Bab 1 Kemalangan
"Malam ini sangat istimewa sayang, terima kasih untuk kejutannya" ucap David yang baru saja mendapatkan hadiah mobil mewah dari sang kekasih.
Cup.. sebuah kecupan mendarat di bibir sang kekasih yang bernama Ayra,
"Kalau begitu sampai bertemu besok di rumahmu, aku pulang ya.. " Ayra mengucapkan salam perpisahan pada David lalu menuju ke dalam mobilnya.
Baru saja mereka merayakan hari jadi yang ke 3 bulan disebuah restoran mewah bintang lima bersama para rekan sosialita lainnya.
Perayaan mewah yang anti mainstream, bagaimana seorang wanita yang membayar semuanya ?? Ayra Azalea adalah seorang broker saham yang sukses dan kaya raya.
Diusianya yang masih muda Ayra berhasil mengembangkan bisnisnya, selain bermain pasar saham, Ayra juga memiliki usaha di bidang property yang sangat melejit setahun belakangan.
Efek pesta dan sedikit minumal alkohol membuat Ayra sedikit mabuk saat menyetir, merasa kepala sedikit pusing saat sebuah lampu sorot dari arah berlawanan menyilaukan netranya.
Ayra oleng namun sedetik kemudian berhasil menstabilkan laju mobilnya, entah kenapa rasa pusing di kepala semakin terasa mencengkeram.
Ayra harus pulang duluan karena ada hal mendesak yang tidak dapat ditunda, sang nenek masuk rumah sakit karena serangan jantung dan hal ini cukup membuat Ayra panik saat mengemudikan mobilnya.
Ddrrtt.. ddrrtt.. ponsel Ayra bergetar, dengan satu tangan menyetir satu tangan lain meraih ponsel yang berada di dalam tas.
Menatap tak percaya saat membuka sebuah pesan dari nomor tak di kenal, sebuah video yang mempertontonkan bagaimana David sang kekasih sedang bercumbu dengan wanita lain.
Dari pakaian yang dikenakan David, Ayra yakin seribu persen jika video itu baru saja diambil, mereka bahkan masih berada di dalam restoran mewah bintang lima yang sudah Ayra booking malam ini.
Adegan bagaimana David dan seorang wanita dalam pengaruh alkohol mereka bercumbu disebuah sofa disudut ruangan.
Wanita dalam video itu sudah setengah telanjang saat David menggerayangi tubuhnya.
"Damn !!" Ayra memukul setir , merasa marah dan kecewa..
Bagaimana pria yang selalu tampak seperti kucing manis penurut itu bersikap seperti binatang liar dibelakangnya.
Satu notifikasi kembali muncul saat Ayra belum selesai menonton video.
Sebuah rekaman suara..
Ayra menekan tombol play lalu mengeraskan volume ponselnya. Rasa geram menyelimuti Ayra membuat fokus mengemudinya terganggu.
Pikiran Ayra sedang kacau khawatir akan kondisi sang nenek, ditambah kejutan tak terduga dari nomor tak dikenal yang membongkar perselingkuhan sang kekasih.
Ditambah rekaman suara yang mengatakan dengan sangat jelas meski bernada orang mabuk, jika tujuan David memacari Ayra tidak lain hanyalah demi harta kemewahan.
Dalam rekaman tersebut seseorang jelas menyebutkan nama David, seakan sengaja memancing David untuk menceritakan semuanya.
"Dia tidak cantik dan sulit diajak bercinta tapi dia sangat kaya bro hahaa.. "
Berkali kali Ayra memukul setir mobil frustrasi. berteriak marah bercampur emosi,
Aarrgghhh !!!
Disaat yang bersamaan sorot lampu dari arah berlawanan kembali menyilaukan netra Ayra, membuatnya harus membanting setir ke kiri, naas saat Mobil Ayra menabrak pembatas jalan kembali sebuah mobil berukuran besar melaju cepat dari arah belakang sehingga,
BRAKK.. SSRAASSHH !!
