soal kepergian Putra Tirinya Louise, jelas bukan hal yang Nayra inginkan juga.

Dirinya selalu bisa berharap untuk merawat, membesarkan dan menyayangi anak itu seperti putra kandungnya sendiri.

Namun anak itu sendiri yang menginginkan untuk pergi ke luar negeri bahkan dirinya tidak bisa apa-apa untuk mencegah karena ayahnya sendiri pun tidak bisa mencegah anak itu untuk pergi.

Usia empat belas tahun memamg masa-masa pubertas, kadang akan terjadi semacam pemberontakan seperti itu, apa lagi seorang anak laki-laki.

Dirinya pikir, Louise hanya akan pergi setahun lalu akan segera kembali lagi, namun bahkan setelah 3 tahun berlalu, anak itu tidak lagi pernah pulang dan menunjukkan wajahnya di hadapan keluarga besar, bahkan di hadapan Ayahnya.

Dia tentu saja baik-baik saja di Luar Negeri, hanya saja karena anak itu tidak pernah pulang, Hal itu membuat gosip-gosip semakin liar dari tahun ke tahun.

Dirinya tidak bisa mencegah hal semacam itu.

Julian melihat bagaimana istrinya Nayla itu sekarang menunjukkan ekspresi sedih mencoba untuk merangkulnya, dan menghiburnya,

"Jangan dengarkan mereka Nayra, aku tahu kamu bukan wanita seperti itu. Mereka semua itu hanya berbicara omong kosong mereka tidak tahu apapun,"

Nayra yang mendengar hiburan dari suaminya itu hanya bisa tersenyum dan berkata,

"Kamu benar, hanya aku tidak tahu jika gosip menjadi semakin buruk seperti itu,"

Sekarang ekpresi Julian segera menunjukkan rasa bersalah,

"Ini gara-gara aku juga, Aku yang belum bisa memberikanmu seorang anak, karena ketidak mampuanku,"

"Julian, kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri kita juga tidak pernah tahu kenapa keadaan jadi seperti ini,"

"Ini juga salahku, tidak bisa mengendalikan Putraku Louise, hingga ada gosip yang semakin menjatuhkan reputasimu, orang-orang selalu bergosip bahkan walaupun aku mencoba untuk dicegahnya dari orang-orang tetap masih bergosip,"

"Julian, kamu jangan seperti itu ini jelas bukan salahmu. Mari kita pergi ke tempat ini mencari tempat yang lebih tenang, hanya memang tidak ada gunanya mendengarkan gosip-gosip omong kosong dari orang-orang,"

Dua orang itu, lalu segera mencari tempat yang lebih sepi, namun kemudian dua orang itu segera terkejut ketika melihat wajah familiar yang masuk dari pintu utama.

Nayra tentu saja mengenali sosok pemuda itu, hanya saja dirinya masih sedikit pangling karena sudah lama tidak bertemu.

Dulu, terakhir mereka bertemu anak itu masihlah remaja yang masih lebih pendek dari pada dirinya namun sekarang ketika dirinya melihat anak itu lagi dia sudah tumbuh menjadi sosok yang lebih dewasa, sudah lebih tinggi, memiliki sosok wajah yang rupawan dan tampan, ya itu adalah Louise Leonard, Putra Tirinya.

Nayra tentu saja sangat terkejut melihat kedatangan sosok itu, begitu pula dengan Julian.

Jelas, mereka berdua langsung menyapa dan mendatang Louise.

Julian yang sudah sangat merindukan sosok sang putranya itu, segera memeluk anak itu.

"Louise, kenapa kamu tidak bilang jika kamu setidaknya kamu bisa mengabariku dan aku bisa menjemput sejak di bandara,"

Louise yang menerima pelukan itu, tentu saja juga merasakan kerinduan kepada sosok sang ayah namun begitu tatapan matanya beralih ke sosok seorang wanita yang ada di samping sang ayah itu ekspresinya segera menjadi buruk dan berkata,

"Apakah Ayah bahkan masih ingat jika kamu itu memiliki seorang putra?"

