NovelToon NovelToon

Duda Impoten VS Janda Kembang

Awal Mula

'' Buk, pokoknya aku gak mau menikah dengan laki-laki itu, aku tuh gak kenal sama dia buk, bagai mana kalau orangnya tua? jelek? pokoknya aku gak mau buk.'' protes seorang wanita muda.

'' Kamu itu gak ada hak buat menolak pilihan ibu kali ini, dengar Bella, kemarin ibu sudah memberikan restu untuk kamu menikah dengan laki-laki miskin itu, yang akhirnya malah berselingkuh dengan Alisya, dan sekarang,bsaat nya buat kamu menuruti semua keinginan ibuk dan juga bapak, dan ibu tidak memberikan pilihan kamu untuk menolaknya.'' tegas Bu Rami,

'' Ingat Bella, kamu itu sudah jadi janda sebanyak tiga kali, dan itu karna kebodohanmu sendiri, bisa-bisanya janda sampai tiga kali, bikin malu ibuk dan bapak saja, bersyukurlah masih ada laki-laki yang mau sama kamu, jadi gak usah banyak alasan, sudah jangan membangkang lagi, kamu itu harus nurut sama ibu! kalau gak mau jadi anak durhaka. Ayo cepat keluar, meraka sudah menunggu lama, dan ingat, jangan buat malu ibu dan bapak, awas kamu kalau gak mau menuruti perintah ibu, ibu kurung kamu.'' ancam Rami pada anaknya tersebut, setelah itu wanita paruh baya tersebut keluar dari kamar sang anak

'' Ibu dan bapak kok tega banget sama aku, padahal kan ibu dan bapak yang terlalu matre, dan selalu meminta uang pada mereka, yang akhirnya memilih untuk meninggalkan aku,, lagi pula aku yakin, pasti laki-laki yang akan dinikahkan sama aku orangnya jelek, dan juga tua, kalau tidak, mana mungkin dia mau sama janda tiga kali sepertiku, apa lagi kalau orang kaya, yang bisa mendapatkan banyak wanita cantik, terus kenapa dia harus memilih aku?.'' gumamnya.

Dengan berat hati akhirnya Bella pun keluar dari kamar nya, untuk menemui keluarga dari pria yang akan melamarnya.

'' Pokoknya, Oma Dona tenang saja, saya sudah bicara dengan putri saya tadi, dan dia bilang dia setuju untuk menilai cucu oma.'' ucap Rami ibu nya Bella

'' Tuh kan buk benar yang saya bilang, anak saya pasti setuju menikah dengan cucu oma.'' sambung pak Joko ayah Bella, dan ternyata bersamaan itu Bella keluar dari kamarnya, tentu saja wanita muda itu mendengar apa yang dikatakan oleh orangtuanya.

Ibu dan bapak benar-benar keterlaluan bagai mana bisa mereka mengatakan itu, sedangkan aku sendiri jelas sudah menolak nya tadi, sebenarnya mereka itu orangtua ku bukan sih?

Batinnya geram

'' Eh Bella, kenapa kamu berdiri saja disana? cepat sini, duduk!" ucap pak Joko dengan nada perintah, Bella hanya mengangguk, lalu melangkah menuju sofa, dimana saat ini mereka sedang berkumpul.

'' Gimana nak Bella, kamu setuju kan?'' tanya oma Dona, harap-harap cemas, sebenarnya tadi wanita paruh baya tersebut sudah bertemu dengan Bella dan langsung mengutarakan niat nya, melamar Bella untuk dinikahkan dengan cucunya, namun saat itu juga lamarannya langsung ditolak oleh Bella, dia juga mengatakan jika dirinya adalah seorang janda yang sudah menikah tiga kali, dia sengaja mengatakan itu agar oma Dona membatalkan lamarannya, namun diluar dugaan, ternyata wanita paruh baya tersebut tidak mempermasalahkan nya, namun tetap saja saat itu Bella menolaknya, melihat penolakan anaknya secara terang-terangan tentu saja Bu Rami marah, ia pun langsung menarik tangan putrinya dan membawanya ke kamar untuk memaksa Bella agar mau menerima lamaran orang kaya tersebut,, lagi pula ini adalah kesempatan bagi mereka untuk mendapat kan menantu yang kaya raya, mereka sama sekali tidak perduli mau calon menantu mereka itu fisiknya seperti apa, yang terpenting bagi mereka adalah uang.

