NovelToon NovelToon

Gadis Culun Idamanku

Bab 1 - Terbangun

"Apa yang terjadi? Mengapa rasanya sakit sekali di dadaku ini? apakah aku telah bermimpi. Aku mengingat semua yang telah terjadi bahkan ini tidak bisa di katakan sebagai mimpi. Ceritanya begitu nyata" di tengah malam Flo terbangun dari tidur panjang nya. Ia terengah - engah seakan itu adalah nafas terakhirnya. Ia baru saja mengalami hal ganjil dalam hidupnya. Dan semua sangat sulit di percaya dengan akal sehat.

Dalam kepanikan Flo merasa bingung dan seperti ada yang hilang dari hatinya setelah ia terbangun. Melihat sekeliling tenyata masih sama dengan tempat tidur dan kamarnya dulu.

"Tunggu - tunggu... Kamar ini kan ? Kamar yang aku tempati sebelum ayah meninggal? Ada apa ini aku tak mengerti ? Tuhan apakah benar apa yang sedang aku pikirkan sekarang." tak hentinya ia berucap sendiri dalam kebingungan dan kepanikan. Hingga ia tersadar akan sesuatu.

Ayahnya.

"Ayah!! Iya aku harus mencari ayah. Kalau benar seperti yang aku pikirkan berati ayah masih hidup" matanya mulai berkaca - kaca mengingat kembali setiap kejadian yang telah menimpanya. Dan yang pasti dia berlari karena tidak sabar ingin menyaksikan sendiri bagaimana kondisi ayah nya sekarang.

"Ayah!!!!"

Brukkkk.....

"Aku tidak bisa menahan untuk tidak memeluk ayah. Tuhan ternyata semua ini benar terjadi padaku. Aku sungguh berterimakasih padamu Tuhan kau berikan aku kesempatan kedua untuk memperbaiki masa laluku. Hatinya tak berhenti mengucap syukur dengan segala apa yang telah terjadi padanya." ia kembali bergumam di dalam hati.

"Ada apa flo sayang ? Kenapa anak ayah tiba - tiba manja begini ? Bisa kau katakan ada apa flo " ayah benar - benar merasa kebingungan melihat tingkah anak kesayangan nya yang tiba - tiba saja memeluknya erat tanpa aba - aba seperti orang yang sudah lama sekali tidak bertemu.

"Flo kangen ayah. Ayah janji yah jangan pernah tinggalin flo lagi..?"

Ayah semakin heran di buatnya. Ia bingung harus menjawab apa karena sebetulnya setiap hari pun mereka bertemu hanya berpisah saat dirinya pergi ke kantor.

"Ayah ada di sini nak. Ayah tidak pergi kemanapun hari ini. Bahkan tadi pagi pun kita sarapan bersama." ayah kembali menjawab sembari memeluk anak nya dan mengelus puncak kepalanya.

"Sekarang tanggal berapa yah ?"

Tiba-tiba flo melepaskan pelukannya dan bertanya demikian.

"Kok kamu tanya tanggal ke ayah. Biasanya kamu kan gak pernah lupa hari dan tanggal ?" ayah nya semakin bingung.

"Aku lupa belum mengecek jadwal di handphone ku yah.." flo menjawab sekenanya berharap ayahnya percaya begitu saja.

"ini hari minggu sayang tanggal 19 April tahun 201x sayang" ayah kembali menjelaskan karena percaya dengan alasan yang di utarakan oleh anak kesayangan nya itu.

"berati ayah baru saja menikah selama 3tahun dengan mama ?" ia kembali menanyakan hal yang membuat ayah nya semakin bingung.

"Betul nak, ayah baru menikah 3 tahun dengan mama mu. Memang nya ada apa sayang ? Kok tumben kamu menanyakan lama waktu pernikahan ayah dengan mamamu ? Apa ada sesuatu yang ayah gak tahu sayang ? Kalau ada apa - apa cerita sama ayah kamu kan anak ayah ?" terdengar guratan cemas didalam pertanyaan yang kini di utarakan ayah kepadanya.

"Jangan khawatir ayah. Aku baik - baik saja. Malah aku sekarang merasa jauh lebih baik dari sebelumnya. Aku hanya bertanya saja karena penasaran." ucapnya sembari tersenyum meyakinkan agar ayah nya tidak kembali curiga dan bertanya - tanya kepadanya.

