Waktu sudah menunjukkan pukul 04:45 WIB, adzan subuh sudah berkumandang, Emir bergegas mengambil wudhu dan melaksanakan shalat subuh, tapi sebelum itu Emir tak lupa membangunkan adik-adiknya dan melaksanakan salat subuh berjamaah.
"Kriiiinggg" Alarm berbunyi
"Wahhhhggg" Emir sambil menguap dan melihat jam di ponselnya
"Sudah pagi nih, saatnya aku membangunkan Chika dan Pinkan" ujar Emir sembari ia beranjak pergi dari kasurnya
Setelah itu Emir bergegas menuju ke kamar adik-adiknya, dan mengetuk pintu kamar adik- adiknya, mereka biasa dipanggil dengan sebutan Chika dan Pinkan.
"Chikaaa, Pinkaaannn, ayo bangun waktunya shalat subuh" ujar Emir sambil mengetuk pintu kamar adiknya
"Iya, Kak" jawab Chika kepada Emir
"Dek, ayo bangun waktunya salat subuh" kata Chika sambil membangunkan Pinkan
"Ahhhh, Kakak aku masih ngantuk nih" jawab Pinkan sambil membelakangi Chika, lalu Pinkan menarik selimutnya ke atas
Tiba-tiba setelah itu, Chika menarik selimut Pinkan, sambil menyuruh Pinkan ambil wudhu untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah.
"Yah malah tidur lagi, Pinkan ayo bangun, waktunya shalat subuh dek" ujar Chika dengan lembut menyapa adiknya
"Iya, Kak" jawab Pinkan sambil menguap
"Chika, Pinkan, Ayo buruan" ujar Emir sambil mengajak adik-adiknya
"Ayo, Pinkan, Kak Emir udah nungguin kita di luar" ujar Chika sambil mendesak adiknya
Setelah selesai mengambil wudhu, sholat subuh pun dimulai, kemudian beberapa menit setelah selesai shalat subuh, lanjut dengan berdoa yang dipimpin oleh Emir.
"Ya Allah Engkaulah yang maha pengasih dan lagi maha penyayang, ampunilah dosa-dosa kedua orang tua kami yang telah mendahului kami, lapangkanlah kubur kedua orang tua kami, terimalah amal ibadah kedua orang tua kami selama di dunia, jauhkanlah kedua orang tua kami dari azab kubur, dan tempatkanlah mereka di syurgamu ya Allah" ujar Emir sambil meneteskan air mata, lalu menadahkan kedua tangan mereka serta menundukkan kepala kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
"Ya Allah lindungilah di setiap langkah kami dunia dan akhirat di jalanmu ya Allah" sambung Chika di dalam berdoa
"Tuntunlah kami di jalanmu dan menuju ke Syurgamu ya Allah" sambung Pingkan di dalam berdoa
"Amin ya robbal alamin" Emir dan adik-adik serentak mengaminkan doa
Setelah selesai menunaikan shalat subuh, Emir dan adik-adiknya bersih-bersih diri, lalu setelah itu mereka menyiapkan nasi goreng dan teh hangat untuk sarapan pagi.
"Adik-adik, sarapan dulu yuk" sahut Emir kepada adik-adiknya dengan mengajak sarapan, sembari ia sedang duduk di meja makan
"Iya, Kak" jawab Chika dan Pinkan
"Buruan ya, ingat jangan sampai telat loh" ujar Emir kepada adik-adiknya
"Siap kakakku yang cantik" jawab Pinkan sambil merayu Emir
"Adik kakak yang satu ini pinter banget ngegombalinnya ya" jawab Emir sambil merayu adik bungsunya
Kemudian Emir bersiap-siap untuk pergi ke kampus, sepanjang Emir menempuh pendidikan di Universitas Jakarta dengan Jurusan S1 Bisnis, sekarang ini Emir sudah melangkah duduk di semester 2, Chika dan Pinkan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, pada saat sekarang ini Chika duduk di bangku kelas 2 SMA dan Pinkan baru duduk di bangku kelas 1 SMA, memang jarak umur Emir dan adik-adiknya tidak begitu jauh.
