NovelToon NovelToon

Hourglass

1. Hidup Baru Awal Baru

"Baiklah aku harus memulai hari dengan semangat dan senyum tak pernah lagi memikirkan Si Arga Pamungkas. Biarlah dia menjadi masa lalu kini aku harus mendapatkan pekerjaan dan segera mendapat Jodoh yang terbaik," ungkap Celine panjang lebar. Sambil dia membawa surat lamaran pekerjaan di tangan nya.

Tak lama kemudian sampai lah pada suatu tempat pekerjaan yang ingin Celine lamar.

kali ini dia melamar sebagai salah satu di pekerjaan bahan baku pangan pusat untuk perdagangan.

Bernama CV Serafood. Perusahaan itu bergerak di bidang jasa bahan pokok makanan seperti berbagai macam tepung, minyak, beras, beserta Gula.

Pasokan dari Cv tersebut langsung dari pabrik bahkan 1000 ton bisa di muat dalam perusahaan tersebut.

Perusahaan itu memang besar karena sebagai pusat kulakan bahan makanan. Seperti produsen Bakpia, bahkan Ayam goreng terkemuka di kota ini pun memesan di tempat CV Serafood tersebut.

"Semoga aku bisa di terima kerja di sini." tutur Celine sembari memasuki perusahaan yang akan dia lamar.

"Aku harus bisa membantu kondisi keuangan orang tua ku dan menghidupi anak ku pula," ucap Celine sembari memberi semangat diri sendiri.

Celine pun kemudian masuk dalam perusahaan tersebut dan melakukan wawancara dari perusahaan. Hinga hasil ahirnya memberikan dua hari apakah Celine di terima atau tidak.

"Kenapa belom ada kabar sama sekali apa aku tidak di terima ??"ucap Celine dengan risau.

"Andai saja aku memiliki nilai bagus pastilah cepat di terima bekerja di sana.. tapi tak apalah setidaknya aku memiliki ijazah perkuliahan toh baru wisuda bulan kemarin juga." Gumam Celine sembari mondar mandir.

"Celine kamu sudah berdoa belom supaya kamu bisa di terima kerja di perusahaan itu Celine," ucap sang ibu untuk mengingatkan berdoa.

"Sudah ibuk, tapi Celine masih khawatir.. kalau aja .. -"

"Kalau udah pasrahkan saja doa mu terhadap yang di atas " Ucap sang ibu menasehati ke sang anak.

"Ia, ibuk, aku tidak boleh mengeluh aku harus yakin kalau aku bakalan di terima," ucap Celine menyemangati diri sendiri lagi.

Mereka pun kemudian makan bersama.

Setelah dua hari menunggu dengan gelisah akhirnya Perusahaan CV. Serafood pun memberi kabar terhadap Celine.

Suara ponsel pun berbunyi.

Perusahaan : atas nama Celine Agustin.. besok anda di harapkan untuk datang ke perusahaan dengan jam delapan pagi. Untuk menghadap sang pemilik. Di mohon konfirmasinya..

Sontak Celine melihat hal tersebut berlari kegirangan dan memeluk sang ibu.

Ibuk pun bingung melihat Celine begitu gembira.

"Kenapa kamu ini .." Ucap sang ibu.

"Aku di terima kerja ibuk, dan ini aku di suruh konfirmasi," jawab Celine sambil ber gembira.

"Cepat !! Balas pesan nya !!" Ucap sang ibu yang ikut juga bahagia mendengar kabar tersebut.

"Baik ibu," ucap Celine cepat sembari membalas pesan tersebut.

Lalu Celine memutuskan untuk pergi ke luar rumah.

"Ibu, aku pergi dulu mau beli keperluan untuk bekerja besok," pamit Celine sembari berpamitan ke ibuu.

Ibu pun kemudian menyetujui nya pergi membeli di sebuah toko peralatan rumah tangga banyak piring dan gelas terpajang disana.

Namun Celine hanya ingin membeli kotak makan siang berwana Pink.

Sesampai nya disana tak butuh waktu lama Celine pun masuk. Sampai suatu ketika melihat anak kecil cantik bersih putih serta berambut panjang. Kemungkinan berumur 5 tahun anak itu sudah masuk sekolah karena ia mengenakan seragam sekolah.

Ia berkata

"Ayaahh ... ayah Arga !!" Teriak nya sambil berlari menghampiri sosok bernama Arga tersebut.