Benturan keras tidak terhindarkan, Ayra masih setengah sadar saat merasakan bagaimana mobilnya terseret beberapa meter.
Benturan itu terasa sakit menghantam tubuh Ayra tapi rasa sakit karena dikhianati lah yang paling membuat Ayra frustrasi.
Situasi jalan menjadi panik seketika beberapa mobil tampak berhenti untuk membantu para korban kecelakaan.
Tubuh Ayra terjepit badan mobil dengan darah mengucur di kepala dan beberapa bagian lainnya.
tidak bisa bergerak Ayra hanya pasrah menunggu proses evakuasi, ponsel yang masih dalam genggaman itu kembali menyala,
Dalam notifikasi yang muncul di layar ponsel, Ayra membaca sebuah pesan, "Aku merebut kekasihmu dan aku akan mengambil seluruh hartamu hahahaa.. "
Pesan dari nomor tak dikenal, "Sialan !! brengsek !!"
Ayra mengumpat dalam hati sembari menggenggam ponsel kuat hingga tiba tiba saja,
DHUARR !!
DHUARR !!
DHUARR !!
Tiga kali suara ledakan berasal dari sebuah mobil mewah dengan seorang wanita didalamnya meledak , seketika semua orang yang ada di lokasi kejadian tiarap berlindung.
Eunghh..
Ayra mengerjapkan mata perlahan, terasa berat dia rasakan saat membuka mata. Dalam hati Ayra menduga jika saat ini pasti sedang ada dirumah sakit dengan penanganan intensif di kamar mewah vvip.
Sayangnya..
Ayra terkejut hingga terduduk dari tidurnya, melihat sekeliling dan apa yang dia lihat ? saat ini berada dimana ? dan apakah ini mimpi ??
Ouch.. sakit.. Ayra mencubit lengan kirinya.
Ini bukan mimpi, Ayra melongo tak mampu berkata kata saat beberapa orang mengerumuninya.
"Astaga kamu sudah sadar, baguslah.. " ucap seorang ibu ibu paruh baya berpenampilan kumal dengan senyum bijaknya , seakan merasa lega akan kondisi Ayra yang sudah siuman.
Siapa gelandangan ini ??? kurang ajar sekali berani menyentuhku. batin Ayra saat merasakn tangan kotor ibu paruh baya itu menyentuh keningnya.
Sedangkan seorang lainnya, dengan membawa peralatan pemilah sampah mengatakan jika hari semakin siang, "Ayo semuanya, semakin siang semakin banyak saingan kita harus memilah sampah sebanyak mungkin atau tidak akan dapat upah dan kelaparan !!"
Bapak bapak yang tak kalah tua dari ibu paruh baya tadi merautkan wajahnya tampak galak, mungkin karena dia yang memimpin pasukan pemulung ditempat ini.
"Syukurlah kamu tidak mati, segeralah bangun dan kita mulai bekerja lagi" ucap bapak bapak yang ikut menyemangati Ayra agar lekas bangkit dan ikut bekerja.
"Hanya terserempet mobil truk sampah mana mungkin mati paling hanya sedikit luka gores haish merepotkan "berbeda dengan kedua orang tua yang bijak tadi, kali ini seorang pemulung yang masih muda ikut menimpali dengan sinis.
"sudah sudah ayo kita kembali kerja, ada banyak sampah yang harus dipilah !" kembali ucapan bapak tua tadi terdengar berteriak mengajak semua orang untuk kembali bekerja.
Ayra menatap jijik pada orang orang yang mengerumuninya. Ketika kerumuanan itu mulai bubar Ayra tiba tiba juga merasa jijik ingin muntah saat memperhatikan penampilan dirinya.
Memindai dirinya sendiri dan..