"Adik-adik Apa kalian sudah siap ?" tanya Emir kepada Chika dan Pinkan
"Sudah Kak" jawab Chika dan Pinkan
"Nah sekarang kan awal kalian masuk sekolah ya, setelah libur 2 minggu terima rapor kemarin, tetap semangat ya, ingat jangan bolos dan jangan malas dalam belajar, tetap semangat ya adik-adik" ujar Emir dengan penuh kasih sayang kepada adik-adiknya
"Siap Kakak" jawab Chika
"Kita pamit dulu ya Kak" jawab Pinkan
Chika dan Pinkan sambil mencium tangan Emir.
"Oke adik-adik hati-hati di jalan ya" ujar Emir sambil tersenyum kepada adik-adiknya
Sambil menunggu angkot, Emir merenung dan berdoa.
"Ya Allah, berikanlah hamba petunjukmu untuk bisa mengais rezeki darimu, engkaulah maha kaya, setelah ayah dan ibu tiada, sekarang hamba lah yang akan menjadi tulang punggung keluarga, hamba mohon kepadamu ya Allah, berikanlah petunjuk darimu supaya hamba bisa menafkahi adik-adik hamba, tolong ya Allah, Engkaulah yang maha besar, engkaulah pemilik langit dan bumi, serta seluruh jagat raya ini ya Allah, kabulkanlah ya Allah amin" kata Emir sambil berdoa di dalam hati sambil berdiri menunggu angkot
Setelah beberapa menit kemudian angkot datang, lalu Emir menaiki angkot tersebut, sembari angkot itu berjalan, Emir membuka ponsel dan mencari lowongan pekerjaan, atau ide usaha kecil-kecilan, tak lama beberapa menit kemudian, Emir menandai peluang bisnis baru di ponselnya yang diiklankan oleh Upline Kecantikan MLM yang bernama Rina.
15 menit kemudian, Emir telah sampai di kampus, sembari menuju ke dalam ruang kuliah, Emir bertemu dengan Fani, Siska, Qhira dan Eli, mereka berempat ini selalu bertindak usil dan dan jahat kepada Emir.
"Hai Emir" kata Siska sambil memplototi Emir
"Hai juga" jawab Emir dengan santai
"Masih punya nyali juga Lo kuliah di sini !!!" ujar Fani dengan kasar kepada Emir
"Terus kenapa masalah buat Lo!!!" jawab Emir dengan tegas
"Pake nanya lagi Lo !!! seharusnya Lo ngaca dong kuliah di sini kan mahal, emang Lo punya duit, nggak kan, dasar miskin aja sombong Lo !!!" ujar Qhira dengan kasar
"Eh, tutup mulut Lo, gue punya uang atau enggak itu bukan urusan Lo !!! gue miskin atau kaya itu juga bukan urusan Lo !!! yang jelas gue nggak minta sama Lo !!!" jawab Emir dengan tegas, dan sambil menantang Qhira
"Wuissshhh, jangan marah gitu donk" sambung Eli menjawab perkataan Emir
"Gue kasihan aja sama Lo mir, nyokap bokap Lo udah gak ada, trus Lo sama adik-adik Lo Siapa yang kasih makan ya, atau jangan-jangan Lo jual diri !!!" ujar Eli dengan kasar lalu memfitnah Emir
"Hahaha, gue bukan seburuk yang Lo Pikir Li, justru yang Lo omongin itu diri Lo sendiri, Lo ngaca dong Li, kemarin aja dua hari yang lalu gue ngeliat lo sama om-om bermesraan di depan bioskop, Nah itu baru namanya jual diri Li !!!" jawab Emir dengan tegas dan secara tersenyum sambil menjawab perkataan Eli
"Dan satu hal lagi yang harus Lo ingat, tidak semua orang susah itu jual diri kayak Lo !!!Paham !!!" jawab Emir dengan tegas sambil memplototi Eli
Tiba-tiba Eli Mengayunkan tangan dan akan menampar Emir.