Julian yang mendengar kata-kata dingin dari putranya itu segera melepaskan pelukannya dan berkata,

"Louise! Kamu itu bicara omong kosong apa?"

"Tidakkah Ayah sekarang hidup bahagia bersama wanita murahan dan melupakan keberadaanku?" kata Louise sambil menatap kearah Nayra.

Julian yang mendengar kata-kata dingin itu dan putranya yang tidak berubah bahkan setelah 3 tahun berlalu sungguh tidak tahu harus berbuat apa.

Dirinya pikir anak itu akan berubah begitu dia dewasa waktu akan menyembuhkan dan membuat anak itu bisa menerima segalanya dengan tenang itulah kenapa ketika anak itu berada di luar negeri dirinya tidak terlalu mengusiknya, memberikan waktu bagi Louise untuk menenangkan dirinya.

Apalagi, karena kata adiknya Sandra, putranya itu belum mau berhubungan dengannya dan ingin menenangkan diri jadi jika dirinya berkomunikasi hanya menyampaikan pesan melalui adiknya, selama lima tahun ini.

"Louise, bukankah kamu yang pergi tanpa sepatah kata pun dan melupakan aku sebagai ayahmu? Kamu bahkan tidak pulang ke rumah ketika kamu liburan selama 5 tahun terakhir apakah kamu bahkan masih menganggap ayahmu?"

Louise yang mendengar ayahnya itu tiba-tiba marah lalu segera berkata lagi,

"Jika memang iya kenapa? Aku sudah tidak ingin menganggapmu sebagai ayahku sejak kamu menikah dengan wanita murahan itu!"

Hati Julian jelas terasa sakit ketika putranya berkata seperti itu, Nayra yang berada di sana jelas segera maju dan berkata,

"Louise, kamu mungkin boleh untuk menghinaku namun kamu jangan sampai berkata seperti itu kepada ayahnya sendiri bukankah kamu sekarang sudh dewasa? Kenapa dari sikapmu kamu masih sangat kekanak-kanakan seperti ini dan tidak menghargai Ayahmu sendiri?"

"Untuk wanita murahan sepertimu yang berani merebut ayahku dariku apakah kamu pikir kamu layak untuk menasehatiku?"

Katika pertemuan mereka menjadi heboh dan tontonan semua orang itu, Nenek Louise, Monica yang melihat itu segera mencoba membujuk Cucunya itu, lagipula ini adalah ulang tahun, tidak ada hal baik melihat pertengkaran antara putranya dan cucunya itu.

"Louise cucuku, bukankah kamu hari ini datang untuk bertemu nenek? Mari jangan ribut-ribut di sini dan temani nenek untuk memotong kue ulang tahun nenek,"

Louise yang mendengar kata-kata dari neneknya itu segera tersenyum dan berkata,

"Tentu saja nenek aku datang ini pulang khusus memang untuk bertemu dengan Nenek,"

Louise lalu segera meninggalkan Ayahnya dan Nayra itu disana, mengikuti Neneknya.

Nayra yang melihat putra dirinya itu pergi tidak tahu lagi harus bersikap seperti apa kenapa anak itu masih saja membencinya bahkan setelah 3 tahun?

####

Pesta malam itu untungnya berjalan dengan tenang dan tidak terjadi keributan apapun, saat ini Louise sedang berada di sebuah mobil bersama dengan Tante dan Pamannya.

"Tante, kenapa tidak membawaku ke rumah nenek saja? Kenapa harus menyuruhku pulang ke rumah ayah?"

Sandra yang mendengar kata-kata keponakannya itu segera mencoba menenangkannya,

"Louise, kamu selama ini tidak tahu karena kamu di luar negeri, namun lihatlah sendiri, Ibu Tirimu itu kelakuannya, dia selama ini seenaknya dan selalu berfoya-foya, boros, dia juga selalu mempengaruhi Ayahmu untuk jauh darimu, kamu sendiri juga tahu tentang bagaimana ayahmu tidak menghubungimu selama ini bukan? Ini jelas adalah pengaruh dari wanita itu, kamu tentunya tidak ingin bukan jika wanita itu terus berbuat seenaknya saja?"