"Haahh??!! Arga ?? Gakk gak mungkin dia nama Arga di muka bumi ini itu banyak gak cuman dia saja." Batin Celine menolak dengan kenyataan yang ada.

Namun

"Arga ~" Lirih si Celine tersebut.

Sontak Celine pun terkejut dan kaget melihat hal itu, sampai kaki pun tak bisa berdiri seolah kaki itu sulit untuk menompang diri Celine sendiri.

Air mata pun terjatuh dalam pipi sendiri yang tanpa Celine sadari itu .

"Ternyata beneran kamu, apa kamu sudah menikah arga,"gumam Celine kembali lirih sembari melihat nya dari kejahuan.

Kini lelaki itu dengan posisi gagah lengan berotot tingi serta dengan ramput yang kini berpotongan rapi. Badan berproposional.

Beda sekali dengan arga yang ku kenal dulu, yang slalu terliat cuek dan sering di ejek teman kuliah nya dengan sebutan anak Cupu.

Tapi kini dia berpenampilan seperti layak nya CEO atau Boss besar dengan setelan jas hitam dan celana hitam serta sepatu pantofel berwarna hitam mengkilat. Tak lupa ia mengenakan dasi dan sabuknya.

Kini dia rapi dan tampan.

Tapi kini Arga yang kulihat saat ini bukan lah arga yang dulu. Bahkan dia sudah memiliki anak.

Betapa runtuh lantak dan perih nya hati yang kurasakan saat ini. Namun sebelum tatapan Arga menatap Celine. Ia pun langsung memalingkan muka dan segera membeli kebutuhan yang Celine butuh kan besok untuk bekerja.

"Mengapa aku masih mengharapkan nya.. selama ini aku berusaha untuk melupakannya tapi kenapa," Gumam Celine sembari memilih tempat makan untuk aku membawa bekal di kantor besok.

"Kau ternyata Celine !!" Ucap sang lelaki itu yang aku merasa tak asing dengan suara tersebut.

Celine pun langsung menghapuskan air mata yang jatuh tadi dan berusaha untuk tak menangis di hadapannya.

"Benar kan kau Celine !! Tatap aku !!" Bentak nya.

Dia pun langsung mencekram kedua rahang Celine.

"Mau apa kau !! "Teriak Celine saat itu juga.

"Ternyata benar ini kau !! " ucap nya tatapan nya pun kini berubah tak seperti dulu yang lembut dan penuh perhatian. Tapi sekarang tatapannya berubah seolah ia menemui musuh besar baginya.

Mungkin memanglah bagi Celine ia musuh untuk nya sehingga ia membenci seperti itu.

Pikir Celine saat itu.

"Ternyata itu memang kau Celine !! Kau masih sama seperti dulu tak berubah suatu apapun berbeda dengan ku. Aku berubah seperti ini karena mu aku kecewa dengan mu Celine !! Tapi mengapa !! Mengapa aku sulit melupakanmu, aku akan selalu seperti ini untuk melupakan mu Celine seperti ucapan mu dahulu kepada ku !! Teruslah kau membenciku Celine!! Aku tak terpengaruh lagi dengan mu !!!" Batin Arga.

"Tapi apa kau baru saja menangis??" Batin nya kembali.

Namun kini aku udah akan berusaha untuk melupakan mu Celine !!

Kini pikiran arga sekarang terpenuhhi dengan rasa kecewa dan sakit hati atas perpisahannya mereka dahulu.

Walaupun berpisah dengan sangat baik - baik. Akan tetapi mereka masih tak menyadari perasaan mereka masing -masing untuk bahwa mereka sangat saling membutuhkan satu dengan lainnya

Namun Arga berusaha sekeras tenaga untuk tak memberikan perasaan nya lagi terhadap Celine.

Celine pun demikian dia akan berusaha untuk tak mencintai Arga yang sudah ada didepannya.

Karena dia merasa Arga yang di depannya kini bukan lah Arga yang dulu seperti yang ia kenal.

Celine pun bergegas pergi dari Arga dan dia memutuskan untuk tak membeli kotak makan siang tersbut. Ia sudah terlanjur malu karena di bentak Arga seperti itu.

Bahkan dia pun telah melukai fisik nya di depan banyak orang.

kini dia sudah merasakan sakit hati tapi ia juga kini merasakan malu akan tindakan Arga tadi.

Balik lah Celine balik kerumah dengan menangis di dalam taxsi.

Bersambung

2. Bertemu Arga di lantai 16

Celine pun di dalam Taxi masih saja menangis.