"Kurang ajar Lo Mir" bentak Eli sambil Mengayunkan tangan
Tiba-tiba Emir menangkis tangan Eli lalu berbicara dengan tegas kepada Eli
"Gue nggak akan biarin lo nyakitin gue Li !!!" jawab Emir dengan tegas sambil menangkis tangan Eli
"Gue ingetin sama kalian berempat, jangan ganggu gue, dan gue nggak ada urusan sama kalian berempat, minggir !!! gue siap-siap mau kuliah !!!" jawab Emir dengan tegas, lalu Emir sambil menunjuk Eli dengan teman-temanya
Setelah beberapa menit Emir usai bertengkar dengan Fani dan teman-temannya, Emir menuju masuk ke ruang kuliah dan duduk di atas kursi yang sudah disediakan, sembari sambil duduk menunggu dosen, Emir membuka kembali ponsel dan mengklik bisnis yang sudah ia tandai di atas angkot tadi pagi.
"Wah kayaknya menarik nih" ujar Emir di dalam hati, sambil membuka ponselnya
Tiba-tiba sahabat terdekat Emir menghampiri Emir, Iya bernama Najwa dan ia juga satu jurusan kuliah bersama Emir.
"Hai, Mir, Lo liat apaan tuh ? sibuk banget kayaknya" tanya Najwa kepada Emir dengan serius
"Hai, Naj, nih gue lagi ngeliat bisnis kecantikan MLM nih, Kayaknya gue lihat produknya bagus-bagus, dan harganya juga terjangkau loh" kata Emir kepada Najwa
"Wah, Kayaknya bestie gue ini ingin memulai bisnis baru ya" kata Najwa kepada Emir
"Rencananya gitu sih Naj, mana tahu rezeki gue ada di sini, gue tahu sih untuk menjalankan sebuah bisnis tidak segampang yang kita pikirkan, semua itu butuh tenaga, pikiran jernih, dan terutama fisik yang sehat" ujar Emir kepada Najwa dengan semangat
"Apapun yang Lo lakuin gue pasti support Lo Mir, dan jika itu yang terbaik buat Lo, why not bestie" support Najwa kepada Emir
"Makasih, Naj, Lo selalu ada buat gue" ujar Emir kepada Najwa dengan terharu
"Sama-sama Besti, santai aja kali" ujar Najwa kepada Emir dengan santai
Tiba-tiba Fani mulai mencari keributan
"Wow, ternyata di sini ada yang lagi nyemangatin bestinya ya, duh jadi terharu nih gue" ujar Fani sambil mencemooh Najwa dan Emir
"Mir, gue doain semoga bisnis Lo Gatot, gagal total, hahaha, seharusnya lo ngaca, udah miskin berkhayal ngejalanin bisnis lagi, udah deh Mir Lo jangan halu" ujar Fani dengan kasar menantang Emir dan Najwa
"Eh, Fan lo kenapa ? nyambar nggak jelas aja omongan Lo !!!" ujar Najwa dengan tegas kepada Fani
"Udah, besti, nggak usah didengerin, cuek aja kali" ujar Emir kepada Najwa
"Nggak bisa dibiarin Mir" kata Najwa kepada Emir
"Apa Lo !!!" kata Fani kepada Najwa, dengan kasar dan matanya melotot
"Mulut Lo kayak sampah !!!" jawab Najwa kepada Fani dengan tegas dan lantang
"Lo bilang apa barusan !!!" kata Fani kepada Najwa, sambil menatap Najwa dengan tajam
"Mulut Lo kayak sampah, emang kenapa !!!" jawab Najwa kepada Fani, ambil menatap Fani dengan tajam
"Kurang ajar lo Naj !!!" kata Fani kepada Najwa dengan kasar
"Gue kasihan aja sama mulut Lo Fan, nggak berharga sama sekali, sampah aja masih dihargain sama orang !!!" jawab Najwa kepada Fani dengan tegas
"Lo tau nggak, dengan kalimat buanglah sampah pada tempatnya, Lo bayangin aja sampah aja Ada tempatnya, dan Lo gak pernah ada tempatnya di hati semua orang" jawab Najwa kepada Fani dengan tegas
