NovelToon NovelToon

Kampung Hantu

Wisata Horor

Rama adalah seorang pria yang berusia 25 tahun. Ia memiliki tubuh yang cukup atletis karena hobi berolahraga dan rutin berjalan kaki setiap pagi. Ia memiliki wajah yang tampan dengan rambut ikal hitam dan mata cokelat yang tajam. Rama merupakan seorang programmer yang bekerja di sebuah perusahaan teknologi di kota besar. Ia memiliki sifat yang optimis dan pekerja keras, namun sering kali kurang percaya diri dan mudah terpengaruh oleh opini orang lain. Ia juga sangat penasaran dan suka mencoba hal-hal baru yang menantang, itulah sebabnya ia memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Kampung Hantu meskipun banyak orang menyarankan untuk tidak melakukannya.

Kampung Hantu dulunya merupakan sebuah kampung kecil yang terletak di pinggiran kota. Kampung ini dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat religius dan meyakini adanya makhluk gaib di sekitar mereka. Masyarakat kampung selalu hidup dalam ketakutan dan menjaga adat istiadat mereka dengan sangat ketat agar tidak mengundang gangguan dari makhluk gaib tersebut.

Namun, pada suatu hari, seorang pengusaha melihat potensi yang besar dalam Kampung Hantu untuk dijadikan sebagai proyek daerah wisata. Ia mengajukan proposal kepada pemerintah setempat untuk merombak kampung tersebut menjadi kampung wisata yang menarik dengan mengambil tema horor.

Awalnya, masyarakat Kampung Hantu sangat menolak rencana tersebut karena mereka merasa tidak nyaman dengan kehadiran orang asing di kampung mereka. Namun, dengan janji dari pemerintah setempat bahwa mereka akan mendapatkan manfaat ekonomi dari proyek tersebut, akhirnya masyarakat Kampung Hantu setuju untuk merombak kampung mereka menjadi sebuah destinasi wisata horor.

Setelah dirombak, Kampung Hantu kini menjadi tempat wisata yang sangat terkenal di daerah itu. Banyak orang datang ke Kampung Hantu untuk merasakan sensasi horor dan menantang diri mereka untuk bertahan dalam suasana yang menyeramkan. Namun, masih banyak yang merasa bahwa kehadiran wisata tersebut mengganggu ketentraman masyarakat Kampung Hantu yang sebelumnya hidup tenang dalam ketakutan mereka akan makhluk gaib di sekitar mereka.

Setelah Rama pulang dari Kampung Hantu, ia merasa bertanggung jawab untuk membantu mengembangkan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata yang lebih aman dan menarik. Ia berbicara dengan beberapa teman dan relasinya di industri pariwisata, dan berhasil memperoleh dukungan untuk membuat Kampung Hantu menjadi proyek daerah wisata yang resmi.

Rama mengusulkan untuk membangun beberapa fasilitas baru di kawasan tersebut, seperti tempat parkir, toilet umum, tempat makan, dan penginapan yang lebih modern dan aman. Ia juga mengusulkan untuk mempekerjakan penduduk setempat sebagai guide turis, yang dapat memberikan informasi tentang sejarah dan cerita-cerita mistis Kampung Hantu kepada para wisatawan.

Setelah beberapa bulan, proyek tersebut berhasil diresmikan, dan Kampung Hantu menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di daerah tersebut. Rama merasa senang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, dan juga membantu menjaga keselamatan para wisatawan yang datang ke kawasan tersebut.

Namun, meskipun telah menjadi destinasi wisata yang sukses, Kampung Hantu tetaplah memiliki aura misteri dan keangkeran yang tak terelakkan. Beberapa orang bahkan mengklaim telah melihat penampakan hantu di sekitar kawasan tersebut, meskipun pihak manajemen selalu membantah hal tersebut dan menjamin keamanan para wisatawan.

Rama sendiri masih sering teringat dengan pengalaman menyeramkan yang ia alami di Kampung Hantu, dan seringkali merenung tentang keberadaan dunia gaib dan makhluk-makhluk halus yang mungkin masih berkeliaran di tempat-tempat terpencil seperti kawasan tersebut. Namun, ia juga merasa bangga dan bersyukur dapat berkontribusi dalam mengembangkan Kampung Hantu sebagai destinasi wisata yang lebih baik dan aman bagi semua orang.

Rama kemudian menghabiskan beberapa hari di Kampung Hantu untuk mengumpulkan informasi dan berbicara dengan penduduk setempat. Dia menemukan banyak cerita dan legenda mistis yang melingkupi kampung tersebut, termasuk cerita tentang makhluk halus yang tinggal di hutan di belakang kampung.

Namun, yang membuat Rama semakin curiga adalah ketidakberanian penduduk setempat untuk membicarakan tentang beberapa bangunan tua yang ada di kampung. Setiap kali dia mencoba untuk bertanya tentang bangunan-bangunan tersebut, mereka akan mengalihkan pembicaraan atau memberikan jawaban yang samar-samar.

Setelah beberapa hari mencari informasi, Rama memutuskan untuk mengunjungi salah satu dari bangunan tua yang terdapat plang bertuliskan "Gasthuizen" tersebut. Dia merasa terpanggil untuk mengeksplorasi tempat tersebut dan mencari tahu mengapa penduduk setempat begitu enggan membicarakannya.

Saat dia mendekati bangunan tersebut, dia merasakan udara menjadi dingin dan atmosfir menjadi gelap. Rama merasa ada yang menatapnya dan terdengar suara-suara aneh di sekitarnya. Dia semakin yakin bahwa ada sesuatu yang aneh dengan bangunan tua tersebut.

Akhirnya, Rama tiba di depan bangunan tua tersebut. Bangunan itu terlihat lapuk dan terabaikan, dan Rama merasakan adanya kehadiran yang aneh dan mengerikan. Dia memutuskan untuk memasuki bangunan tersebut dan mencari tahu apa yang ada di dalamnya.