"Aku sangat sakit hati dengan mu Arga sekarang Arga yang ku kenal bukan lah Arga yang dulu, Arga yang dulu sudah pergi meninggalkan dunia yang telah ku lukis indah bersamanya," Batin Celine

Sementara itu Arga masih saja di tempat tadi di mana ia bertemu dengan Celine.

Arga bengong dan termenung.

"Bukannya ini yang kau minta dulu??? " gumam Arga.

Kemudian Arga pun tersadar dengan lamunan nya karena seorang Wanita yang tinggi dengan pakaian bermerek dan Tas bermerek serta dengan sepatu tinggi nya itu menghampiri Arga.

"Mengapa kau melamun Arga ??" Ucap sang gadis tersebut.

"Tidak aku hanya teringat sesuatu saja," Dusta si Arga.

Celine pun tiba di rumah dan melewati sang ibu yang ada di depannya kemudian langsung masuk ke dalam kamarnya.

"Celine ??" Ucap sang ibu

"Aku butuh Waktu ibu," ucap Celine sembari menutup dan mengunci pintu kamarnya

Dan benar Celine semakin menangis sejadi -jadi nya.

Ia pun sempat memandang Foto yang masih ia pajang di bingkai tersebut.

Celine pun berdiri dan mengambil foto itu.

"KAU JAHAT ARGA !!!" Teriak nya.

Praangg ~

Suara bingkai foto yang Celine banting hingga bingkai tersebut rusak dan terbelah dari kacanya.

Tookk

Tookk

Tok

Suara ketukan pintu dari kamar Celine

"Celine ini ibu sayang kau kenapa .. jangan bikin ibu khawatir," ucap sang ibu sambil terus mengetuk pintu kamar anak nya.

"Gak apa bu,cuman kesengol aja gak sengaja ..." Dusta Celine

Sembari membuat suara seperti orang yang tidak sedang menangis.

"Segeralah makan dan tidur besok kau sudah harus bekerja," ucap Sang ibu untuk menginggatkan Celine.

"Aa iya aku lupa seharusnya aku memikirkan pekerjaan ku besok ngapain aku menangis karena Arga. Sialan itu !! " umpat Celine.

Celine pun kemudian segera mengganti pakaianya dan menghapus air mata di depan cermin rias tersebut. Supaya tak terlihat sedang menangis.

Sementara itu di kediaman Arga.

"Besok kau harus sudah siap menghandle pekerjaan di perusahaan yang ayah bangun." Ucap sang ayah di depan Arga.

"Aku paham," Ucap nya singkat ia pun langsung menaiki anak tanggat tersebut untuk menuju ke kamarnya.

"Kurang ajar sekali anak itu Ma," Ucap Sang ayah murka.

"Sudahlah mungkin dia capek karena nemenin putri tadi," Ucap sang istri.

"Patricia tadi kau bersama adik mu, apa yang dia lakukan," Ucap Sang ayah menerka.

"Tidak ada ayah aku capek aku akan tidur duluan malam ayah Mama kalian jangan tidur terlalu malam " Ucap Patricia sang Anak perempuan nya itu.

"Putri mau tidur dengan ayah Arga atau dengan oma?" Ucap sang omma.

"Aku mau nemenin Ayah Arga oma.. " Ucap putri gadis kecil nan imut dan putih tersebut.

" baiknya putri tidur sama Oma tidur di kamar putri sendiri," tegas sang omma.

Putri pun langsung menundukkan kepala nya dan terdiam. Kemudian sang oma pun menarik nya untuk tidur bersama nya di kamar gadis kecil tersebut.

Keesokan Harinya

Akhirnya pagi pun datang Celine pun langsung bergegas untuk siap - siap menemui bos atasan kantor nya ini .

Celine pun langsung mandi dan segera berdandan. Setelah itu sarapan dengan makanan yang sudah di siapkan ibuk.

"Makasih ibu makanan nya," ucap Celine sembari tersenyum ke arah ibunya.

"Waahh anak ibu cantik sekali sekarang," tutur Sang ibu sembari melihat anak kesayangannya yang tumbuh menjadi gadis dewasa ini.

"Lekas sarapan dan bersiap supaya kamu tak terlambat," Ucap Sang ibu kembali.

"Eung" ucap Celine

Kemudian Celine pun sarapan dan setelah itu langsung bersiap untuk berangkat.

"Aku harus cepet kalau gak cepet aku gak dapat angkutan umum nanti susah juga aku nanti," gumam Celine.