"Jangankan di hati semua orang, di hati cowok Lo aja, Lo udah dibuang ke mana-mana !!! sadis banget nasib Lo, sampai-sampai Lo diputusin dan dibuang begitu aja sama cowok Lo !!!" jawab Najwa dengan membalas Fani
"Diam Lo !!! tau apa Lo tentang masalah gue dengan cowok gue !!! teriak Fani sambil mendorong Najwa
"Jangan sampe ya Naj, gue hancurin Lo sampe Lo nyesal karena udah kurang ajar sama gue !!!" teriak Fani dengan kasar, sambil menunjuk kearah Najwa
"Cukup Fan !!! Lo udah keterlaluan Fan !!! Lo yang mulai duluan, dan Lo beserta bestie Lo berempat ini selalu cari gara-gara sama semua orang" teriak Emir dengan tegas kepada Fani dan teman-temannya
"Apa kalian nggak capek apa berantem melulu sama semua orang, termasuk gue dan Najwa !!!" ucap Emir dengan tegas kepada Fani dan teman-temannya
"Dan Lo ingat satu hal ya Fan, jangan sampai Lo ditegur lagi sama dosen dan discord, lalu masuk kartu hitam dan hasil ujian Lo jadi sasaran kayak Semester kemarin, apa Lo lupa dengan kasus Lo yang suka berantem sama semua orang !!!" ucap Emir dengan tegas kepada Fani
"Dan satu lagi, saksi banyak loh di sini Fan, Lo jangan macam-macam !!! paham !!!" jawab Emir dengan tegas kepada Fani
"Ayo, besti, kita duduk lagi" ucap Emir kepada Najwa
"Ayo Mir" jawab Najwa kepada Emir
"Awas Lo Mir !!!" teriak Fani kepada Emir sambil menunjuk tangannya kepada Emir
"Gue nggak takut sama Lo Fan !!! jawab Emir kepada Fani dengan tegas
Setelah usai bertengkar beberapa menit kemudian, Emir dan Najwa kembali lagi duduk di kursi yang sudah disediakan, sambil mereka berdua menenangkan diri, tiba-tiba dosen masuk ke dalam ruang perkuliahan.
"Selamat pagi" sahut Bu Lia menyapa mahasiswa
"Pagi, Bu" jawab mahasiswa dengan penuh semangat
"Baiklah, Ananda sekalian pada pagi hari ini Saya ingin menjelaskan tentang konsep bisnis" ucap Bu Lia dengan semangat
Setelah 45 menit kemudian, Bu Lia menjelaskan tentang konsep bisnis tiba-tiba timbul pertanyaan di benak Emir.
"Baiklah, Ananda sekalian, Apakah ada pertanyaan" tanya Bu Lia kepada mahasiswa
Tiba-tiba Emir Melambaikan tangan until memberikan sebuah pertanyaan kepada Bu Lia
"Saya, Bu" sahut Emir
"Iya, Emir silakan" jawab Bu Lia
"Terimakasih, Bu" sahut Emir
"Bagaimana caranya Bu, supaya kita sukses di dalam berbisnis, dan kira-kira konsepnya seperti apa ya Bu, supaya kita siap di dalam menjalani bisnis?" tanya Emir kepada Bu Lia dengan serius
"Baiklah ada 3 cara atau trik jitu supaya kita sukses dalam berbisnis, yaitu diantaranya :
"Pertama, membangun konsistensi penjualan produk atau jasa melalui promosi digital, seperti melalui media sosial, atau marketplace" jawab Bu Lia dengan jelas
"Kedua, meningkatkan interaksi dan menjaga hubungan baik dengan konsumen, melalui evaluasi dan pengembangan produk yang dapat dilakukan dengan mudah, dan gratis melalui platform survei daring. Hal ini dapat menjadi solusi untuk menciptakan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan target konsumen" jawab Bu Lia dengan jelas