"Arrgghh !!! Astaga.. kenapa tubuhku sangat kumal begini, bau dan kotor " Ayra bergidik merasakan geli dan gatal ditubuhnya.
Kemudian..
Bukannya melakukan aktifitas yang sama seperti para pemulung lain, Ayra justru hanya melangkahkan kaki mengamati sekitar.
Ayra mencari tahu tentang situasi tempat dirinya berada saat ini,
"Aku masih berada di kota yang sama, waktu yang sama tapi.. " gumam Ayra tiba tiba merasa pilu sampai memejamkan mata saat bayangan ledakan mobil kembali terlintas di ingatannya.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang ?? bagaimana caraku pergi dari tempat ini.. " Ayra mengamati bagaimana saat para pemulung memilah sampah.
Ada beberapa orang yang berada di sebuah tenda berukuran kecil, mereka membawa banyak uang ditangannya. Kemudian Ayra melihat datang seorang pemulung dengan sekarung penuh berisi pilah sampah daur ulang.
Setelah menimbang, kemudian para pengepul itu membayar sejumlah uang. Saat pemulung itu pergi sudah ada yang antri di belakang untuk melakukan transaksi yang sama.
Ayra tampak ragu berpikir berkali kali, "Apa aku juga harus melakukan hal itu ?? "
Aaa... TIDAK MAU !!!
Ayra memilih berlari pergi menjauh keluar dari lahan luas pembuangan sampah. Ayra berlari tak tentu arah dia hanya ingin kembali ke kota,
"Aku adalah wanita yang kaya raya dan sukses diusia muda !! bukan manusia rendahan yang hidup dengan sampah !!" teriak Ayra sambil berlari.
Hoshh.. hoshh.. hoshh..
Entah sudah berapa lama Ayra berlari tapi saat ini dia ngos ngosan seperti kehabisan nafas,
Ayra berhenti sejenak mengatur nafas, saat ini dia sudah tiba di pinggir jalan raya,
Tujuan selanjutnya adalah mencari alat transportasi untuk kekota.
Tidak sadar kalau penampilan Ayra saat ini adalah benar benar kumal dan bau, hingga tidak satu kendaraanpun mau berhenti mengangkutnya.
Semakin lama sinar matahari semakin terik, terasa sangat panas seperti membakar kulit.
"Panas sekali.. tubuh buruk rupa ini sangat merepotkan aku!! " Ayra sebal lalu memilih melangkahkan kaki hendak menyeberang ke tempat teduh.
Sayang sekali Ayra tidak terlalu semangat melangkahkan kaki saat menyeberang tanpa memperhatikan situasi kiri dan kanan hingga tiba tiba..
BRAKK !!
Sebuah mobil melaju dari arah lain dengan kecepatan kencang dan tidak sempat menghindar saat Ayra tiba tiba saja menyebrang hingga akhirnya supir menginjak rem mendadak tapi tetap saja tubuh wanita kumal itu terpental cukup keras mengenai aspal.
Kecelakaan tersebut membuat situasi jalanan macet, mobil di belakang ikut berhenti untuk memeriksa kondisi korban dan mobil pelaku.
"Astaga dia hanya seorang yang kumal cih biarkan saja dia mati " kata salah satu pengendara mobil.
"Biarkan saja yang menabrak yang mengurusnya ayo kita pergi, jalanan jadi macet gara gara pengemis kotor itu" kata pengendara lain.
Didalam sebuah mobil yang ikut berhenti,
Supir tampak hendak memutar setir pergi dari lokasi kejadian, namun seorang pria yang duduk dibelakang menahan.
"Bukan seperti ini cara memperlakukan sesama manusia, kita harus menolong orang itu " suara yang terdengar tenang.
"Tapi tuan muda.. kita akan terlambat nanti" kata sang supir.
"Bantu orang itu, kita bawa kerumah sakit , Sekarang !!" titah pria muda yang duduk di kursi belakang.
