NovelToon NovelToon

Detektif Zen

Detektif Zen

Zen nama seorang detektif swasta wanita yang masih berusia 20 tahun, dia adalah gadis cantik dan keren dengan menguasai tehnik bela diri taekwondo sejak dia duduk di bangku sekolah dasar, sudah hidup seorang diri sejak usianya masih sangat muda dia terlatih menjadi wanita yang mandiri dan kuat, bahkan dia tidak meneruskan pendidikannya ke universitas seperti teman-temannya yang lain, dia memutuskan untuk membuka sebuah perusahaan penyelesaian berbagai macam kasus, perusahaan jasa tersebut bernama detektif Zen sesuai dengan nama panggungnya yang begitu terkenal di penjuru kota, semua orang mengira dia sangat misterius dan cantik, namun tidak ada siapapun yang bisa melihat wajahnya secara keseluruhan dia selalu memakai penutup kepala ataupun masker dimana hanya matanya saja yang bisa di lihat oleh semua klien yang dia tangani, sudah banyak sekali kasus yang dia tangani dan semuanya selesai dengan tuntas juga membuat semua kliennya begitu puas atas hasil kerjanya.

Dia tidak pernah membuka lowongan untuk orang lain dan hanya bekerja sendiri selama bertahun-tahun sejak dia memulai usahanya itu ketika dia masih sekolah di bangku sekolah menengah atas sejak dia berusia 16 tahun, mulai dari kasus perselingkuhan, perselisihan keluarga bahkan sampai kasus pembullyan, dia telah berhasil memecahkan dan menyelesaikan berbagai macam kasus dengan dirinya sendiri.

Sampai akhirnya nama detektif Zen begitu terkenal di kota itu sampai dia berhasil membangun sebuah gedung yang cukup besar sebagai kantor rahasia miliknya dan dia mulai merekrut seorang asisten pribadi untuk membantunya menjaga dan memeriksa data para klien yang semakin banyak menghubunginya hingga seorang Zen tidak sanggup menerima banyak sekali klien yang membutuhkan jasa detektif swastanya tersebut.

Hari ini adalah hari pertama dimana Zen memulai wawancara khusus untuk beberapa orang yang melamar melalui email yang dia sebar di media sosial sebelumnya, cukup banyak orang-orang ahli bahkan sampai lulusan sekolah luar negeri untuk melamar menjadi asistennya, namun Zen tidak menerima orang-orang seperti itu yang kebanyakan dari mereka hanya ingin menggunakan kepopuleran nama detektif Zen yang dia miliki saat ini.

Saat proses wawancara berlangsung Zen justru malah tertarik dengan seorang wanita culun yang memakai kacamata kotak berukuran cukup besar, wanita itu satu-satunya pelamar yang tidak memakai pakaian mencolok ataupun dandanan yang terlalu tajam untuk di lihat oleh mata, sehingga sejak pertama melihatnya Zen sudah merasa yakin dengan wanita culun itu, di tambah ketika melihat wajahnya yang cukup boros, dia merasa wanita berkacamata itu cocok untuk menjadi asisten pribadi seorang detektif muda sepertinya.

Proses wawancara sudah berlangsung dan semua pewawancara di tolak dengan cepat oleh Zen bahkan ada beberapa pelamar wanita yang menangis karena gagal dalam wawancaranya bersama gadis detektif Zen yang terkenal misterius namun sangat ahli dalam memecahkan banyak kasus.

Hingga giliran wanita culun itu tiba, dia masuk ke dalam ruangan rahasia yang hanya memiliki cahaya remang-remang sampai dia berjalan menghadap sebuah meja yang di seberangnya ada detektif Zen yang memakai penutup wajah sampai menutupi setengah wajahnya, hanya bagian mata dan jidat yang di perlihatkan oleh Zen saat itu dan dia mulai mewawancarai gadis culun tersebut.

"Apa kau bersedia bekerja dengan tekanan?" Tanya Zen kepada gadis tersebut dengan menatap matanya cukup tajam,

"I...iya...saya bersedia detektif Zen" balas wanita itu terlihat sedikit gugup.