Namun, begitu dia masuk ke dalam bangunan itu, dia langsung merasa sesuatu yang tidak beres. Dia merasakan adanya energi gelap dan mengerikan yang membuatnya merinding. Semua rambut di tubuhnya berdiri tegak dan dia merasa seolah-olah ada yang mengintipnya dari setiap sudut ruangan.

Tiba-tiba, Rama mendengar suara langkah kaki dari lantai atas bangunan itu. Dia merasa ketakutan dan ingin segera keluar dari bangunan itu, tetapi dia merasa bahwa dia harus melanjutkan pencariannya dan mengetahui apa yang ada di atas.

Saat dia menginjakkan kaki di atas bangunan tua itu, dia merasa seperti sedang masuk ke dalam dunia lain. Semua terasa begitu gelap dan sunyi. Namun, Rama terus berjalan, membuka mata dan hatinya untuk mencari petunjuk.

Dia melihat sekeliling, mencoba mencari jejak-jejak yang bisa membawanya ke arah yang benar. Tapi di dalam bangunan tua yang gelap itu, dia tidak bisa melihat apa-apa. Rama mulai merasa khawatir, pikirannya melayang-layang tentang kemungkinan terjadi sesuatu di sana.

Dia mendengar suara langkah kaki di balik pintu kayu yang retak-retak. Suara itu terdengar jelas dan pasti, tapi hanya untuk sejenak. Ketika Rama mencoba membuka pintu itu, dia tidak bisa melakukannya. Pintu itu terkunci rapat, seolah-olah seseorang yang berada di baliknya ingin menjaganya agar tetap tertutup.

Rama mulai merasa ketakutan. Dia merasa terjebak di dalam ruangan itu, terjebak dengan suara-suara aneh dan aura misterius yang menyelimutinya. Dia mencoba untuk tenang, mencoba memusatkan pikirannya, dan mencari cara untuk keluar dari situ.

Tapi semakin dia berusaha, semakin ia merasa terperangkap. Rama merasa sepertinya ada sesuatu yang tidak ingin dia pergi dari sana. Dia merasa seperti sedang diawasi oleh sesuatu yang tidak bisa dilihat.

Rama merasakan tangan dingin yang memegang lengannya dari belakang. Dia berteriak ketakutan, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman yang menahannya. Namun, tangan itu semakin kuat memegangnya, membuat Rama merasa takut dan terjebak di dalam ruangan itu.

Dalam kegelapan yang gelap, Rama merasa seperti sedang terjebak di dalam mimpi buruk. Dia mencoba untuk bangkit, mencoba untuk melawan, tapi semuanya terasa sia-sia. Dia merasa seperti sedang terikat oleh kekuatan yang lebih besar darinya, kekuatan yang tidak bisa dijelaskan oleh pikirannya.

Ia segera berbalik, dan kaget melihat seorang wanita berdiri di hadapannya.

Wanita itu memiliki rambut hitam panjang dan mata yang tajam. Ia mengenakan baju putih yang tampaknya sudah sangat kumal dan usang. Rama bisa merasakan aura menyeramkan dari wanita itu, dan ia merasa ngeri.

"Apa yang kamu cari di sini?" tanya wanita itu dengan suara serak.

Rama yang masih terkejut dan takut, hanya bisa diam mematung di tempat. Namun, setelah beberapa saat, ia berusaha untuk mengambil nafas dan menjawab, "Saya hanya ingin tahu apa yang terjadi di sini."

Wanita itu tersenyum sinis. "Kamu pasti tidak tahu, ya? Tidak tahu bahwa tempat ini sudah dihuni oleh kami para arwah yang tersiksa?"

Rama semakin ketakutan, namun ia tetap ingin tahu. "Siapa kalian?"

"Kami adalah korban-korban dari kekejaman manusia. Kami terjebak di dunia ini, tak bisa pergi ke dunia lain. Kami hanya bisa menunggu di sini, menunggu waktu untuk bisa meraih keadilan yang pantas kami terima."

Setelah mendengar penjelasan wanita itu, Rama merasa simpati pada para arwah yang tersiksa tersebut. Ia merasa bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk membantu mereka, meskipun ia tidak tahu bagaimana caranya.

Rama terus melanjutkan langkahnya di dalam bangunan tua itu, masih ditemani oleh wanita itu yang mengikuti setiap gerakannya. Ia merasakan aura yang semakin kuat dan menyeramkan, membuatnya merinding setiap kali menginjak lantai bangunan tersebut.

Tiba-tiba, Rama melihat sebuah pintu yang terbuka di hadapannya. Ia merasa ada sesuatu yang menarik perhatiannya dari dalam pintu itu, dan ia pun masuk ke dalamnya.

Di dalam ruangan itu, Rama melihat seorang lelaki sedang duduk di tengah-tengah ruangan. Lelaki itu memandang Rama dengan tatapan yang tajam, dan Rama bisa merasakan kekuatan magis yang kuat dari lelaki tersebut.

"Apa yang kamu cari di sini?" tanya lelaki itu dengan suara serak.

"Sudah lama sekali sejak ada orang yang berkunjung ke sini," kata hantu lelaki dengan suara serak.

Rama tidak tahu harus berkata apa, ia hanya bisa terdiam menatap hantu itu dengan penuh ketakutan.

"Apa tujuanmu di sini?" tanya hantu lelaki dengan tajam.

"Saya datang untuk mengunjungi kampung hantu ini," jawab Rama dengan gemetar.

Hantu lelaki itu mengangguk. "Sudah kuduga. Kalian manusia selalu datang dengan tujuan yang sama, mencari sensasi dan pengalaman baru."