Louise yang mendengar hal itu jelas segera dipenuhi kemarahan, apalagi jika memikirkan hubungan antara dirinya dan ayahnya yang menjadi berkat wanita murahan itu.

"Tante benar, Aku juga sudah sangat tidak tahan dengan semua kelakuannya,"

"Maka dari itu, pulanglah, Tante pikir jika kamu terlalu lama di luar negeri itu jelas bukanlah hal yang baik, itu malah membuat wanita itu lebih berkuasa dan mempengaruhi ayahmu lebih banyak mungkin nanti ayahmu akan membenci, kamu tahu maksud Tante bukan? Wanita itu bahkan sekarang mendapatkan posisi penting di perusahaan ayahmu,"

"Apa? Bahkan juga bekerja di Perusahaan?"

"Ya, itu benar. Kamu ingat, dulu Mamamu memiliki posisi sebagai CFO, Direktur Keuangan, namun sekarang posisi itu sudah diambil oleh wanita itu, dari sini saja aku pikir kamu sudah mengerti maksudku apa yang wanita itu inginkan,"

Louise yang mendegar itu jelas menjadi semakin marah, dirinya tidak mengira jika wanita murahan itu begitu ambisius, dan sekarang tidak cukup hanya mengambil posisi sebagai istri ayahnya namun juga mengambil posisi yang Almarhum Ibunya miliki.

Apa lagi sekarang yang dia ambil lagi?

Tepat ketika Louise sudah sampai di Rumah itu, yang membuka pintu kebetulan adalah ibu tirinya, yang tentu saja masih mengenakan gaun mewah yang tadi dikenakan di pesta itu.

Louise awalnya tidak terlalu memperhatikan soal hal-hal yang dipakai oleh wanita itu, namun sekarang setelah dirinya memperhatikannya lagi, Louise melihat bahwa Nayra mengenakan sebuah Liontin turun-temurun yang dimiliki oleh keluarganya yang dulu juga dipakai oleh Almarhum Ibu Kandungnya.

Kemarahan Louise semakin memuncak.

"Louise, kamu datang? Ayahmu pasti sangat senang ketika tahu kamu akhirnya ingin pulang ke rumah aku akan segera memberitahunya dan menyuruh pelayan untuk menyiapkan kamarmu,"

Nayra mencoba untuk menyapa putra dirinya dengan ramah namun segera dibalas dengan kata-kata kasar,

"Kamu tidak usah sok baik denganku," kata Louise lalu segera berniat pergi dari hadapan Nayra, tentu saja Louise sengaja menabrak Nayra hingga Nayra jatuh.

Melihat wanita itu sekarang terjatuh di lantai, membuat Louise sedikit puas.

Wanita itu memang layak untuk mendapatkannya namun hanya segini saja masih kurang dirinya ingin melihat wanita itu diseret keluar dari rumah ini, dan di ceraikan oleh Ayahnya.

Namun apa yang harus dilakukan untuk membuat wanita ini bercerai dari Ayahnya?

Louise lalu kembali menatap ke arah wanita itu yang jelas masih terlihat sangat muda, ini mengingatkan Louise jika wanita ini berbeda 16 tahun dari Ayahnya, dan di usia 26 tahun saat ini, jelas masa yang energik untuk seorang wanita dewasa.

Ayahnya sekarang sudah 46 tahun lebih, bisa dibilang sudah cukup tua.

Wanita semacam ini, yang hanya menginginkan harta ayahnya, jelas bukan wanita yang setia.

Louise tiba-tiba memiliki sebuah ide, untuk membongkar kedok wanita yang bersikap sok baik ini.