Orang seperti itulah yang Zen butuhkan, dia memang membutuhkan asisten yang harus takut kepadanya agar asisten itu tidak dapat melampaui dia dan tidak akan berani melawan apalagi mengkhianati dirinya dalam dunia bisnis ini.

Setelah gadis culun itu menjawab dengan jawaban yang gugup dan sangat tidak meyakinkan Zen tidak menunggu lama lagi, dia langsung saja menerima wanita culun itu tanpa basa basi lagi.

"Baik kau diterima, dan bisa mulai bekerja saat ini juga, ayo ikut masuk denganku" balas detektif Zen dengan dengan tegas dan langsung berbalik hendak menekan tombol ruangan rahasia miliknya.

Namun setelah memperhatikan sedikit kebelakang dia melihat gadis tersebut hanya diam mematung dan terus tertunduk saja, sehingga itu membuat Zen merasa sedikit mencurigainya, dia kembali membalikkan badan dan bertanya mengenai namanya.

"Ahhh....siapa namamu?" Tanya detektif Zen pada wanita berkacamata tersebut,

"Namaku Meilan detektif Zen" balas wanita itu cukup pelan.

Zen hanya mengangguk dan dia mulai menakan tombol yang tidak terlihat bentuknya tersebut pada sebuah rak buku yang ada di belakang meja kerjanya, hingga tidak lama tak buku itu terbuka dan menampakkan sebuah ruangan yang gelap di dalam sana.

"Hey....kau ayo ikuti aku!" Ucap Zen sambil memberikan kode lewat tangannya.

Mereka masuk ke dalam dan Zen membawa Meilan masuk ke dalam sebuah lift rahasia miliknya yang bisa melesat ke ruangan bawah tanah yang sudah dia bangun secara rahasia selama ini, dia masuk dengan Meilan ke dalam lift tersebut dan mulai menekan tombol liftnya seperti biasa.

Namun saat mereka diam berdiri di dalam lift menunggu sampai di lantai dasar, Zen mulai melihat gelagat aneh pada Meilan dimana dia nempak terlihat pucat pasi dan tiba-tiba saja membuka kacamata yang sedari tadi dia pakai.

"Kau..... Siapa kau sebenarnya?" Ucap Zen yang langsung berjaga-jaga dan menodongkan pistol yang selalu dia bawa kemanapun.

Wanita bernama Meilan itu sama sekali tidak merasa takut dan sikapnya yang gugup langsung berubah drastis, dia membuka rambut panjang yang terikat di kepalanya dimana ternyata rambut itu adalah sebuah wig, dan wanita tersebut langsung berubah seperti bukan wanita dari dunia ini, dia berputar hingga cahaya yang menyilaukan memenuhi seisi lift tersebut membuat Zen menutup matanya secara refleks.

"Aaaakkkkhhh....cahaya silau apa ini, sialan dia pasti seorang penyusup yang handal!" Gerutu Zen dengan sangat kesal.

Sampai ketika cahaya itu semakin memudar tiba-tiba saja lift yang dia naiki mulai bergoncang dan seakan-akan jatuh ke bawah membawa dirinya seperti jatuh ke dasar jurang yang tinggi dan tanpa dasar.

"Aaaararkkkkk......ada apa ini, ada apa dengan liftnya?" Ucap detektif Zen yang sangat kebingungan dan panik.

Di tengah kepanikan itu tiba-tiba saja dia mendengar bisikan dari seseorang pada telinganya dengan sangat halus.

"Kau adalah putri selir yang aku cari selama ini, kembalilah ke tempat dimana kamu seharusnya" suara bisikan yang di dengar oleh detektif Zen saat itu.

"Siapa kau..... Meilan! Tampakkan wujudmu dan hentikan cahaya aneh ini, hadapi aku secara langsung jika kau berani!" Bentak detektif Zen yang sangat murka.