Rama ingin bertanya lebih lanjut, tetapi ia merasa sulit untuk berbicara. Ia merasa bahwa hantu lelaki itu memiliki kekuatan yang sangat kuat, membuatnya sulit untuk bergerak atau berbicara.

"Kamu bisa pergi sekarang," kata hantu lelaki dengan nada mengancam. "Tapi ingat, jangan pernah kembali ke sini lagi. Kamu tidak tahu apa yang bisa terjadi jika kau masih nekat kembali ke sini."

Rama cepat-cepat bangkit dari kursi dan berlari keluar dari bangunan tua itu. Ia merasa lega setelah keluar dari bangunan tua tersebut.

Setelah keluar dari bangunan tua, Rama masih merasa penasaran dengan Kampung Hantu. Dia berjalan-jalan lagi di sekitar kampung untuk mencari tahu lebih banyak tentang tempat itu.

Namun, Rama merasa semakin tidak nyaman karena tidak ada satupun warga yang ditemuinya. Seluruh kampung terasa sepi dan sunyi. Bahkan, suara serangga dan angin yang biasanya terdengar jelas di tengah malam, sekarang sepenuhnya hilang.

Rama terus berjalan dan akhirnya sampai di sebuah pemakaman tua "Begraafplaats" yang cukup besar. Di tengah-tengah pemakaman, ia melihat sebuah makam yang terlihat agak berbeda dari yang lainnya. Makam itu cukup besar dan terlihat seperti milik seseorang yang cukup terkenal.

Tanpa berpikir panjang, Rama mendekati makam itu dan membaca nama yang tertera di batu nisan. Tiba-tiba, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dia merasakan kehadiran yang tidak biasa dan suhu udara yang tiba-tiba turun. Dia merinding dan merasa seperti ada sesuatu yang mengawasinya dari balik batu nisan.

Ketika dia menoleh ke belakang, dia melihat sosok wanita yang berdiri di sampingnya. Wanita itu terlihat sangat pucat dan menatap Rama dengan tatapan kosong. Rama merasa ngeri dan ingin segera pergi dari sana.

Dia segera berlari meninggalkan pemakaman dan kembali ke penginapan "Oudeherberg" tempat dia menginap. Setelah sampai di kamar, Rama merasa sangat letih dan terus merenungkan kejadian yang baru saja dialaminya. Dia merasa perlu mempelajari lebih banyak tentang Kampung Hantu sebelum melakukan sesuatu yang bodoh.

Pagi hari, Rama terbangun dengan rasa nyeri di seluruh tubuhnya. Ia merasa kelelahan dan sedikit demam. Rama menyadari bahwa ia terlalu lama berada di luar rumah di malam hari, dan terkena udara dingin yang khas di Kampung Hantu.

Setelah mandi dan sarapan, Rama memutuskan untuk mengambil sedikit waktu untuk beristirahat di penginapan sebelum memulai petualangan selanjutnya di Kampung Hantu. Namun, ketika Rama membuka pintu kamarnya, ia merasa terkejut dengan pemandangan di luar kamar.

Penginapan yang biasanya ramai dengan pengunjung dan staf, sekarang sepi tanpa seorang pun. Rama merasa aneh karena dia tahu penginapan tersebut selalu sibuk dengan pengunjung di setiap waktu.

Rama mencoba mencari staf penginapan, tetapi ia tidak menemukan siapa pun. Dia mulai merasa khawatir dan bertanya-tanya apa yang terjadi. Saat berjalan di sekitar penginapan, Rama merasa kesepian dan terisolasi. Ia tidak bisa menemukan siapa pun di sana, dan suasananya tetap menyeramkan seperti semalam. Kemudian, Rama mendapati satu ruangan yang tertutup rapat. Ia penasaran dengan ruangan itu dan mencoba membukanya. Namun, ketika ia membuka pintu, ia hanya menemukan sebuah ruangan kosong yang tampak tidak terpakai. Namun, di sudut ruangan, ia menemukan sebuah kotak kecil yang tersembunyi di balik debu. Rama membuka kotak itu dan menemukan beberapa benda bersejarah di dalamnya, seperti potongan-potongan tembikar kuno, uang logam zaman dulu, dan beberapa buku catatan tua. Kemudian, Rama melihat satu catatan kecil. Catatan itu berisi pesan singkat yang meminta Rama untuk segera meninggalkan penginapan dan Kampung Hantu.

Rama semakin merasa tidak tenang dan ketakutan setelah membaca pesan itu. Ia merasa bahwa ada sesuatu yang salah dengan Kampung Hantu dan berencana untuk segera meninggalkan kampung itu. Namun, Rama juga penasaran dan ingin tahu apa yang terjadi di Kampung Hantu. Ia merasa belum mendapatkan jawaban atas semua kejadian yang mengejutkan yang ia alami selama berada di sana. Rama menjadi semakin penasaran dengan sejarah penginapan ini, dan ia memutuskan untuk mempelajari lebih lanjut tentang bangunan ini dan sejarahnya.

Dengan hati-hati, Rama memutuskan untuk melanjutkan petualangannya di Kampung Hantu. Ia menyimpan catatan itu di dalam saku celananya dan berjalan keluar dari penginapan menuju ke pusat kota Kampung Hantu. Ia ingin mencari tahu lebih banyak tentang kampung tersebut dan mencari jawaban atas semua pertanyaannya.

Ia mencari informasi dari warga sekitar, namun mereka hanya memberikan informasi yang sangat terbatas. Rama merasa bahwa ada yang disembunyikan oleh warga setempat dan semakin penasaran.

Suatu hari, Rama memutuskan untuk pergi ke sebuah toko buku di kota terdekat untuk mencari informasi tentang Kampung Hantu dan penginapan tua yang ia tinggali. Setelah mencari beberapa buku, ia menemukan satu buku yang berisi sejarah singkat tentang Kampung Hantu dan penginapan tua yang ia tinggali.

