NovelToon NovelToon

Tuan Dingin Jatuh Cinta With Miss Somplak Season 2

Pernikahan tanpa restu

"Sampai mati aku tidak akan menyetujui pernikahan kalian"

Pernah mendengar ucapan seperti itu dari orang paling dipercaya juga terkasih? yang pernah menjadi cinta pertama kita, tidak lain adalah ayah kita?. Rasanya terlalu sakit, saking sakit nya seperti luka yang tidak berdarah.

Memilih menikah dengan laki-laki yang dicintai namun terhalang restu jelas bukan hal yang mudah bagi Hayat, dia harus melewati perjalanan panjang bersama sang suami karena terhalang restu dari sisi kiri dan kanan orang tua, dan itu terkadang membuat dia diam-diam menangis di balik pintu kamar mandi dan berharap semua hanya mimpi.

"Pergilah dan kejar cinta mu, jangan kembali kerumah keluarga Azzura lagi dalam seumur hidup mu" Ucap ayah nya sambil menatap tajam bola mata Hayat, ada jutaan kekecewaan di balik wajah tua tersebut ketika bicara seperti itu kepada Hayat.

Katakan orang tua mana yang tidak akan kecewa saat putrinya memutuskan untuk menikah diam-diam dengan laki-laki yang tidak disetujui dan membatalkan pernikahan dengan laki-laki yang telah dijodohkan dengan putrinya oleh dirinya.

"aku tidak pernah sekecewa ini pada dirimu selama 23 tahun daddy merawat mu, dan ini kali pertamanya daddy tidak bisa memberikan maaf untuk kesalahan yang kamu lakukan, hingga kematian datang dan kuning tulang daddy di dalam tanah, tidak akan pernah ada lagi maaf untukmu dalam keadaan apapun kecuali kamu memutuskan untuk bercerai darinya maka kamu boleh kembali ke rumah ini dan mendapatkan maaf dari daddy" Lanjut laki-laki paruh baya lebih tersebut lagi.

Hayat mencoba menggenggam erat kedua belah telapak tangan nya, dia bergetar di mana dadanya jelas bergemuruh sembari bola matanya tampak berkaca-kaca menatap laki-laki yang ada di hadapannya tersebut, suara hujan ditambah petir yang menggelegar suasana penuh kepedihan dan kekecewaan didalam sana, Hayat ingin bicara tapi lidah nya terasa begitu kelu, dia jelas tidak bisa kembali kerumah tersebut dan meninggalkan Ahem, laki-laki yang telah menjadi suaminya berbulan-bulan yang lalu karena dia benar-benar mencintai laki-laki tersebut dengan cara nya sendiri.

Perempuan tersebut berusaha untuk menetralisir perasaannya, mencoba menahan air matanya yang sebentar lagi tumpah sembari kini tangan kanannya menyentuh perutnya secara perlahan, alasan lain dia tidak bisa meninggalkan suaminya dan tidak bisa kembali pada daddy nya, sudah ada kehidupan lain di dalam perutnya yang jelas membutuhkan kasih sayang seorang ayah setelah kelahirannya.

"pergilah dan jangan pernah kembali lagi" laki-laki tua tersebut kembali bicara kemudian dia berdiri secara perlahan lantas membalikkan tubuhnya. Tuan Zuu tidak melanjutkan kata-katanya lagi memilih untuk beranjak pergi menjauhi putrinya tanpa mengeluarkan kembali suaranya.

Hayat masih mencoba menahan getaran di dalam dirinya, berita punggung tua tersebut sembari mengeluarkan perlahan air matanya, dia menangis didalam diam, gagal menahan air matanya yang jatuh dengan sempurna, mencoba untuk memukul dadanya berkali-kali dan menyakinkan diri didalam hati nya jika semua pasti baik-baik saja. Ayah nya hanya butuh sedikit waktu untuk menerima semuanya, iya dia mencoba meyakinkan diri jika ayahnya pasti akan mengubah keputusannya cepat atau lambat.

Bukankah seorang ayah begitu mencintai putri nya? semarah-marahnya orang tua, pada akhirnya mereka akan luluh dan memaafkan anak-anak juga bukan?!.