"Ketiga, membuat laman resmi usaha sendiri. Hal ini seharusnya dilakukan sejak awal agar nama domain usaha tidak digunakan. Laman resmi usaha menjadi representasi digital yang memberikan kesan terpercaya bagi sebuah brand UMKM" jawab Bu Lia dengan jelas
"Dan konsep yang seharusnya kita pakai diantaranya juga ada 3 macam yaitu :
"Pertama, Konsistensi dalam menargetkan produk yang kita jual, misalnya : anda seorang reseller lepas menargetkan 50 macam produk harus terjual hari ini" jawab Bu Lia dengan jelas
"Kedua, Pelajari tentang pemasaran produk, Kira-kira didaerah yang kita tuju laris manis gak produk yang kita jual atau tidak, dan intinya pada pemasaran produk ini adalah promosi, dan jangan pernah bosan untuk promosi" jawab Bu Lia dengan jelas
"Ketiga, bangun jaringan atau refferal, karena referral merupakan cabang dari berbisnis tetapi akar dari bisnis adalah anda sendiri, tergantung bagaimana cara anda membina refferal dan bisa mengembangkanya menjadi sebuah bisnis besar" jawab Bu Lia dengan jelas
"Bagaimana Emir, sampai disini Paham ?" tanya Bu Lia kepada Emir
"Saya mengerti sampai di sini Bu, terima kasih atas jawabannya Bu" jawab Emir kepada Bu Lia
"Sama-sama Emir" ucap Bu Lia kepada Emir
Setelah 2 jam materi perkuliahan sudah selesai dijelaskan oleh Bu Lia, kemudian Bu Lia menutup materi perkuliahan.
"Baiklah ananda sekalian apakah ada pertanyaan lagi" tanya Bu Lia kepada Mahasiswa
Mahasiswa hening dalam sejenak lalu kemudian setelah itu perkuliahan ditutup oleh Bu Lia.
"Jika tidak ada pertanyaan, maka materi perkuliahan kita pada hari ini sudah selesai" ujar Bu Lia kepada Mahasiswa
Setelah beberapa jam perkuliahan selesai, waktunya Emir pulang bersama dengan Najwa, dan mereka sambil berbincang-bincang tentang bisnis kecantikan MLM.
"Oh ya, Naj, kira-kira menurut Lo gimana ya Naj, kalau gue jalanin bisnis kecantikan MLM yang udah gue ceritain ke Lo tadi ?" tanya Emir kepada Najwa
"Kalau menurut gue, Lo coba aja dulu Mir, seperti yang udah Lo bilang tadi, mana tahu Rezki Lo ada di sini" jawab Najwa Kepada Emir
"Dan Lo ingatkan apa kata Bu Lia tadi konsisten, pemasaran, referral dan Lo juga harus ingat jangan lupa berdoa dan juga berusaha, minta izin dulu sama Allah" kata Najwa kepada Emir dengan penuh semangat
"Lo benar Naj" ucap Emir kepada Najwa
"Jujur Naj, gue lagi pusing sekarang dan bingung banget" ujar Emir kepada Najwa secara mengeluh
"Bingung kenapa Lo Mir ?" tanya Najwa kepada Emir dengan serius
"Entahlah, Naj" ucap Emir kepada Najwa
"Sebulan yang lalu ayah dan ibu kecelakaan, mereka berdua sudah meninggalkan gue dan adik-adik, sekarang gue yang akan jadi tulang punggung untuk menafkahi adik-adik gue" ujar Najwa dengan penuh haru
"Dan gue sadar, bisnis ini nggak bisa langsung jadi, dan butuh proses yang lama, tapi di balik gue ingin menjalankan bisnis ini, gue juga ingin ada kerja tambahan yang lainnya" ucap Emir dengan penuh haru kepada Najwa
"Gue ngerti apa yang Lo rasain Mir" jawab Najwa kepada Emir dengan penuh haru
"Ntar deh, gue juga mikir, dan gue juga berusaha cari tahu pekerjaan apa sih yang pantas buat Lo" ucap Najwa kepada Emir ingin membantu Emir
"Lo nggak usah repot-repot sampai segitunya juga besti, gue cuma hanya ingin Lo denger aja curhat dari gue, itu udah lebih dari cukup kok" jawab Emir kepada Najwa