Louise merasa dirinya saat ini sudah cukup dewasa, di usia 20 tahun semacam ini, dirinya cukup percaya diri dengan penampilan yang dirinya miliki, bagaimana jika dirinya mulai merayu wanita murahan ini?

Dan begitu wanita itu berpengaruh tidak bisa menunjukkan kepada ayahnya seperti apa kelakuan wanita murahan yang dia nikahi itu!

Ya ini adalah Ide yang bagus.

Episode 3: Rayuan Maut

Ini adalah sebuah pagi yang baru, Nayra pagi itu sudah bangun lebih awal untuk pergi ke dapur dan memasak sarapan.

Mau bagaimanapun juga ini adalah hari yang baru, dengan satu tambahan anggota keluarga.

Nayla ingin menyambut kedatanga Putra Tirinya itu dengan baik, Nayra masih merasa sangat yakin bahwa dengan ketulusan dan kebaikan hati yang dirinya sendiri nanti anak itu juga akan mulai bersikap baik padanya.

Walaupun anak itu kemarin bersikap buruk padanya namun tidak masalah, semua akan baik-baik saja.

Dirinya bahkan sudah bertanya pada suaminya soal makanan kesukaan anak itu, Louise sepertinya suka pan cake coklat untuk sarapan, Nayra jelas sudah menyiapkan semua bahan untuk memasak sarapan kesukaan Louise nanti.

Nayra saat ini menjadi asik sendiri memasak, tidak menyadari jika ada seseorang yang menatapnya dari jauh.

Kamar Louise kebetulan tidak jauh dari dapur, jadi ketika Louise hendak mengambil minum kebetulan dirinya melihat ibu tirinya itu sedang makan ekspresinya awalnya jelas menjadi kesal karena harus melihat wanita murahan itu di pagi yang cerah dan damai ini.

Namun sekarang Louise menjadi teringat dengan rencana yang dirinya miliki, jadi Louise yang baru saja mandi pagi itu segera melepaskan baju handuk miliknya, dan hanya menyisakan handuk kecil yang menutupi bagian bawah tubuhnya, dan mulai keluar dari kamarnya untuk menuju ke arah dapur.

Nayra awalnya tidak sadar, sampai ketika dirinya tidak mengambil air untuk minum, tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata Louise.

Louise saat ini berdiri dengan segelas air dan sedang menikmati minuman dingin itu, Louise jelas lebih tinggi dari Nayra, jadi ketika Nayra tidak sengaja menatapnya dari dekat itu dirinya jelas merasa gugup, terutama setelah menyadari jika Louise hampir tidak mengenalkan apapun kecuali handuk yang ada di bagian bawah tubuhnya.

Otot tubuh yang terawat dan proporsional, tubuh Yang sepertinya dijaga dan dirawat dengan baik, benar-benar begitu terlihat ketika Louise membuka bajunya seperti itu.

"A.... Apa.. Apaan kamu! Kenapa kamu berkeliaran di rumah dengan sesuatu seperti itu?" kata Nayra yang akhirnya sadar dengan situasinya.

Louise sendiri, tetap menunjukkan ekspresi cuek dan dingin yang dimilikinya, dan berkata,

"Aku hampir lupa jika sekarang aku sudah tidak di apartemenku, biasanya aku tinggal sendiri dan terbiasa pergi ke dapur dengan seperti ini,"

"Kamu, lain kali jangan seperti itu, kamu sekarang tinggal dengan orang lain sudah tidak tinggal sendiri lagi," Kata Nayra sambil memalingkan wajahnya tidak ingin menatap ke arah Putra Tirinya itu, tentu saja Nayra merasa cukup canggung, bagaimanapun juga Louise sekarang sudah lebih dewasa, bukan lagi seorang remaja berumur 17 tahun seperti sebelumnya, jadi jelas saja terasa sangat tidak sopan dan tidak tahu malu dengan keluar kamar dalam tambilan seperti itu.