"Semalam kamu tak jadi beli tempat makan Celine ?? Tanya sang Ibu.

"gak jadi buk.. aku gak nemu dengan tempat makan yang kusuka gak ada warna Pink. " Ucap Celine kembali.

Sang ibu lebih baik tidak membahas hal soal semalam. Lebih baik membicarakan topik lain. Karena tau anak nya semalam sedang kessal.

Tapi dengan siapa sang ibu tak mengetahuinya.

"Kalau gak ada beli yang lain jangan semua pink donk celine, kau sudah besar loh masa iya harus makek Warna pink begitu," Jelas Sang ibu.

"heheehee" Celine pun hanya tertawa.

"Ya udah buk aku bersiap berangkat dulu titip Dirga ya buk " Ucap Celine sembari makan Roti yang udah ada di mulut dan berjalan.

"Tunggu dulu, itu bekal udah ibu siappin bawa aja," ucap sang ibu.

Sementara di kediaman Arga

Seperti biasa Arga bagun sudah pada saling sibuk sendiri begitu dengan arga.

Dia langsung bergegas untuk mandi.

"Kau segera ke kantor, lagi pula ada anak baru yang harus di wawancarai hari ini. kemaren HRD sudah memberi tahu ayah." Jelas sang Ayah.

Yang lain mendengar itu pun hanya terdiam dan melanjutkan sarapannya. Sedangkan Arga melanjutkan untuk ke kamar mandi.

"Slalu saja urusan pekerjaan jika mengobrol denganku," gumam Arga sembari menuju ke kamar mandi di lantai satu. Karena kamar mandi di kamar nya sedang di perbaiki karena air tak mau mengalir di kamar mandi nya.

Arga pun langsung bergegas dan kembali ke kamar nya untuk menganti pakaiannya.

Kini dia memakai setelan Jas dan dasi serta sepatu pantopel nya seperti gaya style biasanya yang sering ia perlihatkan.

Ia pun langsung bergegas menuju mobil nya untuk ke kantor.

"Makanlah dulu Arga.." ucap Sang Mama.

"Nanti saja Ma, aku bisa beli makanan di luar .. " Ucap Arga.

Kemudian Arga pun berpamitan dengan kedua orang tuanya.

Walaupun Arga sangat membenci ayah nya paling tidak dia juga harus hormat dengan mereka.

Arga pun langsung melangkahkan kaki nya dan mengambil mobil tersebut dan berangkat ke kantor.

Sesampai nya di kantor.

Arga turun dari mobil langsung banyak mata melihatnya. Melihat dari dia masuk lobi kantor sampai menuju ruangannya.

Sorotan mata orang - orang pun masih menatap nya hingga ia menuju lift.

Barulah lift tertutup orang -orang langsung mengalihkan kembali pada pekerjaannya.

Sementara itu.

Aku pun duduk di lobi tersebut. Heran dengan para karyawan yang melihat seperti tak berkedip seperti itu.

"Permisi bu .. orang - orang mengapa pada liat seperti itu dan kapan saya akan wawancara??" Tanya Celine kepada sosok ibu - ibu ini.

"Kau tak melihat nya, tadi bos kita sudah datang begitu ganteng nya dia," ucap sang ibu yang masih mengagumi sosok bosnya itu.

"Aku tak melihatnya?? Terus saya ini gimana harus bagaimana saya wawancara dengan siapa ??" Cecar Celine.

"Haaiishh !! Kamu ini sudah !! Buruan naik ke lantai 16 di situ ruangan boss kita!! Atau aku antar saja kamu biar saya bisa liat wajah boos yang tampan itu lagi," Jelas sang ibu tersebut.

Celine pun terheran dengan orang disini.

"Memang setampan apa sih boss nya sampai pada heboh begini," batin Celine penasaran dengan si boss yang kata nya tampan ini.

Barulah Celine masuk ke lift dan naik lantai yang di tuju yaitu lantai 16.

Gedung ini lumayan tinggi seperti gedung gedung pencakar langit lainnya yang berada di Jakarta ini.

Terbuka lah lift tersebut.

Melewati para pekerja yang berada di ruangan yang kini aku telah tiba di ruangan si CEO ini.

Aku merasakan deg - degan yang cukup kencang dan cepat.

"Semoga saja aku tak kenapa - napa jika deg - degan seperti ini," batin Celine.

Di ketoklah pintu tersebut oleh sang ibu yang berada di samping ku ini.

Dan ketika di persilahkan masuk.