"Baiklah kalau memang kamu baik - baik saja ayah senang mendengarnya. Kalau begitu kembali ke ruang kerja ayah ya nak ada yang harus ayah selesaikan."

"Baiklah ayah aku juga harus kembali ke kamar. Semangat kerja nya yah ? Jangan terlalu lelah, aku tak mau ayah sakit."

"Baiklah terimakasih sayang.." tak lupa ayah mengecup kening anak nya sebelum berlalu pergi.

......................

Di dalam ruangan kerja...

"apa yang sebenarnya terjadi ? Mengapa aku merasakan seperti telah melewati begitu banyak peristiwa dan aku kembali ketitik awal. Flo, dia juga seperti merasakan apa yang ku rasakan. Setiap pertanyaan yang dia ajukan sama dengan apa yang ku pikirkan ketika pertama kali membuka mata. Apa yang sebenarnya terjadi ?" pikiran ayah terus saja berkecamuk.

"Tuhan apakah benar kami kembali dari masa lalu ? Apakah Engkau ingin aku memperbaiki sesuatu yang buruk yang terjadi di masa lalu. Jika begitu adanya aku akan berusaha sebisaku melindungi keluargaku dari apapun yang membahayakan mereka terutama anakku Flo." akhirnya ayah mengambil kesimpulan bahwa memang ia telah kembali ke masa lalu dimana sebelumnya ia telah tiada. Dan sekarang ia masih sehat dan mengingat kembali semua kejanggalan yang terjadi di masa lalunya lebih tepat nya di masa depan. Ia akan mencegah hal - hal buruk yang akan terjadi berdasarkan ingatan yang ia miliki.

"Rossy, aku tidak tahu jelas apa yang selalu kau perbuat pada anakku Flo setiap hari. Tapi mulai hari ini aku akan melindungi flo apapun yang terjadi. Meski aku mencintaimu karena kau adalah istriku tapi aku juga tak ingin kau berbuat sesuka hati pada anakku satu - satunya." dan akhirnya pikirannya kembali terfokus pada istri nya. Istri yang ia nikahi tiga tahun lalu. Dimana ia berharap akan menjadi ibu pengganti untuk anak nya namun sepertinya semuanya diluar prediksinya. Ia harus lebih jeli sekarang untuk melihat keadaan dan kenyataan. Tidak lagi menyibukan diri dengan pekerjaan yang tiada habisnya dan mengabaikan putri kesayangannya.

Ternyata benar Ayah dan Flo telah kembali ke masa lalu 2 tahun sebelum semua kejadian naas itu menimpa mereka. Ayah yang terlalu sibuk dan percaya pada istrinya sehingga membiarkan anak nya menderita bertahun - tahun. Sampai semuanya harus berakhir saat kematian menjemput mereka.

...****************...

"mas ada apa ? Ku lihat dari tadi melamun terus?"

Rossi tidak bisa tidak bertanya melihat suaminya yang hanya diam tanpa bereaksi saat ia mendekat dan menyentuh tangannya.

"ah.. Aku tidak apa - apa. Lekas lah tidur aku hanya sedang memikirkan pekerjaan." bohongnya. Padahal saat ini pikirannya hanya tentang Flo dan hanya tentang Flo. Ia menyesal dahulu sempat mengabaikan anak satu - satunya itu.

"mas. Apa kamu tidak berniat memiliki anak lagi ? Bukankan keluarga kita perlu pewaris laki - laki untuk melanjutkan semuanya ?" akhirnya rossi mengucapkan tujuannya. Ia masih muda dan cantik tapi kenapa suaminya masih enggan untuk menyentuhnya. Bukankan ini sudah tiga tahun berlalu. Kenapa ? Apakah ia hanya di jadikan pengasuh untuk anaknya saja ? percayalah ia juga wanita normal, ia sangat kesal jika harus seperti itu terus di abaikan tanpa niat di sentuh sama sekali oleh suaminya.

Tak ada yang tahu. Bahkan Flo pun tak pernah tahu. Ternyata secinta itu ayah nya pada ibu kandung Flo sampai ia tak ingin menyentuh lagi wanita lain dalam hidupnya meski itu adalah istrinya yang sekarang.