Louise melihat, wanita di depannya itu memalingkan wajahnya, lalu segera berjalan menuju kearah tatapan Nayra, sambil berkata dengan dingin,

"Lagi pula rumah ini juga rumahku, tentu saja aku bebas mau keluar dari kamarku dengan penampilan seperti apa, kamu tidak memiliki hak sedikitpun untuk mengaturku memangnya menurutmu siapa kamu itu?"

Nayra yang tiba-tiba ditatap oleh putra dirinya itu jelas menunjukkan kepalanya mencoba untuk tidak menetap Pemuda yang ada di hadapannya itu.

Sejujurnya dirinya cukup bingung untuk merespon atau berkata seperti apa lagi dirinya ingin menegaskan jika dirinya sekarang adalah Ibu Tiri anak itu, namun jika dirinya mengatakan hal itu takut malah menjadi sebuah provokasi pada pemuda itu, jadi Nayra memutuskan untuk diam mulai mundur ke belakang memilih untuk segera mengambil air.

"Baiklah, terserah kamu saja. Sebaiknya kamu segera kembali ke kamar dan memakai bajumu sebentar lagi sarapan sudah siap,"

Louise melihat tentang bagaimana wanita itu mencoba untuk mengabaikannya ekspresinya jelas menjadi tidak senang.

Louise sekarang memulai rencana keduanya dengan mendekati Nayra lebih dekat, Nayra jelas menjadi kaget dengan kedekatan tiba-tiba itu, sampai-sampai membuat Nayra bisa mencium aroma wangi dari sabun mandi dari Pria muda itu.

Nayra benar-benar tidak tahu apa isi kepala dari pria muda itu berniat ingin mendorongnya, takut-takut Putra tirinya itu malah berbuat macam-macam.

Namun bahkan sebelum Nayra mendorong Louise, Louise sudah kembali menjauh kali ini dengan sebuah gelas yang baru saja diisi penuh lagi.

Nayra akhirnya tahu, bahwa Louise hanya baru saja mengambil air minum di belakangnya.

"Apa yang kamu lihat dari tadi?"

"Louise! Apa-apaan kamu itu jika kamu ingin mengambil minum kenapa harus seperti itu?"

"Sudah aku bilang itu terserah padaku," kata Louise lalu segera pergi dari sana meninggalkan Nayra yang memiliki ekspresi kesal.

Hanya baru hari pertama, Nayra sudah sangat kewalahan harus berurusan dengan Putra Tirinya yang menyebalkan yang tidak tahu malu itu.

Itu baru hari pertama, di hari-hari berikutnya, Nayra juga sering untuk bertemu dengan Louise, Louise kebetulan memiliki lebih banyak waktu di rumah, Nayra sendiri kebetulan sedang mengambil cuti, karena memang niatnya ingin mencoba untuk dekat dengan putra suaminya itu, ingin mendoca mengambi hati anak itu agar bisa menerimanya sebagai Ibunya, mulai rajin memasak makanan kesukaan Louise.

Sayangnya, hal itu tidak disambut baik oleh Louise.

Julian tentu saja merasa sangat senang dengan Istrinya yang mencoba bersikap ramah itu, dan tidak marah dengan kelakuan putranya yang memperlakukan istrinya itu dengan buruk.

Julian jujur, tidak tahu lagi harus menasehati seperti apa agar putranya itu lebih menghormati Istrinya jadi dirinya memilih untuk membiarkan waktu yang membuat mereka berdua mulai lebih saling mengenal.

Dan hari ini, salah satu siang, dimana hanya ada dua orang penghuni Rumah itu.

Nayra yang saat ini sedang bersantai di ruang keluarga, menatap keget kearah kolam renang, karena tiba-tiba Louise loncat kesana, masih dengan pakaian lengkapnya.

Ya, karena Nayra tahu, jika Louise tidak bisa berenang jadi tentu saja dirinya panik.

Hal ini mengingatkan nya pada malam pertama dirinya tinggal di Rumah ini, dimana Louise tenggelam sampai dia jatuh sakit selama beberapa hari.