Dia masih menangis didalam diam, terisak tanpa berani benar-benar mengeluarkan suara nya, bayangan sang daddy telah menghilang dari pandangan nya dimana pada akhirnya dua tangan kokoh menyentuh lembut kedua belah bahu nya.

"Semua pasti baik-baik saja" Satu bisikan terdengar dibalik telinga nya, Ahem sang suami bicara sambil berusaha menguatkan hatinya.

Laki-laki tersebut bergerak melangkah maju tepat dihadapannya, kemudian memilih duduk tepat dihadapan nya, membiarkan kedua kakinya sendiri menjadi tumpuhan tubuhnya.

"Jangan menangis hmmm" Ucap laki-laki tersebut sembari menghapus lembut air matanya.

Meskipun sang suami berkata semua baik-baik saja dan jangan menangis lagi, nyatanya dia tidak bisa menghentikan air matanya yang terus tumpah, dia meraih leher suaminya dan memeluk erat laki-laki tersebut kemudian membiarkan tangis pilunya tumpah.

******

Sulitnya mendapat restu orangtua untuk hubungan ini menjadikan kamu dan aku jadi sama-sama belajar beratnya perjuangan. Sebab hubungan seperti ini tidak akan berhasil dan bertahan lama kalau cuma salah satu yang berjuang. 

Ahem Zigaz Hillatop .

Ini tidak mudah

Hayat meringkuk seperti anak kecil membiarkan dirinya terus tenggelam ke dalam tidurnya sejak kemarin, selain karena dia sedih dengan penolakan daripada orang tuanya yang tak lain adalah daddy nya, dia juga merasa tubuhnya saat ini tidak baik-baik saja. Ada berbagai macam perasaan yang menghantam dirinya saat ini.

Di tengah rasa kantuk yang masih tersisa ditambah perutnya tidak baik-baik saja bisa dirasakan satu pelukan hangat memenuhi seluruh bagian punggung tubuhnya dan tangan kokoh mulai menyeruak masuk ke dalam perutnya secara perlahan kemudian diiringi dengan satu bisikan lembut yang memenuhi Indra pendengarannya.

"Belum ingin bangun kah?" suara khas milik Ahem suaminya, menggema di balik telinganya membuat perempuan tersebut seketika terjaga dari tidur yang tersisa lantas membuka bola matanya secara perlahan.

Tidak dipungkiri dia merindukan laki-laki tersebut yang pergi sejak pagi ke perusahaan dan meninggalkan dia sendirian di rumah. rasanya terlalu sepi karena tidak ada siapa-siapa di rumah besar tersebut kecuali seorang bibi pelayan yang melayaninya dan mempersiapkan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.

"Apa sudah mendapatkan makan siang?" Ahem kembali bertanya pada sang istrinya, laki-laki itu bisa menebak jika istrinya pasti kembali kehilangan selera makannya. selama kehamilan sejak terhitung dari bulan bulan pertama Hayat di ketahui hamil dia cukup sangat kesulitan untuk mencocokkan perut Hayat, mengingat kehamilan Hayat di trimester pertama selalu mendapatkan morning sicknesnya hingga membuat perempuan itu sedikit memilih-milih makanan. Istri nya berkata merasa tidak nyaman setiap kali dia makan sehingga membuat Hayat terpaksa memuntahkan seluruh isi perutnya tanpa bisa ditahan.

"Aku malas makan" Hayat menjawab pelan.

Seperti apa yang dia duga, Ahem diam sejenak membiarkan tangan nya mengelus lembut perut istri nya yang mulai membuncit secara perlahan.

"Mau aku temani makan?" Laki-laki tersebut menawarkan.

"Atau mau aku suapi?" Tanya nya lagi kemudian.

"Aku sengaja pulang jauh lebih awal untuk menemani mu memakan" Ahem bicara, membiarkan dirinya memeluk istrinya dengan dan menenggelamkan wajahnya pada punggung leher Hayat.

"Juga sengaja belum mendapatkan makan siang agar bisa menikmati makan siang bersamamu" Lanjut laki-laki tersebut lagi.