"jangan melewati batasku Rossi." akhirnya selalu begitu. Hanya kalimat itu yang selalu terucap. Membuat hati seorang rossi sangat terluka dan ia benci mengakui bahwa ia memang benar - benar mencintai suami jahatnya ini.

ini aku kasih tambahan gambaran ilustrasi tokoh utama ya.. Florencia Angelica. Semoga suka.. 😇

Bab 2 - Awal

Pov Flo

"Aku sekarang yakin kalau aku telah di beri kesempatan kembali ke masa lalu dimana aku bisa memperbaiki semua nya yang telah berantakan sejak ibu tiri ku dan Kakak tiri yang kejam itu mulai menyusun rencananya menghancurkan hidupku yang berharga. Padahal aku tak pernah mengusik kehidupan mereka. Aku menerima kehadiran mereka ditengah - tengah aku dan ayah. Aku dulu menyayangi mereka sebagai pengganti ibu ku dan saudara yang baru bisa aku miliki."

Pikiran Flo terus terbayang dengan segala kekejaman yang telah di lakukan mama dan kakak tirinya. Bahkan mereka lah yang telah merubah penampilan Flo dari gadis cantik dengan penampilan biasa saja menjadi gadis culun dengan kacamata tebal dan gigi kawat nya yang menurutnya sangat merusak mata.

"Isssh... Kenapa aku dulu mau - mau saja ya di suruh berpenampilan seperti ini ?" dia bergumam di depan cermin sembari memandangi wajah dan penampilannya.

"Langkah awal yang harus aku tempuh adalah merubah penampilanku. Tapi untuk sekarang biarlah seperti ini dulu aku tidak akan melepas kacamata ini hanya akan merapikan rambutku dan melepas gigi kawat sialan ini. Biarlah kaca mata ini saja sebagai identitasku agar tidak terlalu menimbulkan kecurigaan mereka." tukasnya.

......................

Kampus

"Sudah lama sekali aku tidak menghirup udara segar di kampus di pagi hari. Baiklah mulai sekarang aku akan menjadi aku yang baru. Aku akan lebih menyayangi diriku daripada orang lain." dengan semangat baru Flo terus menyemangati setiap langkah nya di kehidupan ini.

"Flo....!!"

Bruk..

Seseorang merangkul Flo dari belakang. Ya dia adalah Suzan sahabat Flo satu - satunya yang kemungkinan telah banyak mengkhianatinya di masa lalu. Flo tak ingin terlalu dekat lagi dengan nya namun karena penasaran dan ingin mengungkap segala hal buruk tentang Suzan terpaksa ia harus menahannya dan berpura - pura tetap dekat dengan nya namun tetap berjarak.

"Ada apa zan ?kenapa kamu ngagetin aja.?" ucap Flo dengan nada sedikit ketus.

"Tumben kamu ketus gitu sama aku ? Biasanya seneng banget ketemu aku ?" dengan wajah tak berdosa suzan menampakan senyum terbaiknya pada sahabatnya itu.

"Bukan gitu, kaget aja tiba - tiba.!"

"Ya udah maaf ya Flo udah jangan marah.

Eh.. Tunggu tunggu kamu sepertinya berbeda hari ini ?" Suzan seperti melihat beberapa perubahan pada penampilan flo hari ini. Tetap berkacamata namun terlihat lebih segar dengan rambut di kuncir satu dan tampilan cassual yang cukup modis.

"Udah gak usah protes. Aku hanya ingin sedikit merubah tampilan ku biar tidak terlalu si kutu buku." kembali Flo menepis kecurigaan Suzan agar tidak terlalu banyak berkomentar dengan segala perubahannya dan membuat curiga jika dia tahu sesuatu.

Kini mereka berjalan bergandengan menuju kantin kampus untuk sekedar sarapan. Hampir di setiap kesempatan banyak mata tertuju pada Flo. Mereka benar - benar terpana melihat penampilan nya yang berubah. Tidak lagi terlihat lusuh dan culun tapi lebih segar, tegas dan dewasa dengan baju dan celana panjang cassual nya. Jangan lupakan wajah nya yang cantik dan bersih juga tubuhnya yang tinggi sedang dan rambutnya yang indah berwarna coklat terang semakin menambah aura kecantikan nya.