'' Bagai mana nak Bella, apa kah kamu bersedia menikah dengan cucu oma?'' ulang Oma Dona karna belum mendapatkan jawaban dari Bella

'' Tentu saja dia bersedia oma, jadi Oma Dona tidak perlu khawatir.'' ucap Joko menyela ucapan nya, bagai mana mungkin dia akan melewatkan tambang emasnya, Joko melirik tajam kearah putrinya, bahkan melotot seakan matanya itu hendak melompat keluar, Bella yang mendapat tatapan seperti itu langsung mengangguk sebagai jawaban, membuat Joko tersenyum puas.

'' Tuh kan oma, Putri kam' setuju dengan lamaran ini.'' ucap nya

'' Iya, oma senang sekali, terimakasih ya sayang, karna kamu mau menerima lamaran oma untuk cucu Oma.'' ucapnya dengan mengembangkan senyum, memperlihatkan beberapa keriput dibagian wajahnya.

'' Akhirnya pak, sebentar lagi kita akan jadi orang kaya.'' bisik Rami senang

'' Iya buk, orang kaya.'' sambung Joko sang suami sambil Yos lima jari dengan sang istri

Bella duduk disamping ibunya, wanita itu terlihat melipat bibirnya kedalam.

'' Kamu kenapa nak? apa ada yang ingin kamu tanyakan pada oma?''

'' Iya oma, kalau boleh tau cucu oma itu usianya berapa ya? terus badannya tinggi atau pendek? kurus atau gendut?

'' Bella!! gak sopan kamu bertanya seperti itu pada oma Dona, seperti gak dianjarin sopan santun saja kamu.'' sentak Joko

'' Sudah gak apa-apa, lagi pula dia berhak bertanya, karna kan nak Bella ini calon istri dari cucu saya.'' ucap Oma Dona, entah kenapa mendengar kata calon istri membuat Bella berasa mual.

Nama cucu Oma Abymana, usianya 37 tahun.'' jawab Oma Dona, membuat Bella langsung terkejut, sedangkan kedua orangtua nya terlihat saling pandang satu sama lain.

''Apa 37 tahun?? ucapnya dengan sedikit berteriak

'' Bella jaga sikap mu! lagi pula kenapa kalau 37 tahun, kamu juga juga sudah dewasa, usia kalian tidak terpaut jauh kok.'' ucap Rami

'' 15 tahun ibu bilang tidak jauh??'' Bella menghela nafas dalam, ia sama sekali tak habis pikir dengan kedua orangtuanya, yang tega menikahkan nya hanya demi harta, ingin rasanya Bella menangis saat ini

'' Kamu tenang saja Bella, walaupun Aby sudah berumur 37 tahun, tapi dia masih terlihat seperti usia 27 tahun, cucu Oma itu awet muda.'' jelas Oma Dona

Bagai mana mungkin, dari 37 tahun bisa kelihatan jadi 27 tahun, yang benar saja nih Oma.

Batinnya mencibir

'' Oya Bella, oma mau bercerita sedikit tentang cucu oma, sebenarnya Aby itu juga sama seperti kamu, dia pernah menikah namun pernikahannya hanya berlangsung dua bulan saja saat itu, kamu gk masalah kan kalau dia duda?.'' ucap Oma Dona

Apa? tenyata dia duda? wahh, sepetinya kami memang pasangan yang cocok, dia duda, dan aku janda, setelah ini kejutan apa lagi yang akan ku terima.

Batin Bella

'' Bella, kamu masalah kan?'' ulang nya, karna belum dapat jawaban dari calon cucu mantunya itu.

'' Eh Bella jawab jangan diam aja.'' ucap Bu Rami, pelan, tentunya sambil mencubit tangan anaknya tersebut.

'' Aww, sakit buk.'' ucapnya sambil meringis

'' Ada apa Bella?'' tanya oma Dona

'' Oh gk kok oma, Bella tentunya gk mempermasalah tentang status nak Aby mau duda atau lajang itu sama, yang penting bertanggung jawab, jangan kayak mantan suami-suaminya Bella dulu, cuma modal tampang aja, tapi gak bisa menuju kebutuhan istrinya,'' ucap Rami menyindir sang anak

'' Iya, betul yang dikatakan ibu mu.'' sambung pak Joko, sedangkan Oma Dona yang mendengar hanya tersenyum simpul

Astaga ibu, bapak, kenapa mereka berkata seperti itu? kenapa harus mempermalukan aku didepan Oma Dona, apa benar mereka ini adalah orangtua ku??