Sayangnya dia tetap tidak bisa melihat apapun karena seisi ruangan di dalam lift itu di penuhi dengan cahaya yang menyilaukan untuk beberapa saat sampai akhirnya dia mulai merasakan bahwa dirinya mendarat pada sesuatu yang kasar dan menyakitkan membuat dirinya terpentok ke dinding ruangan lift tersebut hingga dia tidak sadarkan diri dalam sekejap.

"Aaaaahhh....dukk......" Teriakkan terakhir seorang detektif Zen yang langsung tidak sadarkan diri.

Sedangkan wanita bernama Meilan itu hanya tersenyum kecil dan dia langsung menyentuh tangan detektif Zen dan membawanya menghilang dari sana begitu saja.

Raja Lu Shi Cheng

Zen sudah tidak sadarkan diri sejak dia jatuh sampai tidak lama kemudian dia merasakan seperti berada di tengah kerumunan banyak orang dan saat itu dia merasakan tubuhnya seperti menunggangi sebuah kuda yang berlari dengan cepat, hingga dia mendengar dentingan pedang yang saling beradu satu sama lain dengan sangat keras.

"Aahhhh.... Suara dentingan apa ini, sangat membuat telingaku sakit" gerutu detektif Zen sambil memegangi telinganya.

Tiba-tiba saja terdengar suara seorang pria yang memanggilnya dengan sebutan Xiao You, saat membukakan mata dia langsung membelalakkan matanya dengan lebar dan berontak untuk melepaskan diri dari pelukan seorang pria yang menggendong dia dengan menunggangi kuda.

"Xiao you apa kamu sudah sadar? Tenanglah aku akan segera membawamu ke tempat yang aman" ucap seorang pria tersebut.

"Aaaaarrkkkhhh...." Teriak detektif Zen sangat kencang.

Dia langsung berontak dan mendorong pria tersebut hingga membuat dirinya sendiri yang justru jatuh dari kuda tersebut, dia melihat semua orang memakai pakaian yang aneh dan melihat dirinya juga memakai pakaian yang sama anehnya dengan pria tersebut, di tambah melihat ke sekeliling dimana banyak orang mati tertebas sebuah pedang yang tajam.

Detektif Zen kaget dan mulai merasa takut melihat dirinya tiba-tiba saja berada di tengah-tengah sebuah perang yang sangat aneh.

"Aaaaahhh...brukkk.....aduhh" ringis detektif Zen sambil memegangi pinggulnya yang sakit jatuh ke tanah,

"Ehh .... Ada dimana aku? Aaaahh... Apakah ini sebuah perang aishh....dimana ini?" Ucapnya kebingungan sendiri.

Pria yang tadi memeluk dirinya saat menunggangi kuda langsung turun dan mengulurkan tangan kepadanya, sedangkan Zen sendiri merasa kebingungan dan dia justru malah langsung mundur, juga berlari kabur ke wilayah yang salah dimana dia malah memasuki wilayah musuh kerajaan api.

"Si..si...siapa kau, aahh aku pasti bermimpi, atau apakah aku sudah di alam baka? Aaahhhkkkkk tidakkkk!" Teriak Zen sambil langsung berlari tunggang langgang sangat cepat.

"Ehh.... Putri Xiao You kau mau kemana? Hey... Jangan lari kesana itu berbahaya putri Xiau You!" Teriak pria tersebut sangat kencang.

Dia hendak mengejar detektif Zen yang saat itu sudah di anggap olehnya sebagai sosok Xiao You di dunia itu, namun disaat dia hendak mengejarnya pasukan dia sudah kalah telak dan dia tidak sanggup untuk melawan pasukan kerajaan api sebab pasukan mereka terlalu banyak saat ini, dia pun terpaksa meninggalkan Xiao You dan dia berniat melaporkan kejadian itu pada sang putra mahkota kerajaan suci.

"Aahhh... Adik Xiao You maafkan aku, aku tidak bisa menyelamatkanmu sekarang" gerutu pria bernama An Chen tersebut.