Hal ini membuat orang yang di sebelahnya merasakan debaran panas di dada nya. Otak nya berputar memikirkan bagaimana bisa seorang flo yang biasanya begitu tidak menarik bisa berubah dalam semalam saja. Dia tak terima jika sekarang Flo lah yang menjadi pusat perhatian semua orang yang biasanya memandanginya dengan kagum karena kecantikan nya dan tampilan modis nya yang menyorot mata di sandingkan dengan tampilan culun dan lusuh Flo sahabatnya. Ya dialah Suzan, dia merasa sangat tidak senang dengan segala perubahan ini.

"Flo, kenapa kamu merubah penampilan mu ? Aku lebih suka penampilan mu yang dulu lebih manusiawi dan aku nyaman dengan kamu yang dulu" Suzan memulai hasutannya ketika mereka mulai duduk di bangku kantin kampus.

"Tidak Suzan, maafkan aku tapi aku lebih suka tampilan ku yang sekarang. Menurutku tidak ada masalah jika seseorang ingin sedikit merubah penampilannya selama itu tidak merugikan." Flo berusaha mendebat agar Suzan berhenti menghasutnya dengan hasutan konyolnya.

"tapi aku...""

"stt... aku lapar. Sebaiknya kita cepat makan aku tak ingin lagi mendengar pendapat mu tentang penampilanku. Sebagai sahabatku seharusnya kamu dukung aku bukan menyuruhku kembali." lagi - lagi Flo menghentikan ucapan Suzan yang belum selesai ia ucapkan karena mulai merasa kesal.

Susan hanya bisa terdiam dengan tangan terkepal. Hatinya tetap bergemuruh merasakan kebencian dan rasa iri dan rasa takut tersaingi yang sangat kuat.

Aku harus beri tahu semua ini kepada kak Agatha biar kamu mendapat pelajaran berharga dari Agatha dan Tante Rossy. Yah cuma mereka yang bisa , agar dia tidak terus besar kepala dan menyaingi ku.

Di dalam hari suzan meracau menahan kebenciannya.

......................

"Boleh ikut duduk?" seorang pria tampan dan tinggi menghampiri mereka berdua saat sedang menikmati makanannya masing - masing.

Dia lah Azel kakak tingkat yang sangat di inginkan oleh Suzan. Inilah awal mula Suzan mulai membenci Flo karena dia melihat Azel begitu memperhatikan Flo daripada dirinya yang jelas - jelas lebih menarik.

"Boleh kak. Duduk aja.." suzan tersenyum ramah sembari mempersilahkan bangku kosong di samping nya agar Azel duduk dekat dengan nya.

"Makasih, Aku duduk di samping Flo saja. "

Flo yang sedari tadi menyaksikan gerak gerik mereka berdua mulai menarik kesimpulan di dalam pemikiran nya sendiri.

Jadi ini kemungkinan terbesar kamu jadi musuh dan duri dalam daging di hidupku Suzan. Baiklah jika itu yang kamu inginkan maka tidak akan ada apapun yang kamu dapatkan dari rasa iri dan kebencian suzan. Baiklah kamu akan menjadi target pertamaku sekarang.

"Ya udah kak sini aja duduk samping aku.." ucap Flo tiba - tiba membuat Suzan mengerutkan alisnya heran. Sebab selama ini Flo tidak pernah berusaha mendekat pada siapapun apalagi laki - laki meski sering berinteraksi dengan Azel tapi tidak pernah terang - terangan menyuruhnya duduk di sampingnya.

"Kamu hari ini cantik banget Flo. Tapi kemarin - kemarin kamu juga tetap cantik di mataku."

Kalimat yang membuat Suzan semakin merasa terbakar. Ia tak mengerti kenapa Azel sama sekali tak memandang nya selama ini. Hanya ada gadis culun itu yang selalu jadi pandangan utamanya. Rasanya dia ingin sekali menarik Flo pergi dan mencercanya dengan berbagai kalimat kasar yang sudah ia tahan selama ini.

"Makasih kak. Kakak juga ganteng di mataku."

Lagi - lagi Flo malah membalas pujian yang di lontarkan Azel untuknya.