Next

Berkunjung

Setelah Oma Dona pulang, dari kediaman mereka Bella langsung masuk kekamarnya, wanita itu membanting pintu cukup keras, hingga membuat Bu Rami dan pak Joko terjengkit kaget.

'' Dasar anak tidak tau sopan santun, berani sekali kamu membanting pintu didepan orang tua!!'' teriak pak Joko

'' Sudah pak, biarin saja, yang penting kan sebentar lagi kita jadi orang kaya, bapak gk dengar tadi, kalau oma Dona akan memberikan apapun yang kita minta?'' ucap Rami mengingatkan suaminya

'' Iya ibu benar, sebentar lagi kita akan jadi orang kaya buk.'' ucapnya senang, lalu keduanya pun pergi entah kemana.

Sementara didalam kamar, Bella sedang menangisi nasipnya sendiri, ia merasa Tuhan tidak adil padanya, ketiga suaminya pergi meninggalkannya karna orangtuanya yang terlalu matre, dan selalu menuntut pada mantan suaminya dulu, hingga membuat mereka tidak tahan, dan akhirnya menggugat cerai dirinya, sedangkan suami terakhirnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, dan kini keduanya sudah menikah, terkadang Bella sangat lelah selalu dituntut oleh orangtuanya, pak Joko kerja serabutan, ia juga gemar bermain judi, hingga terlilit hutang hingga belasan juta, begitupun dengan Bu Rami, ibunya itu selalu menginginkan apa yang tetangga mereka miliki, jika tetangga beli perhiasan, pasti bu Rami juga menginginkannya, alhasil dia lah yang jadi korban, tapi mau bagai mana lagi, mungkin sudah takdirnya seperti ini, dan Bella akan menerimanya dengan lapang dada, karna menolak pun percuma, pasti kedua orangtuanya tidak akan menerimanya.

Keesokan harinya, terlihat sebuah mobil mewah terparkir didepan halaman kediaman pak Joko, membuat beberapa tetangga berkumpul untuk melihat nya, apa lagi terlihat seorang pria tampan disana, yang saat itu sedang berdiri didepan rumah yang terlihat sedang kosong. Pak Joko dan Bu Rami dari kejauhan melihat rumah mereka dikerumuni oleh para tetangga, membuat sepasang suami istri itu saling tatap

'' Ngapain warga pada berkumpul dirumah kita buk? apa mereka mau demo, untuk nagih hutang ibu yang numpuk diwarung.'' ucap pak Joko asal

'' Hah, masa sih pak?'' ucap nya sambil memperhatikan warga yang masih betah berdiri disana.

'' Iya juga sih, yang ngumpul disana rata-rata orang yang ibu pinjam uangnya, tapi ngapain mereka didepan rumah kita ya pak?

'' Ya mana bapak tau, yuk kita lihat, jangan-jangan mereka memang mau demo.

'' Kalau iya, sebaiknya kita sembunyi saja pak, ibu belum ada uang buat bayar hutangnya.

'' Sudahlah jangan dipikirkan, sebaiknya ibu tenang saja, bukankah sebentar lagi kita akan menjadi orang kaya, kalau hutang yang hanya segitu mah gampanglah.'' ucap Joko

'' Loh buk, pak, ada apa rumah kita rame-rame gitu? kenapa semua tetangga pada ngumpul?'' tanya Bella yang tiba-tiba datang

'' Loh, Bella kenapa kamu pulang? emang gk kerja?'' tanya Bu Rami,

'' Toko nya tutup buk.'' jawab Bella, yang selama ini bekerja sebagai penjaga toko disalah satu mini market tak jauh dari rumahnya

'' Tutup, kenapa tutup??''

'' Ada kemalangan, saudara mereka kecelakaan makanya tutup.'' jawab Bella, yang kemudian melangkah menuju rumah mereka, ia juga merasa penasaran dengan apa yang di lihat oleh para tetangganya itu.

Bella melangkah menuju halaman rumahnya, wanita berusia 22tahun itu terkejut saat melihat ada sebuah mobil mewah yang terparkir dihalaman rumahnya.