An Chen adalah kakak tiri Xiao You dimana mereka hanya berbeda usia terpaut satu tahun, An Chen juga merupakan adik kandung dari putra mahkota yang saat ini sedang di persiapkan sebagai pengganti raja karena kondisi sang raja yang sudah mulai semakin menua.

Putra mahkota tersebut bernama Ming Hao terkenal dengan kejujuran dan kebijaksanaannya, dia juga mengikuti perang yang berlangsung secara mendadak ini karena kerajaan seci tiba-tiba saja di serang oleh kerajaan api dan sebagian wilayah kerajaan suci kini telah di ambil alih oleh mereka dan pasukan kerajaan suci sudah mengalami pengurangan dan kekalahan yang cukup besar.

Disaat An Chen pergi menemui sang putra mahkota dan melaporkan mengenai putri Xiou You yang salah masuk ke perbatasan lawan, detektif Zen justru malah terus berlari hingga dia terjatuh dan jatuh tersungkur ke tanah tepat di hadapan sang raja kerajaan api yang memiliki wajah jahat juga menyeramkan.

"Brukk.....aduhh.....sial... Semua ini karena pakaian aneh ini, kenapa aku jadi memakai pakaian aneh seperti ini, bagaimana bisa aku berada di tengah perang sialan seperti ini, aahhh ini menyakitkan" gerutu Zen sambil segera berusaha bangkit.

Namun disaat dia hendak bangkit dia merasakan kakinya bergetar sangat lemas, sampai dia kembali jatuh dan ambruk ke tanah begitu saja, dia merasa heran dengan apa yang terjadi pada dirinya tersebut, karena sebelumnya dia adalah wanita yang kuat juga memiliki fisik yang sangat tahan banting ketika di dunia asalnya namun di sini dia memiliki kekuatan fisik yang sangat payah hanya karena dia berlari beberapa saat dia sudah terjatuh dan kakinya menjadi lemah.

"Aahhh.... Kenapa aku menjadi lemah seperti ini?" Gerutu dia memikirkan lagi,

Sampai raja api mulai merasa geram melihatnya dan dia langsung membentak Zen dengan keras saat itu juga.

"Kau!... Beraninya kau masuk ke wilayahku tanpa izin" bentak sang raja api sambil mengarahkan sebuah pedang yang begitu panjang dan sangat tajam ke depan wajah detektif Zen.

"O..o..oh ...apa apaan ini? Kau mau membunuhku yah, hey aku tidak tahu apapun aku tersesat disini" balas detektif Zen sambil segera bergeser mundur sedikit demi sedikit untuk menjauhi pria aneh tersebut.

Namun sayangnya pria tersebut terus mendekati dia bahkan dengan sengaja menempelkan ujung samurainya ke dagu Zen membuat Zen menahan nafas dan dia tidak bisa bergerak sedikitpun karena dia sangat panik dan takut jika sampai dia salah bergerak maka dia akan mati di tebas pria sialan tersebut.

"Ya ampun kenapa semua orang yang ada disini aneh, aku pikir sudah lolos dari pria tadi tapi malah bertemu pria yang lebih menyeramkan, aahhh bagaimana aku meloloskan diri dari sini?" Gumam Zen memikirkan.

"Katakan padaku siapa kau tiba-tiba masuk ke dalam kawasanku?" Tanya pria itu dengan aksen yang tegas dan begitu menyeramkan.

Zen tidak bisa menjawabnya karena dia sendiri merasa heran dan bingung bagaimana dirinya bisa berada di tempat yang sangat aneh seperti itu, tiba-tiba muncul dalam pelukan seorang pria yang menunggangi kuda lalu sekarang berada di hadapan pria aneh yang menodongkan pedang ke wajahnya.

"CEPAT JAWAB! Apa kau seorang mata-mata dari kerajaan suci?" Bentak pria itu mendesak Zen lagi,

"Hah? Apa? aku tidak tahu apa itu kerajaan suci, aku sudah bilang padamu aku tersesat!" Balas Zen yang sudah kehilangan kendalinya.