Menurut buku itu, penginapan tersebut telah berdiri sejak awal abad ke-19 dan digunakan sebagai tempat istirahat bagi para pejuang kemerdekaan pada masa kolonial Belanda. Namun, pada masa Jepang menduduki Indonesia, penginapan itu dipakai sebagai tempat penyiksaan dan eksekusi terhadap para tahanan politik.

Setelah Indonesia merdeka, penginapan itu digunakan sebagai tempat penginapan oleh keluarga bangsawan sebelum akhirnya ditinggalkan dan sempat dibiarkan terbengkalai sebelum dibuka kembali sebagai penginapan di tahun 1970-an. Namun mitos di kalangan warga setempat menyebutkan bahwa beberapa hantu gentayangan masih menghantui penginapan tua tersebut.

Rama semakin tertarik untuk menggali lebih dalam tentang sejarah penginapan tua tersebut. Ia bertekad untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dan mencari tahu siapa sebenarnya hantu yang menghantui penginapan tua itu.

Setelah mendapat informasi dari seorang warga setempat, Rama berencana untuk melakukan investigasi di penginapan tua di malam hari. Ia merasa bahwa hanya di malam hari, hantu-hantu yang ada di sana akan muncul dan ia bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.

Namun, ia tahu bahwa ia harus sangat berhati-hati karena penginapan tua itu sangat berbahaya dan memiliki sejarah yang kelam. Rama berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan berhati-hati dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk memastikan keselamatannya.

Penginapan "Oudeherberg"

Penginapan "Oudeherberg" di Kampung Hantu telah berdiri sejak zaman kolonial Belanda. Dahulu, bangunan ini digunakan sebagai tempat peristirahatan para pejabat Belanda yang sedang berdinas di daerah tersebut. Namun, setelah kemerdekaan Indonesia, bangunan tersebut ditinggalkan dan terbengkalai.

Tidak lama kemudian, warga setempat mengabarkan bahwa bangunan tersebut mulai dihuni oleh makhluk halus atau hantu. Beberapa orang bahkan mengatakan bahwa mereka telah melihat penampakan hantu Belanda yang masih mengenakan seragam perangnya.

Kabar tentang penginapan berhantu ini menyebar dan menarik perhatian sejumlah wisatawan yang penasaran dengan keberadaannya. Pada akhirnya, pemerintah daerah memutuskan untuk memasukkan penginapan tua tersebut sebagai bagian dari proyek wisata Kampung Hantu, meskipun sebagian besar warga setempat masih takut untuk mendekatinya.

Selama menginap di penginapan tua itu, Rama mengalami banyak pengalaman mistis seperti melihat penampakan hantu dan mendengar suara-suara aneh. Rama kemudian bertemu dengan seorang pemuda setempat yang memberitahunya tentang sejarah penginapan tua tersebut. Dikatakan bahwa pada masa lalu, ternyata para tahanan perang Indonesia pernah ditahan dan disiksa di bangunan tersebut oleh pejabat dan tentara Belanda yang menguasai wilayah itu.

Ketika Rama melakukan eksplorasi lebih lanjut di dalam bangunan itu, ia menemukan kamar nomor 13 yang infonya dulu digunakan sebagai sel tahanan. Namun di kamar tersebut, ia melihat bekas-bekas darah yang menandakan bahwa tempat itu benar-benar telah digunakan sebagai tempat penyiksaan.

Rama terus berjalan di lorong-lorong gelap di penginapan tua yang angker itu. Dia merasa semakin merinding ketika mendengar suara langkah kakinya sendiri yang bergema di dinding-dinding tua. Tiba-tiba, Rama merasa ada yang mengamati dirinya dari sudut mata, namun ketika dia berbalik, tidak ada yang terlihat.

Rama terus berjalan hingga akhirnya dia sampai ke sebuah kamar. Kamar itu terlihat seperti kamar tidur yang masih terawat dengan baik, tetapi atmosfernya masih sangat angker. Saat Rama melihat ke arah jendela, dia melihat bayangan perempuan yang menyedihkan dan gelisah berdiri di sana. Rama mencoba berbicara padanya, tetapi bayangan itu langsung menghilang.

Setelah itu, Rama merasakan udara dingin dan mendengar suara langkah kaki dari luar kamar. Saat dia keluar, dia melihat hantu perempuan berjalan di lorong penginapan. Dia memutuskan untuk mengikuti hantu tersebut. Hantu itu membawanya ke sebuah kamar yang terlihat seperti bekas ruang penyiksaan. Di sana, Rama melihat hantu korban penyiksaan yang sedang terikat dan berteriak kesakitan.

Rama terkejut dan merasa terpanggil untuk membantu hantu korban penyiksaan tersebut. Dia mencoba melepaskan tali yang mengikat hantu itu, tetapi tali itu terasa sangat kuat dan tak bisa terlepas. Rama berdiri kaku, matanya menatap takjub pada sosok hantu di hadapannya. Hantu itu, seorang wanita muda dengan pakaian lusuh dan lecet-lecet di seluruh tubuhnya, menatap kembali Rama dengan mata sayu dan sedih.

"Hai, siapa kamu?" tanya Rama, mencoba mengatasi kegugupannya.

"Aku, Sari, korban penyiksaan di sini," jawab hantu itu dengan suara lembut. "Apa yang kamu cari di sini?"

Rama tidak tahu harus menjawab apa. Dia terdiam sejenak, mencoba merumuskan kata-kata yang tepat. Akhirnya, dia memutuskan untuk jujur.

"Saya datang ke sini untuk mencari tahu tentang misteri penginapan tua ini. Saya ingin membantu mengungkap kebenarannya," kata Rama.

Hantu wanita itu mengangguk pelan. "Aku tidak tahu apa yang bisa kamu lakukan. Tapi tolong, selamatkan aku dari kesakitan ini. Aku terperangkap di sini dan tidak bisa pergi ke tempat lain."