'' Mobil siapa itu?'' ucapnya dengan suara pelan

'' Mobil? mana mobilnya?'' sambung Bu Rami

'' Wah itu pasti mobilnya oma Dona, asiikkk calon besan kita datang pak.'' ucapnya kegirangan

'' Heeii minggir-minggir! ngapain sih ditengah jalan, bikin orang susah lewat saja.'' ucapnya sambil menerobos segerombolan ibu-ibu kepo disana

'' Buk Rami siapa tuh yang datang bermobil saudaranya ya?'' tanya salah satu warga

'' Mana ada Bu Rami saudara yang mobilnya mewah gitu, palingan juga orang yang mau nagih hutang.'' jawab ibu yang lain dengan nada sinis

' Eh ibu-ibu, kalau punya mulut itu dijaga ya! enak saja kalau bicara, asal ibu-ibu tau ya, itu tuh mobil calon besan saya,

Ibu-ibu tersebut saling pandang, lalu terdengar bisik-bisik diantara mereka, mungkin mereka tidak akan percaya dengan ucapan bu Rami, karna mereka tau Bu Rami itu suka sekali berbohong, apa lagi jika ditagih hutang, pasti akan selalu berkelit dengan mengatakan besok, besok dan besok hingga terkadang warga muak dengannya

'' Kenapa kalian semua berbisik? kalian tidak percaya dengan omongan saya?

'' Bagai man kami mau percaya sama Bu Rami, Bu Rami kna tukang bohong.'' ucap seorang ibu-ibu

'' Apa kau bilang? aku tukang bohong?''

'' Iya, apa namanya coba kalau buka tukang bohong? setiap mau ditagih hutang nya selalu bilang besok-besok, dan sekarang bilangnya itu mobil mewah punya calon besan nya Bu Rami, emang ada ya yang mau besanan dengan kalian?

'' Iya, apa lagi kan Bella sudah janda tiga kali.'' sambung ibu lainnya

'' Apa kalian bilang tadi hah? jaga ucapan kalian itu ya!! walaupun anak kami janda, tapi anak kami ini kembang desa, dan masih banyak yang mau, contoh nya yang punya mobil itu, kalian lihat saja sebentar lagi kami akan jadi orang terkaya dikampung ini.'' ucap pak Joko, sambil menatap marah pada ibu-ibu tersebut, Syabella, yang biasa dipanggil Bella itu memang wanita tercantik didesanya, hanya saja nasipnya selalu kurang beruntung, baginya percuma cantik kalau tidak bisa menemukan kebahagiaan.

'' Pak, buk sudah-sudah jangan bertengkar lagi, sebaiknya kita masuk sekarang.'' ucap Bella sambil menarik kedua tangan orangtuanya meningalkan ibu-ibu kepo tersebut.

Pak Joko menoleh kebelakang.'' Bubar-bubar! sana pada pulang! '' usir pak Joko, membuat mereka langsung menyoraki pria paruh baya tersebut.

Sesampainya didepan rumah, Bella melihat seorang lelaki tampan, dengan kulit hitam manis, membuat Bella yang melihatnya terpesona

Tampan sekali pria ini, apa dia adalah calon suamiku?

Batin wanita itu sambil memperhatikan penampilan pria yang ada dihadapannya, tanpa sadar Bella tersenyum, membuat Bu Rami yang melihat langsung menepuk pundaknya.

'' kenapa kamu senyum-senyum begitu? kesambet?'' tanya Bu Rami

'' Apaan sih buk?'' jawabnya cemberut.

Pak Joko tersenyum ramah pada pria tersebut, yang dibalas senyum simpul olehnya.

'' Maaf anda ini siapa ya pak? bukankah ini mobilnya oma Dona? apa anda ini cucu nya, yangg akan dijodohkan dengan putri kami?'' tanya Joko

'' Bukan pak, saya adalah asisten pak Abymana, dan saya kesini karna ditugaskan oleh Oma Dona untuk menjemput anda sekeluarga untuk datang kekediaman keluarga pak Abymana, beliau mengundang keluarga bapak dan ibu untuk makan malam, sekalian untuk bertemu dengan pak Abymana.'' jelasnya

'' Hah? kami diundang kerumah Oma Dona untuk makan malam? tentu saja kami mau, apa sekarang perginya?'' tanya pak Joko yang sudah merasa tidak sabar

'' Bapak, jangan kampungan deh, masa pakai baju seperti ini, ya kita bersih-bersih dulu lah.'' ucap Bu Rami, sedangkan Bella hanya diam tak terlalu berminat.

Apa ini saatnya aku bertemu dengan nya?

Bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca ya guys

Berkunjung 2

Saat ini Keluarga pak Joko sedang dalam perjalanan menuju kediaman Oma Dona, sebelumnya mereka sempat pergi kesalon dan butik untuk berganti pakaian dan mengubah penampilan agar lebih fresh dari sebelumnya.

'' Ibu gk nyangka bisa memakai pakaian sebagus ini pak, rasanya ibu seperti ratu deh.'' ucapnya memuji diri sendiri

'' Apa lagi bapak, coba lihat, apa bapak sudah seperti pejabat negara??'' tanya nya pada sang istri, ia merasa sangat gagah dengan penampilan nya sendiri.

Sedangkan Saka terlihat hanya mengulum senyum, mendengar obrolan sepasang suami istri yang ada dijok penumpang, dan tenyata senyum itu terlihat oleh Bella tanpa sengaja.

Dia tersenyum? manis banget lagi senyumnya, walaupun tidak lepas

Batin Bella, wanita itu tak perduli dengan obrolan kedua orangtuanya, bahkan ia juga sudah tidak merasa malu atau canggung lagi dengan sifat kampungan kedua orangtuanya didepan Saka, masa bodoh dengan penilaian Saka, Bella tak perduli, mungkin ada baiknya jika dia tau, jadi bisa mengadu pada tuannya kalau keluarga calon istrinya itu adalah orang yang sangat kampungan, jadi tuannya itu akan berpikir ulang untuk menikahinya, begitulah pikiran Bella saat ini.

Saka melirik pada Bella yang duduk disamping jendela, terlihat pria itu kembali tersenyum tipis, namun kali ini Bella tak menyadarinya. Namun tiba-tiba Bella melihat padanya, membuat Saka gelagapan dan setelahnya langsung mengalihkan pandangannya kedepan.

Apa tadi? apa dia sedang melihat kearah ku sambil tersenyum?

Batin nya

Tak terasa mobil yang mereka tumpangi telah sampai di komplek perumahan yang sangat mewah, sepanjang perjalanan menuju kediaman calon besan nya , Bu Rami dan pak Joko tak henti-hentinya berdecak kagum melihat rumah-rumah mewah yang mereka lewati, hingga tibalah mereka disalah satu rumah dengan pagar yang menjulang, setinggi dua meter.

'' Ini kah rumahnya?? sepertinya besar, '' ucap pak Joko sambil kepalanya memperhatikan rumah yang masih tertutup pagar setinggi dua meter tersebut

'' Coba mana ibu lihat, yah gk kelihatan pak.'' ucap Rami yang hanya bisa melihat gerbang setinggi dua meter saja

'' Pak, buk, udah dong, gk malu apa sama orang.'' ucap Bella pada kedua orangtuanya yang menurutnya terlalu berlebihan saat mengagumi sesuatu.

' Malu? malu sama siapa? toh yang ada dimobil ini hanya kita saja.'' jawab buk Rami membuat Bella memutar bola matanya jengah.

Mereka ini apa gk menganggap pria itu sama sekali ya?

Batin Bella

Tak lama terlihat pagar setinggi dua meter itu terbuka lebar, tak lama mobil kembali berjalan memasuki halaman yang terlihat sangat luas

''Waah luas sekali halaman nya,'' ucap Bu Rami sambil terus memperhatikan setiap sudut yang mereka lewati, sebelum sampai tempat tujuan.

Dan tibalah mereka disebuah bangunan megah, dengan pilar-pilar yang sangat besar disekelilingnya, bangunan dengan cat bernuansa putih itu begitu indah seperti istana dinegri dongeng. Ketiga nya keluar dari dalam mobil, sambil menatap bangunan yang ada didepannya ketiganya berdecak kagum.

'' Ini rumah atau istana?'' ucap Bu Rami, matanya terus menatap kagum pada bangunan tersebut, hingga tak menyadari kedatangan Oma Dona didepan mereka.

'' Kenapa hanyanbrdiri didepan? ayo masuk!" ajaknya

'' Ah, iya Oma.'' jawab Bu Rami dan pak Joko, sambil mengikuti langkah si pemilik rumah.

'' Waah rumah Oma sangat besar ya oma?'' ucap Bu Rami sambil menatap sekeliling ruangan terdapat guci-guci unik,yang terlihat mewah serta pajangan yang berharga lainnya, tersusun rapi diberbagai tempat, di sudut ruangan tersebut.