Sampai tidak lama seorang pria lain yang memakai pakaian serba hitam datang menghadap raja api tersebut dan memberitahunya bahwa wanita yang ada dihadapan dirinya saat itu adalah putri selir dari kerajaan suci.

"Mohon izin baginda, wanita itu adalah putri selir yang tidak berguna dari kerajaan suci, mungkin saja mereka dengan sengaja menyuruh dia untuk menyusup ke kerajaan kita" ucap pria tersebut.

"Hey....siapa yang kau bilang putri Selir? Aku Zen aku detektif Zen aku bukan putri selir aishhh.....sialan kau!" Bentak Zen yang langsung berdiri dan dia berhasil menepis pedang yang di todongkan oleh pria tersebut.

Sontak raja Lu Shi Cheng menatap tajam ke arah putri selir tersebut yang begitu berani bicara kasar dan lantang kepada dirinya, bahkan prajurit yang ada disana juga merasa kaget yang luar biasa karena mereka belum pernah melihat seorang perempuan apalagi putri kerajaan yang berbicara sangat lantang, juga berbicara dengan perkataan kasar kepada sang raja api yang terkenal kejam dan pembunuh berdarah dingin di seluruh negeri ini.

"Wanita itu akan segera mati sekarang" ucap seorang pria di samping raja Lu Shi Cheng yang tidak lain adalah adik kandungnya sendiri.

Zen sibuk mengibaskan gaun yang dia pakai dan membersihkan pakaiannya tersebut hingga raja Lu Shi Cheng mulai menatapnya dengan penuh kecurigaan dan langsung saja menyuruh prajurit untuk membawa Zen ke kerjaannya.

"Bawa putri selir itu ke kerajaan" perintah sang raja,

Bian Cheng yang merupakan adik sang raja dia langsung membawa Zen dan menarik tangannya dengan kuat memaksa dia untuk naik ke atas kuda bersamanya, namun saat itu tentu saja Zen tidak dapat di taklukan dengan mudah, dia berontak dan tetap berusaha melarikan diri.

"Ayo cepat naik, apa kau mau sang raja membunuhmu disini, sudah beruntung kau tidak di bunuh olehnya secara langsung, jadi menurut lah padanya,

"Tidak, aku tidak akan menurut pada siapapun, kau tidak tahu siapa aku, aku adalah detektif ternama di kota, aku akan membuatmu masuk ke dalam penjara jika kau bermain-main denganku, lepaskan aku dan keluarkan aku dari syuting film yang aneh ini!" Bentak Zen berontak dan dia malah mengira itu adalah sebuah syuting film kolosal.

Wilayah Kerajaan Api

Sayangnya meskipun detektif Zen terus berontak dia tetap saja kalah karena Bian Cheng yang merupakan adik dari Lu Shi Cheng itu langsung saja mengangkat Detektif Zen dengan satu tangannya dan mengangkat wanita dengan tubuh ideal tersebut diatas sebelah pundaknya, dan Detektif Zen langsung di naikkan keatas kuda yang akan dia tunggangi, namun tidak sampai di situ detektif Zen tetap tidak menyerah dan dia tidak mau diam saja.

Dia tetap mencoba berontak dan dia terus saja mendorong pria bernama Bian Cheng itu agar dia tidak naik ke atas kuda tersebut bersamanya hingga akhirnya justru malah dia yang jatuh kebelakang dan membuat dirinya kembali tergeletak di tanah dengan lemas karena jatuh dari atas kuda yang cukup tinggi untuknya.

"Aaaahhhhkk....brukkk, aduhhh pinggangku!" Gerutu detektif Zen sambil memegangi pundaknya yang sakit.

Kini dia justru tidak dapat bergerak banyak lagi dan di saat Lu Shi Cheng datang menghampirinya dia tidak bisa berkutik lagi sampai akhirnya Lu Shi Cheng langsung mengangkat dia dan menggendong detektif Zen dengan kedua tangannya secara langsung di hadapan seluruh prajurit dan adiknya.