"Ya wajarlah, Mir, Lo kan sahabat gue, pokoknya selagi gue bisa bantuin Lo, gue pasti bantuin Lo, dan insya Allah gue akan selalu ada buat Lo Mir" jawab Najwa kepada Emir dengan penuh haru
"Makasih ya Naj, atas perhatian Lo sama gue, Lo adalah sahabat terbaik yang gue kenal" ucap Emir kepada Najwa
"Sama-sama, besti" jawab Najwa kepada Emir
"Oh ya, Naj, gue pulang dulu ya, adik-adik pasti udah nunggu gue di rumah" kata Emir kepada Najwa ketika ingin berpamitan pulang
"Iya, Mir, gue juga mau pulang nih, oke besti hati-hati di jalan ya" kata Najwa kepada Emir
"Oke, besti, sampai jumpa besok di kampus ya" kata Emir kepada Najwa
Setelah beberapa menit kemudian, Emir tiba di rumah, ia melihat adik-adiknya dengan wajah yang murung
"Assalamualaikum" ujar Emir memberikan salam, sebelum memasuki rumahnya
"Waalaikumsalam" jawab adik-adiknya menjawab salam dari Emir
"Loh kenapa nih, Kok wajah adik-adik kakak yang cantik ini pada murung, nanti cantiknya hilang loh dek" ucap Emir sambil merayu adiknya
"Kak, Bulan depan aku harus bayar SPP" jawab Chika kepada Emir
"Aku juga Kak" jawab Pinkan kepada Emir
"Dan stok uang untuk beli token sampai bulan depan juga hampir habis kak" ujar Pinkan kepada Emir, dengan wajah yang memelas
"Iya, dek, kakak ngerti, tenang aja nanti kakak coba cari kerja doakan kakak ya dek" jawab Emir kepada adik-adiknya
"Kalian nggak boleh Murung, kalian harus tersenyum, karena kalian berdua adalah penyemangat hidup kakak" ucap Emir kepada adik-adiknya, dengan menyemangati kedua adiknya
"Jika kalian nggak senyum, nanti kakak nggak semangat dong cari kerjanya" ujar Emir sambil menghibur adik-adiknya
"Hehehe, iya kak"jawab Chika kepada Emir
Senja pun mulai datang dan adzan maghrib pun berkumandang, seperti biasanya Emir dan adik-adiknya shalat berjamaah, setelah beberapa menit selesai shalat magrib, lanjut dengan berdoa kepada Allah yang dipimpin oleh Emir.
"Ya Allah ya Tuhanku, engkaulah sang maha mendengar doa, ya Allah izinkanlah hamba mendapatkan pekerjaan, supaya hamba bisa menafkahi adik-adik hamba ya Allah, pertemukanlah hamba dengan pekerjaan yang halal dan yang engkau ridhoi ya Allah, Ya Allah yang maha pengasih, dan lagi maha penyayang, jagalah kedua orang tua hamba di alam sana ya Allah, jadikanlah mereka penghuni syurgamu yang kekal ya Allah" ucap Emir sambil berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
"Ya Allah, lindungilah kami dari musibah dan marabahaya, serta lindungilah kami dari penyakit yang berbahaya, ya Allah, Engkaulah yang Maha pelindung dan tidak ada yang bisa menandingimu ya Allah" sambung doa Chika kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
"Ya Allah, tuntunlah kami selalu ke jalan yang lurus, ke jalan kebaikan yang engkau ridhoi ya Allah, dan jangan engkau biarkan kami tersesat ya Allah" sambung doa Pinkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
"Amin ya robbal alamin" jawab Emir dan adik-adiknya secara serempak
Setelah selesai melaksanakan salat magrib, waktu makan malam pun tiba, tiba-tiba Emir mendapat telepon dari Najwa.