Mendengar apa yang diucapkan suaminya membuat perempuan tersebut diam untuk beberapa waktu, pada akhirnya secara perlahan Hayat membalikkan tubuhnya, membiarkan dirinya menatap suami yang kini ada dihadapan nya. Mereka berada dalam posisi berguling, di atas kasur mendominasi berwarna putih.

"Kenapa tidak makan di perusahaan?" Dia bertanya, membiarkan netral mereka berdua saling bertemu untuk waktu yang cukup lama.

"aku tidak bisa makan tanpa kamu" Bisik Ahem perlahan, laki-laki itu mengembang kan senyuman nya kemudian membiarkan kedua belah telapak tangan nya mengelus lembut wajah istrinya.

"Aku takut untuk mengkonsumsi apapun, takut kembali memuntahkan semua makanan yang akan masuk ke perutku" perempuan itu sengaja biar hal tersebut, Ahem tahu istrinya cukup kesulitan untuk mengkonsumsi sesuatu dan dia tahu juga hanya cukup takut untuk mencoba makan apapun selama beberapa waktu ini, mual dan muntah membuat istri nya begitu tersiksa

"Ini akan baik-baik saja, dokter bilang obat pencegah mual akan berkerja dengan baik, Mari makan sesuatu yang tidak menimbulkan mual seperti makanan yang mengandung karbohidrat hmmm juga ice cream " Lanjut Ahem lagi kemudian.

dengar ucapan laki-laki di hadapan tersebut Hayat terlihat diam, lama gadis tersebut memikirkan soal tawaran suami nya, hingga pada akhirnya secara perlahan dia mengangguk kan kepalanya.

"He em, baiklah". Ucap perempuan itu setelah nya.

"Katakan pada ku...." dan setelah itu Ahem kembali mencoba untuk melanjutkan kata-katanya, membiarkan dirinya terus menatap netra istrinya.

"apa ada yang kamu sembunyikan dariku saat ini sayang?" dia bertanya karena rasanya ekspresi istrinya saat ini sedikit berbeda.

Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Hayat sejenak membiarkan dirinya menatap suaminya untuk beberapa waktu, bisa dilihat bagaimana bola matanya mencoba menelisik wajah Ahem sembari dia berusaha untuk merangkai sedikit kata-kata.

"Mommy Nadya (Mommy Ahem) bilang daddy All (Daddy Ahem) ingin bertemu dengan ku dan bicara dengan ku" pada akhirnya perempuan tersebut mulai membuka suaranya bicara pada suaminya dengan ekspresi yang cukup serius.

mendengar ucapan dari istrinya tersebut seketika membuat laki-laki itu sejenak terdiam.

"Apa kamu yakin ingin datang menemui nya?" dan Ahem bertanya dengan jutaan ke khawatiran yang tinggi.

Dia tahu daddy nya pun tidak akan mudah untuk memberikan restu sama seperti daddy Hayat.

Kesalahpahaman besar

Hayat berharap semua akan baik-baik saja, bertemu dengan ayah mertua yang tidak lain ayah kandung dari suami nya Ahem, tuan All zigra. Selama berkencan dengan suaminya dulu, sekalipun belum pernah bertemu dengan tuan All zigra jadi dia masih berusaha meraba-raba bagaimana rupa laki-laki tua tersebut, menebak dengan baik bagaimana sifat nya dan berharap menghadapi ayah mertua nya tidak sulit seperti yang dia bayangkan. Disepanjang perjalanan bahkan berdoa semoga pertemuan pertama mereka tidak meninggalkan kesan yang buruk antara satu dengan yang lainnya.

Tapi.....

"Kau?" Tuan All zigra menatap tidak percaya kearah dirinya ketika mereka saling bertatapan wajah disebuah restoran xxxxxxxx di pusat kota.

"Paman?" Dan Hayat sama terkejutnya.

Baru tahu laki-laki yang beberapa kali pernah bertemu dengan nya dulu, berbagi tempat curhat dan lain sebagainya karena kata kebetulan ternyata ayah dari suaminya.

Jangan ditanya bagaimana suasana terjadi saat ini, terlalu hening antara satu dengan yang lainnya, rasa terkejut masih menghantam mereka dimana tatapan mata mereka saat ini terus saling bertemu antara satu dengan yang lainnya.