Tugu itu adalah kecelakaan dan anak itu tidak sengaja tergelincir jatuh.

Namun kali ini Louise, benar-benar melakukannya dengan mencampurkan dirinya ke kolam renang yang cukup dalam itu!

Nayra jelas merasa jika anak itu gila!

Dengan panik, Nayra segera menuju ke Kolam Renang.

"Louise!! Apa yang coba kamu lakukan!! Astaga... Bagaimana ini..."

Nayra jelas menjadi panik melihat pria muda itu saat itu tidak menunggu kan wajahnya di permukaan air seolah-olah benar-benar tenggelam ke dasar kolam, Nayra sendiri tidak bisa berenang.

Namun kepanikan Nayra segera hilang, ketika melihat wajah Louise muncul di permukaan air, lalu mulai berenang menuju kepinggiran, tempat Nayra berada.

"Ada apa sih kamu? Kenapa begitu berisik seperti itu? Kamu pikir Aku sama dengan 3 tahun yang lalu?"

Saat ini, Louise mulai duduk di salah satu tangga kolam renang, menikmati air di sana, dan perlahan-lahan melepaskan kemeja yang di pakainya satu demi satu, melemparkannya kearah Nayra.

Nayra yang menerima kemeja basah, itu refleks, menyingkirkannya dari hadapannya.

Nayra yang melihat pemandangan dimana tubuh Louise perlahan-lahan mulai terbuka, menujukan tubuh indahnya itu.

Melihat itu, Nayra hanya bisa berpikir jika Louise itu tingkahnya, sekarang jadi gila, selain tidak sopan, dia juga sangat tidak tahu malu!!

Apakah ini pengaruh dia tinggal di luar negeri?

Bagaimanapun juga di luar negeri lebih seperti negara yang cukup terbuka dan penuh kebebasan.

"Louise! Berhentilah bermain-main dan bersikap kekanak-kanakan seperti itu!"

Louise yang mendengar kata-kata itu segera merubah ekspresinya menjadi kekesalan segera berdiri dan main anak tanggal satu persatu sampai ke tepi kolam renang, dan berada di hadapan Nayra.

"Memang kenapa jika aku bermain-main? Itu terserah Aku,"

Nayra merasa sepertinya tidak ada gunanya mencoba menasehati anak yang sudah dewasa itu memilih ingin segera pergi, namun ketika Nayra ingin pergi itu, tangannya segera di tarik oleh Louise.

Nayra tentu saja kaget, dan membuat dirinya kehilangan keseimbangannya.

Membuat, Nayra jatuh pada pelukan Louise.

Sekarang jarak mereka begitu dekat.

"Louise! Kamu itu, jangan coba-coba untuk memasukan ku ke Kolam Renang lagi!"

Nayra kurang lebih bisa membaca motif pemuda itu yang ingin menariknya ke kolam itu.

Bagaimanapun juga Nayra sampai saat ini belum bisa berenang.

Tidak mau, tindakan lelucon ini menjadi sesuatu seperti percobaan pembunuhan.

Namun, Louise tidak menggubris perkataan Nayra, hanya mendekatkan wajahnya lebih dekat ke Nayra, kemudian mulai mencium bibir Nayra.

Nayra tentu saja kaget dengan tindakan yang tiba-tiba itu, dan segera menamparnya.

"Louise!! Kamu... Apa-apa kamu!!"

"Kamu berisik sekali! Aku hanya ingin melihat mu diam! Dan ini sakit, kamu benar-benar menyebalkan,"

"Lepaskan!!!" Kata Nayra mencoba untuk lepas dari Louise.

Nayra jelas merasa kesal dengan tidakkah Louise yang semakin tidak sopan itu!

Apa-apa ciuman itu!

Dirinya sedikit tahu, jika di Luar Negeri hal-hal semacam itu menjadi interaksi yang biasa, namun ini bukan di Luar Negeri!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!