Supir gegas turun dari mobil kemudian memapah Ayra yang merintih kesakitan masuk ke dalam mobil.
Mendudukkan Ayra yang terluka bagian kepala di kursi depan lalu mobil berbalik arah menuju rumah sakit kota.
Tidak ada pembicaraan, supir fokus mengemudi, sedangkan Ayra merasa terlalu lemas dan meringis sakit pada bagian kepala dan sekujur tubuhnya,
Tuan muda yang berada dikursi belakang duduk dengan tenang tapi tanpa ekspresi.
Seorang pria muda sedang berada di sebuah ruangan bersama dokter, dia mendengarkan bagaimana saat dokter mengatakan tentang pasien
"Kondisi pasien hanya mengalami cedera luar dan akan sembuh dalam beberapa hari," kata dokter.
"Syukurlah.. " sesingkat itu respon tuan muda yang membawa Ayra ke rumah sakit.
Usai bertemu dokter, Jimin nama tuan muda tersebut kembali menghampiri Ayra yang sedang duduk disebuah kursi di depan ruang tindakan. Benar benar hanya luka luar jadi tidak perlu di rawat inap.
Dalam duduknya Ayra berpikir untuk sebuah ide, bagaimana cara dia merubah nasibnya yang saat ini sangat mengenaskan.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan ?" Batin Ayra.
Tap... tap.. tap.. suara langkah kaki Jimin terdengar mendekat,
"Kamu tidak apa apa, kata dokter sudah bisa pulang. "
Tatapan Jimin cukup teduh meski tidak banyak ekspresi,
Ayra mengangguk paham, artinya dia harus pergi sekarang. Saat Ayra hendak berdiri tiba tiba saja perutnya berbunyi cukup keras,
Kkkrrryyyuukkk..
"Sepertinya kamu juga butuh makan, ikut aku" ucap Jimin begitu saja hanya sedikit senyum yang terulas pada bibirnya.
Jimin berjalan di depan sedangkan Ayra,
Ayra yang menahan dari lapar sedari tadi pun mengikuti dari belakang.
Mereka tiba di sebuah kafe yang masih berada di satu lokasi dengan rumah sakit,
Duduk di sebuah meja yang berada di dekat jendela, saat seorang pelayan menghampiri dan menawarkan buku menu, Jimin meminta Ayra memilih apa yang ingin dia makan,
"Tidak perlu sungkan, pesan apa saja yang ingin kamu makan" kata Jimin,
Ayra mengangguk lalu memilih apa yang dia inginkan, dalam hati Ayra merasa pria di depannya ini sangat baik.
Ayra makan cukup banyak, cara makannya sopan dan tidak berantakan. Jimin hanya melihat saja dari tadi sembari menikmati satu cup es kopi americano.
Jimin berencana untuk pergi setelah memberi Ayra makan, saat tiba tiba seorang pria datang menghampiri dengan membawa sebuah laptop ditangannya.
"Tuan Jimin, ada berita bagus !!" Saat asisten Jimin itu mendekat.
Lalu asisten yang bernama Jack terkejut saat menoleh menatap penampilan Ayra yang kumal dan kotor sedang duduk dan makan di depan bos nya.
"Kumal sekali !!" batin asisten Jack
"Katakan ada apa ?" perkataan tuan Jimin membuyarkan tatapan tidak suka asisten Jack pada Ayra.
Kemudian asisten tersebut memperlihatkan pada tuan Jimin bagaimana situasi pasar saham saat ini.
"Salah satu broker wanita yang terkenal mengalami kecelakaan dan tewas, semua sahamnya jadi rebutan. Dan lihatlah harga yang dipasang sangat murah kan, bagaimana tuan Jimin apa kita juga harus memborong saham dari broker itu ?" asisten Jack sangat berapi api saat ini.
"Maksudmu dewi pasar saham yang itu ??" reaksi Jimin terkejut tidak percaya.
Uhukk...