Rama merasa ngeri. Dia tidak pernah membayangkan betapa mengerikan nasib Sari di penginapan ini. "Aku akan mencoba menemukan jalan keluar untuk kamu," kata Rama dengan mantap.

Hantu wanita itu tersenyum, tapi senyumnya terlihat melankolis. "Terima kasih. Tapi hati-hati, ada kekuatan jahat di tempat ini yang bisa membahayakanmu. Jangan terlalu percaya pada siapa pun di sini."

Rama mengangguk, memahami bahwa dia berada di tengah-tengah situasi yang sangat berbahaya. Namun, dia merasa bertanggung jawab untuk mencoba melakukan yang terbaik bagi para korban yang terperangkap di penginapan itu. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan mencari tahu apa yang terjadi di sana dan mengungkap kebenarannya, tidak peduli seberapa sulit atau berbahayanya itu.

Kekuatan jahat yang ada di penginapan ini memiliki berbagai bentuk. Beberapa bentuknya antara lain suara-suara aneh, bayangan yang terlihat di sudut-sudut penginapan, dan perasaan ketakutan yang sangat kuat ketika berada di dalam penginapan. Selain itu, kekuatan jahat tersebut juga memiliki kemampuan untuk memanipulasi lingkungan sekitarnya, seperti merusak barang-barang atau menutup pintu yang seharusnya terbuka.

kekuatan jahat tersebut juga menunjukkan kemampuan untuk menampilkan adegan-adegan kekerasan dan kengerian yang terjadi di masa lalu, seperti peristiwa pembunuhan yang dialami oleh Sari pada tepat 34 tahun yang lalu.

Sari: "Aku adalah salah satu hantu korban penyiksaan di penginapan ini 34 tahun yang lalu. Aku telah lama menunggu seseorang yang bisa membantuku menemukan kedamaian."

Rama: "Apa yang bisa aku bantu?"

Sari: "Aku memerlukan bantuanmu untuk menyelesaikan masalah lamaku dengan orang yang telah menyiksa dan membunuhku di penginapan ini."

Rama: "Bagaimana aku bisa membantumu?"

Sari: "Kamu bisa membantuku menemukan siapa pembunuhku dan membawa keadilan untukku. Aku ingin membalas dendam dan mendapatkan kedamaian."

Rama: "Baiklah, aku akan membantumu menyelesaikan masalahmu. Namun, aku butuh informasi lebih lanjut tentang siapa pembunuhmu."

Sari: "Dia adalah salah satu tamu di penginapan ini, namanya Agung. Dia dulu yang booking menginap di kamar nomor 13 denganku. Kamu bisa mulai dari sana."

Rama: "Baiklah, aku akan mulai cari tamu yang bernama Agung yang pernah menginap di kamar nomor 13 ini. Tetap di sini dan jangan mengganggu tamu-tamu yang lain, ya.." Hal ini membuat suasana di dalam penginapan semakin mencekam dan menambah ketakutan bagi orang yang berada di sana. Rama juga berusaha mengusir kekuatan jahat yang ada di penginapan itu dengan menggunakan keahlian spiritual yang dimilikinya. Rama juga merupakan seorang penggiat spiritual yang terlatih dan memiliki pengetahuan tentang cara-cara untuk mengusir kekuatan jahat. Pertama-tama, Rama melakukan meditasi dan memusatkan pikirannya untuk memperkuat energi spiritualnya. Kemudian, Rama membaca mantra-mantra dan melakukan beberapa ritual yang dirancang khusus untuk mengusir kekuatan jahat. Kemudian Rama keluar dari penginapan untuk mulai mencari tamu yang bernama Agung seperti yang diceritakan oleh Hantu Sari. Sari sempat menceritakan bahwa dulunya dia datang ke penginapan itu bersama pacarnya untuk berlibur.  Sari dan pacarnya, yang bernama Agung, sebenarnya sudah saling mengenal sejak lama. Mereka berdua bertemu di sebuah pesta dan langsung merasa terhubung satu sama lain. Sari yang sangat menawan dan cerdas membuat Agung jatuh cinta padanya, dan sebaliknya Sari juga merasa nyaman dengan Agung yang pandai berbicara dan penuh perhatian. Setelah berpacaran selama beberapa bulan, Agung mengajak Sari untuk berlibur di penginapan tua Kampung Hantu. Mereka berdua sangat senang dengan penginapan tersebut karena lingkungannya yang tenang dan tenang. Mereka menghabiskan waktu berdua, berjalan-jalan dan menikmati suasana romantis di sekitar penginapan.

Namun, pada malam terakhir mereka di sana, sesuatu yang mengerikan terjadi. Agung tiba-tiba berubah menjadi sosok yang ganas dan mulai menyerang Sari dengan penuh nafsu. Sari mencoba melawan dan berteriak meminta tolong, namun Agung terus menerus melakukan kekerasan pada Sari hingga akhirnya Sari tewas di kamar nomor 13.

Setelah kejadian tersebut, Agung segera meninggalkan penginapan dan tidak pernah ditemukan oleh pihak berwenang. Sari kemudian berubah menjadi hantu dan tersesat di penginapan selama bertahun-tahun, mencari keadilan dan kesempatan untuk membalas dendam atas kematian tragisnya.

Setelah Rama berhasil mengusir kekuatan jahat di penginapan tua Kampung Hantu, ia memutuskan untuk mencari tahu siapa pelaku di balik kematian Sari. Rama memulai penyelidikan dengan berbicara kepada para pengunjung penginapan, namun ia tidak mendapatkan petunjuk yang pasti.

Suatu hari, Rama teringat dengan percakapan yang pernah ia dengar dari salah satu tamu penginapan yang mengatakan bahwa Agung merupakan pacar Sari dan sering menginap di kamar nomor 13. Rama kemudian memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang Agung dan melakukan penyelidikan sendiri.