Tuan All Zigra dan Hayat terlihat duduk saling berhadapan, aroma tegang jelas terasa, mereka tengah sama-sama berusaha untuk menetralisir detak jantung mereka untuk beberapa waktu.

Kapan pertama kali mereka bertemu?! Beberapa bulan yang lalu di sebuah rumah sakit xxxxxxx pusat kota, tuan All zigra dirawat di rumah sakit karena penyakit nya dan Hayat mengunjungi keluarga nya, semua berjalan normal, pertemuan dengan Hayat dirasa sangat baik, gadis muda dihadapan nya begitu manis dan lucu, sangat menghibur dan menyenangkan.

Pertemuan berikutnya Hayat menangis, curhat tentang beberapa hal termasuk soal kekasih nya dan pertemuan berikutnya sempat juga terjadi, dimana gadis tersebut menangis seorang diri di atas balkon rumah sakit, bertemu lagi dengan cara tidak biasa, Hayat menangis didalam pelukan tuan All zigra.

Lalu kini mereka kembali bertemu dengan keadaan yang berbeda, sama-sama baru tahu jika Hayat adalah gadis yang dinikahi diam-diam oleh putra kesayangan tuan All zigra, putri bebuyutan keluarga Hillatop dan putri laki-laki yang paling dibencinya.

Dan All zigra adalah ayah Ahem, suami Hayat. Laki-laki tua yang menjadi musuh abadi Keluarga besar Azzura, laki-laki yang tidak pernah disukai ayah nya hingga kini.

Tuan All zigra masih memendam emosi yang cukup tinggi atas kekecewaan terhadap putranya yang menikah diam-diam dibelakang nya, dia tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaan dan emosionalisme nya saat ini, apakah harus meluapkan kemarahannya atau diam dan tidak mengeluarkan suaranya sama sekali.

Sedangkan Hayat sendiri jelas kehilangan kata-kata nya, tidak menyangka jika laki-laki dihadapan nya adalah ayah mertuanya, berapa kali dia menangis di hadapan laki-laki tersebut? berapa kali dia curhat pada laki-laki yang dia berikan julukan paman tampan? bahkan mereka berbagi cerita dan lain sebagainya.

Entahlah dia tidak paham situasi saat ini, apakah ini baik atau sebenarnya ini begitu buruk dan...

Mungkin kah ini akan jadi musibah besar?!.

Dia bicara didalam hati nya.

"Aku cukup terkejut jika perempuan yang dipilih putra ku adalah kamu"

Tiba-tiba tuan All zigra bicara, memecah situasi di antara mereka, membuat keheningan menjadi sedikit berubah suara.

Percayalah bola mata laki-laki tersebut menatap nya tidak baik-baik saja, laki-laki tersebut terlihat marah sekaligus kecewa.

"Aku terus memikirkan dengan berat sejak kemarin, gadis mana atau perempuan mana yang membuat putra ku tergila-gila hingga kehilangan akal warasnya, berani bergerak dibelakang ku diam-diam dalam mengambil keputusan dalam hidupnya soal masa depan, mencari calon ibu untuk anak-anak nya" suara laki-laki tersebut terus memecah keadaan membuat Hayat terdiam.

Perempuan tersebut menundukkan kepalanya pelan, mana berani menatap laki-laki tersebut saat ini, takut disalahkan karena telah lancang merebut apa yang seharusnya tidak boleh di rebut olehnya, takut laki-laki tua dihadapan nya malah membenci diri nya.

"Pemikiran terus berjalan dan aku mencoba untuk membayangkan sosok seperti apa yang bisa mematahkan segala dunia putra ku" bola mata All zigra menatap sosok didepan nya tersebut dengan tajam, menunggu Hayat menaikkan kepalanya, namun alih-alih melakukan nya perempuan tersebut tetap memiliki menundukkan kepalanya.

Hayat sendiri terlihat membiarkan kedua tangan nya terpaut antara satu dengan yang lainnya,bahkan dia membiarkan sesekali jemari telunjuknya saling beradu, dia terlihat khawatir dan cemas dengan keadaan.