Ayra tersedak mendengar penuturan si asisten, yang dia bicarakan barusan adalah nasib sialnya yang harus mengalami kecelakan dan meninggal dunia ,
Ayra menyelesaikan apa yang dia makan dan diam diam menyimak pembicaraan dua pria itu.
"Kita harus membeli slot sebanyak mungkin tuan Jimin " asisten Jack memberi saran,
Dan menurut Ayra hal itu justru kurang tepat.
"Maafkan aku tapi, aku akan memberimu saran tuan, Jangan membeli slot saham dalam jumlah besar dari broker tersebut" ucap Ayra dengan pandangan serius .
"Kenapa ? apa yang kamu tahu tentang hal seperti ini ?" ucap Jimin tanpa ekspresi tapi juga tidak galak.
"Jangan dengarkan wanita kumal ini tuan " asisten Jack menganggap ucapan Ayra adalah omong kosong.
Kemudian Ayra menjelaskan, Jika saham yang dijual murah tidak akan menghasilkan uang untuk penjualan selanjutnya.
Karena terlebih saat ini ada banyak orang yang memperebutkan slot tersebut,
"Jika kamu membeli dalam jumlah banyak, percayalah itu hanya seperti kamu mendapatkan barang dengan harga diskon dan semua orang juga melakukan hal yang sama. Jadi slot saham yang kamu beli tidak akan menghasilkan keuntungan apapun untuk beberapa waktu kedepan. "
Jimin cukup tercengang mendengar penuturan wanita kumal di hadapannya saat ini. sorot matanya tertarik dengan penjelasan Ayra.
Sedangkan sang asisten tampak tidak suka, karena menurutnya ini adalah kesempatan bagus untuk mendapatkan lebih banyak slot saham dan pasti akan menghasilkan keuntungan saat nanti dijual kembali.
Kapan lagi bisa mendapatkan slot saham terkenal dengan harga murah milik sang dewi, batin asisten Jack.
"Tuan Jimin.. jangan dengarkan omongan wanita kumal itu, lihatlah dia hanyalah seorang gelandangan kotor dan bau, mana paham dia tentang hal hal seperti ini. menurut saya kita bisa mendapatkan keuntungan jika membeli sebanyak mungkin tuan "
Jimin juga menyimak penuturan sang asisten, sejenak berpikir lalu memutuskan,
"Baiklah.. kita ambil sedikit slot saja, kita akan pilih saham mana yang masih bernilai tinggi saat kita jual nanti" ucap Jimin mengambil langkah bijaksana.
Pemikiran pribadi Jimin sama seperti penuturan Ayra, membeli barang diskon yang dijual bebas memang tidak menguntungkan,
Asisten tampak mengangguk kecewa padahal ini kesempatan untuk menimbun banyak slot saham.
Tapi kemudian sekali lagi Ayra mengucapkan sesuatu yang mencengangkan.
"Belilah slot saham dengan kode F, slot dengan kode F tidak banyak dan jarang peminat, tapi tunggu saja dalam beberapa hari saham dengan kode F akan menjadi yang paling mahal dan diburu banyak broker lain. "
Jimin sampai menaikkan satu alisnya, dalam hati membatin bagaimana bisa seorang gelandangan berpenampilan kumal bisa mengerti hal hal tentang dunia pasar saham.
Tapi tatapan Ayra sangat serius dan meyakinkan membuat Jimin berpikir sekali lagi, kemudian mengatakan pada asisten untuk melakukan seperti yang Ayra katakan.
Akhirnya Jimin membeli slot saham kode F yang hanya berjumlah 8, sisanya dia membeli slot saham yang banyak dibeli broker lain.
"Aku akan memberimu hadiah jika ucapanmu benar, tapi.. jika kamu membuat aku rugi maka aku akan menjebloskan dirimu ke penjara, mengerti ?"
"Siapa takut" ucap Ayra tegas.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!