Rama kemudian melakukan survei di sekitar penginapan dan menanyakan pada penduduk sekitar mengenai keberadaan Agung. Ia akhirnya mengetahui bahwa Agung masih tinggal di kampung sebelah dan bekerja sebagai petani.

Rama kemudian memutuskan untuk mengunjungi Agung di rumahnya. Setelah berbincang-bincang dengan Agung, Rama mulai mencurigai Agung sebagai pelaku pembunuhan Sari karena adanya kejanggalan dalam cerita yang Agung ceritakan.

Rama kemudian meminta Agung untuk pergi ke polisi dan menceritakan semuanya. Setelah diinterogasi oleh polisi, Agung akhirnya mengakui bahwa ia lah pelaku pembunuhan Sari. Agung dijatuhi hukuman penjara karena perbuatannya.

Itulah bagaimana Rama berhasil menemukan Agung sebagai pelaku pembunuhan Sari 34 tahun yang lalu setelah melakukan penyelidikan yang intensif dan mengumpulkan petunjuk-petunjuk yang diperoleh dari para saksi dan warga sekitar.

Setelah Rama berhasil mengusir kekuatan jahat dari penginapan dan membantu membongkar kasus kematian Sari, hantu Sari tidak lagi muncul dan mengganggu para pengunjung penginapan.

Pada malam terakhir Rama menginap di penginapan, tiba-tiba hantu Sari muncul di depannya. Namun, kali ini Sari tidak lagi terlihat sedih dan mengerikan seperti sebelumnya. Sari justru tersenyum dan memberikan ucapan terima kasih pada Rama atas bantuan dan keberaniannya dalam mengatasi kekuatan jahat di penginapan.

Sari juga mengucapkan permintaan maaf atas kejadian yang menimpanya, dan berterima kasih karena Rama berhasil membawa pelakunya ke pengadilan. Rama pun merasa lega karena ia telah berhasil membantu mengungkap kasus pembunuhan Sari dan mengembalikan ketenangan di penginapan.

Meskipun begitu, setiap orang masih memiliki keyakinannya masing-masing terkait hal-hal yang bersifat supranatural dan dapat menimbulkan rasa takut dan ketidaknyamanan. Sehingga, meskipun kekuatan jahat sudah diusir, beberapa orang masih merasa bahwa penginapan itu masih terasa berhantu dan mereka tidak merasa nyaman untuk menginap di sana.

Rumah "Gasthuizen"

Walaupun sudah mengalami kejadian aneh di kamar nomor 13 penginapan yang dihuninya, Rama masih penasaran untuk mengunjungi salah satu dari bangunan tua yang terdapat plang bertuliskan "Gasthuizen" tersebut. Dia  masih merasa terpanggil untuk mengeksplorasi tempat tersebut dan mencari tahu mengapa penduduk setempat begitu enggan membicarakannya.

Saat dia mendekati lagi bangunan tersebut di malam Jumat ini, dia merasakan udara menjadi dingin dan atmosfir menjadi gelap. Rama merasa ada yang menatapnya dan terdengar suara-suara aneh di sekitarnya. Dia semakin yakin bahwa ada sesuatu yang aneh dengan bangunan tua tersebut.

Akhirnya, Rama tiba di depan bangunan tua tersebut. Bangunan yang terlihat lapuk dan terabaikan, dan Rama merasakan adanya kehadiran yang aneh dan mengerikan. Dia memutuskan untuk memasuki bangunan tersebut dan mencari tahu apa yang ada di dalamnya.

Namun, begitu dia masuk ke dalam bangunan itu, dia langsung merasa sesuatu yang tidak beres. Dia merasakan adanya energi gelap dan mengerikan yang membuatnya merinding. Semua rambut di tubuhnya berdiri tegak dan dia merasa seolah-olah ada yang mengintipnya dari setiap sudut ruangan.

Tiba-tiba, Rama mendengar suara langkah kaki dari lantai atas bangunan itu. Dia merasa ketakutan dan ingin segera keluar dari bangunan itu, tetapi dia merasa bahwa dia harus melanjutkan pencariannya dan mengetahui apa yang ada di atas.

Saat dia menginjakkan kaki di lantai atas bangunan tua itu, dia merasa seperti sedang masuk ke dalam dunia lain. Semua terasa begitu gelap dan sunyi. Namun, Rama terus berjalan, membuka mata dan hatinya untuk mencari petunjuk.

Dia melihat sekeliling, mencoba mencari jejak-jejak yang bisa membawanya ke arah yang benar. Tapi di dalam bangunan tua yang gelap itu, dia tidak bisa melihat apa-apa. Rama mulai merasa khawatir, pikirannya melayang-layang tentang kemungkinan terjadi sesuatu di sana.

Dia mendengar suara langkah kaki di balik pintu kayu yang retak-retak. Suara itu terdengar jelas dan pasti, tapi hanya untuk sejenak. Ketika Rama mencoba membuka pintu itu, dia tidak bisa melakukannya. Pintu itu terkunci rapat, seolah-olah seseorang yang berada di baliknya ingin menjaganya agar tetap tertutup.

Rama mulai merasa ketakutan. Dia merasa terjebak di dalam ruangan itu, terjebak dengan suara-suara aneh dan aura misterius yang menyelimutinya. Dia mencoba untuk tenang, mencoba memusatkan pikirannya, dan mencari cara untuk keluar dari situ.

Tapi semakin dia berusaha, semakin ia merasa terperangkap. Rama merasa sepertinya ada sesuatu yang tidak ingin dia pergi dari sana. Dia merasa seperti sedang diawasi oleh sesuatu yang tidak bisa dilihat.