Betapa syok dan kaget nya jika dia, yaaa, dia,

Arga yang berada di depan Celine.

Arga pun lantas syok melihat hal itu juga ia langsung menyuruh ibu itu pergi dan aku di persilahkan masuk oleh nya.

Bersambung

3. Arga n Celine

"Arga," ucap ku pelan.

Arga pun kemudian bangkit dari kursi nya dan menghampiri ku yang masih berdiri mematung di hadapan meja kerja nya.

"Jadi beneran kamu Celine," ucap Arga

Celine pun masih diem aja enggan ngejawab pertanyaan itu lebih tepat nya takut untuk nge jawab.

"JAWAB !!! KALAU AKU LAGI NGOMONG !!," Ucap Arga berteriak.

"Iyaa iii innn ini ini akk akk akuu, "celine pun menjawab dengan gugup sambil terisak.

"Kok malah kamu nangis," ucap nya sembari membelakangi Celine.

"Bukan nya ini yang kamu suka dari ku. Kamu nyuruh ku buat ngebenci kamu Cel," Gumam Arga pelan.

"Oke ini bukan saat nya main perasaan," batin Celine.

"Kau mau melamar pekerjaan disini?" tanya si Arga.

"Iya, saya mau melamar pekerjaan disini dan saya baru lulus tahun ini serta wisuda sudah dari satu bulan lalu. Karena melihat di iklan kalau perusahaan ini sedang membutuhkan orang bagian keuangan. Jadi aku melamar disini," jelas Celine.

Celine pun masih berdiri dan menundukkan kepala untuk tak memandang muka dari hadapan Arga.

Niattan untuk kerja hancur saat mengetahui boss disini adalah Arga. Tapi mau bagaimana lagi.. Celine sangat membutuhkan pekerjaan.

Untuk memenuhi kebutuhan rumah.

Arga yang di hadapan ini memang jauh berbeda.

Begitu tampan dengan setelan jas mahal di tubuhnya celana yang rapi memagai ikat pinggang yang bermerek dan arloji yang ia kenakan serta dasi.

Bahkan sepatunya pun hitam mengkilat. Mengunakan sepatu pantofel.

Celine pun tersenyum sekilas, melihat nya saat sedang tak sengaja bertatapan langsung dengan Arga.

"Aacchh apaan sih Celine kau ini niat untuk bekerja bukan untuk kembali ke mantan," Batin Celine.

Arga pun kemudian berjalan kembali ke arah Celine.

"Kau kuterima bekerja namun, kau juga harus menjadi asisten ku," tutur Arga.

"Mak..maksudd..mak..maksuuud bapak bagaimana..?" Ucap Celine yang masih gugup.

Disatu sisi aku seneng bisa bekerja. Namun, disisi lain aku takut jika bersamanya.

"Apa kau tak mau? Kalau tak mau aku bisa mencari yang lain," Ucap Arga.

"Aak..aku mau !!," Teriak Celine saat itu juga. Walaupun dalam hati gugup. Namu Celine harus bisa mendapat kan uang.

"Baiklah .. bekerja lah mulai besok," ucap Arga

"Tinggalkan ruangan ku!! Aa satu hal besok kau biar di jelaskan sama pegawai lainnya atau aku sendiri saja yang jelaskan aja,"pungkas Arga kembali.

Sembari duduk di kursi kerja nya.

"Baik, " ucap Celine yang masih tertenduk,

"Heey!!! "

Sontak Celine pun terkejut dan terjungkit bahunya.

"Kalau kau bicara sama orang tatap lah orang yang sedang mengajak mu bicara !!! Mengapa kau selalu tertunduk !!" Bentak nya.

"Lama-lama aku bisa kehilangan suara ku !!" Amuk Arga sembari melipat kedua tangan nya didada dan duduk di kursi tersebut.

" Iya Bapak Arga Pamungkas yang terhormat," ucap Celine kembali terlontar seperti itu.

Arga pun langsung mengeluarkan Smirknya. Seolah dia senang bahwa Mangsa yang ada di hadapan nya bisa tunduk dan taklukkan.

"Saya pamit undur diri trimakasih bapak telah menerima saya," Ucap ku sembari membungkuk hormat.

"Celine.." ucap Arga. Namun kali ini ucapan nya tak begitu berteriak. Seolah ucapan itu melemah dan lembut. Seakan Arga yang aku kenal dulu kembali saat ini.

Celine pun kemudian terhenti dari langkahku dan berbalik.

"Besok jangan sampai kau terlambat !!" Tegas si Arga lagi.