Melihat Suzan sudah menampilkan wajah yang merah padam Flo mulai mengerti alur cerita kenapa dulu sahabatnya berkhianat. Sebetulnya dia menyayangi Suzan sudah seperti saudaranya sendiri. Apapun yang Suzan minta selalu jadi prioritasnya. Namun ia sama sekali tidak menerima yang nama nya pengkhianatan.

Karena di episode ini ketemu Suzan jadi sekalian ilustrasi yang menggambarkan ciri fisik dan tampilan Suzan ya. Gadis sexy dan energic juga fashionable.

Bab 3 - Azel Luis

"Maaf ya kak kalau aku jadi bikin suasana tidak nyaman?" Flo merasa tidak enak dengan sikap Suzan yang tiba - tiba bangkit dan pergi meninggalkan mereka tanpa sepatah kata pun.

"Tak apa Flo santai saja. Bukan kah kita teman sejak lama kenapa harus ada kata tidak enak?" Azel berusaha meyakinkan agar Flo bisa mengikis sedikit jarak diantara mereka yang selama ini terjalin. Ia tahu betul Flo sangat menyukai Kakak laki - lakinya Arbian namun ia tak ingin menyerah begitu saja karena tahu Arbian tak pernah menyukai Florencia sedikitpun.

"Apakah kita sedekat itu dari dulu ?"

Sontak pertanyaan ini membuat hatinya sedikit tergores. Ia tahu Flo tak pernah membuka hati untuknya namun ia tak menyangka begitu tebal nya dinding yang telah di buat di dalam hati Flo untuknya.

"Maksud kamu ?" Azel berusaha tenang dan pura - pura tak mengerti dengan ucapan Flo.

"Ah tidak apa, lupakan saja kak."

Flo sangat tahu betul maksud dan tujuan seorang Azel karena ini bukan kehidupan pertamanya. Ia tak ingin lagi menjadi wanita naif yang tidak peka dengan perubahan sekitar termasuk orang-orang di sekelilingnya.

"Maafkan aku Zel sepertinya kamu akan jadi salah satu orang yang ku manfaatkan. Aku sangat berterima kasih karena hanya kamu yang menerima aku apapun bentuk dan penampilan tapi aku tidak bisa merubah hatiku padamu.

Flo kembali bergumam dalam harinya sembari sesekali memandang wajah tampan dan lembut orang di hadapannya yang sedang asyik menikmati makanan nya.

......................

"Kak bisa ketemu bentar di Gedung B? Aku tunggu!"

Begitulah pesan singkat yang di kirimkan oleh Suzan pada Agatha.

"Ada apa lagi sih ini anak? Lama - lama dia cukup mengganggu.." dengan ketus Agatha bergumam di hadapan teman - teman satu geng nya ketika mendapat pesan singkat dari Suzan.

"Mau samperin aja apa gimana ?" kata salah satu teman satu geng nya.

"Ya udah kita samperin aja. Aku sedikit penasaran, jangan - jangan ini tentang si cupu lagi!!" ucapnya sambil berdiri dan mulai melangkah pergi.

......................

"Aku gak tahu kakak percaya atau tidak dengan yang aku ceritakan tapi si culun itu benar - benar telah berubah kak. Dia sekarang jadi lebih cantik dan rapi meski masih menggunakan kacamata kebanggaan nya itu. Dia juga berani merespon kak Azel duduk di sampingnya membuatku kesal saja.." kembali dengan bersungut - sungut suzan berusaha meyakinkan Agatha agar percaya dengan ceritanya.

"Sialan.. Pantesan dia pergi ke kampus pagi - pagi banget. Bahkan tidak ikut sarapan bersama. Rupanya ada yang ia sembunyikan dari aku dan mama." Agatha mulai tersulut emosi karena dia juga tak suka jika Flo kembali berpenampilan cantik seperti tiga tahun yang lalu saat pertama kali mereka bertemu dan menjadi saudara tiri.

"Kakak harus lakuin sesuatu karena aku sudah berusaha menghasutnya kembali tapi sudah tidak mempan. Aku merasa dia mulai merubah sikapnya padaku tak seramah dulu."

Agatha merasa sangat marah. Karena Suzan terus saja mengucapkan kalimat - kalimat yang semakin menyulut emosinya.

......................

Dari kejauhan ternyata ada Azel yang tanpa sengaja mendengar percakapan mereka. Ia tak menyangka bahwa Suzan adalah orang di balik semua penderitaan Flo selama ini. Orang yang paling dekat dengan Flo dan dia pula yang telah mengadu domba Flo dengan saudaranya.