"Aishh.... Kau sangat merepotkanku, tapi untungnya kau cantik jadi aku tidak akan keberatan untuk menggendongmu" ujar raja Lu Shi Cheng tersebut.

Semua prajurit yang ada disana juga Bian Cheng yang melihat kejadian itu, dia merasa sangat kaget tidak karuan karena itu adalah pertama kalinya mereka melihat seorang raja api yang kejam menggendong seorang wanita di atas tangannya dan membawa seorang wanita menunggangi kuda kebesaran miliknya, dimana tidak ada siapapun yang berani menyentuh kuda tersebut, selain dari dirinya sendiri yang bisa memeganginya itu.

Sedangkan disisi lain detektif Zen sudah tidak bisa berkutik lagi dan dia hanya diam saja mematung dengan perasaan yang tidak menentu karena merasakan seluruh tubuhnya yang kesakitan, hingga tidak lama dia mulai teringat sesuatu mengenai asisten barunya tersebut.

"Aaahhh.... Iya asisten sialan itu, pasti dia yang membuat aku tiba-tiba muncul ke tempat semacam ini, aku sudah jatuh berkali-kali mustahil jika ini mimpi, sekarang tubuhku begitu lemah ini seperti bukan aku yang sesungguhnya aaahhh.... Menyebalkan sekali" gerutu detektif Zen sambil terus meringis kesakitan.

Sementara raja api Lu Shi Cheng hanya diam saja sambil terus fokus menatap ke depan dan terus memecut kudanya hingga mereka tiba di wilayah gerbang negeri api dimana semua penduduk disana menggunakan pakaian berwarna hitam dan merah, detektif Zen yang melihat itu dia terperangah kaget dan langsung meminta Lu Shi Cheng untuk mendudukkan dia di depannya.

"Wahhh.... Dimana kita sekarang? Ini hebat sekali, mereka semua terlihat sangat kompak dengan pakaian aneh itu" ucap detektif Zen bicara seenaknya,

"Heh... Jaga ucapanmu tuan putri kerajaan suci!" Balas Lu Shi Cheng memberikan peringatan dengan tatapan yang tajam.

Detektif Zen tetap tidak mengindahkan hal tersebut karena dia masih merasa bahwa dirinya bukanlah putri kerajaan suci yang selalu di katakan pria aneh tersebut, dia pun segera meminta pria itu untuk tidak memeluknya terlalu erat seperti itu.

"Hey... Kau siapapun kau aku tidak takut denganmu bahkan jika kau memenggal kepalaku silahkan saja aku tidak punya siapapun di dunia ini, dan sekarang malah jatuh ke tempat antah berantah seperti ini, tidak akan ada yang perduli denganku jadi aku tidak takut dengan kematian sama sekali, bosan hidup" ujar detektif Zen begitu saja,

Sang raja api Lu Shi Cheng tentu saja kaget dan dia langsung mengerutkan kedua alisnya saat mendengar ucapan dari seorang tuan putri yang sama sekali tidak terlihat bermoral sedikitpun dan wanita yang berada di depannya saat ini justru lebih mirip seorang wanita kerajaan api yang pemberani dan mengatakan tidak takut dengan kematian.

Wanita itu juga wanita pertama yang dengan berani menantang mau dengan dirinya apalagi mengatakan secara langsung di depan wajahnya sendiri bahwa dia tidak takut dengan dirinya yang seorang raja api perkasa juga sangat kejam di negeri itu.

"Diam kau tidak di izinkan untuk bicara!" Balas Lu Shi Cheng sangat mendominasi dengan tatapan tajamnya,

"Tapi kau memelukku terlalu erat aku sulit bernafas" balas detektif Zen lagi.