"Hingga akhirnya aku dikejutkan soal sebuah kenyataan dimana perempuan tersebut ternyata berkali-kali pernah bertemu dengan ku dalam berbagai macam situasi dan kondisi" Lanjut All Zigra lagi.

"Naikkan kepala mu dan tatap aku" dan kali ini suara laki-laki paruh baya lebih tersebut terdengar begitu dingin, memecah suasana menjadi tidak baik-baik saja. Tuan All Zigra memerintah dengan cepat Perempuan dihadapan nya agar mendongakkan kepalanya,dia menunggu Hayat melakukan nya.

Dan begitu mendengar perintah laki-laki tersebut yang terdengar begitu tajam dan datar, membuat perempuan tersebut secara perlahan menaikkan kepalanya, mencoba menatap All Zigra dengan hati yang tidak baik-baik saja. Dia bergetar, menahan Isak tangis yang mungkin akan pecah

Sejenak bola mata mereka kembali bertemu untuk beberapa waktu hingga pada akhirnya All Zigra menghela kasar nafas nya.

"Apakah mungkin pertemuan kita yang beberapa kali terjadi memang disengaja untuk menarik simpati ku?" Tiba-tiba terbersit pemikiran seperti itu di dalam kepala laki-laki tersebut, entahlah dia tidak bisa menyimpulkan semuanya sebagai istilah kebetulan bukan? seolah-olah sejak awal semua memang telah direncanakan oleh putranya untuk membuat mereka tidak asing antara satu dengan yang lainnya.

Mendengar ucapan laki-laki tua di hadapannya tersebut jelas saja membuat Hayat terkejut, dia langsung menggelengkan kepalanya sembari menatap mertuanya dengan bola mata berkaca-kaca. Mana mungkin pernah terlintas pemikiran licik seperti itu soal mengelabui laki-laki dihadapan nya tersebut.

"Mungkin benar pertemuan demi pertemuan kita membuatku terkesan, tapi setelah aku tahu jika kamu adalah perempuan pilihan Ahem, aku merasa seolah-olah sedang ditipu habis-habisan selama ini dalam pertemuan kita, seakan-akan apa yang kamu ceritakan dan apa yang terjadi merupakan sesuatu yang sangat palsu, dimana sejak awal jika semua pasti telah disetting dengan sempurna untuk menarik simpatiku" dan bayangkan bagaimana rasanya saat Hayat harus mendengar ucapan laki-laki tersebut.

"Kau membuat ku begitu kecewa, nak" Dan jutaan kekecewaan menghantam All Zigra.

Hayat menggenggam cepat kepalanya, menahan tangis yang akan tumpah, dia ingin sekali menggenggam erat telapak tangan tua dihadapan nya itu tapi tidak memiliki daya.

"Paman salah paham pada ku ..itu tidak seperti..." Dia belum menyelesaikan kata-katanya tapi tuan All zigra langsung berkata.

"Pergilah, melihat mu membuat ku muak dibuat nya" Sinis ucapan yang keluar dari bibir laki-laki tersebut, dia membuang pandangannya dan enggan menatap Perempuan dihadapan nya tersebut.

"Sebelum aku meminta orang-orang ku menyeret mu keluar, pergilah. Jangan membuat alasan semua hanya kebetulan saja, aku terlalu lama hidup di dunia ini, bertemu perempuan mengerikan model kamu jelas sudah terlalu banyak, sudah kebal dengan berbagai macam alasan dan penjelasan tidak masuk akal" Lanjut laki-laki tersebut lagi kemudian.

Percayalah hati Hayat hancur berkeping-keping mendengar penuturan laki-laki tua dihadapan nya yang merupakan ayah mertuanya, dia terus mencoba menahan genangan air di kedua belah pelupuk mata nya, terus berusaha berkata didalam hati jika laki-laki tersebut telah salah paham pada nya.

"Dad.... maafkan aku"

"Jangan panggil aku dengan sebutan menjijikkan seperti itu" Terlalu dingin dan datar ucapan tuan All zigra, membuat Hayat mencoba menggigit keras bibir bawahnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!