Sudah Tiga tahun lama nya Azel menyayangi Flo dengan segala kesadarannya. Bahkan teman - teman dekatnya mengetahui itu. Banyak dari mereka mengejeknya mengingat penampilan Flo yang luar biasa menyakitkan mata kala itu namun ia tak perduli. Ia hanya tahu bahwa dulu Flo tidak seburuk itu bahkan ia lebih cantik dari Agatha dan Suzan meski tanpa make up yang menutup setiap inci wajahnya.

"Dulu kamu adalah cinta pertama Abangku Flo tapi dia tidak lagi mengenali kamu sekarang karena kalian dulu hanya bertemu secara kebetulan sekali saja. Dia tidak tahu kamu dan tidak tahu namamu. Aku tahu karena secara kebetulan ternyata kita satu sekolah sejak SMP. Dan aku tidak pernah lupa wajah anak perempuan yang dulu menolong Abang dan membuatnya jatuh hati pertama kali. Aku anggap ini keberuntunganku." hati azel terus bergumam mengingat kembali kejadian di masa lalu saat pertama kali dia bertemu dengan sosok Flo.

"Aku sekarang merasakan ketakutan. Kamu merubah penampilanmu lagi nyaris sama seperti dulu. Aku takut kamu bertemu lagi dengan abangku dan kalian saling mencintai dan aku tersingkir. Meski aku menyayangi dan mendukungmu tapi aku tak ingin kamu di miliki abangku." tak bisa di pungkiri bahwa ia selalu merasa kalah dari abangnya itu. Bahkan orang yang dia inginkan pun selalu saja lebuh berpihak pada abang nya itu.

Ternyata Flo juga adalah gadis yang pernah menjadi cinta pertama Arbian namun sebisa mungkin Azel berusaha menjaga jarak antara mereka agar Arbian tidak lagi bertemu dengan Flo apalagi saat ini Flo yang dulu sudah kembali ketakutan di hati Azel semakin terpampang jelas.

"Kak..!!!"

Azel terkaget dengan lamunannya ketika seseorang menepuk lembut pundaknya.

"Astaga.. Kamu mengagetkanku Flo!"..

" Maaf kak.. Sedang apa di sini ? Seperti sedang menguping saja ?"

"Ah tidak, aku hanya sedang ingin bersandar saja di dinding ini." Azel berusaha menyingkirkan kecurigaan Flo.

"Baiklah apapun yang kakak lakukan asal jangan melamun terlalu lama nanti berbahaya.. "

Flo kembali berucap sambil menunjukan senyum manis nya.

"Aku benar benar tidak tahan melihatnya tersenyum semanis ini. Semoga dia tak melakukannya pada pria lain, jika tidak mungkin sainganku bukan hanya abang seorang." Kembali Azel bergumam dalam hatinya.

"Aku ingin berbicara sebentar denganmu." azel kembali berucap.

"Baiklah kita ke taman belakang saja kak biar bisa sambil duduk."

"Tidak, di sini saja. Aku hanya ingin memperingati mu Flo. Kamu tidak boleh terlalu baik dan percaya dengan sahabatmu Suzan. Sepertinya dia banyak menyimpan rahasia di belakangmu. Aku harap kamu berhati - hati dalam bergaul dan memilih teman. Hanya ini yang bisa aku ucapkan." dengan serius Azel menjelaskan.

"Dia itu sahabatku kak tidak mungkin berbuat macam - macam. Tapi terima kasih untuk kepeduliannya aku akan selalu berhati - hati."

Aku tak tahu Azel bisa mengetahui fakta ini darimana tapi seorang Azel yang tidak begitu dekat saja dengan Suzan bisa mengetahui fakta ini, mengapa aku yang begitu dekat dengannya bisa sampai sebodoh itu percaya begitu saja sampai menepis segala kecurigaan apapun yang ia lakukan. Betapa bodohnya aku dulu.

Flo merutuki dirinya sendiri kenapa bisa menjadi sepolos itu tanpa mengetahui fakta kekejaman sahabatnya yang sebenarnya.

Ini gambaran ilustrasi buat tokoh Azel ya. Mama nya bule jadi dia blasteran.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!