Rama merasakan tangan dingin yang memegang lengannya dari belakang. Dia berteriak ketakutan, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman yang menahannya. Namun, tangan itu semakin kuat memegangnya, membuat Rama merasa takut dan terjebak di dalam ruangan itu.

Dalam kegelapan yang gelap, Rama merasa seperti sedang terjebak di dalam mimpi buruk. Dia mencoba untuk bangkit, mencoba untuk melawan, tapi semuanya terasa sia-sia. Dia merasa seperti sedang terikat oleh kekuatan yang lebih besar darinya, kekuatan yang tidak bisa dijelaskan oleh pikirannya.

Ia segera berbalik, dan kaget melihat seorang wanita berdiri di hadapannya.

Wanita itu memiliki rambut hitam panjang dan mata yang tajam. Ia mengenakan baju putih yang tampaknya sudah sangat kumal dan usang. Rama bisa merasakan aura menyeramkan dari wanita itu, dan ia merasa ngeri.

"Apa yang kamu cari di sini?Bukankah kamu orang yang sama terakhir ke sini? " tanya wanita itu dengan suara serak.

Rama yang masih terkejut dan takut, hanya bisa diam mematung di tempat. Namun, setelah beberapa saat, ia berusaha untuk mengambil nafas dan menjawab, "Saya masih penasaran apa yang terjadi di sini."

Wanita itu tersenyum sinis. "Kamu pasti tidak tahu, ya? Tidak tahu bahwa tempat ini sudah dihuni oleh kami para arwah yang tersiksa?"

Rama semakin ketakutan, namun ia tetap ingin tahu. "Siapa kalian?Kalian tersiksa karena apa? "

"Kami adalah korban-korban dari kekejaman manusia. Kami terjebak di dunia ini, tak bisa pergi ke dunia lain. Kami hanya bisa menunggu di sini, menunggu waktu untuk bisa meraih keadilan yang pantas kami terima."

Setelah mendengar penjelasan wanita itu, Rama merasa simpati pada para arwah yang tersiksa tersebut. Ia merasa bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk membantu mereka, meskipun ia tidak tahu bagaimana caranya.

Rama terus melanjutkan langkahnya di dalam bangunan tua itu, masih ditemani oleh wanita itu yang mengikuti setiap gerakannya. Ia merasakan aura yang semakin kuat dan menyeramkan, membuatnya merinding setiap kali menginjak lantai bangunan tersebut.

Tiba-tiba, Rama melihat sebuah pintu yang terbuka di hadapannya. Ia merasa ada sesuatu yang menarik perhatiannya dari dalam pintu itu, dan ia pun masuk ke dalamnya.

Di dalam ruangan itu, Rama melihat seorang lelaki sedang duduk di tengah-tengah ruangan. Lelaki itu memandang Rama dengan tatapan yang tajam, dan Rama bisa merasakan kekuatan magis yang kuat dari lelaki tersebut.

"Kamu datang lagi, apa yang kamu cari di sini?" tanya lelaki itu dengan suara serak.

"Rupanya kamu penasaran ingin berkunjung ke sini," kata hantu lelaki dengan suara serak.

Rama tidak tahu harus berkata apa, ia hanya bisa terdiam menatap hantu itu dengan penuh ketakutan.

"Apa tujuanmu di sini?" tanya hantu lelaki dengan tajam.

"Saya datang untuk mengunjungi rumah tua ini, hanya penasaran saja" jawab Rama dengan gemetar.

Hantu lelaki itu mengangguk. "Sudah kuduga. Kalian manusia selalu datang dengan tujuan yang sama, mencari sensasi dan pengalaman baru."

Rama ingin bertanya lebih lanjut, tetapi ia merasa sulit untuk berbicara. Ia merasa bahwa hantu lelaki itu memiliki kekuatan yang sangat kuat, membuatnya sulit untuk bergerak atau berbicara.

"Kamu bisa pergi sekarang, kalau kamu takut" kata hantu lelaki dengan nada mengancam. "Tapi ingat, jangan pernah penasaran lagi. Kamu tidak tahu apa yang bisa terjadi jika kau masih nekat kembali ke sini."

Walaupun masih gemetaran, tapi Rama masih memberanikan nyalinya untuk menelusuri lebih jauh tentang hantu lelaki itu, " Coba ceritakan sebenarnya siapa kamu dan apakah ini rumah kamu? "

" Hahahaha, ternyata kamu punya nyali.. Baiklah akan aku ceritakan siapa aku... " Ujar hantu tersebut sambil memulai ceritanya, "Dulu aku dipanggil Dodi, seorang petani miskin yang ingin meningkatkan taraf hidupnya dengan cara yang cepat dan mudah. Aku pernah mendengar kabar tentang pesugihan dengan siluman ular dari seorang dukun yang bernama Ki Sabrang.  Aku pun akhirnya temui Ki Sabrang.."

Dodi: "Selamat malam, Ki. Saya Dodi, saya ingin minta bantuan ki Sabrang untuk pesugihan."

Ki Sabrang: "Silahkan duduk, Nak. Sudah berapa lama kamu ingin melakukan pesugihan?"

Dodi: "Sudah hampir setahun, Ki. Tapi saya takut, saya masih ragu-ragu."

Ki Sabrang: "Kalau begitu, kamu harus mempersiapkan diri dengan baik. Kamu harus bisa memenuhi syarat dan tidak boleh ada niat buruk dalam hatimu. Apa saja yang kamu siapkan untuk pesugihan?"

Dodi: "Saya sudah menyiapkan uang sebesar 20 juta rupiah, Ki. Dan saya juga sudah membaca mantra yang disarankan teman saya."

Ki Sabrang: "Baik, kalau begitu kamu sudah memenuhi syarat awal. Namun, ingatlah bahwa pesugihan tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang merugikan orang lain. Apakah kamu siap untuk itu?"

Dodi: "Ya, Ki. Saya siap mematuhi segala aturan dan tidak akan merugikan orang lain."