"Assalamualaikum, bestie" jawab Emir kepada Najwa dengan memberikan salam
"Waalaikumsalam, bestiku yang cantik" jawab Najwa kepada Emir
"Ada apa, Naj ?" tanya Emir kepada Najwa
"Gue ada berita baik nih, buat Lo Besti" ucap Najwa kepada Emir
"Apaan tuh Bestie ?" tanya Emir kepada Najwa dengan serius
"Kamu nanya" tanya Najwa kepada Emir sambil bercanda
"Hahaha ada-ada aja lo Najwa, Serius gue penasaran nih" kata Emir kepada Najwa dengan penasaran
"Oke, baiklah, tadi gue lihat-lihat di internet, nah gue nemuin ada lowongan pekerjaan di pabrik gula, Lo minat nggak Mir ?" tanya Najwa kepada Emir
"Gue minat Naj, kira-kira lokasinya di mana ya ?" tanya Emir kepada Najwa dengan penuh semangat
"Lokasinya Nggak jauh kok dari kampus kita" jawab Najwa kepada Emir
"Oke, kalau Lo Minat, Besok pas pulang kuliah gue temenin Lo deh, masukin lamaran kerja di sana" jawab Najwa kepada Emir
"Alhamdulillah, makasih banyak ya Besti" ucap Emir kepada Najwa dengan penuh haru
"Eeet jangan senang dulu, nih Ada info terbaik lagi nih buat Lo" ujar Najwa kepada Emir dengan semangat
"Serius Lo ?" tanya Emir kepada Najwa
"Dua rius malahan Besti" jawab Najwa dengan bercanda kepada Emir
"Gue barusan ngomong sama Bude gue, yang punya laundry di samping rumah gue nih, dia kan lagi cari karyawan, ya secara nggak langsung gue ngomong sama bude, kalau Lo lagi butuh pekerjaan, dan bude gue setuju Kalau Lo Kerja sama dia, dan Lo bisa bawa cuciannya pulang, yang penting gak hilang aja Kata bude gue, gimana Menurut lo Mir ?" tanya Najwa kepada Emir
"Gue mau banget Naj, pokoknya Apapun akan gue lakuin deh, asalkan gue bisa bekerja secara halal dan berkah buat nafkahin adik gue, serta kebutuhan gue dan untuk kuliah" jawab Emir dengan penuh semangat
"Oke, sekarang gue mau nanya nih, ntar kalau Lo di terima kerja di pabrik gula, Lo terima juga apa gimana Mir ?" tanya Najwa kepada Emir
"Kalau masalah diterima atau enggaknya di pabrik gula itu, nanti gue pikir-pikir lagi deh, dan gue bicarain dulu sama adik-adik gue, gimana baiknya" jawab Emir dengan jelas
"Yang penting Sekarang gue udah punya pekerjaan tetap" jawab Emir dengan jelas
"Nah, gimana dengan bisnis Kecantikan MLM Lo ?" tanya Najwa kepada Emir
"Bisnis kecantikan tetap gue jalanin kok, sambil kuliah dan kerja sampingan sebagai tukang cuci laundry" jawab Emir dengan tenang
"Lo nggak kecapean apa Mir ? gue khawatir nanti Lo sakit" tanya Najwa kepada Emir dengan rasa khawatir
"Insya Allah nggak kok Najwa sayang, Allah pasti ada bersama gue, buat lindungi gue" jawab Emir dengan semangat
"Gue salut dengan Lo Mir, Semoga Allah selalu melindungi Lo Mir" ucap Najwa kepada Emir, sambil mendoakan Emir
"Makasih ya Besti atas doanya" ucap Emir kepada Najwa
"Tapi Lo harus ingat, jangan lupa jaga kesehatan, pola makan Lo juga teratur dan jangan sampai sakit" ucap Najwa menasehati Emir
"Siap, besti" jawab Emir dengan semangat kepada Najwa
"Oke, ya udah Lo lanjutin makan Lo ya sama adik-adik Lo, sampai jumpa besok, Assalamualaikum" kata Najwa kepada Emir dengan memberikan salam, sebelum menutup telfonnya
"Waalaikumsalam" jawab Emir kepada Najwa menjawab salam dari Najwa
Kemudian setelah 5 menit, waktu makan telah berlalu, Emir pun mulai menceritakan tentang pekerjaan nya yang akan dia tempuh kepada adik-adiknya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!