Oma Dona membawa ketiga nya menuju ruang tamu, disana Bella melihat seorang gadis muda dengan pakaian sedikit terbuka dibagian dada, karna saat itu gadis itu menggunakan dress dengan leher berbentuk huruf V hingga membuat pa*yuda*ranya terlihat sedikit menyembul keluar.

'' Sa, ini mereka sudah datang.'' ucap Oma Dona, membuat gadis itu langsung menatap kearah mereka, tepatnya kearah Bella, sedangkan Bella yang ditatap merasa sedikit risih, karna diperhatikan seintens itu oleh gadis tersebut

'' Gadis cantik ini siapa oma?'' tanya Bu Rami sambil menunjuk kearah wanita muda yang sedang duduk dengan gaya elegannya.

'' Dia adalah Sasa, adiknya Aby.'' jawab Oma Dona

'' Sa, sambut dong calon keluarga kakak iparmu.'' ucap Oma pada sang cucu

'' Selamat datang dirumah keluarga kami, saya harap kalian bisa menempatkan diri sebaik mungkin dirumah ini.'' ucapnya membuat Bu Rami dan pak Joko saling pandang

'' Apa maksudnya menempatkan diri?'' ucap ulang pak Joko

'' Ah, jangan diambil pusing ucapan cucu saya, dia hanya bercanda.'' ucap Oma

'' Oh, hanya bercanda ya Oma?

'' Sasa sayang , kamu jangan bersikap seperti itu, mereka ini adalah tamu oma, yang sebentar lagi juga akan menjadi keluarga kita,'' jelas nya

Bella memperhatikan reaksi wajah Sasa yang terlihat bette saat itu, dalam hati dia berpikir mungkin gadis yang ada dihadapannya saat ini tidak menyukai keluarganya.

Tak lama terlihat dua orang maid datang sambil membawakan beberapa minuman dan juga cemilan, kedua maid tersebut meletakan tiga cangkir teh dan kue diatas meja.'' Silahkan dinikmati.'' ucap salah satu pelayan tersebut

'' Terimakasih.'' jawab Bella

'' Oya, Hanum tolong panggilkan Aby dikamarnya ya!" ucap Oma pada salah satu maid tersebut

'' Baik nyonya.'' jawab nya

'' Oya, nak Sasa ini masih sekolah ya?'' ucap Bu Rami mencoba akrab dengan adik dari calon menantunya tersebut, namun sepertinya Sasa tidak menanggapinya sama sekali, ia terlihat sibuk dengan ponsel yang ada ditangannya

'' Sasa, kalau diajak bicara itu didengar dong sayang.'' ucap oma, membuat gadis itu berdecak kesal, namun ia tetap mengalihkan pandangannya kearah Bu Rami

'' Saya sudah kuliah.'' hanya itu jawaban yang keluar dari bibir seksinya.

Sepertinya gadis ini tidak menyukai kami? yaialah, bagai mana mungkin dia suka, kan kami orang miskin, sedangkan mereka orang kaya, coba lihat wajah nya, sangat cantik dan kulitnya juga sangat mulus pasti perawatannya sangatlah mahal.

Batin Bella

'' Oma memanggil ku??'' tiba-tiba terdengar suara bariton seseorang, suara berat namun terdengar tegas, membuat Bella yang pandangannya tadi tertuju kearah Sasa, kini berpaling kearah sumber suara.

Siapa dia? apa dia orangnya? apa dia calon suamiku?

Batin nya sambil terus memperhatikan penampilan dari pria matang tersebut, wajah tampan dengan sedikit brewok tipis yang menghiasi disekitar rahangnya yang tegas, bibir nya yang tebal, namun terlihat sangat seksi dimata Bella, tiba-tiba saja ia merasa jantungnya berdebar, membuat wanita itu perlahan memegangi dadanya sendiri, dan itu tak luput dari pandangan Aby.

'' Kamu lupa? Oma kan sudah bilang kalau calon istrimu dan keluarganya hari ini datang? dan ini adalah calon istrimu Syabella, dan itu Bu Rami dan suaminya pak Joko, mereka adalah calon mertuamu.'' jelas Oma Dona

'' Oh ini calon mantu kami oma? wah tampan sekali, lihat Bella, calon suamimu ini sangat tampan, bukan seperti dugaanmu selama ini.'' ucap pak Joko, membuat dahi Aby berkerut mendengarnya.

'' Memang apa yang yang dia pikirkan tentang saya?

Next

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!