"Baik," ucap ku singkat.

Dan akhirnya aku benar - benar keluar ruangan tersebut.

Banyak pekerja yang berkumpul di depan ruangan si boss galak ini ..

"Kau anak baru ..??" Ucap salah satu pegawai tersebut.

"Ii..iya.." ucap Ku gugup.

"Kau lama sekali di sana apa si boss marah pada mu .." ucap pegawai lainnya.

Aku pun bingung dengan ucapan sang wanita ini.

Namun yang lainnya langsung kembali ke tempat kerja masing - masing.

"Aa aku Karina Cahya Mentari. Pangil aja karin" ucap nya sembari mengulurkan tangannya.

"Aku, aku Celine Agustina salam kenal," Ucap Celine yang langsung menjawab uluran tangan karin tersebut dan tersenyum kepadanya.

"Aa, aku bekerja dulu sampai ketemu besok ya.. besok kita cerita kembali .. " Ucap Karin sembari berjalan ke meja kerja nya.

Celine pun tersenyum dan kembali melangkah kan kaki ke sebuah Lift.

"Mengapa gedung ini tinggi sekali aku kan takut dengan ketinggian kalau mati listrik aku pun juga takut, " Gumam Celine kembali.

Tak lama seolah semesta meng amin kan doa ku benar saja Lift pun langsung macet dan Padam.

"Aaa..~!!! Aku takut !!! Ya tuhan mengapa seperti ini!!! Mulut sialan!!" umpat Celine.

Ucap Celine meracau tak karuan.

Celine pun langsung tertunduk melipat kaki nya sendiri dan berada langsung di sisi pojok Lift sambil menutup Wajah dan mata mengunakan tangannya.

"Siapapun tolong aku ~~ " tutur Celine. sembari menangis. Keringat pun berbuih buih keluar seukuran jagung.

"Aku takut tuhan ..~~" gumam Celine, semakin meracau ntah bicara apa dan tak tau arah omongan kemana.

"Haayy, hay, bangun laahh" Ucap Sang lelaki tersebut.

"Tenang - tenang udah bisa jalan lagi lift nya .." sambung lelaki tersebut.

"Maaa..maaff... aku.. "

"Udah diem ... ikut aku yuk .. " Ucap sang lelaki tersebut dengan mengulurkan tangan nya.

Celine pun membalas pula tangan dia untuk bantu Celine berdiri..

Aku pun kemudian keluar dari dalam lift tersebut. Hingga orang kantor pun masih sama saja banyak yang melihatnya.

"Pak .. tolong lepas kan tangan saya.. banyak pasang mata melihat ke arah saya.. saya malu.. " ucapku sembari tertunduk ..

"Udah gak apa .. kau gemetaran begini ... soalnya kalau aku lepas bisa -bisa kau yang susah berjalan.. apalagi tuhh muka kamu aja pucet .. kalau pingsan gimana kalau aku gak penganggan tangan kamu. udah bentar lagi Cafe mo sampai gue ajak ke Cafe aja," Ucap sang lelaki tersebut.

Celine dan lelaki ini pun keluar dari dalam gedung kantor tersebut.

Namun tak jauh dari pintu lobby.

"Celine..?? Ngapain elo sama dia??."

Arga pun kemudian langsung melangkah keluar dari dalam lift yang pintu nya telah terbuka yang sedang melihat Celine dari kejahuan..

"Kok aku jadi kaya orang penguntit begini.. serem juga... dahlah ngapain juga mikirrin mereka," gumam Arga kembali.

"Mana telat lagi jemput Putri.. " Gumam Arga kembali.

Arga pun kemudian pergi dari kantor tersebut dan menjemput Putri di Sekolah.

Karena, Arga kebetulan memang pekerjaan nya untuk saat ini tak terlalu sibuk.

Jadi bisa menjemput putri tepat Waktu.

"Kita kemana pak ?? " Tanya seorang supir tersebut.

"Kesekolahan Putri .. dan langsung saja setelah menjemput putri balik ke rumah saja. Saya mau istirahat nanti setelah sampai atau putri udah ada di depan bangunkan saya.." Jelas Arga

"Baik pak .. " Jawab pak supir tersebut.

Arga pun kemudian pergi menggunakan mobil yang sering ia pakai bersama sang supir itu.

"Karena saya lagi tak ingin di ganggu," ucap Arga sembari membenar kan duduk nya.

"Baik pak," jawab singkat pak supir tersebut.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!