Ki Sabrang: "Baik, sekarang saya akan memberikanmu petunjuk untuk melakukan pesugihan. Kamu harus pergi ke sebuah gua di gunung dan membawa sesajen yang telah disiapkan. Kemudian, kamu harus membaca mantra dan menunggu hingga siluman ular muncul. Setelah itu, kamu akan diberikan sebuah tawaran. Ingatlah, jangan pernah menolak tawaran itu."

Dodi: "Baik, Ki. Terima kasih atas petunjuknya. Saya akan segera melakukannya."

"Aku akhirnya memenuhi petunjuk Ki Sabrang ke gua di Gunung dengan membawa sesajen seperti yang diinformasikan. Aku baca mantra-mantra hingga akhirnya siluman ular muncul.. "

"Apa maumu manusia?" tanya siluman ular kepada Dodi

Dodi:"Aku ingin kaya, dan kata Ki Sabrang engkau bisa membantuku.. "

Siluman ular:" Kau yakin mau memenuhi syarat nya manusia? "

Dodi:" Iya, sebutkan syarat-nya... "

Siluman ular:"

Siluman ular:" Coba kamu minum ramuan yang terbuat dari air kelapa hijau dan darah ular yang telah dimasak dengan bumbu-bumbu ini. Setelah itu, lakukan puasa dan semedi setiap malam bulan purnama. Dan ada satu syarat yang harus terpenuhi. Kau harus memberikan satu tumbal manusia sembari melakukan melakukan ritual di malam bulan purnama. "

Dodi: "Tumbal manusia?! Bagaimana mungkin aku bisa melakukan hal itu?"

Siluman Ular: "Itulah syaratnya. Kau sudah tahu konsekuensi yang akan kau terima bila gagal melakukan pesugihan. Jangan bermain-main dengan kekuatan yang kau panggil."

Dodi: "Tapi, aku tidak bisa membunuh orang lain."

Siluman ular: "Jangan takut. Kami akan membantu. Ambil saja seseorang yang sudah kau kenal, yang sudah seharusnya dia menjadi tumbalmu."

Dodi: "Siapa? Aku tidak mengerti."

Siluman Ular: "Kau akan tahu siapa saja. Orang-orang yang memperdaya dan mengkhianatimu. Orang-irang yang membawa malapetaka dalam hidupmu. Orang-orang itu harus kau persembahkan pada kami."

Dodi: "Ah, mengerti. Tapi bagaimana caranya?"

Siluman ular: "Kami akan memberimu kekuatan untuk mempengaruhi pikiran dan perbuatan orang tersebut. Lakukan apa yang kami perintahkan dan jangan gagal, atau akibatnya akan sangat buruk untuk nyawamu."

"Ritual pertama dan kedua setiap malam bulan purnama sudah berhasil aku lakukan," lanjut cerita hantu Dodi, " hingga akhirnya terkumpullah kekayaanku hingga bisa membangun rumah megah Gasthuizen ini, "

"Tapi saat mempersiapkan ritual untuk tumbal ketiga, aku gagal mempengaruhi orang tersebut karena orang itu ternyata kuat spritualnya. Dia rajin sholat sehingga susah dipengaruhi pikirannya untuk dijadikan tumbal yang ketiga. Akibatnya nyawaku dan istriku yang menjadi tumbal terakhirnya akibat kegagalanku memberi tumbal manusia ke siluman ular," Hantu Dodi melanjutkan, "Jiwaku dan jiwa istriku menjadi budak siluman ular di istananya pada setiap malam bulan purnama. Namun kami sering lari dari istana siluman ke rumah Gasthuizen ini supaya tidak dicari oleh Siluman Ular. "

Mendengar cerita hantu Dodi tersebut, Rama akhirnya mengetahui siapa sosok hantu wanita dan lelaki di rumah Gasthuizen ini. Rama memang sempat mendengar, bahwa

Dalam kepercayaan pesugihan, kegagalan untuk menyediakan tumbal dapat berakibat fatal bagi orang yang meminta pesugihan tersebut. Beberapa akibat yang mungkin terjadi antara lain:

Kehilangan harta dan kekayaan: Pesugihan yang gagal dapat membuat pelakunya kehilangan harta dan kekayaan yang dimilikinya.

Kesulitan finansial: Pelaku pesugihan yang gagal dapat mengalami kesulitan finansial yang serius, bahkan hingga berujung pada kebangkrutan.

3. Kehilangan nyawa: Pesugihan yang gagal juga bisa berakibat fatal bagi pelakunya. Dalam beberapa kasus, orang yang gagal melakukan pesugihan bisa meninggal dunia secara misterius dan nyawanya bisa menjadi budak siluman ular.

4. Gangguan gaib: Selain itu, pelaku pesugihan yang gagal juga bisa mengalami gangguan gaib seperti gangguan jin, sering mendengar suara-suara aneh, hingga melihat hal-hal yang tidak wajar.

Itulah kenapa, banyak yang bilang sebaiknya menghindari praktek pesugihan dan sejenisnya yang berbau mistik, karena selain merugikan diri sendiri juga melanggar ajaran agama dan hukum yang berlaku.

Rama akhirnya tidak tahu harus bagaimana untuk membantu hantu Dodi dan istrinya itu. Rama kemudian melakukan meditasi dan memusatkan pikirannya untuk memperkuat energi spiritualnya supaya membersihkan aura mistis di rumah tersebut. Kemudian, Rama membaca mantra-mantra suci dan melakukan beberapa ritual yang dirancang khusus untuk mengusir kekuatan jahat di rumah itu dan akhirnya Rama mencoba keluar dari Rumah Gasthuizen itu dengan sisa keberanian yang ada. Itulah akhirnya rumah megah Gasthuizen tersebut tetap menjadi rumah misteri di Kampung Hantu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!