Sampai akhirnya sang raja Lu Shi Cheng segera melonggarkan pelukan tangannya tersebut sampai akhirnya mereka semakin masuk ke wilayah negeri api yang tandus dan kering, semua orang yang mereka lewati serempak memberikan jalan dan menunduk memberi hormat kepada mereka bahkan kuda tersebut diam sejenak di tengah jalan dan sang Raja api Lu Shi Cheng segera membuat pengumuman secara langsung di tengah-tengah rakyatnya tersebut.

"Wahai rakyatku, kita akan mengadakan pesta yang luar biasa di aula kerajaan, karena kita telah memenangkan dua wilayah kerajaan suci di perbatasan!" Teriak dia memberikan pengumuman tersebut.

Seketika semua orang disana menjadi riuh dan berteriak menyebut nama raja api dengan semangat yang membara, bahkan detektif Zen sampai terperangah dan kaget melihat kekompakan semua orang yang memberikan dukungan kepada orang bernama Lu Shi Cheng tersebut.

"Hidup raja api... Hidup raja Lu Shi Cheng! Hidup raja api... Hidup raja Lu Shi Cheng!" Teriak semua orang yang ada disana secara bersamaan dan begitu keras.

Detektif Zen semakin merasa heran dan dia tidak sengaja melihat seorang perempuan di tengah kerumunan orang disana yang mirip sekali seperti asisten barunya tersebut.

"Ehhh.... Bukankah itu si Meilan, ahhh.... Kemana dia... Aku harus menemukan dia agar bisa menanyakan apa yang terjadi kepadaku sebenarnya" gerutu detektif Zen sambil terus menatap kesana kemari mencari keberadaan asisten barunya tersebut.

Namun sayangnya dia hanya bisa melihat sekilas asistennya tersebut di tengah keramaian karena disaat dia mencoba mencarinya lagi dia tidak berhasil menemukan wanita tersebut, bahkan sampai raja api kembali memecut kudanya dan kembali berjalan ke depan sana sampai memasuki wilayah istana kebesaran negeri api.

Sebuah gerbang yang besar dan menjulang tinggi langsung terbuka tepat ketika kuda yang detektif Zen tunggangi bersama raja api tersebut mendekati gerbang itu, dan mereka segera masuk ke dalam.

"Wahhhh.... Apalagi ini, apa ini sebuah kastil kuno? Atau aku memang jatuh ke dunia dongeng?" Gerutu detektif Zen saat pertama kali melihat bangunan sebesar itu.

"Apakah istana kerajaan suci sangat buruk hingga kau terpukau kagum dengan istana apiku" kata sang raja api kepadanya.

Detektif Zen yang tidak mengerti perkataan dari pria tersebut dia hanya bisa menaikkan kedua alisnya dengan bingung, hingga sang raja api Lu Shi Cheng turun dari kuda dan segera mengulurkan tangannya membantu deteksi Zen untuk turun dari kuda perang tersebut.

Detektif Zen meraih tangannya dan dia justru malah hampir jatuh sebab meloncat memeluk sang raja api begitu saja sebab dia sendiri tidak tahu caranya turun dari kuda setinggi itu.

Sedangkan Raja api tetap saja memasang wajah yang datar dan dia sama sekali tidak membalas pelukan dari detektif Zen yang terus memeluknyandengan erat sakit takutnya terjatuh lagi ke tanah, sebab kini dia tahu bahwa tubuhnya tidak sekuat sebelumnya.

"Sampai kapan kau akan memelukku di depan semua bawahanku? Apa kau ingin membuat rumor tentangku dan kau?" Ujar sang raja api tersebut,

Detektif Zen pun langsung melepaskan pelukannya tersebut dan sang raja api berjalan meninggalkan dia begitu saja, hal itu tentu membuat detektif Zen merasa kebingungan dan dia segera berlari kecil menyusul langkah raja api tersebut dan mengikutinya hingga di depan kamar peristirahatan sang raja.

Raja Lu Shi Cheng yang mengetahui bahwa putri dari kerajaan suci itu terus mengikutinya dia langsung berbalik dan menatap kepada detektif Zen dengan tajam dan begitu mendominasi meski hanya dengan sebuah tatapan tajam saja.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!